Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS KESEHATAN
Jl. Amir Hamzah 103 Mataram, 83121, Kota Mataram, Provinsi NTB
Telp. 0370-631390, Fax : 0370-631179

Mataram, 18 September 2019


Kepada
Yth. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Nusa Tenggara Barat
di –
Tempat

SURAT PENGANTAR
Nomor : 440/4/ Kesmas/ IX/ 2019

NO. JENIS DOKUMEN YANG DIKIRIM JUMLAH KETERANGAN

1. Tata cara komunikasi dan informasi 1 (satu) Disampaikan dengan


rujukan Maternal Neonatal eksemplar hormat untuk dapat
Puskesmas se- provinsi Nusa dipergunakan
Tenggara Barat sebagaimana mestinya
melalui media WhatsApp

Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.

Mataram, 18 September 2019


Kepala Dinas Kesehatan Prov. NTB

dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19630623 198803 2 007
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DINAS KESEHATAN
Jl. Amir Hamzah 103 Mataram, 83121, Kota Mataram, Provinsi NTB
Telp. 0370-631390, Fax : 0370-631179

TATA CARA KOMUNIKASI DAN INFORMASI RUJUKAN MATERNAL NEONATAL


PUSKESMAS SE- PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
MELALUI MEDIA WHATSAPP

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur tata


cara pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan
PENGERTIAN pelayanan komplikasi Maternal maupun Neonatal dari
pelayanan dasar (Puskesmas) menuju pelayanan rujukan
(Rumah sakit) dan menggunakan komunikasi dan informasi
melalui media WhatsApp.

Sebagai pedoman dalam melaksanakan rujukan kasus


TUJUAN komplikasi Maternal maupun Neonatal dan pedoman
Komunikasi dan Informasi kasus melalui media WhatsApp

 Melaksanakan upaya percepatan penurunan kematian


KEBIJAKAN maternal dan neonatal
 Melaksanakan rujukan secara berjenjang dan
terstandar sesuai dengan level kegawat daruratan
maternal dan neonatal (mengacu kepada manual
rujukan yang sudah disusun oleh Kabupaten/Kota)
 Memastikan tentang kesiapan Rumah Sakit tujuan
rujukan (facilitas maupun tenaga) dalam menerima
dan tatalaksana lanjut kasus rujukan.
 Memanfaatkan tekhnologi informasi (WhatsApp)
sebagai media komunikasi.
 Melaksanakan penatalaksanaan kegawatdaruratan
maternal dan neonatal sesuai dengan kewenangan
dan kompetensinya dengan melaksanakan
penatalaksanaan pra rujukan sesuai dengan standar.
 Melaksanakan stabilisasi pasien pra rujukan dan
selama rujukan.
 Meninggalkan tempat rujukan setelah melaksanakan
serah terima dengan tempat rujukan, setelah
administrasi dan lain-lain telah selesai.
 Tidak menyampaikan hal-hal yang tidak berhubungan
langsung dengan konten rujukan dalam WhatsApp
group seperti ; kata-kata mutiara/motivasi, ucapan
Hari Raya, ucapan Ulang Tahun, promosi jualan dll.
 Pasien rujukan
INPUT  Dokter/Bidan/Perawat dan sopir
 Mobil ambulance
 Emergency kit umum dan emergency kit sesuai kasus
maternal dan neonatal.
 Pendamping rujukan (keluarga)
 Pendonor sesuai dengan golongan darah pasien
 Handphone dengan aplikasi Watsapp
 Administrasi rujukan dan Buku KIA

PROSES 1. Setelah pasien tiba di puskesmas, pasien diperiksa


oleh Bidan.
2. Bidan konsultasi ke Dokter puskesmas
3. Dokter puskesmas menetapkan diagnose, jenis
tindakan/ pengelolaan terhadap pasien, prognosa,dan
keputusan harus dirujuk atau dirawat di puskesmas.
4. Bila kasus dapat ditangani di Puskesmas, setelah
pasien dilakukan stabilisasi, selanjutnya di kamar
bersalin untuk di observasi.
5. Jika kasus dapat ditangani di Puskesmas namun
membutuhkn konsultasi Dokter Spesialis yang ada di
group WA maka bisa dikonsultasikan melalui WA
group.
6. Bila kasus tidak dapat ditangani di puskesmas segera
rujuk dengan sebelumnya melakukan komunikasi
melalui watsapp group yang telah disepakati,
komunikasi dan informasi meliputi : tata laksana
medis, tekhnis rujukan.
7. Rujukan dengan menggunakan pedoman BAKSOKU
(Bidan Harus berada di dekat pasien selama dalam
perjalanan merujuk) dan menyertakan Buku KIA.
8. Rujukan dilaksanakan ke Rumah Sakit yang mampu
PONEK dan pihak perujuk harus sudah mendapatkan
kepastian tentang kesiapan rumah sakit dalam
menerima rujukan.
9. Jika kasus tersebut ditangani di Rumah Sakit dan
membutuhkan koordinasi dengan Dokter Spesialis
yang di group WA maka bisa dikoordinasikan di WA
group.
10. Rumah Sakit tujuan rujukan memberikan umpan balik
ke pihak perujuk (Puskesmas).
11. Setelah pasien tiba di rumah dan Puskesmas
menerima rujukan balik dari Rumah sakit, pihak
Puskesmas melalui Bidan Puskesmas atau bidan di
desa melakukan kunjungan rumah.
 Pasien pra rujukan stabil sebelum dirujuk.
OUTPUT  Pasien rujukan sampai di tempat rujukan tepat waktu.
 Pasien rujukan dapat ditangani sesuai standar, sehat
dan selamat.
 Puskesmas
UNIT TERKAIT  Rumah Sakit

Mataram, 18 September 2019


Kepala Dinas Kesehatan Prov. NTB

dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19630623 198803 2 007

Anda mungkin juga menyukai