Anda di halaman 1dari 18

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Di Susun
O
l
e
h

KELOMPOK : 07 (Tujuh)
ANGGOTA : TARMIZI (160120036)
ERIC ARIANTO
M. MIKHSAN MINA
SUPARDI
TAUFIK AHMAD RANGKUTI
FAHKRUL RAZI
MIRZA

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVESITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ungkapkan ke hadirat allah SWT.atas rahmat dan
hidayah yang telah di limpahkan–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Hubungan Manusia Dan Lingkungan“. selanjutnya,
selawat dan salam penulis sanjungkan kepada rasulullah saw beserta keluarga dan
para sahabat beliau. Karena beliaulah yang telah membawa umat manusia dari
alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan.
Dengan terselesaikannya makalah ini,diharapkan dapat memberi
pengetahuan tentang jenis-jenis membaca.semoga makalah ini dapat dipahami
oleh siapa pun yang membacanya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada syahriandi,s.pd.,m.pd yang telah
memberi penjelasan tentang cara penulisan karya tulis ilmiah.akhir kata ,semoga
makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca.

Lhokseumawe,11 Desember 2019


Penulis :

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB.I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ................................................................ 2
1.3.Tujuan................................................................................... 2
BAB.II PEMBAHASAN ....................................................................... 3
2.1.Ekologi Manusia Dan Kesadaran Individu Dalam Pengelolaan
Lingkungan........................................................................... 3
2.2.Kesadaran Individu Dalam Masyarakat ........................... 4
2.3.Pencemaran Lingkungan ...................................................... 7
2.4.Pengendalian Pencemaran ................................................... 10
2.5.Pengaruh Lingkungan Terhadap Individu ............................ 11
2.6.Isu-Isu Penting Tentang Persoalan Lintas Budaya Dan
Bangsa .................................................................................. 12
BAB.III PENUTUP ............................................................................... 14
3.1. Kesimpulan ............................................................... 14
3.2. Saran ......................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan. Manusia hidup Pastimempunyai hubungan dengan
lingkungan. Secara almiah manusia pasti berinteraksi denganlingkungannya.
Perlaukan manusia terhadap lingkungan sangat menentukan keramahan
lingkungan terhadap kehidupanya sendiri. Manusia bisa memanfaatkan
lingkungan namun manusia sendiri juga harus sadar agar selalu memelihara
lingkungan juga sehingga tingkat kemanfaatnya tetap terjaga bahkan bisa di
tingkatkan lagi. Bagaimana manusia menyikapi dan mengelola lingkungan yang
pada akhirnya akan mewujudkan pola-pola peradaban dan kebudayaan.
Lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem. Lingkungan hidup pada
dasarnya adalah suatu sistim kehidupan tatanan ekosistem, dan manusia adalah
bagian dari ekositem tersebut. Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik
dan nonfisik.
Lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat di manfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan
manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan
untuk mendukungkehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya arti penting
lingkungan bagi manusia karena lingkungan merupakan tempat hidup manusia,
lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia, lingkungan
mempengaruhi sifat,karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
Karena manusia memiliki hubungan yang erat dengan lingkungannya
seperti yangdijelaskan sebelumnya. Maka akan menjadi menarik jika kita bisa
membahas hubungan manusia danlingkungan. Untuk itu, Kami penulis mencoba
menuangkan ide pemikiran tersebut kedalam makalah yang berjudul “Manusia
dan Lingkungan”.

1
2

1.2.Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan ekologi manusia dan kesadaran individu dalam
pengelolaan lingkungan ?
B. Bagaimana yang di maksud dengan kesadaran individu dalam masyarakat ?
C. Apa yang di maksud dengan pencemaran lingkungan ?
D. Bagaimana cara pengendalian lingkungan ?
E. Apa saja pengaruh lingkungan terhadap individu ?
F. Apa saja isu-isu penting tentang pengelolaan lintas budaya ?
G. Apa saja kerusakan budaya dasar kehidupan ?

1.3.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis kemukakan diatas, adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca memahami akan perannya
dalam pembangunan dan pemeliharaan lingkungan, bagaimana pengaruh
lingkungan nterhadap diri dan orang lain, serta bagaimana apabila manusia
mengembangkan lingkungan tanpa dilandasi olehnilai-nilai moral, etika dan religi.

