Anda di halaman 1dari 16

KETAHANAN NASIONAL

Disusun Oleh:

Billy Crystal

Elsa Dwike Putri

Zeheskhiel Ov Muel

JURUSAN AKUNTANSI

KELAS 1 AKT A

POLITEKNIK CALTEX RIAU

JL.UMBAN SARI (PATIN) NO.1 RUMBAI KOTA PEKANBARU

1
DAFTAR ISI

2
3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pertahanan Nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar, baik itu secara langsung
maupun secara tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

Secara singkatnya dapat dikatakan bahwa ketahanan nasional ialah kemampuan dan ketangguhan suatu
bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya, menuju kejayaan bangsa dan negara. Konsep
pertahanan nasional ini adalah pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
menyeluruh berlandaskan Pancasila dan UUD 45.
Terbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama
Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari
wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah
dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adanya tekad bersama menggalang kesatuan dan keutuhan bangsa.
Kekuatan bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Indonesia tentu saja harus selalu didasari oleh segenap
landasan baik landasan ideal, konstitusional dan juga wawasan visional.
Landasan ini akan memberikan kekuatan konseptual filosofis untuk merangkum, mengarahkan, dan
mewarnai segenap kegiatan hidup masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dorongan kesadaran bangsa yang
dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah
akan memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai.
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adanya tekad
bersama menggalang kesatuan dan keutuhan bangsa. Sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945, bangsa dan Negara. Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman dari dalam negeri
maupun luar negeri yang nyaris membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negera.Manusia
Berbudaya Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia di katakan sebagai makhuk yang sempurna karena
memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal dan berbagai keterampilan. Karena itu, manusia yang
berbudaya akan selalu mengadakan hubungan:

a. dengan Tuhan,disebut Agama,


b. dengan cita-cita, disebut Ideologi,
c. dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik,
d. dengan pemenuhan kebutuhan disebut Ekonomi,
e. dengan manusia disebut Social,
f. dengan rasa keindahan disebut Seni/Budaya

4
1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari ketahanan nasional.


2. Bagaimana konsepsi ketahanan nasional dalam bidang politik.
3. Bagaimana pokok-pokok pikiran dasar Ketahanan Nasional.
4. Bagaimana ancaman bagi negara Indonesia.
5. Apa saja asas-asas ketahanan nasional.
6. Apa saja ciri-ciri ketahanan nasional
7. Bagaimana sifat-sifat ketahanan nasional.
8. Bagaimana kedudukan dan fungsi ketahanan nasional.
9. Bagaimana mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional dalam bidang politik.

1.3. TUJUAN

1. Menumbuhkan rasa cinta tanah air,


2. Memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan dan mengisi kemerdekaan,
3. Mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan apa yang menjadi tujuan
nasional,
4. Menambah wawasan dan ilmu tentang ketahanan nasional Semoga setelah pembaca membaca
makalah ini apa yang menjadi tujuan penulisan makalah ini dapat tercapai. Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat serta dapat di manfaatkan dengan baik.
5. Penulisan naskah ketahanan nasional (tanas) secara obyektif dan sistematik, bertujuan agar
dimengerti dan dimanfaatkan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional suatu bangsa.

1.4. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan-landasan Ketahanan Nasional


Penulisan naskah ketahanan nasional (tanas) secara obyektif dan sistematik, bertujuan agar
dimengerti dan dimanfaatkan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional suatu bangsa UUD 1945
Sebagai Landasan Konstitusional Undang-undang Dasar 1945 merupakan keputusan politik nasional
yang dituangkan ke dalam norma-norma konstitusional dalam rangka menentukan system Negara dan
pemerintahan Negara dengan bentuk-bentuknya secara spesifik. Dengan demikian seluruh bangsa dan
negara pada dasarnya tercakup dalam lingkup yang tertuang melalui pranata-pranata yang disusun dalam
bentuk peraturan perundang-undangan berdasarkan norma-norma konstitusional tersebut (wikipedia,
2007).

B. Pancasila sebagai Landasan Ideal


Peranan pancasila sebagai landasan ideal tidak dapat dipisahkan dari kedudukan Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia. Menurut Kaelan, pandangan hidup merupakan kesatuan rangkaian
nilainilai luhur yang merupakan suatu wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan. Berfungsi sebagai
kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam
masyarakat serta alam sekitarnya (Kaelan, 1999).

