Voice Recognation PDF
Voice Recognation PDF
BAB II
2.1 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dilakukan umtuk mengkaji hasil karya yang pernah
dilakukan dengan topic Pengembangan Sistem Pendaratan Pesawat Tanpa Awak
dijelaskan bahwa pesawat dapat mendarat tanpa adanya pilot. Dalam sistem
tersebut
terdiri dari dua mode yakni manual dan autopilot. Pada mode manual
pengguna
mengendalikan pesawat melalui Remote Control, sedangkan pada mode
autopilot pesawat dikendalikan oleh data-data sensor yang kemudian diolah ke
mikrokontroller untuk menggerakkan pesawat dari satu titik ke titik yang lain.
Sensor yang digunakan dalam mode autopilot yakni IMU (Inertia Measurement
Unit yang didalamnya ada gyroscope dan accelerometer), GPS, compass,
barometric, altimeter, dan ultrasonic. Mikrokontroller mengolah data dari sensor
yang kemudian hasil pengolahannya digunakan untuk menggerakan servo.
Pengolahan data dilakukan secara PID (Zigler-Nichols). Kontrol autopilot terdiri
dari pitch, roll, dan yaw. Pesawat akan terhubung ke ground system melalui
perangkat telemetri pada ketinggian 90-100m. [1]
Penelitian lainya yaitu mengenai implementasi sistem voice recognition
pada robot pemindah objek sebagai sistem navigasi. Prinsip kerja alat ini yaitu
sistem robot akan mengambil sampel suara sebanyak dua kali dengan variasi suara
yang relatif sama pada setiap kata. EasyVR Commander memberikan waktu selama
5 detik untuk melakukan sampling suara. Kemudian hasil dari sampling suara akan
digunakan untuk sistem navigasi robot pemindah objek sebagai input kendali arah
robot. Arah kendalinya berupa maju, mundur, belok kanan dan belok kiri. [2]
Penelitian lainnya yaitu mengenai aplikasi pengenalan suara sebagai
pengendali peralatan listrik berbasis arduino uno. Prinsip kerja alat ini yaitu modul
EasyVR Commander akan mengambil sampel suara sebanyak dua kali. Kemudian
hasil sampel suara akan masuk ke arduino uno untuk diolah menjadi masukan
II-1
II-2
kontrol ke peralatan listrik berupa TV, kipas dan lampu. Keluaran ON-OFF
menggunakan relay untuk mengendalikan peralatan listrik tersebut. [3]
2.2.1 Teori Pesawat Terbang
Pada pesawat terbang bekerja empat buah gaya yaitu gaya dorong(thrust),
gaya hambat(drag), gaya angkat(lift) dan gaya gravitasi bumi karena berat
pesawat(weight).
Gaya dorong muncul akibat dorongan angin dari baling-baling
yang
digerakkan oleh motor atau mesin pesawat. Gaya hambat muncul karena luas
penampang pesawat yang dihantam oleh angin dari depan pesawat yang
mengakibatkan pesawat terhambat untuk bergerak ke depan. Gaya angkat muncul
karena tekanan angin atau udara pada bagian atas sayap lebih rendah dari bagian
bawah pesawat. Gaya-gaya yang bekerja pada dapat dilihat pada gambar 2.1
II-3
Gambar 2.2 Aliran udara pada airfoil
Sumber: (aeroengineering.co.id)
Selain empat macam gaya yang terjadi pada pesawat, ada tiga sumbu gerak
meliputi sumbu longitudinal, vertical dan lateral. Titik pertemuan sumbu-sumbu
tersebut merupakan CG (Center of Gravity) dalam kestabilan dan manuver pesawat
[4], Manuver pesawat antara lain:
a. Roll, gerak pesawat terhadap sumbu longitudinal dengan menggunakan aileron.
b. Pitch, gerak pesawat terhadap sumbu lateral dengan menggunakan elevator.
c. Yaw, gerak pesawat terhadap sumbu vertikal dengan menggunakan rudder.
II-4
a. Fix wing. Pesawat model fixwing adalah pesawat yang memiliki
bentuk sayap tetap atau tidak bergerak. Pesawat mendapatkan thrust
dari gaya dorong motor yang menerpa bagian sayap yang memiliki
bentuk airfoil tertentu dari depan sampai belakang sehingga
II-5
Gambar 2.5 Tenaga penggerak Pesawat RC
Sumber: (http://cikeasaeromodelling.blogspot.co.id)
2. Jenis-jenis Pesawat RC
a. Trainer
Pesawat jenis trainer di desain dengan sayap di atas (high wing)
supaya lebih stabil secara lateral dan mudah dikendalikan, jenis pesawat ini
memiliki kemampuan maneuver yang rendah. Pesawat jenis trainer ideal
untuk digunakan dalam belajar (pemula).
b. Sport
Pesawat yang pada umumnya low wing dan mid wing ini dapat
bermanuver lebih baik dari jenis trainer, pesawat jenis ini juga kadang
digunakan untuk belajar, namun tingkat yang lebih lanjut dan
profesional.