\
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Ekologi manusia dan kesadaran individu dalam pengelolaan lingkungan


Ekologi manusia adalah ilmu yang mempelajari rumah tangga manusia
secara objektif, apa adanya. Ekologi Manusia menurut para ahli:
A. Amos H Hawley dikatakan, “Ekologi manusia, dengan demikian bisa diartikan,
dalam istilah yang biasa digunakan, sebagai studi yang mempelajari bentuk dan
perkembangan komunitas dalam sebuah populasi manusia.”
B. Menurut Gerald L Young dikatakan, Dengan demikian ekologi manusia,
adalah suatu pandangan yang mencoba memahami keterkaitan antara spesies
manusia dan lingkungannya.

Sejarah perjalanan manusia dimulai dengan penemuan Homo sapiens


soloensis, lalu Homo sapiens wajakensis lalu Homo sapiens australomelanozoid.
Homo Sapiens adalah Jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang
sama dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat seperti manusia
sekarang. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara.
2.1.1. Fungsi manusia
Sebagaimana kita maklumi bahwa manusia dalam pengertian
ekologi manusia merupakan sosok yang memegang fungsi dan peranan penting
dalam konteks lingkungan hidupnya. Namun perlu diingat pula bahwa manusia
secara fisik merupakan makhluk yang lemah. Perikehidupan dan kesejahteraannya
sangat tergantung kepada komponen lain. Artinya keberhasilan manusia dalam
mengelola rumah tangganya dengan baik, ditentukan oleh berhasilnya manusia
dalam mengelola makhluk hidup lainnya secara keseluruhan dengan baik pula.
Untuk memperkuat kelemahan manusia, ia diberi kelebihan akal atau alam
pikiran (noosfer). Dengan akal pikirannya manusia memiliki budaya serta dengan
budayanya(yang disebut extra somatic tool) manusia mampu menguasai dan
mengalahkan makhluk yang lebih besar dan menaklukan alam yang dahsyat

3
4

Masalahnya apabila noosfer dengan prilakunya digunakan untuk


kepentingan kesejahteraan diri dan makhluk hidup lainnya dan didukung oleh rasa
tanggung jawab terhadap kelestarian kemampuan daya dukung lingkungannya,
maka sejahteralah manusia dan makhluk hidup lainnya. Sebaliknya,
dengan noosfer (extra somatic tool)yang dikembangkan manusia dalam
mempermudah hidup dan memenuhi kebutuhan pokok (primery biological needs)
manusia dapat bersifat tamat, egois, serakah mengeksploitasi sumber daya
alam dengan semena-mena, tanpa pertimbangan dampak yang akan terjadi kelak.
Bahkan merasa dirinyalah yang paling memerlukan, dengan memanfaatkan
sumber daya alam itu yang pada gilirannya mereka terancam hidupnya dan
makhluk hidup lain, kini dan generasi mendatang.

2.2. Kesadaran individu dalam masyarakat


Kesadaran individu dalam masyarakat mengenai lingkungan hidup dan
kelestariannya merupakan hal yang amat penting, dimana pencemaran dan
perusakan lingkungan merupakan hal yang sulit dihindari. Kesadaran masyarakat
yang terwujud dalam berbagai aktifitas lingkungan maupun aktifitas kontrol
lainnya adalah hal yang sangat diperlukan untuk mendukung apa yang dilakukan
pemerintah melalui kebijakan-kebijakan penyelamatan lingkungannya.
Kesadaran terhadap lingkungan tidak hanya bagaimana menciptakan suatu
yang indah atau bersih saja, akan tetapi ini sudah masuk pada kewajiban manusia
untuk menghormati hak-hak orang lain. Hak orang lain tersebut adalah untuk
menikmati dan merasakan keseimbangan alam secara murni. Sehingga kegiatan-
kegiatan yang sifatnya hanya merusak saja, sebaiknya dihindari dalam perspektif
ini. Oleh karena itu, tindakan suatu kelompok yang hanya ingin menggapai
keuntungan pribadi saja sebaiknya juga harus meletakkan rasa toleransi ini.
Seperti dikatakan Plato bahwa manusia adalah makhluk sosial yang perlu
menghargai satu dan lainnya. Demikian juga halnya dengan perspektif
lingkungan, hal yang sama juga berlaku di sini. Kondisi dari masyarakat kita
mengenai kesadaran lingkungan hidup ini antara lain:
5

