Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTEK LAPANG AGROKLIMATOLOGI

PENGENALAN ALAT STASIUN KLIMATOLOGI

OLEH:

NAMA : MUH.YASIR

NIM: 105961112918

KELAS: 3A

PRODI: AGRIBISNIS

DOSEN:

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi. Beberapa
variabel meteorologis yang biasanya diukur adalah suhu, kelembapan, tekanan atmosfer, angin, dan
curah hujan.
Perubahan iklim global menurut Agus winorso (2007) adalah perubahan unsur unsur iklim (suhu,
tekanan, kelembaban, hujan , agin, dan sebagainya) secara global terhadap normalnya. Posisi geografis
Indonesia menyebabkan bahwa pada setiap saat di dalam wilayah negara ini ada musim-musim yang
saling berlawanan dan bersifat ekstrim, di satu wilayah terjadi kekeringan dan kekurangan air, di wilayah
lain terjadi banjir. Musibah angin kencang dan gelombang pasang bisa terjadi setiap waktu dan sulit
diprediksi jauh-jauh. Produksi pertanian, khususnya tanaman pangan, menjadi semakin sulit dan
menimbulkan kerawanan pangan.
Indonesia adalah negara yang berada di Benua Asia yang tepatnya di bagian Asia Tenggara dan
indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis yang memiliki banyak keunggulan yang berbeda-
beda diantara negara lain. Tak heran jika indonesia sering didatangi orang yang berasal dari
mancanegara hanya untuk menikmati keindahan alam yang ada di indonesia. Indonesia yang terletak
pada posisi yang strategis menyebabkan indonesia berada di wilayah yang rentan akan perubahan iklim
atau cuaca. Perubahan iklim yang terjadi kuran waktu dalam 6 bulan sekali ini sudah dapat dipastikan
sehingga perubahan iklim di indonesia dengan beberapa fenomena yang mempengaruhi iklim di
Indonesia. Perubahan iklim ini sangat berdampak pada : Produksi bahan pangan terhambat seperti
(ikan, jagung, padi, serta kebutuhan pokok lainnya). Resiko banjir seperti di daerah pantai, laut dan
daerah yang datarannya rendah. Pengiriman barang distribusi yang menggunakan transportasi laut.
Tempat pariwisata atau objek wisata akan mengalami kerusakan. Dari penjelasan tersebut sudah bisa
sangat dipastikan bahwa indonesia memiliki beberapa perubahan iklin yang ditentukan dalam kurun
waktu tertentu oleh karena itu warga indonesia harus selalu siap siaga untuk menghadapi datangnya
perubahan iklim pada waktu tertentu agar tidak terlalu memberikan dampak kerugian bagi warga
indonesia sendiri.
Pengaruh iklim terhadap sektor pertanian Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses
pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis-jenis dan sifat-sifat iklim bisa menentukkan jenis-jenis
tanaman yang tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. oleh karena itu kajian klimatologi dalam
bidang pertanian sangat diperlukan.Dampak perubahan iklim bukan hanya soal naiknya permukaan laut
atau perubahan suhu permukaan Bumi. Lebih penting lagi dampak perubahan iklim yang dapat
dirasakan secara dekat dan nyata adalah dapat menyebabkan kerentanan pangan. Perubahan iklim
merupakan tantangan dan ancaman nyata sektor pertanian dalam menjaga keberlansungan produksi
pangan.
Pengaruh iklim terhadap tanaman diawali oleh pengaruh langsung cuaca terutama radiasi dan suhu
terhadap fotosintesis, respirasi, transpirasi dan proses-proses metabolisme di dalam sel organ tanaman.
Fotosintesis dan respirasi adalah merupakan proses biokimia, sehingga memerlukan katalisator
sebagaimana proses kimia fisik. Kecepatan proses tergantung pada aktivitas katalisator yang diatur oleh
suhu. Pada kisaran suhu toleransi terlalu tinggi suhu akan mempercepat proses dan meningkatkan
produksi. Perbedaannya adalah pada proses biokimia katalisatornya adalah enzim. Enzim adalah
protein, zat yang peka terhadap suhu.
Pada proses fotosintesis, suhu reaksi dan jumlah energi yang terserap sangat ditentukan oleh
intensitas radiasi PAR, sehingga pada daun di puncak tajuk yang memperoleh radiasi langsung pengaruh
suhu terhadap fotosintesis tak terlalu besar. Fotosintesis hanya berlangsung siang hari. Adapun
intensitas respirasi daun sepenuhnya dipengaruhi oleh suhu udara dan berlangsung secara terus-
menerus sepanjang umur tanaman. Maka semakin rendah suhu udara harian akan semakin rendah
penggunaan karbohidrat untuk respirasi. Produksi gugus karbohidrat netto harian pada tanaman
merupakan produk bruto fotosintesis siang hari dikurangi pemanfaatan untuk respirasi selama 24 jam.
Unsur-unsur iklim dan alat ukurnya adalah sebagai berikut:
1. Radiasi Matahari meliputi:
 intensitas radiasi(Solarimeter/Pyranometer);
 intensitas cahaya/PAR ;
 lama penyinaran (Campbell Stockes);
 panjang hari.
2. Suhu udara dan suhu tanah (Psyorometer Standar dan Termometer Tanah)
3. Kelembapan udara (higrograf)
4. Tekanan udara (Barometer)
5. Angin :
 kecepatan angin(Cup Counter Anemometer);
 arah angin (Anemometer).
6. Cura hujan(Penakar Hujan Helkman).
7. Penguapan (Panci Penguapan).
Di antara unsur iklim tersebut, tekanan udara dan arah angin kurang erat hubungannya dengan
tanaman. Beberapa unsur iklim yang kuat pengaruhnya terhadap tanaman akan diterangkan lebih
lanjut.
Melalui unsur-unsurnya, iklim mempengaruhi tanaman dalam berbagai hal berikut :
1. Ketersediaan cahaya PAR (0.38-0.74 mikron) sebagai sumber energi karbohidrat.
2. Ketersediaan gas CO2 dan O2 di atmosfer, H2O dan O2 di dalam tanah sebagai sumber atom C,
H dan O pembentuk senyawa karbohidrat pada proses fotosintesis dan respirasi.
3. Kondisi fisika tanah dan ketersediaan zat hara tanah. Proses "Weathering" dan erosi oleh iklim
dalam jangka panjang turut menentukan kesuburan tanah, sedangkan curah hujan turut
mengatur kadar air tanah.
4. Kecepatan dan produksi fotosintesis dan respirasi ditentukan suhu daun dan organ tanaman
lainnya. Intensitas radiasi surya, suhu udara maupun suhu tanah berpengaruh besar. Radiasi
surya, suhu udara dan suhu tanah akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan
perkembangan, kuantitas produksi dan mutu hasil panen.
5. Perkembangan populasi hama dan penyakit yang menentukan intensitas serangan dan
waktunya.

