Anda di halaman 1dari 6

Satria D | The Effect Of Chemotherapy In Cancer Patient To Anxiety

[ ARTIKEL REVIEW ]

THE EFFECT OF CHEMOTHERAPY IN CANCER PATIENT TO


ANXIETY
Satria Dharma Setiawan
Faculty of medicine, Universitas Lampung

Abstract
Cancer a class of diseases characterized by uncontrolled cell division and the ability of these cell stoinvade other
biological tissues, eitherby direct growth into adjacent tissue (invasion) orby migration of cells over longer distances.
Treatment of cancer usually done is surgery, radiotherapy or radiation therapy and chemotherapy. Chemotherapy is
use of chemical substance to treat disease. The frequency of administration of chemotherapy may cause some effect
can worsen the patient's functional status of anxiety. Anxiety can arise due to the effects of chemotherapy.

Keywords : Anxiety ,Cancer, Chemotherapy, Treatment.

Abstrak
Kanker adalah segolongan penyakit yang di tandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan
kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung
dijaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ketempat yang jauh. Penanganan terhadap
kanker yang biasanya dilakukan adalah operasi, radioterapi atau terapi radiasi dan kemoterapi. Kemoterapi adalah
penggunaan zat kimia untuk perawatan penyakit. Kemoterapi dilakukan untuk membunuh sel kanker dengan obat
anti kanker. Frekuensi pemberian kemoterapi dapat menimbulkan beberapa efek yang dapat memperburuk status
fungsional pasien salah satunya kecemasan. Kecemasan dapat di timbulkan akibat efek dari kemoterapi.

Kata kunci: Kanker, Kecemasan , Kemoterapi, Penanganan.


Korespondensi : Satria Dharma Setiawan│satriadharmasetiawn@gmail.com

Pendahuluan
Kanker adalah segolongan eksklusif kepada obat sitostatik yang
penyakit yang ditandai dengan digunaan untuk mengobati kanker2.
pembelahan sel yang tidak terkendali Kemoterapi telah digunakan sejak
dan kemampuan sel-sel tersebut tahun 1950-an dan biasa diberikan
untuk menyerang jaringan bilogis sebelum atau sesudah operasi. Efek
lainnya, baik dengan pertumbuhan samping dari kemoterapi timbul karena
langsung dijaringan yang bersebelahan obat-obatan kemoterapi sangat kuat
(invasi) atau dengan migrasi sel dan tidak hanya membunuh sel-sel
ketempat yang jauh1. kanker, tetapi juga menyerang sel-sel
Penanganan terhadap kanker sehat, terutama sel yang membelah
yang biasanya dilakukan adalah dengan cepat, misalnya sel rambut,
operasi, radioterapi atau terapi radiasi sumsum tulang belakang, kulit, mulut
dan atau kemoterapi. Kemoterapi dan tenggorokan serta saluran
adalah penggunaan zat kimia untuk pencernaan. Akibatnya adalah rambut
perawatan penyakit. Di dalam rontok, hemoglobin, trombosit, dan sel
penggunaan modernnya, istilah darah putih berkurang, tubuh lemah,
kemoterapi hampir merujuk secara merasa lelah, sesak napas, mudah

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4|Februari 2015| 94


Satria D| Effect Of Chemotherapy In Cancer Patients To Anxiety

mengalami perdarahan, mudah ter dan enggan menjalani kemoterapi6..


