Anda di halaman 1dari 107

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu Negara. Jasa

perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama, sebagai penyedia

mekanisme dan alat pembayaran yang efisien bagi nasabah. Untuk ini, bank juga

menyediakan uang tunai, tabungan, serta kartu kredit. Ini adalah peran bank yang

paling penting dalam kehidupan ekonomi.

Industri perbankan memegang peranan yang sangat strategis karena kegiatan

perekonomian suatu Negara tidak terlepas dari sebuah alur lalu lintas pembayaran

uang. Kegiatan pokok bank menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

kembali kepada masyarakat, mempunyai fungsi sebagai intermediary service. Salah

satu perusahaan yang menjual produk jasa pada masyarakat secara luas adalah

perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan atau lebih dikenal dengan nama

Bank. Bank merupakan perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh

lapisan masyarakat.

Persaingan dalam bank ini semakin hari semakin ketat, sehingga setiap usaha yang

dijalankan oleh suatu bank banyak mengalami hambatan – hambatan. Untuk

mengatasi hal ini, bank harus dapat membentuk suatu strategis bisnis yang baik.

Secara umum, pengelolaan keuangan perusahaan akan menghadapi tiga masalah yang

penting, yaitu solvabilitas, likuiditas, dan juga rentabilitas. Dalam dunia perbankan

sering timbul pertentangan antara kepentingan likuiditas dan profitabilitas.

1
2

Persaingan di bidang perbankan ini bukan hal yang baru, dimana jumlah bank di

Indonesia sudah sangat banyak. Demikian juga dengan banyaknya masyarakat

Indonesia yang merasa mereka membutuhkan bank. Dalam kegiatan pemasarannya,

bank harus mengupayakan agar masyarakat tertarik dan memberikan sepenuhnya

kepercayaan untuk menggunkan produk – produk atau jasa yang ditawarkan bank

tersebut atau minimal masyarakat berkeinginan untuk menyimpan dananya.

Seperti hal nya dengan Bank Central Asia adalah salah satu bank Swasta yang

sangat berkembang di Indonesia. BCA terkenal dengan sistem – sistem nya yang

memperkuat jaringan cabang sehingga dapat berkembang menjadi bank devisa.

Setelah berhasil memperkuat jaringan cabang, BCA juga mengembangkan berbagai

produk dan layanan maupun pengembangan teknologi informasi, dengan menerapkan

online system untuk jaringan kantor cabang dan meluncurkan tabungan hari depan

(tahapan) BCA.

Pelayanan yang berkualitas dan baik merupakan harapan utama dari tujuan

masyarakat untuk menggunakan jasa perbankan. Untuk mempertahankan

kelangsungan hidup dalam situasi ekonomi yang kurang menentu, sebuah bank harus

unggul dibandingkan dengan para pesaingnya. Suatu bank dikatakan unggul dalam

kompetisi bisnisnya jika bank tersebut mampu menarik nasabah yang lebih banyak

tentunya dengan cara yang positif dan nasabah tersebut merasa memperoleh jasa

keuangan yang lebih baik dibandingkan bank – bank lain. Untuk mengetahui

perkembangan perusahaan maka memerlukan target dan realisasi pelayanan jasa yang
3

ada pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Ahmad Yani Pekanbaru, maka dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.1

Target dan Realisasi Jumlah Nasabah Pada Pelayanan Jasa Pada PT. Bank

Central Asia, Tbk Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru Tahun 2014-2018

Tahun Target (Orang) Realisasi (Orang) Presentase (%)

2014 12.000 8.000 66,67

2015 12.000 6.500 54,17

2016 12.000 7.200 60,00

2017 12.000 7.000 58,33

2018 12.000 5.500 45,83

Sumber: PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Ahmad Yani Pekanbaru, 2018

Dilihat dari tabel diatas bahwasanya target nasabah yang ada pada PT. Bank

Central Asia (BCA), Tbk mengalami fluktuasi. Sehingga dapat kita lihat target yang

yaitu 12.000 orang setiap tahunnya selama 5 tahun. Yang mana pada tahun 2014 yang

terealisasi sebanyak 8.000 orang dengan hasil presentase 66,67%, pada tahun 2015

yang terealisasi sebanyak 6.500 orang dengan hasil presentase 54,17%, pada tahun

2016 yang terealisasi sebanyak 7.200 orang dengan hasil presentase 60%, pada tahun

2017 yang terealisasi sebanyak 7000 orang dengan hasil presentase 58,33%, dan pada

tahun 2018 yang terealisasi sebanyak 5.500 orang dengan hasil presentase 45,83%.

Dalam pelayanan tersebut juga teller/cs (customer service) mampu melayani 33 orang
4

perhari dengan kemungkinan memakan waktu paling lama 45 menit dalam setiap

pelayanannya.

Sehingga dari tabel yang diatas dapat kita simpulkan bahwa berbagai faktor akan

terjadi dalam mempengaruhi kenapa tidak terealisasinya target – target yang ada

tersebut. Hal tersebut mengharuskan untuk Bank BCA untuk dapat meningkatkan

kualitas pelayanan jasa untuk mencapai harapan dan peringkat lebih baik lagi dimasa

yang akan datang. Untuk memenuhi harapan yang dikatakan tersebut bank BCA

harus mampu menawarkan kualitas pelayanan jasa yang lebih baik lagi bagi nasabah

dengan meminimalisir ketidaksesuaian kerja pelayanan jasa terhadap harapan

nasabah atas jasa yang akan nasabah gunakan.

Bahwasanya bukti langsung yang terlihat pada Bank BCA sudah layak standard

perbankan dan pelayanan yang diberikan seperti satpam yang selalu berdiri dipintu

masuk selalu bertegur sapa dan ramah tamah dengan para nasabah dan memberitahu

dengan jelas informasi apa yang ditanyakan oleh nasabah. Emphaty (empati) pada

Bank BCA adalah customer service mapun teller sudah baik di Bank BCA cabang

Ahmad Yani Pekanbaru dalam memberikan senyuman dan perhatian terhadap

nasabah. Responsiveness (tanggapan) adalah tanggapan staf sangat baik dalam

menanggapi keluhan dan pemberian informasi yang ditanyakan nasabah. Reliability

(kehandalan) adalah system pelayanan yang diberikan oleh aparatur Bank BCA yang

terkadang terjadi kelalaian yang diakibatkan oleh beberapa system jaringan, maka

dari itu perlu untuk lebih diperhatikan lagi dalam memberikan pelayanan baik itu dari

orang yang memberikan pelayanan nya ataupun perusahaannya. Assurance (jaminan)


5

adalah pelayanan yang diberikan oleh Bank BCA kepada nasabah sudah nyaman

dengan beberapa program yang jelas dan pasti yang diberikan oleh aparatur terhadap

para nasabahnya, namun demikian aparatur harus lebih maksimal lagi dalam

meyakinkan nasabah terhadap program yang diberikan agar lebih bertahan dalam

menggunakan jasa pelayanan di Bank BCA cabang Ahmad Yani Pekanbaru.

Dari aktivitas perusahaan diatas, maka penulis berusaha menganalisa masalah

yang ada ini dan menuangkan nya di dalam karya ilmiah yang berjudul: “ANALISIS

KUALITAS PELAYANAN JASA PADA PT. BANK CENTRAL ASIA (BCA),

TBK CABANG PEMBANTU AHMAD YANI PEKANBARU.”

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dibuat suatu perumusan masalah

yakni: “faktor – faktor yang menyebabkan belum tercapainya kualitas pelayanan jasa

pada PT. Bank Central Asia (BCA), Tbk Cabang Pembantu Ahmad Yani

Pekanbaru?”

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Adapun tujuan peniliatian ini dilakukan adalah:

1.3.1 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan tidak tercapainya

kualitas pelayanan jasa pada PT. Bank Central Asia (BCA), Tbk Cabang

Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru.


6

2. Untuk mengetahui berbagai kebijaksanaan yang diambil oleh perusahaan

dalam memenuhi target pelayanan pada PT. Bank Central Asia (BCA), Tbk

Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru.

1.3.2 MANFAAT PENELITIAN

1. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat berguna bagi pihak perusahaan

dalam rangka mendapatkan pelayanan yang lebih baik lagi.

2. Untuk menambah pengetahuan penulis serta pengalaman dalam bidang

pelayanan karyawan.

3. Dapat dijadikan bahan referensi bagi peniliti selanjutnya yang akan

mengadakan penelitian dibidang yang sama.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.

BAB II: TELAAH PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS

Pada bab ini berisikan tentang telaah pustaka, teori – teori yang

mendukung penelitian ini, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III: METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai lokasi penelitian, jenis dan sumber

data, populasi dan sampel, teknik dan pengumpulan data.


7

BAB IV: GAMBARAN UMUM PT. BANK CENTRAL ASIA (BCA), TBK

CABANG PEMBANTU AHMAD YANI PEKANBARU

Dalam bab ini dibahas mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur

organisasi perusahaan serta aktivitas yang dilakukan perusahaan PT.

Bank Central Asia (BCA), Tbk Cabang Pembantu Ahmad Yani

Pekanbaru.

BAB V: HASIL PENELITIAN

Adapun hal – hal yang diuraikan adalah mengenai identitas responden,

kondisi dan kemampuan pemasaran, kondisi pasar dan faktor – faktor

lain yang mempengaruhi selera konsumen.

BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini merupakan penutup dari penulisan penelitian yang

berisikan tentang kesimpulan dan saran – saran yang bermanfaat bagi

perusahaan.
BAB II

TELAAH PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 TELAAH PUSTAKA

2.1.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen

James F. Stoner dalam Nurmansyah (2010;11) menyatakan bahwa manajemen

adalah sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan

pengawasan upaya (usaha – usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua

sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

George R Terry dalam Nurmansyah (2017;26-27) mendeskripsikan pekerjaan


manajer berdasarkan fungsinya yaitu: planning, organizing, actuating, controlling,
yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Dalam fungsi perencanaan, manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai
berikut:
1. Menetapkan, mendeskripsikan dan menjelaskan tujuan.
2. Memperkirakan.
3. Menetapkan syarat dan dugaan tentang kinerja.
4. Menetapkan dan menjelaskan tugas untuk mencapai tujuan.
5. Menetapkan rencana penyelesaian.
6. Menetapkan kebijakan.
7. Merencanakan standard dan metode penyelesaian.
8. Mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang akan dan mungkin terjadi.
2. Pengorganisasian (organizing).
Dalam fungsi pengorganisasian, manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan pekerjaan dalam tugas pelaksanaan.
2. Mengelompokkan tugas pelaksanaan dalam pekerjaan operasional.
3. Mengumpulkan pekerjaan operasional dalam kesatuan yang berhubungan dan
dapat dikelola.
4. Menetapkan syarat pekerjaan.
5. Mengkaji dan menempatkan individu pada pekerjaan yang tepat.
6. Mendelegasikan otoritas yang tepat kepada masing-masing manajemen.
7. Memberikan fasilitas organisasi ditinjau dari sudut hasil pengendalian.
3. Penggerakan (actuating)
Dalam fungsi penggerakan, manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai berikut:

8
9

1. Memberikan dan menjelaskan tujuan kepada para bawahan.


2. Mengelola dan mengajak para bawahan bekerjasama semaksimal mungkin.
3. Membimbing bawahan untuk mencapai standar operasional (pelaksanaan)
4. Mengembangkan bawahan untuk merealisasikan kemungkinan sepenuhnya.
5. Memberikan orang hak untuk mendengarkan.
6. Memberi pujian dan memberikan sanksi secara adil.
7. Memberikan hadiah melalui penghargaan dan pembayaran untuk pekerjaan
yang diselesaikan dengan baik.
8. Memperbaiki usaha penggerakkan dipandang dari sudut hasil pengendalian.
4. Pengendalian (controlling)
Dalam fungsi pengendalian, manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai berikut:
1. Membandingkan hasil dengan rencana pada umumnya.
2. Menilai hasil dengan standar hasil pelaksanaan.
3. Menciptakan alat yang efektif untuk mengukur pelaksanaan.
4. Memberitahukan alat pengukur.
5. Memudahkan data yang detail dalam bentuk yang menunjukkan,
perbandingan dan pertentangan.
6. Menganjurkan tindakan perbaikan apabila diperlukan.
7. Memberitahu anggota tentang interpretasi yang bertanggung jawab.
8. Menyesuaikan pengendalian dengan hasil.

2.1.2 Pengertian Pemasaran

Pasar memiliki arti yang lebih luas dari pada hanya sekedar tempat pertemuan

antara penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi jual beli barang. Pengertian

pasar tidak harus dikaitkan dengan suatu tempat yang dinamakan pasar dalam

pengertian sehari – hari. “Pasar mencakup keseluruhan permintaan dan penawaran,

serta seluruh kontak antara penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang dan

jasa” (Hanafie;2010;176).

Pemasaran (marketing) adalah suatu proses kegiatan menyeluruh dan terpadu serta

terencana, yang dilakukan oleh institusi untuk menjalankan usaha guna memenuhi

kebutuhan pasar dengan cara membuat produk, menetapkan harga,


10

mengkomunikasikan, dan mendistribusikan melalui kegiatan pertukaran untuk

memuaskan konsumen dan perusahaan.

Menurut Abdullah & Tantri (2012;2) secara lebih formal pemasaran (marketing)

adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,

menentukan harga, memperomosikan dan mendistribusikan barang – barang yang

dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun

konsumen potensial.

Griffin dan Ebert dalam Nurmansyah (2018;8) menyatakan bahwa Pemasaran

adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, penentuan harga, promosi,

dan pendistribusian gagasan, barang, jasa, organisasi, dan peristiwa untuk

menciptakan tujuan perorangan dan organisasi.

Jika kita tinjau pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan- kegiatan yang saling

berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menetukan harga, mempromosikan,

dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli.

2.1.3 Pengertian Kualitas

Kualitas adalah suatu ukuran untuk menilai bahwa suatu barang atau jasa telah

mempunyai nilai guna seperti yang dikehendaki, atau dengan kata lain suatu barang

atau jasa dianggap telah memiliki kualitas apabila berfungsi atau mempunyai nilai

guna seperti yang diinginkan (Sunyoto;2014;240).

Kotler dalam Sungadji & Sopiah (2013;99) merumuskan bahwa kualitas

merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,

proses dan lingkungan memenuhi atau melebihi harapan.


11

Parasuraman dalam Sungadji & Sopiah( 2013;100) mendefinisikan kualitas jasa

sebagai tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat

keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang

harus dikerjakan dengan baik. Aplikasi kualitas sebagai sifat dan penampilan atau

kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam rangka meraih

keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai

strategi untuk terus tumbuh (Supranto;2011;228).

2.1.4 Pengertian Pelayanan

Pelayanan adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk

memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah.

Tindakan tersebut dapat dilakukan melalui cara langsung melayani pelanggan,

artinya karyawan langsung berhadapan dengan pelanggan atau menempatkan sesuatu

dimana pelanggan/nasabah sudah tahu tempatnya atau pelayanan telepon. Atau

pelayanan yang tidak langsung oleh karyawan akan tetap dilayani oleh mesin seperti

Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Tindakan yang dilakukan guna memenuhi

keinginan pelanggan akan sesuatu produk atau jasa yang mereka butuhkan

(Kasmir;2011;15).

Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara

langsung. Pelayanan dapat diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh

pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan


12

keramah - tamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan

pelayanan untuk kepuasan konsumen.

2.1.5 Kualitas dan Dimensi Pelayanan Jasa

Kualitas pelayanan adalah suatu penyajian produk dan jasa sesuai ukuran yang

berlaku ditempat produk tersebut diadakan dan penyampaiannya setidaknya sama

dengan yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen (Sunyoto;2014;240).

Terdapat lima determinan kualitas jasa yang dirincikan sebagai berikut:

1. Berwujud (tangible) penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan media

komunikasi.

2. Empati (empathy) syarat untuk peduli, member perhatian pribadi bagi

pelanggan.

3. Keandalan (reliability) kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan

dengan tepat dan terpercaya.

4. Keresponsifan (responsiviness) kemampuan untuk membantu pelanggan dan

memberikan jasa dengan cepat dan tanggapan

5. Keyakinan (assurance) pengetahuan dan kesopanan karyawan serta

kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau

confidance (Supranto;2011;231).

Sebagai salah satu bentuk produk, menurut Kotler & Keller (Tjiptono;2014;26)

jasa dapat didefinisikan sebagai “setiap tindakan atau perbuatan yang dapat

ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible

(tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.


13

Dalam menjaga agar pelanggan tetap puas bukan lah suatu pekerjaan yang mudah.

Namun demikian, perusahaan memiliki karyawan harus dapat mengelolanya dengan

baik ditengah area perubahan dan persaingan pasar. Disamping itu, perusahaan juga

perlu mengusahakan beberapa hal berikut:

- Mutu layanan harus standard dan konsisten

- Petugas baru dan petugas lama tetap berpegang teguh pada ketentuan

perusahaan.

- Fasilitas yang seharusnya ada harus secara konsisten dadakan.

Dalam bahasa Inggris, istilah service pun bisa diinterpretasikan secara berbeda –

beda. Oxford Advanced Leanner’s Dictionary (2000), misalnya mendaftar 16 definisi

berbeda untuk istilah “service”. Definisi – definisi tersebut meliputi:

1. Sistem yang menyediakan sesuatu yang dibutuhkan publik, diorganisasikan

oleh pemerintah atau perusahaan swasta, contohnya jasa ambulans, bus, dan

telepon.