1.2. Tujuan Praktek


1. Untuk mengenal jenis-jenis alat yang terdapat di stasiun klimatologi kelas I Maros, Sulawesi
Selatan.
2. Mengetahui dan memahami fungsi dan cara kerja dari seluruh alat klimatologi yang ada di
lokasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Iklim
Iklim adalah kondisi cuaca rata-rata berdasarkan lamanya waktu untuk lokasi tertentu di Bumi atau
planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam klimatologi. Iklim bumi dipengaruhi oleh geografi dan
topografi. Pengaruh posisi matahari relatif bergerak sehingga berdampak pada bumi dan menyebabkan
musim, perbedaan iklim memproduksi beberapa sistem klasifikasi iklim.
Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadap garis khatulistiwa dikenal kawasan-
kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat perbedaan dan pola perubahan suhu udara, yaitu
kawasan tropika (23,5°LU-23,5°LS), subtropika (23,5°LU-40°LU dan 23°LS-40°LS), sedang (40°LU-66,5°LU
dan 40°LS-66,5°LS), dan kutub (66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS).

 Pengertian Iklim Menurut Para Ahli


Berikut ini terdapat beberapa pengertian iklim menurut para ahli, antara lain:
1. Menurut World Climate Conference : 1979
Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai
untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya.
2. Menurut Glenn T. Trewartha : 1980
Konsep abstrak yang menyatakan kebiaasan cuaca dan unsur-unsur atmosfer di suatu daerah
selama kurun waktu yang panjang.
3. Menurut Gibbs :1978
Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang
terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang.
4. Menurut Junghuhn
Klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan jenis tumbuhan yang cocok di suatu daerah.
Penelitiannya dilakukan di pulau Jawa.