a. Tidak memikirkan akibat yang akan terjadi, sepanjang kehidupan saat ini
masih berjalan dengan normal.
b. Kesadaran melapor (jika ada hal-hal yang tidak berkenan dan dianggap
sebagai melawan hukum lingkungan) nampaknya masih kurang. Hal ini
dirasakan akan mengakibatkan masalah lingkungan semakin panjang.
c. Tanggungjawab mengenai kelestarian alam masih perlu diperbaiki dan
ditingkatkan kembali.
Untuk membahas hal ini, maka kita akan membahas pada salah satu jenis
perusakan lingkungan, yakni pencemaran lingkungan baik udara maupun air dan
sekaligus membahas mengenai cara menanggulanginya. sebagai bentuk
kepedulian manusia terhadap lingkungannya.
A. Kesadaran
Kesadaran adalah Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri
(awareness). Kesadaran juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana seorang
individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus
eksternal. Namun, kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan pemikiran yang
secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya
terpusat.
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak
terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan
dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup
manusia.Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.
Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki
peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam
individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial.
Dimana aspek-aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka
akan merusak aspek lainnya. Apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan
tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri
individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses
individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani
6

berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya
muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat.
Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan:
pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua
takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004:
64). Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam
arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak
kepribadiannya dan kecakapannya.
Kesadaran Lingkungan adalah upaya untuk menumbuhkan kesadaran agar
tidak hanya tahu tentang sampah, pencemaran, penghijauan, dan perlindungan
satwa langka, tetapi lebih daripada itu semua, membangkitkan kesadaran
lingkungan manusia khususnya pemuda masa kini, agar mencintai tanah air untuk
membangun tanah air Indonesia yang adil, makmur serta utuh lestari.
B. Lingkungan hidup
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna
yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan
fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan
makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melansukkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-
unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Unsur hayati (biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika
kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh
tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang
dominan adalah teman-teman atau manusia.
7

2. Unsur sosial budaya


Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat
manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku
sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat
adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota
masyarakat.
3. Unsur fisik (abiotik)
Undur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-
benda tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap
kehidupan di bumi. Bayakan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di maka bumi
atau udara yang dipenuhi asap ? tentu saja kehidupan di muka bumi tidaka akan
berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan
tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai
penyakit, dan lain-lain.

2.3. Pencemaran lingkungan


Umumnya ahli lingkungan membagi criteria lingkungan hidup dalam tiga
(3) golongan besar, yakni:
a. Lingkungan Fisik: segala sesuatu di sekitar kita sebagai benda mati.
b. Lingkungan biologis: segala sesuatu di sekitar kita sebagai benda
hidup.
c. Lingkungan sosial, adalah manusia yang hidup secara
bermasyarakat.
Keberadaan lingkungan tersebut pada hakekatnya mesti di jaga dari
kerusakan yang parah. Suatu kehidupan lingkungan akan sangat tergantung pada
ekosistemnya. Oleh karena itu, masyarakat secara terus-menerus harus di dorong
untuk mencintai, memelihara dan bertanggung jawab terhadap kerusakan
lingkungan. Sebab untuk menjaga semua nyaitu tidak adalagi yang bias dimintai
pertanggung jawaban kecuali manusia sebagai pemakai itu sendiri. Kerusakan
8

