Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan salah satu partai besar yang muncul pada tahun awal
kedua abad ke-20.Kemunculan partai ini memiliki sejarah panjang dalam masa pergerakan
nasional di Indonesia. Partai ini berdiri dengan menggunakan nama PKI pada tahun 1920.
Namun sebelumnya gerakannya sudah terlihat jauh sebelum organisasi ini terbentuk.Organiasasi
yg bersifat “radikal” di Hindia Belanda pada waktu itu adalah ISDV”INdische Sosiale
Democratie Veereningen” pada tahun 1913.Organiasi yang didirikan oleh Sosialis Belanda ini,
Sneevlit. Pada mulanya bergerak sebagai partai buruh kereta api yang menolak system out-
sorsing. Kemudian partai ini mulai mendapat simpati dari anggota SI (sarikat Islam) yang
bersifat Progesis, di antaranya adalah Semaun,Darsono yang pada akhirnya mendirikan
memisahkan diri dari SI, karena menganggap Organiasi tersebut tidak progresif serta lebih
bersifat Kooperatif terhadap pemeritah kolonial. Di Eropa pada tahun 1917 telah meletus
revolusi di Rusia dan mendirikan republic yang berhaluan Komunis Aliran Komunis ini mudah
mendapat perhatian dari bangsa yang terjajah, karena dalam menifes dari komunis Rusia yang
dikeluarkan apada tahun 1919 telah dinyatakan bahwa pembebasan-pembebasan Negara-negara
yang terjajah, hanya dapat tercapai dengan pembebasan kaum buruh di Eropa. Jadi nasib atau
kekuasaan dari kaum buruh ditegaskan ada erat sangkut-pautnya dengan pembebasan dari
bangsa-bangsa yang terjajah.

Perkembangan kaum buruh pada periode ini memang sangat revolusioner, hal ini memang
menjadi salah satu semangat jaman.Yang saat itu dalam kondisi persiapan untuk melakukan
konsolidasi.Kepercayaan PKI untuk segera melakukan pemberontakan terhadap pemerintah
kolonial karena diakibatkan oleh semangat partai yang serupa di di Rusia yang merupakan basis
Komunis di dunia.Pergerakannya di Indonesia menjadi organiasasi masa yang besar dan
berpengaruh pada saat itu.Karena sebagian besar simaptisan partai ini adalah para kaum buruh
dan petani yang merupakan kelas tertindas saat itu.Kaum buruh pada masakolonial memang
memilki kuantitas yang besar, mengingat intensifnya pemerintah dalam membangun perusahaan

1
di Indonesia. Buruh tersebut ada yang menjadi pegawai perusahaan, semisal buruh kereta api,
pos, dsb. Namun juga terdapat buruh yang bersifat lepas, semisal buruh pabrik tebu, pelabuhan
yang mereka datang dengan sendirinya tanpa adanya pelatihan atau keahlian dalam bidang
tersebut.

PKI dalam kongresnya pada tahun 1920 di Semarang mengambil 2 keputusan penting, yaitu:

1. Keputusan yang menyatakan dengan tegas bahwa PKI di Indonesia menggabungkan diri
kepada Comunistische Internationale yang dengan singkat di sebutkan Comitern.
2. Pada kongres ini di putuskan ingin bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda
dengan mengirimkan wakil wakilnya di dalam Badan Perwakilan.

Dengan disetujuinya perjanjian Renville maka wilayah Republik Indonesia semakin berkurang
dan semakin sempit, ditambah lagi dengan blokade ekonomi yang dilakukan oleh Belanda.Oleh
karena itu pada tanggal 23 Januari 1948 Amir Syarifuddin menyerahkan mandatnya kepada
presiden Republik Indonesia.Presiden kemudian menunujuk Moh.Hatta suntuk menyusun
kabinet.Hatta menyusun kabinet tanpa campur tangan golongan sayap kiri atau sosialis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang masalah yang dijabarkan, maka untuk memperoleh sasaran
yang tepat perlu adanya suatu rumusan masalah.

