Disusun Oleh :
Ilham Maulana
Novia Kurniasari
Dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan sebuah makalah yang di berikan oleh dosen mata kuliah Manajemen
Kelas STIT BPC dengan tepat waktu. Makalah ini berjudul “Pengertian Bimbingan
Konseling” yang didalamnya berisi pembahasan tentang pengertian, tujuan, fungsi, asas,
landasan dan prinsip layanan bimbingan konseling.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum tentu dianggap benar oleh semua
pihak. Oleh karna itu, keritik dan saran oleh semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, terlebihdahulu kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf, apabia
ada salah-salah kata. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Terima Kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling adalah merupakan sebuah proses tolong
menolong antara individu satu dengan individu yang lain untuk memahami diri
mereka sendiri. Di dalam pendidikan bimbingan dan konseling mewakili hasrat
masyarakat untuk membantu individu, sumbangan bimbingan dan konseling
menambah kepahaman tentang informasi pendidikan, vokasional dan social yang
diperlukan untuk membuat pilihan secara berpengetahuam bagi pelajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi bimbingan konseling ?
2. Tujuan dan fungsi bimbingan dan konseling?
3. Apa asas, landasan dan prinsip layanan bimbingan konseling ?
4. Apa jenis layanan bimbingan konseling ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi bimbingan komseling
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi bimbingan konseling
3. Untuk mengetahui asas, landasan dan prinsip layanan bimbingan
konseling
4. Untuk mengetahui jenis layanan bimbingan konseling
BAB II
PEMBAHASAN
Bimbingan ialah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar
dengan potensi yang dimiliki bisa mengembangkan diri secara optimal dengan
jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna
menentukan rencana masa depan yang lebih baik.
b. Konseling
Konseling ialah hubungan pribadi yang dilakukan secara langsung antara dua
orang dimana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan
khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar.
Dalam hal ini konseli dibantu agar mereka bisa memahami diri sendiri,
keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia
ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk
kesejahteraan pribadi maupun masyarakat.
1. Landasan Filosofis
Filosofis bisa bermakna cinta kebijaksanaan. Pelayanan bimbingan dan
konseling merupakan serangkaian kegiatan atau tindakan yang semuanya
diharapkan merupakan tindakan yang bijaksana. Untuk itu diperlukan
pemikiran filosofis tentang berbagai hal yang menyangkut pelayanan
bimbingan dan konseling. Pemikiran filosofis menjadi alat bermanfaat
bagi pelayanan bimbingan dan konseling secara umum dan bagi konselor
secara khusus, yaitu membantu konselor dalam memahami situasi
konseling dan dapat membuat keputusan yang tepat.
2. Landasan Religius
Landasan religius bagi layanan bimbingan dan konseling setidaknya
ditekankan pada tiga hal pokok, yaitu:
Keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam semesta adalah makhluk Allh
SWT.
Sikap yang mendorong perkembangan dan perikehidupan manusia
berjalan ke arah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama.
Upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara
optimal suasana dan perangkat budaya (termasuk ilmu pengetahuan dan
teknologi) serta kemasyarakatan yang sesuai dan mneguhkan kehidupan
beragama untuk membantu perkembangan dan pemecahan masalah
individu.
Landasan Psikologis
Psikologi merupakan tingkah laku individu. Landasan psikologis dalam
bimbingan dan konseling adalah memberikan kepahaman tentang perilaku
individu yang menjadi sasaran layanan. Hal ini sangat penting karena
bidang garapan bimbingan dan konseling adalah perilaku klien, yaitu
perilaku klien yang perlu di ubah atau dikembangkan untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki.
3. Landasan sosial-budaya
Merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor
tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang
mempengaruhi terhadap perilaku individu. Seorang individu pada
dasarnya merupakan produk lingkungan sosial-budaya dimana ia hidup.
Sejak lahirnya, ia sudah dididik dan dibelajarkan untuk mengembangkan
pola-pola perilaku sejalan dengan tuntutan sosial-budaya yang ada di
sekitarnya. Masing-masing suku dan berbangsa memiliki sosial budaya
yang berbeda. Perbedaan itu bisa subyektivitas budaya sehingga akan
berpengaruh pula pada upaya pemberian bantuan (bimbingan konseling).
5. Landasan Pedagogis
Bimbingan dan konseling identik dengan pendidikan. Artinya ketika
seseorang sedang melakukan praktek bimbingan dan konseling berarti ia
sedang mendidik; Landasan pedagogis dalam layanan bimbingan dan
konseling ditinjau dari tiga segi, yaitu: (a) pendidikan sebagai upaya
pengembangan individu dan bimbingan merupakan salah satu bentuk
kegiatan pendidikan; (b) pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan
konseling; dan (c) pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan layanan
bimbingan dan konseling.
A. KESIMPULAN
www.slideshare.net
www.academia.ac.id