suatu lingkungan akan berakibat pada manusia itu sendiri, dan demikian pula
sebaliknya.
Lingkungan merupakan unsure penentu dari kehidupan mendatang.
Lingkungan alam merupakan prasyarat pokok mengapa dan bagaimana
pembangunan itu diselenggarakan. Bagi program pembangunan itu sendiri,
apabila pelaksanaannya sesuai dengan program yang telah dijalankan, maka
orientasi untuk menjaga lingkungan semesta pun akan bias dilakukan. Sebaliknya,
jika pembangunan dilakukan hanya digunakan untuk mencapai tingginya tingkat
pertumbuhan ekonomi semata, maka hal itu akan menimbulkan kerusakan
lingkungan yang cukup serius. Salah satu produk dari kerusakan lingkungan itu
adalah pencemaran, baik air, tanah, maupun udara.
Pencemaran air misalnya, bias dikategorikan melalui ukuran zat pencemar
yang diizinkan dibuang pada suatu jangka waktu tertentu. Misalnya satuan berat
unsure atau senyawa kimia setiap hari. Atau tingkat konsentrasi zat pencemar
dalam air buangan. Misalnya, maksimum ppm. unsur senyawa kimia yang
diizinkan. Kemudian jumlah maksimum yang dapat dibuang dalam setiap unit
produksi. Misalnya dalam produksi setiap ton kertas tidak diperbolehkan sekian
kilogram zat padat dan lain sebagainya. Dengan demikian, di samping perkiraan
atas pengaruh yang bersifat kimia, fisis dan biologis, maka dituntut perkiraan
mengenai biaya keseluruhan teknologi lingkungannya, usianya, semua fasilitas
yang digunakan, teknik penggunaannya, metode operasinya, dan lain-lain.
Pencemaran lingkungan yang berdampak pada berubahnya tatanan
lingkungan karena kegiatan manusia atau oleh proses alam berakibat lingkungan
kurang berfungsi.
Pencemaran berakibat kualitas lingkungan menurun, sehingga menjadi fatal
jika hal itu takbisa dimanfaatkan sebagaimana fungsi sebenarnya. Ini disadari,
keadaan lingkungan yang ditata sebaik-baiknya untuk menjaga kehidupan kini
dan mendatang. Perubahan ini bukannya menunjukkan perkembangan yang
optimis dan mengarah pada tuntutan zaman, namun malahan sebaliknya.
Kemunduran yang seperti itu dimulai dari sebuah gejala pencemaran dan
kerusakan lingkungan yang belum begitu nampak. Pencemaran itu lebih banyak
9

terjadi karena limbah pabrik yang masih murni, dan mereka belum melalui proses
waste water treatment atau pengolahan. Dampaknya pada lingkungan secara
umum, jelas sangat merusak dan berakibat fatal bagi lingkungan secara
keseluruhan. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran bahwa setiap kegiatan pada
dasarnya menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup. Kita perlu
memperkirakan pada perencanaan awal suatu pembangunan yang akan kita
lakukan.
Sehingga dengan cara demikian maka dapat dipersiapkan maupun
penanggulangan dampak negatifnya dan mengupayakan dalam bentuk
pengembangan positif dari kegiatan pembangunan yang dilakukan tersebut.
Kebijaksanaan lingkungan ditujukan kepada pencegahan pencemaran.
Sarana utama yang diterapkan adalah pengaturan dan instrument ekonomik.
Sarana pengaturan sifatnya tradisional dan biasanya berupa izin serta persyaratan
pemakaian teknologi pencemaran. Instrumen ekonomik merupakan hal yang
relative baru. Contohnya: pungutan (charges) pencemaran udara dan air serta uang
jaminan pengembalian kaleng atau botol bekas (deposit fees). Mulanya
pencemaran diakibatkan dampak teknologi buatan manusia atau hasil produksi
yang sudah tidak bias dimanfaatkan. Akibat pengembangan industri, system
transportasi, permukiman akan menimbulkan sisa buangan, gas, cair dan padat
yang jika dibuang kelingkungan hidup akan menimbulkan dampak yang besar
terhadap kehidupan manusia.
Proses perkembangan teknologi, pembangunan dan peningkatan populasi
(jumlah banyaknya penduduk) selama dekade-dekade terakhir mengakibatkan
berlipatnya aktivitas manusia dalam upaya pemenuhan kebutuhan pokok
kehidupannya. Aktivitas manusia itu sendiri merupakan sumber pencemaran yang
sangat potensial. Di samping adanya sumber daya alam, air, tanah dan udara
adalah sumber daya alam yang mengalami pencemaran sebagai akibat sampingan
dari aktivitas manusia itu. Selain dari aktifitas manusia, proses alami, seperti
misalnya kegiatan gunung berapi, tiupan angin terhadap lahan gundul berdebu dan
lain sebagainya, juga merupakan sumber dari pencemaran udara.
10

