Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan petunjuk-Nya sehingga makalah tentang Minat belajar ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Adapun makalah ini saya dibuat untuk memenuhi tugas individu belajar
dan pembelajaran.
Makalah ini disusun berdasarkan berbagai sumber yang relevan dengan materi yang
disajikan dalam makalah ini. Adapun materi yang dipaparkan adalah mengenai berbagai
aspek mengenai minat belajar
saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang sangat saya harapkan guna kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
maupun bagi para pembaca.

Penulis,
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1
BAB 1 ........................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
1.1 Latar belakang .................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 3
BAB 2 ........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4
2.1 Indikator minat ................................................................................................................. 4
2.2 Perbedaan minat belajar dengan motivasi belajar ............................................................ 5
2.2.1 minat .......................................................................................................................... 5
2.2.2 motivasi ..................................................................................................................... 6
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar ............................................................. 7
2.3.1 Faktor internal............................................................................................................ 7
2.3.2 Faktor Eksternal ......................................................................................................... 8
2.4 Meningkatkan minat belajar siswa ................................................................................. 10
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Minat belajar pada diri siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dan pembelajaran
merupakan sesuatu aspek yang sangat penting demi terwujudnya kelancaran dalam
kegiatan proses belajar mengajar. Jika seorang siswa memiliki minat belajar yang tinggi
maka siswa tersebut dalam menjalankan kegiatan proses belajar mengajar (pembelajaran)
dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan ilmu yang maksimal, begitupun
sebaliknya minat belajar siswa yang rendah maka kualitas pembelajaran akan menurun
dan akan berpengaruh pada hasil belajar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Indikator minat belajar ?
2. Perbedaan minat belajar dengan motivasi belajar ?
3. faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar?
4. Bagaimana cara meningkatkan minat belajar pada diri siswa?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui indikator minat belajar
2. Untuk mengetahui Perbedaan minat belajar dengan motivasi belajar.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar.
4. Untuk mengetahui cara meningkatkan minat belajar pada diri siswa.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Indikator minat


Indikator minat meliputi perasaan senang, perhatian dalal belajar, dan ketertarikan
pada materi pelajaran, berikut penjelasannya :

