Proposal Aulia - Copy FIX PDF
Proposal Aulia - Copy FIX PDF
Oleh:
AULIA FITRI ISLAMI AD’HA
1335162504
PROPOSAL
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Koordinator Program Studi Pendidikan Khusus
ii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat karunia-Nya,
proposal penelitian ini. Oleh karena itu, kritikan yang membangun guna
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
iv
E. Kerangka Berfikir ........................................................................... 48
F. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian ........................................................................... 50
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 50
C. Metode dan Desain Penelitian....................................................... 50
D. Populasi dan Sampel .................................................................... 52
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 52
1. Instrumen Percaya Diri............................................................ 53
a. Definisi Konseptual ............................................................ 53
b. Definisi Operasional............................................................ 53
c. Kisi-kisi Instrumen Percaya Diri .......................................... 54
d. Kalibrasi Instrumen Percaya Diri......................................... 55
1) Analisa Validitas Instrumen Percaya Diri ....................... 55
2) Analisis Reliabilitas Instrumen Percaya Diri .................. 55
2. Instrumen Kemampuan Komunikasi ....................................... 55
a. Definisi Konseptual ............................................................ 55
b. Definisi Operasional............................................................ 57
c. Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Komunikasi ...................... 58
d. Kalibrasi Instrumen Kemampuan Komunikasi .................... 59
1) Analisa Validitas Instrumen Kemampuan Komunikasi .. 59
2) Analisis Reliabilitas Instrumen Kemampuan
Komunikasi .................................................................... 59
F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 59
G. Hipotesis Statistik .......................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 61
LAMPIRAN ............................................................................................. 65
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Model Hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat
................................................................................................................. 51
vii
BAB I
PENDAHULUAN
tertanam sejak dini. Rasa malu yang menghantui diri sendiri dapat
Percaya diri menjadi modal utama yang harus dimiliki setiap orang
percaya diri yang tinggi, akan mempunyai rasa optimis untuk mampu
Percaya diri menjadi modal utama yang harus dimilki pada diri sendiri
hubungan sosial.................................................................................
1
2
dan ada pula sebagian yang pasif. Siswa yang pasif sebenarnya
memiliki jawaban sendiri, namun mereka tidak yakin/ tidak percaya diri
dengan temannya yang aktif. Percaya diri menjadi hal terpenting bagi
dan keinginan dari pengirim kepada penerima pesan agar terjadi sikap
tanpa alat bantu dengar yang membuat anak tunarungu tidak mampu
terhadap dirinya, takut orang lain tidak mengerti maksudnya. Hal itu
Sifat dari penelitian ini bersifat timbal balik. Pada kondisi tertentu,
Di sisi lain, jika sudah mengenali diri sendiri atau percaya diri akan
B. Identifikasi Masalah
sendiri.
pada diri
C. Pembatasan Masalah
Percaya diri di kelas tinggi (4-6) di tingkat Sekolah Dasar Luar Biasa
Timur.
D. Rumusan Masalah
E. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
mereka.
potensi diri.
2. Manfaat Praktis
PENELITIAN
rasa percaya diri yang kurang membuat konsep rendah diri atas
9
10
salah satu di antaranya adalah rasa percaya diri yang tidak dipupuk
mengembangkannya.
you are good at (kemampuan) maupun mengenali what you are not
tujuan yang jelas; 4) Berfikir positif dan kepercayaan dari lahir yang
rasa percaya diri yang mantap sejak dini, anak akan tumbuh
menjadi pribadi yang lemah.6 Rasa kurang percaya diri sedikit demi
ketika anak menjadi dewasa. Sekali lagi rasa ini bisa muncul jika
percaya diri yang tinggi juga karena distimulasi sejak dini, tentu
sendirinya.7 Percaya diri menjadi hal yang penting jika dibentuk dari
6Aprianti
Yofita Rahayu, op. cit., p. 67
7Puspitarini,
Heny, Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2013) p. 25
13
sebagai berikut:
tersebut.
dirinya.8
berikut:
bertempur.
8Mirhan,Jeane Betty Kurnia Jusuf, Hubungan Antara Percaya Diri dan Kerja Keras
Dalam Olahraga Dan Keterampilan Hidup, 2016 dalam Jurnal Olahraga Prestasi, p. 86.
