Anda di halaman 1dari 18

JOURNAL READING

THE ELECTRONIC CIGARETTE INDUCED


ORAL CAVITY CARCINOMA

DISUSUN OLEH :

Jessica Gracia

406172055

PEMBIMBING:

dr. Nurlina Muchriah Rauf, Sp. THT-KL

Fa ku l t a s Ke d o k t e ra n U n i ve rs i t a s Ta ru m a n aga ra
Kep a n i t e ra a n i l mu T H T- K L
RSUD CIAWI, BOGOR
R o t a s i K l i n i k P e r i o d e 23 Desember – 26 Januari 2020
IDENTITAS JURNAL
Judul Jurnal Penulis Penerbit

The Electronic 1. Hoang Nguyen Journal of Ear,


Cigarette Induced Nose, and Throat
Oral Cavity 2. Joseph P. Kitzmiller Disorder
Carcinoma 3. Kieu Tho Nguyen Tahun Terbit
4. Chuong Dinh Nguyen 2017
5. Nguyen Dinh Pham Submitted
16 April 2017
6. Thuong Chi Bui Accepted
20 July 2017
Published
22 July 2017
ABSTRAK

• Rokok elektrik, alat yang bekerja dengan energi batre, telah ditemukan untuk
membantu perokok untuk menghentikan ketergantungannya terhadap tobako. Alat
elektronik ini mudah dibawa dan menguapkan cairan dengan berbagai rasa. Rokok
elektrik sudah digunakan secara luas di Vietnam, setelah alat ini ditemukan pada tahun
2003 oleh seorang farmasi dari China bernama Hon Lik. Jurnal ini menemukan 2 kasus
penggunaan rokok elektrik menginduksi kanker di rongga mulut di kota HoChiMinh.
Dokter keluarga, psikiater, dokter gigi, dan otolaringologi harus mengetahui potensi
komplikasi ini, dan sangat direkomendasikan untuk dilakukan pemeriksaan oral pada
pasien yang merokok menggunakan rokok elektronik selama lebih dari 10 tahun.
Pembatasan pasar rokok elektronik masih dalam proses yang sedang berlangsung yang
diatur oleh FDA (US Food Drug Administration).
PENDAHULUAN

Pena Hookah, Vaporizers, Pena Vape, rokok elektronik adalah beberapa tipe dari
Electronic Nicotine Delivery System (ENDS). Cairan ini mengandung nikotin, glikol
propilen, gliserin, perasa dan air. Cairan ini dipanaskan menjadi aerosol yang dapat
dihirup oleh penggunanya. Banyak ENDS diproduksi secara komersial agar terlihat
seperti rokok konvensional atau cerutu. Beberapa juga menyerupai pena kantor.

Namun, hal ini menyesatkan karena para ilmuwan telah menemukan beberapa logam
berat dalam uap rokok elektronik, termasuk Nikel, Timah, Perak, Aluminium, Merkurius
dan Chromium. Rokok elektrik mengandung "hanya uap air" adalah pernyataan yang
salah karena bukti menunjukkan adanya bahan kimia mematikan yang berbahaya
seperti nikotin, karbonil, logam dan senyawa volatil organik
PENDAHULUAN

Dalam jurnal ini ditemukan 2 laporan kasus penggunaan rokok elektronik dalam
jangka waktu lama menginduksi terjadinya karsinoma rongga mulut. Kedua
pasien dalam kasus ini menggunakan rokok-e sejak tahun 2003, dan tidak
memiliki riwayat penyakit kekurangan nutrisi, atau infeksi kronik yang
disebabkan jamur, bakteri ataupun virus.

Tidak didapatkan riwayat mengidap HPV (Human Papilloma Virus), Hematopoetic


stemcell transplantation.
PENDAHULUAN

Kedua pasien tidak mengonsumsi alkohol, ataupun daun sirih, paan dan areca.
Daun ini banyak dikonsumsi di Asia, dan imigran Asia. Dalam kedua kasus ini
kami mendeskripsikan kedua pasien dalam kondisi stabil, tidak koma, dan
memiliki kelainan pemeriksaan mulut termasuk penurunan berat badan yang
signifikan, mulut kering, dan kesulitan menelan. Karena penggunaan rokok
elektronik sudah luas, klinisi harus waspada terhadap potensial komplikasi
yang dapat ditimbulkan.
LAPORAN KASUS 1

Laki-laki berusia 66 tahun dibawa ke spesialis THT karena penurunan berat badan yang
signifikan. Pemeriksaan fisik semua dalam batas normal kecuali adanya kesulitan dalam
menelan, dan mulut yang kering. Riwayat imunisasi pasien seperti HPV, varicella, HBV
positif. Riwayat medis pasien dalam batas normal.