 Ciri-Ciri Iklim Global


Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri iklim global, antara lain:
1. Terjadi dalam kurun waktu yang lama.
2. Meliputi daerah yang luas.
3. Merupakan hasil rata-rata cuaca, bukan merupakan pencatatan baru.
 Macam-Macam Iklim
Berikut ini terdapat beberapa macam-macam iklim, antara lain:
1. Iklim Matahari
Dasar untuk perhitungan distribusi daerah iklim matahari adalah jumlah sinar matahari yang
diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori ini, semakin jauh dari khatulistiwa, semakin besar sudut
insiden sinar matahari, sehingga sinar jumlah sedikit matahari yang diterima oleh permukaan bumi.
2. Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan, pegunungan, dataran
rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis. Berikut adalah pembagian Iklim fisis :
3. iklim Kontinental atau Iklim Darat
Iklim ini terjadi di daerah yang sangat luas, sehingga angin dipengaruhi ke daerah adalah angin
lahan kering. Di daerah ini, hari yang panas dan malam sangat dingin. Curah hujan sangat rendah, jadi
kadang-kadang terbentuk gurun. Misalnya Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia Tengah, dan
Nevada.
4. Iklim Laut
Iklim yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Eropa. Mempengaruhi daerah angin adalah
angin laut lembab. Ciri-ciri iklim laut rata-rata curah hujan ke tinggi. Suhu tahunan dan harian hampir
sama.
5. Iklim Pegunungan
Iklim ini terdapat di daerah pegunungan. Di daerah pegunungan udaranya sejuk dan hujan sering
turun. Hujan terjadi karena awan yang naik ke lereng pegunungan mengalami kondensasi sehingga
turun hujan. Hujan seperti ini disebut hujan orografis.
6. Iklim Dataran Tinggi
Iklim ini mengalami perubahan suhu harian dan tahunan, takanan rendah, sinar matahari terik dan
hanya mengandung sedikit uap air.
7. Iklim Musim
Wilayah geografis Indonesia diapit oleh benua Asia ke utara dan selatan benua Australia,
menyebabkan iklim di Indonesia ada musim. Iklim panas berkaitan erat dengan pola angin musim di
Indonesia.
Iklim ini terjadi karena pengaruh angin bertiup musim mengubah arah setiap setengah tahun.
Angin musim di Indonesia terdiri dari angina Musim Barat Daya dan Timur Laut Monsoon, antara lain:
 Angin Musim Barat Daya
Angin Musim Barat daya yang bertiup antara bulan Oktober sampai April, sifatnya basah. Pada bulan-
bulan tersebut, Indonesia mengalamu musim penghujan.
 Angin Musim Timur Laut
Angin Musim Timur Laut yang bertiup antara bulan April sampai Oktober, sifatnya kering. Akibatnya,
pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim kemarau.
8. Iklim Koppen
Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperaturn dan hujan. Menurut
keadaan temperatur dan curah hujannya, permukaan dibagi menjadi bebberapa daerah iklim.
9. Iklim Tropis
Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk daerah tropis (panas).
Kondisi cuaca di Indonesia, panas rata-rata menghasilkan iklim tropis Negara Indonesia (panas). Iklim ini
mengakibatkan banyak hujan disebut munculnya hujan tropis.

 Perubahan Iklim Global


Perubahan iklim global yang disebabkan oleh konsentrasi batang menungkatnya di atmosfer. Hal
ini terjadi sejak revolusi industri untuk membangun sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak,
dan gas, yang membuang limbah gas di atmosfer, seperti kabondioksida (CO2), metana (CH4) dan
Nitrous Oxide (N2O).
Matahari bersinar di bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh atmosfer sehingga
suhu udara yang nyaman bagi kehidupan manusia.
Jika kemudian dibombardir gas atmosfer bumi, efek selimut terjadi, seperti yang terjadi di rumah
kaca, yaitu radiasi panas bumi yang dipancarkan ke udara ditahan oleh selimut gas sehingga suhu telah
meningkat dan menjadi panas. Semakin banyak gas yang dilepaskan ke udara, selimut tebal bumi, suhu
bumi semakin panas juga.

 Dampak Perubahan Iklim Global


Berikut ini terdapat beberapa dampak perubahan iklim global, antara lain:
 Air laut naik dapat menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air sungai ke laut dan
pada akhirnya menimbulkan banjir di dataran rendah.
 Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan air laut naik.
 Suhu bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga air menjadi langka.
 Meningkatnya resiko kebakaran hutan.
2.2. pengaruh iklim Bagi Pertanian
Iklim sering seakan-akan menjadi faktor pembatas produksi. Pertanian adalah salah satu sektor
dimana didalamnya terdapat penggunaan sumberdaya hayati untuk memproduksi suatu bahan
pangan,bahan baku industri dan sumber energi. Bagian terbesar penduduk dunia adalah bermata
pencaharian dalam bidang – bidang pertanian dan pertanian juga mencakup berbagai bidang, tetapi
pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia.
Pengaruh iklim terhadap sektor pertanian Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses
pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis-jenis dan sifat-sifat iklim bisa menentukkan jenis-jenis
tanaman yang tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. oleh karena itu kajian klimatologi dalam
bidang pertanian sangat diperlukan.Dampak perubahan iklim bukan hanya soal naiknya permukaan laut
atau perubahan suhu permukaan Bumi. Lebih penting lagi dampak perubahan iklim yang dapat
dirasakan secara dekat dan nyata adalah dapat menyebabkan kerentanan pangan. Perubahan iklim
merupakan tantangan dan ancaman nyata sektor pertanian dalam menjaga keberlansungan produksi
pangan. Tidak hanya menjadi perhatian pada forum internasional, perubahan iklim telah menjadi isu
strategis nasional berbagai negara dalam menghadapi fenomena tersebut. Seiring dengan semakin
berkembangnya isu pemanasan global dan akibatnya pada perubahan iklim, membuat sektor pertanian
begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan perubahan awal musim dan akhir musim seperti
musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu susah untuk merencanakan masa tanam
dan masa panen.