5
C. Asas ketahanan nasional
Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila
sebagai landasan ideology, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai
landasan visional. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000).

D. Pancasila
Pancasila merupakan sumber kejiwaan masyarakat yang memberi pedoman bahwa kodrat manusia
adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Pancasila dalam hal ini merupakan asas nilai dan
norma dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan negara Selain itu,
peranan pancasila sebagai pandangan hidup adalah menyadarkan rakyat Indonesia bahwa hakekat hidup,
pada dasarnya adalah menganut alam pikiran yang mengungkapkan keterkaitan antara manusia dengan
Tuhannya, manusia dengan manusia, manusia dengan alam sekitarnya dan manusia dengan usaha
pemenuhan kebutuhan hidupnya (Kelompok Kerja Tannas, 2000).

E. Aspek Pertahanan dan Keamanan

a. Pegertian

Ketahanan Pertahanan dan Keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahan dan
keamanan bangsa Indonesia berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang datang dari luar dan
dalam, yang langsung dan tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD l945.

Ujud ketahanan dibidang keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa Indonesia yang
dilandasi bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan
keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan
mempertahanankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman (Sumarsono, 2000: 125).
Dengan demikian ketahanan di bidang keamanan adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam
mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara atau suatu perjuangan rakyat semesta; dimana seluruh
kekuatan IPOLEKSOSBUD-HANKAM disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi, terkoordinasi,
untuk menjamin penyelenggaraan Sistem Ketahanan Nasional, menjamin kesinambungan pembangunan
nasional dan kelangsungan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD l945 yang ditandai dengan prinsip-
prinsip sebagai berikut:

1) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan, perang merupakan pilihan terakhir
untuk mempertahankan NKRI dan integrasi nasional.

2) Pertahanan Keamanan dilandasi landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional UUD l945,
landasan visional Wawasan Nusantara. Pertahanan dan keamanan negara merupakan hak dan
kewajiban bangsa Indonesia untuk mewujudkannya.

3) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan
kekuatan nasional. Setiap WNI wajib ikut bela negara, dilakukan dengan kesadaran dan
tanggungjawab rela berkorban, mengabdi kepada bangsa-negara, pantang menyerah.Upaya

6
pertahanan dan keamanan negara yang melibatkan kekuatan nasional dirumuskan dalam doktrin
pertahanan dan keamanan NKRI.

4) Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan Sishankamnas (Sishankamrata). Hal ini bersifat
total, kerakyatan, kewilayahan. Pendayagunaan dalam mengelola Pertahanan dan Keamanan
dilakukan secara optimal, terkoordinasi untuk mewujudkan kekuatan dan kemampuan pertahanan
dan keamanan negara dalam keseimbangan, keserasian, antara kepentingan kesejahteraan dan
keamanan.

5) Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat semesta, diorganisasikan ke
dalam TNI dan Polri. Pembangunan APRI yang jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang,
tentara nasional. Perannya tetap diabdikan untuk kepentingan bangsa Indonesia dan keutuhan
NKRI (Sumarsono, 2000: 127).

7
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta
keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan
bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara
langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Ketahanan nasional diartikan sebagai kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan
nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan
nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.

a. UUD 1945 Sebagai Landasan Konstitusional


Undang-undang Dasar 1945 merupakan keputusan politik nasional yang dituangkan ke dalam
norma-norma konstitusional dalam rangka menentukan system Negara dan pemerintahan Negara
dengan bentuk-bentuknya secara spesifik. Dengan demikian seluruh bangsa dan negara pada
dasarnya tercakup dalam lingkup yang tertuang melalui pranata-pranata yang disusun dalam bentuk
peraturan perundang-undangan berdasarkan norma-norma konstitusional tersebut.

b. Wawasan Nusantara Sebagai Landasan Visional Filosofis


Pengejawantahan pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
diaktualisasikan dengan mempertimbangkan wujud konstelasi dan posisi geografi maupun isi dan
potensi yang dimiliki wilayah nusantara, serta sejarah perjuangan bangsa. Hal tersebut
menimbulkan rangsangan dan dorongan kepada bangsa Indonesia untuk membina dan
mengembangkan potensi dari segala aspek kehidupan nasionalnya secara dinamis, utuh dan
menyeluruh agar mampu mempertahankan identitas, integritas dan kelangsungan hidup
pertumbuhan dalam perjuangan mewujudkan cita-cita nasional.

