Anda di halaman 1dari 7

Vol. 3, No.

2 : Hal 12-18 P-ISSN : 2528-679X


Edisi September 2018 E-ISSN :2597-9833

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


(HIGHER ORDER THINKING SKILLS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR
MELALUI VIDEO BERBASIS KASUS PENCEMARAN LINGKUNGAN

Ilmi Zajuli Ichsan1*, Enin Iriani2, Farah Muthi Hermawati3


1
Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
2
SD Negeri Jatimulya 02, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
3
Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
*email: ilmizajuli_bio18s2@mahasiswa.unj.ac.id

ABSTRACT
Learning Natural Sciences on environmental pollution material is one of the
important topics. Students at the elementary school level have an important
role in protecting the environment around them. This research was
conducted with the aim of increasing the Higher Order Thinking Skills
(HOTS) of students in science learning in the environmental material. The
research method used in this study is Classroom Action Research with
details of 3 cycles. The study was conducted during October 2018 at SDN
Jatimulya 02, Bekasi. The number of samples taken was 35 students. The
treatment given is by playing case-based learning videos in the classroom.
The results showed that there was an increase in HOTS students in science
learning using case-based videos. The conclusion is that case-based learning
videos can increase HOTS students of SDN Jatimulya 02.

Keywords: HOTS, Case-based Learning Video, Environmental learning.

PENDAHULUAN Permasalahan lingkungan haruslah


Siswa pada tingkat sekolah dasar dicarikan solusi oleh masyarakat. Siswa
merupakan siswa yang sedang mengalami merupakan salah satu bagian dari masyarakat
masa perkembangan. Mereka tertarik yang memiliki peranan dalam menjaga
mempelajari hal-hal di sekitar lingkungan lingkungan. Pemecahan lingkungan salah
tempat mereka tinggal. Siswa tertarik satunya bisa dilakukan dengan cara
mempelajari lingkungan dikarenakan mengkritisi fenomena lingkungan yang ada.
berkaitan dengan kehidupan keseharian Proses mengkritisi sesuatu termasuk dalam
mereka (Dono, Webb, & Richardson, 2010; keterampilan abad 21 yaitu Higher Order
Meyer, 2016). Siswa haruslah mempelajari Thinking Skills (HOTS). Siswa yang
hal-hal di sekitar lingkungan mereka. Siswa memiliki HOTS yang tinggi akan bisa
yang belum memiliki pemahaman yang baik memahami dan mengkritisi berbagai masalah
tentang lingkungan mereka maka akan sulit yang ada di lingkungan mereka (Afflerbach,
memahami berbagai permasalahan yang Cho, & Kim, 2015; Yee et al., 2015).
terjadi di lingkungan sekitar mereka. Hal ini Permasalahannya adalah bahwa HOTS siswa
membuat pemahaman tentang lingkungan pada tingkat sekolah dasar masih belum
sangat penting dimiliki oleh siswa di terlalu tinggi. Hal ini membuat pembelajaran
berbagai jenjang sekolah (Nesmith et al., di sekolah masih cenderung mengedepankan
2016; Truelove & Gillis, 2018). kemampuan menghafal daripada kemampuan
yang lebih tinggi.