infeksi, kulit membiru/menghitam,
kering, serta gatal, mulut dan DISKUSI
tenggorokan terasa kering dan sulit Hasil pengamatan karakteristik
menelan, sariawan, mual, muntah, responden, Ignatavicius & Workman14
nyeri pada perut, menurunkan nafsu mengungkapkan bahwa peningkatan
seks dan kesuburan karena perubahan masa hidup memungkinkan
hormon 3,4. memanjangnya paparan terhadap
Beberapa pasien menganggap karsinogen dan terakumulasinya
efek samping kemoterapi yang sangat berbagai perubahan genetik serta
melemahkan tersebut sebagai sesuatu penurunan berbagai fungsi tubuh yang
yang lebih buruk dari pada penyakit meningkatkan kejadian kanker
kanker itu sendiri. Konsekuensi- pada usia > 40 tahun. Kanker bisa
konsekuensi yang menyertai diderita oleh siapa saja tanpa
kemoterapi membuat sebagian besar memandang usia, jenis kelamin, dan
pasien yang telah didiagnosis status sosial dimana sebagian besar
menderita kanker diliputi rasa kasus kanker umumnya muncul
khawatir, cemas dan takut karena kebiasaan dan pola hidup
menghadapai ancaman kematian dan yang tidak sehat14.
rasa sakit saan menjalani terapi 5. Kanker merupakan penyakit
Kecemasan merupakan yang kompleks dengan manifestasi
kekhawatiran yang tidak jelas dan yang bervariasi. Umumnya pasien
menyebar yang berkaitan dengan kanker mengalami gejala fisik,
perasaan yang tidak pasti dan tidak psikologis dan gangguan fungsional 11.
berdaya. Keadaan emosi ini tidak Pengobatan penyakit kanker
memiliki objek yang jelas, namun telah dikembangkan berbagai macam
dapat diukur dari respon fisiologis pengobatan dari terapi farmakologi,
terhadap kecemasan baik dari sistem radioterapi, kemoterapi,
kardiovaskular, pernapasan, hormonterapi, immunoterapi,
neuromuskular, gastrointestinal, bahkan tindakan pembedahan dengan
saluran perkemihan dan kulit. resiko yang timbul sehingga pasien
Kemoterapi kanker serviks penderita kanker memerlukan
memiliki efek samping baik psikis pendekatan sistemik pada
atau pun fisik selama menjalani terapi. pengobatan penyakit tersebut.
Oleh sebab itu perasaan cemas pada Dimana penderita kanker sebagian
mereka yang menderita apabila yang besar memilih terapi kemoterapi,
menjalani kemoterapi wajar dialami. terapi ini menjadi pilihan utama yang
Pada kecemasan yang rendah dapat tersedia saat ini untuk mengatasi
menyebabkan individu menjadi penyakitnya10.
waspada dan lebih bersifat anti sipasif Kemoterapi dilakukan untuk
positif. Akan tetapi, jika terjadi membunuh sel kanker dengan obat
kecemasan yang berlebihan misalnya anti kanker.12 Frekuensi pemberian
pasien terlalu takut pada terapi yang kemoterapi dapat menimbulkan
dilakukan, dapat memberikan efek
negatif pada terapi yang dijalaninya