2.3. Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Pertanian


Pengaruh perubahan iklim menjadi isu strategis karena persoalan ini dapat mengancam kepentingan
nasional suatu bangsa. Beberapa hasil penelitian yang mengindikasikan bahwa perubahan iklim
membawa pengaruh negatif terhadap produktivitas pertanian. Perubahan temperatur secara global
memicu terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan, hujan badai ekstrem menyebabkan terjadinya
banjir besar di beberapa lokasi di belahan Bumi.Perubahan iklim juga memicu adanya perubahan cuaca
secara ekstrem. Terjadinya pergeseran musim, akan berpengaruh pada perencanaan aktivitas kegiatan
pertanian, sehingga jadwal tanam akan terganggu yang mengakibatkan menurunnya angka produksi dan
bahkan kegagalan panen. Kemudian munculnya sumber penyakit-penyakit baru pada tanaman, angin
kencang dan badai yang merusak tanaman. Produktivitas menurun Sementara musim kemarau yang
terlalu panjang dan banjir di musim hujan membuat produktivitas pertanian menurun. Serta naiknya
suhu permukaan bumi akan membuat pola hidup tanaman pertanian menjadi terganggu. Beberapa hal
tersebut merupakan beberapa contoh yang dapat dirasakan akibat dari perubahan iklim dari sektor
pertanian.
Maka pada kisaran toleransi, semakin tinggi intensitas radiasi PAR yang berlangsung semakin lama,
disertai suhu udara yang rendah akan menghasilkan produk fotosintesis netto yang semakin tinggi.

2.4. Kondisi iklim Ekstrim sekarang


Bulan Oktober 2019 tercatat dalam rekor dunia sebagai Oktober terpanas dalam catatan sejarah.
Menurut The Copernicus Climate Change Service, temperatur udara permukaan Oktober mencapai 0,69
celcius lebih dari rata-rata temperatur antara tahun 1981 hingga 2010. Catatan itu mengalahkan
temperatur Oktober 2015 sebagai rekor terpanas. Di Eropa, bulan kemarin tercatat 1,1 celcius lebih
panas dibandingkan rata-rata bulan Oktober selama periode yang sama. Catatan tersebut muncul
setelah adanya rekor panas yang terjadi pada bulan-bulan sebelumnya, seperti Juni, Juli, dan September
2019. Dengan temuan ini, hampir dipastikan jika tahun 2019 menjadi salah satu tahun yang terpanas
dalam sejarath. Artinya, tren pemanasan global yang menurut para ilmuwan disebabkan oleh
peningkatan gas rumah kaca, masih berlanjut.
BAB III
METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Agroklimatologi ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 09 November 2019 di Kantor Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jl. DR. Ratulangi No.75-A, Baju Bodoa, Maros Baru,
Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

3.2. Persiapan Praktek


Sebelum melakukan praktikum Agroklimatologi esok harinya di kantor Badan Meteorologi,
Klimatologo, dan Geofisika (BMKG), jl. DR. Ratulangi No.75-A, Baju Bodoa, Maros Baru, Kabupaten
Maros, Sulawesi Selatan saya mencari informasi dan mempelajari tentang alat-alat yang di gunakan
BMKG lalu saya mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang saya akan ajukan pada pemateri.

