PENDAHULUAN
strategi organisasi secara efektif dan efisisen sehingga tujuan organisasi dapat
mengukur bagaimana kinerjanya selama proses hinggga tujuan itu dapat tercapai
dan dapat menilai apakah manajemen itu sudah bekerja dengan baik. Dalam hal
ini tujuan dari akuntansi Sektor publik tidak untuk mencari keuntungan
kinerja. kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat
terjadi karena adanya kelemahan atau kegagalan pada salah satu atau beberapa
1
Sistem pengendalian manajemen sektor publik berfokus pada bagaimana
didukung dengan perangkat yang lain berupa struktur organisasi yang sesuai
2
1.3. Tujuan Penulis
publik.
publik.
sebelumnya, maka manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut;
publik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
pelaksana kegiatan.
pengendalian manajemen adalah suatu alat dari alat lainnya sebagai implementasi
tujuan organisasi.
suatu organisasi yang diupayakan agar sesuai dengan strategi badan untuk
mencapai tujuannya).
4
Menurut Suadi, sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem yang
terdiri dari beberapa sub sistem yang saling berkaitan, seperti pemrograman,
mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu secara efektif dan efisien.
Cita cita pemerintah daerah adalah bahwa tak ada mata anggaran tak
direalisasi, alokasi anggaran tepat waktu, efektif dan efisien, Laporan Realisasi
Anggaran nircacat atau nirtemuan BPK, dan Laporan Keuangan siap saji tepat
waktu, LK siap audit dan dipastikan memeroleh opini WTP dari BPK. Sebagian
kemudian menjadi tujuan organisasi yang tak mungkin dicapai oleh Pemda lama
utama. Lalu, pelaksanaan strategi, program, dan aktivitas untuk mencapai tujuan
5
3. Komunikasi, misalnya telaah RAPBN oleh Kementerian Keuangan,
bencana alam;
kepada Pemda yang berhasil memeroleh opini WTP BPK lebih dahulu;
6. Pengendalian; dan
7. Penilaian kinerja entitas tersebut, misalnya LAKIP atau laporan kinerja lain.
memadai, maka tujuan berisiko tak tercapai atau tercapai kebetulan dengan
2. Manajemen SDM;
pada unit organisasi, sub-unit organisasi, satker dan/atau pusat tanggung jawab
Bupati sebuah Pemda dipecah lagi menjadi pusat pertanggungjawaban lebih kecil
berupa beberapa satker atau dinas, dinas lalu dipecah lagi menjadi beberapa sub-
dinas hingga tingkatan pelaksana program atau layanan publik tertentu. Manajer
6
pusat pertanggungjawaban adalah Bupati sebagai pemegang anggaran (budget
holder) dan sumber daya pemdanya yang lain seperti SDM, sarana fisik
Kabupaten, sistem Kabupaten, dan berbagai input lain. Bupati bertanggung jawab
mencapai target raihan APBD, tujuan Pemda, sasaran dengan tolok-ukur kualitas,
kuantitas, kepatuhan jadual tiap program, proyek, dan kegiatan pemdanya. DPRD
lazim.
1) Perencanaan
2) Koordinasi
3) Komunikasi informasi
4) Pengambilan keputusan
6) Pengendalian
7) Penilaian kinerja
7
1. Pengendalian preventif berbentuk sistem kendali mutu proses dan hasil
efektif dan efisien, pengendalian tiap program, kegiatan, tahap kemajuan atau
mendanai proyek atau program tersebut, dan tentu saja akan ikut serta dalam
lain.
8
unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggung jawab terhadap
Efisien.
penilaian kinerja.
piramida sub-tujuan dan tupoksi berpuncak pada tujuan Pemda atau K/L, menjadi
9
path, bottle neck), dan sarana dasar kerjasama antar berbagai pusat-pusat
tanggung jawab, menjadi sarana delegasi wewenang. Pusat tanggung jawab adalah
kreativitas dan inovasi terobosan kinerja. Pusat tanggung jawab adalah satuan atau
unit 3E, merupakan satuan pengendalian anggaran, hubungan input dan output
yang terkendali.
