Anda di halaman 1dari 104

PELAKSANAAN

JEMBATAN

Palangka Raya
Raya,, 14 April 2004
mharissatrio@gmail.com
JEMBATAN
Bangunan Atas
Landasan
Bangunan Bawah
Pondasi
Jalan Pendekat
Bangunan Pengaman
BANGUNAN ATAS

 Rangka Baja
 Gelagar Baja - Komposit
 Gelagar Beton Bertulang
 Gelagar Beton Prategang
 Gantung
 Cable Stayed
 Pelengkung
g g dsb.
Jembatan rangka baja
Jembatan Komposit
Jembatan Beton Bertulang
Jembatan Beton Prategang
Jembatan Gantung
Jembatan Gantung
g
Jembatan Gantung Pejalan Kaki
Jembatan Cable Stayed
Jembatan Pelengkung Baja
Jembatan Pelengkung
JALAN PENDEKAT (OPRIT)

 PERHATIKAN KONDISI TANAH DASAR


 TINGGI TIMBUNAN HARUS DIPERHITUNGKAN YAITU

Hkr
H=
3
C. Nc
H kr =

Hkr = tinggi timbunan max yang dipikul


H = tinggi timbunan yang diijinkan
JALAN PENDEKAT (OPRIT)

PENANGANAN OPRIT YANG KONDISI TANAHNYA


JELEK:
 Diperhitungkan terhadap pondasi abutment
 Dipikul oleh crucuk
crucuk, tiang pancang
 Ditanggulangi dengan turap, bronjong dll.
 Dipergunakan material timbunan yang ringan - abu
sekam,
k abu
b tterbang
b dll
dll.
 Dengan sistem counterweight
 Berat material timbunan dikurangig dengan
g armco,,
gorong--gorong
gorong
 Kombinasi cara-
cara-cara di atas
JALAN PENDEKAT (OPRIT)

TURAP
JALAN PENDEKAT (OPRIT)
JALAN PENDEKAT (OPRIT)

Elevasi timbunan rencana

L1&L2 dihitung dari


radius sliding

H kr H

Hkr/3 = H

L1 L2
Memerlukan ruang yang banyak
JENIS-JENIS BANGUNAN ATAS

Jenis Bangunan Atas yang banyak digunakan:

 Gelagar Beton Bertulang


 Gelagar Beton Pratekan
 Gelagar Komposit
 Rangka
R k BajaB j
 Jembatan Gantungg Pejalan
j Kaki
GELAGAR BETON BERTULANG

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pelaksanaan


Beton Bertulang :

 Perancah
 Acuan
 Sambungan
g konstruksi
 Penulangan
 Persiapan dalam pengecoran beton
 Pelaksanaan pembuatan / pencampuran beton
 Pengecoran, penyelesaian beton, curing (perawatan)
 Test material dan kekuatan beton (pengujian)
PERANCAH DAN ACUAN
Pengawas lapangan harus dapat memastikan bahwa:
 Gambar rencana dan perencanaan perancah dan acuan sudah disetujui
oleh Direksi sebelum dipasang

 Semua pondasi perancah harus kuat dan kokoh serta stabil pada
k di i tanah
kondisi t h dasar
d basah
b h maupun kering
k i

 Apabila
p pondasi
p perancah
p tidak terdapat
p pada
p gambar,
g klarifikasikan
kepada perencananya, dan gambar kedalaman tiang pancang pada
perancah harus tertulis pada gambar kerja atau atas petunjuk dari
Direksi

 Lendutan dan settlement yang diizinkan untuk perancah harus tertera


dengan jelas pada gambar kerja dan disetujui oleh Direksi
PERANCAH DAN ACUAN
 Ketinggian perancah yang dipasang harus dipastikan sa,pai
pada ketinggian berapa
 Bentuk, ukuran dan dimensi sesuai dengan hasil akhir
beton yang disyaratkan
 Acuan harus kaku, kedap air, terikat satu dengan yang lain,
sehingga posisi dan bentuk pada saat beton dicor tidak
berubah
 Acuan harus mudah dibuka tanpa meninggalkan cacat pada
beton
 Permukaan acuan harus bersih, tidak ada cacat dan sudah
diberi lapisan release agent
PENULANGAN