3.3. Pelaksanaan Praktek


Adapun metode yang dilakukan pada praktikum Pengenalan Alat Stasiun Klimatologi adalah sebagai
berikut yaitu, pertama pembagian kelompok dengan lima kelompok setelah pembagian kelompok
ditentukan setiap kelompok pematerinya satu. Kedua mengidentifikasi macam-macam alat stasiun
klimatologi satu per satu dengan didampingi pemateri yang berkerja di BMKG itu sendiri sebagai
pemateri, setelah itu dijelaskan pula cara kerja, prinsip kerja dan fungsi alat-alat tersebut. Ketiga
dilakukan sesi bertanya jika ada yang kurang dipahami dalam penjelasan dari alat-alat tersebut, setelah
itu dilakukan pengambilan gambar alat yang diperlihatkan.
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
 Lysimeter
Lysimeter adalah alat Untuk mengukur evapotranspirasi pada sebidang tanah bervegetasi secara
langsung
 Penakar Hujan (Observasi)
Penakar hujan ombrometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur curah hujan yang jatuh pada
permukaan dalam periode waktu.
 Penakar Hujan Helkman
Penakar hujan heklman berfungsi untuk mengukur intensitas curah hujan.
 Sangkar Meterologi
Sangkar meteorologi berfungsi untuk menyimpan dan melindungi alat-alat meteorologi.
 Psyorometer Standar
Psyorometer Standar adalah alat Untuk mengukur suhu udara dan kelembaban udara dengan satuan
derajat celcius serta persen.
 Termometer Maksimum dan Minimum
Termometer Maksimum dan Minimum adalah alat yang berfungsi untuk mencatat suhu maksimum dan
minimum air yang terjadi selama 24 jam.
 Panci Penguapan
Panci penguapan berfungsi untuk mengukur Laju penguapan.
 Automatic Rain Sampler
Automatic Rain Sampler adalah alat untuk mengambil sample air hujan.
 High Volume Air Sampler
High Volume Air Sampler Berfungsi untuk mengambil sampel udara yang mengandung partikel debu
dihisap mengalir melalui kertas filter dengan menggunakan motor putaran kecepatan tinggi
 Cup Counter Anemometer
Cup counter anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan angin rata-rata dan tekanan angin di
ketinggian 1 sampai 1,5 meter di atas permukaan tanah.
 Anemometer
Anemometer adalah Pencatat Arah dan kecepatan angin sesaat di ketinggian sampai 2 sampai 4 meter
di atas permukaan tanah.
 Menara Iklim Mikro
Menara Iklim Mikro adalah sebagai tempat alat-alat untuk mengukur profil iklim mikro pada ketinggian
4m, 7m, 10m dari permukaan tanah.
 Termometer Tanah
Termometer tanah adalah alat untuk mengukur besarnya suhu pada kedalaman kurang dari 50 cm
sampai 3 meter.
 Gun Belani
Gun belani adalah alat yang berfungsi untuk mengukur radiasi pada tanah pada kedalaman 5 m.
 Solarimeter/pyranometer
Solarimeter/ pyranometer adalah alat untuk mengukur radiasi matahari.
 Campbell Stockes
Campbell stockesadalah alat yang berfungsi untuk mengukur lama penyinaran matahari efektif.
 Sun Photometer
Sun photometeradalah salah satu alat yang berfungsi untuk mengukur molekul partikulat lengkap di
atmosfer.
4.2. Peralatan
 Sangkar Meterologi
 Psyorometer Standar
 Panci Penguapan
 Termometer Maksimum dan Minimum
 Gun Belani
 Penakar Hujan Helkman
 Penakar Hujan (Observasi)
 Cup Counter Anemometer
 Sun Photometer
 Campbell Stockes
 Solarimeter/pyranometer
 Automatic Rain Sampler
 Anemometer
 High Volume Air Sampler
 Termometer Tanah
 Menara Iklim Mikro
 Lysimeter

4.3. Pembahasan
1. Lysimeter

Fungsi alat :
Untuk mengukur evapotranspirasi pada sebidang tanah bervegetasi secara langsung. Alat ini
terdiri dari 4 bejana dengan volume 1 x 1 x 1,2m yang ditanam dalam tanah dihubungkan dengan
kran, dan permukaan tanah diatasnya ditanami dengan tumbuhan tertentu.
Prinsip Kerja :
Lysimeter jam 07:00 WITA disiram merata sejumlah 8 liter air, pada jam 07:00 WITA hari
berikutnya (24 jam) diukur kembali melalui kran-kran. Jumlah air yang diukur selama 24 jam tadi r
a. Gelas ukur, berfungsi untuk mengukur air hujan
Fungsi Alat:
Penakar hujan ombrometer berfungsi untuk mengukur curah hujan yang jatuh pada permukaan
dalam periode waktu.
Prinsip Kerja:
Saat terjadi hujan, air hujan tercurah masuk kedalam corong penakar. Air yang masuk kedalam
corong penakar akan mengalir dan terkumpul di dalam tabung. Pada jam jam pengamatan air hujan
yang tertampung diukur dengan gelas ukur, kemudian pengukuran dilakukan beberapa kali sehingga air
hujan yang tertampung dapat diukur semua.
Waktu Pengamatan:
Diamati setiap hari pada pukul 07.00 pagi.
2. Penakar Hujan Helkman