12 Ilmi Zajuli Ichsan, dkk – Peningkatan Keterampilan Berpikir . . .


Vol. 3, No. 2 : Hal 12-18 P-ISSN : 2528-679X
Edisi September 2018 E-ISSN :2597-9833
Pada pembelajaran di sekolah, guru 6 SD. Perlakuan yang diberikan yaitu dengan
biasanya hanya mengajarkan materi sesuai memberikan tayangan video pembelajaran
dengan konvensional. Sementara itu, berbasis kasus lingkungan.
pembelajaran abad 21 tidak hanya menuntut HOTS diukur dengan 3 instrumen
siswa memahami konten materi tapi lebih yang berbeda di setiap siklusnya. HOTS yang
mengarah kepada HOTS (Kivunja, 2014; diukur disesuaikan dengan taksonomi
Motallebzadeh, Ahmadi, & Hosseinnia, Anderson yaitu menganalisis, mengevaluasi,
2018). Hal ini membuat penelitian tentang dan mencipta (Anderson et al., 2001). Pada
HOTS ini menjadi penting dikarenakan siklus 1, materi yang dibahas adalah
masih rendahnya HOTS siswa yang ada di mengenai pencemaran air. Pada siklus 2,
jenjang sekolah dasar. Masalah ini lebih berfokus pada pencemaran udara.
sebenarnya sudah sejak lama, tetapi baru Semantara itu, pada siklus 3 pembahasan
mulai menjadi fokus para guru dan peneliti lebih difokuskan pada upaya
semenjak diberlakukannya kurikulum 2013 penangggulangan pencemaran lingkungan
dan Ujian nasional dengan komposisi soal tersebut. Analisis data yang digunakan untuk
HOTS yang banyak. Tujuan dari penelitian mengukur peningkatan HOTS menggunakan
ini tentunya untuk mencari solusi gain score. Rumus penghitungan gain score
peningkatan HOTS siswa SD yang rendah. menurut Fauziyah & Jailani (2014) dapat
Video pembelajaran merupakan dilihat di bawah ini.
sebuah media yang cukup sering digunakan
oleh guru. Berbagai jenis video pembelajaran Gain Score=
yang biasa ditampilkan oleh guru dalam
mengajarkan IPA di SD. Hal itu menjadi Setelah dihitung maka gain score
menarik, dikarenakan tidak semua jenis akan dikategorikan. Pengkategorian ini
video bisa memacu peningkatan HOTS. berdasarkan apa yang diutarakan oleh
Video yang diduga dapat meningkatkan Puspitorini, Prodjosantoso, Subali, & Jumadi
(2014). Lebih jelasnya dapat dilihat pada
HOTS adalah yang berbasis masalah atau
tabel 1 dibawah ini.
kasus, dikarenakan siswa akan terangsang
untuk berfikir lebih tinggi tidak hanya Tabel 1. Kriteria Gain Score
sekedar menghafal (Lindfors & Hilmola, Gain Score Kriteria
g ≥ 0,7 Tinggi
2016; Sadiqin, Sholahuddin, & Santoso, 0,7> g ≥ 0,3 Sedang
2017). g < 0,3 Rendah

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini dilakukan dengan Data yang diambil menunjukan
menggunakan metode penelitian tindakan peningkatan di setiap siklusnya. Rata-rata
kelas menggunakan 3 siklus. Setiap siklus skor siswa yang terbesar terdapat pada siklus
mengandung tahapan (1) Perencanaan (2) 3. Rincian dari rata-rata skor dapat dilihat
Pelaksanaan (3) Observasi dan (4) Refleksi. pada tabel 2 di bawah ini.
Penelitian dilaksanakan pada bulan
September-Oktober 2018 bertempat di SDN Tabel 2. Rata-rata skor setiap siklus
Tahap Rata-rata
Jatimulya 02, Tambun Selatan, Kabupaten Sikus 1 59.14
Bekasi. Sampel yang digunakan dalam Siklus 2 67.28
penelitian ini adalah sebanyak 35 siswa kelas Siklus 3 78.00