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4| Februari 2015|95


Satria D | The Effect Of Chemotherapy In Cancer Patient To Anxiety

beberapa efek yang dapat Kecemasan Realitas atau


memperburuk status fungsional Objektif (Realityor Objective Anxiety)
pasien. adalah suatu kecemasan yang
Efek kemoterapi yaitu supresi bersumber dari adanya ketakutan
sumsum tulang, gejala gastrointestinal terhadap bahaya yang mengancam di
seperti mual, muntah, kehilangan dunia nyata. Kecemasan seperti ini
berat badan, perubahan rasa, misalnya ketakutan terhadap
konstipasi, diare dan gejala lainnya kebakaran, angin tornado, gempa bumi,
alopesia, fatigue, perubahan emosi, atau binatang buas. Kecemasan ini
dan perubahan pada sistem saraf.13 menuntun kita untuk berperilaku
Menurut penelitian Melia14 bagaimana menghadapi bahaya. Tidak
Pemberian kemoterapi pada frekuensi jarang ketakutan yang bersumber pada
tertentu sesuai dengan jenis obat realitas ini menjadi ekstrim. Seseorang
kemoterapi dapat mengakibatkan dapat menjadi sangat takut untuk
perubahan pada status fungsional keluar rumah karena takut terjadi
responden akibat efeksamping yang kecelakaan pada dirinya atau takut
ditimbulkan 14. menyalakan korek api karena takut
18,19
Efek kemoterapi pada pasien terjadi kebakaran .
dapat mempengaruhi secara biologis, Kecemasan Neurosis (Neurotic
fisik, psikologis, dan sosial. Efek Anxiety) adalah kecemasan
kemoterapi sangat beragam mempunyai dasar pada masa kecil,
tergantung kepada obat yang pada konflik antara pemuasan
17
diberikan . instingtual dan realitas. Pada masa
Efek samping yang berat sering kecil, terkadang beberapa kali
timbul pada pasien pasca kemoterapi seorang anak mengalami hukuman
dan sering kali tidak dapat ditoleransi dari orang tua akibat pemenuhan
oleh pasien, bahkan menimbulkan kebutuhan yang implusif. Terutama
kematian.16 Menurut penelitian Umi sekali yang berhubungan dengan
dan Arinadi 15 RSUD Dr. Moewardi pemenuhan insting seksual atau
Surakarta menjelaskan adanya agresif. Anak biasanya dihukum karena
pengaruh adaptasi pasien tentang secara berlebihan mengekspresikan
kemoterapi terhadap tingkat impuls seksual atau agresifnya itu.
kecemasan pasien kemoterapi 15. Kecemasan atau ketakutan untuk itu
Kecemasan juga sebagai bagian berkembang karena adanya harapan
penting dari sistem kepribadian, hal untuk memuaskan impuls tertentu.
yang merupakan suatu landasan dan Kecemasan neurotik yang muncul
pusat dari perkembangan perilaku adalah ketakutan akan terkena
neurosis dan psikosis18. hukuman karena memperlihatkan
perilaku impulsif yang didominasi
Freudmem bagi kecemasan
oleh. Hal yang perlu diperhatikan
menjadi tiga20,yaitu Kecemasan
adalah ketakutan terjadi bukan
Realitas atau Objektif (Realityor
karena ketakutan terhadap insting
Objective Anxiety), Kecemasan
tersebut tapi merupakan ketakutan
Neurosis (Neurotic Anxiety),
atas apa yang akan terjadi bila insting
Kecemasan Moral
(MoralAnxiety),

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4|Februari 2015| 96


Satria D | The Effect Of Chemotherapy In Cancer Patient To Anxiety

tersebut dipuaskan. Konflik yang individu di kemudian hari. Apabila


terjadi adalah diantara dan Ego yang penga laman individu tentang
kita ketahui mempunyai dasar dalam kemoterapi kurang, maka cenderung
18,19
realitas . mempengaruhi peningkatan
Kecemasan Moral kecemasan saat menghadapi tindakan
(MoralAnxiety) adalah Kecemasan kemoterapi.
yang merupakan hasil dari konflik Konsep diri adalah semua ide,
antara Id dan superego. Secara dasar pikiran, kepercayaan dan pendirian
merupakan ketakutan akan suara hati yang diketahui individu terhadap
individu sendiri. Ketika individu dirinya dan mempengaruhi individu
termotivasi untuk mengekspresikan berhubungan dengan orang lain.
impuls instingtual yang berlawanan Terjadinya gejala kecemasan
dengan nilai moral yang termaksud yang berhubungan dengan kondisi
dalam superego individu itu maka ia medis sering ditemukan walaupun
akan merasa malu atau bersalah. Pada insidensi gangguan bervariasi untuk
kehidupan sehari-hari ia akan masing-masing kondisi medis.
menemukan dirinya sebagai Pendidikan bagi setiap orang
18,19 memiliki arti masing-masing.
“consciencestricken” .
Menurut Kaplandan Sadock Pendidikan pada umumnya berguna
(1997), faktor yang mempengaruhi dalam merubah pola pikir, pola
kecemasan pasien antara lain20 Faktor- bertingkah laku dan pola pengambilan
faktor intrinsik dan Faktor-faktor keputusan
ekstrinsik. Faktror intrinsik adalah usia Akses informasi adalah
pasien, pengalaman pasien menjalani pemberitahuan tentang sesuatu agar
pengobatan, Konsep diri dan peran. orang membentuk pendapatnya
faktor ekstrinsik adalah Kondisi medis berdasarkan sesuatu yang
(diagnosispenyakit), tingkat diketahuinya. Informasi adalah segala
pendidikan, akses informasi, proses penjelasan yang didapatkan pasien
adaptasi, Tingkat sosial ekonomi, Jenis sebelum pelaksanaan tindakan
tindakan kemoterapi, Komunikasi kemoterapi terdiri dari tujuan
terapeutik. kemoterapi, proses kemoterapi, resiko
Gangguan kecemasan dapat dan komplikasi serta alternatif tindakan
terjadi pada semua usia, lebih sering yang tersedia, serta proses
8
pada usia dewasa dan lebih banyak adminitrasi .
pada wanita. Sebagian besar Tingkat adaptasi manusia
kecemasan terjadi pada umur 21 - 45 dipengaruhi oleh stimulus internal
tahun. dan eksternal yang dihadapi individu
Pengalaman awal pasien dalam dan membutuhkan respon perilaku
pengobatan merupakan pengalaman- yang terus menerus. Proses adaptasi
penga laman yang sangat berharga sering menstimulasi individu untuk
yang terjadi pada individu terutama mendapatkan bantuan dari sumber-
untuk masa-masa yang akan datang. sumber dilingkungan dimana dia
Pengalaman awal ini sebagai bagian berada. Perawat merupakan sumber
penting dan bahkan sangat daya yang tersedia di lingkungan
menentukan bagi kondisi mental rumah sakit yang mempunyai

