SKRIPSI
NINDIA RESVIKASARI
1813201066
A. Latar Belakang
Tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Air yang relatif
bersih sangat didambakan oleh manusia, untuk dipakai sebagai air minum,
keperluan pertanian dan lain sebagainya. Air dalam keadaan normal tidak
antara lain tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung
sumber-sumber air baru setiap saat terus dilakukan. Air tawar bersih yang
layak minum, kian langka di perkotaan. Air tanah sudah tidak aman dijadikan
bahan air minum karena telah terkontaminasi rembesan dari tangki septic tank
memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat. Selain itu, didukung pula dengan
dalam kemasan (AMDK) menjadi alternatif lain sebagai salah satu sumber air
minum, tetapi AMDK hanya dikonsumsi masyarakat tingkat ekonomi
mencari cara lain untuk memperoleh air yang layak untuk dikonsumsi, yaitu
air minum isi ulang yang diproduksi oleh Depot Air Minum Isi Ulang
(DAMIU) dengan harga yang lebih murah dan masyarakat tidak perlu repot,
sebab DAMIU dapat diantar langsung oleh petugasnya (Bambang dkk., 2014).
dan sinar ultra violet (UV), Reverse Osmosis (RO), Hexagonal, dan Ozonisasi.
mengukur kadar kualitas air yang berhubungan dengan fisika seperti suhu,
kecepatan arus, kecerahan dan tinggi air, kecerahan, kedalaman, warna air,
kekeruhan, salinitas, Total Dissolved Solid (TDS) atau Total Suspended Solid
(TSS). Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya bahan organik atau
kimia adalah parameter yang sangat penting untuk menentukan air tersebut
dikatakan baik atau tidak, yang meliputi Dissolved Oxygen (DO), pH,
amoniak, sulfat, kesadahan, logam, maupun senyawa nitrat dan nitrit (Rosita,
2014).
Parameter kimiawi air minum tidak boleh mengandung zat-zat organik
anorganik dalam air minum dibedakan menjadi parameter wajib dan parameter
tambahan. Salah satu parameter wajib yaitu nitrat dan nitrit. Nitrat merupakan
ion anorganik alami, nitrat termasuk dalam siklus nitrogen. Nitrat sering
ditemukan di dalam air tanah maupun air permukaan karena nitrat merupakan
hasil oksidasi dari nitrit. Senyawa yang mengandung nitrat di dalam tanah
biasanya larut dalam air dan dapat bermigrasi. Sedangkan nitrit tidak
ditemukan dalam air limbah yang segar, melainkan dalam limbah yang sudah
basi atau lama. Nitrit tidak dapat bertahan lama dan merupakan keadaan
bahwa kadar maksimum yang diperkenankan ada dalam air minum masing-
diabsorbsi dan disekresikan sehingga risiko untuk keracunan nitrat jauh lebih
kecil. Konsumsi air minum nitrat dan hasil kesehatan yang merugikan (selain
tabung saraf. Lain halnya dengan nitrit, nitrit sangat berbahaya untuk tubuh,
seluruh tubuh.
darah tidak mampu berperan sebagai pembawa oksigen. Warna darah berubah
kasus, hingga tahun 2011 menjadi berjumlah 537 kasus. Hal ini ditimbulkan
Pada tanggal 17 Mei 2013 ditemukan kasus bayi asal distrik Gautam
Budh Nagar, Uttar Pradesh ini dirujuk ke Sir Ganga Ram Hospital, New
pengecekan sampel darah bayi, ditemukan bahwa sang ibu memberi bayinya
susu formula yang dicampur dengan air sumur bor yang mengandung nitrat
dengan kadar yang tinggi sehingga memicu masalah ini. Beruntung setelah
kemudian warna tubuh bayi berusia 23 bulan ini yang awalnya membiru telah
Blue baby syndrome biasanya terjadi ketika bayi yang baru lahir mengalami
(detikhealth).
terhadap parameter nitrat dan nitrit dengan tujuan sebagai upaya pencegahan
agar tidak terjadi kasus serupa seperti yang terjadi di Amerika dan India di
atas. Pada penelitian (Emilia, 2019) konsentrasi senyawa nitrat dan nitrit yang
terkandung dalam 5 sampel air minum isi ulang di Kecamatan Seberang Ulu
yaitu berada pada rentang 3,1-4,8 untuk nitrat dan berkisar 0,01-0,03 untuk
nitrit. Artinya air tersebut aman untuk dikonsumsi dan memenuhi persyaratan
No.492/MENKES/PER/IV/2010.
Dalam 16 sampel air sumur gali yang di analisis di kawasan pertanian
sampel melebihi nilai ambang batas untuk parameter nitrat, yaitu sebesar 54,7
mg/L dan 15 sampel lainnya rata-rata memiliki konsentrasi 21,57 mg/L (Dewi
dkk., 2016). Penelitian juga dilakukan di Yogyakarta , dimana kadar nitrit dan
mg/L dan 8,22-36,58 mg/L. Kadar nitrit dan nitrat tersebut memenuhi baku
analisis, semua sampel telah memenuhi syarat untuk air minum yang aman
ditemukan bahwa tidak semua DAMIU yang berada di Kota Bukittinggi rutin
serta efek samping terhadap lingkungan dan kesehatan pada konsumen yang
penelitan yang berjudul “Analisis Kadar Nitrat dan Nitrit pada Depot Air
Spektrofotomeri.”
B. Rumusan Masalah
yaitu apakah kadar nitrat dan nitrit pada DAMIU di Kota Bukittinggi telah
KEPMENKES RI No.492/MENKES/PER/IV/2010.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Spektrofotomeri.
2. Tujuan Khusus
492/MENKES/PER/IV/2010.
b) Mengetahui kadar nitrit yang terdapat pada DAMIU yang dijual di
492/MENKES/PER/IV/2010.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
yang ditimbulkan jika mengonsumsi air minum dengan kadar nitrat dan
masukan bagi Dinas Kesehatan mengenai kadar nitrat dan nitrit pada
diperbolehkan.
mengetahui kadar nitrat dan nitrit yang terdapat pada DAMIU yang dijual di
No.492/MENKES/PER/IV/2010.
DAMIU
Nitrat Nitrit
KEPMENKES RI No.492/MENKES/PER/IV/2010.