2. Organisasi atau perusahaan yang menyediakan sesuatu kepada publik atau

melakukan sesuatu bagi pemerintah, contohnya prison service, civil service,

diplomatic service, fire service, health service, secret service, security service,

dan social service.

3. Bisnis yang pekerjaannya berupa melakukan sesuatu bagi pelanggan tetapi

tidak menghasilkan barang. Pekerjaan - pekerjaan seperti itu meliputi jasa

financial, perbankan dan asuransi.

4. Melayani pelanggan di hotel, restoran dan toko.


14

5. Pekerjaan yang dilakukan seseorang bagi sebuah organisasi, khususnya

apabila pekerjaan tersebut berlangsung untuk periode waktu lama atau sangat

dikagumi. Contoh konteks pemakaian definisi ini adalah: “Damian has just

celebrated 25 year’s service with the company” (Damian baru saja merayakan

25 tahun masa baktinya di perusahaan itu).

6. Pemanfaatan atau pemakaian yang bisa kita dapatkan dari sebuah mesin atau

kendaraan (the state of being used).

7. Pemeriksaan terhadap sebuah mesin atau kendaraan yang diikuti dengan

pekerjaan tertentu yang diperlukan untuk memastikan bahwa mesin atau

kendaraan tersebut bisa beroperasi dengan baik.

8. Keterampilan atau bantuan tertentu yang bisa ditawarkan seseorang.

9. Pekerjaan yang dilakukan oleh tentara (angkatan darat, laut dan udara)

10. Upacara religius, misalnya misa pernikahan, kebaktian pagi dan seterusnya.

11. Bis, kereta api, pesawat, ferry dan lain – lain yang beroperasi rutin ke tujuan

tertentu pada waktu tertentu.

12. Tempat orang bisa berhenti sejenak untuk mengisi bensin, membeli makanan,

pergi ketoilet dan lain – lain (motorway service)

13. Tindakan memukul bola untuk memulai permainan dalam olahraga tenis,

bulutangkis, bola volley, tenis meja dan seterusnya.

14. Seperangkat lengkap piring, hidangan, dan seterusnya yang serasi satu sama

lain, contohnya tea service membutuhkan cangkir, piring, mangkuk (tadah)

dan ceret.
15

15. Kondisi atau posisi menjadi pelayan atau pembantu (servant)

16. Penyerahan formal dokumen resmi kepada seseorang (Tjiptono &

Chandra;2007;7-8).

Ketika membicarakan kepuasan pelanggan, mau tidak mau kita juga harus

membahas mutu layanan yang diberikan perusahaan. Suatu layanan sering disebut

juga SERVQUAL (service quality) yaitu:

1. Wujud (tangible) tampilan fisik, perlengkapan, personalia, dan materi

komunikasi.

2. Empati (emphaty) perhatian, atensi secara individual yang diberikan kepada

pelanggan.

3. Reliabilitas (reliability) kemampuan untuk menunjukkan performa yang

sesuai dengan layanan yang dijanjikan andal dan akurat.

4. Tanggapan (responsiveness) kesediaan untuk mendengarkan pelanggan dan

memberikan layanan yang tepat.

5. Jaminan (assurance) pengetahuan dan rasa hormat karyawan terhadap

pelanggan mampu membangkitkan kepercayaan dan percaya diri mereka

(Haryono;2016;90-91).

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka jasa pada dasarnya adalah sesuatu yang

mempunyai ciri – ciri sebagai berikut:

1. Tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen

2. Proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak menggunakan bantuan

3. Suatu produk fisik


16

4. Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan

5. Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa

(Wahjono;2010;12).

Bown dalam Moenir dalam Hardiansyah (2011;51-52) bahwa dimata masyarakat,

kualitas meliputi ukuran – ukuran sebagai berikut:

1. Reliability, yaitu kemampuan untuk memproduksi jasa sesuai yang diinginkan

secara tepat.

2. Assurance, yaitu pengetahuan dan kemampuannya untuk meyakinkan

pelanggan.

3. Empathy, yaitu tingkat perhatian dan atensi individual yang diberikan kepada

pelanggan.

4. Responsiviness, yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan memberikan

pelayanan yang tepat.

5. Tangible, yaitu penyediaan fasilitas fisik dan kelengkapan serta penampilan

pribadi.

Tjiptono & Chandra (2011;177) sikap atau cara karyawan dalam melayani

pelanggan secara memuaskan berperan besar dalam menciptakan keunggulan layanan

(service excellence). Keunggulan seperti ini dibentuk melalui pengintegrasian empat

pilar yang saling berkaitan erat : kecepatan, ketepatan, keramahan dan kenyamanan

layanan. Keunggulan layanan tidak bisa terwujud apabila ada salah satu pilar yang

lemah. Untuk mencapai tingkat layanan, setiap karyawan harus memiliki

keterampilan yang khusus, diantaranya memahami produk/jasa secara mendalam,


17

berpenampilan rapi dan menarik, bersikap ramah dan bersahabat, menunjukkan

komitmen dan responsivitas dalam melayani pelanggan, tidak tinggi hati karena

merasa dibutuhkan, menguasai pekerjaan yang berkaitan langsung maupun tidak

langsung dengan departemennya, mampu berkomunikasi secara efektif, bisa

memahami dengan baik bahasa isyarat (gesture) pelanggan dan mampu menangani

keluhan pelanggan secara professional. Sekalipun upaya mewujudkan keunggulan

layanan bukanlah pekerjaan mudah, namun apabila sebuah organisasi mampu

melakukannya, maka manfaat yang didapatkan sangat besar, baik bagi pelanggan

maupun karyawan.

Menurut Lovelock dalam Tjiptono & Chandra (2011;178-179) mengidentifikasi

delapan kategori unsur layanan terhadap pelengkap pada setiap penawaran produk

yang disebutnya “The Flower of Service”:

1. Informasi, misalnya jalan menuju tempat produsen, jadwal atau skedul

penyampaian produk, harga, intruksi mengenai cara menggunakan produk inti

atau layanan pelengkap, peringatan (warning), persyaratan penjualan/layanan,

pemberitahuan tentang adanya perubahan, dokumentasi, konfirmasi, reservasi,

rekapitulasi rekening, tanda terima dan tiket.

2. Konsultasi, seperti pemberian saran, auditing, konseling pribadi dan

konsultasi manajemen/teknis.

3. Order taking, meliputi aplikasi (keanggotaan di klub atau program tertentu);

jasa langganan; jasa berbasis kualifikasi (misalnya perguruan tinggi), order


18

entry, dan reservasi (tempat duduk, meja, ruang, professional oppointments,

dan admisi untuk fasilitas yang terbatas seperti pameran).

4. Hospitaly, diantaranya sambutan, food and beverages, toilet dan kamar kecil,

perlengkapan kamar mandi, fasilitas menunggu (majalah, hiburan, koran,

ruang tunggu), transportasi dan jasa keamanan.

5. Caretaking, terdiri dari perhatian dan perlindungan atas barang milik

pelanggan yang mereka bawa (parker kendaraan roda dua dan roda empat;

penanganan bagasi; titipan tas; dan lain – lain), serta perhatian dan

perlindungan atas barang yang dibeli pelanggan (pengemasan, transportasi,

pengantaran, instalasi, pembersihan, infeksi dan diagnosis, pemeliharaan

preventif, refarasi dan inovasi dan upgrades).

6. Exceptions, meliputi permintaan khusus sebelum penyampaian produk,

menangani complain/pujian/saran, penyelesaian masalah (jaminan dan garansi

atas kegagalan pemakaian produk; kesulitan yang muncul dalam pemakaian

produk; kesulitan yang disebabkan kegagalan produk, termasuk masalah

dengan staff atau pelanggan lainnya); dan restusi (pengembalian uang,

kompensasi atau ganti rugi dan sebagainya.

7. Billing, meliputi laporan rekening periodic, faktur untuk transaksi individual,

laporan verbal mengenai jumlah rekening, mesing yang memperlihatkan

jumlah rekening dan staff-billing.


19

8. Pembayaran, dalam bentuk pembayaran swalayan oleh pelanggan; pelanggan

berinteraksi dengan personil perusahaan yang menerima pembayaran,

pengurangan otomatis atas rekening pelanggan; serta control dan verifikasi.

2.1.6 Karakteristik Jasa

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, karakteristik utama jasa berdasarkan

paradigm IHIP terdiri atas intangibility, heterogeneity, inseparability, dan

persishability. Keempat karakteristik ini berdampak strategic pada sejumlah masalah

utama menurut Zeithaml, Parasuraman & Berry (Tjiptono & Chandra;2007;31):

1. Masalah – masalah berkaitan dengan karakteristik intangibility :

 Jasa tidak bisa disimpan

 Jasa tidak dapat dilindungi dengan hak paten

 Organisasi jasa tidak dapat dengan mudah dan cepat menunjukkan

atau mengkomunikasikan suatu jasa

 Harga jasa sukar ditetapkan

2. Masalah – masalah berkaitan dengan karakteristik inseparability :

 Konsumen terlibat dalam aktivitas produksi jasa

 Aktivitas pemasaran dan produksi jasa sangat interaktif

 Produksi massa yang terpusat sangat sukar dilakukan dalam jasa

3. Masalah berkaitan dengan karakteristik variability :

 Sangat sulit melakukan standarisasi dan pengendalian kualitas jasa

 Masalah berhubungan dengan karakteristik perishability:


20

 Jasa tidak dapat disimpan.

Jasa adalah suatu aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa,

meskipun pihak – pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan

merupakan barang, akan tetapi adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas –

aktivitas tersebut tidak berwujud (Sunyoto;2014;237).

Olsen dan Wyckoff dalam Yamit (2010;22) mengatakan jasa pelayanan adalah

sekelompok manfaat yang berdaya guna baik secara eksplisit maupun implicit atas

kemudahan untuk mendapatkan barang maupun jasa pelayanan. Kotler dan Keller

(2012;83) mendifinisikan pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud

dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Dari uraian diatas dapat disimpulkan

bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan perusahaan

jasa pelayanan guna untuk memenuhi harapan konsumen.

Jasa memiliki karakteristik yang sangat mempengaruhi perencanaan program

pemasarannya tersendiri. Karakteristik pokok pada jasa yang membedakannya

dengan barang. Kelima karakteristik itu terdiri dari:

1. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat atau

benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses,

kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat,

dirasa, dicium, didengar atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.


21

2. Insperability (tidak dapat dipisahkan)

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa

pada umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan

dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

3. Variability (berubah – ubah)

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output, arti

nya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan

dan dimana jasa tersebut diproduksi.

4. Perishability (kurangnya daya tahan)

Perishability berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Bila

permintaan bersifat konstan, kondisi ini tidak menjadi masalah, karena staff

dan penyedia jasa bisa direncanakan untuk memenuhi permintaan

(Supranto;2011;227-228).

Jasa bisa diklasifikasikan berdasarkan beraneka ragam kriteria. Menurut Lovelock


dalam (Tjiptono;2014;34), jasa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan sifat tindakan jasa
Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua sumbu, di
mana sumbu vertikalnya menunjukkan sifat tindakan jasa (tangible actions
dan intangible actions), sedangkan sumbu horizontalnya adalah penerima jasa
(manusia dan benda).
2. Berdasarkan hubungan dengan pelanggan
Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua sumbu,
dimana sumbu vertikalnya menunjukkan tipe hubungan antara perusahaan
jasa dan pelanggannya (status keanggotaan dan hubungan temporer),
sedangkan sumbu horizontalnya adalah sifat penyampaian jasa (penyampaian
secara berkesinambungan/kontiniu dan penyampaian diskret)
3. Berdasarkan tingkat customization dan kemampuan mempertahankan standar
konstan dalam penyampaian jasa. Jasa diklasifikasikan berdasarkan dua
sumbu utama, yaitu tingkat customization karakteristik jasa sesuai dengan
kebutuhan pelanggan individual (tinggi dan rendah) dan tingkat kemampuan
22

penyedia jasa dalam mempertahankan standar yang konstan (tinggi dan


rendah).
4. Berdasarkan sifat permintaan dan penawaran jasa
Jasa diklasifikasikan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua sumbu, di
mana sumbu vertikalnya menunjukkan sejauh mana penawaran jasa
menghadapi masalah sehubungan dengan terjadinya permintaan puncak
(permintaan puncak dapat dipenuhi tanpa penundaan berarti dan permintaan
puncak biasanya melampaui (penawaran), sedangkan sumbu horizontalnya
adalah tingkat fluktuasi permintaan sepanjang waktu (tinggi dan rendah).
5. Berdasarkan metode penyampaian jasa
Jasa dikelompokkan ke dalam sebuah matriks yang terdiri atas dua sumbu,
dimana sumbu vertikalnya menunjukkan sifat interaksi antara pelanggan dan
perusahaan jasa (pelanggan mendatangi perusahaan jasa; perusahaan jasa
mendatangi pelanggan; serta pelanggan dan perusahaan jasa melakukan
transaksi melalui surat atau media elektronik), sedangkan sumbu
horizontalnya adalah ketersediaan outlet jasa (single site dan multiple sites).

2.1.7 Prinsip Layanan Berkarakter

Tabel 2.1

Delapan Belas Prinsip Layanan Berkarakter

Karakter Prinsip Layanan

1 Layanan tidak pernah tidur.


Terpercaya (trustworthy) 2 Tegas, melayani dengan semestinya secara
konsisten.
3 Memegang janji dan melayani dengan
komitmen.
4 Pelanggan adalah kawan kita, bukanlah raja
Hormat (Respect) segalanya.
5 Selalu menunjukkan ketulusan kepada setiap
pelanggan.
6 Melibatkan pelanggan untuk menciptakan
pengalaman baru.
7 Mengikuti filosofi layanan perusahaan secara
Bertanggung Jawab natural.
(Responsible) 8 Kegagalan dalam melayani bukan suatu
pilihan.
9 Selalu siap untuk melayani dan membuat
sesuatu terjadi.
23

10 Transparan, mempersilahkan pelanggan


Adil (Fair) mengetahui apa yang harus diketahui.
11 Tidak membiarkan pelanggan kecewa dalam
layanan pelanggan.
12 Menghindari orang yang berprasangka dalam
layanan pelanggan.
13 Menampilkan kebaikan dalam layanan
disetiap titik penanganan.
Peduli (Care) 14 Mempertimbangkan kebutuhan pelanggan
yang tersembunyi dalam seluruh proses
layanan.
15 Mengetahui apa yang membuat perasaan
pelanggan senang, dan mampu melayaninya
adalah kehormatan.
16 Mempraktikkan layanan secara etis sehingga
Kewarganegaraan menghidupkan nilai-nilai perusahaan.
(Citizenship) 17 Menyebarkan semangat peduli ke
masyarakatan.
18 Mendorong pelanggan untuk sadar akan
lingkungan.
Dengan memberikan layanan yang memuaskan pelanggan, perusahaan akan
memperoleh manfaat berikut:
- Kesetiaan pelanggan pada perusahaan akan bertahan lama.
- Hubungan pelanggan dengan perusahaan akan semakin dalam.
- Pelanggan menjadi tidak begitu mempersoalkan harga yang ditetapkan
perusahaan.
- Pelanggan akan mereferensikan produk barang atau produk jasa perusahaan
kepada calon pelanggan
- Pelanggan benar – benar puas dengan produk perusahaan.
Sementara manfaatnya bagi karyawan, yaitu:
- Karyawan menjadi lebih bersemangat melayani karena pelanggan merasa
puas.
- Karyawan menjadi lebih mudah melayani karena pelanggan sudah dikenal
sebelumnya.
- Karyawan menjadi lebih produktif dalam melayani karena keinginan
pelanggan sudah diketahui sebelumnya.
- Karyawan menjadi lebih giat dalam melayani karena kesejahteraan meningkat
- Layanan perusahaan memuaskan sehingga jumlah pelanggannya bertambah.
- Karyawan menjadi semakin setia dan betah bekerja di perusahaan
(Haryono;2016;94-96).
24

2.1.8 Bank

Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana

dari masyarakat dan menyalurkan kembali dan tersebut ke masyarakat serta

memberikan jasa – jasa lainnya. Sedangkan pengertian lembaga keuangan adalah

setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan dimana kegiatannya apakah

hanya menghimpun dana atau menyalurkan dana atau kedua – duanya

(Kasmir;2014;3).

Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang

membutuhkan dana (Ismail;2010;3).

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa “bank merupakan

perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu

berkaitan dalam bidang keuangan sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas

dari masalah keuangan (Kasmir;2012;24).

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pelayanan agar nasabah

tidak kecewa, yaitu:

- Selalu bersikap ramah dan memberikan senyuman dengan tulus

- Tidak memberikan janji/harapan di luar kemampuan customer service/pihak

bank

- Tetap menjaga sikap sopan santun dan tidak emosi

- Bangga dengan produk dan layanan yang dimiliki pihak bank serta nama baik

pihak bank
25

- Memberikan penjelasan produk/proses secara benar dan akurat

- Hubungi pelanggan untuk menindak lanjuti informasi yang dijanjikan (jika

perlu). (Bank Mandiri;2013)

2.1.9 Faktor – faktor Kualitas Pelayanan Jasa

Faktor – faktor yang sering digunakan untuk mengevaluasi kepuasan terhadap

suatu produk antara lain, meliputi:

a) Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk ini (core

product) yang dibeli.

b) Ciri – ciri atau keistimewaan tambahan (features), yakni karakteristik

sekunder atau pelengkap.

c) Kehandalan (reliability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kegagalan

atau kerusakan dalam penggunaannya.

d) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), yakni sejauh

mana karakteristik desain operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan

sebelumnya.

e) Daya tahan (durability) yang berkaitan dengan berapa lama produk tersebut

dapat terus digunakan.

f) Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, dan kemudahan

penggunaan, serta penanganan keluhan yang memuaskan.

g) Estetika, yakni daya tarik produk oleh panca indera.

h) Kualitas yang dipersepsikan, yakni citra dan reputasi produk serta

tanggungjawab perusahaan terhadapnya (Wahjono;2010;21-22).


