melakukan kegiatan.
BY : MBLIE 09-141 3. Tim Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atau Kepala Balai
POM selambat-lambatnya 6 (enam)
hari kerja setelah permintaan bantuan
A. Perijinan Apotek teknis dari Kepala Dinas Kesehtan
Dalam mendirikan apotek, apoteker harus Kabupaten/Kota melaporkan hasil
memiliki Surat Izin Apotek (SIA). Wewenang pemeriksaan setempat dengan
pendirian SIA dilimpahkan oleh Menteri menggunakan contoh formulir APT-3.
Kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan 4. Dalam hal pemeriksaan sebagaimana
Kabupaten/Kota. Selanjutnya Kepala Dinas dimaksud dalam (2) dan (3) tidak
Kesehatan Kabupaten/Kota wajib dilaksanakan, Apoteker Pemohon
melaporkan pelaksanaan pemberian izin, dapat membuat surat pernyataan siap
pembekuan izin, pencairan izin dan melakukan kegiatan kepada Kepala
pencabutan izin apotek sekali setahun Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
kepada Menteri Kesehatan dan tembusan setempat dengan tembusan kepada
kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi. Kepala Dinas Propinsi dengan
Selanjutnya Kepala Dinas Kesehatan wajib menggunakan contoh formulir model
melaporkan kepada Badan Pengawasan APT-4.
Obat dan Makanan. Sesuai dengan 5. Dalam jangka waktu 12 (dua belas)
Keputusan Menteri Kesehatan Republik hari kerja setelah diterima laporan
Indonesia No. 1332/MENKES/SK/X/2002 pemeriksaan sebagaimana dimaksud
tentang perubahan atas Peraturan Menteri ayat (3) atau pernyataan ayat (4)
Kesehatan Republik Indonesia No. Kepala Dinas Kabupaten/Kota
922/MENKES/PER/X/1993 Apotek tentang setempat mengeluarkan SIA dengan
Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin menggunakan contoh formulir APT-5.
Apotek adalah sebagai berikut : 6. Dalam hal hasil pemeriksaan Tim
1. Permohonan izin apotek diajukan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
kepada Kepala Dinas Kesehatan atau Kepala Balai POM dimaksud
Kabupaten/Kota dengan ayat (3) masih belum memenuhi
menggunakan contoh formulir model syarat, Kepala Dinas Kabupaten/Kota
APT-1. setempat dalam waktu 12 (dua belas)
2. Dengan menggunakan formulir APT- hari kerja mengeluarkan Surat
2, Kepala Dinas Kesehatan Penundaan dengan menggunakan
Kabupaten/Kota selambat-lambatnya contoh Formulir Model APT-6.
6 (enam) hari kerja setelah menerima 7. Terhadap Surat Penundaan
permohonan dapat meminta bantuan sebagaimana dimaksud dalam ayat
teknis kepada Kepala Balai (6), Apoteker diberi kesempatan
Pengawas Obat dan Makanan (Balai untuk melengkapi persyaratan yang
POM) untuk melakukan pemeriksaan belum dipenuhi selambat-lambatnya
dalam jangka waktu satu bulan sejak dan penjualan produk lainnya untuk
tanggal Surat Penundaan. menunjukkan integritas dan kualitas
8. Terhadap permohonan izin apotek produk serta mengurangi resiko
yang ternyata tidak memenuhi kesalahan penyerahan, serta apoteker
persyaratan APA dan atau mudah memberikan informasi obat dan
persyaratan apotek, atau lokasi konseling. Lingkungan apotek harus
apotek tidak sesuai dengan dijaga kebersihannya. Apotek harus
permohonan maka Kepala Dinas bebas dari hewan pengerat dan
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat serangga.
dalam jangaka waktu selambat- Apotek memiliki suplai listrik yang
lambatnya 12 (dua belas) hari kerja konstan, terutama untuk lemari
wajib mengeluarkan Surat Penolakan pendingin, dan apotek harus memiliki :
disertai dengan alas an-alasannya, a. Ruang tunggu yang nyaman bagi
dengan mempergunakan contoh pasien.
formulir model APT-7. b. Tempat untuk mendisplai
Apabila Apoteker menggunakan informasi bagi pasien, termasuk
sarana milik pihak lain, yaitu penempatan brosur/materi
mengadakan kerja sama dengan Pemilik informasi.