Adapun pokok permasalahan dalam makalah ini adalah :

1. Apa penyebab terjadinya Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948 ?


2. Bagaimana peristiwa Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948 ?
3. Bagaimana cara penumpasan Pemberontakan PKI di Madiun 1948 ?

C. Tujuan Makalah

Sesuai rumusan masalah yang dipaparkan diatas, penulis memiliki tujuan dari makalah ini.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948


2. Untuk mengetahui peristiwa Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948
2
3. Untuk mengetahui cara penumpasan Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948

D. Manfaat Makalah

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui manfaat

1. Agar siswa mengetahui penyebab terjadinya Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948
2. Agar siswa mengetahui peristiwa Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948
3. Agar siswa dapat mengetahui cara penumpasan Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyebab terjadinya Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948

Selain Partai Nasional Indonesia (PNI), PKI merupakan partai politik pertama yang
didirikan sesudah proklamasi. Meski demikian, PKI bukanlah partai baru, karena telah ada sejak
jaman pergerakan nasional sebelum dibekukan oleh pemerintah Hindia Belanda akibat
memberontak pada tahun 1926.

Sejak merdeka sampai awal tahun 1948, PKI masih bersikap mendukung pemerintah, yang
kebetulan memang dikuasai oleh golongan kiri.Namun ketika golongan kiri terlempar dari
pemerintahan, PKI menjadi partai oposisi dan bergabung dengan partai serta organisasi kiri
lainnya dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang didirikan Amir Syarifuddin pada bulan
Februari 1948.Pada awal September 1948 pimpinan PKI dipegang Muso.Ia membawa PKI ke
dalam pemberontakan bersenjata yang dicetuskan di Madiun pada tanggal 18 September 1948
(Taufik Abdullah dan AB Lapian, 2012).

Alasan utama PKI melakukan pemberontakan tentu bersifat ideologis, dimana mereka memiliki
cita-cita ingin menjadikan Indonesia sebagai negara komunis.Berbagai upaya dilakukan oleh PKI
untuk meraih kekuasaan.Di bawah pimpinan Musso, PKI berhasil menarik partai dan organisasi
kiri dalam FDR bergabung ke dalam PKI.Partai ini lalu mendorong dilakukannya berbagai
demonstrasi dan pemogokan kaum buruh dan petani.Sebagian kekuatankekuatan bersenjata juga
berhasil masuk dalam pengaruh mereka.Muso juga kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan
yang mengecam pemerintah dan membahayakan strategi diplomasi Indonesia melawan Belanda
yang ditengahi Amerika Serikat (AS).Pernyataan Muso lebih menunjukkan keberpihakannya
pada Uni Sovyet yang komunis.Padahal saat itu AS dan Uni Sovyet tengah mengalami Perang
Dingin.

B. Peristiwa Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948

Pada tahun 1947 terjadi perubahan dalam strategi gerakan komunis internasional yang dipimpin
oleh Stalin. Strategi komunis yang menganjurkan front persatuan antara semua kekuatan anti
fasis ditinggalkan dan diganti dengan strategi baru yang secara tegas membagi dunia dalam dua

4
kubu, yakni kubu imperialis yang anti demokrasi dipimpin oleh amerika serikat dan kubu Anti
imperialis yang demokratis di pimpin oleh uni soviet. Pergantian strategi itu dijalankan dengan
pembentukan biro informasi komunis yang lazim disebut dengan cominform pada tanggal 22
september 1947 di warsawa. Perubahan ini sontak membuat para Negara anggota komunis
segera berganti haluan.

