Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAWATAN POST SECTIO CAESAREA

Oleh :
RINDHO MINASIH
19.09.3.149.063

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN POST SECTIO CAESAREA

Pokok Bahasan : Perawatan Sectio Caesarea


Sub Pokok Bahasan : Mobilisasi Post SC, Nutrisi Ibu Menyusui dan Perawatan
Payudara, personal hygiene, KB
Sasaran : Pasien, keluarga pasien
Target : Ibu post partum dengan section caesarea
Hari/ tanggal : Rabu / 18 Desember 2019
Jam : 09.00
Waktu pertemuan : 15 menit
Tempat : Ruang Anggrek RSUD dr. R. Soetrasno Rembang

I. LATAR BELAKANG
Sekarang ini tidak sedikit perempuan yang menjalani operasi caesar.
Banyak alasan yang dikemukakan untuk melaksanakan tindakan bedah itu.
Mulai gangguan pada ibu, janin, hingga keinginan untuk mendapatkan tanggal
istimewa bagi si mungil.
Ada pendapat mengatakan bahwa trauma lahir jauh lebih kecil pada
operasi caesar dibanding persalinan per vaginam, akan tetapi tetap harus diingat
bahwa operasi caesar berisiko pada ibu. Menurut Bensons dan Pernolls, angka
kematian pada operasi caesar adalah 40-80 tiap 100.000 kelahiran hidup. Angka
ini menunjukkan risiko 25 kali lebih besar dibanding persalinan per vaginam.
Untuk kasus karena infeksi mempunyai angka 80 kali lebih tinggi dibandingkan
dengan persalinan per vaginam.

II. TUJUAN
a. Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, peserta dapat
memahami tentang pentingnya mobilisasi dini setelah dilakukan operasi
caesar, pentingnya nutrisi pada ibu menyusui, dan perawatan payudara
setelah melahirkan.
b. Khusus
Setelah diberi penyuluhan pasien dan keluarga pasien mampu
memahami tentang :
1. pengertian mobilisasi
2. tahap-tahap mobilisasi post SC
3. menyebutkan tujuan mobilisasi post SC
4. menyebutkan manfaat dari mobilisasi post SC
5. menyabutkan kerugian dari mobilisasi post SC
6. menyebutkan alasan pentingnya nutrisi yang baik untuk ibu
menyusui
7. menyebutkan syarat-syarat makanan bagi ibu menyusui
8. menyebutkan macam zat nutrisi yang harus dikonsumsi ibu
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui
9. menyebutkan jenis-jenis makanan yang mengandung nutrisi
dan harus dikonsumsi oleh ibu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi selama menyusui
10. menyebutkan takaran makanan yang harus dipenuhi per hari
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui.
11. Menyebutkan tentang perawatan payudara
12. Menyebutkan macam macam KB

III. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
IV. MEDIA
a. Leaflet
b. LCD
V. MATERI
Materi (terlampir) :
1. pengertian mobilisasi
2. tahap-tahap mobilisasi post SC
3. tujuan mobilisasi post SC
4. manfaat dari mobilisasi post SC
5. kerugian dari mobilisasi post SC
6. alasan pentingnya nutrisi yang baik untuk ibu menyusui
7. syarat-syarat makanan bagi ibu menyusui
8. macam zat nutrisi yang harus dikonsumsi ibu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi selama menyusui
9. jenis-jenis makanan yang mengandung nutrisi dan harus dikonsumsi oleh
ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui
10. takaran makanan yang harus dipenuhi per hari untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi selama menyusui.
11. macam-macam KB
VI. KEGIATAN PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta
1 Pendahuluan
 Memberi salam  Menjawab
 Memperkenalkan diri salam
 Memberi pertanyaan apersepsi 3’  Mendengarkan
 Mengkomunikasikan pokok  Mendengarkan
bahasan  Mendengarkan
 Mengkomunikasikan tujuan
2 Kegiatan Inti 10’
Menjelaskan :  Memperhatikan
dengan
 pengertian mobilisasi
seksama
 tahap-tahap mobilisasi post SC
 Memperhatikan
 tujuan mobilisasi post SC dengan
 manfaat dari mobilisasi post SC seksama