oleh seorang manajer yang bertanggung jawab. Penilaian kinerja manajer sangat
penting karena dengan adanya penilaian kinerja dapat diketahui apakah manajer
menciptakan hubungan yang optimal antara sumber daya input yang digunakan
dengan output yang dihasilkan dikaitkan dengan target kinerja. Input diukur
dengan jumlah sumber daya yang digunakan sedangkan output diukur dengan
1. Pusat Biaya
di nilai berdasarkan biaya yang telah di keluarkan suatu unit organisasi disebut
suatu pusat biaya apabila ukuran kinerja dinilai berdasarkan biaya yang telah
10
digunakan (bukan nilai output yang di hasilkan). Pusat biaya banyak di jumpai
pada sector publik karena output yang dihasilkan sering kali ada akan tetapi tidak
dapat di ukur atau hanya secara fisik tidak dalam rupianya. Contoh pusat biaya
berikut:
dengan realisasinya. Input atau biaya pada pusat biaya diukur dalam unit
moneter (nilai uang) tetapi output-nya tidak selalu dapat diukur dalam
unit moneter.
hal-hal yang dapat meningkatkan pendapatan, seperti menentukan harga jual dan
biaya-biaya yang secara tidak langsung bisa relevan atau tidak sama sekali. Atau
11
Pendapatan merupakan sesuatu yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor
sebanding lurus dengan pengorbanan atau biaya yang terjadi. Hal ini menjadi
isyarat bagi pimpinan untuk cermat dalam mengkaji pengendalian biaya yang
Pemasaran.
3. Pusat Laba
finansialnya diukur dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan dan
pengendalian laba mengaku kepada pengukuran unit masukan dan keluaran dari
b) Kualitas keputusan cenderung lebih baik, karena dilakukan oleh orang yan
c) Manajemen kantor pusat bebas dari urusan operasional rutin dan bias lebih
12
laba, karena ukuran prestasinya adalah laba.
e) Pengukuran prestasi pusat laba lebih luas daripada hanya pengukuran pada
g) Dapat difungsikan sebagai pusat atau sarana pelatihan yang handal, karena
i) Untuk meningkatkan kinerja bersaing karena outputnya siap pakai atau jelas,
4. Pusat Investasi
menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan biaya) serta
Tujuan dari pengukuran prestasi pada pusat investasi adalah sebagai berikut:
13
c. Menyediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan
Bentuk pusat investasi adalah kantor pusat perusahaan atau unit bisnis
strategis maupun divisi yang diberi wewenang atau kebijakan maksimum dalam
menentukan keputusan operasi yang tidak hanya berjangka pendek , tetapi juga
target layanan atau tolok ukur output; (2) Rupiah realisasi mata anggaran versus
14
subsasarannya mungkin berpengaruh pada kinerja suborganisasi yang lain, secara
langsung atau tidak langsung. Dampak berantai atau dampak domino gagal-
menghasilkan output atau hasil lebih baik dari tahun ke tahun. Karena itulah,
anggaran. Alokasi sempurna pada saat pengeluaran anggaran diterima 100% oleh
pihak terakhir penerima dan pemanfaat anggaran, misalnya raskin, BOS, hibah,
dan bantuan sosial. Tanpa basis atau bukti empiris, kebocoran anggaran akibat
orang, masih amat besar. Proses alokasi anggaran penuh kebocoran merupakan
tema sentral GCG birokrasi, sistem pengendalian berupaya memberi solusi. Inilah
untuk menutupi rekayasa lapangan (misalnya BOS, raskin, subsidi diterima oleh
15
Sistem pengendalian manajemen menglasifikasi biaya
1. Biaya terkendali :
ketat (hard budget). Misal, bantuan sosial pasca bencana. Biaya tak
penyusunan anggaran.
6. Revisi anggaran.
16
Komite RKAKL atau anggaran terdiri atas para pimpinan KL dan pejabat
terpilih.
tujuan pribadi tiap SDM melalui peraturan, sistem dan prosedur (termasuk sistem
imbalan SDM), agar selaras (goal congruence) dengan target dan ukuran kinerja
komunikasi dan informasi. Formulasi strategi K/L atau Pemda berbasis visi-misi-
lain propenas atau garis besar haluan pembangunan, analisis ancaman dan
kelemahan internal K/L atau Pemda tersebut. Analisis SWOT dilakukan oleh
berikut:
17
3. Profil internal, audit SD, analisis kekuatan-kelemahan.
pada sasaran.