26

Faktor utama yang berpengaruh adalah sumber daya manusianya. Artinya peranan

manusia (karyawan) yang melayani pelanggan merupakan faktor utama karena hanya

dengan manusialah pelanggan dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka.

Kemudian sarana dan prasarana yang digunakan juga harus dapat menunjang apa

yang sudah dilakukan manusia. Demikian pula dengan kualitas produk yang

ditawarkan harus memiliki kelebihan dibandingkan produk pesaing serta faktor

penunjang lainnya (Kasmir;2011;3).

Dalam konteks industri jasa, Keaveney (Tjiptono & Chandra;2011;342-343)


mengelompokkan delapan factor penyebab perilaku beralih jasa:
1. Harga, diantaranya harga mahal, kenaikan harga, penetapan harga tidak fair,
dan deceptive pricing.
2. Karyawan gagal merespon kegagalan jasa, seperti respon negatif, tidak ada
respon, dan respon malas – malasan.
3. Kompetisi, dimana pelanggan menemukan jasa yang yang lebih baik lain.
4. Masalah etis, diantaranya, cheating, hard selling, tidak aman, dan konflik
kepentingan.
5. Invonluntary switching, diantaranya dikarenakan pelanggan pindah alamat
atau penyedia jasa gulung tikar.
6. Kegagalan interaksi jasa, seperti tidak perhatian, tidak sopan, tidak
responsive, dan kurang kompeten.
7. Kegagalan jasa inti, diantaranya kesalahan jasa/layanan, kesalahan tagihan,
dan service catastrophe.
8. Ketidaknyamanan, terutama menyangkut lokasi dan jam operasi, waktu
tunggu untuk membuat janji (appointment), dan waktu menunggu dilayani.

Sunyoto (2014;242) mengatakan bahwa terdapat lima dimensi dalam kualitas


pelayanan pelayanan jasa yang dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Bukti langsung (tangible) penampilan fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai,
dan sarana komunikasi.
2. Empati (empathy) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para
pelanggan.
3. Keandalan (reliability) yakni kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan segera akurat dan memuaskan.
4. Daya tangkap (responsiveness) yaitu keinginan para staff dan karyawan untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
27

5. Jaminan (assurance) mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan sifat


percaya diri yang dimiliki oleh para staff, bebas dari bahaya, dan resiko atau
keragu – raguan.
Menurut Zeithaml dalam Hardiansyah (2011;46) kualitas pelayanan jasa dapat

diukur dari 5 dimensi yaitu: tangible (berwujud), reliability (kehandalan),

responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan), dan empathy (empati). Masing –

masing dimensi memiliki indikator – indikator:

1. Tangible (berwujud) terdiri atas indikator: kenyamanan tempat dalam

melakukan pelayanan, kemudahan dalam proses pelayanan, penampakan

karyawan dalam melayani pelanggan, kedisiplinan karyawan dalam

melakukan pelayanan, kemudahan akses pelanggan dalam permohonan

pelayanan, penggunaan alat bantu dalam pelayanan.

2. Empathy (empati) terdiri atas indikator: karyawan melayani dengan sikap

sopan santun, karyawan melayani dan menghargai setiap pelanggan,

mendahulukan kepentingan pelanggan, melayani dengan sikap ramah,

karyawan melayani dengan tidak membeda – bedakan.

3. Reliability (kehandalan) terdiri atas indikator: kecermatan karyawan dalam

melayani pelanggan, memiliki standar pelayanan yang jelas, kemampuan

petugas dalam menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan.

4. Responsiveness (respon/tanggapan) terdiri atas indikator: karyawan

melakukan pelayanan dengan cepat, semua keluhan pelanggan direspon oleh

karyawan, merespon setiap pelanggan yang ingin mendapatkan pelayanan,


28

karyawan melakukan pelayanan dengan tepat, karyawan melakukan

pelayanan dengan cermat.

5. Assurance (jaminan) terdiri atas indikator: karyawan memberikan jaminan

tepat waktu dalam pelayanan, karyawan memberikan jaminan legalitas dalam

pelayanan, karyawan menjamin kepastian biaya dalam pelayanan.

Adapun dalam pelayanan memiliki ciri – ciri pelayanan yang baik, yaitu sebagai

berikut:

- Tersedia sarana dan prasarana yang baik.

- Tersedia personil yang baik.

- Bertanggungjawab kepada setiap nasabah sejak awal hingga selesai.

- Mampu melayani secara cepat dan tepat.

- Mampu berkomunikasi.

- Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi.

- Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.

- Berusaha memahami kebutuhan nasabah.

- Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah (Kasmir;2007;223-225).

Menurut Tjiptono (2009;62) dimensi kualitas pelayanan dengan istilah TERRA:

1. Tangible (berwujud), yaitu berupa penampilan fisik, peralatan dan berbagai

materi komunikasi yang baik, menarik, terawat.

Pengukurannya:

a. Pernyataan tentang pikiran yang modern dan memadai.

b. Pernyataan mengenai fasilitas fisik yang bagus, bersih, dan memadai.


29

c. Pernyataan tentang fasilitas fisik yang menunjang kegiatan bisnis.

d. Pernyataan tentang karyawan yang rapi dan sopan.

2. Emphaty (empati), yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk peduli

memberikan perhatian secara pribadi kepada pelanggan.

Pengukurannya:

a. Pernyataan tentang pelayanan kepada pelanggan secara individual.

b. Pernyataan tentang perhatian karyawan secara pribadi kepada pelanggan.

c. Pernyataan tentang penyediaan karyawan yang dapat bertindak sebagai

penasehat pribadi.

d. Pernyataan tentang pemahaman kebutuhan pelanggan.

e. Pernyataan tentang mengutamakan kepentingan pelanggan.

3. Responsiveness (cepat tanggap), yaitu kemauan dari karyawan dan pengusaha

untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta

mendengar dan mengatasi keluhan dari pelanggan.

Pengukuran meliputi:

a. Pernyataan mengenai kecepatan pelayanan.

b. Pernyataan tentang ketepatan pelayanan.

c. Pernyataan tentang sikap untuk membantu pelanggan.

d. Pernyataan tentang penyediaan waktu untuk melayani pelanggan.

4. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan jasa sesuai yang

dijanjikan, terpercaya, akurat, dan konsisten.

Pengukurannya meliputi:
30

a. Pernyataan tentang ketepatan jasa yang diberikan.

b. Pernyataan tentang kesungguhan dalam melayani pelanggan.

c. Pernyataan tentang dapat dipercaya atau tidaknya dalam melayani

pelanggan.

d. Pernyataan tentang administrasi yang akurat.

5. Assurance (kepastian), yaitu berupa kemampuan karyawan untuk

menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah

dikemukakan kepada pelanggan.

Pengukurannya meliputi:

a. Pernyataan tentang pengetahuan yang dimiliki pelanggan.

b. Pernyataan tentang perasaan aman dan nyaman pelanggan jika

berhubungan dengan karyawan.

c. Pernyataan tentang sikap sopan karyawan terhadap pelanggan.

d. Pernyataan tentang kualitas pekerjaan karyawan.

Ketika membicarakan kepuasan pelanggan, mau tidak mau kita juga harus

membahas mutu layanan yang diberikan perusahaan. Suatu layanan sering disebut

juga SERVQUAL (service quality), yaitu:

1. Wujud (tangible) tampilan fasilitas fisik, perlengkapan, personalia, dan materi

komunikasi.

2. Empati (empathy) perhatian, atensi secara individual yang diberikan kepada

pelanggan.
31

3. Reabilitas (reliability) kemampuan untuk menunjukkan performa yang sesuai

dengan layanan yang dijanjikan andal dan akurat.

4. Tanggapan (responsiviness) kesediaan untuk mendengarkan pelanggan dan

memberikan layanan yang tepat.

5. Jaminan (assurance) pengetahuan dan rasa hormat karyawan terhadap

pelanggan mampu membangkitkan kepercayaan dan percaya diri mereka

(Haryono;2016;90-91).

Fitzsimmons & Sullivan dalam Tjiptono dan Chandra (2007;3) mengemukakan

bahwa perkembangan sektor jasa erat kaitannya dengan tahap – tahap perkembangan

aktvitas perekonomian yang terdiri dari:

1. Tahap primer (ekstraktif), meliputi pertanian, pertambangan, perikanan, dan

kehutanan.

2. Tahap sekunder (produksi barang), meliputi pemanufakturan dan

pemrosesan.

3. Tahap tersier (jasa domestik), terdiri atas restoran dan hotel, salon kecantikan,

laundry dan dry cleaning, pemeliharaan, dan reparasi.

4. Tahap kuarter (perdagangan), meliputi transportasi, perdagangan ritel,

komunikasi, keuangan dan asuransi, real estate, dan pemerintahan.

5. Tahap kuiner (perbaikan dan peningkatan kapasitas manusia), terdiri atas

kesehatan, pendidikan riset, rekreasi, dan kesenian.

Kualitas pelayanan mencakup beberapa dimensi yang satu sama lainnya bisa

berkaitan erat: performance, feature, reliability, conformance, durability,


32

serviceability, aesthetic, dan perceived quality. Menurut garvin dalam Ariani

(2009;179), dimensi kualitas pada industry jasa antara lain:

1. Communication, yaitu komunikasi atau hubungan antara penerima jasa

dengan pemberi jasa.

2. Credibility, yaitu kepercayaan pihak penerima jasa terhadap pemberi jasa.

3. Security, yaitu keamanan terhadap jasa yang ditawarkan.

4. Knowing the customer, yaitu pengertian dari pihak pemberi jasa pada

penerima jasa atau pemahaman pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan

pemakai jasa.

5. Tangibles, yaitu konsistensi kerja pemberi jasa dan kemampuan pemberi jasa

dalam memenuhi janji para penerima jasa.

6. Responsiveness, yaitu tanggapan pemberi jasa terhadap kebutuhan dan

harapan penerima jasa.

7. Competence, yaitu kemampuan atau keterampilan pemberi jasa yang

dibutuhkan setiap orang dalam perusahaan untuk memberikan jasa nya kepada

penerima jasa.

8. Access, yaitu kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi oleh pihak pelanggan

atau penerima jasa.

9. Courtesy, yaitu kesopanan, respect, perhatian, dan kesamaan dalam hubungan

personil. (Ariani;2009;179-180)
33

Menurut Zeithaml dan Bitner (2003;20) dalam Wahjono (2010;12-13), jasa

memiliki empat ciri utama yang sangat mempengaruhi rancangan program

pemasaran, yaitu:

1. Tidak berwujud. Hal ini menyebabkan konsumen tidak dapat melihat,

mencium, meraba, mendengar dan merasakan hasilnya sebelum mereka

membelinya. Untuk mengurangi ketidakpastian, konsumen akan mencari

informasi tentang jasa tersebut, seperti lokasi perusahaan, para penyedia dan

penyalur jasa, peralatan dan alat komunikasi yang digunakan serta harga

produk jasa tersebut. Beberapa hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk

meningkatkan kepercayaan calon konsumen, yaitu: (1) meningkatkan

visualisasi jasa yang tidak berwujud, (2) menekankan pada manfaat yang

diperoleh, (3) menciptakan suatu nama merek (brand name) bagi jasa, atau (4)

memakai nama orang terkenal untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.

2. Tidak terpisahkan (inseparability). Jasa tidak dapat dipisahkan dari

sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang menghasilkannya. Jasa diproduksi dan

dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika konsumen membeli suatu jasa maka ia

akan berhadapan langsung dengan sumber atau penyedia jasa tersebut,

sehingga penjualan jasa lebih diutamakan untuk penjualan langsung dengan

skala operasi terbatas. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan dapat

menggunakan strategi – strategi, seperti bekerja dalam kelompok yang lebih

besar, bekerja lebih cepat, serta melatih pemberi jasa supaya mereka mampu

membina kepercayaan konsumen.


34

3. Bervariasi (variability). Jasa yang diberikan sering kali berubah – ubah

tergantung siapa yang menyajikannya, kapan dan dimana penyajian jasa

tersebut dilakukan. Ini mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas jasa

berdasarkan suatu standar. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan dapat

menggunakan tipe pendekatan dalam pengendalian kualitasnya, yaitu sebagai

berikut:

- Melakukan investasi dalam seleksi dan pelatihan personil yang baik.

- Melakukan standarisasi proses produksi jasa.

- Memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan, survey

pelanggan, dan comparison shopping, sehingga pelayanan yang kurang baik

dapat diketahui dan diperbaiki.

4. Mudah musnah (perishability). Jasa tidak dapat disimpan sehingga tidak dapat

dijual pada masa yang akan datang. Keadaan mudah musnah ini bukanlah

suatu masalah jika permintaannya stabil, karena mudah untuk melakukan

persiapan pelayanan sebelumnya. Jika permintaan berfluktuasi, maka

perusahaan akan menghadapi masalah yang sulit dalam melakukan persiapan

pelayanannya. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan produk, penetapan

harga, serta program promosi yang tepat untuk mengantisipasi

ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran jasa.


35

2.1.10 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

Penelitian terdahulu

No Nama & Tahun


Penelitian Judul Hasil Penelitian

1 Stefanie Analisis Kualitas Hasil penelitian ini adalah


Sahanggamu, Layanan, Servicescape membuat bank berlomba untuk
Lisbeth dan Kepercayaan menawarkan pelayanan yang
Mananeke, Terhadap Kepuasan terbaik untuk menguasai pasar
Jantje Sepang, Nasabah Pada PT. Bank dan menciptakan kepuasan
Vol 3, No.1, Sinarmas Bitung kepada para nasabah.
Tahun 2015 Kepercayaan secara parsial
ISSN : 2303 – berpengaruh signifikan terhadap
1174 Kepuasan nasabah pada PT Bank
Jurnal EMBA Sinarmas Bitung.
2 Kartika Botutihe, Analisis Sistem Antrian Hasil dari penelitian ini adalah
Jacky S B Teller Guna untuk mengetahui sistem antrian
Sumarauw, Optimalisasi Pelayanan di Bank BNI 46 dan untuk
Merlyn M pada PT. Bank Negara mengetahui optimal pelayanan
Karuntu, Vol 6, Indonesia (BNI) 46 teller di Bank BNI. Pola
No. 3, Tahun Cabang Unit Kampus kedatangan nasabah bersifat
2018 Manado Arrival pattern random yaitu
ISSN : 2303 – pelanggan yang datang secara
1174 acak. Sedangkan disiplin Untuk
Jurnal EMBA disiplin antrian menerapkan
system First Come First Serve
(FCFS).
3 Valensia N Analisis Kualitas Hasil penelitian menunjukkan
Ngantung, Layanan Berdasarkan bahwa dimensi kualitas layanan
S.L.H.V. Joyce Persepsi Konsumen Daya Tanggap (Responsiveness)
Lapian, Imelda (Studi Pada Bank Nobu berada pada prioritas utama
W. J. Ogie, Vol Cabang Manado) dimana perlu lebih diperhatikan
5, No. 2, Tahun lagi kinerja perusahaan untuk
2017 dimensi ini agar mampu
ISSN : 2303 – meningkatkan kepuasan nasabah
1174 Bank Nobu Cabang Manado.
Jurnal EMBA Jaminan (Assurance) dan Empati
(Empathy) adalah dimensi-
36

dimensi yang perlu


dipertahankan kinerjanya oleh
perusahaan karena selain
kepentingan nasabah yang tinggi
akan kedua dimensi ini didukung
juga dengan kinerja dari Bank
Nobu akan dimensi ini yang baik
sehingga perlu dipertahankan
kinerjanya.

2.2 KERANGKA PEMIKIRAN

Ketika membicarakan kepuasan pelanggan, mau tidak mau kita juga harus

membahas mutu layanan yang diberikan perusahaan. Suatu layanan sering disebut

juga SERVQUAL (service quality), yaitu:

1. Wujud (tangible) tampilan fasilitas fisik, perlengkapan, personalia, dan materi

komunikasi.

2. Empati (empathy) perhatian, atensi secara individual yang diberikan kepada

pelanggan.

3. Reabilitas (reliability) kemampuan untuk menunjukkan performa yang sesuai

dengan layanan yang dijanjikan andal dan akurat.

4. Tanggapan (responsiviness) kesediaan untuk mendengarkan pelanggan dan

memberikan layanan yang tepat.

5. Jaminan (assurance) pengetahuan dan rasa hormat karyawan terhadap

pelanggan mampu membangkitkan kepercayaan dan percaya diri mereka.

(Haryono;2016;90-91)

Menurut Tjiptono (2009;62) dimensi kualitas pelayanan dengan istilah TERRA:


37

1. Tangible (berwujud), yaitu berupa penampilan fisik, peralatan dan berbagai

materi komunikasi yang baik, menarik, terawat.

Pengukurannya:

a. Pernyataan tentang pikiran yang modern dan memadai.

b. Pernyataan mengenai fasilitas fisik yang bagus, bersih, dan memadai.

c. Pernyataan tentang fasilitas fisik yang menunjang kegiatan bisnis.

d. Pernyataan tentang karyawan yang rapi dan sopan.

2. Emphaty (empati), yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk peduli

memberikan perhatian secara pribadi kepada pelanggan.