 kerugian dari mobilisasi post SC


 alasan pentingnya nutrisi yang
baik untuk ibu menyusui
 syarat-syarat makanan bagi ibu
menyusui
 macam zat nutrisi yang harus
dikonsumsi ibu untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi selama menyusui
 jenis-jenis makanan yang
mengandung nutrisi dan harus
dikonsumsi oleh ibu untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi
selama menyusui
 takaran makanan yang harus
dipenuhi per hari untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi selama
menyusui.
 Perawatan payudara
3 Penutup
 Menyimpulkan materi penyuluhan  Memperhatikan
bersama peserta  Menjawab
2’
 Memberikan evaluasi secara lisan
 Memberikan salam penutup

Total 15’

VII. PENYAMPIAN
Rindho Minasih

VIII. EVALUASI
a. Peserta mampu menjelaskan mobilisasi post Sectio Cesarean
b. Peserta mengetahui nutrisi untuk ibu post Sectio Cesarean
c. Peserta mengetahui tentang perawatan payudara setelah melahirkan.

IX. REFERENSI
http://batampos.co.id/
http://www.ayahbunda.co.id/
http://irmanthea.blogspot.com
http://www.surabaya-ehealth.org/
http://susternada.blogspot.com/2007/07/mobilisasi-pasca-cesar.html
http://www.suaradokter.com/2009/01/perawatan-luka-di-rumah-secara-umum/
http://jilbab.or.id/archives/161-seluk-beluk-sesar/
http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/02/tingkat-pengetahuan-klien-
terhadap.html
http://www.perawatonline.com/index.php/artikel-keperawatan/8-kep-medikal-
bedah/26-perawatan-luka-dahulu-dan-sekarang

LAMPIRAN MATERI
MOBILISASI POST SC
1. Definisi Mobilisasi Dini

Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing


penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas
mungkin berjalan (Soelaiman,1993).

Mobilisasi ibu post partum adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya
kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan
persalianan Caesar.

Mobilisasi dini merupakan faktor yang menonjol dalam mempercepat


pemulihan pasca bedah dan dapat mencegah komplikasi pasca bedah.
Banyak keuntungan bisa diraih dari latihan ditempat tidur dan berjalan
pada periode dini pasca bedah. Mobilisasi sangat penting dalam
percepatan hari rawat dan mengurangi resiko-resiko karena tirah baring
lama seperti terjadinya dekubitus, kekakuan/penegangan otot-otot di
seluruh tubuh dan sirkulasi darah dan pernapasan terganggu, juga adanya
gangguan peristaltik maupun berkemih. Sering kali dengan keluhan nyeri
di daerah operasi klien tidak mau melakukan mobilisasi ataupun dengan
alasan takut jahitan lepas klien tidak berani merubah posisi. Disinilah
peran perawat sebagai edukator dan motivator kepada klien sehingga klien
tidak mengalami suatu komplikasi yang tidak diinginkan.

2. Tujuan Mobilisasi Membantu jalannya penyembuhan penderita / ibu


yang sudah melahirkanMobilisasi yang dilakukan meliputi:
3. Manfaat Mobilisasi Dini Menurut Mochtar (1995), manfaat mobilisasi
bagi ibu post operasi adalah :

1) Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation. Dengan
bergerak, otot –otot perut dan panggul akan kembali normal sehingga otot
perutnya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi rasa sakit dengan
demikian ibu merasa sehat dan membantu memperoleh kekuatan,
mempercepat kesembuhan.Faal usus dan kandung kencing lebih baik.
Dengan bergerak akan merangsang peristaltic usus kembali normal.
Aktifitas ini juga membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja
seperti semula.

2) Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan segera untuk ibu


merawat anaknya. Perubahan yang terjadi pada ibu pasca operasi akan
cepat pulih misalnya kontraksi uterus, dengan demikian ibu akan cepat
merasa sehat dan bias merawat anaknya dengan cepat.

3) Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan mobilisasi


sirkulasi darah normal/lancar sehingga resiko terjadinya trombosis dan
tromboemboli dapat dihindarkan.

4. Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi :

1) Peningkatan suhu tubuh Karena adanya involusi uterus yang tidak


baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan infeksi
dan salah satu dari tanda infeksi adalah peningkatan suhu tubuh.