berikut:
formal terdiri dari aktivitas formal dalam organisasi yang terdiri dari : (1)
18
prosedur birokrasi atau melalui sistem pengendalian dan manajemen informasi
faktor informal terdiri dari ekstrenal dan internal. Yang bersifat eksternal
contohnya etos kerja dan loyalitas karyawan ( dalam pemerintahan kita kenal
sebagi abdi negara dan abdi masyarakat), sedangkan yang bersifat internal :
19
1. Perumusan Strategi (strategy formulation)
target, arah dan kebijakan serta strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan
perumusan strategi dilakukan oleh dewan legislatif yang hasilnya berupa GBHN
sangat jarang dilakukuan oleh organisasi baik itu pemerintahan atau swasta. Yang
berubah hanyalah strategi untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan yang telah
karena organisasi sektor publik dipengaruhi oleh faktor politik, ekonomi, sosial
20
dan budaya. Ketidak stabilan ekonomi dan politik yang terjadi secara terus
kebijakan dan strategi baru. Ancaman dan peluang baru dapat muncul setiap saat.
Karenanya perumusan strategi bersifat tidak sistematis dan tidak harus kaku.
mencapai tujuan organisasi. Salah satu metode penentuan strategi adalah dengan
faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam suatu organisasi dan
organisasi.
21
Proses perumusan pada organisasi sektor publik banyak dipengaruhi
perkembangan disektor swasta. Sama halnya dengan sektor swasta tahap awal dari
strategi.
Menurut Olsen dan Eadi (1982) proses perumusan strategi terdiri dari 5
pengukuran faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi
22
3. Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan
23
4) Menilai lingkungan eksternal
sumber daya yang akan dibutuhkan. Perbedaan dengan perumusan strategi adalah
24
Perencanaan strategik merupakan proses menurunkan strategi dalam bentuk
memilikiu prosedru dan skedul yang jelas. Organisasi yang tidak memiliki atau
alokasi sumberdaya yang tidak tepat sasaran dab dilakukannya pilihan startyegi
25
1. Manfaat perencanaan strategi bagi organisasi
yang optimal.
lebih jelas
mengenai strategi terbaik untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan, yang
memberikan arah perubahan, tetapi perubahan belum dapat berjalan dengan mulus
merupakan hasil akhir, tapi masih perlu ditranslasikan dalam bentuk tindakan-
26
a) Struktur pendukung, baik secra manajerial maupun secara politik
c) Kultur organisasi
yang sesuai. Visi, misi, tujuan dan strategi yang telah ditetapkan secara biak dapat
gagal bila struktur organisasi tiudak mendukung strategi, karenanya perlu adanya
arahan kebijakan hingga level bawah. Visi, misi dan tujuan organisasi harus
kebijakan dan otorisasi alokasi sumber daya dan menilai kinerja manajemen.
pengendalian. Prencanaan strategik tidak akan efektif jika prosedur dan sistem
pengendalian tidak sesuai dengan strategi. Arus ada kejelasan wewenang dan
tanggung jawab, pendelegasian wewenang dan tugas. Selain itu harus didukung
27
Kultur organisasi terkait dengan lingkungan kerja dan kesediaan anggota
budaya organisasi yang kuat, dan harus didukung oleh perubahan perilaku dan
efisien. Program akan gagal bila personel di lapangan bertindak tidak sesuai
3. Penganggaran
pada organisasi sektor publik memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan
4. Penilaian/Evaluasi Kinerja
strategi.
28
pada manajer disebut sebagai reward dan intensif negatinya disebut sebagai
individu.
Pemberian reward dapat berupa financial atau non financial, yang bersifat
financial misalnya kenaikan gaji, bonus dan pemberian tunjangan, sedangkan non
yang lebih besar, penempatan kerja di lokasi yang lebih baik dan pengakuan.
29
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien, dan hemat maka
pertanggungjawaban.
kendaraan untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer puncak juga harus mampu
pusat laba memiliki kelemahan yaitu munculnya perselisihan anar unit bisnis
mengenai penentuan harga transfer produk dan adanya kepentingan manajer unit
30
dilakukan pengawasan dan koordinasi yang baik oleh manajemen diatasnya
organisasi.
31