Hal-hal yang harus diperhatikan:


 Semua baja tulangan harus sesuai mutu dan ukurannya
dengan persyaratan sebelum digunakan
 Penyimpanan
y p baja
j tulangan
g harus sedemikian sehingga
gg
tidak menambah terjadinya karat atau cacat sebelum
digunakan
 Untuk
U k bbajaj tulangan
l yang dibengkokkan
dib k kk di lokasi
l k i ukuran
k
dan dimensinya sesuai dengan gambar rencana
 Semua tulangan harus terletak pada posisi sesuai dengan
gambar rencana dan hindarkan terhadap terjadinya
lendutan yang terjadi pada saat pengecoran
PENULANGAN

 Panjang sambungan tulangan sesuai dengan dengan


persyaratan atau sesuai dengan gambar rencana,
rencana spesifikasi
atau atas persetujuan Direksi
 Lakukan pengecekan terhadap posisi tulangan secara
berkala pada saat pengecoran agar tidak terjadi hal-hal
yyangg tidak diinginkan
g
 Tidak diizinkan dilakukan pengelasan pada baja tulangan
 Baja
j tulangan
g harus bersih terhadapp minyak,
y , oli dan
sejenisnya
PESIAPAN PENGECORAN BETON

Sebelum dilakukan pengecoran, pengawas harus yakin


terhadap hal
hal--hal sebagai berikut:
 Penempatan perancah, baja tulangan dan sambungannya
 Acuan harus dibersihkan dengan g air
 Jalan untuk pelaksanaan pekerjaan pengecoran
 Alat
Alat--alat ppelengkap
g p seperti
p lampu,
p tenda harus memadai
 Jumlah tenaga kerja dan peralatannya harus cukup
 Jumlah alat pemadat (vibrator) harus dalam jumlah yang
cukup sesuai dengan spesifikasi
 Kelengkapan untuk pelaksanaan finishing dan cara curing
harus sudah disiapkan
Pandangan Umum Jembatan Rangka Baja

Pengertian Rangka Baja

Kesatuan komponen
p yang
y g dirakit
dari semua komponen rangka
jembatan termasuk peletakan
disetiap ujung pilar atau
abutment jembatan

Terdiri dari elemen


elemen--elemen
batang baja yang mempunyai
kapasitas untuk menahan gaya-
gaya-
gaya
g y aksial baik tarik atau tekan
Ti St
Tipe Struktur
kt Rangka
R k BBaja
j

Bentuk Umum Rangka Jembatan


“Warren Truss”
Tipe Struktur Rangka Baja

Bentuk Lain Jembatan Rangka


Tipe Struktur Rangka Baja

Bentuk Lain Jembatan Rangka


Tipe Struktur Rangka Baja

Bentuk Lain Jembatan Rangka


Tipe Struktur Rangka Baja

Posisi Lantai Kendaraan


Tipe Struktur Rangka Baja
Kelas Jembatan Rangka Baja

Jembatan Kelas A

 Lebar lantai kendaraan = 7,00 m


(terdiri dari 2 jalur)
 Lebar Trotoar = 1,00 m
(pada
(p kedua sisi jembatan)
j )
 Tinggi ruang vertikal = minimum 5,00
m
 P t
Peraturan Pembebanan
P b b = BM-
BM-100
 Handrail terpasang di kedua sisi jembatan
Kelas Jembatan Rangka Baja

Jembatan Kelas B

 Lebar lantai kendaraan = 6,00 m


(terdiri dari 2 jalur)
 Lebar Trotoar = 0,50 m
(pada
(p kedua sisi jembatan)
j )
 Tinggi ruang vertikal = minimum 5,00 m
 Handrail terpasang di kedua sisi jembatan
Kelas Jembatan Rangka Baja

Tampak Melintang
Lendutan (Defleksi) maksimum
Dibentuk sesuai camber

Defleksi pendekatan = 1/500 x bentang


P l t (Toolkit)
Peralatan (T lkit)
Alat pemasangan baut
Peralatan (Toolkit)
i
Dongkrak/jack
Peralatan (Toolkit)
Link Set (untuk metoda Cantilever)
Peralatan (Toolkit)
Link Set (untuk metoda Cantilever)
Komponen Jembatan Rangka Baja
(Struktur Atas)
Batang utama
Ikatan angin, Penahan Lateral
Sandaran (Handrail)
Komponen Jembatan Rangka Baja
(Struktur Atas)
Batang utama
Komponen Jembatan Rangka Baja
(Struktur Atas)