2) Perdarahan yang abnormal. Dengan mobilisasi dini kontraksi uterus


akan baik sehingga fundus uteri keras, maka resiko perdarahan yang
abnormal dapat dihindarkan, karena kontraksi membentuk penyempitan
pembuluh darah yang terbuka

3) Involusi uterus yang tidak baik. Tidak dilakukan mobilisasi secara dini
akan menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta sehingga
menyebabkan terganggunya kontraksi uterus

5. Tahap-tahap Mobilisasi Dini :

Menurut Kasdu (2003) mobilisasi dini dilakukan secara bertahap berikut


ini akan dijelaskan tahap mobilisasi dini pada ibu post operasi seksio
sesarea :

1) Setelah operasi, pada 6 jam pertama ibu paska operasi seksio sesarea
harus tirah baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah
menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar
pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta
menekuk dan menggeser kaki.

2) Setelah 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan
mencegah trombosis dan trombo emboli.

3) Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk.

4) Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.

Mobilisasi yang dilakukan meliputi:


Hari ke 1 :
Lakukan miring ke kanan dan ke kiri yang dapat dimulai sejak 6-10 jam setelah
penderita / ibu sadar. Latihan pernafasan dapat dilakukan ibu sambil tidur
terlentang sedini mungkin setelah sadar
Hari ke 2 :
Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas dalam-dalam lalu
menghembuskannya disertai batuk- batuk kecil yang gunanya untuk
melonggarkan pernafasan dan sekaligus menumbuhkan kepercayaan pada diri
ibu/penderita bahwa ia mulai pulih. Kemudian posisi tidur terlentang dirubah
menjadi setengah duduk.
Selanjutnya secara berturut-turut, hari demi hari penderita/ibu yang sudah
melahirkan dianjurkan belajar duduk selama sehari, belajar berjalan kemudian
berjalan sendiri pada hari ke 3 sampai 5 hari setelah operasi.
Mobilisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan istirahat dapat
membantu penyembuhan ibu.
Setelah pulang dari Rumah sakit atau klinik bersalin, semua
aktivitas/kegiatan yang dilakukan ibu hendaknya masih pelan dan hati-hati (tidak
melakukan pekerjaan yang berat). Ibu dianjurkan memperbanyak porsi istirahat,
tetapi jangan hanya tiduran di tempat tidur. Aktifitas ringan dapat mencegah
terbentuknya bekuan darah pada kaki. Ibu juga dianjurkan untuk menghindari
mengangkat benda berat melebihi berat bayi atau naik tangga. Hal tersebut
menghindarkan rasa nyeri pada perut. Wanita yang baru menjalani caesar
disarankan melakukan exercise. Pelaksanaannya sekitar empat minggu setelah
operasi. Latihan yang bisa dipilih adalah yoga dan senam ringan. Senam kegel,
misalnya, bermanfaat mengencangkan otot-otot kewanitaan. Beraneka latihan
tersebut diharapkan mengembalikan bobot ideal dan bentuk tubuh "cantik" seperti
sebelum hamil. '
NUTRISI UNTUK IBU POST SECTIO CESAREAN
Pasca operasi, kebutuhan kalori dan protein dalam tubuh ibu akan meningkat
20-50 persen. Oleh karena itu ibu membutuhkan diet tinggi protein baik protein
nabati maupun protein hewani yang berguna untuk mempercepat penyembuhan
luka. Yang termasuk protein nabati dan hewani misalnya ayam, daging, putih
telur, serta ikan laut. Ibu juga dapat mengonsumsi makanan kaya fiber (serat) yang
banyak terkandung dalam sayur-sayuran dan buah-buahan sehingga. dapat
mengurangi konstipasi (sulit buang air besar) pascabedah.
Makanan bergizi terdapat pada sayuran hijau, lauk-pauk dan buah. Konsumsi
sayur hijau seperti bayam, sawi, kol dan sayur hijauh lainnya menjadi sumber
makanan bergizi. Selama periode penyembuhan luka post operasi SC ibu juga
dianjurkan meningkatkan intake vitamin, antara lain :
 Vitamin A untuk membantu pembentukan jaringan yang luka. Sumber vitamin A
banyak antara lain :
- Umbi-umbian: ubi kuning, ubi kuning kukus, ubi jalar merah, ubi
rambat merah,
- Biji-bijian : kacang ercis dan kacang merah
- Sayuran: bakung, bayam, bunkil daun talas, bayam merah, daun genjer,
daun kacang panjang, serta daun hijauan lainnya, Gandaria, kacang
panjang, kankung, kol cina, labu kuning, pak soy, putri malu, ranti
muda sawi, semanggi, terong hintalo dan wortel.
- Buah-buahan; apel, kesemek, mangga, pepaya, pisang, sawo serta
sukun.
- Hewani; daging ayam, bebek, ginjal domba, hati sapi, hati ayam, sosis
hati, berbagai jenis ikan (baronang, cakalang, gabus, kawalinya, kima,
lehoma, malugis, rajungan, sarden, sunu, titang dan tongkol), telur dan
juga telur ikan asin.
- Hasil olahan lainnya; kepala susu, mentega, minyak ikan, minyak
kelapa sawit, tepung ikan serta tepung susu.
 Vitamin B1 untuk mensintesis kolagen, banyak terdapat dalam gandum, daging,
susu, kacang hijau, ragi, beras, telur
 Vitamin B6 untuk mempercepat proses penyembuhan. Sumber vitamin B6
antara lain kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi,
daging, unggas (itik, ayam dll), kentang, beberapa sayuran hijau dan buah
berwarna ungu.
 Vitamin C untuk mempercepat pembentukan kolagen dan elastin, juga untuk
mempercepat pertumbuhan. Vitamin C banyak terdapat dalam jambu klutuk
atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, buah beri, dan sayuran hijau, asparagus,
avocado, black currants, kobis bunga, anggur, kubis, lemon, biji sawi hijau,
bawang, strawberri dan selada air.
 Vitamin E untuk membantu menghilangkan bekas luka. Sumber vitamin E antara
lain ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan,
havermut, vitamin E banyak tersedia dalam minyak yang dihasilkan dari biji-
bijian, seperti; minyak kacang, minyak kulit gandum, minyak jagung dan
minyak biji bunga matahari. Selain itu, vitamin E juga terdapat pada sayuran
hijau, sereal, hati, kuning telur, lemak susu, kacang-kacangan dan mentega.
 Zn untuk menstimulasi proses penyembuhan luka. Zn banyak terdapat dalam
daging merah, kerang dan hati. Sumber lainnya susu, telur, kacang, kacang
polong dan ragi kering.
 Lemak essensial untuk menyempurnakan proses penyembuhan luka. Banyak
terkandung dalam tuna, kod, sardin, kerang, minyak kedelai, biji blewah,
sayuran berdaun, dan walnut.

