PROPOSAL Akuntansi Keuangan
PROPOSAL Akuntansi Keuangan
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2006 sampai 2010 total aktiva mengalami
peningkatan. Pada tahun 2006 total aktiva sebesar Rp 81.088.176.941.39. Pada tahun 2007 total
aktiva meningkat sebesar Rp 12.349.049.615.77 menjadi Rp 93.437.226.557.16. Pada tahun
2008 total aktiva meningkat sebesar Rp 22.929.305.177.23 menjadi Rp 116.366.531.734.39.
Pada tahun 2009 total aktiva meningkat sebesar Rp 28.052.803.968.76 menjadi Rp
144.419.335.703.15 dan pada tahun 2010 total aktiva meningkat sebesar Rp 29.055.865.350.85
menjadi Rp173.475.201.054.00.
Untuk rugi / laba bersih dilihat pada tahun 2006 sampai 2010 mengalami peningkatan.
Pada tahun 2006 rugi laba sebesar Rp 12.688.749.021.00 dan pada tahun 2007 rugi laba bersih
mengalami peningkatan sebesar Rp 3.172.187.256.00 menjadi 15.860.936.277.00. Pada tahun
2008 rugi laba bersih mengalami penurunan sebesar Rp-133.242.459.77 menjadi Rp
15.727.693.817.23. Pada tahun 2009 rugi laba bersih mengalami peningkatan sebesar Rp
6.653.779.028.77 menjadi Rp 22.381.472.846.00 dan pada tahun 2010 rugi laba bersih
mengalami peningkatansebesar Rp 10.979.579.122.00 menjadi Rp 33.361.051.968.00.
Untuk penjualan dapat dilihat dari tahun 2006 sampai tahun 2010 cenderung meningkat.
Pada tahun 2006 penjualan sebesar Rp 123.580.377.641.00. Pada tahun 2007 penjualan
mengalami peningkatan sebesar Rp 30.895.054.411.00 menjadi Rp 154.475.472.052.00. Pada
tahun 2008 penjualan mengalami peningkatan sebesar Rp 66.203.773.737.00 menjadi Rp
220.679.245.789.00. Pada tahun 2009 penjualan mengalami peningkatan sebesar Rp
141.094.803.137.00 menjadi Rp 361.774.048.926.00 dan pada tahun 2010 penjualan mengalami
peningkatan sebesar Rp 54.072.701.305.00 menjadi Rp 415.846.750.231.00.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengangkat judul penelitian yaitu
“ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. MEGA INDAH SARI MAKASSAR.
1.2 RumusanMasalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang akan menjadi rumusan
masalah adalah : “Bagaimana kinerja keuangan pada PT.MEGA INDAH SARI dalam lima tahun
terakhir”.
BAB 1 PENDAHULAUAN
Merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Merupakan landasan teori yang berisi tentang pengertian dan fungsi manajemen keuangan,
fungsi, pengertian laporan keuangan, bentuk-bentuk laporan keuangan, pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, karekteristik kualitatif
laporan keuangan, pengertian kinerja keuangan, analisis rasio keuangan, jenis-jenis rasio
keuangan, pengertian dan fungsi pembelanjaan perusahaan, serta kerangka pikir dan
hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Merupakan metode penelitian yang berisi tentang waktu dan tempat penelitian, metode
pengumpulan data, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan definisi operasional.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Merupakan bab yang berisi tentang Sejarah Singkat Perusahaan yang diteliti, struktur
organisasi, tugas dan tanggung jawab serta bagaimana proses penyaluran barang dagangan pada
perusahaan tersebut.
BAB V PENUTUP
Penutup merupakan bab yang berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Harmono (2009:18) ada tiga macam fungsi manajemen keuangan yaitu :
1. Keputusan investasi
Keputusan investasi ini menyangkut bagaimana manajer keuangan mengalokasikan dana
kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan dimasa yang akan
datang. Hasil dari kebijakan investasi, secara sederhana dapat dilihat pada sisi aktiva neraca
perusahaan.
2. Keputusan pembelanjaan kegiatan usaha
Dalam hal ini seorang manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan
menganalisis kombinasi sumber-sumber pembelanjaan yang ekonomis bagi perusahaan guna
membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. Hasil kebijakan sumber
pembelanjaan, secara sederhana dapat dilihat pada sisi passive neraca perusahaan.
3. Keputusan deviden
Deviden merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para
pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini merupakan bagian dari penghasilan yang
diharapkan oleh pemegang saham.