 Ik
Ikatan angin,
i
Penahan Lateral
Komponen Jembatan Rangka Baja
(Struktur Atas)

Pelat Lantai
atau Sistem Lantai
Komponen Jembatan Rangka Baja
(Struktur Atas)

Pelat Lantai
atau Sistem CSP
Komponen Jembatan Rangka Baja
(Struktur Atas)

Tumpuan/landasan
karet
Komponen Jembatan Rangka Baja
(Struktur Atas)

Tumpuan/landasan
k t
karet
Komponen Jembatan Rangka Baja
(Struktur Atas)

Expansion Joint
Komponen Jembatan Rangka Baja
(Struktur Atas)

Saluran Drainase (Scupper)


Komponen Jembatan Rangka Baja
(Struktur Atas)

Buhul/joint
Komponen Jembatan Rangka Baja
(Struktur Atas)

Buhul/joint
Komponen Jembatan Rangka Baja
(Struktur Atas)

Baut, Mur dan Ring


Komponen Jembatan Rangka Baja
(Struktur Atas)

Baut, Mur dan Ring


Komponen Jembatan Rangka Baja
(Struktur Atas)

Komponen Cadangan

Jumlah cadangan baut 6% dari kebutuhan total dari


satu bentang jembatan rangka baja.
Jumlah cadangan peletakan (elastomeric bearing) 10%
dari jumlah peletakan yang akan digunakan dalam satu
bentang jembatan.
Jumlah cadangan lembaran pelat baja corrugated 2%
dari jumlah yang dibutuhkan untuk satu bentang
jembatan.
j b t
Cadangan komponen utama jembatan sebanyak 1%
dari total berat jembatan dari satu bentang jembatan.
Pengkodean Komponen

Tujuan

Pengidentifikasian untuk setiap jenis komponen


Kemudahan dalam produksi fabrikasi
Memudahkan dalam perakitan
Menghindarkan dari salah pemas
pemasangan komponen
Pengkodean Komponen

Contoh:

Batang tepi atas tipe 2 untuk jembatan kelas A

A TC 2
A = Jembatan Kelas A
TC = Kode untuk Batang Tepi Atas (Top Chord)
2 = Kode Jenis Komponen
Pengkodean Komponen

Komponen disusun dalam Tabel/ Daftar Komponen


Komponen Jembatan
Pengujian Jembatan Rangka Baja

Latar Belakang

Melakukan uji beban


dan uji deformasi

Mengetahui Sifat dan


perilaku jembatan
Pengujian Jembatan Rangka Baja

Tujuan
j
Pembuktian kekuatan jembatan
Membandingkan lendutan teoritis dengan
lendutan aktual yang terjadi akibat beban rencana
Mencari nilai regangan dan tegangan yang terjadi
pada batang-
batang-batang yang dianggap kritis
Pengujian Jembatan Rangka Baja

Pembebanan
Berat Awal Struktur
Berat Lantai Kendaraan
Beban Hidup
Pengujian Jembatan Rangka Baja
Penyusunan Bak Air sebagai beban pengganti
Pengujian Jembatan Rangka Baja

Penyusunan Bak Air sebagai beban pengganti


Pengujian Jembatan Rangka Baja

Penyusunan Bak Air sebagai beban pengganti


Pengujian Jembatan Rangka Baja

Penyusunan Bak Air sebagai beban pengganti


Pengujian Jembatan Rangka Baja

Penempatan titik pengukuran


Pengujian Jembatan Rangka Baja

Pengambilan Data Defleksi


Pengujian Jembatan Rangka Baja

Diagram titik pengukuran/ camber


P
Pengujian
ji Jembatan
J b t Rangka
R k BBaja
j

Tabel Defleksi
Pengujian Jembatan Rangka Baja

Pengukuran Regangan
Penanganan Komponen Baja

Tahapp Penyimpanan
y p Komponen
p

P
Penyediaan
di l h untukk penyimpanan
lahan i kompone
komponen
k n
Penyiapan lahan
Penyediaan
di kayu
kayu-
k -kayu
k untukk ganjal
j l komponen
k
Pengaturan pada penumpukan (sesuai gambar)
Penanganan
g Komponen
p Baja
j