Sementara itu di Indonesia, Amir Syarifudin seorang menteri yang merangkap sebagai
menteri pertahanan menyusun sebuah konsep tentara merah Uni Soviet. Keinginan dan bayangan
Amir Syarifudin akan terwujudnya konsep tentara merah harus kandas karena konsep itu
langsung ditolak secara mentah oleh Jendral Soedirman dan Jendral Oemar Soemoharjo. Kedua
Jendral itu langsung menjelaskan bahwa Tentara Republik Indonesia (TRI) adalah tentara rakyat
dan tentara pejuang, bukan tentara model asing apalagi model tentara merah.Konsep itu ditolak
namun Amir Syarifuddin sebagai menteri pertahanan masih memiliki wewenang untuk tetap
melanjutkan konsep tersebut.Dia menciptakan pendidikan politik tentara yang menjadi lembaga
yang memberikan pendidikan politik atau sejenis komisaris Dalam angkatan bersenjata politik di
Negara-negara komunis.Tujuan dari perpolit adalah untuk menanamkan pengaruh komunis
dalam kalangan anggota tentara.Untuk melancarkan tujuannya anggota perpolit diberikan
pangkat dalam militer.

Pada bulan Juli 1947 Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk melebur TRI dan
lascar-laskar lainnya menjadi satu dan berganti nama menjadi TNI. Penggabungan ini tentunya
sangat merugikan bagi kepentingan-kepentingan komunis.Oleh karena itu orang-orang komunis
tetap melakukan usaha untuk tetap memiliki kekuatan persenjataan yang berada langsung
dibawah pengaruh komunis.Untuk mewujudkan itu, pada bulan agustus 1947 Amir Syarifuddin
membentuk TNI masyarakat dan Direktorat Jendral Angkatan Laut di Lawang dengan pimpinan
Atmadji.Atmadji adalah bekas sekertaris Gerindo.Direktorat ini membentuk tentara Laut
Republik Indonesia (TLRI).Melalui organisasi-organisasi tersebut kaum komunis berusaha
mewujudkan keinginannya untuk membentuk angkatan bersenjata.

Namun mimpi hanya menjadi mimpi, usaha Kaum komunis untuk menguasai TNI dibawah
pengaruh mereka dapat digagalkan oleh Panglima Besar Jendral Soedirman dan kepala stafnya
Letnan Jendral Oerip Soemoharjo.Kegagalan itu seakan menjadi cambuk bagi kaum

5
komunis.Gagal menguasai melalui jalur kekuatan orang-orang komunis merubah strategi mereka
yakni dengan mencoba menguasai TNI melalui jalur parlementer.

Pada akhir desember 1947. Z baharuddin, anggota KNIP dan kawan Separtai Amir Syarifuddin
menyampaikan pada pemerintah Mosi Rasionalisasi Angkatan perang yang berisi sebagai
berikut:

1. Rasionalisasi dalam kesatuan angkatan perang


2. Menteri pertahanan bertanggung jawab penuh terhadap masalah anggkatan perang, baik
dalam hal organisasi maupun dalam hal siasat

Mosi ini diajukan dengan tujuan untuk menguasai Angkatan perang sebagaimana telah lama
diidam –idamkan oleh kaum komunis.Dengan mengigat kondisi angkatan perang saat itu,
tampaknya mosi ini sangat cukup simpatik dan rasional. Partai-partai lain rupanya setuju dengan
mosi itu karena mereka tidak memahami apa yang menjadi tujuan kaum komunis yang
sesungguhnya.

Setelah persetujuan Renvile yang dihasilkan oleh Kabinet Amir Syarifuddin ditolak oleh
KNIP, cabinet Amir syarifuddin jatuh. Peristiwa ini merupakan titik balik dari gerakan kaum
komunis dalam segi politik maupun dari segi militer. Dengan jatuhnya Amir syarifuddin rencana
kaum komunis mengalami kemunduran. Memang rasionalisasi masih dilanjutkan oleh cabinet
selanjutnya, namun dengan konsepsi yang sangat berbedadari konsepsi komunis.Konsepsi baru
ini justru mencegah berkembangnya kekuatan golongan-golongan komunis.Konsep itu adalah
Re-Ra yang digawangi oleh Moh Hatta.