Ilmi Zajuli Ichsan, dkk – Peningkatan Keterampilan Berpikir. . . 13


Vol. 3, No. 2 : Hal 12-18 P-ISSN : 2528-679X
Edisi September 2018 E-ISSN :2597-9833
Rata-rata skor tersebut kemudian meningkatnya HOTS siswa tersebut. Selain
diukur menggunakan rumus gain score dan itu siswa sebaiknya diminta terjun langsung
diinterpretasikan ke dalam kriteria yang melakukan praktek yang berkaitan dengan
tersedia. Berdasarkan hasil perhitungan lingkungan agar pembelajaran mereka lebih
diperoleh kriteria gain score yang diperoleh bermakna (Hacieminoglu, 2016; Ichsan &
yaitu rendah dan sedang. Rinciannya dapat Mulyani, 2018).
dilihat pada tabel 3 di bawah ini. HOTS siswa SD pada dasarnya bisa
ditingkatkan dengan berbagai media
Tabel 3. Kriteria Gain Score di setiap siklus pembelajaran, seperti video pembelajaran, e-
Tahap Gain Score Kriteria
book, website dan media pembelajaran
Siklus 1 - Siklus 2 0.19 Rendah
Siklus 2 - Siklus 3 0.32 Sedang lainnya. Perkembangan teknologi yang
Siklus 1 - Siklus 3 0.46 Sedang begitu cepat mendorong informasi yang
tersedia semakin bayak. Informasi tersebut
Pada tahap perencanaan di setiap bisa diakses siswa dimana saja dan kapan
siklusnya, sudah dirancang sedemikian rupa saja (Ballatore & Natale, 2016; Reyna,
sehingga rancangan pembelajaran yang Hanham, & Meier, 2018). Hal ini membuat
dilaksanakan juga mengandung unsur-unsur pembelajaran pada era modern ini tidak
yang mendukung peningkatan HOTS. Pada terbatas hanya di kelas. Pembelajaran bisa
tahap pelaksanaan secara umum berlangsung dilakukan lewat mana saja. Bahkan
secara lancar dan baik. Pemutaran video di pembelajaran bisa dilakukan dari jarak jauh
kelas juga tidak mengalami gangguan yang (Jiang et al., 2017). Penggunaan video
berarti. Pada saat observasi, guru pembelajaran berbasis kasus juga merupakan
memperhatikan dan melakukan observasi. bentuk upaya dalam menggunakan media
Sementara pada tahap akhir, guru dan siswa pembelajaran yang modern di kelas (Cheung
melakukan evaluasi terhadap kekurangan & Slavin, 2013; Ichsan, Rusdi, & Sartono,
media dan pembelajaran yang digunakan 2017).
dalam siklus tersebut. Media yang masih Keterampilan HOTS yang harus
mengalami kekurangan dilakukan dimiliki siswa mencakup menganalisis,
penambahan jumlah, agar pemahaman siswa mengevaluasi, dan mencipta sesungguhnya
makin bertambah (Merry, Skingsley, dapat ditumbuhkan sejak dini. Pada
Mitchell, & Orsmond, 2015; Zureick, Burk- kemampuan menganalisis misalnya, guru
Rafel, Purkiss, & Hortsch, 2018). bisa menggunakan model pembelajaan
Peningkatan HOTS siswa dipengaruhi ataupun media pembelajaran yang
oleh penggunaan video pembelajaran merangsang daya analisis siswa. Terutama
berbasis kasus. Video pembelajaran tersebut untuk masalah lingkungan, hal itu tergolong
dapat mempengaruhi HOTS siswa mudah karena lingkungan yang sudah rusak
dikarenakan media pembelajaran tersebut bisa dikritisi. Arah pembelajaran pada abad
merangsang rasa keingintahuan siswa dalam 21 tidak hanya meminta siswa memahami
pembelajaran IPA pada materi lingkungan konten materi, tapi yang lebih utama adalah
(Garcia, 2015; Khoiriyah & Husamah, 2018). mendorong daya kritis dan analisis siswa.
Siswa yang menonton sebuah tayangan Hal ini bisa ditingkatkan dengan menerapkan
mengenai fakta-fakta yang tersaji di sekitar pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah
lingkungannya akan membuat dia menjadi (Djamahar, Ristanto, Sartono, Ichsan, &
lebih kritis. Hal ini yang menjadi penyebab
14 Ilmi Zajuli Ichsan, dkk – Peningkatan Keterampilan Berpikir . . .
Vol. 3, No. 2 : Hal 12-18 P-ISSN : 2528-679X
Edisi September 2018 E-ISSN :2597-9833
Muhlisin, 2018; Vieira & Tenreiro-Vieira, merangsang daya kritis siswa. Selain itu,
2016; Vincent-Ruz & Schunn, 2017). permasalahan lingkungan yang diangkat juga
Kemampuan mengevaluasi juga memudahkan siswa dalam menganalisis
merupakan komponen HOTS yang harus dikarenakan permasalahan tersebut mereka
dilatih sejak dini. Setelah siswa mampu lihat di sekitar lingkungan mereka. Maka
menganalisis masalah lingkungan dibantu disarankan untuk para guru di SDN
dengan media pembelajaran video berbasis Jatimulya 02 untuk menggunakan video
kasus, maka siswa diharapkan bisa berbasis masalah dalam pembelajaran.
memberikan penilaian dan membuat
pernyataan untuk mengkomentari sebuah RUJUKAN
kasus tertentu tentang pencemaran Afflerbach, P., Cho, B. Y., & Kim, J. Y.
lingkungan. Siswa pada jenjang SD dirasa (2015). Conceptualizing and
sudah siap untuk belajar memberikan Assessing Higher-Order Thinking in
Reading. Theory into Practice,
pernyataan kritis, paling tidak untuk
54(3), 203–212.
lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Hal ini https://doi.org/10.1080/00405841.20
dikarenakan tema lingkungan merupakan 15.1044367.
salah satu topik bahasan yang mudah untuk Aisyah, A., Salehuddin, K., Aman, I., Yasin,
dilakukan kritik dikarenakan lingkungan R. ., & Mimiko, N. (2018). Eliciting
akhir-akhir ini sedang mengalami penurunan Elements of Higher Order Thinking
kualitas (Austgulen, 2016; Haws, Winterich, Skills in the Higher Secondary
Examination Question Structure in
& Naylor, 2014; Lekakos, Vlachos, &
Japan and Malaysia Aznur. In
Koritos, 2014). Proceedings of the Regional
Pada kemampuan tertinggi dari Conference on Science, Technology
HOTS yaitu mencipta, siswa SD diminta and Social Sciences (RCSTSS 2016)
untuk membuat sebuah rancangan alat (pp. 455–464). Springer Singapore.
sederhana untuk mengatasi masalah https://doi.org/10.1007/978-981-13-
pencemaran lingkungan. Selain itu mereka 0074-5.
Anderson, L. W., Krathwohl, D. R.,
diminta membuat sebuah gambar berisi
Airiasian, W., Cruikshank, K. A.,
ajakan untuk menjaga lingkungan. Gambar Mayer, R. E., & Pintrich, P. R.
yang mereka buat tidaklah harus bagus, (2001). A taxonomy for learning,
asalkan terlihat rapi dan menarik. teaching and assessing: A revision
Rangsangan untuk membuat sesuatu mulai of Bloom’s Taxonomy of
dari rancangan nya terlebih dahulu mampu educational outcomes: Complete
edition. New York: Longman.
membantu meningkatkan HOTS (Aisyah,
Austgulen, M. H. (2016). Environmentally
Salehuddin, Aman, Yasin, & Mimiko, 2018; Sustainable Textile Consumption—
Garcia, 2015) What Characterizes the Political
Textile Consumers? Journal of
SIMPULAN DAN SARAN Consumer Policy, 39(4), 441–466.
Berdasarkan hasil penelitian maka https://doi.org/10.1007/s10603-015-
dapat disimpulkan bahwa penggunaan video 9305-5.
Ballatore, A., & Natale, S. (2016). E-readers
pembelajaran berbasis kasus dapat
and the death of the book: Or, new
meningkatkan HOTS siswa SD dalam materi media and the myth of the
