1. Paired sample t test atau biasa disebut uji beda dua sampel berpasangan. Uji ini digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang
berpasangan (berhubungan). Maksudnya disini adalah sebuah sampel tetapi mengalami
dua perlakuan yang berbeda.
2. Syarat penggunaan Uji T Sampel Berpasangan
a. Data yang digunakan berskala interval atau rasio.
b. Data menyebar/berdistribusi normal.
c. Datanya homogen.
3. Dasar pengambilan keputusan uji t berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel:
a. Jika Statistik Hitung (angka t output) > Statistik Tabel (tabel t) maka Ho ditolak.
b. Jika Statistik Hitung (angka t output) < Statistik Tabel (tabel t) maka Ho
diterima.
4. Langkah-langkah pengujian sample dengan uji t dengan cara manual
a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
b. Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik
c. Menentukan taraf signifikansi (alpha)
d. Menentukan kaidah pengujian
e. Menentukan t hitung dan t table
f. Membandingkan t tabel dan t hitung
g. Mengambil keputusan berdasarkan pengujian
Keterangan:
t = Nilai t hitung
μ1 = rata-rata pengukuran 1
μ2 = rata-rata pengukuran 2
𝑆𝐷2 = Standar deviasi
n = Jumlah sampel
2 72 76 17 89 91
3 81 87 18 71 82
4 77 88 19 77 86
5 73 78 20 75 79
6 79 81 21 82 87
7 84 83 22 74 84
8 79 76 23 78 80
9 83 88 24 76 95
10 60 70 25 90 82
11 75 87 26 83 82
12 78 77 27 90 87
13 65 83 28 77 86
14 80 74 29 60 79
15 74 85 30 79 81
Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ μ2
N y1 y2 D D2
1 80 83 3 9
2 72 76 4 16
3 81 87 6 36
4 77 88 11 121
5 73 78 5 25
6 79 81 2 4
7 84 83 -1 1
8 79 76 -3 9
9 83 88 5 25
10 60 70 10 100
11 75 87 12 144
12 78 77 -1 1
13 65 83 18 324
14 80 74 -6 36
15 74 85 11 121
16 81 84 3 9
17 89 91 2 4
18 71 82 11 121
19 77 86 9 81
20 75 79 4 16
21 82 87 5 25
22 74 84 10 100
23 78 80 2 4
24 76 95 19 361
25 90 82 -8 64
26 83 82 -1 1
27 90 87 -3 9
28 77 86 9 81
29 60 79 19 361
30 79 81 2 4
𝑌̅ 77,4 82,7
(159)2
[2213 − ( 30 )] 2213 − 842,7
= = = 47,25
[30 − 1] 29
𝑆𝐷2 47,25
𝑆=√ =√ = √1,575 = 1,255
𝑛 30
Setelah itu, kita lihat nilai t table, sebagai nilai pembanding. Cara melihatnya adalah
sebagai berikut. Pertama kita lihat kolom α = 0.025 pada Tabel 3. Nilai α ini berasal dari α
= 0.05 dibagi 2, karena hipotesis Ha kita adalah hipotesis 2 arah (lihat hipotesis).
Kemudian, kita lihat baris ke 29. Nilai 29 ini adalah nilai df, yaitu n-1. Nilai n adalah
jumlah siswa, yaitu 30 orang. Akhirnya, kita peroleh nilai t table = 2,045.
Karena nilai |thit|= 4,223 (tanda minus diabaikan) dan nilai t table= 2,045, yang berarti thit|
>t table maka kita tolak H0, alias kita terima Ha. Dengan demikian, μ1 ≠ μ2 yaitu hasil
belajar matematika siswa sebelum perlakuan (ditunjukkan dengan hasil pre test ) tidak
sama dengan hasil belajar matematika siswa setelah perlakuan (ditunjukkan dengan hasil
post test ). Lebih lanjut, kita lihat bahwa rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa
setelah perlakuan (ditunjukkan dengan hasil post test ) lebih tinggi daripada nilai hasil
belajar matematika siswa sebelum perlakuan (ditunjukkan dengan hasil pre test ). Dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan metode CORE terhadap hasil belajar
matematika siswa di kelas XI A.
Langkah-Langkah:
Buka Ms. Excel
Masukkan (input) data
Setelah data ter-input semua, klik Data, lalu klik pada Data Analysis.
Setelah muncul Analysis Tools pada Data Analysis, selanjutnya pilih t-Test: Paired Two
Sample for Means, lalu klik OK
Klik Labels, Isi Alpha dengan 0.05, Klik Output Range lalu klik pada Tanda Panah Hitam,
Pilih Sembarang Cell, Klik OK.
Akan muncul hasil seperti berikut:
Kriteria pengujian H0 :
Terima H0, jika thit| < t table, sebaliknya
Tolak H0, alias terima Ha, jika thit| > t table
Dari perhitungan pada Ms. Excel diperoleh nilai thit| > t table, maka kita tolak H0, alias kita
terima Ha. Dengan demikian, μ1 ≠ μ2 yaitu hasil belajar matematika siswa sebelum
perlakuan (ditunjukkan dengan hasil pre test ) tidak sama dengan hasil belajar matematika
siswa setelah perlakuan (ditunjukkan dengan hasil post test ). Lebih lanjut, kita lihat
bahwa rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa setelah perlakuan (ditunjukkan
dengan hasil post test ) lebih tinggi daripada nilai hasil belajar matematika siswa sebelum
perlakuan (ditunjukkan dengan hasil pre test ). Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
penggunaan metode CORE terhadap hasil belajar matematika siswa di kelas XI A.
Uji t Sampel Berpasangan Dengan SPPS
Untuk contoh kasusnya sama dengan kasus uji t dengan Ms. Excel
Langkah-langkah:
Pastikan datanya homogen dan sudah berdistribusi normal
Klik variable view dan input data seperti gambar dibawah ini
Klik data view kemudian input data, kemudian mulai analisis dengan klik Analyze -
Compare Means - Paired Sample T-Test
Kemudian akan muncul gambar seperti dibawah ini, pindahkan “pre test” pada kolom
variable 1 dan “post test” pada kolom variable 2. Kemudian klik ok.
Kemudian akan muncul output seperti gambar dibawah ini. Perhatikan tabel paired
samples t test, nilai t hitung yang didapatkan adalah -4,223. Sedangkan nilai t tabel adalah
2,045. Karena nilai mutlak t hitung>t tabel maka disimpulkan Ho ditolak.
TUGAS INDIVIDU
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Nama : M. HIDAYATUL RIDHO
NIM :F1041161029
2019