Ada beberapa syarat makanan bagi ibu menyusui, yakni:

1. Jumlah dan mutu harus lebih baik dari makanan wanita yang tidak menyusui.

2. Makanan harus seimbang dan bervariasi.

3. Hendaknya tidak menggunakan bahan makanan yang bersifat merangsang


seperti bumbu-bumbu yang terlalu pedas.
4. Mengutamakan sayur-sayuran terutama sayuran berwarna hijau dan buah-
buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.

5. Minum air paling sedikit 8 gelas setiap hari dan jangan lupa untuk minum susu.

Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui

1. Buatlah setiap gigitan berarti Makan makanan yang bermanfaat untuk


menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan
mempercepat kondisi setelah melahirkan.

2. Semua kalori tidak diciptakan setara. Memilih makanan yang mengandung


kalori sesuai dengan kebutuhan.

3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga. Jangan melewatkan makan jika saat
menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.

4. Jadilah ahli efesiensi. Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang
terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.

5. Karbohidrat adalah isu komplek. Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan
mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.

6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah. Kalori yang
berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi.

7. Makanlah makanan yang alami. Makanan olahan biasanya banyak kehilangan


nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.

8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan
bermanfaat untuk kesehatan keluarga. Jangan minum minuman beralkohol, obat-
obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi air susu
dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.