2.4. Pengendalian pencemaran


Salah satu akibat yang paling pasti dari adanya pencemaran adalah
perubahan tatanan lingkungan alam atau ekosistem yang sebelumnya secara alami
telah terjadi. Akibat lainnya adalah tidak atau kurang berfungsi satu atau beberapa
elemen lingkungan dikarenakan kegiatan manusia yang mengakibatkan
pencemaran tersebut. Akibat lain, dan ini barang kali yang paling fatal adalah,
menurunnya kualitas sumber daya dan kemudian tidak bias dimanfaatkan lagi.
Dengan akibat-akibat seperti itu maka sudah tidak bias ditunda lagi bahwa
pencemaran haruslah, tidak sekedar dihindari, akan tetapi diperlukan juga
tindakan-tindakan preventif atau pencegahan. Pencegahan terhadap pencemaran
merupakan upaya yang sangat besar bagi penyelamatan masa depan bumi, air dan
udara di dunia ini. Sebelumnya, pencemaran memang sudah banyak sekali terjadi.
Tidakhanya di Negara maju di mana industrialisasi sudah mencapai puncaknya,
namun juga di negara-negara yang sedang berkembang di mana proses dan
praktek industrialisasi mulai diterapkan. Dengan demikian, industrialisasi yang
tidak memenuhi standard kebijaksanaan lingkungan hidup adalah factor utama
mengapa pencemaran terjadi.
Dengan menyadari bahwa setiap kegiatan pada dasarnya menimbulkan
dampak terhadap lingkungan hidup, maka perlu dengan perkiraan pada
perencanaan awal, sehingga dengan cara demikian dapat dipersiapkan langkah
pencegahan maupun penanggulangan dampak negatifnya dan mengupayakan
pengembangan dampak positif dari kegiatan tersebut.
Pencemaran pada sungai misalnya, harus dihindari dan dicegah karena
sungai merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terlebih lagi
karena sungai adalah sumber air yang digunakan untuk makan dan minum bagi
makhluk hidup. Di samping itu, sungai sebagai sumber air, sangat penting
fungsinya dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan sebagai sarana penunjang
utama dalam pembangunan nasional. Karena itu pemerintah hendaknya
memperhatikan pelestarian sungai.
11

Pencemaran akibat industri misalnya, merupakan hal yang harus dihindari


karena, baik polusi udara yang diakibatkannya maupun buangan limbah hasil
proses pengelolahan barang mentahnya sangat berbahaya bagi makhluk hidup.

2.5. Pengaruh lingkungan terhadap individu


Lingkungan merupakan salah satu faktor pembentuk kepribadian baik fisik
maupun perilaku. Bagaimana tidak, jika lingkungannya baik maka individu itu
akan memiliki pribadi yang baik pula, begitu juga sebaliknya. Contoh saja di
lingkungan masyarakat atau di lingkungan tempat tinggalnya, apabila
dilingkungan tersebut teman-temannya suka bermabuk-mabukan, berjudi atau
bahkan sampai melakukan hubungan bebas, maka ia akan seperti itu pula.
Berbeda dengan lingkungan pesantren yang dimana individu-individunya lebih
memiliki pergaulan yang telah terdidik akhlaknya maupun sopan santunnya
didalam masyarakat.
Meskipun begitu lingkungan tidak pula menjadi tolak ukur pembentuk
kepribadian individu, banyak diantara orang menganggap lingkungan yang
mempunyai sifat baik ataupun buruk dapat merubah fisik ataupun perilaku
seseorang. Namun semua itu tergantung pada setiap individu masing-masing
dapat memahami situasi yang ada di lingkungannya atau tidak.
Contoh nyatanya saat terjadi banjir di kampung halamannya, otomatis para
warga akan bergotong royong membersihkan kampungnya, jika seorang individu
itu memiliki kecintaan terhadap kampungnya, atau paling tidak dengan rumahnya
yang kebanjiran dan memiliki kesadaran maka ia akan ikut berpartisipasi dalam
pembersihan kampung akibat banjir tersebut. Berbeda dengan individu yang
pemalas dan tidak memiliki kesadaran, ia tidak akan membantu atau ikut
berpartisipasi dalam pembersihan kampungnya tersebut, atau bahkan sangat tidak
memperdulikan hal itu meskipun rumahnya kebanjiran. Mungkin dia hanya akan
melihat orang tuanya maupun saudaranya membersihkan rumah, sedangkan dia
hanya duduk-duduk atau bahkan tidur. Ia acuh tak acuh meskipun itu juga
merugikan dirinya.
12