Pengukurannya:

a. Pernyataan tentang pelayanan kepada pelanggan secara individual.

b. Pernyataan tentang perhatian karyawan secara pribadi kepada pelanggan.

c. Pernyataan tentang penyediaan karyawan yang dapat bertindak sebagai

penasehat pribadi.

d. Pernyataan tentang pemahaman kebutuhan pelanggan.

e. Pernyataan tentang mengutamakan kepentingan pelanggan.

3. Responsiveness (cepat tanggap), yaitu kemauan dari karyawan dan pengusaha

untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta

mendengar dan mengatasi keluhan dari pelanggan.

Pengukuran meliputi:

a. Pernyataan mengenai kecepatan pelayanan.

b. Pernyataan tentang ketepatan pelayanan.


38

c. Pernyataan tentang sikap untuk membantu pelanggan.

d. Pernyataan tentang penyediaan waktu untuk melayani pelanggan.

4. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan jasa sesuai yang

dijanjikan, terpercaya, akurat, dan konsisten.

Pengukurannya meliputi:

a. Pernyataan tentang ketepatan jasa yang diberikan.

b. Pernyataan tentang kesungguhan dalam melayani pelanggan.

c. Pernyataan tentang dapat dipercaya atau tidaknya dalam melayani

pelanggan.

d. Pernyataan tentang administrasi yang akurat.

5. Assurance (kepastian), yaitu berupa kemampuan karyawan untuk

menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah

dikemukakan kepada pelanggan.

Pengukurannya meliputi:

a. Pernyataan tentang pengetahuan yang dimiliki pelanggan.

b. Pernyataan tentang perasaan aman dan nyaman pelanggan jika

berhubungan dengan karyawan.

c. Pernyataan tentang sikap sopan karyawan terhadap pelanggan.

d. Pernyataan tentang kualitas pekerjaan karyawan.

Dalam penelitian ini, penulis mengambi indikatornya, yaitu:

1. Tangible (berwujud), indikatornya:

a. Fasilitas fisik yang bagus, bersih, dan memadai


39

b. Karyawan yang rapi dan sopan

2. Emphaty (empati), indikatornya:

a. Perhatian karyawan secara pribadi kepada pelanggan

b. Pemahaman kebutuhan pelanggan

c. Mengutamakan kepentingan pelanggan.

3. Responsiveness (cepat tanggap), indikatornya:

a. Kecepatan pelayanan

b. Ketepatan pelayanan

c. Sikap untuk membantu pelanggan

4. Reliability (keandalan), indikatornya:

a. Kesungguhan dalam melayani pelanggan

b. Dapat dipercaya atau tidaknya dalam melayani pelanggan

5. Assurance (jaminan), indikatornya:

a. Pengetahuan yang dimiliki pelanggan

b. Perasaan aman dan nyaman pelanggan jika berhubungan dengan

karyawan.

c. Kualitas pekerjaan karyawan

2.3 HIPOTESIS

Berdasarkan perumusan masalah serta teori – teori yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka didapatkan hipotesis dalam penelitian ini adalah “faktor – faktor

yang menyebabkan belum tercapainya kualitas pelayanan jasa pada PT. Bank Central

Asia, Tbk Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru, diduga karena: menengah
40

Tangible (berwujud), Empathy (empati), Reabilitas (reliability), Responsiveness

(tanggapan), Assurance (jaminan) dengan baik.”


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 OBJEK PENELITIAN

Objek dalam penelitian ini kualitas pelayanan jasa yang ada pada PT. Bank

Central Asia, Tbk Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru.

3.2 POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah yang ada pada PT. Bank

Central Asia, Tbk Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru pada tahun 2018

dengan jumlah populasi sebanyak 5.500 orang. Karena besarnya populasi yang ada,

maka penulis menggunakan rumus slovin:


𝑁
n = 1+𝑁 (𝑒 2 )

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Batas Toleransi Kesalahan, Maksimum 10%

Berdasarkan rumus diatas, maka ukuran sampel sebagai berikut:


𝑁
n=
1+𝑁 (𝑒 2 )

5.500
n = 1+5.500 (0,12)

n = 98 orang

41
42

3.3 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Sampling adalah cara atau teknik tertentu dalam pengambilan sampel penelitian

sehingga sampel tersebut dapat mungkin mewakili populasinya. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini penulis menarik sampel dengan menggunakan metode

accidental sampling, yaitu cara pengambilan sampel secara kebetulan, yaitu siapa saja

secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data.

3.4 JENIS DAN SUMBER DATA

3.4.1 JENIS DATA

Adapun jenis data dalam peneltian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif,

yaitu sebagai berikut:

1. Data kuantitatif

Data yang bersumber dari tanggapan responden tentang kualitas pelayanan

jasa melalui kuesioner.

2. Data kualitatif

Data yang diperoleh langsung dari tempat penelitian khususnya data mengenai

jumlah karyawan, kehadiran, dan lain sebagainya.

3.4.1 SUMBER DATA

Untuk sumber data yang penulis gunakan dalam penulisan penelitian ini, sebagai

berikut:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden baik itu dari

pimpinan/karyawan perusahaan.
43

2. Data sekunder, yaitu data yang di dapat dari nasabah pada PT. Bank Central

Asia, Tbk Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru dan ditambah dengan

bacaan atau literature yang berhubungan dengan peneliti ini.

3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan:

a. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara berupa tanya jawab secara langsung dengan

pimpinan dan karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Pembantu

Ahmad Yani Pekanbaru.

b. Kuesioner

Dengan mengajukan suatu pertanyaan kepada nasabah yang menjadi

responden sehubungan dengan penelitian yang dilakukan agar memperoleh

data yang lebih lengkap.

3.6 IDENTIFIKASI DAN OPERASIONALISASI VARIABEL

Identifikasi dan operasionalisasi variabel dalam penelitian ini diuraikan sebagai

berikut:

Menurut Tjiptono (2009;62) dimensi kualitas pelayanan dengan istilah TERRA:

1. Tangible (berwujud), yaitu berupa penampilan fisik, peralatan dan berbagai

materi komunikasi yang baik, menarik, terawat.

Pengukurannya:

a. Pernyataan tentang pikiran yang modern dan memadai.


44

b. Pernyataan mengenai fasilitas fisik yang bagus, bersih, dan memadai.

c. Pernyataan tentang fasilitas fisik yang menunjang kegiatan bisnis.

d. Pernyataan tentang karyawan yang rapi dan sopan.

2. Emphaty (empati), yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk peduli

memberikan perhatian secara pribadi kepada pelanggan.

Pengukurannya:

a. Pernyataan tentang pelayanan kepada pelanggan secara individual.

b. Pernyataan tentang perhatian karyawan secara pribadi kepada pelanggan.

c. Pernyataan tentang penyediaan karyawan yang dapat bertindak sebagai

penasehat pribadi.

d. Pernyataan tentang pemahaman kebutuhan pelanggan.

e. Pernyataan tentang mengutamakan kepentingan pelanggan.

3. Responsiveness (cepat tanggap), yaitu kemauan dari karyawan dan pengusaha

untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta

mendengar dan mengatasi keluhan dari pelanggan.

Pengukuran meliputi:

a. Pernyataan mengenai kecepatan pelayanan.

b. Pernyataan tentang ketepatan pelayanan.

c. Pernyataan tentang sikap untuk membantu pelanggan.

d. Pernyataan tentang penyediaan waktu untuk melayani pelanggan.

4. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan jasa sesuai yang

dijanjikan, terpercaya, akurat, dan konsisten.


45

Pengukurannya meliputi:

a. Pernyataan tentang ketepatan jasa yang diberikan.

b. Pernyataan tentang kesungguhan dalam melayani pelanggan.

c. Pernyataan tentang dapai dipercaya atau tidaknya dalam melayani

pelanggan.

d. Pernyataan tentang administrasi yang akurat.

5. Assurance (kepastian), yaitu berupa kemampuan karyawan untuk

menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah

dikemukakan kepada pelanggan.

Pengukurannya meliputi:

a. Pernyataan tentang pengetahuan yang dimiliki pelanggan.

b. Pernyataan tentang perasaan aman dan nyaman pelanggan jika

berhubungan dengan karyawan.

c. Pernyataan tentang sikap sopan karyawan terhadap pelanggan.

d. Pernyataan tentang kualitas pekerjaan karyawan.

Tabel 3.1

Identifikasi dan Operasionalisasi Variabel

No Variabel Konsep Indikator

1 Tangible Tampilan fasilitas fisik, Fasilitas fisik yang bagus,


(berwujud) perlengkapan, personalia, bersih, dan memadai
dan materi komunikasi. Karyawan yang rapi dan sopan
2 Empathy Perhatian, atensi secara Perhatian karyawan yang
(empati) individual yang diberikan secara pribadi kepada
kepada pelanggan. pelanggan
46

Pemahaman kebutuhan
pelanggan
Mengutamakan kepentingan
pelanggan
3 Responsiveness Kesediaan untuk Kecepatan pelayanan
(tanggapan) mendengarkan pelanggan Ketepatan pelayanan
dan memberikan layanan Sikap untuk membantu
yang tepat. pelanggan

4 Reliability Kemampuan untuk Kesungguhan dalam melayani


(kehandalan) menunjukkan performa pelanggan
yang sesuai dengan layanan Dapat dipercaya atau tidaknya
yang dijanjikan andal dan dalam melayani pelanggan
akurat.
5 Assurance Pengetahuan dan rasa Pengetahuan yang dimiliki
(jaminan) hormat karyawan terhadap pelanggan
pelanggan mampu Perasaan aman dan nyaman
membangkitkan pelanggan jika berhubungan
kepercayaan dan percaya dengan karyawan
diri mereka. Kualitas pekerjaan karyawan

3.7 ANALISIS DATA

Kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis

data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap

variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab masalah, dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Di dalam menganalisa data penelitian ini, penulis menggunakan analisa data

dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu data yang diperoleh dan dibahas

menyeluruh berdasarkan kenyataan yang terjadi pada perusahaan dan dikaitkan


47

dengan teori – teori yang mendukung pembahasan, kemudian hasil analisa ini

diharapkan dapat membuktikan bahwa hipotesa yang telah ada benar dan tepat.

Dalam penelitian ini menggunakan jenis data interval. Jawaban skala jawaban

antara 1-5 adalah :

1. Skor 1 untuk jawaban STB (Sangat Tidak Baik)

2. Skor 2 untuk jawaban TB (Tidak Baik)

3. Skor 3 untuk jawaban CB (Cukup Baik)

4. Skor 4 untuk jawaban B (Baik)

5. Skor 5 untuk jawaban SB (Sangat Baik)

Tabel 3.2

Penilaian Interprestasi Mean Variabel Penelitian

NILAI MEAN INTERPRESTASI


1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik
1,80 – 2,59 Tidak Baik
2,60 – 3,39 Cukup Baik
3,40 – 4,19 Baik
4,20 – 5,00 Sangat Baik
Sumber: Ghozali (2008)
BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN PT. BANK CENTRAL ASIA

(BCA), TBK CABANG PEMBANTU AHMAD YANI PEKANBARU

PT. Bank Central Asia berawal dari sebuah usaha dagang bernama NV Knitting

Factory di Semarang yang didirikan pada tanggal 10 Agustus 1955, dengan akte

notaries no 38, kongsi dagang ini kemudian berkembang menjadi N.V Bank Central

Asia, yang pertama kali beroperasi di pusat perniagaan di jalan Asemka pada tanggal

21 Februari 1957. Pada tanggal 18 maret 1960 dikukuhkan menjadi PT. Bank Central

Asia, dimana berbentuk perseroan terbatas dengan modal awal sebesar Rp 600.000,-

dan bertujuan untuk melayani kebutuhan pendanaan bagi masyarakat pedagang kecil

yang saat itu sedang tumbuh di Jakarta.

Sejak pertengahan tahun 1970-an, Bank Central mulai berkembang pesat, pada

tahun inilah dapat dikatakan merupakan era cepat landas PT. Bank Central Asia. Pada

tahun 1974 misalnya, Bank Central Asia bersama – sama lembaga keuangan

terkemuka dari Jepang, Inggris, dan Hongkong mulai menjalin mendirikan lembaga

keuangan bukan Bank (LKBB) yang dinamakan PT. Multi National Finance

Coorporation (Multicor). PT Bank Central Asia menjadi pemegang saham terbesar di

Multicor sebesar 51% dari total saham.

Dengan kerja sama yang dilakukan oleh Bank Central Asia dan disertai juga

dengan pengelolaan yang profesional, sumber dana dan jangkauan PT. Bank Central

Asia menjadi luas dengan asset yang cukup Rp 12,8 Milyar pada tahun 1977. PT

48
49

Bank Cental Asia mulai menujukkan diri sebagai bank yang menguasai pasar

perbankan. Bank Central Asia terus berkembang ke berbagai provinsi atau daerah –

daerah yang belum banyak dijangkau bank lain. Tahun 1977 status bank devisa

diperoleh Bank Central Asia, sejak saat itu berbagai macam transaksi valuta asing dan

ekspor – impor dapat dilayani oleh PT. Bank Central Asia. Kondisi itu membuat PT.

Bank Central Asia masuk dalam bank swasta papan atas dan terkemuka berstatus

bank devisa.

Pada tahun 1981 PT. Bank Central Asia bersama – sama dengan Japan leasing

corporation dan the long term of Japan, Ltd mendirikan PT. Central Sari

Metropolitan Leasing, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang pembiayaan, dalam

patungan ini PT. Bank Central Asia menguasai 30%-35% sahamnya.

Pada tahun 1986 PT. Bank Central Asia mulai membuka cabang di luar negeri,

yang pertama adalah di Nassau Bahamas kemudian yang kedua di China Town New

York Amerika Serikat. Menanggapi semakin banyaknya kebutuhan maka PT. Bank

Central Asia membuka cabang ketiga di London sebagai kantor perwakilan.

Perkembangan selanjutnya pada tahun 1988 PT. Bank Central Asia mendapatkan

izin untuk mengeluarkan Bank Central Asia Visa Travellers Cheques. Selain itu

melalui kerja sama dengan The Long Term Credit Bank of Japan, Ltd mendirikan

LTCB Central Asia, dengan komposisi kepemilikan saham 15% dimiliki Bank

Central Asia dan 85% sisanya milik mitra kerja sama dari Jepang. Bank ini didirikan

untuk memberikan pinjaman jangka panjang pada sector industry yang berorientasi

pada ekspor non migas. Memasuki tahun 1992 merupakan era konsolidasi bagi Bank
50

Central Asia, peningkatan kualitas pelayanan semakin diupayakan untuk lebih

memenuhi kebutuhan nasabah, terbukti dengan asset Bank Central Asia pada akhir

Desember 1992 telah mencapai Rp 41,1 triliun dengan jumlah jaringan kantor cabang

sebanyak 439 kantor cabang dalam negeri dan 7 kantor cabang luar negeri.

Berkaitan dengan kebijakan perbankan pada tanggal 27 Oktober 1988 yang

memberikan keleluasaan bagi bank – bank swasta nasional, Bank Perkreditan Rakyat

(BPR), Bank Asing untuk memberikan atau membuka kantor – kantor baru atau

kantor cabang baru.

BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank

Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali

yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997.

Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan system perbankan

di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di

BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah panik lalu

beramai – ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan

dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu

mengambil alih BCA di tahun 1998.

Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil

pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga

telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Asset BCA mencapai Rp 67,93 triliun,

padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53,36 triliun. Kepercayaan masyarakat


51

pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank

Indonesia di tahun 2000.

Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik.

Penawaran saham perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar

22,55% yang berasal dari investasi BPPN. Setelah penawaran saham perdana itu,

BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua

dilaksanakan dibulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN menginvestasikan 10% lagi

dari saham miliknya di BCA.

Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender

penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd yang berbasis di

Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi

tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko

secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank tradisional maupun

sebagai lembaga intermediasi financial.

4.2 VISI, MISI DAN TATA NILAI PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK

KANTOR CABANG PEMBANTU AHMAD YANI PEKANBARU

4.2.1 Visi

“Bank pilihan utama pilihan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting

perekonomian Indonesia.”

4.2.2 Misi

1. Membangun institusi unggul dibidang penyelesaian pembayaran dan solusi

keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.


52

2. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan financial

yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.

3. Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholders.

4.2.3 Tata Nilai

1. Focus pada nasabah

2. Integritas

3. Kerjasama tim

4. Berusaha mencapai yang terbaik

4.3 STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Bank BCA, Tbk KCP Ahmad Yani Pekanbaru

Kepala Cabang

Kepala Operasional Kepala


Cabang Layanan

Kepala Bagian
Account Officer
(supervisor)

Customer Service
Back Office Officer & Teller
Sumber: PT. Bank BCA, Tbk Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru
53

4.3.1 Kepala Cabang (pimpinan)

A. Tanggungjawab:

1. Bertanggungjawab sebagai wakil direksi pusat untuk menjalankan

perusahaan di cabang.

2. Bertanggungjawab untuk memberikan laporan kemajuan cabang kepada

direksi pusat termasuk laporan keuangan cabang.

3. Menjalankan program perusahaan untuk cabang tersebut dan mengejar

target.

B. Uraian tugas:

1. Bertugas memimpin kantor cabang ditempat kedudukannya dan bertindak

atas nama direksi baik didalam maupun diluar pengadilan dalam

hubungannya dalam kegiatan usaha bank.

2. Memegang rahasia bank dan kode lalu lintas keuangan.

3. Melaksanakan misi kantor cabang secara keseluruhan.

4. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur.

5. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, serta mengelola bisnis di

wilayah kerja kantor cabang.

6. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, serta mengelola layanan

unggul kepada nasabah.