1. Perasaan senang
Perasaan merupakan momental dan intensional , momental ialah dimana perasaan
individu muncul pada saat-saat tertentu sedangkan Intensional merupakan wujud
reaksi dari perasaan tersebut, disini perasaan terdiri dari dua, yaitu perasaan senang
dan perasaan tidak senang. Sehingga dari reaksi tersebut akan menimbulkan sebuah
sikap. (Kurjono,2010 dalam Wasti, S. (2013).
Jika peserta didik atau siswa mempunyai perasaan senang terhadap mata pelajaran
yang ditempuh maka otomatis siswa tersebut akan menerima dan terus menerus
mempelajari mata pelajaran tersebut, selain itu juga siswa merasa tidak terpaksa
dalam belajar dan tidak merasa bosan dalam mempelajari mata pelajaran yang
disenangi oleh siswa.
2. Perhatian dalam belajar
Perhatian dalam belajar sangatlah mempengaruhi kegiatan proses belajar anak dan
mempengaruhi minat belajarnya, menurut Sumadi (1989;14 dalam Wasti, S. 2013.)
perhatian ialah kesadaran yang menyertai akan suatu aktivitas yang dilakukan.
Menurut Dakir (dalam Wasti, S. 2013).
Perhatian merupakan keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang
ditujukan dalam pemusatannya kepada sesuatu baik yang berada di dalam maupun
yang berada di luar diri seseorang. Sedangkan menurut Slameto (1995 ; 105).
perhatian ialah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu hubungan
dengan pemilihan ransangan yang berada dalam lingkungannya. Jika seseorang atau
individu berada di jalan raya, dia sadar akan adanya aktifitas seperti lalu lintas
disekitarnya, kendaraan yang lewat disekitarnya, dan adanya toko di tepi jalan, dalam
hal ini tidak bisa dikatakan bahwa individu tersebut menaruh perhatian dari hal
disekelilingnya, akan tetapi jika individu tersebut melakukan aktivitas seperti
mengobrol dengan seseorang berarti individu tersebut berda dalam keadaan perhatian.
Dari beberapa pendapat dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa perhatian
merupakan suatu pemusatan atau memfokuskan tenaga psikis pada suatu hal yang
datang dari luar individu maupun dari dalam individu, oleh karena itu jika siswa
mempunyai perhatian pada suatu pelajaran, pasti siswa tersebut akan berusaha dengan
maksimal untuk memperoleh nilai yang baik dan siswa tersebut akan menaruh
perhatian lebihl, memiliki konsentrasi yang lebih dalam mendengarkan penjelasan
dari gurunya.
3. Ketertarikan pada materi pelajaran
Salah satu penyebab siswa tertarik pada materi pelajaran ialah karena munculnya sifat
objek yang membuat perasaan siswa tertarik atau merasa senang terhadap objek
tersebut. Siswa yang mempunyai atau memiliki rasa ketertarikan terhadap suatu mata
pelajaran otomatis dia akan mempelajari atau mengkaji ilmu yang terkait dengan
mata pelajaran yang disukainya.
4. Manfaat dan fungsi pelajaran
Selain sudah dijelaskan diatas mengenai perasaan senang, perhatian dalam belajar,
serta keterkaitan pada materi pelajaran, manfaat dan fungsi belajar juga merupakan
indikator minat. Jika peserta didik mengetahui manfaat apa yang dipelajari dalam
matapelajaran tersebut maka akan menimbulkan perasaan minat pada diri seorang
peserta didik (siswa), misalnya seorang siswa yang mempelajari sejarah dan siswa
tersebut telah mengetahui manfaatnya maka dia akan mempelajarinya dengan
sungguh-sungguh, sebaliknya jika siswa tidak mengetahui manfaatnya maka siswa
akan bersikap acuh pada mata pelajaran tersebut.

2.2 Perbedaan minat belajar dengan motivasi belajar

2.2.1 minat
Minat merupakan suatu kegiatan ataupun rasa suka dimana seseorang mempunyai
rasa suka atau keinginan yang lebih pada suatu hal tersebut atau aktivitas. Jika seseorang
memiliki atau mempunyai minat tanpa disuruhpun seseorang tersebut pasti akan
melakukannya. Pada dasarnya minat merupakan sebuah penerimaan akan suatu hal ataupun
suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu yang berada diluar diri. Jika semakin kuat
hubungan tersebut, maka semakin besar pula minat. (slameto 1995 :180)

Minat juga bisa diekpresikan melalui sebuah pernyataan yang menunjukkan


bahwasannya siswa atau peserta didik lebih menyukai suatu hal atau aktivitas daripada
aktivitas lainnya, selain diekpresikan dapat juga dimanifestasikan dengan cara partisipasi
dalam suatu aktivitas. Siswa yang mempunyai minat pasti akan lebih besar memberikan
perhatian pada subjek tersebut.

Minat disini bukan bawaan dari lahir, dengan kata lain minat diperoleh kemudian
setelah kita memiliki rasa suka yang lebih atau menginginkan pada suatu hal atau aktivitas.
Dengan demikian minat merupakan hasil belajar. Meskipun minat bukan suatu hal yang
hakiki untuk mempelajari hal tersebut, namun asumsi oleh masyarakat umum mengatakan
bahwa minat dapat membantu seseorang dalam mempelajari sesuatu hal.

Pada dasarnya dalam mengembangkan minat terhadap sesuatu akan membantu siswa
untuk mengetahui bagaimana hubungan materi dengan apa yang akan dipelajarinya sebagai
individu. Pada proses ini siswa dapat mengetahui bagaimana pengetahuan memengaruhi
siswa tersebut, bisa melayani tujuan-tujuan pada siswa, dan memuaskan kebutuhan-
kebutuhannya. Jika seorang siswa telah menyadari tujuan dari belajar itu sangat penting dan
akan membawa dirinya ke arah yang lebih baik, pastinya siswa akan berminat dan
bermotivasi untuk belajar.