2.2. Konsepsi Ketahanan Nasional


Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan
dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan
nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan
nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah.
Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari
luar maupun dari dalam. Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam
secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan
negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan
nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas,

8
integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat
dijelaskan seperti dibawah ini :
a. Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita
atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
b. Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan
tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
c. Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam
pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk,
sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
d. Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun
alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
e. Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan
dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
f. Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

2.3. Pokok-Pokok Pikiran Dasar Ketahanan Nasional


Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
Negara dalam mencapai tujuan nasional. Sedangkan hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras
dalam seluruh aspek kehidupan nasional. Keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan
nasional yang disebut Ketahanan Nasional itu didasari pada pokok-pokok pikiran berikut:

a. Manusia Berbudaya.
Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia dikatakan sebagai makhluk yang sempurna
karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal dan berbagai keterampilan. Manusia senantiasa
berjuang mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya serta berupaya
memenuhi kebutuhan materil maupun spiritualnya. Karena itu manusia berbudaya akan selalu
mengadakan hubungan;
a. Dengan Tuhan, disebut Agama.
b. Dengan cita-cita, disebut Ideologi.
c. Dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik.
d. Dengan pemenuhan kebutuhan, disebut Ekonomi.
e. Dengan manusia, disebut Sosial.
f. Dengan pemanfaatan alam, disebut Ilmu Pengetahuan Teknologi, da
g. Dengan rasa aman, disebut Pertahanan dan Keamanan.
b. Tujuan Nasional, Falsafah dan Ideologi.
Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam Ketahanan Nasional karena suatu organisasi;
apa pun bentuknya, akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal dalam
proses mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Demikian pula halnya dengan negara dalam
mencapai tujuannya. Karena itu, perlu ada kesiapan untuk menghadapi masalah-masalah tersebut.

9
Falsafah dan ideology juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak dari makna falsafah dalam
Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut:
1. Alinea pertama menyebutkan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan
oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.” Maknanya: Kemerdekaan adalah hak asasi manusia.
2. Alinea kedua menyebutkan: “… dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.”
Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
3. Alinea ketiga menyebutkan: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini Kemerdekaannya.” Maknanya: bila Negara ingin mencapai
cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridlo Allah yang merupakan
dorongan spiritual.
4. Alinea keempat menyebutkan: “Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian
abadi dan keadilan social, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan: Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.” Alinea ini
mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

2.4.Beberapa Ancaman Dalam dan Luar Negeri


Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adadnya
tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa. Berbagai pemberontakan PKI, RMS
(Republik Maluku Selatan), PRRI Permesta dan juga gerakan sparatis di Timor- Timur yang pernah
menyatakan dirinya berintegrasi dengan Indonesia, meskipun akhirnya kenyataan politik menyebabkan
lepasnya kembali daerah tersebut. Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah
atau propinsi di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia seperti Aceh, Riau,
Irian Jaya, dan beberapa daerah lain begitu pula beberapa aksi provokasi yang mengganggu kestabilan
kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan agama dan gangguan dari
luar adalah gangguan dari negara lain yang ingin menguasai pulau-pulau kecil yang masih berada di
didalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain. Bangsa Indonesia telah berusaha
menghadapi semua ini dengan semangat persatuan dan keutuhan, meskipun demikian gangguan dan
ancaman akan terus ada selama perjalanan bangsa, maka diperlukan kondisi dinamis bangsa yang dapat
mengantisipasi keadaan apapun terjadi di negara ini.

2.5. Asas - Asas Ketahanan Nasional

a. Asas kesejahteraan dan keamanan


Kesejahteraan dan keamanan dapa dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan
kebutuhan manusia yang mendasar dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tanpa kesejahteraan dan keamanan, system kehidupan nasional tidak akan berlangsung. Dalam
kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan keamanan yang dicapai merupakan tolak ukur

10
ketahanan nasional. Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi
individu maupun masyarakat atau kelompok.

b. Asas komprehensif/menyeluruh terpadu


Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut
berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.

c. Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup
dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan
secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.

d. Asas Mawas diri ke Dalam dan Mawas ke Luar.


Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang
saling berinteraksi. Di samping itu, system kehidupan nasional juga berinteraksi dengan
lingkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak, baik
yang bersifat positif maupun negative. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun ke
luar.

e. Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu
sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa Ketahanan Nasional
mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit.

f. Mawas ke Luar
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisifasi dan berperan serta mengatasi dampak
lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan
dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional
untuk memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Interaksi dengan
pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.

g. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Asas ini mengakui adanya perbedaan. Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara
serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat saling
menghancurkan.