TAKARAN

Tak perlu bingung membayangkan tambahan energi yang harus dicapai ibu yang
sedang menyusui dalam sehari. Tambahan energi sebanyak 500-550 Kalori per
hari dapat dicapai dengan meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi. Patut
diingat bila jumlah energi sudah terpenuhi maka kebutuhan tubuh akan
karbohidrat, protein dan lemak juga ikut terpenuhi. Berikut beberapa contoh
makanan dan nilai gizi yang dikandungnya.

Makanan Jumlah energi


175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
3/4 gelas nasi seberat 100 g
karbohidrat
2 buah kentang berukuran sedang175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
seberat 200 g karbohidrat
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
2 iris roti seberat 80 g
karbohidrat
175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g
5 biskuit kraker seberat 50 g
karbohidrat
1 potong daging ukuran sedang seberat
95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
50 g
1 butir telur ayam negeri seberat 60 g 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
50 g udang basah 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g
1 buah tahu ukuran besar seberat 100 g
karbohidrat
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g
2 potong sedang tempe seberat 50 g
karbohidrat
80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g
2 1/2 sdm kacang hijau seberat 25 g
karbohidrat

Nasehat Untuk Ibu Post SC


1). Dianjurkan menunda hamil lagi selama lebih kurang 1 tahun dengan
memakai kontrasepsi
2). Kehamilan berikutnya hendaknya dengan pemeriksaan kehamilan
(antenatal care) yang baik
3). Dianjurkan untuk bersalin di rumah sakit yang besar
4). Apakah persalinan yang berikut harus dengan sectio cesarean bergantung
dari indikasi sectio cesarean dan sesuai keadaan pada kehamilan
berikutnya
5). Pada ibu yang pernah melahirkan secara sesar belum tentu persalinan
berikutnya juga dilakukan secara sesar.

Hal-hal yang perlu dilakukan setelah masa nifas (masa setelah melahirkan):
A. Kebersihan diri
1) Mandi  dengan cara seka/sibin, jika ingin mandi guyur diusahakan
luka operasi tidak terkena air (missal dengan cara luka ditutup
dengan plastik)
2) Jaga kebersihan bagian alat kelamin  dengan cara mengganti
pembalut sesering mungkin sesuai kebutuhan
3) Jaga kebersihan tangan  hindari memegang/menggaruk bagian
luka agar tidak terjadi infeksi
B. Istirahat dan Aktivitas
Istirahat sangat penting pada ibu setelah melahirkan baik itu
persalinan normal maupun persalinan dengan operasi (SC). Kurangnya
istirahat dapat mengakibatkan penurunan produksi ASI, memperlambat
proses kembalinya kandungan seperti sebelumnya, dan ketidakmampuan
merawat bayi dan dirinya. Oleh karena itu, ibu dianjurkan untuk istirahat
yang cukup.
Adapun aktivitas yang dapat dilakukan secara bertahap bagi
persalinan dengan operasi (SC):
1) Bius umum  aktivitas yang dapat dilakukan
hari ke-0 antara lain bedrest (miring kanan-miring kiri  6 jam
setelah operasi)
hari ke-1 antara lain duduk kurang lebih selama 5 menit disertai nafas
dalam. Posisi tidur setengah duduk.
hari ke-2 antara lain latihan duduk
hari ke-3 sampai ke-5 antara lain berjalan
2) Bius local  aktivitas yang dapt dilakukan adalah
Hari ke-0 antara lain posisi tidur terlentang dengan 2 bantal
Hari ke-1 miring kanan miring kiri – latihan dudukl
Hari ke-2 latihan berjalan dengan bantuan
C. Gizi (makanan yang dibutuhkan)
Makanan pada ibu setelah melahirkan penting untuk proses
menyusui dan proses penyembuhan luka operasi. Beberapa makanan
yang dibutuhkan untuk:
1) Proses menyusui antara lain makanan yang mengandung berbagai
macam vitamin A,B1-B12,C, D, E, dan K yang biasanya terdapat
pada sayur-sayuran hijau dan buah-buahan seperti: daun katuk,
bayam, daun singkong, daun papaya, kedelai, kacang tanah, kacang
merah, kacang hijau, papaya, mangga, jambu, jeruk, pisang, dll
2) Proses penyembuhan luka operasi
Untuk mendukung penyembuhan luka agar cepat mongering
dibutuhkan beberapa zat gizi utama yaitu protein, vitamin C, dan zat
besi. Ketiga zat gizi ini banyak terdapat pada makanan sebagai
berikut: telur, daging, ikan (lele, gabus), hati, tempe, tahu, udang,
keju, buah-buahan, dll.
KB

Pil KB
Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan dan
mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah ovulasi. Pil
ini dikenal dalam dua jenis utama, dari yang mengandung progesteron saja
dan pil kombinasi.
Kelebihan:
 Sangat efektif. Tingkat kegagalan hanya 8%.
 Melancarkan haid dan mengurangi kram saat haid, dapat juga
menghentikan haid, tergantung jenisnya.