Keterangan Gambar:
a. Mulut corong, berfungsi sebagai tempat masuknya air hujan
b. Silinder garis, berfungsi sebagai penggerak dari tempat kertas bias
c. Mata pena, berfungsi sebagai penunjuk angka silinder
d. Kertas bias, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui intensitas curah hujan dan kertasnya
diganti 1 kali sehari
e. Penampung air, berfungsi untuk menopang air hujan
f. Bak penampung
Fungsi Alat:
Penakar hujan heklman berfungsi untuk mengukur intensitas curah hujan.
Prinsip Kerja:
Saat terjadi hujan, air hujan yang tercurah akan masuk kedalam corong penakar dan dialirkan
masuk kedalam tabung penampungan, kemudian lama-kelamaan dalam penampungan air ini akan naik
(banyak) sehingga akan mengangkat mata pena dan akan menggambarkan grafik. Setelah penuh maka
dia akan naik keatas kemudian akan turun secara otomatis ke bak penampung.
Waktu Pengamatan: Diamati jam 07.30 pagi.

3. Sangkar Meteorologi

Keterangan Gambar:
a. Piche, berfungsi untuk mengukur penguapan
b. Termometer bola maksimum, berfungsi untuk mengukur suhu udara tertinggi
c. Termometer bola minimum, berfungsi untuk mengukur suhu udara terendah
d. Termometer bola kering, berfungsi untuk mengukur suhu udara kering
e. Termometer bola basah, berfungsi untuk mengukur suhu udara basah

Fungsi Alat:
Sangkar meteorologi berfungsi untuk menyimpan alat-alat meteorologi.
Prinsip Kerja:
Terbuat dari kayu yang kuat agar tahan terhadap cuaca. Sangkar dicat putih agar tidak banyak
menyerap panas matahari. Pada dinding sangkar dibuat kisi-kisi atau lubang yang memungkinkan
terjadinya aliran udara sehingga temperatur dan kelembaban dalam sangkar utara dan selatan, sehingga
alat yang ada didalamnya tidak terkena radiasi langsung. Jika matahari berada diutara khatualistiwa
maka pintu yang menghadap keselatan yang terbuka.
Waktu Pengamatan:
Diamati pada jam 07.30, 10.00, 13.30, dan 17.00.
4. Psyorometer Standar

Keterangan Gambar :
a. Thermometer Bola Kering
b. Thermometer Bola Basah
c. Thermometer Maksimum
d. Thermometer Minimum
Fungsi Alat :
Untuk mengukur suhu udara dan kelembaban udara dengan satuan derajat celcius serta persen.
Prinsip Kerja :
Thermometer BK menunjukkan suhu udara.
Thermometer BB digunakan mencari kelembapan udara dengan bantuan table.
Thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah dengan menggunakan kain muslin yang selalu
basah oleh air murni .
Thermometer Maksimum digunakan untuk mencari suhu maksimum dalam sehari.
Thermometer Minimum digunakan untuk mencari suhu minimum dalam sehari.
Waktu Pengamatan :
Diamati pada pukul 12:00 UTC atau jam 20:00 WITA

5. Termometer Maksimum dan Minimum

Keterangan Gambar:
a. Minimum
b. Maksimum
Fungsi Alat:
Termometer Maksimum dan Minimum berfungsi untuk mencatat suhu maksimum dan
minimum air yang terjadi selama 24 jam.
Prinsip Kerja:
Suhu maksimum ditunjukkan oleh ujung kanan indeks dalam thermometer atas dan suhu
minimum ditunjukkan oleh ujung kanan indeks dalam tabung bawah. Untuk menyetel kedudukan indeks
kembali, setelah suhu dibaca digunakan magnet batang.
6. Panci Penguapan

Keterangan Gambar:
a. Panci penguapan, berfungsi untuk menampung air
b. Stick well, berfungsi untuk menempatkan hook gauge
c. Hook gauge, berfungsi untuk mengukur ketinggian air pada panci
Fungsi Alat :
Panci penguapan berfungsi untuk mengukur Laju penguapan.
Prinsip Kerja:
Adanya penyerapan dipermukaan air pada panci akan berkurang, pengukuran dilakukan didalam
stick well yang terdapat pada lubang. Pada dasarnya untuk jalan masuk air. Jumlah air yang menguap
dalam jangka waktu tertentu diukur menggunakan hook gauge dengan mengubah letak ujung jarum
sampai menyentuh permukaan air, pengamatan dilakukan dengan mencatat hasil pengukuran
permukaan tinggi air pada panci penguapan.
Waktu Pengamatan:
Diamati mulai jam 13.30 dan dikuras dipagi hari jam 07.30.
7. Automatic Rain Sampler

Fungsi Alat:
Automatic Rain Sampler berfungsi untuk mengambil sample air hujan.
Prinsip Kerja:
Jika terjadi hujan maka sensor akan memberikan trigger kepada sistem kntrol untuk membuka
tutup tempat penampungan air yang digerakkan oleh motor listrik, selama hujan penutup tersebut tetap
terbuka kemudian setelah hujan berhenti maka penutup akan bergerak ke posisi semula.