2.6. Ciri-ciri Ketahanan Nasional


Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang. Difokuskan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan,
tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak Di dasarkan pada metode
astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3
aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial
(pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

11
2.7.Sifat-sifat Ketahanan Nasional Indonesia

Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan
dan asas-asasnya, yaitu:

a. Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemanpuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan
ketangguhan yang mengandung prinsip tidakmudahmenyerah dengan tumpuan pada identitas,
integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independency) ini merupakan prasyarat untuk
menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).

b. Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap, ia dapat meningkat atau turun tergantung pada situasi
dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa
segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula.
Oleh karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa
depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

c. Manunggal
Ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

d. Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Dengan demikian
diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan mendapat perhatian dari bangsa lain
sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Berdasarkan dasar pemikiran diatas, maka berlaku
logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan
pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.

e. Konsultasi dan Kerjasama


Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan
antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih mengutamakan
sikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan
kepribadian bangsa.

2.8. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional mempunyai kedudukan dan fungsinya, antara lain:.

a) Kedudukan
Ketahanan Nasional merupakan suatu system yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa
Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam
rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan
ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasila

12
sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstitusional dalam paradigma pembangunan
nasional.
b) Fungsi
Ketahanan Nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk
menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan
langkah bangsa yang bersifat inter-regional (wilayah), inter-sektoral maupun multi disiplin. Konsep
doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah
bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang
bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar
pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan
pembangunan nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu yang dilaksanakan
sesuai dengan rancangan program.

2.9. Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan Nasional

a. Politik Dalam Negeri


Cara mewujudkan Ketahanan Nasional di bidang politik dilihat dari aspek politik dalam negeri :
 Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum
Sistem pemerintah berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang besifat
absolut, kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya olehMPR sebagai penjelmaan
seluruh rakyat.
 Mekanisme politik yang memungkinakan adanya perbedaan pendapat.
Mekanisme politik memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun perbedaan
pendapat tidak menyangkut nilai dasar sehingga tidak berseberangan yang dapat menjurus
kepada konflik fisik. Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasi aspirasi yang hidup
dalam masyarakat dengan tetap berpedoman pada Pancasila, UUD 1945, dan wawasan
nusantara.

 Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat


Komunikasi politik bertimbal balik antara pemerintah dengan masyarakat dan
anatarkelompok atau golongan dalam masyarakat terjalin dengan baik untuk mencapau tujuan
nasional dan kepentingan nasional.

b. Politik Luar Negeri


 Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama interansional di berbagai
bidang
 Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan
persahabatan dan kerjasama antarnegara
 Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem
pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
 Perjuangan bangsa Indonesia yang menyakut kepentingan nasional

2.10. Sifat-sifat Ketahanan Nasional


Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada mingkin akan kami jabarkan seperti dibawah ini :
a. Mandiri
Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah
menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu
dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain

13
b. Dinamis
Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta
lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan
pada kondisi yang lebih baik.
c. Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka
meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia
mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya.
Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi diperlukan kesadaran setiap warga
Indonesia yaitu:
tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah
sebagai penyelenggara kehidupan nasional.

2.11. Keberhasilan Ketahanan Nasional


Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan Ketahanan nasional yang mencakup
aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga ketahanan nasional
adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, dan
bernegara dalam wadah NKRI yang dilandasi Pancasila, UUD l945, dan landasan visional Wawasan
Nusantara. Dalam mewujudkan ketahanan nasional. Memiliki semangat perjuangan non fisik berupa
keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ATHG baik yang datang dari luar
dan dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungagn hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mencapai tujuan nasional.
1) Sadar dan peduli terhadap pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan Hankam, sehingga setiap WNI baik individu maupun kelompok dapat mengeliminir
pengaruh tersebut. Oleh karena bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal
tersebut tercermin dalam kesadaran bela negara dan cinta tanah air.
Apabila setiap WNI memiliki semangat juang, sadar dan peduli terhadap pemngaruh yang
timbul dalam masyarakat berbangsa dan bernegara serta mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut
maka akan tercermin keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia.

2.12. Kedudukan dan Fungsi Konsepsi Ketahanan Nasional

l. Kedudukan Ketahanan Nasional


Konsepsi Ketahanan Nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh
seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu diimplementasikan dalam
kehidupan nasional yang ingin diwujudkan. Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
merupakan landasan konseptual yang didasari oleh Pancasila dan UUD l945 sebagai landasan
ideal dan konstitusional.