2.2.2 motivasi
Motivasi merupakan suatu daya untuk penggerak yang telah menjadi aktif. Motivasi
akan menjadi aktif ketika seorang individu telah menyadari atau merasakan kebutuhan yang
harus dicapainya.(Sardiman,1986 ;73)

Motivasi merupakan sebuah perasaan atau keinginan yang sangat mempengaruhi


kemauan orang sehingga seorang individu tersebut didorong untuk melakukan sesuaru atau
bertindak. Motivasi adalah pengaruh, suatu keinginan yang menimbulkan kelakuan atau
perbuatan. Selain itu, motivasi ialah sebuah proses yang memengaruhi perbuatan individu
kepada tujuan-tujuan.

Motivasi dapat juga diartikan sebagai dorongan. Karena motivasi merupakan gerak
jiwa dan jasmani untuk melakukan sesuatu sehingga motivasi tersebut merupakan suatu
tenaga yang menggerakkan manusia untuk berbuat sesuatu dimana dalam perbuatannya itu
mempunyai suatu tujuan tertentu (Widyastuti dkk, dalam Chirdiansyah, Y. A. (2008). ).

Dari pendapat diaatas dapat disimpulkan perbedaan minat dengan motivasi ialah dimana
minat sendiri merupakan suatu rasa suka atau keinginan seorang individu pada suatu hal,
sehingga jika seorang individu mempunyai keinginan atau rasa suka pada suatu hal, maka
individu tersebut pasti akan melakukannya tanpa adanya perintah. Sedangkan motivasi
merupakan suatu daya penggerak dimana seorang individu mendapatkan sebuah perasaan
atau keinginan untuk mencapai tujuannya dari orang lain (mendapatkan motivasi dari orang
lain).

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar


Pada kegiatan belajar mengajar seorang individu pasti memiliki minat yang berbeda
dengan idividu lainnya, berikut faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar terhadap
siswa (individu) :

2.3.1 Faktor internal


1. Menurut W. Nugroho (2007) faktor internal merupakan suatu dorongan yang timbul
atau muncul pada dalam diri seorang individu itu sendiri, pada faktor inilah yang
mendorong suatu individu atau peserta didik dalam mencapai sesuatu. Selain itu juga
faktor internal meliputi faktor kesehatan dan psikologis berikut penjelasannya.
a. Faktor kesehatan
Pada faktor ini juga sangat mempengaruhi minat peserta didik dalam
melakukan proses belajar, jika peserta didik kesehatannya terganggu (sakit)
maka dapat menimbulkan peserta didik (siswa) tidak semangat mengikuti
pembelajaran.
Agar kesehatan anak terjaga sehingga dapat melakukan kegiatan belajar
mengajar dengan baik, maka anak tersebut harus mengusahakan menjaga
kesehatannya dengan cara makan secara teratur, istirahat yang cukup,
olahraga, rekreasi, dan ibadah. (Slameto,1995;54)
b. Faktor psikologis
Dalam faktor ini terdapat beberapa faktor-faktor antara lain :
 Kesiapan
Menurut james Drever kesiapan merupakan kesediaan untuk
memberikan respons atau beraksi, dimana kesediaan ini muncul pada
individu jika seorang individu sudah matang. Arianto sam(2009)
 Bakat
Bakat merupakan suatu kemampuan yang dimiliki individu misalkan
jika ada seseorang yang memiliki bakat bernyanyi, kemampuan
bernyanyinya pasti lebih bagus daripada dengan orang biasa (tidak
mempunyai bakat), oleh karena itu jika bahan yang diajarkan kepada
siswa sesuai dengan bakat yang dimilikinya, maka siswa tersebut pasti
akan lebih berminat dalam mempelajari bahan ajar tersebut
 Perhatian
Seorang peserta didik haruslah mempunyari pehatian pada materi atau
bahan yang diajarkan, karena jika seorang peserta didik tidak memiliki
atau mempunyai perhatian terhadap materi yang diajarkan maka akan
timbul rasa bosan pada peserta didik, sehingga minat belajar yang
dimilikinya rendah.