Diunduh tanggal 12 November
9Stevenson, Nancy, Young Persons Character Education Handbook (United States of
antaranya:
lawan dari anak yang memiliki kerpecayaan diri tinggi, yaitu anak
mantap.
bersyukur.
pembiasaan.
18
baik.14
bertingkah laku seseorang. Dengan kata lain jika suara hati pada
1. Pengertian Kemampuan
14Surya,Hendra, Jadilah Pribadi Yang Unggul (Jakarta : Flex Media Komputindo, 2010),
p.49-55
20
segala rintangan.
dari bawaan sejak lahir ataupun harus melewati adanya latihan dari
pengalaman.
15Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, 2005), p. 419
21
Kata “komunikasi” berasal dari kata Latin cum, yaitu kata depan
yang berarti dengan dan bersama dengan, dan unus, yaitu kata
bilangan yang berarti satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda
kerja. Dari kata itu dibuat kata kerja communicare yang berarti
(receiving).
3. Fungsi Komunikasi
perincian tugas, maka sudah tentu tidak ada fungsi, jika tidak ada
(3) kognitif; dan (4) fungsi melepaskan diri/ jalan keluar. Adapun
4. Jenis Komunikasi
a. Komunikasi Verbal
23Ibid., p. 138
24Winston, Robert, op. cit., p.186
26
kerja.26
25Sari,
Andhita, Komunikasi AntarPribadi (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2017), p. 44
26Purwanto, Joko, Komunikasi Bisnis (Jakarta: Erlangga, 2006), p. 18
27Winston, Robert, op. cit., p.186
27
penyampainnya.
harus berfungsi dengan baik, yaitu: 1). Suara; 2). Artikulasi 3).
komunikasi.30
berkomunikasi.
6. Komunikasi Tunarungu
lainnya).31
a. Komunikasi Verbal
30Ibid.,
p. 24
31Bintoro Totok, “Kemampuan Komunikasi Tunarungu,” Perspektif Ilmu Pendidikan Vol.
23 Th. XIV, April 2011, Pp. 16-19
29
ekspresif meliputi:
a) Oral /Ujaran/Lisan/Bicara
masyarakat
62
30
yang dituju.
b) Menulis
a) Membaca tulisan
35Bunawan, Lani dan Cecilia Susila Yuwati, Penguasaan Bahasa Anak Tunarungu
(Jakarta: Yayasan Santi Rama, 2000), p. 54
36Bintoro Totok, “Kemampuan Komunikasi Tunarungu,” Perspektif Ilmu Pendidikan Vol.
pembelajaran berlangsung.
b) Membaca Ujaran
disampaikan.
tunarungu.
38Winston, Robert, Helps Your Kids with Growing Up (London: Dorling Kindersley
Limitied, 2017), p.186
34
verbal reseptif.
a) Isyarat
tunarungu.
b) Ekspresi Wajah
dengar.
36
isyarat.40
1. Pengertian Tunarungu
39Bintoro,
Totok, dalam Disertasi dengan judul, “Kemampuan Komunikasi Anak
Tunarungu (Studi Ex post Facto Tentang Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat
Ketunarunguan Terhadap Kemampuan Komunikasi Anak Tunarungu di Jakarta Selatan”
PB PPs, 2011), p. 151
40Ibid
37
41Jati
R. Atmaja, Pendidikan dan Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2017), p. 64
38
2. Klasifikasi Tunarungu
pada bagian telinga luar dan tengah; (2) Tuli sensoris, yaitu
dalam.43
43Murni Winarsih, Modul PPG dalam Jabatan Pendalaman Menteri Konsep dan
Karakteristik Tunarungu (Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidkan Tinggi,
2018), pp. 7-8
41
bagian luar dan tengah dari organ pendengaran.; (2) Tuli saraf,
42
dengar, dan tuli baik dari sangat ringan, ringan, sedang, ringan,
44G.
Bambang Nugroho, Tunarungu. Disampaikan pada perkuliahan Perspektif Anak
Dengan Gangguan Pendengaran, Universitas Negeri Jakarta, 2 Mei 2019
43
3. Karakteristik Tunarungu
yang panjang serta bentuk kiasan.45 Heri Purwanto 1998 dalam Jati
alias bisu.46
dilihat dari segi intelegensi, bahasa dan bicara, serta emosial dan
sosial.
mendegar.
dan khawatir.48
karakteristik/ ciri khas yang lainnya. Namun demikian, jika hal itu
marah dan memiliki konsep diri yang positif, percaya diri, hal
berkomunikasi.
didapati, anak mencontoh perilaku yang tidak terpuji, orang tua dan
kata lain peserta didik yang mempunyai percaya diri tinggi akan
didik.
terlihat ada hubungan yang positif antara rasa percaya diri dengan
rasa percaya diri yang tinggi, anak tunarungu wicara akan mampu
meningkatkan sosialisasinya.
