Anda di halaman 1dari 5

MATERI 4

INDEPENDENT T-TEST

4.1 Definisi
4.1.1 Independent Sample T-Test
Menurut Sugiyono (2011), Uji-T Independen merupakan uji statistik
terhadap signifikan tidaknya perbedaan nilai rata-rata dari dua sampel yang
berbeda. Uji-T terhadap dua sampel yang berbeda artinya bahwa kedua grup tidak
saling berhubungan, misalnya pria dan wanita, antara karyawan dari Jakarta dan
luar Jakarta dan sebagainya. Menguji hipotesis dua sampel independen adalah
menguji kemampuan generalisasi rata-rata data dua sampel yang tidak
berhubungan. Sampel-sampel yang berhubungan biasanya terdapat pada
rancangan penelitian eksperimen.
Hipotesis nol uji t independen adalah dua metode mempunyai hasil yang
sama atau 𝐻0 ∶ 𝑋̅1 = 𝑋̅2 . Jika dua sampel mempunyai simpangan baku yang
tidak berbeda secara signifikan, maka simpangan baku yang digabungkan (pooled
standard deviation, s) dapat dihitung dari dua simpangan baku individual dua
sampel (Sugiyono, 2011).
4.2 Sintaks Umum
4.2.1 Syntax Umum Independent T-Test
t.test ({nama variabel}, alternative=
’two.sided’, conf.level, var.equal= TRUE, data=
{variabel})

4.3 Contoh Kasus


1. Seorang pemagang dalam penelitiannya ingin mengetahui apakah ada
perbedaan persentase karyawan tetap dengan pemagang dalam semangat
(kinerja) dalam melakukan pekerjaannya. Diambil sampel sebanyak 10
karyawan tetap dan 10 pemagang. Ujilah apakah terdapat perbedaan kinerja
karyawan tetap dengan pemagang:
Tabel 4.1 Semangat Kinerja Perusahaan X

Safira Rachmadilla Sari & Binda Aprilia Suryani


Kinerja
Karyawan
Tetap Pemagang
1 85 78
2 80 90
3 79 85
4 80 80
5 79 79
6 84 80
7 74 81
8 75 67
9 65 70
10 77 82
Penyelesian
Dalam mengerjakan uji satu t test ini harus memenuhi beberapa asumsi
yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas
Tabel 4.2 Uji Normalitas
Shapiro-Wilk Normality Test
p-value 0,4187
Hipotesis
H0:Data persentase kinerja karyawan berasal dari populasi
berdistribusi normal
H1:Data persentase kinerja karyawan tidak berasal dari populasi
berdistribusi normal
Taraf Signifikansi
  5%
Daerah Kritis
Tolak H0 jika p-value < α
Keputusan
Karena p-value = 0,4187 >   0, 05 , maka diputuskan gagal tolak H0

Safira Rachmadilla Sari & Binda Aprilia Suryani


Kesimpulan
Data persentase kinerja karyawan berasal dari populasi berdistribusi
normal
2. Uji Homogenitas
Tabel 4.3 Uji Homogenitas
Levene Test
p-value 0,5669
Hipotesis
H0 : Variansi data persentase kinerja karyawan homogen
H1 : Variansi data persentase kinerja karyawan tidak homogen
Taraf Signifikansi
  5%
Daerah Kritis
Tolak H0 jika p-value < α
Keputusan
Karena p-value = 0,5669 >   0, 05 , maka diputuskan gagal tolak H0
Kesimpulan
Variansi data persentase kinerja karyawan homogen
3. Uji Independent T-Test
Tabel 4.4 Uji Independent T-Test
Independent T-Test
p-value 0.7029
Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata persentase kinerja karyawan
tetap dan pemagang
H1 : Terdapat perbedaan rata-rata persentase kinerja karyawan tetap
dan pemagang
Taraf Signifikansi
  5%

Safira Rachmadilla Sari & Binda Aprilia Suryani


Daerah Kritis
Tolak H0 jika p-value < α
Keputusan
Karena p-value = 0.7029 >   0, 05 , maka diputuskan gagal tolak H0
Kesimpulan
Terdapat perbedaan rata-rata persentase kinerja karyawan tetap dan
pemagang

Safira Rachmadilla Sari & Binda Aprilia Suryani


DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono.(2011).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta.

Safira Rachmadilla Sari & Binda Aprilia Suryani

Anda mungkin juga menyukai