Anda di halaman 1dari 2

KEJANG DEMAM

Definisi
 Kejang demam adalah kejang yang berkaitan dengan demam tanpa ada gangguan infeksi
SSP atau gangguan elektrolit, muncul pada umur 6 bulan-6 tahun, umumnya kurang dari
10 menit, bersifat tonik klonik. [1]
 Kejang demam terbagi menjadi 2 yaitu kejang demam simpleks dan kejang demam
kompleks.
o Kejang demam sederhana didefinisikan sebagai kejang umum primer yang
berlangsung kurang dari 15 menit dan tidak kambuh dalam waktu 24 jam.
o Kejang demam kompleks didefinisikan sebagai fokal, berkepanjangan (≥15 menit),
dan / atau berulang dalam 24 jam. [2]

Diagnosis
Kejang demam ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis kejang demam tidaklah spesifik dan
tidak ada pemeriksaan labroratorium khusus. [1]
 Anamnesis
Jenis kejang, lama kejang, kesadaran (kondisi sebelum, di antara, dan setelah kejang), suhu sebelum
atau saat kejang, frekuensi dalam 24 jam, interval, keadaan anak selepas kejadian kejang. Penyebab
demam di luar infeksi susunan saraf pusat (infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), infeksi saluran
kemih (ISK), otitis media akut (OMA), dan lain-lain). Riwayat penyakit dahulu perlu ditanyakan apakah
sebelumnya pernah mengalami kejang dengan demam atau tanpa demam, riwayat perkembangan
(gangguan neurologis), perlu ditanyakan pola tumbuh kembang anak apakah sesuai dengan usianya,
riwayat penyakit keluarga perlu digali riwayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga. Singkirkan
penyebab kejang yang lain (misalnya muntah, diare, keluhan lain yang menyertai demam, seperti batuk,
pilek, sesak nafas yang menyebabkan hipoksemia, asupan kurang yang dapat menyebabkan
hipoglikemia). [3]
 Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik, nilai keadaan umum dan kesadaran anak, apakah terdapat penurunan kesadaran.
Setelah itu dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital terutamanya suhu tubuh, apakah tedapat demam,
yang dapat dilakukan di beberapa tempat seperti pada axilla, rektal dan telinga. Pada anak dengan
kejang demam penting untuk melakukan pemeriksaan neurologis, antara lain:
1. Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, Kernique, Laseque, Brudzinski I dan Brudzinski II.
2. Pemeriksaan nervus kranialis.
3. Tanda peningkatan tekanan intrakranial: ubun ubun besar (UUB) membonjol, papil edema.
4. Tanda infeksi di luar SSP: ISPA, OMA, ISK dan lain lain.
5. Pemeriksaan neurologis: tonus, motorik, reflek patologis dan fisiologis. [4]
 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk menyingkirkan enyebab infeksi seperti tes
darah, tes urin, pungsi lumbal dapat dilakukan untuk mengetahui apakah anak Anda memiliki
infeksi sistem saraf pusat, seperti meningitis atau ensefalitis.
Pemeriksaan pungsi lumbal pada anak di bawah 18 bulan harus dipertimbangkan dengan hati-
hati, karena tanda dan gejala meningitis bakteri mungkin minimal atau tidak ada pada
kelompok usia ini. Pada anak-anak yang lebih tua dari 18 bulan, keputusan untuk melakukan
pungsi lumbal bertumpu pada kecurigaan klinis meningitis
Pemeriksaan EEG dilakukan pada kejang demam kompleks atau anak yang mempunyai risiko
untuk terjadinya epilepsi. MRI juga menjadi pertimbangan untuk memeriksa otak pasien
dengan indikasi: ukuran kepala yang besar, evaluasi neurologis yang abnormal, tanda
peningkatan tekanan intrakranial, kejang demam yang berlangsung sangat lama [1]
Diagnosis Banding
Meningitis
Inflamasi pada lapisan meningens, akibat dari infeksi dengan tanda dan gejala seperti kaku
kuduk dan tanda rangsang meningeal (+). Gejala lain dapat seperti letargis dan gelisah, fontanel
membonjol, dan kaku kuduk. Pemeriksaan pungsi lumbal tidak normal tergantung
penyebabnya infeksi.

Ensefalitis
Infeksi pada parenkim otak dengan tanda dan gejala verupa demam, kejang, dengan gejala khas
nya adalah penurunan kesadaran. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan pungsi lumbal,
PCR. CT- Scan dengan kontras dapat dipertimbangkan.

Epilepsi
Epilepsi adalah terganggunya aktifits listrik pada otak yang menyebabkan terjadinya kejang.
kejang yang diakibatkan epilepsi tidak disertai demam. Pemeriksaan EEG dapat menunjukkan
adanya gelombang epileptiform (contoh: gelombang spike and slow). [1]

REFERENCE

[1] Baumann RJ. Pediatric Febrile Seizure. 2018 [cited 2019 november 21]. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/1176205-overview
[2] Duffner PK, et all. Febrile Seizures: Guideline for the Neurodiagnostic Evaluation of
the Child With a Simple Febrile Seizure. American Academy of Pediatrics.
2015;127(2) 389-94
[3] Suwarna IG. Insidens dan Karakteristik Klinis Epilepsi pada Anak. Sari Pediatri. 2011

Anda mungkin juga menyukai