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4| Februari 2015|97


Satria D | The Effect Of Chemotherapy In Cancer Patient To Anxiety

pengetahuan dan keterampilan untuk dilakukan untuk membunuh sel kanker


membantu pasien mengembalikan dengan obat anti kanker. Frekuensi
atau mencapai keseimbangan diri pemberian kemoterapi dapat
dalam menghadapi lingkungan yang menimbulkan beberapa efek yang
baru.9 dapat memperburuk status fungsional
Status sosial ekonomi juga pasien, salah satunya adalah
berkaitan dengan pola gangguan kecemasan. Oleh Karna itu, Kemoterapi
psikiatrik. Berdasarkan hasil penelitian pada pasien penderita kanker
Durham20 diketahui bahwa masyarakat berpengaruh pada kecemasan.
kelas sosial ekonomi rendah prevalensi
psikiatriknya lebih banyak. Jadi keadaan DAFTAR PUSTAKA
ekonomi yang rendah atau tidak 1. Amalia,L.Mengobati Kanker Serviks dan 33
memadai dapat mempengaruhi Jenis Kanker Lainnya. Jogjakarta: Landscape.
2009.
peningkatan kecemasan pada pasien 2. Indrawati, Maya. Bahaya Kanker bagi
menghadapi tindakan kemoterapi. Wanita dan Pria: Pengenalan, Penanganan
Klasifikasi suatu tindakan terapi dan Pencegahan Kanker. Jakarta: AV
medis yang dapat mendatangkan Publisher. 2009.
kecemasan karena terdapat ancaman 3. Rahmawati, Evy. Efek Samping Kemoterapi.
Kompas.2009, Juli 23. h. 14
pada integritas tubuh dan jiwa 4. Sukardja,I Dewa. Onkologi Klinik. Surabaya:
seseorang Semakin mengetahui Airlangga University Press. 2000.
tentang tindakan kemoterapi, akan 5. Purba, Anna Wati Dewi. Semangat Hidup
mempengaruhi tingkat kecemasan Penderita Kanker Ditiajau dari Optimisme,
pasien kemoterapi. Dukungan Sosial, dan Kepasrahan Kepada
Tuhan. Indigenious. 2006. 8: 41-54.
Komunikasi sangat dibutuhkan 6. Eva, A dan Fredy, F. Tingkat Kecemasan
baik bagi perawat maupun pasien. Pasien Kanker Serviks Pada Golongan
Terlebih bagi pasien yang akan Ekonomi Rendah yang mengikuti Program
menjalani proses kemoterapi. Hampir kemoterapai di RSUD Dr. Moerwadi.
sebagian besar pasien yang menjalani Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen
Satya Wacana. 2013.
kemoterapi mengalami kecemasan. 7. KaplanJ.B.,&SadockT.C. Sinopsis Psikiatri
Pasien sangat membutuhkan ,Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatr iKlinis,
penjelasan yang baik dari perawat. Edisike tujuh, Jakarta: Binarupa Aksara.
Komunikasi yang baik diantara mereka 1997.
akan menentukan tahap kemoterapi 8. Smeltzer,S.C. Buku Ajar Keperawatan
Medical bedah (Edisi8). Jakarta: Penerbit
selanjutnya. Pasien yang cemas saat Buku Kedokteran. 2001.
akan menjalani kemoterapi ke 9. Kozier B.,&Erb G. Fundamentals ofNursing :
mungkinan mengalami efek yang tidak Conxcepts and Procedurs, Addition Wesley.
menyenangkan bahkan akan California: PublishingCompany. 1991.
membahayakan 10. Dewi U. Hubungan Dukungan Keluarga
Terhadap Tingkat Kecemasan