Cara Penyusunan Komponen


Penanganan Komponen Baja

Cara Penyusunan Komponen


Penanganan Komponen Baja

Cara Penyusunan Komponen


METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA

Metoda Pemasangan

Metoda Perancah
(Bent Method)

Metoda Cantilever
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA

Tipe
p Perancah
Perancah persegi, terdiri dari rangka perancah
dengan ukuran 100 x 100 x 10
Perancah Pipa, terbuat dari pipa dimana ujung-
ujung-
ujungnya mempunyai sepatu penahan.
Perancah H, perancah menggunakan kolom yang
terbuat dari baja profil, umumnya profil H 300
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA

Perakitan Perancah

Perancah tunggal yaitu perakitan perancah yang


berdiri sendiri
Perancah datar yaitu membentuk perancah menjadi
kesatuan perancah berbentuk datar.
Perancah kubik yaitu perancah yang dibentuk
menjadi perancah yang mempunyai
ukuran/kubikasi lebih besar.
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
A A RANGKA
JEMBATAN A G A BAJA
A A

Rectangle Bent Pipe Bent


METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA

Plane of Bent
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA

Hal-hal perlu diperhatikan dalam metoda Perancah

Metoda perancah digunakan dengan


mempertimbangkan tanah dasar sebagai tumpuan dan
kondisi tanah.
tanah
Titik Posisi dari perancah ditentukan dengan cermat
pada awal perakitan jembatan
Jarak antar perancah disesuaikan dengan berat segmen
jembatan yang akan dirakit dan diperhitungkan sebelum
dilaksanakan perakitan jembatan.
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA

Metoda Cantilever
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA

Persiapan
p Daerah Perakitan dan Pendukung
g

Daerah Perakitan
Penopang Tumpuan Sementara
Penopang Bentang Pemberat
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA

B t
Bentang pemberat
b td dan penghubung
h b (Li
(Link-set)
k t)

Bentang
g pemberat
p dihubungkan
g dengan
g
jembatan permanen menggunakan Link Set

Besarnya beban tergantung bentang yang akan


dipasang
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA

Peralatan Pemasangan

Bentang rangka pemberat sama seperti bentang jembatan yang


dipasang
Perangkat penghubung (link-
(link-set)
Dongkrak hidrolik
Satu set alat-
alat-alat kerja
Pekerjaan rangka penopang atau krib kayu sebagai penopang
sementara.
Beban p pemberat p pada bentanggppemberat
Perlatan untuk mengangkutan dan pengangkatan
Pelat--pelat dan ganjal untuk dongkrak lainnya
Pelat
METODA
O PEMASANGAN/PERAKITAN
S G /
JEMBATAN RANGKA BAJA

Bentang Pemberat dan Link Set


METODA
O PEMASANGAN/PERAKITAN
S G /
JEMBATAN RANGKA BAJA

Kunci - Kunci dan Dongkrak


METODA
O PEMASANGAN/PERAKITAN
S G /
JEMBATAN RANGKA BAJA

Krib Kayu dan pengganjal


METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA

Pengangkutan Keluar dan Pengangkatan


crane ringan
Kabel yang tergantung diantara kepala jembatan
Peluncuran komponen dii atas gelagar memanjang
j yang telah
selesai unuk meluncurkan sebaiknya menggunakan roll/roda
untuk menghindari kerusakan komponen.
Alat Pengangkat (Guy Derrick)
METODA
O PEMASANGAN/PERAKITAN
S G /
JEMBATAN RANGKA BAJA

C
Crane d
dan K
Kabel
b l
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA

Tahapan Perakitan

Merakit bentang pemberat


Menyusun beban pada bentang pemberat
Merangkai Komponen penghubung (Link Set)
Merangkai bentang jembatan permanen
Link Set
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA
Gambaran Visual Metoda Bentang Pemberat
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA

Crane sebagai alat bantu pada


metoda cantilever
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA
METODA PEMASANGAN/PERAKITAN
JEMBATAN RANGKA BAJA

Anda mungkin juga menyukai