2.3.2 Faktor Eksternal


Dalam faktor eksternal ini terdapat beberapa faktor seperti faktor keluarga, sekolah
dan masyarakat, berikut penjelasannya

1. Keluarga
Pada faktor keluarga ini sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa karena
minat belajar siswa dipengaruhi oleh keluarga seperti bagaimana cara orangtua siswa
tersebut mengajarinya, relasi antaranggota keluarga, keadaan ekonomi, dan suasana
dalam keluarga.

a. Cara orang tua siswa mendidik


Pada tahap ini sangat berpengaruh terhadap minat belajar anaknya karena
keluarga merupakan suatu lembaga pendidikan yang utama. Jika orangtua
kurang memperhatikan anaknya seperti sikap acuh kepada anaknya maka si
anak cenderung tidak akan belajar atau minat belajarnya kecil (rendah). Masih
banyak orangtua yang salah dalam mendidik anak, dimana orangtua masi
banyak mendidik anak dengan cara memanjakan sianaknya, masih banyak
orangtua yang membiarkan anaknya untuk tidak belajar karna alasan sayang
kepada anaknya sehingga tidak berani menyuruh anaknya, itu tidak cara
mendidik yang salah karena jika orangtua terus-menerus memanjakan anak
atau tidak menyuruh anaknya belajar maka anak tersebut menjadi nakal dan
minat belajarnya kecil (rendah).
b. Relasi antaranggota keluarga
Relasi antaranggota keluarga juga sangat penting dalam mempengaruhi minat
belajar peserta didik misalkan hubungan si anak dengan orangtuanya selain
dengan orangtuanya relasi dengan kerabat dekatnya pun sangat penting seperti
dengan saudar-saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun sangat
penting. (slameto,1995 ; 62)
Sebenarnya relasi antaranggota keluarga hampir sama dengan cara orangtua
mendidik anaknya jika orangtua mendidik anaknya dengan cara
memanjakannya maka si anak akan cenderung menjadi malas-malasan dan
minat belajarnya pun menurun atau rendah.
c. Keadaan ekonomi
Dalam hal ini keadaan ekonomi dapat mempengaruhi minat belajar pada anak
karena jika setiap kebutuhan anak dipenuhi maka mereka akan semangat
dalam belajar, misalkan kebutuhan makan, pakaian, fasilitas belajar atau
perlengkapan belajar dan lain-lain. Jika kebutuhan anak tidak terpenuhi
misalkan perlengkapan belajarnya kurang terpenuhi maka si anak merasa
minder pada teman-temannya, sehingga anak tersebut mulai menurun
semangat belajarnya dan minat belajarnya.
d. Suasana rumah
Suana rumah sangat berpengaruh pada minat belajar anak karena selain anak
belajar di lembaga pendidikan seperti sekolah anak juga belajar dirumah, jika
suasana rumah sering terjadi cekcok atau ribut dan membuat anak merasa
tidak nyaman maka si anak pasti enggan untuk belajar melainkan keluar dari
rumah untuk bermain karena suasana rumahnya tidak nyaman, sehinnga anak
tersebut mulai tidak bersemangat lagi untuk belajar dan minat belajarnya
menurun.
2. Lingkungan
Minat juga bisa didapatkan dalam pergaulan, menurut Crow bahwa minat dapat
didapatkan atau diperoleh dari suatu pengalaman individu yang diperoleh dalam
lingkungannya.
Lingkungan disini sangat berpengaruh dalam perkembangan atau pertumbuhan anak,
karena lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan anak itu sendiri serta jasmani
dan rohaninya.
3. Teman pergaulan
Pada tahap ini sangat berpengaruh khususnya bagi remaja, seringkali banyak siswa
yang terpengaruh oleh teman sebayanya atau teman pergaulannya dimana jika teman
siswa tersebut condong untuk rajin belajar otomatis siswa akan terpengaruh dan juga
ikut belajar dan sebaliknya jika temannya hanya melakukan kegiatan yang
menyimpang maka siswa tersebut akan melakukannya juga contohnya seperti
rokok’an dan bolos sekolah. Maka dari itu orang tua siswa harus mengamati atau
memperhatikan pada siapa anaknya bergaul dan harus sering memberikan nasehat dan
motivasi untuk meningkatkan minat belajar pada diri siswa.