II-6
Gambar 2.7 Pesawat RC jenis Sport
Sumber: (http://aeroengineering.co.id)
c. Aerobatic
Pesawat ini didesain untuk melakukan gerakan maneuver
yang ekstrim serta gerakan 3 dimensi. pada umumnya pesawat jenis ini
bersayap mid wingserta memiliki control surface yang luas, sehingga
d. Jet
Pesawat ini biasanya didorong dengan mesin gas turbin atau dengan
EDF (Electric Ducted Fan) yang mana bertujuan untuk mendapatkan
kecepatan yang sangat tinggi dibandingkan dengan jenis pesawat lainya.
Pada umumnya pesawat aeromodelling jenis ini tergolong relatif mahal.
II-7
e. Glider
Pesawat ini didesain untuk terbang tanpa mesin pendorong, yang
mana memanfaatkan angin atau termal untuk mempertahankan
terbangnya. Pada umumnya pesawat ini di desain dengan aspect
Gambar 2.10 Pesawat RC jenis Glinder
Sumber: (http://aeroengineering.co.id)
f. Powered Glider
Pada dasarnya pesawat ini identik dengan jenis glider hanya saja
terdapat mesin pendorong untuk mengendalikanya. Pesawat jenis ini
juga cocok digunakan untuk pemula karena stabil dan mudah
dikendalikan meskipun tidak dirancang untuk manuver yang
ekstrim. [5]
II-8
dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz)
dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.[6]
Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda atau getaran
suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara
kontinyu
terhadap waktu, suara berhubungan erat dengan rasa ‘mendengar’. Suara
atau bunyi biasanya merambat melalui udara. Suara atau bunyi tidak bisa merambat
melalui ruang hampa. Suara dihasilkan oleh getaran suatu benda. Selama bergetar,
perbedaan tekanan terjadi di udara sekitarnya. Pola osilasi yang terjadi dinamakan
sebagai “Gelombang”.
Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau
medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat
didengar oleh telinga manusiakira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo
umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz
disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.
II-9
Suara Non periodik yaitu Suara yang tidak terjadi secara berlanjut. / suara
yang bentuk gelombangnya kotak-kotak.
Contoh suara non-periodik: batuk, percikan ombak, dan lain-lain.
Perambatan gelombang suara Titik hitam pada gambar diatas menunjukkan
molekul udara. Sebagaimana getaran loudspeaker, menyebabkan molekul
disekitarnya bergetar dalam pola tertentu ditunjukkan dengan bentuk gelombang.
Getaran
udara ini menyebabkan gendang telinga pendengar bergetar dengan pola
yang
sama.
II-10
mengidentifikasi siapa yang berbicara, tetapi Speech Recognition mengidentifikasi
apa yang diucapkan.
Voice
recognition dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
II-11
Mendukung hingga 32 custom Speaker Dependet (SD) trigger atau
perintah, bahkan dapat digunakan pada bahasa apapun.
GUI yang mudah digunakan.
x GPIO (IO1, IO2, IO3) dapat dikontrol dengan perintah protokol baru.
PWM audio output mendukung speaker 8 ohm.