PKI tentu saja tidak setuju dengan Re-Ra. Mereka menghimpun kekuatan untuk
menghentikan dan menolak Re-Ra. PKI mengadakan penyusupan dibeberapa partai dengan
tujuan dapat menanamkan ideology mereka.Keberhasilan ditandai dengan terpecahnya partai
sosialis yang dipimpin oleh Sutan Sjahir menjadi dua kubu, kubu pro komunis dan kubu kontra
komunis. Bukan hanya PKI, Amir Syarifuddin juga mengumpulkan kekuatan golongan kiri
untuk menentang Re-Ra. Semua partai yang pro akan komunis bergabung dalam Front
Demokrasi Rakyat (FDR).

6
Pada saat suasana sedang bergejolak akibat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh FDR,
datang seorang tokoh komunis muda bernama Suripno, ia datang dari kongres pemuda di Praha,
ia datang dengan membawa seorang sekretaris bernama Suparto, yang ternyata orang tersebut
adalah Muso, seorang tokoh pelarian dari Indonesia dan melarikan diri ke Moskow sejak 1926.
Dan kembali ke Indonesia pada tahun 1935, namun kemudian ia melarikan diri kembali ke
Moskow pada tahun 1936. Sejak awal kedatangannya ia lalu mengambil alih pimpinan kaum
komunis Indonesia dan mencetuskan konsepsinya dengan nama “Jalan Baru Republik
Indonesia”, yang berisi:

 Hanya boleh ada satu partai yang berlandaskan Marxisme-Lenimisme, oleh karenanya
partai-partai yang berada dibawah naungan FDR, harus rela dijadikan partai yang
tugasnya hanya membantu urusan politik PKI.
 Partai Komunis harus menyelenggarakan Front Persatuan Nasional, yang dipimpin oleh
Muso sendiri, konsepsi ini dengan patuh dilaksanakan oleh Amir Syarifudin, Setiadjit
dsb., sehingga semua partai dibawah FDR semuanya tergabung kedalam PKI.

Pada tanggal 1 September 1948, Comite Central Partai Komunis Indonesia (CC PKI)
pertama dibentuk dengan Muso sebagai ketuanya menggantikan Sardjono, ia mengangkat Mr.
Amir Syarifudin sebagai sekretaris urusan pertahanan, Suripso menangani urusan luar negeri,
M.H. Lukman seorang tokoh muda PKI diangkat sebagai Pemimpin Sekretariat Agitrasi Dan
Propaganda (AgitProp). Tokoh lainnya seperti Aidit dipercaya untuk menangani urusan
perburuhan, dan Njoto diangkat untuk menjadi Wakil PKI dalam badan pekerja KNIP.

Semua tokoh-tokoh yang telah dipilih oleh PKI, kemudian melakukan Pidato-pidato ke
daerah-daerah, seperti di Yogyakarta, Solo, Sragen dan Madiun, dalam orasinya mereka
menggembar-gemborkan tentang janji-janji muluk PKI, dan juga dengan nada yang membakar
emosi massa, bahkan Muso didepan rakyat berpidato dengan nada mengancam kepada pegawai
pemerintah dan tokoh yang berasal dari luar PKI, aksi-aksi mereka ini bertujuan untuk
menurunkan derajat pemerintah RI, dan SOBSI melaksakan pemogokan di Delangu. Aksi
kerusuhan lainnya kemudian menyusul, misalnya di Solo yang diwarnai dengan penculikan,
pembunuhan dan teror bersenjata. Banyak tokoh yang menentang kemudian dibunuh seperti
Kolonel Soetarto dan dr. Muwardi.