8. High Volume Air Sampler (HV.SAMPLER)

Fungsi Alat :
Berfungsi untuk mengambil sampel udara (Suspended Particle Matter).
Prinsip Kerja :
Udara yang mengandung partikel debu dihisap mengalir melalui kertas filter dengan
menggunakan motor putaran kecepatan tinggi. Debu akan menempel pada kertas filter yang
nantinya akan diukur konsentrasinya dengan cara kertas filter tersebut ditimbang sebelum dan
sesudah sampling di samping itu dicatat flowrate dan waktu lamanya sampling sehingga didapat
konsentrasi debu tesebut.
9. Cup Counter Anemometer

Keterangan Gambar:
a. 3 buah mangkok, berfungsi untuk menangkap arah angin
b. Bilangan (Counter), berfungsi untuk mengetahui kecepatan angin
Fungsi Alat:
Cup counter anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan angin rata-rata dan tekanan
angin.
Prinsip Kerja:
Alat tersebut harus ditempatkan didaerah yang terbuka pada saat tertiup angin atau mangkok
yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup
mangkok, maka mangkok tersebut makin cepat pula kecepatan berputarnya piringan mengkok-
mengkok. Dari jumlah putaran dalam 1 detik, maka dapat diketahui kecepatan anginnya.
Waktu Pengamatan:
Diamati pada jam 07.30, 10.00, 13.30, dan 17.00.

10. Anemometer

Fungsi Alat :
Pencatat Arah dan kecepatan angin sesaat
Prinsip Kerja :
Pada saat tertiup angin, maka baling-baling atau mangkuk yang terdapat pada anemometer
akan bergerak sesuai dengan arah mata angin. Semakin besar kecepatan angin meniup,maka
semakin cepat pula perputaran dari baling-baling tersebut. Berdasarkan jumlah perputaran per
detiknya, maka akan diketahui jumlah dari kecepatan anginnya. Pada anemometer terdapat bagian
alat pencacah yang berfungsi menghitung jumlah kecepatan angin. Hasilnya akan dicatat, kemudian
akan disesuaikan dengan Skala Beaufort c.
11. Menara Iklim Mikro

Keterangan Alat :
Finten Fors Indikater untuk menetukan arah angin.
Windfane untuk mengukur kecepatan angin
Fungsi Alat :
Berfungsi sebagai tempat alat-alat untuk mengukur profil iklim mikro pada ketinggian 4m, 7m,
10m dari permukaan tanah.
Prinsip Kerja :
Filter Fors Indikater akan berputar bila dipengaruhi oleh angin, untuk menentukan arah angin,
setelah itu Windfane yang mengukur kecepatan angin berproses dan menetukan angka yag
merupakan hasil dari pengukuran iklim.
Pada masing-masing ketinggian terdapat sangkar meteorologi dan cup counter anemometer.
Dalam masing-masing sangkar, juga dilengkapi dengan alat-alat yaitu thermometer bola basah, bola
kering, maksimum, minimum, dan piche evaporimeter.
Waktu Pengamatan :
Dilakukan saat pengaatan AgM1-a dan AgM1-b.

12. Termometer Tanah

Keterangan Gambar:
a. Termometer, berfungsi untuk mengatur suhu tanah
b. Tabung besi, berfungsi sebagai tempat penyimpanan termometer
Fungsi Alat:
Thermometer tanah berfungsi untuk mengukur besarnya suhu pada kedalaman kurang dari 50
cm.
Prinsip Kerja:
Suhu tanah diukur dengan menggunakan termometer tanah dengan kedalaman tanah yang
berbeda-beda dimulai dari 5 cm, 10 cm, 15 cm, 20 cm, dan 25 cm. Pada tanah yang gundul pemanasan
suhu sangat cepat, demikian pula sebaliknya pendinginan bumi sangat cepat karena tidak ada
penghalang.
Waktu Pengamatan:
Diamati dari jam 07.30, 10.00, 13.30, dan jam 17.00.
13. Gun Belani