pencemaran lingkungan. Peningkatan ini disappearing medium. New Media
diperoleh karena video tersebut membantu and Society, 18(10), 2379–2394.
Ilmi Zajuli Ichsan, dkk – Peningkatan Keterampilan Berpikir. . . 15
Vol. 3, No. 2 : Hal 12-18 P-ISSN : 2528-679X
Edisi September 2018 E-ISSN :2597-9833
https://doi.org/10.1177/1461444815 288a.
586984. Haws, K. L., Winterich, K. P., & Naylor, R.
Cheung, A. C. K., & Slavin, R. E. (2013). W. (2014). Seeing the world through
The effectiveness of educational GREEN-tinted glasses: Green
technology applications for consumption values and responses
enhancing mathematics achievement to environmentally friendly
in K-12 classrooms: A meta- products. Journal of Consumer
analysis. Educational Research Psychology, 24(3), 336–354.
Review, 9, 88–113. https://doi.org/10.1016/j.jcps.2013.1
https://doi.org/10.1016/j.edurev.201 1.002.
3.01.001. Ichsan, I. Z., & Mulyani, S. W. W. (2018).
Djamahar, R., Ristanto, R. H., Sartono, N., Improving Students’ Motoric Skills
Ichsan, I. Z., & Muhlisin, A. (2018). Through Demonstration Method in
CIRSA : Designing Instructional Recycling Plastic Waste. JPBI
Kits to Empower 21 st Century (Jurnal Pendidikan Biologi
Skill. Educational Process: Indonesia), 4(2), 189–194.
International Journal, 7(3), 200– https://doi.org/10.22219/jpbi.v4i2.5
208. 890.
https://doi.org/10.22521/edupij.2018 Ichsan, I. Z., Rusdi, R., & Sartono, N.
.73.4. (2017). Hasil Belajar Sistem Saraf
Dono, J., Webb, J., & Richardson, B. (2010). Menggunakan Film Pendek.
The relationship between Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi,
environmental activism, pro- 10(2), 49–59.
environmental behaviour and social https://doi.org/10.21009/biosferjpb.1
identity. Journal of Environmental 0-2.7.
Psychology, 30(2), 178–186. Jiang, B., Yang, J., Lv, Z., Tian, K., Meng,
https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2009. Q., & Yan, Y. (2017). Internet
11.006. cross-media retrieval based on deep
Fauziyah, L., & Jailani, J. (2014). learning. Journal of Visual
Pengembangan perangkat Communication and Image
pembelajaran matematika yang Representation, 48, 356–366.
menunjang pendidikan karakter https://doi.org/10.1016/j.jvcir.2017.
siswa kelas IV sekolah dasar. Jurnal 02.011.
Prima Edukasia, 2(2), 149–163. Khoiriyah, A. J., & Husamah, H. (2018).
https://doi.org/10.21831/jpe.v2i2.27 Problem-based learning: Creative
15. thinking skills, problem-solving
Garcia, L. C. (2015). Environmental Science skills, and learning outcome of
Issues for Higher- Order Thinking seventh grade students. JPBI (Jurnal
Skills (HOTS) Development: A Pendidikan Biologi Indonesia), 4(2),
Case Study in the Philippines. In 151–160.
Biology Education and Research in https://doi.org/10.22219/jpbi.v4i2.5
a Changing Planet (pp. 45–54). 804.
https://doi.org/10.1007/978-981- Kivunja, C. (2014). Teaching Students to
287-524-2. Learn and to Work Well with 21st
Hacieminoglu, E. (2016). Elementary school Century Skills: Unpacking the
students’ attitude toward science Career and Life Skills Domain of
and related variables. International the New Learning Paradigm.
Journal of Environmental and International Journal of Higher
Science Education, 11(2), 35–52. Education, 4(1), 1–11.
https://doi.org/10.12973/ijese.2016. https://doi.org/10.5430/ijhe.v4n1p1.