Uraian tersebut di atas memberikan indikasi bahwa fungsi pokok pembelanjaan menduduki
posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan. Hal ini baru dapat dirasakan apabila fungsi
pembelanjaan tidak dijalankan bagaimana mestinya yang mengakibatkan terganggunya
keseluruhan dari aktivitas perusahaan.
Menurut S Munawir (2004:2) Pengertian laporan keuangan adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut.
Menurut Sutrisno (2008:9) laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi
yang meliputi dua laporan utama yakni Neraca dan laporan Rugi Laba.
Menurut Myer, dalam S. Munawir (2004:5) yang dimaksud dengan laporan keuangan
adalah :
“Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua
daftar tersebut adalah daftar neraca atau posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba
rugi. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk
menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang
ditahan)”.
Menurut Agnes Sawir (2005:2) laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi.
Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa.
Laporan akhir pun disajikan dalam nilai uang.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan
keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu
periode tertentu sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang dilaksanakan secara konsisten serta
dibuat dan disajikan dalam bentuk neraca dan laporan laba rugi.
Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyajikan laporan kemajuan perusahaan
secara periodik. Manajemen perlu mengetahui bagaimana perkembangan keadaan investasi
dalam perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai selama jangka waktu yang diamati. Pada
umumnya laporan keuangan itu sendiri dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan
perubahan modal, dimana neraca menunjukkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu
perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan pada rugi laba memperlihatkan hasil-hasil yang
telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu.
.
Dari beberapa pendapat ahli ekonomi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang menjelaskan atau melaporkan kegiatan
perusahaan sekaligus untuk mengevaluasi keberhasilan strategi perusahaan dalam pencapaian
tujuan yang ingin dicapai.
2.3 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan
Dalam menganalisa dan menafsirkan laporan keuangan, seorang penganalisis harus
mempunyai pengertian mengenai bentuk-bentuk maupun prinsip-prinsip penyusunan laporan
keuangan serta masalah yang mungkin timbul dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan
keuangan terdiri dari neraca, rugi laba dan arus kas.
A. Neraca
Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Neraca
menunjukkan aktiva, hutang dan modal sendiri suatu perusahaan pada hari terakhir periode
akuntansi. Aktiva menunjukkan penggunaan dana, hutang dan modal menunjukkan sumber dana
yang diperoleh. Menurut Warsono (2003:27) menyatakan bahwa neraca adalah laporan keuangan
yang menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu periode tertentu. Sedangkan
menurut Sutrisno (2008:9), neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada saat tertentu.
Neraca bertujuan untuk menunjukkan posisi keuangan pada suatu perusahaan pada
tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada
akhir tahun fiskal atau tahun kalender sehingga neraca sering disebut dengan balance sheet.
Pengertian lain tentang neraca dikemukakan oleh Abdul Halim dan Sarwoko (2008:38)
merupakan neraca yang menunjukkan aktiva, utang dan modal sendiri suatu perusahaan pada
hari terakhir periode akuntansi.
Menurut Darsono (2005:18) komponen neraca terdiri atas :
1) Aktiva
Pada sisi aktiva neraca dikelompokkan sesuai urutan yang paling lancar. Pengertian paling
lancar disini adalah kemampuan aktiva tersebut untuk dikompersi menjadi kas. Dengan
demikian, maka penggolongan aktiva dalam neraca adalah :
a. Aktiva lancar
Dalam aktiva lancar, aktiva dikelompokkan berdasarkan urutan yang paling lancar. Aktiva
lancar disini adalah yang paling mudah dan cepat untuk dijadikan uang atau kas.
b. Aktiva tetap
Aktiva tetap adalah investasi pada tanah, bangunan, kendaraan dan peralatan yang lain yang
dilakukan oleh perusahaan. Aktiva tetap disusun berdasarkan urutan yang paling tidak likuid
(lancar).
c. Aktiva lain-lain
Aktiva lain-lain adalah investasi atau kekayaan lain yang dimiliki oleh perusahaan. Isi dari
pos aktiva lain-lain adalah kekayaan atau investasi yang tidak dikelompokkan dalam aktiva tetap
dan aktiva lancar.
Dari beberapa penjelasan jenis-jenis rasio diatas, yang menjadi indicator dalam
menganalisis kinerja keuangan perusahaan pada PT. MEGA INDAH SARI Makassar , penulis
menggunakan rasio profitabilitas dan rasio aktivitas.