E. Kerangka Berfikir
PERCAYA DIRI
KEPERCAYAAN DIRI KEMAMPUAN KOMUNIKASI
orang lain. Percaya diri menjadi modal utama yang harus dimilki pada
F. Hipotesis Penelitian
6)........................................................................................
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
telah diuraikan di Bab II, maka diperlukan data empirik guna menguji
2020
50
51
terikat. Di sisi lain, peneliti ini bersifat hubungan yang interaktif/ timbal
berikut ini:
Variabel Terikat.
X y
Keterangan:
X = Percaya Diri
Y = Kemampuan Komunikasi
.............................................................................
52
1. Populasi
2. Sampel
a. Definisi Konseptual
Citra fisik; (d) Citra Sosial dan (e) Citra diri. 2) Aspek
(c) Imajinasi.
b. Definisi Operasional
Citra fisik; (d) Citra Sosial dan (e) Citra diri. 2) Aspek
interval.
kelas tinggi (4-6) yang berada di Sekolah Luar Biasa B dan B/C di
butir tersebut.
a. Definisi Konseptual
nonverbal.
isyarat.
57
b. Definisi Operasional
interval.
tersebut dapat diiihat pada tabel 3.2 yang terdapat di bawah ini.
Fonologi 1, 2, 3, 4, 5 4
Morfologi 6, 7 2
Verbal Sintaksis 8, 9 2
Kemampuan Semantik 10 1
Komunikasi
Morfologi 11, 12 2
Sintaksis 13 1
Non Semantik 14 1
Verbal
Ketepatan 15 1
Jumlah Butir 15
observasi < Ltabel dan dan chi-kuadrat observasi < dan harga chi-
G. Hipotesis Statistik
H0 : py1 = 0
H1 : py1 > 0
52Sudjana, Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi para Peneliti (Bandung; Tarsito,
1992), pp. 15-19
61
DAFTAR PUSTAKA
(7th Edition)
PT Grafindo Persada
62
Kepercayaan Diri
Kencana
Mirhan, Jeane Betty Kurnia Jusuf. 2016. Hubungan Antara Percaya Diri
AR-RUZZ MEDIA
https://www.kompasiana.com/amp/lisanurhayati3004/teori-
komunikasi-massa-formula-lasswel
PRESS
64
Sudjana,. 1992. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi para Peneliti.
Bandung; Tarsito
Jakarta: MedPress
Surya, Hendra. 2010. Jadilah Pribadi Yang Unggul. Jakarta : Flex Media
Komputindo
Susanto, Iin. 2015. 99 Pola Pikir yang Bikin Orang Susah Jadi Pengusaha
Winston, Robert. 2017. Helps Your Kids with Growing Up. London: Dorling
Kindersley Limitied
LAMPIRAN 1
(Instrumen Percaya Diri)
66
I. Identitas
1. Nama : …………………………………….
2. Kelas : …………………………………….
3. Tanggal : …………………………………….
Selamat Mengerjakan
67
LAMPIRAN 2
(Instrumen Kemampuan Komunikasi)
70
Kemampuan Komunikasi
Peserta Didik Tunarungu Kelas Tinggi (4-6) di SDLB Jakarta Timur
Tahun Ajaran 2020/2021
1. Identitas Diri
b. Nama : ……………………………..
c. Jenis Kelamin : …………………………….
d. Kelas : ……………………………..
2. Petunjuk
a. Instrumen kemampuan komunikasi berupa pengamatan
yang dilaukan oleh peneliti untuk melihat sejauh mana
kemampuan komunikasi anak tunarungu baik verbal maupun
non verbal.
b. Kriteria penilaian terdiri dari rentang nilai 1, 2, dan 3
c. Keterangan kriteria sebagai berikut:
Nilai 1 = rendah (tidak mampu)
Nilai 2 = sedang (dengan bantuan guru)
Nilai 3 = tinggi (mandiri)