2.4 Meningkatkan minat belajar siswa


Dalam meningkatkan minat siswa beberapa ahli telah berpendapat bahwa suatu cara
yang paling efektif untuk mengembangkan atau membangkitkan minat ialah dengan cara
memanfaatkan minat-minat siswa yang sudah ada atau yang telah dimiliki siswa, misalkan
siswa tersebut mempunyai minat didalam bidang musik, sebelum masuk kemateri bidang
musik seperti tangga nada seorang pengajar harus menarik perhatian siswa tersebut agar
siswa nantinya lebih semangat dalam melaksanakan proses belajar mengajar dengan cara
menceritakan terlebih dahulu suatu konser yang baru saja berlangsung, kemudian pengajar
mulai masuk ke materi yang sebenarnya.

Selain memanfaatkan minat yang sudah ada atau yang telah dimiliki siswa
(tanner,1975 dalam slameto,1995; 181) memberi saran agar tenaga pendidik atau pengajar
berusaha untuk membentuk minat-minat baru pada siswa dengan cara memberikan suatu
informasi pada diri siswa mengenai hubungan-hubungan antara satu bahan ajar dengan bahan
ajar yang lalu, dan menjelaskan pada siswa kegunaannya pada masa yang akan datang agar
siswa berminat.

Selain cara diatas dapat juga dilakukan dengan cara menggabungkan dengan suatu
berita yang trend pada waktu itu atau berita yang sensasional yang telah banyak diketahui
oleh siswa, misalkan, pelajaran yang mempelajari gaya berat, dapat dikaitkan dengan
manusia pertama yang menginjak kan kakinya di bulan. (Rooijakkers 1980 dalam slameto
1995 ; 181)

Jika beberapa usaha tersebut tidak berhasil dalam meningkatkan minat belajar pada
diri siswa maka dapat dilakukan dengan cara memberikan atau melakukan insentif pada diri
siswa dalam suatu cara untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar mengajar atau proses
belajar. Insentif ialah suatu cara atau alat yang digunakan untuk meminta pada siswa untuk
melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya dengan baik. Pada tahap ini diharapkan bisa
membangkitkan minat siswa.
Siswa yang diberi pujian atau penghargaan oleh gurunya karena telah melakukan
pekerjaanya dengan baik akan lebih giat belajar dibandingkan dengan siswa yang sering
mendapatkan hukuman atau dimarahi oleh gurunya karena pekerjaanya yang belum
memenuhi kopetensi, menghukum siswa karena nilainya yang jelek atau buruk tidak terbukti
efektif akan tetapi malah membuat siswa lebih tidak giat dalam belajar dan menghambat
belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Hermawati, N. W. M. (2012). Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap penguasaan


konsep biologi dan sikap ilmiah siswa SMA ditinjau dari minat belajar siswa. Jurnal
Pendidikan IPA, 2(2).

Wasti, S. (2013). Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Tata Busana
Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang. E-Journal Home Economic and Tourism, 2(1).

Siagian, R. E. F. (2015). Pengaruh Minat Dan Kebiasaan Belajar Siswa Terrhadap Prestasi
Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(2).

Chirdiansyah, Y. A. (2008). Perbedaan Persepsi, Motivasi, Dan Minat

Anda mungkin juga menyukai