7. Mengelola kas daerah.

8. Memberikan kontibusi laba yang nyata terhadap upaya pencapaian laba

bank secara keseluruhan.


54

9. Memberikan kontribusi yang nyata untuk mendorong pemberdayaan

ekonomi.

10. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank

Indonesia serta peraturan perundang – undangan lain yang berlaku.

4.3.2 Kepala operasional cabang

A. Tanggungjawab:

1. Bertanggungjawab sebagai wakil kepala cabang untuk menjalankan setiap

kegiatan operasional.

2. Bertanggungjawab untuk memberikan laporan kemajuan cabang kepada

kepala cabang termasuk laporan keuangan cabang.

3. Menjalankan program perusahaan untuk cabang tersebut dan mengejar

target.

B. Uraian tugas:

1. Mempunyai tugas untuk mengelola pelaksanaan tugas rutin harian di Back

Office secara efektif dan efisien serta menyusun laporan mengenai

kegiatan operasional harian dan bulanan pada kantor cabang sesuai dengan

pedoman dan pelaporan dari Kantor Pusat baik untuk keperluan

manajemen maupun keperluan ekstern.

2. Membantu pimpinan cabang dalam bidang operasi yang biasa dalam

perbankan disebut dengan bank office. Dalam pengoperasian bank Kepala

Operasional membawahi:
55

a. Kasir: biasanya dalam suatu kantor cabang ada sekitar 4-5 orang yang

tugasnya membantu nasabah untuk penerimaan dan pengambilan

uang, transfer, pengiriman uang dan menabung. Biasanya para kasir –

kasir tersebut dikepalai oleh kepala kasir.

b. Deposito: seseorang yang tugasnya membuat document (surat

berharga) dari nasabah yang biasanya berjangka waktu 1 bulan, 3

bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

c. Tabungan: seseorang yang mencatat dan membukukan tabungan dari

nasabah.

d. Kliring: seseorang yang tugasnya memindahkan dan mencatat dana –

dana nasabah ke bank lain dalam bentuk warkat (cek dan giro) jadi

bahan dalam bentuk tunai.

e. Transfer: seseorang yang tugasnya memindahkan dan mencatat dana –

dana nasabah ke bank lain dalam bentuk tunai.

f. Administrasi kredit: seseorang yang tugasnya mencatat dan

menyimpan jaminan – jaminan kredit nasabah. Jaminan – jaminan itu

disimpan dalam khazanah (brankas/lemari besi).

g. Manager marketing (MM): seseorang yang tugasnya membantu

pimpinan cabang dalam bidang marketing (pemasaran). Dalam

perbankan manager marketing membawahi:


56

 AAO (assistant account officer): seseorang yang tugasnya

membantu Manager Marketing.

 Marketing funding: seseorang yang tugasnya mencari dan

mengumupulkan dana nasabah.

 Marketing landing: seseorang yang tugasnya member kredit

pada nasabah.

 Consumer marketing: seseorang yang tugasnya member kredit

consumer pada nasabah (kredit rumah, kredit mobil, dll).

 Customer service: seseorang yang tugasnya membantu nasabah

dalam membuka tabungan, membuka deposito.

 Legal: seseorang yang tugasnya membantu marketing dalam

bidang hukumnya dalam memberikan kredit.

 Bagian umum: seseorang yang tugasnya mengeluarkan dan

mencatat seluruhnya yang dibutuhkan, misalnya tiket – tiket

perjalanan (aplikasi-akomodasi), perlengkapan dapur dan

barang – barang dapur untuk karyawan.

 Satpam: seseorang yang tugasnya menjaga keamanan bank

tersebut.

 Office boy (OB): seseorang yang tugasnya membantu

karyawan membeli makanan, membuat minuman dan


57

membantu mengantar surat – surat nasabah yang urgent, serta

membersihkan seluruh gedung kantor.

 Driver: seseorang yang tugasnya mengantar karyawan untuk

kepentingan kantor dan menjaga kendaraan dan kebersihan

kendaraan.

 Sekretaris: seseorang yang tugasnya membantu pimpinan

cabang dalam bidang surat menyurat atau mengurusi segala

kepentingan pimpinan cabang.

 Audit: tugasnya mengawasi pengoperasian perbankan, tetapi

pekerjaannya tidak di bawah pimpinan cabang, melainkan

bertanggungjawab langsung pada kantor pusat.

4.3.3 Kepala layanan

A. Tanggungjawab:

1. Bertanggungjawab sebagai wakil dari kepala cabang yang berfokus pada

pelayanan nasabah.

2. Memberikan pelayanan terbaik dan memberikan solusi kepada nasabah.

3. Bertanggungjawab untuk memberikan laporan pelayanan nasabah kepada

kepala cabang.

B. Uraian tugas:

Mempunyai tugas untuk mengelola pelaksanaan tugas rutin harian di front

office secara efektif dan efisien serta menyusun laporan mengenai kegiatan
58

operasional kantor cabang sesuai dengan pedoman dan pelaporan dari kantor

pusat, baik untuk keperluan manajemen maupun keperluan ekstern. Kepala

layanan cabang mempunyai tanggungjawab membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu:

seksi pengumpulan dana dan pelayanan nasabah dan seksi akuntansi serta

mengadakan koordinasi dengan setiap tugas dari bawahannya, yaitu:

a. Kabag kas besar

Kabag kas besar mempunyai tanggungjawab terhadap pemeliharaan kas

besar yang membawahi beberapa seksi, yaitu:

1. Kas besar

2. Samsat I

3. Samsat II

4. Kas supadio

5. Kas sudarso

b. Kabag pelayanan uang tunai

Kabag pelayanan uang tunai bertanggungjawab terhadap beberapa seksi

yang berhubungan langsung dengan nasabah dan membawahi beberapa

seksi, yaitu:

1. Teller

2. PDAM

3. Pensiunan

4. Gaji

5. Kas mobil
59

c. Kabag CSO dan CID

Kabag CSO dan CID bertanggungjawab terhadap pelayanan nasabah atau

pelayanan dinasabah membutuhkan suatu informasi terhadap produk

perbankan atau pelayanan pendaftaran nasabah baru

(giro/deposito/tabungan), informasi saldo, pengiriman uang dan lain-lain.

4.3.4 Account officer

A. Tanggungjawab:

1. Bertanggungjawab untuk memberikan laporan mengenai pemasaran

kredit.

2. Bertanggungjawab sebagai analisis kredit yang telah memberikan

approved kepada debitur yang mengajukan kredit.

B. Uraian tugas:

1. Melakukan pemasaran kredit (sesuai dengan kebijakan perkreditan bank

yang bersangkutan).

2. Melakukan analisis kredit, sehingga dapat membuat suatu keputusan

apakah permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur atau debitur

(jika permohonan merupakan penambahan fasilitas kredit) layak untuk

dibiayai.

3. Menguasai kemampuan marketing dan analisis kredit, termasuk dalam

melakukan perhitungan tingkat resiko dan pengembalian pinjaman yang

diberikan kepada seseorang atau suatu badan usaha.


60

4. Mampu melihat dengan seksama kondisi, karakter dan prospek usaha

debitur serta mampu melakukan analisis laporan keuangan debitur,

sehingga dia dapat menilai kemampuan debitur untuk mengembalikan

pinajmannya, kondisi keuangan, kemampuan berkompetisi, keunggulan

debitur resiko – resiko spesifik yang dihadapi oleh suatu industri, barriers

to entry, dan lain – lain.

5. Melakukan negoisasi lebih lanjut berdasarkan persetujuan tersebut dengan

calon debitur mengenai besar plafon kredit, jangka waktu dan persyaratan

kredit yang harus dipenuhi. Apabila telah disetujui oleh dua belah pihak

baru maka dibuatkan perjanjian kredit dan mengumpulkan dokumentasi

kredit serta proses pengikatan terhadap jaminan yang diberikan debitur.

4.3.5 Kepala bagian (supervisor)

A. Tanggungjawab:

1. Bertanggungjawab sebagai supervisor/pemimpin teller dan CSO

2. Memberikan hasil laporan dari pelayanan teller dan CSO dan

bertanggungjawab atas segala hasil pelayanan terhadap nasabah.

3. Bertanggungjawab untuk memberikan laporan dari pelayanan kepada

kepala cabang termasuk laporan keuangan cabang.

B. Uraian tugas:

1. Membuat laporan awal hingga akhir dari pelayanan terhadap nasabah.

2. Member persetujuan saat nasabah meminta solusi atas permasalahannya.


61

3. Memberikan solusi dan pelayanan terbaik sesuai dengan prosedur yang

berlaku.

4. Membuat laporan lembur teller dan cso bagian frontliner.

5. Memberikan product knowledge bawahannya.

4.4 ASPEK KEGIATAN PERUSAHAAN

Usaha pokok PT. Bank Central Asia, Tbk adalah menghimpun dana masyarakat

dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit jasa – jasa keuangan lainnya.

Produk yang disediakan untuk menghimpun dana adalah sebagai berikut:

1. Giro

2. Tabungan:

 Tabungan Serba Guna (TSG)

 Tabungan Simpanan Pembangunan Daerah (SIMPEDA)

3. Deposito:

 Deposito berjangka

 Sertifikat deposito

 Deposito on call

Produk kredit terdiri dari:

1. Kredit Usaha Kecil (KUK):

 PER (Pemberdayaan Ekonomi Rakyat)

 PEGEL (Pengusaha Golongan Ekonomi Lemah)

 PHBK (Pembiayaan Hubungan Bank dan Kelompok Usaha)


62

 Mitra Usaha PT. Pupuk Kaltim

 Kredit Pembelian Gabah

 KU/KMK s.d Rp 350 juta

2. Kredit cicilan

3. Kredit non kulk

 Kredit investasi di atas Rp 350 juta

 Kredit modal kerja diata Rp 350 juta

Produk jasa – jasa keuangan lainnya:

1. Pemegang Rekening Kas Daerah

2. Kiriman Uang

3. Surat Keterangan Bank (referensi bank)

4. Surat Dukungan Keuangan Bank

5. Bank Garansi (tender, pelaksanaan, uang muka, pemeliharaan)

6. Inkasso

7. Jual Beli Valuta Asing (money changer)

8. SKBDN (Surat Keterangan Berdokumen Dalam Negeri)

9. Payment Point (pembayaran rekening telepon, handphone, dan PDAM)

10. Pembayaran Gaji PNS dan Pensiunan

11. Penyewaan Safe Deposit Box


BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL PENELITIAN

5.1.1 DESKRIPSI KARAKTERISTIK RESPONDEN

Karakteristik responden yang penulis paparkan pada penelitian ini adalah berupa

identitas responden yang memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan yang

penulis berikan dalam bentuk kuesioner. Deskripsi karakteristik responden yang

diteliti terdiri dari jenis kelamin, tingkat usia, jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan

sebagai berikut:

5.1.1.1 Tanggapan Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 5.1

Tanggapan Responden Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%)


1 Laki -Laki 47 47,96
2 Perempuan 51 52,04
Jumlah 98 100
Sumber: Data olahan dari hasil penelitian

Dari tabel 5.1 diatas dapat dilihat bahwa tanggapan responden menurut jenis

kelamin yaitu perempuan lebih banyak dibandingkan laki – laki sebesar 51 orang

(52,04%) responden dikarenakan perempuan lebih aktif untuk ke bank dibandingkan

laki – laki yang malas dikarena kan tidak ingin menunggu antrian atau pun hal yang

lainnya dan perempuan juga adalah seseorang yang lebih memahami dalam

mengelola keuangan.

63
64

5.1.1.2 Tanggapan Responden Menurut Tingkat Usia

Tabel 5.2

Tanggapan Responden Menurut Tingkat Usia

No Usia (tahun) Jumlah (orang) Presentase (%)


1 19-25 tahun 25 25,51
2 26-35 tahun 23 23,47
3 36-45 tahun 40 40,82
4 46 tahun keatas 10 10,20
Jumlah 98 100
Sumber: Data olahan hasil penelitian

Pada tabel 5.2 diatas mengetahui bahwa tanggapan responden menurut tingkat usia

yaitu umur 19-25 tahun sebanyak 25 orang (25,51%) responden, pada umur 26-35

tahun sebanyak 23 orang (23,47%) responden, pada umur 36-45 tahun sebanyak 40

orang (40,82%) responden, dan pada umur 46 tahun keatas yaitu sebanyak 10 orang

(10,20%) responden. Dapat kita lihat bahwa kesimpulannya yaitu pada umur 36-45

tahun lebih sering melakukan aktivitas ke Bank dikarenakan banyak nya program –

program baru yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan program Bank.

5.1.1.3 Tanggapan Responden Menurut Jenjang Pendidikan

Tabel 5.3

Tanggapan Responden Menurut Jenjang Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Jumlah (orang) Presentase (%)


1 SLTP 9 9,18
2 SLTA 11 11,22
3 Diploma 30 30,61
4 Sarjana 48 48,98
Jumlah 98 100
Sumber: Data olahan hasil penelitian
65

Dari tabel 5.3 diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden menurut jenjang

pendidikan yaitu pada tingkat pendidikan SLTP sebanyak 9 orang (9,18%)

responden, pada tingkat pendidikan SLTA sebanyak 11 orang (11,22%) responden,

pada tingkat pendidikan Diploma sebanyak 30 orang (30,61%) responden, dan pada

tingkat pendidikan sarjana sebanyak 48 orang (48,98%) responden. Dapat diambil

kesimpulan nya yang sering berkunjung ke Bank yaitu kebanyakan dari golongan

tingkat pendidikan Sarjana karena dapat diketahui bahwa pemahaman tentang

program yang ada pada Bank BCA tersebut lebih dapat diketahui oleh orang yang

berpendidikan Sarjana dan kebanyakan yang Sarjana lebih banyak memiliki

pekerjaan yang lebih terjamin dari pada tingkat pendidikan SLTP, SLTA, dan

Diploma dan lebih memahami keuangan dan program-program yang ada di bank

lebih baik dibandingkan tingkat pendidikan yang lainnya.

5.1.1.4 Tanggapan Responden Menurut Pekerjaan

Tabel 5.4
Tanggapan Responden Menurut Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Presentase (%)
1 Pegawai 10 10,20
2 Karyawan Swasta 30 30,61
3 Wiraswasta 46 46,94
4 Lainnya 12 12,24
Jumlah 98 100
Sumber: Data olahan hasil penelitian

Pada tabel 5.4 diatas diketahui bahwa tanggapan responden menurut pekerjaan

adalah pegawai sebanyak 10 orang (10,20%) responden, pada pekerjaan karyawan


66

swasta sebanyak 30 orang (30,61%) responden, pada pekerjaan wiraswasta sebanyak

46 orang (46,94%) responden, dan pada pekerjaan lainnya sebanyak 12 orang

(12,24%) responden. Dapat dilihat bahwa wiraswasta lebih sering melakukan

aktivitas di Bank dikarenakan wiraswasta lebih banyak memiliki waktu bebas dalam

bepergian yang salah satu nya yaitu di Bank.

5.1.2 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA

5.1.2.1 Tangible (bukti langsung)

Yaitu tampilan fasilitas fisik, perlengkapan, personalia, dan materi komunikasi.

Tangible (bukti langsung) meliputi fasilitas fisik yang bagus, bersih, dan memadai,

karyawan yang rapi dan sopan yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini tanggapan

responden:

a. Fasilitas fisik yang bagus, bersih dan memadai

Seperti kita ketahui bahwa dalam dunia perbankan nilai utama dalam

melakukan pelayanan, yang lebih diperhatikan pertama oleh nasabah yaitu

fasilitas fisik yang bagus, bersih dan rapi, maka nilai ini lah yang dapat

membuat nasabah akan merasa nyaman dalam setiap melakukan transaksi

pada bank BCA. Sehingga dapat dilihat pembahasan nya pada tabel 5.5

dibawah ini:
67

Tabel 5.5
Tanggapan Responden Tentang Fasilitas Fisik yang Bagus, Bersih dan Memadai
pada PT. Bank BCA Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru
No Kategori Bobot Frekuensi Total Skor Presentase (%)
1 Sangat Baik 5 20 100 27,17
2 Baik 4 45 180 48,91
3 Cukup Baik 3 22 66 17,93
4 Tidak Baik 2 11 22 5,98
5 Sangat Tidak Baik 1 0 0 0,00
Jumlah 98 368 100
Rata - rata Skor 368/98 = 3,76
Sumber: Data olahan hasil penelitian

Pada tabel 5.5 diatas diketahui bahwa tanggapan responden tentang fasilitas fisik

yang bagus, bersih, dan memadai adalah sangat baik sebanyak 20 orang (27,17%)

responden, pada kategori baik sebanyak 45 orang (48,91%) responden, pada kategori

cukup baik sebanyak 22 orang (17,93%) responden, pada kategori tidak baik

sebanyak 11 orang (5,98%) responden. Dapat disimpulkan bahwa fasilitias fisik yang

bagus, bersih dan memadai pada PT. Bank BCA Cabang Pembantu Ahmad Yani

Pekanbaru telah memikat hati nasabah untuk dapat menikmati jasa pelayanan yang

diberikan oleh karyawan/aparatur dengan jumlah tanggapan responden sebanyak 45

orang (48,91%) responden dan memiliki rata-rata skor sebesar 368/98 = 3,76 berada

pada angka (3,40 - 4,19) dengan interprestasi baik. Hal ini berarti bahwa fasilitas fisik

dari Bank BCA Cabang Ahmad Yani dapat dikatakan baik, dan diberi warna yang

bagus dan menarik, lebih bersih dan yang selalu dijaga adalah kebersihannya.
68

b. Karyawan Rapi dan Sopan

Dalam suatu perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, hal yang pertama

dilihat untuk menarik perhatian nasabah yaitu penampilan karyawan yang rapi

dan sopan. Dapat dilihat pada uraian dibawah ini pada tabel 5.6:

Tabel 5.6
Tanggapan Responden Tentang Karyawan Rapi dan Sopan pada PT. Bank
BCA Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru
No Kategori Bobot Frekuensi Total Skor Presentase (%)
1 Sangat Baik 5 48 240 57,42
2 Baik 4 28 112 26,79
3 Cukup Baik 3 22 66 15,79
4 Tidak Baik 2 0 0 0,00
5 Sangat Tidak Baik 1 0 0 0,00
Jumlah 98 418 100
Rata - rata Skor 418/98 = 4,27
Sumber: Data olahan hasil penelitian

Dari tabel 5.6 diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang

karyawan rapi dan sopan pada kategori sangat baik sebanyak 48 orang (57,42%)

responden, pada kategori baik sebanyak 28 orang (26,79%) responden, pada kategori

cukup baik sebanyak 22 orang (15,79%) responden. Maka, dapat diambil kesimpulan

bahwa karyawan dalam melayani nasabah dengan tampilan rapi dan sopan sangat

baik dengan hasil (57,42%) sehingga nyaman dipandang oleh mata dan membuat

senang dalam setiap bertransaksi yang menghasilkan sebanyak 48 orang responden

mengatakan sangat baik dan memiliki nilai rata-rata skor yaitu sebesar 418/98 = 4,27

berada pada angka (4,20 – 5,00) dengan interprestasi sangat baik, berarti penampilan

yang rapi dan sopan seluruh karyawan membuat nasabah Bank BCA Cabang
69

Pembantu Ahmad Yani merasa nyaman dan senang, dan lebih sangat baik lagi bila

penampilan rapi dan sopan ini dapat dipertahankan tingkat kebaikannya untuk dapat

memberikan kepuasan bagi nasabah Bank BCA Cabang Pembantu Ahmad Yani

Pekanbaru.