16 Ilmi Zajuli Ichsan, dkk – Peningkatan Keterampilan Berpikir . . .


Vol. 3, No. 2 : Hal 12-18 P-ISSN : 2528-679X
Edisi September 2018 E-ISSN :2597-9833
Lekakos, G., Vlachos, P., & Koritos, C. Education, Part B: Communication
(2014). Green is good but is and Public Engagement, 6(3), 303–
usability better? Consumer reactions 324.
to environmental initiatives in e- https://doi.org/10.1080/21548455.20
banking services. Ethics and 15.1078519.
Information Technology, 16(2), Puspitorini, R., Prodjosantoso, A. K., Subali,
103–117. B., & Jumadi, J. (2014).
https://doi.org/10.1007/s10676-014- Penggunaan Media Komik Dalam
9337-6. Pembelajaran Ipa Untuk
Lindfors, E., & Hilmola, A. (2016). Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Innovation learning in Belajar Kognitif Dan Afektif. Jurnal
comprehensive education? Cakrawala Pendidikan, 3(3).
International Journal of Technology https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.238
and Design Education, 26(3), 373– 5.
389. https://doi.org/10.1007/s10798- Reyna, J., Hanham, J., & Meier, P. (2018).
015-9311-6. The Internet explosion, digital
Merry, S., Skingsley, D., Mitchell, P., & media principles and implications to
Orsmond, P. (2015). Biology communicate effectively in the
students’ perceptions of learning digital space. E-Learning and
from video exemplars of practical Digital Media, 15(1), 36–52.
techniques: some lessons for https://doi.org/10.1177/2042753018
teaching strategies. Innovative 754361.
Practice in Higher Education, 2(2), Sadiqin, I. K., Sholahuddin, A., & Santoso,
1–14. U. T. (2017). Students ’ Difficulties
Meyer, A. (2016). Heterogeneity in the on Science Learning with Prototype
preferences and pro-environmental Problem-Solving Based Teaching
behavior of college students: The and Learning Material :, 100, 279–
effects of years on campus, 282.
demographics, and external factors. Truelove, H. B., & Gillis, A. J. (2018).
Journal of Cleaner Production, 112, Perception of pro-environmental
3451–3463. behavior. Global Environmental
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.201 Change, 49(February), 175–185.
5.10.133. https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.
Motallebzadeh, K., Ahmadi, F., & 2018.02.009.
Hosseinnia, M. (2018). Relationship Vieira, R. M., & Tenreiro-Vieira, C. (2016).
between 21st century skills, Fostering Scientific Literacy and
speaking and writing skills: A Critical Thinking in Elementary
structural equation modelling Science Education. International
approach. International Journal of Journal of Science and Mathematics
Instruction, 11(3), 265–276. Education, 14(4), 659–680.
https://doi.org/10.12973/iji.2018.11 https://doi.org/10.1007/s10763-014-
319a. 9605-2.
Nesmith, S. M., Wynveen, C. J., Dixon, E. Vincent-Ruz, P., & Schunn, C. D. (2017).
M., Brooks, B. W., Matson, C. W., The increasingly important role of
Hockaday, W. C., … DeFillipo, J. E. science competency beliefs for
(2016). Exploring Educators’ science learning in girls. Journal of
Environmental Education Attitudes Research in Science Teaching,
and Efficacy: Insights Gleaned from 54(6), 790–822.
a Texas Wetland Academy. https://doi.org/10.1002/tea.21387.
International Journal of Science

Ilmi Zajuli Ichsan, dkk – Peningkatan Keterampilan Berpikir. . . 17


Vol. 3, No. 2 : Hal 12-18 P-ISSN : 2528-679X
Edisi September 2018 E-ISSN :2597-9833
Yee, M. H., Yunos, J. M., Othman, W., Zureick, A. H., Burk-Rafel, J., Purkiss, J. A.,
Hassan, R., Tee, T. K., & Mohamad, & Hortsch, M. (2018). The
M. M. (2015). Disparity of Learning interrupted learner: How distractions
Styles and Higher Order Thinking during live and video lectures
Skills among Technical Students. influence learning outcomes.
Procedia - Social and Behavioral Anatomical Sciences Education,
Sciences, 204(November 2014), 11(4), 366–376.
143–152. https://doi.org/10.1016/j. https://doi.org/10.1002/ase.1754.
sbspro.2015.08.127.

18 Ilmi Zajuli Ichsan, dkk – Peningkatan Keterampilan Berpikir . . .

Anda mungkin juga menyukai