Oleh:
Novitasari 010118A100
Rina Andreani 010118A118
Tanzila Wulandari 010118A137
Zahrotun Nafisah 010118A159
FAKULTAS KEPERAWATAN
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisiologis antar individu pasti berbeda, mengenai sistem reproduksi antara laki-laki
dan perempuan juga pasti berbeda. Setiap makhluk hidup tentunya menginginkan untuk
meneruskan keturunannya demikian juga dengan manusia. Reproduksi atau berkembang
biak merupakan kemampuan suatu organisme untuk menghasilkan keturunan atau
organisme baru agar kelestariannya tetap terjaga. Proses reproduksi oleh sistem
reproduksi memiliki 2 jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Keduanya mempunyai sistem
reprosuksi yang berlainan dan saling membutuhkan. Manusia bereproduksi secara kawin
atau seksual.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diambil sebuah rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud reproduksi?
2. Bagaimana anatomi reproduksi pada laki-laki?
3. Bagaimana fisiologis reproduksi pada laki-laki?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat diambil sebuah tujuan sebagai
berikut:
1. Mengetahui yang dimaksud reproduksi.
2. Memahami anatomi reproduksi pada laki-laki.
3. Memahami fisiologis reproduksi pada laki-laki.
BAB II
ISI
A. Definisi
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembangbiak. System reproduksi pada suatu
organisme berbeda antara jantan dan betina.
B. Organ Reproduksi
1. Organ reproduksi dalam
a. Testis
Testis merupakan dua buah organ glandula yang memproduksi semen,
terdapat didalam skrotum dan digantung oleh fenikulus spermatikus. Pada janin,
testis terdapat dalam kavum abdominalis dibelkang peritonium. Testis
merupakan tempat dibentuknya spermatozoa dan hormon laki-laki, terdiri dari
belahan belahan disebut lobulus testis. Testis menghasilkan hormon testosteron
yang menimbulkan sifat kejantanan setelah masa pubertas, disamping itu folicle
stimulating hormone ( FSH ) dan lutein hormone (LH). Testis dibbungkus oleh:
Fasia Spermatika Eksterna, Suatu membran yang tipis memanjang ke arah
bawah diantara fenikulus dan testis, Berakhir pada cincin subkutan
inguinalis.
Lapisan kremasterika, terdiri dari lapisan otot. Lapisan ini sesuai dengan
M.Obliqus abominis internus dan kasies abdominus internus.
Fascies Spermatika Interna, suatu membran tipis dan menutupi venikulus
spermatikus. Fasia ini akan berakhir pada cincin inguinalis interna bersama
dengan fasia transvesalis. Lapisan otot ini sesuai dengan M.Obliqus
abdominis internus dan fasianya.
Pembuluh darah testis:
1. Arteri pudenda eksterna pars superfisialis merupakan cabang dari arteri
femoralis,
2. Arteri Perinilis superfisialis cabang dari arteri pudenda interna
3. Arteri kremasterika cabang dari arteri epigestrika inferior.
b. Saluran pengeluaran
Epidedimis adalah saluran halus yang panjangnya kira-kira 56 cm, terletak di
sepanjang atas tepin dan belakang testes dan terdiri dari:
1. Kaput epididimis, berhubungan erat dengan bagiaan atas testis sebagai
duktus eferens dari testis.
2. Kaput epididimis: badan ditutupi oleh membran serosa servikalis sepanjang
tepi posterior.
3. Kauda epididimis: ekor disebur juga globulus minor ditutupi oleh membran
serosa dan berhubungan dengan duktus diferens.
4. Ekstermitas superior: bagian yang besar.
5. Ekstermitas inferior: seperti titik.
Diantara korpus dan testis terdapat ruangan yang disebut sinus epdidimis
(fossa digitalis). Epididimis sebagian ditutupioleh lapisan viseral. Lapisan
ini bagian mediastinum menjadi lapisan parietal, dikelilingi oleh jaringan
ikat prematozoa melalui duktus eferen, merupakan bagian dari kaput
epididimis tempat bermuarannya spermatozoa lalu disimpan masuk ke
dalam vas diferens. Fungsinya sebagai saluran penghantar testis, mengatur
sperma diejakulasi, dan meproduksi sperma. Apendiks testis adalah bagian
ektermitas testis dekat kaput epididimis. Berupa benda kecil oval,yang
merupakan sisa sari duktus muleri bagian atas. Apendiks epididimis berup
tangkai kecil yang terdapat pada kaput epididimis dianggap sebagai duktus
eferens.
Vas diferens
Vas ekskretorius dan testis, merupakan dari kanalis epididmis, panjangnya 50-60
cm. Mulai dari bagian bawah kauda, epididimis berlebit-lebit, secara berangsur-angsur
naik sepanjang tepi prosterior testis dan sisa medialis bagian fenikulus speramtikus.
Melalui cincin kanalis inguinalis masuk ke fenikulus spermatika, membelok sepanjang
sisi lateral arteri epigastrika kemudian mejurus kebelekang agak turun ke fosa iliaka
eksterna dan mecapai kavum pelvis.
Diantara peritonial dan dinding lateralis pelvis, selanjutnya saluran ini turun pada
sisi medialis arteri umbilikalis dan nervus obturatorius, menyilang di deoan ureter dan
mencapai sisi medial ureter, berbelok-belok membentuk sudut turun ke medial agak ke
depan di antara fundus vesika urinaria dan rektum menuju basis glandula prostata
bergabung dengan duktus vesika seminalis membentuk duktus ejakulatorius ,
bermuara pada pars prostatika uretra melalui orifisium utrikulus prostatikus.
Saluran Ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung
semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke
dalam uretra.
Uretra
Uretra merupakan saluran kemih dan saluran ejakulasi pada pria. Pengeluaran
urine tidak bersamaan dengan ejakulasi karena diatur oleh kegiatan kontraksi prostat.
c. Kelenjar Aksesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah
kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar aksesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakan sperma. Kelenjar aksesoris
merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan
kelenjar cowper.
Vesikula seminalis atau kantung semen merupakan kelenjar berlengkuk-lengkuk
yang terletak dibelakang kantung kemih yang mneghasilkan zat makanan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma.
Kelenjar prostat, melingkari bagian atas uretra dan terletak dibagian bawah
kantung kemih yang menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam, dan
mospolipit yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. Kelenjar prostat yang
kira-kira sebesar buah kenari, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50
kelenjar yang berbagi atas 4 lobus yaitu lopus posterior, lateral, anterior, dan medial.
Kelenjar cowper, merupakan kelenjar yang salurannya lansung menuju uretra
yang menghasilkan getah yang bersifat alkali atau basa.
A. Simpulan
1. Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembangbiak. System reproduksi pada suatu
organisme berbeda antara jantan dan betina.
2. Organ reproduksi dalam terdiri dari testis, kelenjar pengeluaran terdiri dari
epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra, kelenjar aksesoris. Organ
reproduksi luar terdiri dari skrotum dan penis.
3. Fisiologis system reproduksi laki-laki mulai dari proses spermatogenesis sampai
proses pematangan dan pengeluaran.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin. 2018. Anatomi Fisiologi. Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.