5.1.2.2 Emphaty (empati)

Yaitu perhatian, atensi secara individual yang diberikan kepada pelanggan.

Emphaty (empati) meliputi perhatian karyawan yang secara pribadi kepada

pelanggan, pemahaman kebutuhan pelanggan, dan mengutamakan kepentingan

pelanggan yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

a. Perhatian karyawan yang secara pribadi kepada pelanggan.

Perlu diketahui dalam dunia perbankan khususnya pada jasa yang ada pada

Bank maka perhatian lah yang diperlukan oleh para nasabah. Sehinggga dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.7
Tanggapan Responden Tentang Perhatian Karyawan yang Secara
Pribadi Kepada Pelanggan Pada PT. Bank BCA, Tbk
Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru
No Kategori Bobot Frekuensi Total Skor Presentase (%)
1 Sangat Baik 5 15 75 22,87
2 Baik 4 19 76 23,17
3 Cukup Baik 3 49 147 44,82
4 Tidak Baik 2 15 30 9,15
5 Sangat Tidak Baik 1 0 0 0,00
Jumlah 98 328 100
Rata - rata Skor 328/98 = 3,35
Sumber: Data olahan hasil penelitian
70

Pada tabel 5.7 diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang

perhatian karyawan yang secara pribadi kepada pelanggan pada kategori sangat baik

sebanyak 15 orang (22,87%) responden, pada kategori baik sebanyak 19 orang

(23,17%) responden, pada kategori cukup baik sebanyak 49 orang (44,82%)

responden, pada kategori tidak baik sebanyak 15 orang (9,15%) responden.

Dapat diambil kesimpulan bahwa perhatian karyawan yang secara pribadi kepada

para pelanggannya (nasabah) membuat nasabah Bank BCA kurang nyaman

dikarenakan dalam melayani dan member jasa karyawan cenderung memilih – milih

kepada siapa mereka lebih interaktif, jika nasabah yang prioritas akan lebih

diutamakan dalam setiap pelayanan sehingga nasabah umum merasakan keresahan

dalam menunggu antrian yang ada pada Bank BCA tersebut. Sehingga perlu

ditekankan bahwa karyawan BCA lebih memperhatikan apa saja yang dibutuhkan

nasabah nya sesuai tempatnya dikarenakan apabila nasabah prioritas sudah memiliki

tempat nya tertentu, jika dilihat dari hasil responden yang menyatakan cukup baik

dengan hasil 49 orang (44,82%) dan memiliki rata-rata skor sebesar 328/98 =3,35

berada pada angka (2,60 – 3,39) dengan interprestasi cukup baik. Hal ini berarti

merupakan perhatian karyawan yang secara pribadi kepada pelanggan Bank BCA

Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru harus lebih baik, memberi sikap respect,

menimbulkan rasa peduli terhadap nasabah, dan jauh lebih ditingkatkan lagi

perhatiannya agar nasabah merasa bahwa mereka sangat diharapkan.

b. Pemahaman Kebutuhan Pelanggan


71

Keinginan seseorang akan barang/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan

secara berkesinambungan. Dapat dilihat pada tabel 5.8 dibawah ini:

Tabel 5.8
Tanggapan Responden Tentang Pemahaman Kebutuhan Pelanggan pada PT.
Bank BCA, Tbk Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru
No Kategori Bobot Frekuensi Total Skor Presentase (%)
1 Sangat Baik 5 24 120 33,43
2 Baik 4 22 88 24,51
3 Cukup Baik 3 47 141 39,28
4 Tidak Baik 2 5 10 2,79
5 Sangat Tidak Baik 1 0 0 0,00
Jumlah 98 359 100
Rata - rata Skor 359/98 = 3,66
Sumber: Data olahan hasil penelitian

Dari tabel 5.8 diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang

pemahaman kebutuhan pelanggan pada kategori sangat baik sebanyak 24 orang

(33,43%) responden, pada kategori baik sebanyak 22 orang (24,51%) responden,

pada kategori cukup baik sebanyak 47 orang (39,28%) responden, dan pada kategori

tidak baik sebanyak 5 orang (2,79%) responden.

Dapat disimpulkan bahwa dalam setiap pemahaman kebutuhan pelanggan yang

diberikan oleh karyawan Bank BCA masih belum memadai, kurangnya kesigapan

yang diberikan oleh karyawan terhadap pelayanan kepada nasabah, contohnya yaitu:

ketika nasabah datang hendaknya satpam selalu memberikan senyuman dan tegur

sapa serta menanyakan apa yang hendak nasabah butuhkan, begitu juga selanjutnya

terhadap teller dan customer service namun karyawan tersebut lalai dalam
72

memberikan pelayanannya sehingga memberikan tanggapan responden yang hanya

cukup baik sebanyak 47 orang (39,28%) responden dan memiliki rata-rata skor

sebesar 359/98 = 3,66 berada pada angka (3,40 - 4,19) dengan interprestasi baik. Hal

ini berarti pemahaman kebutuhan pelanggan dari Bank BCA Cabang Ahmad Yani

Pekanbaru terlebih adalah baik, diberikan penjelasan-penjelasan yang lebih jelas,

diberikan pertanyaan-pertanyaan yang lebih mudah diingat oleh nasabah mengenai

kelebihan program yang ada, dan lebih meningkatkan kedekatan terhadap nasabah .

c. Mengutamakan kepentingan pelanggan

Dalam pelayanan jasa keuangan hal yang dapat memuaskan nasabah yaitu

dalam segi pelayanan yang lebih diutamakan, sehingga karyawan akan merasa

senang jika kepentingannya lebih diutamakan oleh karyawan. Dan dapat

dilihat uraian nya pada tabel 5.9 dibawah ini:

Tabel 5.9
Tanggapan Responden Tentang Mengutamakan Kepentingan Pelanggan pada
PT. Bank BCA, Tbk Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru
No Kategori Bobot Frekuensi Total Skor Presentase (%)
1 Sangat Baik 5 26 130 33,25
2 Baik 4 45 180 46,04
3 Cukup Baik 3 27 81 20,72
4 Tidak Baik 2 0 0 0,00
5 Sangat Tidak Baik 1 0 0 0,00
Jumlah 98 391 100
Rata - rata Skor 391/98 = 3,99
Sumber: Data olahan hasil penelitian

Pada tabel 5.9 diatas diketahui bahwa tanggapan responden tentang

mengutamakan kepentingan pelanggan pada kategori sangat baik sebanyak 26 orang


73

(33,25%) responden, pada kategori baik sebanyak 45 orang (46,04%) responden,

pada kategori cukup baik sebanyak 27 orang (20,72%) responden.

Dapat disimpulkan bahwa karyawan/aparatur Bank BCA Cabang Pembantu

Ahmad Yani Pekanbaru telah menjalankan tugas sesuai dengan prosedur yaitu lebih

mengutamakan kepentingan pelanggan/nasabah yang hendak ingin menikmati jasa

pelayanan yang ada pada Bank BCA cabang Ahmad Yani Pekanbaru dengan

menghasilkan survey baik sebanyak 45 orang (46,04%) responden serta memiliki

nilai rata-rata skor 391/98 = 3,99 berada pada angka (4,20 – 5,00) dengan

interprestasi sangat baik. Hal ini berarti perkiraan bahwa mengutamakan kepentingan

pelanggan dengan baik lebih dipertahankan agar nasabah Bank BCA Cabang Ahmad

Yani Pekanbaru lebih betah lagi dalam menikmati pelayanan jasa karyawan.

5.1.2.3 Responsiveness (tanggapan)

Yaitu kesediaan untuk mendengarkan pelanggan dan memberikan layanan yang

tepat. Responsiveness (tanggapan) meliputi kecepatan pelayanan, ketepatan

pelayanan, dan sikap untuk membantu pelanggan yang mana tanggapan responden

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

a. Kecepatan pelayanan

Dalam menikmati jasa, nasabah sangat membutuhkan yaitu kecepatan dalam

pelayanan, dikarenakan nasabah tidak ingin menunggu terlalu lama

dikarenakan terlalu banyak aktivitas lain yang ada diluar. Jadi,

pembahasannya akan ditemukan pada tabel 5.10 dibawah ini:


74

Tabel 5.10
Tanggapan Responden Tentang Kecepatan Pelayanan pada PT. Bank BCA
Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru
No Kategori Bobot Frekuensi Total Skor Presentase (%)
1 Sangat Baik 5 12 60 17,91
2 Baik 4 27 108 32,24
3 Cukup Baik 3 49 147 43,88
4 Tidak Baik 2 10 20 5,97
5 Sangat Tidak Baik 1 0 0 0,00
Jumlah 98 335 100
Rata - rata Skor 335/98 = 3,42
Sumber: Data olahan hasil penelitian

Pada tabel 5.10 diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang

kecepatan pelayanan pada kategori sangat baik sebanyak 12 orang (17,91%)

responden, pada kategori baik sebanyak 27 orang (32,24%) responden, pada kategori

cukup baik sebanyak 49 orang (43,88%) responden, dan pada kategori tidak baik

sebanyak 10 orang (5,97%) responden.

Dan dapat diambil kesimpulan bahwa kecepatan pelayanan yang diberikan oleh

karyawan terhadap nasabah harus lebih ditingkatkan kembali, dikarenakan cukup

baik nya hasil responden sebesar 49 orang (43,88%) dengan nilai rata-rata skor

sebesar 335/98 = 3,42 berada pada angka (3,40 – 4,19) dengan interprestasi baik. Hal

ini berarti perkiraan bahwa kecepatan pelayanan dari Bank BCA Cabang Pembantu

Ahmad Yani Pekanbaru lebih ditingkatkan lagi dalam segi memberi pelayanannya

dan memperkuat sietem jaringan agar disaat nasabah ingin melakukan transaksi via

ATM tidak sering terjadi offline.


75

b. Ketepatan Pelayanan

Seperti yang kita ketahui bahwa dalam menikmati pelayanan ketepatan

pelayanan juga sangat dibutuhkan. Jika terjadi kesalahan dalam bertransaksi

maka akan memancing rasa kesal nasabah atas pelayanan jasa yang akan

dinikmati. Maka dari itu, karyawan harus lebih teliti dalam setiap

menjalankan transaksi apapun yang di kehendaki oleh nasabah.

Pembahasannya, akan dapat dilihat pada tabel 5.11 dibawah ini:

Tabel 5.11
Tanggapan Responden Tentang Ketepatan Pelayanan pada PT. Bank BCA
Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru
No Kategori Bobot Frekuensi Total Skor Presentase (%)
1 Sangat Baik 5 10 50 17,61
2 Baik 4 25 100 35,21
3 Cukup Baik 3 53 159 55,99
4 Tidak Baik 2 10 20 7,04
5 Sangat Tidak Baik 1 0 0 0,00
Jumlah 98 284 100
Rata - rata Skor 284/98 = 2,90
Sumber: Data olahan hasil penelitian

Pada tabel 5.11 diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang

ketepatan pelayanan pada kategori sangat baik sebanyak 10 orang (17,61%)

responden, pada kategori baik sebanyak 25 orang (35,21%) responden, pada kategori

cukup baik sebanyak 53 orang (55,99%) responden, pada kategori tidak baik

sebanyak 10 orang (7,04%) responden.

Dapat diambil kesimpulan bahwa ketepatan pelayanan karyawan terhadap nasabah

masih perlu diperbaiki kembali dikarenakan memiliki hasil pencapaian yang cukup
76

baik dengan sebanyak 53 orang (55,99%) dan dengan nilai rata-rata skor sebesar

284/98 = 2,90 berada pada angka (2,60 – 3,39) dengan interprestasi cukup baik. Hal

ini berarti perkiraan bahwa ketepatan pelayanan dari Bank BCA Cabang Pembantu

Ahmad Yani Pekanbaru lebih diperbaiki lagi dalam segi memberi pelayanannya dan

setiap transaksi ada baik nya karyawan juga mengajak berbicara nasabah sekali-sekali

agar nasabah tidak terlalu fokus dalam menunggu sehingga tidak menimbulkan rasa

bosan.

c. Sikap untuk membantu pelanggan

Tanpa adanya bantuan yang baik maka transaksi pelayanan jasa tidak akan

dapat berjalan lancar. Sikap untuk membantu pelanggan maka harus

dijalankan dengan baik oleh karyawan Bank BCA, untuk membantu nasabah-

nasabah yang akan menikmati pelayanan jasa. Pembahasan dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 5.12
Tanggapan Responden Tentang Sikap Untuk Membantu Pelanggan pada PT.
Bank BCA Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru
No Kategori Bobot Frekuensi Total Skor Presentase (%)
1 Sangat Baik 5 15 75 22,19
2 Baik 4 22 88 22,04
3 Cukup Baik 3 53 159 47,04
4 Tidak Baik 2 8 16 4,73
5 Sangat Tidak Baik 1 0 0 0,00
Jumlah 98 338 100
Rata - rata Skor 338/98 = 3,45
Sumber: Data olahan hasil penelitian
77

Pada tabel 5.12 diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang sikap

untuk membantu pelanggan pada kategori sangat baik sebanyak 15 orang (22,19%)

responden, pada kategori baik sebanyak 22 orang (22,04%) responden, pada kategori

cukup baik sebayak 53 orang (47,04%) responden, pada kategori tidak baik sebanyak

8 orang (4,73%) responden.

Dan dapat disimpulkan bahwa sikap untuk membantu pelanggan yang diberikan

oleh karyawan kepada pelanggan/nasabah yang hendak memakai jasa pelayanan pada

bank BCA yaitu cukup baik sebanyak 53 orang (47,04%) dan memiliki hasil rata-rata

skor sebesar 338/98 = 3,45 berada pada angka (3,40 – 4,19) dengan interprestasi baik.

Hal ini berarti perkiraan bahwa sikap untuk membantu pelanggan dari Bank BCA

Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru agar lebih ditingkatkan lagi dalam

memberikan pelayanannya, siap memberikan jawaban-jawaban pertanyaan nasabah

yang tidak mengerti mengenai transaksinya, karyawan juga harus menerapkan 3 S

yaitu salam, sapa, dan senyum.

5.1.2.4 Reliability (kehandalan)

Yaitu kemampuan untuk menunjukkan performa yang sesuai dengan layanan yang

dijanjikan andal dan akurat. Reliability (kehandalan) meliputi: kesungguhan dalam

melayani pelanggan, dan dapat dipercaya atau tidaknya dalam melayani pelanggan,

yang tanggapan responden nya terdiri pada tabel dibawah ini:

a. Kesungguhan dalam melayani pelanggan

Dalam bertransaksi pada Bank BCA, kesungguhan dalam melayani pelanggan

yaitu tindakan yang sangat di apresiasi oleh nasabah, jika karyawan sungguh-
78

sungguh dalam melayani maka dari itu transaksi pun akan baik diterima.

Pembahasan dapat dilihat pada tabel 5.13 dibawah ini:

Tabel 5.13
Tanggapan Responden Tentang Kesungguhan Dalam Melayani Pelanggan pada
PT. Bank BCA Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru
No Kategori Bobot Frekuensi Total Skor Presentase (%)
1 Sangat Baik 5 17 85 22,37
2 Baik 4 55 220 57,89
3 Cukup Baik 3 23 69 18,16
4 Tidak Baik 2 3 6 1,58
5 Sangat Tidak Baik 1 0 0 0,00
Jumlah 98 380 100
Rata - rata Skor 380/98 = 3,88
Sumber: Data olahan hasil penelitian

Pada tabel 5.13 diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang

kesungguhan dalam melayani pelanggan pada kategori sangat baik sebanyak 17 orang

(22,37%) responden, pada kategori baik sebanyak 55 orang (57,89%) responden,

pada kategori cukup baik sebanyak 23 orang (18,16%) responden, pada kategori tidak

baik sebanyak 3 orang (1,58%) responden.