Kekurangan:
 Tidak melindungi pengguna dari penyakit menular seksual.
 Dapat mendatangkan risiko seperti meningkatnya tekanan darah,
pembekuan darah, bercak darah, dan payudara mengeras.
 Beberapa wanita dianjurkan tidak mengonsumsi pil KB, misalnya:
yang memiliki riwayat penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung,
gangguan hati, kanker payudara atau rahim, migrain, hingga tekanan darah
tinggi.

Kondom pria
Kondom pria mencegah kehamilan dengan menghalangi masuknya sperma
ke dalam tubuh wanita.
Kelebihan:
 Tidak mahal.
 Melindungi pengguna dari sebagian besar penyakit menular
seksual.
 Mudah didapatkan.

Kekurangan:
 Tingkat kegagalan mencapai 15%, terutama jika kondom tidak
digunakan dengan tepat.
 Sekali pakai.

Suntik KB
Terdapat dua jenis suntik KB. Suntik KB yang bekerja selama tiga bulan
untuk mencegah kehamilan, dan suntik KB yang bekerja selama 1 bulan.
Kelebihan: Lebih efektif dan praktis dari pil KB, dengan tingkat kegagalan
3%. Jika digunakan dengan benar, tingkat kegagalan pada suntik KB 1
bulan lebih rendah yaitu kurang dari 1%.
Kekurangan:
 Relatif mahal.
 Suntik KB bulanan perlu memerlukan waktu kunjungan rutin per
bulan ke dokter atau bidan.
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular
seksual.
 Dapat menyebabkan efek samping seperti bercak darah.
 Beberapa wanita tidak dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi
ini dalam beberapa kondisi, misalnya: memiliki riwayat migrain,
diabetes, sirosis hati, maupun stroke dan serangan jantung. Selain itu, tidak
disarankan juga untuk wanita yang ingin mempertahankan haid secara
rutin karena suntik KB dapat menyebabkan haid tidak teratur
(oligomenorea) atau menstruasi lebih lama.

Implan
Kontrasepsi ini berupa benda kecil seukuran dan berbentuk seperti batang
korek api yang dimasukkan ke bagian bawah kulit, umumnya pada lengan
bagian atas. KB implan ini secara perlahan mengeluarkan hormon
progestin yang berfungsi mencegah kehamilan selama 3 tahun.
Kelebihan:
 Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%.
 Dapat bertahan hingga 3 tahun.

Kekurangan:
 Relatif mahal.
 Dapat menyebabkan efek samping seperti haid tidak teratur.
 Dapat menyebabkan memar dan bengkak di awal pemasangan.
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular
seksual.

IUD
IUD adalah singkatan dari intrauterine device. IUD adalah plastik
berbentuk huruf T yang diletakkan di dalam rahim yang berguna untuk
menghadang sperma agar tidak membuahi sel telur. Ada dua jenis utama
IUD:
 IUD yang terbuat dari tembaga, seperti ParaGard, dapat bertahan
hingga 10 tahun.
 IUD yang mengandung hormon, seperti Mirena, perlu diganti tiap
5 tahun sekali.

Kelebihan:
 Tidak memerlukan perawatan rumit.
 Tahan lama.

Kekurangan:
 ParaGard dapat menyebabkan haid tidak lancar.
 Dapat lepas.
 Dapat menyebabkan efek samping.
 Biaya mahal di awal.

Kondom wanita
Kondom wanita berbentuk plastik yang menyelubungi vagina. Terdapat
cincin plastik di ujungnya yang berperan untuk menyesuaikan posisi.
Kondom wanita ini tidak dapat digunakan bersamaan dengan kondom pria.

Anda mungkin juga menyukai