1. Fungsi Ketahanan Nasional


Ketahanan Nasional berdasarkan tuntutan penggunaannya berfungsi sebagai Doktrin Dasar
Nasional atau sebagai Metode Pembinaan Kehidupan Nasional dan sebagai pola dasar
Pembangunan Nasional antara lain:

14
a) Konsepsi Ketahan Nasional dalam fungsi sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk
memimpin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan
langkah bangsa, baik yang bersifat inter regional (wilayah) inter sektoral maupun multi disiplin.
Konsep doktriner ini diperlukan supaya tidak ada cara berpikir yang terkotak-kotak. Salah satu
alasan yang lain adalah apabila terjadi penyimpangan maka akan terjadi pemborosan waktu,
tenaga dan sarana yang berpotensi menjadi hambatan. Hal ini apabila dibiarkan akan dapat
menyebabkan penyimpngan dalam mencapai tujuan nasional.
b) Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsi sebagai pola dasar pembangunan, pada hakekatnya
merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan Pembangunan Nasional di segala bidang
secara terpadu dan dilakukan sesuai rencana program.
c) Konsepsi Ketahan Nasional dalam fungsi sebagai metode pembinaan kehidupan nasional pada
hakekatnya merupakan suatu mertode integral yang mencakup seluruh aspek yang terdiri dari
aspek alamiah (Sikaya Mampu) dan aspek sosial (IPOLEKSOSBUD-HANKAM) (Endang
Zelani Sukaya, 2000: 74-75)

2.13. Hakekat Ketahanan Nasional


Pada hakekatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk
menjamin kelangsungan hidupnya. Penyelenggaraan Ketahanan Nasional dilakukan melalui pendekatan
keamanan dan kesejahteraan;
1. Kesejahteraan digunakan untuk mewujudkan Ketahanan yang berbentuk kemampuan bangsa
dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya menjadi kemakmuran yang
adil dan merata, baik rohaniah dan jasmaniah.
2. Keamanan adalah kemampuan dalam melindungi keberadaan bangsa, serta melindungi nilai-
nilai luhur bangsa terhadap segala ancaman dari dalam maupun dari luar.
3. Kedua Pendekatan keamanan dan kesejateraan telah digunakan bersama-sama. Pendekatan
mana yang ditekankan tergantung pada kondisi dan situasi nasional dan internasional.
Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanan tertentu, demikian juga
sebaliknya. Dengan demikian evaluasi penyelenggaraan Ketahanan Nasional sekaligus
memberikan gambaran tentang tingkat kesejahteraan dan keamanan suatu bangsa.
4. Konsep Ketahanan dikembangkan berdasarkan konsep Wawasan Nusantara sehingga konsep
Ketahanan Nasional dapat dipahami dengan baik apabila telah memhami Wawasan Nusantara.
Dengan memiliki konsep Ketahanan Nasional, maka keluaran yang hendak dicapai adalah:
a) Dari segi ideologi mampu menetralisir pengaruh ideologi yang datang dari luar.
b) Dari segi politik mampu memjabarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD l945, sehingga
mewujudkan sistem politik yang mampu menetralisir pengaruh negatif dari pengaruh
lingkungan strategis yang dihadapi.
c) Dari segi ekonomi mampu mewujudkan segi ekonomi yang tidak mudah goyah oleh
perkembangan-perkembangan lingkungan strategis yang dihadapi.
d) Dari segi sosial budaya, mampu mewujudkan sosial budaya yang tidak mudah terpengaruh
budaya negatif yang datang dari luar.
e) Dari segi Pertahanan, keamanan mampu mewujudkan kekuatan pangkal dan penyangga,
sehingga mampu mecegah keinginan pihak lain yang secara fisik berusasha menggganggu
integrasi nasional bangsa Indonesia.

15
BAB 3
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari
banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah
kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan
nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan
ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi
dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.

3.2. Saran
Ketahanan nasional adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap bangsa. Jika bangsa Indonesia
ingin mempertahankan Negara dari ganguan bangsa/negara lain, maka harus memperkuat Ketahanan
Nasionalnya. Dengan memperkuat Ketahanan Nasional merupakan cara paling ampuh, karena telah
mencakup banyak landasan seperti; Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dan wawasan nusantara sebagai landasan visional.

16

Anda mungkin juga menyukai