SIMPULAN
Pasien penderita kanker
sebagian besar memilih terapi
kemoterapi, terapi ini menjadi pilihan
utama yang tersedia saat ini untuk
mengatasi penyakit kanker. Kemoterapi

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4|Februari 2015|98


Satria D | The Effect Of Chemotherapy In Cancer Patient To Anxiety

Kemoterapi Pada Pasien Kanker Serviks


DiRSU Dr.Moewardi. Gaster. 2013.1; 10: 31
11. Ogce,F.&Ozkan,S. Changesin Functional
Statusand Physicaland Psychological
Symptoms in Women Receiving
Chemotherapy for Breast Cancer. Asian
Pacific Journal of Cancer Prevention. 2008.
9:449-452.
12. Lutfah,U. Faktor-FaktorYang Mempengaruhi
Tingkat Kecemasan Pasien Dengan Tindakan
Kemoterapi Di Ruang Cendana Rsud
Dr.Moewardi Surakarta. FIK UMS. 2009.
13. NaglaH.etal. The Effectof CombiningHerbal
Therapy with Conventional Chemotherapy
on the Incidence ofChemotherapy Side
Effectsin2ndStage Breast Cancer
Patients.Journal of American
Science,Medical- SurgicalNursing
Department, FacultyofNursing.
2010.11(6):748-801.
14. Melia E, Hubungan Antara Frekuensi
Kemoterapi Dengan Status Fungsional
Pasien Kanker Yang Menjalani Kemoterapi
Di Rsup Sanglah Denpasar, Program
StudiIlmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana. 2008.
15. Umi Lutfa & Arina Maliya. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kecemasan Pasien
Dalam Tindakan Kemoterapi Di Rumah Sakit
Dr.Moewardi Surakarta. Berita Ilmu
Keperawatan,Issn1979-2697,2008..1(4);
187-192.
16. Perwitasari DA. Pengukuran kualitas hidup
pasien kanker sebelum dan sesudah
kemoterapi dengan EORTCQLQ-C30 di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Majalah
Farmasi Indonesia. 2009; 20(2).
17. Carroll JK,Colmar D,MoseleyF, Morrow GR,
MustianKM, PierrePJ, WilliamsGC.
Oncologist: Integrative non
pharmacologic behavior alinterventions for
the management of cancer-
relatedfatigue.2007
18. SchultzD.Psychoana lyticapproach: Sigmund
FreudinTheories of Personality.3rd ed.
California: Brooks / Cole Publishing Com-
pany; 1986;45-50
19. LubanB,PoldingerW.Psychosomcdisorder
singeneral prac-tice.2nd ed. Roche;
1985;186-8
20. Andri & Yenny Dewi P. Anxiety Theory Based
On Classic Psychoanalitic and Typesof
Defense Mechanism To Anxiety. Maj
KedoktIndon. 2007; 57 (7).

J MAJORITY | Volume 4 Nomor 4|Februari 2015| 99

Anda mungkin juga menyukai