Keterangan Gambar:
a. Bola kaca, berfungsi sebagai pelindung bola timah hitam dan sebagai penerima sinar matahari
b. Bola timah, berfungsi sebagai tempat penyimpanan air serta tempat penguapan
c. Tabung berkala
Fungsi Alat:
Gun belani berfungsi untuk mengukur radiasi tanah pada kedalaman 5 m.
Prinsip Kerja:
Sinar matahari yang diterima oleh bola kaca, kemudian akan memanaskan bola timah hitam.
Dalam bola timah hitam terdapat air didalamnya, kemudian air yang ada didalam timah hitam itu akan
menyerap dan menguap. Uap air akan turun kebawah, sehingga uap air itu akan terkumpul jadi air lagi,
jumlah air tersebut yang nantinya akan kita hitung instensitasnya.
Waktu Pengamatan:
Diamati setiap jam 07.30 pagi.
14. Solarimeter/Pyranometer

Keterangan Gambar:
a. Radiasi baut
b. Radiasi fotosintesis, berfungsi untuk mengukur energi fotosintesis
c. Radiasi global
d. Radiasi refleks
Fungsi Alat:
Solarimeter/ pyranometer berfungsi untuk mengukur radiasi matahari.
Prinsip Kerja:
Saat matahari bersinar cerah, sinar matahari yang jatuh pada kaca akan difokuskan dan jatuh
secara secara otomatis datanya langsung terkirim kepusat.
15. Campbell Stockes
Keterangan Gambar:
a. Bola kaca, berfungsi untuk menerima sinar matahari dan difokuskan kebias
b. Kertas pias, berfungsi untuk mengukur beberapa lama penyinaran efektif
c. Lengkung pias, berfungsi untuk menyimpan kertas bias
d. Tiga sekrup, berfungsi untuk menopang alat atau memposisikan alat

Fungsi Alat:
Campbell stockes berfungsi untuk mengukur lama penyinaran matahari efektif.
Prinsip Kerja:
Saat matahari bersinar cerah, sinar matahari yang jatuh pada kaca akan difokuskan dan jatuh
pada kertas pias. Pergerakkan matahari dari timur kebarat akan menggeser pembakaran pada kertas
pias. Pada saat pengamatan bias diangkat dan diganti kemudian dibaca jejak pembakarannya dengan
menggunakan papan skala untuk memperoleh data lama matahari bersinar.
Waktu Pengamatan:
Diamati pada pukul 18.00 waktu setempat.

16. Sun Photometer


Keterangan Gambar:
a. Lengan robot / robotic, berfungsi untuk menggerakkan robot naik dan turun
b. Dinamo, berfungsi untuk memutar lengan robotic
c. Photo biasa, berfungsi untuk memotong atau mengganti partikulat atau tingkat debu
d. Lysimeter, berfungsi untuk mengukur evapotranspirasi atau penguapan melalui media tanaman
e. Panel surya, berfungsi sebagai pengganti listrik atau cadangan listrik

Fungsi Alat:
Sun photometer berfungsi untuk mengukur molekul partikulat lengkap di atmosfer.
Prinsip Kerja:
Masing-masing kotak berisi air 10 liter, kemudian keesokan harinya kutub tersebut akan di sedot
lagi airnya. Lalu akan diukur berapa liter yang disedot tinggi 5 L, dari ketiga kotak tersebut yang paling
sedikit itu adalah yang gundul dan tergantung pada musimnya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah membuat laporan ini kami bisa menyimpulkan bahwa alat-alat yang ada di BMKG antara
lain cup counter anemometer yang berfungsi mengukur kecepatan angin rata-rata. Cambell stike
yang berfungsi untik mengukur lamanya penyinaran matahari dalam satuan jam/persen, panci
penguapan atau open pan, gun bellani yang berfungsi untuk mengukur jumlah radiasi matahari yang
jatuh di permukaan bumi, sangkar meteorologi yang berfungsi untuk meminimalkan atau
memaksimalkan kecepatan angin, penangkar hujan (Observasi) yang brfungsi untuk mengukur curah
hujan, lysimeter yang berfungsi untuk mengukur jumlah evapotranspirasi pada bidang tanah
bervegetasi secara langsung.

5.2. Saran
Untuk praktikum selanjutnya diharapkan agar praktikum berjalan dengan lancar dan tertib agar
Mahasiswa mampu memahami materi dengan jelas
DAFTAR PUSTAKA
- Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung. Bandung
- Tjasyono, Bayon. 2004. Klimatologi. Bandung : ITB
- Anonim.1999. Kapita Selekta Agroklimatologi.Jurusan Geofisika dan Meteorologi Fakultas
MIPA IPB.Bogor.

Anda mungkin juga menyukai