Sarana Apotek maka harus memenuhi c. Ruangan tertutup untuk konseling
ketentuan-ketentuan sebagai berikut : bagi pasien yang dilengkapi
1. Pengguna saran yang dimaksud, dengan meja dan kursi serta
wajib didasarkan atas perjanjian karja lemari untuk menyimpan catatan
sama antara Apoteker dan pemilik medikasi pasien.
sarana. d. Ruang racikan.
2. Pemilik sarana yang dimaksud, harus e. Keranjang sampah yang tersedia
memenuhi persyaratan tidak pernah untuk staf maupun pasien.
terlibat dalam pelanggaran peraturan Perabotan apotek harus tertata rapi,
perundang-undangan di bidang obat lengkap dengan rak-rak penyimpanan
sebagaimana dinyatakan dalam Surat obat dan barang-barang lain yang
Pernyataan yang bersangkutan. tersusun dengan rapi, terlindung dari
debu, kelembapan, dan cahaya yang
B. Bangunan, Tata letak dan Lokasi berlebihan serta diletakkan pada
Sarana dan Prasarana kondisi ruangan dengan temperatur
Apotek berlokasi pada daerah yang yang telah ditetapkan.
mudah dikenali oleh masyarakat. Pada
bagian depan terdapat papan petunjuk C. Organisasi dan Personalia
yang dengan jelas tertulis kata ‘Apotek’. Tenaga Kerja atau Personalia Apotek
Apotek harus dapat dengan mudah Berdasarkan Keputusan Menteri
diakses oleh masyarakat. Pelayanan Kesehatan Republik Indonesia No.
produk kefarmasian diberikan pada 1027/MENKES/SK/IX/2004, personil
tempat terpisah dari aktivitas pelayanan apotek terdiri dari :
a. Apoteker Pengelola Apotek (APA), Apotek KF No.1
yaitu Apoteker yang telah memiliki
Surat Izin Apotek (SIA). Manajer
Apotek
b. Apoteker Pendamping adalah Pelayanan
Apoteker yang bekerja di apotek
disamping Apoteker Pengelola
Apotek dan atau menggantikan Apoteker
Supervisor
/Kortek
pada jam-jam tertentu pada hari Pendamping
buka apotek.
c. Apoteker Pengganti adalah
Apoteker yang menggantikan APA
selama APA tersebut tidak berada
di tempat lebih dari 3 (tiga) bulan Asisten
secara terus menerus, telah Apote
Juru
memiliki Surat Izin Kerja dan tidak Racik
bertindak sebagai APA di apotek Pegawai OTC
lain.
d. Asisten Apoteker adalah mereka D. Pengendalian Persediaan dan
yang bedasarkan peraturan Pergudangan (FIFO/FEFO)
perundang-undangan berhak
melakukan pekerjaan kefarmasian E. Pengelolaan Obat termasuk Psikotropik
sebagai Asisten Apoteker. dan Narkotik
Sedangkan tenaga lainnya yang 1. NARKOTIK
diperlukan untuk mendukung kegiatan Menurut Undang-Undang No.35 tahun
di apotek terdiri dari : 2009 tentang narkotika, narkotika adalah
a. Juru resep adalah petugas yang zat atau obat yang berasal dari tanaman
membantu pekerjaan asisten atau bukan tanaman, baik sintetis
apoteker. maupun semisintetis, yang dapat
b. Kasir adalah orang yang bertugas menyebabkan penurunan atau
menerima uang, mencatat dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
pengeluaran uang. mengurangi sampai menghilangkan rasa
c. Pegawai tata usaha adalah nyeri, dan dapat menimbulkan
petugas yang melaksanakan ketergantungan. Narkotika bermanfaat
administrasi apotek dan membuat dan diperlukan untuk pengobatan dan
laporan pembelian, penjualan, pelayanan kesehatan serta
penyimpanan dan keuangan pengembangan ilmu pengetahuan,
apotek. namun dapat menimbulkan
ketergantungan yang sangat merugikan
apabila dipergunakan tanpa
pengendalian dan pengawasan yang
ketat dan seksama. Untuk mencegah
terjadinya penyalahgunaan narkotika, pemeriksaan yang meliputi jenis dan jumlah
maka diadakan pengawasan terhadap narkotika yang dipesan.
