Disusun Oleh:
Billy Crystal
Zeheskhiel Ov Muel
JURUSAN AKUNTANSI
KELAS 1 AKT A
1
DAFTAR ISI
2
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Secara singkatnya dapat dikatakan bahwa ketahanan nasional ialah kemampuan dan ketangguhan suatu
bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya, menuju kejayaan bangsa dan negara. Konsep
pertahanan nasional ini adalah pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
menyeluruh berlandaskan Pancasila dan UUD 45.
Terbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama
Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari
wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah
dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adanya tekad bersama menggalang kesatuan dan keutuhan bangsa.
Kekuatan bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Indonesia tentu saja harus selalu didasari oleh segenap
landasan baik landasan ideal, konstitusional dan juga wawasan visional.
Landasan ini akan memberikan kekuatan konseptual filosofis untuk merangkum, mengarahkan, dan
mewarnai segenap kegiatan hidup masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dorongan kesadaran bangsa yang
dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah
akan memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai.
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adanya tekad
bersama menggalang kesatuan dan keutuhan bangsa. Sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945, bangsa dan Negara. Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman dari dalam negeri
maupun luar negeri yang nyaris membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negera.Manusia
Berbudaya Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia di katakan sebagai makhuk yang sempurna karena
memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal dan berbagai keterampilan. Karena itu, manusia yang
berbudaya akan selalu mengadakan hubungan:
4
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN
5
C. Asas ketahanan nasional
Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila
sebagai landasan ideology, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai
landasan visional. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000).
D. Pancasila
Pancasila merupakan sumber kejiwaan masyarakat yang memberi pedoman bahwa kodrat manusia
adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Pancasila dalam hal ini merupakan asas nilai dan
norma dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan negara Selain itu,
peranan pancasila sebagai pandangan hidup adalah menyadarkan rakyat Indonesia bahwa hakekat hidup,
pada dasarnya adalah menganut alam pikiran yang mengungkapkan keterkaitan antara manusia dengan
Tuhannya, manusia dengan manusia, manusia dengan alam sekitarnya dan manusia dengan usaha
pemenuhan kebutuhan hidupnya (Kelompok Kerja Tannas, 2000).
a. Pegertian
Ketahanan Pertahanan dan Keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahan dan
keamanan bangsa Indonesia berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang datang dari luar dan
dalam, yang langsung dan tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD l945.
Ujud ketahanan dibidang keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa Indonesia yang
dilandasi bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan
keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan
mempertahanankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman (Sumarsono, 2000: 125).
Dengan demikian ketahanan di bidang keamanan adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam
mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara atau suatu perjuangan rakyat semesta; dimana seluruh
kekuatan IPOLEKSOSBUD-HANKAM disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi, terkoordinasi,
untuk menjamin penyelenggaraan Sistem Ketahanan Nasional, menjamin kesinambungan pembangunan
nasional dan kelangsungan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD l945 yang ditandai dengan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan, perang merupakan pilihan terakhir
untuk mempertahankan NKRI dan integrasi nasional.
2) Pertahanan Keamanan dilandasi landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional UUD l945,
landasan visional Wawasan Nusantara. Pertahanan dan keamanan negara merupakan hak dan
kewajiban bangsa Indonesia untuk mewujudkannya.
3) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan
kekuatan nasional. Setiap WNI wajib ikut bela negara, dilakukan dengan kesadaran dan
tanggungjawab rela berkorban, mengabdi kepada bangsa-negara, pantang menyerah.Upaya
6
pertahanan dan keamanan negara yang melibatkan kekuatan nasional dirumuskan dalam doktrin
pertahanan dan keamanan NKRI.
4) Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan Sishankamnas (Sishankamrata). Hal ini bersifat
total, kerakyatan, kewilayahan. Pendayagunaan dalam mengelola Pertahanan dan Keamanan
dilakukan secara optimal, terkoordinasi untuk mewujudkan kekuatan dan kemampuan pertahanan
dan keamanan negara dalam keseimbangan, keserasian, antara kepentingan kesejahteraan dan
keamanan.
5) Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat semesta, diorganisasikan ke
dalam TNI dan Polri. Pembangunan APRI yang jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang,
tentara nasional. Perannya tetap diabdikan untuk kepentingan bangsa Indonesia dan keutuhan
NKRI (Sumarsono, 2000: 127).
7
BAB 2
PEMBAHASAN
8
integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat
dijelaskan seperti dibawah ini :
a. Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita
atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
b. Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan
tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
c. Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam
pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk,
sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
d. Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun
alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
e. Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan
dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
f. Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
a. Manusia Berbudaya.
Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia dikatakan sebagai makhluk yang sempurna
karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal dan berbagai keterampilan. Manusia senantiasa
berjuang mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya serta berupaya
memenuhi kebutuhan materil maupun spiritualnya. Karena itu manusia berbudaya akan selalu
mengadakan hubungan;
a. Dengan Tuhan, disebut Agama.
b. Dengan cita-cita, disebut Ideologi.
c. Dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik.
d. Dengan pemenuhan kebutuhan, disebut Ekonomi.
e. Dengan manusia, disebut Sosial.
f. Dengan pemanfaatan alam, disebut Ilmu Pengetahuan Teknologi, da
g. Dengan rasa aman, disebut Pertahanan dan Keamanan.
b. Tujuan Nasional, Falsafah dan Ideologi.
Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam Ketahanan Nasional karena suatu organisasi;
apa pun bentuknya, akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal dalam
proses mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Demikian pula halnya dengan negara dalam
mencapai tujuannya. Karena itu, perlu ada kesiapan untuk menghadapi masalah-masalah tersebut.
9
Falsafah dan ideology juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak dari makna falsafah dalam
Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut:
1. Alinea pertama menyebutkan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan
oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.” Maknanya: Kemerdekaan adalah hak asasi manusia.
2. Alinea kedua menyebutkan: “… dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.”
Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
3. Alinea ketiga menyebutkan: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini Kemerdekaannya.” Maknanya: bila Negara ingin mencapai
cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridlo Allah yang merupakan
dorongan spiritual.
4. Alinea keempat menyebutkan: “Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian
abadi dan keadilan social, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan: Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.” Alinea ini
mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
10
ketahanan nasional. Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi
individu maupun masyarakat atau kelompok.
c. Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup
dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan
secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
e. Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu
sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa Ketahanan Nasional
mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit.
f. Mawas ke Luar
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisifasi dan berperan serta mengatasi dampak
lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan
dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional
untuk memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan
pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
g. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Asas ini mengakui adanya perbedaan. Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara
serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat saling
menghancurkan.
11
2.7.Sifat-sifat Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan
dan asas-asasnya, yaitu:
a. Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemanpuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan
ketangguhan yang mengandung prinsip tidakmudahmenyerah dengan tumpuan pada identitas,
integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independency) ini merupakan prasyarat untuk
menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).
b. Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap, ia dapat meningkat atau turun tergantung pada situasi
dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa
segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula.
Oleh karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa
depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
c. Manunggal
Ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
d. Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Dengan demikian
diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan mendapat perhatian dari bangsa lain
sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Berdasarkan dasar pemikiran diatas, maka berlaku
logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan
pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.
a) Kedudukan
Ketahanan Nasional merupakan suatu system yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa
Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam
rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan
ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasila
12
sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstitusional dalam paradigma pembangunan
nasional.
b) Fungsi
Ketahanan Nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk
menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan
langkah bangsa yang bersifat inter-regional (wilayah), inter-sektoral maupun multi disiplin. Konsep
doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah
bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang
bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar
pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan
pembangunan nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu yang dilaksanakan
sesuai dengan rancangan program.
13
b. Dinamis
Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta
lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan
pada kondisi yang lebih baik.
c. Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka
meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia
mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya.
Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi diperlukan kesadaran setiap warga
Indonesia yaitu:
tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah
sebagai penyelenggara kehidupan nasional.
14
a) Konsepsi Ketahan Nasional dalam fungsi sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk
memimpin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan
langkah bangsa, baik yang bersifat inter regional (wilayah) inter sektoral maupun multi disiplin.
Konsep doktriner ini diperlukan supaya tidak ada cara berpikir yang terkotak-kotak. Salah satu
alasan yang lain adalah apabila terjadi penyimpangan maka akan terjadi pemborosan waktu,
tenaga dan sarana yang berpotensi menjadi hambatan. Hal ini apabila dibiarkan akan dapat
menyebabkan penyimpngan dalam mencapai tujuan nasional.
b) Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsi sebagai pola dasar pembangunan, pada hakekatnya
merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan Pembangunan Nasional di segala bidang
secara terpadu dan dilakukan sesuai rencana program.
c) Konsepsi Ketahan Nasional dalam fungsi sebagai metode pembinaan kehidupan nasional pada
hakekatnya merupakan suatu mertode integral yang mencakup seluruh aspek yang terdiri dari
aspek alamiah (Sikaya Mampu) dan aspek sosial (IPOLEKSOSBUD-HANKAM) (Endang
Zelani Sukaya, 2000: 74-75)
15
BAB 3
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari
banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah
kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan
nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan
ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi
dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.
3.2. Saran
Ketahanan nasional adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap bangsa. Jika bangsa Indonesia
ingin mempertahankan Negara dari ganguan bangsa/negara lain, maka harus memperkuat Ketahanan
Nasionalnya. Dengan memperkuat Ketahanan Nasional merupakan cara paling ampuh, karena telah
mencakup banyak landasan seperti; Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dan wawasan nusantara sebagai landasan visional.
16