Modul EasyVR dapat digunakan dengan antarmuka UART yang didukung
pada rentang tegangan 3.3V - 5V, seperti PIC dan board Arduino. Beberapa
contoh aplikasi termasuk otomatisasi rumah, seperti suara yang mengendalikan
switch pada lampu, kunci, atau penambahan "pendengaran" untuk robot yang
II-12
1 /RST I Active low asynchronous reset (internal
100K pull-up)
J4 2 /XM I Boot select (internal 1 K pull-down)
a) Serial Interface
EasyVR Module adalah “slave” dari modul komunikasi via
asynchronous serial interface (UART interface), dengan Fitur sbb:
Bound Rate : 9600 (default), 19200, 38700, 57600, 11520
Frame : 8 Data bits, No parity, 1 Stop bit
b) Microphone
Michrophone yang terdapat pada EasyVR adalah jenis
omniderictional electret condenser microphone (Horn EM9745P-382):
Sensitivity -38db (0db=1 V/Pa@1kHz)
Load Impedance 2.2K
Operating Voltage 3V
Hampir semua respon frekuensi berkisar antara 100Hz-20kHz
II-13
Jika menggunakan mic dengan spesifikasi berbeda, mungkin akan
mempengaruhi keakuratan. EasyVR module tidak menyediakan jenis mic
yang lain. Perintah suara setidaknya dilakukan dengan jarak 60 cm dari mic,
atau dapat dilakukan pada jarak yang lebih jauh dengan suara yang lebih
keras. [8]
2.3.3 EasyVR Commander
EasyVR Commander adalah software yang digunakan untuk
mengkonfigurasi
modul EasyVR yang terhubung ke dengan menggunakan
mikrokontroler
yang menyediakan program "bridge". Pengguna dapat menentukan
kelompok perintah atau password dan menghasilkan kode template untuk
menangani mereka. Hal ini diperlukan untuk mengedit kode yang dihasilkan untuk
mengimplementasikan aplikasi logika. Template berisi semua fungsi atau subrutin
untuk menangani tugas-tugas pengenalan suara. Tampilan software EasyVR
Commander ditunjukkan dalam Gambar 2.15
II-14
Terdapat empat jenis perintah dalam EasyVR Commander, yaitu:
Trigger : kelompok khusus yang memiliki built-in memicu kata SI "Robot"
dan dapat menambahkan satu user-defined pemicu kata SD. Kata-kata
pemicu digunakan untuk memulai proses pengenalan.
2.4 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang dibangun pada sebuah
keping (chip) tunggal. Jadi, hanya dengan sebuah keping IC saja dapat dibuat
sebuah sistem komputer yang dapat dipergunakan untuk mengontrol alat. Saat ini
sebagian besar peralatan elektronika dikontrol dengan mikrokontroler, misalnya
mesin fax, mesin foto-copy, mesin cuci otomatis sampai handphone. Peralatan
tersebut tidak akan dapat dibuat dengan ukuran yang cukup kecil jika tidak
menggunakan mikrokontroler.
Mikrokontroler disusun oleh beberapa komponen, yaitu CPU (Central
Processing Unit), ROM (Read Only Memory), RAM (Random Access Memory),
dan I/O (Input/Output). Keempat komponen ini secara bersama-sama membentuk
sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen
lain, misalnya ADC (Analog to Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.[7]
II-15
Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer.
Instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.
Adapun jenis-jenis mikrokonktroler yang telah umum digunakan yaitu:.
1. Keluarga
MCS51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC.
Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler ini
berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi
mikrokontroler
chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah
ROM
luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan
chip yang terpisah untuk akses program dan memori data.
Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah
mesin pemroses boolean yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit
dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM.
Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (programmable Logic
Control).
2. AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat
AVR merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar
kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis
mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan
instrumentasi.
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya
yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya.
Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga
ATMega dan AT86RFxx.
II-16
3. PIC
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface
Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Programmable
Intelligent
Computer. PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur
Harvard
yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh
Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang
Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam PIC cukup
popular digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya
yang
rendah, ktersediaan dan penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar,
II-17
board mikrokontroller yang berbasis Atmega 328. Arduino memiliki 14 pin
input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input,
crystalosilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala I CSP, dan tombol reset.
Arduino
mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan
komputer
menggunakan kabel USB.
Spesifikasi Mikrokontroller Arduino Uno :
Microcontroller: ATmega328
Operating Voltage: 5V
Input Voltage (recommended): 7-12V
II-18
3V3 Pasokan 3,3 volt yang dihasilkan oleh regulator on-board. Maksimum
saat ini adalah 50 mA.
GND. Pin tanah
2) Input and Output
Masing-masing dari 14 pin digital pada Uno dapat digunakan sebagai input
atau output, dengan menggunakan pinMode (), DigitalWrite (), dan fungsi
digitalRead (). Mereka beroperasi pada 5 volt. Setiap pin dapat menyediakan
atau menerima a Maksimal 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal
(terputus secara default) 20-50 kOhms. Di Selain itu, beberapa pin memiliki
fungsi khusus:
Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan
mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin ini Terhubung ke pin yang sesuai
dari chip Serial USB-to-TTL ATmega8U2.
External Interrupts: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu
interupsi yang rendah Nilai, tepi naik atau turun, atau perubahan nilai. Lihat
fungsi attachInterrupt () untuk Rincian.
PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Sediakan output PWM 8 bit dengan fungsi
analogWrite ().
SPI: 10 (SS), 11 (MIA), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung
komunikasi SPI Menggunakan perpustakaan SPI.
LED: 13. Ada LED built-in yang terhubung ke pin digital 13. Bila pin
bernilai HIGH, maka LED menyala, bila pinnya RENDAH, tidak menyala.
Uno memiliki 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, masing-masing
memberikan resolusi 10 bit (mis.1024 nilai yang berbeda). Secara default
mereka mengukur dari ground ke 5 volt, meskipun apakah mungkin untuk
berubah Ujung atas jangkauan mereka menggunakan pin AREF dan fungsi
analogReference (). Selain itu, beberapa Pin memiliki fungsionalitas
khusus:
TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Dukung komunikasi TWI
menggunakan pustaka Wire.
Ada beberapa pin lainnya di tulis:
II-19
AREF. Tegangan referensi untuk input analog. Digunakan dengan
analogReference ().
Reset. Baswalah baris ini RENDAH untuk mereset mikrokontroler.
Biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset[7].
II-20
IDE terpisah dari toolbar, the code ada ditengah dan the serial Output ada
dibawah terdiri dari tujuh tombol diantaranya:
1. Verify/Compile
Digunakan untuk mengecek atau memeriksa apakah kode sudah benar
memasukan kode.
4. Open
Menampilkan list lembar kerja yang telah disimpan.
5. Save
Menyimpan lembar kerja.
6. Upload
Mengirim lembar kerja kedalam papan Arduino
7. Serial Monitor
Menampilkan hasil data-data yang telah dikirim dari Arduino.
2.5 Microphone
Mikrofon adalah suatu alat atau komponen Elektronika yang dapat
mengubah atau mengkonversikan energi akustik (gelombang suara) ke energi listrik
(Sinyal Audio). Microphone (Mikrofon) merupakan keluarga Transduser yang
berfungsi sebagai komponen atau alat pengubah satu bentuk energi ke bentuk
II-21
energi lainnya. Setiap jenis Mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah
(konversi) bentuk energinya, tetapi mereka semua memiliki persamaan yaitu semua
jenis Mikrofon memiliki suatu bagian utama yang disebut dengan Diafragma
(Diaphragm).
II-22
2.6 Pulse Width Modulation (PWM)
PWM adalah sebuah metode manipulasi signal dari signal digital dimana
variabel yang berubah adalah lebar pulsa high terhadap amplitudo dan frekuensi
signal
yang tetap. Sinyal PWM memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap
namun
memiliki lebar pulsa yang bervariasi. Lebar pulsa PWM berbanding lurus
dengan amplitude sinyal asli yang belum termodulasi. Artinya, sinyal PWM
memiliki frekuensi gelombang yang tetap namun memiliki duty cycle bervariasi
antara 0% hingga 100%. Signal PWM dapat dikonversi menjadi nilai tegangan
analog
berdasarkan rumus sebagai berikut [14]:
………………………………………………….(2.1)
…………………………………………..……..(2.2)
II-23
Gambar 2.21 Motor Brushless beserta balingbaling
Spesifikasi Motor Brushless DC
Type: Brushless outrunner
Size: Upgrade for 180-size
Bearings or Bushings: Two 2 x 5 x 2.5mm Bearings
Recommended Prop Range: 5.5 x 4.5–8 x 6 Slow Flyer
Voltage: 6–12V
RPM/Volt (Kv): 2200
Maximum Burst Current: 8A (15 sec)
Cells: 6 Ni-MH/Ni-Cd or 2 Li-Po
Weight: 14 g (0.5 oz)
Overall Diameter: 22mm (.85 in)
Shaft Diameter: 2mm
Overall Length: 23mm (.90 in)
II-24
ESC menggunakan transistor power MOSFET. Umumnya menggunakan
kapasitor tambahan untuk melindungi ESC dari perubahan nilai pengaturan daya
yang bervariatif.
Spesifikasi ESC (Electronic Speed Controller)
Running current:30A(Output: Continuous 30A, Burst 40A up to 10 Secs.)
Input Voltage: DC 6-16.8V(2-4S Lixx)
BEC: 5V 2amp.
Size: 46mm (L) * 26mm (W) * 11mm (H).