Dapat disimpulkan bahwa kesungguhan dalam melayani pelanggan, karyawan

memiliki sikap yang baik dan melakukan tugas nya sebagaimana mestinya sehingga

memiliki hasil tanggapan positif oleh responden dengan sebanyak 55 orang (57,89%)

dan memiliki rata-rata skor yakni sebanyak 380/98 = 3,88 berada pada angka (3,40 –

4,19) dengan interprestasi baik. Hal ini berarti mengatakan kesungguhan dalam

melayani pelanggan dari Bank BCA Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru
79

adalah baik, memberikan kepuasan tersendiri terhadap nasabah, karyawan melayani

dengan nyata tanpa bertele-tele.

b. Dapat dipercaya atau tidaknya dalam melayani pelanggan

Seperti yang kita ketahui bahwa dalam apapun hal yang sangat diinginkan

adalah hal yang dapat dipercaya atau tidaknya dalam melayani

pelanggan/nasabah. Kejujuran adalah nilai sangat dijunjung tinggi.

Pembahasannya dapat dilihat pada tabel 5.14 dibawah ini:

Tabel 5.14
Tanggapan Responden Tentang Dapat Dipercaya atau Tidaknya Dalam
Melayani Pelanggan pada PT. Bank BCA KCP Ahmad Yani Pekanbaru
No Kategori Bobot Frekuensi Total Skor Presentase (%)
1 Sangat Baik 5 50 250 59,24
2 Baik 4 28 112 26,54
3 Cukup Baik 3 20 60 14,22
4 Tidak Baik 2 0 0 0,00
5 Sangat Tidak Baik 1 0 0 0,00
Jumlah 98 422 100
Rata - rata Skor 442/98 = 4,51
Sumber: Data olahan hasil penelitian

Dari tabel 5.14 diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang dapat

dipercaya atau tidaknya dalam melayani pelanggan pada kategori sangat baik

sebanyak 50 orang (59,24%) responden, pada kategori baik sebanyak 28 orang

(26,54%) responden, dan pada kategori cukup baik sebanyak 20 orang (14,22%)

responden.

Dan dapat diambil kesimpulan bahwa karyawan memiliki nilai pribadi yang

sangat baik, dengan memperlihatkan sikap menjunjung tinggi rahasia dari setiap
80

aktivitas nasabah antara nasabah satu dengan nasabah yang lainnya. Yang memiliki

tanggapan responden sangat baik sebanyak 50 orang (59,24%) dan juga memiliki

rata-rata skor sebesar 442/98 = 4,51 berada pada angka (4,20 – 5,00) dengan

interprestasi sangat baik. Hal ini berarti mengatakan bahwa karyawan dari Bank BCA

Cabang Ahmad Yani Pekanbaru dapat dipercaya dalam hal bertransaksi, dan lebih

baik ini dapat lebih ditingkatkan lagi kejujurannya agar nasabah dapat merasa lebih

aman lagi dalam setiap aktivitas bertransaksi.

5.1.2.5 Assurance (jaminan)

Yaitu pengetahuan dan rasa hormat karyawan terhadap pelanggan mampu

membangkitkan kepercayaan dan percaya diri mereka. Assurance (jaminan) meliputi:

pengetahuan yang dimiliki pelanggan, perasaan aman dan nyaman pelanggan jika

berhubungan dengan karyawan, dan kualitas pekerjaan karyawan, yang mana

tanggapan responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

a. Pengetahuan yang dimiliki pelanggan

Jika pengetahuan dalam melayani pelanggan adalah minim yang dimiliki oleh

karyawan, maka nasabah akan ada pemikiran untuk berpindah keinginan

dalam menikmati jasa pelayanan perusahaan perbankan lainnya. Maka dari itu

pembahasannya dapat dilihat pada tabel 5.15 dibawah ini:

Tabel 5.15
Tanggapan Responden Tentang Pengetahuan yang Dimiliki Pelanggan pada PT.
Bank BCA, Tbk Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru
81

No Kategori Bobot Frekuensi Total Skor Presentase (%)


1 Sangat Baik 5 17 85 23,81
2 Baik 4 29 116 32,49
3 Cukup Baik 3 52 156 43,70
4 Tidak Baik 2 0 0 0,00
5 Sangat Tidak Baik 1 0 0 0,00
Jumlah 98 357 100
Rata - rata Skor 357/98 = 3,64
Sumber: Data olahan hasil penelitian

Pada tabel 5.15 diatas dapat diketahui bahwa pengetahuan yang dimiliki

pelanggan pada kategori sangat baik sebanyak 17 orang (23,81%) responden, pada

kategori baik sebanyak 29 orang (32,94%) responden, dan pada kategori cukup baik

sebanyak 52 orang (43,70%) responden.

Dan dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh pelanggan

tentang program apa saja yang ada pada Bank BCA Cabang Ahmad Yani masih

kurang, yang diakibatkan oleh karyawan yang kurang jelas dan kurang lengkap dalam

menyampaikan program itu kepada para nasabah Bank BCA yang memiliki hasil

responden yang cukup baik sebanyak 52 orang (43,70%) dan hasil rata-rata skor yang

ada sebesar 357/98 = 3,64 berada pada angka (3,40 – 4,16) dengan interprestasi baik.

Hal ini berarti mengatakan pengetahun yang dimiliki oleh pelanggan Bank BCA

Cabang Ahmad Yani Pekanbaru sudah dimiliki dengan baik. Karyawan Bank BCA

memberikan semua materi yang ada pada program di bank tersebut dan telah

disampaikan dengan baik kepada nasabah dan seharusnya keadaan ini lebih dapat

ditingkatkan lagi agar nasabah semakin banyak ingin menikmati pelayanan jasa oleh

bank BCA Cabang Ahmad Yani Pekanbaru.


82

b. Perasaaan aman dan nyaman pelanggan jika berhubungan dengan karyawan

Rasa aman dan nyaman akan lebih menentukan nasabah dalam melakukan

transaksinya, jika nasabah sudah tidak nyaman dengan dengan perlakuan

karyawan Bank BCA Cabang Ahmad Yani Pekanbaru maka dapat merusak

pencapaian oleh perusahaan tersebut. Dapat dilihat pada tabel 5.16:

Tabel 5.16
Tanggapan Responden Tentang Perasaan Aman dan Nyaman Pelanggan Jika
Berhubungan dengan Karyawan pada PT. Bank BCA, Tbk Cabang Pembantu
Ahmad Yani Pekanbaru
No Kategori Bobot Frekuensi Total Skor Presentase (%)
1 Sangat Baik 5 16 80 22,86
2 Baik 4 24 96 27,43
3 Cukup Baik 3 58 174 49,71
4 Tidak Baik 2 0 0 0,00
5 Sangat Tidak Baik 1 0 0 0,00
Jumlah 98 350 100
Rata - rata Skor 350/98 = 3,57
Sumber: Data olahan hasil penelitian

Pada tabel 5.16 diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang

perasaan aman dan nyaman pelanggan jika berhubungan dengan karyawan pada

kategori sangat baik sebanyak 16 orang (22,86%) responden, pada kategori baik

sebanyak 24 orang (27,43%), dan pada kategori cukup baik sebanyak 58 orang

(49,71%) responden.

Dan dapat disimpulkan bahwa perasaan aman dan nyaman pelanggan/nasabah jika

berhubungan dengan karyawan memiliki penilaian yang cukup baik. Dari raut wajah

karyawan yang kurang baik dalam melayani membuat nasabah merasa risih dan
83

merasakan kurang amannya untuk terlalu terbuka terhadap karyawan. Semoga

kedepannya karyawan lebih baik lagi dalam menjalankan tugas nya untuk

memberikan pelayanan yang baik terhadap nasabah yang mana responden

menghasilkan penilaian cukup baik sebanyak 58 orang (49,71%) dan memiliki nilai

rata-rata skor sebesar 350/98 =3,57 berada pada angka (3,40 – 4,19) dengan

interprestasi baik. Hal ini berarti bahwa karyawan Bank BCA Cabang Pembantu

Ahmad Yani Pekanbaru sudah baik dalam memberikan rasa aman dan nyaman bila

berhubungan dengan nasabah pada saat nasabah melakukan transaksinya. Karyawan

telah memberikan rasa aman dan nyaman denngan penuh, dan memberikan kesan

yang bersih dan selalu menjaga sikap terhadap berinteraksi pada nasabah.

c. Kualitas pekerjaan karyawan

Dalam bekerja hendaknya karyawan dapat memperlihatkan sebagaimana

kualitas pekerjaannya terhadap nasabah yang akan dilayani. Pembahasannya

dapat dilihat pada tabel 5.17 dibawah ini:

Tabel 5.17
Tanggapan Responden Tentang Kualitas Pekerjaan Karyawan pada PT. Bank
BCA, Tbk Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru
No Kategori Bobot Frekuensi Total Skor Presentase (%)
1 Sangat Baik 5 16 80 22,53
2 Baik 4 29 116 32,68
3 Cukup Baik 3 53 159 44,79
4 Tidak Baik 2 0 0 0,00
5 Sangat Tidak Baik 1 0 0 0,00
Jumlah 98 355 100
Rata - rata Skor 355/98 = 3,62
Sumber: Data olahan hasil penelitian
84

Pada tabel 5.17 diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden tentang

kualitas pekerjaan karyawan pada kategori sangat baik sebanyak 16 orang (22,53%)

responden, pada kategori baik sebanyak 29 orang (32,68%) responden, dan pada

kategori cukup baik sebanyak 53 orang (44,79%) responden.

Dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas pekerjaan karyawan terhadap pelayanan

jasa yang ingin digunakan oleh nasabah Bank BCA adalah cukup baik dengan hasil

responden sebanyak 53 orang (44,79%) dan diketahui bahwa rata-rata skor yaitu

sebesar 355/98 = 3,62 berada pada angka (3,40 – 4,19) dengan interprestasi baik. Hal

ini berarti mengatakan kualitas pekerjaan oleh karyawan Bank BCA Cabang Ahmad

Yani Pekanbaru terlihat baik dan sangat memiliki hasil yang tertata rapi tanpa ada

banyaknya complain dari nasabah. Perlu ditekankan bahwa karyawan harus lebih

meningkatkan kualitas pekerjaan nya agar nasabah jauh merasa lebih aman lagi dalam

melakukan aktivitas bertransaksi pada PT. Bank BCA, Tbk Cabang Pembantu Ahmad

Yani Pekanbaru.

5.2 PEMBAHASAN

Dari data-data diatas dapat diketahui nya rekapitulasi setiap indikator-indikator

permasalahan yang ada pada Bank BCA Cabang Ahmad Yani Pekanbaru, dan dapat

dilihat pada tabel 5.18 dibawah ini:

Tabel 5.18
Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Analisis Kualitas Pelayanan Jasa pada
PT. Bank BCA Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru
85

Rata -
No Indikator Jawaban Responden
rata
Tangibles (bukti langsung)
1 Fasilitas fisik yang bagus dan memadai 3,76
2 Karyawan rapi dan sopan 4,27
Emphaty (empati)
3 Perhatian karyawan yang secara pribadi kepada pelanggan 3,35
4 Pemahaman kebutuhan pelanggan 3,66
5 Mengutamakan kepentingan pelanggan 3,99
Responsiviness (tanggapan)
6 Kecepatan pelayanan 3,42
7 Ketepatan Pelayanan 2,90
8 Sikap untuk membantu pelanggan 3,45
Reliability (kehandalan)
9 Kesungguhan dalam melayani pelanggan 3,88
10 Dapat dipercaya atau tidaknya dalam melayani pelanggan 4,51
Assurance (jaminaan)
11 Pengetahuan yang dimiliki pelanggan 3,64
Perasaan aman dan nyaman pelanggan jika berhubungan dengan
3,57
12 karyawan
13 Kualitas pekerjaan karyawan 3,62
Jumlah 48,02
Rata - Rata 3,69
Sumber: Data olahan

Berdasarkan dari tabel 5.18 rekapitulasi jawaban responden tentang kualitas

pelayanan jasa pada Bank BCA Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru tersebut

dapat kita lihat bahwa dari hasil rekapitulasi tersebut dari seluruh indikator

menghasilkan jumlah 48,02 dengan jumlah rata-rata 3.69 yang didapat dari 48,02/13

= 3.69 pada angka (3,40 – 4,19) degan interprestasi baik, maka dari hasil rata-rata

tersebut masih perlu tahap perbaikan untuk mencapai hasil yang sangat baik,

sehingga dapat memberikan pencapaian yang sangat baik buat karyawan terutama
86

buat perusahaan Bank BCA Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru. Dari setiap

indikator – indikator tersebut yang mendapatkan hasil terendah yaitu ketepatan

pelayanan dengan hasil 2,90, maka dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa

ketepatan pelayanan karyawan dalam melayani setiap nasabah masih kurang dan

membuat karyawan sering mengeluh atas pelayanan karyawan tersebut.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dibuat dalam pembahasan diatas,

kesimpulan yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

6.1.1 Pada faktor tangible (bukti langsung) dapat dilihat bahwa tanggapan

responden mengenai fasilitas fisik yang bagus, rapi dan memadai

menghasilkan nilai rata-rata skor yaitu 3,76 dengan interprestasi baik dan pada

penampilan karyawan yang rapi dan sopan menghasilkan nilai rata-rata skor

4,27 dengan interprestasi sangat baik.

6.1.2 Pada faktor emphaty (empati) dapat dilihat bahwa tanggapan responden

mengenai perhatian karyawan yang secara pribadi kepada nasabahnya

menghasilkan nilai rata-rata skor yaitu 3,35 dengan interprestasi baik, pada

pemahaman kebutuhan pelanggan menghasilkan rata-rata skor yaitu 3,66

dengan interprestasi baik dan penilaian pada indikator mengutamakan

kepentingan pelanggan menghasilkan nilai rata-rata skor yaitu 3.99 dengan

interprestasi baik.

6.1.3 Pada faktor responsiviness (tanggapan) dapat dilihat bahwa tanggapan

responden mengenai kecepatan pelayanan menghasilkan nilai rata-rata skor

yaitu 3,42 dengan interprestasi baik, dan pada indikator ketepatan pelayanan

menghasilkan skor 2,90 dengan interprestasi cukup baik, dan pada indikator

87
88

sikap untuk membantu pelanggan menghasilkan nilai rata-rata skor yaitu 3,45

dengan interprestasi baik.

6.1.4 Pada faktor reliability (kehandalan) dapat dilihat bahwa pada indikator

kesungguhan dalam melayani pelanggan menghasilkan nilai rata-rata skor

yaitu 3,88 dengan interprestasi baik, pada indikator dapat dipercaya atau

tidaknya dalam melayani memiliki nilai rata-rata skor yaitu 4,51 dengan

interprestasi sangat baik.

6.1.5 Pada faktor assurance (jaminan) dapat dilihat bahwa pada indikator

pengetahuan yang dimiliki pelanggan menghasilkan nilai rata-rata skor yaitu

3,64 dengan interprestasi baik, pada indikator perasaan aman dan nyaman

pelanggan jika berhubungan dengan karyawan menghasilkan nilai rata-rata

skor yaitu 3,57 dengan interprestasi baik, dan pada indikator kualitas

pekerjaan karyawan menghasilkan nilai rata-rata skor 3,62 dengan

interprestasi baik.

Sehingga dapat diambil kesimpulan permasalahan yang harus diperbaiki dalam

kualitas pelayanan jasa yang ada pada Bank BCA Cabang Pembantu Ahmad Yani

Pekanbaru yaitu ketepatan pelayanannya yang memiliki nilai rata-rata skor 2,90

dengan interprestasi cukup baik.

6.2 SARAN

Hal yang disarankan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai

kualitas pelayanan jasa pada PT. Bank BCA, Tbk Cabang Pembantu Ahmad Yani

Pekanbaru maka dapat disimpulkan sebagai berikut:


89

6.2.1 Berkenaan dengan semua indikator yang telah dijabarkan pada pembahasan

hendaknya pimpinan perusahaan betul – betul memilih sumber daya yang

dibutuhkan dengan kemampuan mereka di perusahaan, apabila memang

mempunyai point lebih untuk menjadi karyawan di perusahaan ini, maka

diberikan trainee – trainee yang lebih mendalami bidang yang akan diberikan

kepada karyawan tersebut agar menghasilkan pelaksanaan pekerjaan yang

efektif dan efisien

6.2.2 Untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa yang diharapkan, pimpinan

hendaknya memperhatikan faktor apa saja yang menyebabkan dan memicu

untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa pada perusahaan.

6.2.3 Kedisiplinan pegawai juga harus sangat dipertahankan.

6.2.4 Kerja sama antar karyawan harus lebih ditingkatkan lagi, karena leasing ini

merupakan organisasi yang besar.