Pasien memiliki riwayat merokok 20 rokok elektrik per hari sejak tahun 2003. Pasien tidak
terpapar radiasi ataupun riwayat bepergian. Pasien mengeluh mulutnya terasa nyeri,
kesulitan dalam berbicara dan menelan.

Pemeriksaan mulut didapatkan adanya area lidah yang mengalami indurasi, dan paresthesia.
Terdapat beberapa benjolan yang menonjol keluar yang ternyata merupakan suatu
keganasan, dan area hiperkeratosis sekitarnya secara histologis menunjukkan liken planus.
LAPORAN KASUS 1

Pemeriksaan penunjang dasar seperti LFTs, CBC, Hb, Hcrt, Urea, dan elektrolit
dilakukan sebagai awal indikator prognosis pasien dengan penyakit lanjut. Serum
ferritin, alpha-antitripsin, dan level alpha antiglikoprotein dilakukan dikarenakan
pasien dengan kanker mulut stadium akhir biasanya menunjukkan adanya kenaikan.
Sebagai tambahan, kadar prealbumin biasanya menurun.

Jaringan telah diambil untuk biopsi dengan pemeriksaan mikroskopik. Jaringan kecil
diambil dari bagian lidah bagian anterior yang mengalami paresthesia, dan keratotic.
Biopsi ini dilakukan oleh dokter spesialis THT-KL tanpa menggunakan anestesia umum
ataupun lokal.
LAPORAN KASUS 1

Hasil pemerikaan menunjukkan adanya infiltrat stroma jaringan ikat kolagen moderat
dengan sarang atau pulau dari sel epitel tumor.

Sel tumor ditemukan berbentuk basaloid dengan nukleus hiperkromatik dan sedikit
sitoplasma dalam konfigurasi lobular. Diferensiasi sel squamosa juga ditemukan, dan
terdapat banyak aktifitas mitosis dengan nukleus yang atipikal.

Diagnosis akhir merupakan karsinoma sel basal. Kasus ini kemudian diteruskan ke
onkologis.
LAPORAN KASUS 2

Laki-laki berusia 59 tahun datang ke spesialis THT dengan keluhan terdapat luka pada
bibir bawah yang tak kunjung sembuh sejak 9 bulan lalu. Tidak didapati keluhan nyeri
atau tidak nyaman. Ketika ditanyakan tentang terkena pajanan matahari, pasien
mengatakan banyak melakukan aktivitas outdoor dan selalu menggunakan sunblock.

Pasien tidak mengonsumsi alkohol. Tidak didapatkan trauma di daerah tersebut. Pasien
mengaku bahwa mengonsumsi 30 rokok elektronik perharinya sejak tahun 2004. Pasien
selalu rutin memeriksakan dirinya ke dokter gigi. Pasien tidak mengonsumsi obat rutin
dan tidak memiliki riwayat penyakit yang lain. Pemeriksaan fisik kepala dan leher, dan
tanda tanda vital tidak ditemukan kelainan.
LAPORAN KASUS 2

Pemeriksaan mulut didapatkan adanya lesi ulseratif yang kemerahan pada bibir bawah,
dengan diameter 1 cm, ketika dipalpasi dirasakan terdapat indurasi pada lesi tersebut.
Pemeriksaan penunjang dilakukan dan hasilnya dalam batas normal.

Pasien dicuragi mengidap karsinoma sel basal, dan hasil biopsi dari lidah lateral didapatkan
sel epitel skuamosa berlapis yang displastik yang terinfiltrasi kedalam jaringan ikat kolagen.
Sel tumor ini berbentuk basaloid, dan terdapat nukleus atipikal, pleomorfik dengan banyak
mitosis.

Diagnosis akhir berupa karsinoma sel basal. Staging dari kanker ini dibutuhkan untuk
menentukan terapi dan prognosis. Staging dapat didapatkan dari pemeriksaan endoskopi, CT
scan dan MRI.
Kasus ini dilanjutkan ke bagian onkologi.
RANGKUMAN

• Pemeriksaan fisik:
• Hal ini dapat terjadi pada dasar mulut, garis pipi, gusi, mulut dan palatum.
Kebanyakan karsinoma mulut sangat mirip dibawah mikroskop dan kerap kali disebut
karsiona sel squamosa.
• Pada stage awal dapat didapatkan keluhan seperti lesi kemerahan atau keputihan yang
persisten, ulkus yang tidak kunjung sembuh, pembengkakan dan pembesaran yang
progresif, perubahan permukaan yang tidak biasa, mobilitas gigi yang tiba-tiba tanpa
penyebab yang jelas, perdarahan seperti epistaksis, dan suara yang hilang.
• Pada stage akhir didapatkan gejala seperti area indurasi, paresthesia pada lidah /
bibir, obstruksi jalan napas, otitis medis kronik, disfagia, limfadenopati servikal, nyeri
persisten
• Pada Kanker mulut bisa terdapat lesi kemerahan (erythroplakia), ulkus granuler
dengan fissure atau pinggir yang lebih timbul.
RANGKUMAN