penggunaan narkotika yang meliputi
pembelian, penyimpanan, penjualan, c. Penyimpanan Narkotik
administrasi serta penyampaian Narkotika yang berada di apotek wajib
laporannya. Untuk mempermudah disimpan secara khusus sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri
pengawasan tersebut maka Pemerintah
Kesehatan dalam UU No. 22 tahun 1997
menetapkan PT. Kimia Farma sebagai
pasal 11 ayat (1). Adapun tata cara
salah satunya perusahaan yang penyimpanan narkotika diatur dalam
diizinkan untuk memproduksi, Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
mengimpor dan mendistribusikan 28/Menkes/per/1978 pasal 5 yaitu apotek
narkotika di Indonesia. Pengelolaan harus memiliki tempat khusus untuk
narkotika meliputi kegiatan: menyimpan narkotika. Tempat khusus
tersebut harus memenuhi persyaratan
a. Pemesanan Narkotika sebagai berikut:
Format SP sudah ditentukan oleh 1) Harus seluruhnya terbuat dari kayu
Departemen Kesehatan untuk atau bahan lain yang kuat.
2) Harus mempunyai kunci ganda yang
seluruh apotek dengan model N-9.
kuat.
Pemesanan dilakukan ke Pedagang
3) Dibagi menjadi 2 bagian, masing-
Besar Farmasi Kimia Farma selaku
masing bagian dengan kunci yang
distributor tunggal dengan membuat
berlainan. Bagian pertama
surat pesanan khusus narkotika yang
digunakan untuk menyimpan morfin,
dibuat rangkap empat, yang masing-
petidin dan garam-garamnya serta
masing diserahkan kepada Pedagang
persediaan narkotika, sedangkan
Besar Farmasi yang bersangkutan
bagian kedua dipergunakan untuk
(Surat Pesanan asli dan 2 Lembar kopi
menyimpan narkotika lainnya yang
Surat Pesanan), dan satu lembar
dipakai sehari-hari.
sebagai arsip di apotek. Surat Pesanan
4) Apabila tempat tersebut berukuran
Narkotika ditandatangani oleh APA
kurang dari 40 x 80 x 100 cm, maka
dengan mencantumkan nama jelas,
lemari tersebut harus dibuat
nomor SIK dan stempel apotek. Satu
menempel pada tembok dan lantai.
lembar Surat Pesanan hanya berlaku
Selain itu pada pasal 6 Peraturan Menteri
untuk satu jenis narkotika.
Kesehatan No. 28/Menkes/Per/I/1978
dinyatakan bahwa:
b. Penerimaan Narkotik
1) Apotek harus menyimpan narkotika
Penerimaan Narkotika dari PBF harus
dalam lemari khusus sebagaimana
diterima oleh Manajer Apotek Pelayanan
yang dimaksud dalam pasal 5
atau dilakukan dengan sepengetahuan
Peraturan Menteri Kesehatan No.
Manajer Apotek pelayanan. Apoteker akan
28/Menkes/Per/1978.
menandatangani faktur tersebut setelah
2) Lemari khusus tidak boleh
dilakukan pencocokan dengan surat
dipergunakan untuk menyimpan
pesanan. Pada saat diterima dilakukan
barang lain selain narkotika, kecuali narkotika dan psikotropika maka dicatat
ditentukan oleh Menteri Kesehatan. jumlah pengeluaran dan sisa yang ada,
3) Anak kunci lemari khusus dikuasai jika ada perbedaan maka dilakukan
oleh penanggung jawab atau kontrol lebih lanjut. Hal ini dilakukan
pegawai lain yang diberi kuasa.
untuk menghindari adanya terjadi
4) Lemari khusus diletakkan di tempat
penyalahgunaan obat dan juga
yang aman dan tidak boleh terlihat
oleh umum.
digunakan untuk membuat laporan.