90

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Thamrin & Tantri Francis, 2012, Manajemen Pemasaran, Jakarta,

Rajagrafindo Persada

Ariani, 2009, Manajemen Operasi Jasa, Yogyakarta, Graha Ilmu

Effendi, Usman, 2014, Asas Manajemen, Jakarta, Rajagrafindo Persada

Hanafie, 2010, Pengantar Ekonomi Pertanian, Andi Offset

Hardiansyah, 2011, Kualitas Pelayanan Publik, Yogyakarta, Grava Media

Haryono, Budi, 2016, How to Win Customer Trought Customer Service With Heart,

Yogyakarta, Andi Offset

Ismail, 2010, Manajemen Perbankan, Jakarta, Kencana

Kasmir, 2014, Dasar – Dasar Perbankan, Jakarta, Rajawali Pers

, 2011, Etika Customer Service, Jakarta, Rajawali Pers

Nurmansyah, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Untuk Meraih

Keunggulan Kompetitif Perusahaan, Pekanbaru, Unilak Press

, 2017, Era Baru Manajemen Modern, Konsep, Keterampilan dan

Praktik, Pekanbaru,Unilak Press

, 2018, Pengantar Manajemen Pemasaran, Pekanbaru, Unilak Press

Sunyoto, Danang, 2014, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen,

Yogyakarta, CAPS (Center for Academic Publishing Service)

Sungadji, Mamang, Etta & Sopiah, 2013, Perilaku Konsumen : Pendekatan Praktis,

Yogyakarta, Andi Offset


91

Supranto. J, 2011, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Jakarta, Rineka Cipta

Tjiptono, 2014, Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, Yogyakarta,

Andi Offset

, Chandra, Gregios, 2011, Service Quality Statisfication, Edisi Cetakan

Ke – 3, Yogyakarta, Andi Offset

, Chandra, 2007, Service, Quality & Statisfaction, Yogyakarta, Andi

Offset

Wahjono, 2010, Manajemen Pemasaran Bank, Yogyakarta, Graha Ilmu

Stefanie Sahanggamu, Lisbeth Mananeke, Jantje Sepang, 2015, Analisis Kualitas

Layanan, Servicescape dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Nasabah

pada PT. Bank Sinarmas Bitung, Jurnal Emba, Vol 3, No. 1, hal.1084-1095

Kartika Boutihe, Jacky S B Sumarauw, Merlyn M Karuntu, 2018, Analisis Sistem

Antrian Teller Guna Optimalisasi Pelayanan pada PT. Bank Negara

Indonesia (BNI) 46 Cabang Unit Kampus Manado, Jurnal EMBA, Vol. 6,

No. 3, hal 1388-1397

Valensia N Ngantung, S.L.H.B. Joyce Lapian, Imelda W.J. Ogie, 2017, Analisis

Kualitas Layanan Berdasarkan Persepsi Konsumen (Studi pada Bank Nobu

Cabang Manado), Jurnal EMBA, Vol. 5, No. 2, hal. 1709-1719


92

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Santi Wulandari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Perawang, 9 Juni 1996

Nama Ayah : Sukatwan

Nama Ibu : Kuswanti

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat lengkap : Jl. Sri Paduka RT 013 RW 004 Kel. Desa Tualang
Kec. Tualang

No Hp/WA : 0823-8510-5914

E-mail : santiwulandari51@yahoo.com

Pendidikan Penulis :

SD Negeri 001 Tualang

SMP Negeri 5 Tualang

SMA Negeri 2 Tualang

S1 Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning Pekanbaru


93

KUESIONER

I. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin : L/P

Umur :

Pekerjaan :

II. Petunjuk Pengisian

Pilih salah satu jawaban yang dianggap sesuai dengan pemikiran saudara dengan
memberi tanda silang (x)

A. Tangible (berwujud)

1. Menurut anda, bagaimana dengan fasilitas fisik yang bagus, bersih dan
memadai yang telah disediakan oleh PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang
Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru?

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Tidak Baik

e. Sangat Tidak Baik

2. Menurut saudara, bagaimana dengan penampilan karyawan yang rapi dan


sopan dalam melayani setiap nasabah?

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik
94

d. Tidak Baik

e. Sangat Tidak Baik

B. Emphaty (empati)

3. Bagaimana menurut anda, perhatian pribadi yang diberikan oleh karyawan


kepada nasabah PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Pembantu Ahmad Yani
Pekanbaru?

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Tidak Baik

e. Sangat Tidak Baik

4. Menurut anda, bagaimana dengan pemahaman karyawan dalam kebutuhan


pelanggannya?

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Tidak Baik

e. Sangat Tidak Baik

5. Bagaimana menurut saudara dengan karyawan yang lebih mengutamakan


kepentingan pelanggannya?

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Tidak Baik

e. Sangat Tidak Baik


95

C. Responsiveness (cepat tanggap)

6. Menurut anda, bagaimana dengan kecepatan pelayanan yang diberikan oleh


karyawan?

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Tidak Baik

e. Sangat Tidak Baik

7. Menurut anda, bagaimana dengan ketepatan pelayanan yang diberikan oleh


karyawan?

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Tidak Baik

e. Sangat Tidak Baik

8. Bagaimana menurut anda, dengan sikap untuk membantu pelanggan yang


diberikan oleh karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Pembantu
Ahmad Yani Pekanbaru?

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Tidak Baik

e. Sangat Tidak Baik


96

D. Reliability (keandalan)

9. Bagaimana menurut saudara dengan kesungguhan karyawan dalam melayani


pelanggan yang ada di PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Pembantu Ahmad
Yani Pekanbaru?

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Tidak Baik

e. Sangat Tidak Baik

10. Menurut anda, dengan sikap dapat dipercaya atau tidak nya karyawan dalam
melayani pelanggan sudah bagaimana?

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Tidak Baik

e. Sangat Tidak Baik

E. Assurance (jaminan)

11. Bagaimana menurut saudara dengan pengetahuan yang dimiliki pelanggan


untuk setiap program – program yang ada pada PT. Bank Central Asia, Tbk
Cabang Pembantu Ahmad Yani Pekanbaru?

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Tidak Baik

e. Sangat Tidak Baik


97

12. Menurut anda, jaminan perasaan aman dan nyaman pelanggan jika
berhubungan dengan karyawan, bagaimana?

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Tidak Baik

e. Sangat Tidak Baik

13. Menurut saudara, bagaimana jaminan kualitas pelayanan yang diberikan oleh
karyawan?

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Tidak Baik

e. Sangat Tidak Baik


98

Jawaban Responden

Tangible ( bukti langsung ) Emphaty (empati)


Pertanyaan Pertanyaan
No Total No Total
1 2 1 2 3
1 5 5 10 1 4 5 5 14
2 3 4 7 2 3 5 5 13
3 5 4 9 3 3 5 5 13
4 3 5 8 4 5 5 5 15
5 5 3 8 5 3 5 5 13
6 4 4 8 6 3 5 5 13
7 5 5 10 7 2 5 5 12
8 3 5 8 8 3 5 5 13
9 5 5 10 9 3 2 5 10
10 5 3 8 10 3 3 5 11
11 5 5 10 11 2 3 5 10
12 3 4 7 12 5 3 3 11
13 5 5 10 13 3 2 3 8
14 5 3 8 14 3 3 4 10
15 3 5 8 15 3 2 3 8
16 2 3 5 16 3 2 3 8
17 5 4 9 17 3 3 3 9
18 5 5 10 18 3 4 3 10
19 4 5 9 19 4 3 3 10
20 3 5 8 20 3 2 3 8
21 5 4 9 21 2 3 3 8
22 4 3 7 22 3 3 3 9
23 3 4 7 23 2 3 3 8
24 4 5 9 24 2 2 2 6
25 5 5 10 25 3 3 3 9
26 2 3 5 26 3 2 3 8
27 4 5 9 27 3 3 3 9
28 3 3 6 28 5 3 2 10
29 5 5 10 29 3 3 3 9
30 4 5 9 30 5 3 3 11
31 5 5 10 31 3 3 3 9
99

32 4 5 9 32 2 2 2 6
33 5 3 8 33 3 3 3 9
34 3 5 8 34 3 2 2 7
35 5 5 10 35 3 3 5 11
36 5 2 7 36 3 5 5 13
37 5 4 9 37 2 3 2 7
38 5 3 8 38 3 2 2 7
39 2 5 7 39 2 3 3 8
40 3 5 8 40 3 2 2 7
41 5 4 9 41 5 3 3 11
42 3 3 6 42 3 3 4 10
43 2 5 7 43 5 5 3 13
44 5 5 10 44 2 5 2 9
45 2 5 7 45 5 5 3 13
46 3 5 8 46 5 2 2 9
47 4 3 7 47 3 3 3 9
48 2 5 7 48 2 5 2 9
49 4 3 7 49 2 5 5 12
50 4 5 9 50 4 5 3 12
51 4 5 9 51 2 3 5 10
52 2 5 7 52 3 2 5 10
53 2 4 6 53 3 3 5 11
54 3 4 7 54 2 4 3 9
55 3 5 8 55 3 3 5 11
56 2 5 7 56 2 5 3 10
57 3 5 8 57 5 3 5 13
58 2 3 5 58 5 3 3 11
59 3 4 7 59 5 5 5 15
60 2 4 6 60 5 5 5 15
61 5 2 7 61 3 2 4 9
62 2 5 7 62 2 3 5 10
63 3 5 8 63 3 3 5 11
64 5 4 9 64 4 3 5 12
65 5 5 10 65 2 3 5 10
66 3 4 7 66 2 3 5 10
67 5 2 7 67 4 5 5 14
100

68 5 4 9 68 4 5 5 14
69 2 5 7 69 2 2 5 9
70 5 5 10 70 5 5 5 15
71 5 5 10 71 5 4 5 14
72 4 5 9 72 5 5 5 15
73 5 3 8 73 3 4 5 12
74 3 5 8 74 4 5 5 14
75 2 4 6 75 3 5 5 13
76 4 5 9 76 5 5 5 15
77 5 5 10 77 5 5 5 15
78 5 3 8 78 2 5 5 12
79 5 5 10 79 5 5 5 15
80 4 5 9 80 4 5 5 14
81 5 3 8 81 5 5 5 15
82 2 5 7 82 3 5 5 13
83 3 5 8 83 3 5 3 11
84 5 4 9 84 5 5 5 15
85 3 5 8 85 5 5 5 15
86 5 5 10 86 3 2 5 10
87 5 5 10 87 5 5 5 15
88 3 5 8 88 5 5 5 15
89 3 5 8 89 5 4 5 14
90 5 5 10 90 2 5 5 12
91 4 4 8 91 2 5 5 12
92 3 5 8 92 4 3 5 12
93 5 5 10 93 2 4 5 11
94 4 4 8 94 5 3 3 11
95 3 4 7 95 5 5 5 15
96 5 4 9 96 4 5 5 14
97 4 5 9 97 4 5 5 14
98 3 5 8 98 3 3 5 11
Total 376 427 803 Total 335 366 399 1100
Rata - rata 3.76 4.27 8.03 Rata - rata 3.35 3.66 3.99 11
101

Responsiviness (tanggapan) Reliability (kehandalan)


Pertanyaan Pertanyaan
No Total No Total
1 2 3 1 2
1 5 2 5 7 1 4 5 9
2 3 2 5 5 2 3 5 8
3 5 2 5 7 3 3 5 8
4 3 5 5 8 4 5 5 10
5 5 2 5 7 5 3 5 8
6 4 2 5 6 6 3 5 8
7 5 3 5 8 7 2 5 7
8 3 2 5 5 8 3 5 8
9 5 5 5 10 9 3 5 8
10 5 2 5 7 10 3 5 8
11 5 2 5 7 11 2 5 7
12 3 4 3 7 12 5 5 10
13 5 2 3 7 13 5 5 10
14 5 2 4 7 14 5 5 10
15 3 5 3 8 15 5 5 10
16 2 3 3 5 16 3 5 8
17 5 4 3 9 17 5 5 10
18 5 5 3 10 18 3 5 8
19 4 5 3 9 19 5 5 10
20 3 5 3 8 20 3 5 8
21 5 4 3 9 21 5 3 8
22 4 3 3 7 22 5 5 10
23 3 4 3 7 23 2 5 7
24 4 5 2 9 24 5 2 7
25 5 5 3 10 25 5 5 10
26 2 3 3 5 26 5 2 7
27 4 5 3 9 27 3 3 6
28 3 3 2 6 28 5 5 10
29 5 5 3 10 29 3 5 8
30 4 5 3 9 30 5 5 10
31 5 2 3 7 31 3 3 6
32 4 2 2 6 32 2 2 4
33 5 2 3 7 33 3 5 8
102

34 3 5 2 8 34 3 2 5
35 5 2 5 7 35 3 3 6
36 5 2 5 7 36 3 5 8
37 5 4 2 9 37 2 3 5
38 5 3 2 8 38 3 2 5
39 2 5 3 7 39 2 3 5
40 3 5 2 8 40 3 2 5
41 2 4 3 6 41 5 3 8
42 3 3 4 6 42 3 3 6
43 2 5 3 7 43 5 5 10
44 2 5 2 7 44 2 5 7
45 2 5 3 7 45 5 5 10
46 3 5 2 8 46 5 5 10
47 4 3 3 7 47 3 5 8
48 2 5 2 7 48 2 5 7
49 4 3 5 7 49 2 5 7
50 2 2 3 4 50 4 5 9
51 4 5 5 9 51 2 5 7
52 2 2 5 4 52 3 2 5
53 2 4 5 6 53 3 5 8
54 3 4 3 7 54 2 4 6
55 3 2 5 5 55 3 5 8
56 2 2 3 4 56 2 5 7
57 3 2 5 5 57 5 5 10
58 2 3 3 5 58 5 5 10
59 3 2 5 5 59 5 5 10
60 2 2 5 4 60 5 5 10
61 5 2 4 7 61 3 5 8
62 2 2 5 4 62 2 5 7
63 3 2 5 5 63 3 5 8
64 5 2 5 7 64 5 5 10
65 5 2 5 7 65 4 5 9
66 4 2 5 6 66 5 5 10
67 3 2 2 5 67 5 5 10
68 2 4 2 6 68 4 5 9
69 2 2 2 4 69 4 4 8
103

70 5 2 5 7 70 5 5 10
71 5 2 2 7 71 5 5 10
72 3 2 2 5 72 5 5 10
73 4 2 2 6 73 5 5 10
74 3 2 2 5 74 5 5 10
75 2 2 2 4 75 5 5 10
76 4 2 2 6 76 5 5 10
77 2 2 5 4 77 5 5 10
78 2 2 2 4 78 5 5 10
79 5 2 5 7 79 5 5 10
80 4 2 5 6 80 5 5 10
81 5 3 5 8 81 5 5 10
82 2 2 5 4 82 5 5 10
83 3 5 3 8 83 4 5 9
84 2 2 2 4 84 5 5 10
85 3 2 2 5 85 5 5 10
86 5 2 2 7 86 5 5 10
87 2 2 2 4 87 5 5 10
88 3 2 2 5 88 5 5 10
89 3 2 2 5 89 5 5 10
90 2 2 2 4 90 5 5 10
91 4 2 5 6 91 5 5 10
92 3 2 2 5 92 4 5 9
93 5 2 5 7 93 3 5 8
94 4 2 3 6 94 5 5 10
95 3 2 5 5 95 5 5 10
96 2 4 5 6 96 5 5 10
97 2 2 5 4 97 5 5 10
98 3 2 5 5 98 3 5 8
Total 342 290 345 632 Total 388 451 839
Rata - rata 3.42 2.9 3.45 6.32 Rata - rata 3.88 4.51 8.39
104

Assurance (jaminan)
Pertanyaan
No Total
1 2 3
1 5 5 5 10
2 3 4 5 7
3 5 5 5 10
4 3 5 5 8
5 5 5 5 10
6 4 5 5 9
7 5 5 5 10
8 3 5 5 8
9 5 5 5 10
10 5 5 5 10
11 5 5 5 10
12 3 3 3 6
13 5 3 3 8
14 5 4 4 9
15 3 4 3 7
16 2 5 3 7
17 5 5 3 10
18 5 3 3 8
19 4 5 3 9
20 3 3 3 6
21 5 3 3 8
22 4 3 3 7
23 3 5 3 8
24 4 2 2 6
25 5 5 3 10
26 2 5 3 7
27 4 3 3 7
28 3 2 2 5
29 5 5 3 10
30 4 3 3 7
31 5 3 3 8
32 4 2 2 6
33 5 3 3 8
105

34 3 2 2 5
35 5 5 5 10
36 5 5 5 10
37 5 2 2 7
38 5 2 2 7
39 2 3 3 5
40 3 2 2 5
41 2 3 3 5
42 3 4 4 7
43 2 3 3 5
44 2 2 2 4
45 2 3 3 5
46 3 2 2 5
47 4 3 3 7
48 2 2 2 4
49 4 5 5 9
50 2 3 3 5
51 4 5 5 9
52 2 5 5 7
53 2 5 5 7
54 3 3 3 6
55 3 5 5 8
56 2 3 3 5
57 3 5 5 8
58 2 3 3 5
59 3 5 5 8
60 2 5 5 7
61 5 4 4 9
62 2 5 5 7
63 3 5 5 8
64 5 5 5 10
65 5 5 5 10
66 4 5 5 9
67 3 2 2 5
68 2 2 2 4
69 2 2 2 4
106

70 5 5 5 10
71 5 2 5 7
72 3 2 5 5
73 5 2 5 7
74 5 2 5 7
75 5 2 2 7
76 4 2 5 6
77 5 5 5 10
78 5 2 2 7
79 5 5 5 10
80 4 5 5 9
81 5 5 5 10
82 2 5 5 7
83 5 3 3 8
84 5 2 4 7
85 3 2 2 5
86 5 2 2 7
87 2 2 2 4
88 4 2 2 6
89 3 2 3 5
90 2 2 2 4
91 4 5 4 9
92 3 2 2 5
93 5 5 5 10
94 4 3 4 7
95 4 5 5 9
96 4 5 4 9
97 2 3 5 5
98 4 5 5 9
Total 364 357 362 721
Rata - rata 3.64 3.57 3.62 7.21
107

Anda mungkin juga menyukai