• Terapi :
• Bila tumor masih kecil à eksisi
• Bila tumor tidak dapat dibedah à diberikan radiasi kemoterapi dahulu kemudian
dibedah
• Pembedahan untuk kanker mulut termasuk: maxillectomy, madibulectomy,
glossectomy, diseksi leher radikal, pemasangan NGT untuk pemberian nutrisi.
• Pengobatan kanker mulut dilakukan oleh berbagai tim professional seperti radiasi,
bedah, kemoterapi, nutrisi, rehabilitasi.
• Tujuan dari farmakoterapi pada kanker rongga mulut adalah untuk mengurangi
morbiditas dan diakibatkan infeksi sekunder dan mencegah komplikasi lanjut.
RANGKUMAN

• Patofisiologi:
• Tobako merupakan faktor resiko kuat terjadinya keganasan pada rongga mulut
• Terdapat interaksi antara logam redoks-aktif dalam air liur dan radikal bebas reaktif
yang rendah dalam asap rokok. Hasilnya mungkin air liur kehilangan kapasitas
antioksidannya dan sebagai gantinya menjadi lingkungan pro-oksidan yang kuat.
• Karsinoma intraoral terutama mempengaruhi bagian lateral posterior lidah. Area
penyebaran biasanya terlokalisasi, terutama melalui otot dan tulang.
• Metastasis awalnya dari kelenjar getah bening servikal anterior, ke hepar dan
kerangka pada tahap selanjutnya.
DISKUSI

• Cairan nikotin yang terdapat pada rokok elektronik dapat mencapai 100 mg/mL.
• Hanya dengan 1 mg nikotin dapat memberikan gejala pada balita, dan 6-13 mg/kg merupakan
dosis letal yang dapat menimbulkan kematian.
• Pengamat menemukan bahwa kebanyakan produk yang terkandung dalam rokok elektrik selain
nikotin, yaitu dietilen glikol, etilen glikol, etanol, formaldehida dan akrolein. Perbedaan jumlah
logam berat juga ada dalam uap, termasuk nikel, timah, perak, aluminium, merkuri dan
kromium.
• Efek dari paparan kronis terhadap bahan kimia ini ada dalam daftar panjang. Selain itu, tidak ada
produk yang diuji yang benar-benar bebas dari senyawa yang berpotensi toksik. Rokok-e
mengandung bahan kimia berbahaya lainnya seperti yang kami sebutkan di atas, dan sebagian
besar masih mengandung nikotin.
DISKUSI
• Masih juga tidak cukup bukti bahwa rokok elektronik kurang berisiko dibandingkan dengan
rokok tradisional biasa.
• Pengguna rokok elektronik menghabiskan jangka waktu yang lebih lama daripada rokok biasa
(40 hingga 45 menit dibandingkan 5 hingga 10 menit pada rokok biasa), ada kekhawatiran
bahwa paparan nikotin dan karsinogen lainnya lebih besar.
• Faktanya dalam sesi merokok satu jam, diperkirakan bahwa perokok elektronik menghirup 100
hingga 200 kali volume asap dibandingkan dengan rokok biasa.
• Hanya ada informasi keamanan terbatas pada rokok elektronik.
• Terlalu dini untuk merekomendasikan pasien menggunakan rokok elektrik untuk tujuan berhenti
merokok. Resikonya jauh lebih tinggi daripada manfaat penggunaannya.
• Pasien yang ingin berhenti merokok harus disarankan untuk menggunakan produk pengganti
nikotin yang disetujui.
KESIMPULAN

• Penggunaan rokok pada umumnya dapat mengakibatkan kanker rongga


mulut, namun rokok elektronik juga dapat mengakibatkan keganasan
tersebut karena masih mengandung nikotin.
• Para klinisi harus tetap waspada pada komplikasi yang dapat disebabkan
oleh penggunaan rokok elektrik
• Pemeriksaan fisik yang abnormal termasuk adanya ulkus pada rongga mulut
yang berdarah, penurunan berat badan, kesulitan menelan, dan riwayat
penggunaan rokok elektrik dalam jangka waktu lama perlu diwaspadai.

Anda mungkin juga menyukai