Contoh nyatanya saat terjadi banjir di kampung halamannya, otomatis para


warga akan bergotong royong membersihkan kampungnya, jika seorang individu
itu memiliki kecintaan terhadap kampungnya, atau paling tidak dengan rumahnya
yang kebanjiran dan memiliki kesadaran maka ia akan ikut berpartisipasi dalam
pembersihan kampung akibat banjir tersebut. Berbeda dengan individu yang
pemalas dan tidak memiliki kesadaran, ia tidak akan membantu atau ikut
berpartisipasi dalam pembersihan kampungnya tersebut, atau bahkan sangat tidak
memperdulikan hal itu meskipun rumahnya kebanjiran. Mungkin dia hanya akan
melihat orang tuanya maupun saudaranya membersihkan rumah, sedangkan dia
hanya duduk-duduk atau bahkan tidur. Ia acuh tak acuh meskipun itu juga
merugikan dirinya.

2.6. Isu-isu Penting tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa


Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada
umumnya merupakan isu global yang menjadi keprihatinan umat manusia
sedunia. Merupakan isu global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat
manusia dalam suatu Negara atau wilayah tertentu, tetapi melanda ke berbagai
belahan dunia.

Berikut ini adalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu mengenai
kemanusiaan, yaitu :

1. Isu tentang Lingkungan

a. Kekurangan Pangan

Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak. Dunia pun


diliputi kekhawatiran itu, karena pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di
negara-negara berkembang. Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa
kelaparan, karena pangan itu merupakan kebutuhan pokok manusia yang hakiki.
13

b. Kekurangan Sumber Air Bersih

Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan. Khususnya air bersih
banyak dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan, terutama sekali untuk
minum. Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air
sebagai sumber kehidupan. Tidak tersedianya air bersih dapat memicu timbulnya
berbagai macam penyakit, seperti kolera, tifus, malaria, demam berdarah, dan
penyakit lain yang menular.

2. Polusi atau Pencemaran

Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau


dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain kedalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukkannya. Pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
pencemaran udara, air, dan tanah. Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel.

Contohnya : gas, Gas CO, CO2, dan batu bara. Polusi air dapat disebabkan
oleh pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah
domestik, sampah organik, dan fosfat. Pencemaran tanah disebabkan oleh
sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan
kaleng; detergen yang bersifat nonbiodegradable (secara alami sulit diuraikan) dan
zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

3. Perubahan iklim

Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan oleh
banyak pembangkit energi mengakibatkan terjadinya pencemaran udara.
Perubahan iklim mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang tidak
terkirakan sebelumnya, seperti peningkatan suhu, melelehnya gunung es
permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan badai, serta musim panas yang
semakin panjang.
BAB III
KESIMPULAN

3.1.Kesimpulan
Limbah padat merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dar zat organic
dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak
membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan.
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahkluk hidup, zat, energy
dan/atau komponen lain kedalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti
berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses
alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya.

3.2.Saran
Di harapkan untuk para mahasiswa agar lebih mendalami mengenai
hubungan manusia dan lingkungan itu sendiri agar bisa lebih bermanfaat bagi
pengaplikasian di lingkungan masyarakat dan diharapkan makalah ini lebih
dipahami.
Sebagai anak teknik kita dituntut untuk mengoprasikan mesin, namun
dengan catatan kita harus tahu dan paham kegunaannya mesin tersebut. Selain
tahu cara mengoprasikannya kita juga harus mampu membedakan mesin-mesin
berdasarkan fungsi dan kegunaannya.
Begitu juga kita manusia terhadap lingkungan, harus tau bagaimana cara
mengelola dan menjaga lingkungan dengan baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Budiman Chandra.2012.Pengantar Kesehatan Lingkungan.Perpustakaan


Nasional.Penerbit EGC.
Hariza Andani,S.KM,M.Pd. Buku ajar Kesehatan Masyarakat.
James F.Mckenze,PhD,MPH. Rpbet R.Pinger.phD. Jerome
E.kotecki.phD.2007 Kesehatan Masyarakat suatu pengantar Edis 4 (an
introduction community health).perpustakaan nasional,penerbit EGC.
http://www.sappk.itb.ac.id/jpwk/wp-content/uploads/2014/02/06-Jurnal-14-
Murni.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16528-2208100660-
Paper.pdf
http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-78338.pdf
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 23/No.3 Desember 2012
http://jurnalkesmas.ui.a c.id/index.php/kesmas/article/download/331/330

15

Anda mungkin juga menyukai