Weight: 23g
II-25
Weight: 9g
Dimension: 23×12.2x27mm
Stall torque: 2.5kg /cm(4.8v)
Gear type: POM with carbon fiber
Operating speed: 0.1sec /60degree (4.8v)
II-26
1) Tegangan ( Voltage )
Pada setiap paket baterai LiPo selain tegangan ada label yang
disimbolkan dengan “S”. Disini “S” berarti sel yang dimiliki sebuah
paket baterai (battery pack). Sementara bilangan yang berada didepan
simbol menandakan jumlah sel dan biasanya berkisar antar 2-6S Berikut
adalah beberapa contoh notasi baterai LiPo.
2) Kapasitas ( mAh )
Kapasitas baterai menunjukkan seberapa banyak energi yang dapat
disimpan oleh sebuah baterai dan diindikasikan dalam miliampere hours
(mAh). Notasi ini adalah cara lain untuk mengatakan seberapa banyak
beban yang dapat diberikan kepada sebuah baterai selama 1 jam, dimana
setelah 1 jam baterai akan benar-benar habis.
3) Discharge rate
Discharge rate biasa disimbolkan dengan “C” merupakan notasi
yang menyatakan sebarapa cepat sebuah baterai untuk dapat
dikosongkan (discharge) secara aman. Sesuai dengan penjelasan diatas
bahwa energi listrik pada baterai LiPo berasal dari pertukaran ion dari
anoda ke katoda.
Jika baterai tersebut memiliki rating 10C maka berarti baterai
tersebut dapat menahan beban maksimum hingga 10.000 miliampere
atau 10 Ampere. (10 x 1000 miliampere = 10 Ampere). [13]
II-27
Gambar 2.24 Lithium Polymer Battery (LiPo)
Sumber: (https://en.wikipedia.org/wiki/Battery_LiPo)
2.8 Komunikasi Serial
II-28
Gambar 2.25 Komunikasi Serial
Sumber: (https://pccontrol.wordpress.com)
Komunikasi serial memiliki dua mode transmisi yaitu mode sinkron dan
asinkron.
mode
1) Mode Sinkron
Transmisi secara sinkron yaitu proses transfer data di sinkronkan
dengan pulsa clock.
Konsep transfer data secara sinkron sebagai berikut:
Prinsip dasarnya adalah data bit sampling (recording) dilakukan
dengan pulsa clock.
Karena data yang direkam bergantung pada pulsa clock, dan karena
pulsa clock sangat handal, maka error yang terjadi akan lebih sedikit
dibanding mode asinkron.
2) Mode Asinkron
Transmisi secara asinkron yaitu proses transfer data tidak di
sinkronkan dengan pulsa clock, maka tidak ada pulsa clock.
Terdapat protokol untuk transfer data secara asinkron, yang pada umumnya
sebagai berikut:
Bit pertama selalu menjadi START bit (yang menandakan awal dari
komunikasi serial), diikuti dengan DATA bit (umumnya 8 bit),
diikuti dengan STOP bit (yang menandakan akhir dari kumpulan
data). Sebelum STOP bit terdapat Parity bit yang digunakan untuk
II-29
pengecekan error, bit ini dapat ditentukan untuk digunakan atau
tidak.
START bit selalu logic rendah (0) dan STOP bit selalu logic tinggi
(1).
Agar dua buah perangkat dapat melakukan komunikasi serial maka baud
rate kedua perangkat harus sama. Hal ini karena ketika baud rate suatu perangkat
sudah ditentukan, perangkat ini akan mengirim atau menerima data dengan rate
ditentukan. Jika perangkat lain menggunakan baud rate yang berbeda, maka
yang
perangkat
penerima mungkin akan melewatkan data bit yang ditransmit (karena
penerima dikonfigurasikan untuk menerima dan memproses data dengan kecepatan
yang berbeda).
Terdapat berbagai baud rate yang dapat digunakan. Yang paling umum
yaitu 2400,4800,9600,19200,38400, dll. Satuan untuk baud rate yaitu bps (bit per
second). [14]
II-30
sama. APC220 memiliki spesifikasi sebagai berikut: membutuhkan daya 3,3-5 V
DC, suhu operasi:-30-85°C, jarak pengiriman 1000 meter. Rentang frekuensi
APC220 merupakan rentang frekuensi jaringan umum. APC220 memiliki buffer
data sebesar 256 byte yang memungkinkan transfer data dengan kapasitas file besar.
[]APC220-43
Wireless Comunication Features:
Current: <25-35mA
Working temperature: -20℃~+70℃
Range: 1200m line of sight (1200 bps)
Interface: UART/TTL
Baud rate: 1200-19200 bps
Receive Buffer: 256 bytes
Size: 37mm × 17 mm × 6.6mm
Weight: 30g