7
Pasukan-pasukan yang menentang re-ra karena hasutan PKI kemudian melakukan serangan-
serangan terbuka, terutama setelah TLRI dan Pesindo bergabung didalamnya, pada tanggal 18
September 1948 mereka kemudian melakukan serangan kepada TNI, yang pada waktu itu Fokus
perhatian TNI sedang berada di Solo. PKI dibawah pimpinan Sumarsono dan Kolonel
Djokosujono melakukan perebutan kekuasaan di Madiun dan memproklamirkan berdirinya
“Soviet Republik Indonesia”.Pada tanggal 19 September 1948 Muso membentuk Front Nasional,
yang mengakibatkan pasukan TNI terdesak dan kemudian menyingkir keluar dari Madiun.
Dalam hal ini tentunya apa yang telah PKI lakukan menyalahi Proklamasi kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945, dan dengan singkat pemberontakan PKI Madiun yang dipimpin oleh
Muso ini telah menguasai beberapa sektor penting seperti Kantor-kantor pemerintahan, Markas
Teritorial Komando Madiun, Kantor Pos dan Staf Pertahanan Djawa Timur (SPDT), dalam
aksinya mereka dengan membabi buta, penyiksaan dan pembunuhan diluar batas kemanusiaan,
mereka membantai habis orang-orang baik dari golongan pemerintah maupun rakyat biasa yang
menolak dan kontra dengan PKI. Kolonel Djokosujono kemudian diangkat menjadi “Gubernur
Militer”, dan dengan singkat PKI menguasai Madiun, Kabupaten Purwodadi, dan Kecamatan
Cepu.

Setelah peristiwa ini pemerintah RI kemudian melakukan perundingan dan pidato yang
isinya mempersilahkan rakyat untuk memilih, antara Muso dengan rencana pembentukan Soviet
Indonesia-PKI ataukah memilih Soekarno-Hatta sebagai pemimpin RI yang sah pada waktu itu,
dan rakyat kemudian memilih Soekarno-Hatta, pemerintah kemudian mengambil langkah sigap
dengan mengerahkan pasukan TNI untuk menumpas PKI dan seluruh antek-anteknya, baik yang
berada di wilayah territorial maupun yang diwilayah pedalaman yang terlibat dengan PKI.

C. Cara penumpasan Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948

Untuk mengatasi pemberontakan PKI di Madiun, pemerintah RI menjadikan Jawa Timur


sebagai daerah istimewa dan Kolonel Sungkono diangkat sebagai Gubernur Militer Jawa Timur.
Karena Jenderal Sudirman sakit maka pimpinan operasi penumpasan PKI diserahkan kepada
Panglima Markas Besar Komando Jawa (MBKD) Kol. A. N. Nasution.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adanya sebuah ideologi baru terhadap kekuasaan yang ada pada peristiwa pada
tanggal 18 September 1948 adalah awal perubahan bagi para pemberontak yang terjadi di
wilayah Madiun banyak hal yang dapat kita ambil lewat peristiwa, apa sajakah yang terjadi di
situ, apa yang ada pada peristiwa twrjadinya PKI. Kita tau bahwa pki juga merubah adanya
fungsi yang terjadi dalam pemberontakan seperti tempat-tempat penting di kota Madiun, seperti
Kantor Pos, Gedung Bank, Kantor Telepon, dan Kantor Polisi Dalam gerakan ini kesatuan PKI
telah melakukan pembunuhan terhadap dua orang pegawai pemerintah dan menangkap empat
orang militer.

B. Saran

Persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia dalam menghimpun kekuatan sangat penting
untuk melawan pemberontakan. Bahwa perasatuan lah paling besar kaitanya dengan terjadinya
awal pembentukan dan terjadinya hal dalama perannan politk dalam kekuasaan maka dalam
peristiwa ini dapat kita jadikan sebagai tauladan terhadap adanya perubahan dan persatuan agar
tidak lagi terjadi pemberontakan

Anda mungkin juga menyukai