LAPORAN KEUANGAN
KINERJA KEUANGAN
RASIO RASIO
PROFITABILITAS AKTIVITAS
KESIMPULAN
REKOMENDASI
2.12 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan bahwa
“Diduga kinerja keuangan pada PT. MEGA INDAH SARI menghasilkan kinerja yang sehat”.
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari laporan-laporan neraca dan rugi laba serta
dokumen-dokumen yang erat hubungannya dengan objek yang sedang dibaha
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Penelitian Lapang (Field Research)
a. Observasi
Observasi digunakan sebagai teknik yang pertama dilakukan dalam mengamati secara
langsung pada perusahaan tersebut dalam berbagai masalah yang muncul pada obyek penelitian
sehubungan permasalahan yang dikaji.
b. Wawancara
Teknik ini digunakan untuk mendapat informasi atau keterangan secara langsung dari
responden terkait dengan penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data mengenai yang
diteliti.
rasio profitabilitas
Rasio aktivitas
Key Person dalam perusahaan ini adalah H.M. Yasin Azis, SE, usahawan sulawesi selatan
dengan latar belakang pendidikan Sarjana Ekonomi Universitas Muslim Indonesia yang telah
merintis di Timor-Timur pada tahun 1987 sejak usaha masih bersifat perorangan sampai
berkembang seperti saat ini.
PT Mega Indah Sari adalah perusahaan yang bergerak dibidang General Kontraktor,
perdagangan dan distributor bahan bangunan dan usahanya supermarket yang pada awalnya
merupakan usaha perorangan yang dirintis sejak tahun 1987 oleh H.M. Yasin Azis, SE. Pada
awalnya perusahaan ini berkantor pusat di Dili, Timor-Timur dimana proyek-proyek yang
ditangani umumnya berlokasi di Timor-Timur dengan berbagai macam proyek baik proyek
swasta maupun proyek dibawah naungan pemerintah dengan jumlah 148 kontrak yang
mengalami selama 8 tahun yakni mulai dari tahun 1989 sampai dengan 1997. Begitu pula
perusahaan telah memiliki supermarket dan toko bahan bangunan atau material di Dili Timor-
Timur. Namun sejak provinsi Timor-Timur memisahkan diri dari negara kesatuan RI maka
perusahaan memindahkan usahanya ke makassar, begitu pula dengan seluruh asset yang dimiliki.
Sejak memindahkan usahanya di makassar tahun 1998, perusahaan telah berkembang
dengan baik yakni membuka lokasi usaha dan kantor pusat di Jl. Antang Raya No. 49 A, dengan
beberapa unit usaha, antara lain :
General Kontraktor, berpengalaman menangani berbagai proyek swasta maupun proyek
dibawah naungan pemerintah.
Distributor, dan toko bahan bangunan (material) yang melayani penjualan partai maupun
eceran di 5 Outlet yakni Makassar, Jeneponto, Barru, Sinjai dan Sidrap.
6 Outlet Supermarket, penjualan elektronik dan alat listrik yang dikenal sebagai
Supermarket MISI PASARAYA (Mega Indah Sari Timor) di Jl. Antang Raya No. 49-51,
Jl. Sultan Hasanuddin No. 23 Kabupaten Barru, Jl. Turi No. 2 Bonto Sunggu kabupaten
Jeneponto, dan Jl. K.H.A. Dahlan No. 30 Palopo, Jl. K.H. Agus Salim Plaza BTC lantai 3
Kab. Bone dan Jl. Jend. Sudirman Kab. Sidrap
Perdagangan dan pengelolaan kayu dengan lokasi pabrik sungguminasa Gowa.
Dengan operasinya PT Mega Indah Sari telah menyerap tenaga kerja sekitar 800 orang
yang terdiri dari berbagai latar belakang dan tingkat pendidikan mulai dari SMU sampai dengan
Sarjana. Seiring dengan prioritas pengembangan kawasann Indonesia Timur untuk mengejar
ketinggian dari kawasan barat baik tingkat kesejahteraan, peningkatan sarana dan prasarana
maupun saluran distribusi maka pemerintah terus membangun dan memperbaiki infrastruktur di
wilayah ini. Mengingat hal tersebut diatas maka PT Mega Indah Sari yang bergerak dibidang
bisnis jasa kontruksi, distribusi dan potensi untuk berkembang lebih besar dengan dibarengi
dengan perencanaan dan manajemen yang baik dan memadai.
4.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu bagian yang menggambarkan tentang
hubungan antara orang-orang yang menjalankan aktivitas dalam suatu organisasi termasuk
hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi.
Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa struktur organisasi merupakan
salah satu syarat pencapaian tujuan perusahaan. Badan atau lembaga perlu adanya suatu
gambaran secara sistematis agar bagian-bagian itu jelas hubungannya terutama dalam pembagian
tugas dan tanggung jawab dengan anggapan adanya pembagian fungsi aktivitas dan perusahaan
yang tepat.
4.4 Proses Penyaluran dan Aspek Pemasaran Barang Dagangan Pada PT Mega
Indah Sari Makassar
Proses penyaluran dan aspek pemasaran pada PT Mega Indah Sari Makassarsebagai berikut :
a. Suplai langsung dari produsen
Pada dasarnya setiap perusahaan-perusahan yang bergerak dibidang penjualan bahan
bangunan selalu berupaya menjaga ketersediaan barang (ready stock), hal ini dimaksudkan
memperoleh kepercayaan dari konsumen. Guna menjamin ketersediaan barang, PT Mega Indah
Sari Makassar melakukan suplai langsung dari produsen. beberapa keuntungan yang diperoleh
dari sistem suplai langsung dari produsen antara lain:
1. Untuk pembelian banyak tentu memperoleh discount langsung.
2. Biaya angkut yang timbul lebih kecil.
3. Frekuensi suplai yang dibutuhkan lebih efektif.
Kondisi seperti ini yang terjadi pada PT. Megah Indah Sari Makassar, yang sudah
memperoleh kesepakatan antara produsen. Namun bilamana belum memiliki hubungan langsung
dengan produsen, pemilik toko bahan bangunan PT Mega Indah Sari maupun kontraktor bisa
mengakses ke pusat perdagangan yang dituju. Beberapa bahan bangunan yang disuplai langsung
dengan skala harian/mingguan adalah pasir dan kayu, besi beton & semen. Kondisi ini
tergantung omzet dan stok yang bisa ditampung. Sedangkan untuk bahan bangunan pendukung
seperti cat, kawat, pipa pvc, perlengkapan instalasi air dan listrik maupun aksesori rumah rata-
rata di suplai sebulan sekali.
b. Suplai dari agen/distributor/salesman
Berkaitan dengan angaran operasional perusahan, PT. Mega Indah Sari Makassar juga
memakai jasa agen/distributor/salesmen. Kondisi ini tidak lain adalah untuk persiapan barang
sebelum habis. Beberapa produk yang ditawarkan tentu berkaitan dengan skala perioritas
pengadaan barang dan kemampuan usahanya, serta fasilitas menguntungkan yang ditawarkan
para sales tersebut.
c. Bahan bangunan yang dipasarkan
Bahan bangunan yang dijual pada PT Mega Indah Sari berasal dari bahan bangunan yang
langsung merupakan hasil alam seperti pasir dan batu maupun yang sudah diproses oleh
pengusaha kecil yaitu batu bata, batako, genteng dan kayu olahan (wood working) dan semen.
PT Mega Indah Sari juga memasarkan bahan bangunan mulai dari ubin keramik, besi
beton, seng, kawat, segala macam paku, kaca, plywood, cat kayu dan cat tembok, meni, plamur,
tiner, plywood, pipa pvc. Termasuk bahan bangunan sebagai bagian sistem pabrikasi komponen
dan perlengkapan peralatan bahan bangunan, seperti perlengkapan kunci pintu dan jendela,
perlengkapakan instalasi air dan listrik, kuas, amplas kayu dan besi, serta berbagai komponen
dan perlengkapan peralatan bahan bangunan lainnya.
d. Cara pembayaran
Adapun sistem pembayaran yang dilakukan pada PT Mega Indah Sari rata-rata produsen
menerapkan pembayaran diundur satu bulan. Namun untuk toko yang baru didirikan atau
kontraktor yang masih baru harus membayar tunai kepada produsen atau distributornya. Untuk
pelanggan yang sudah lama berlangganan jika membutuhkan bahan-bahan untuk keperluan
rumah hanya tinggal menelpon dan barang tersebut dapat diantarkan kerumah yang dituju dan
pembayarannya pun dapat dilakukan dirumah konsumen secara tunai.
5.1 Kesimpulan
a. Berdasarkan hasil perhitungan kinerja keuangan secara umum yaitu rasio aktivitas dan
profitabilitas, kedua rasio tersebut setelah dianalisis mengalami peningkatan. Pada
perhitungan rasio aktivitas yang meliputi receivable turnover, inventory turnover dan
total asset turnover. Pada tahun 2010 total asset turnover mengalami penurunan sebesar
2.40 yang disebabkan oleh peningkatan penjualan bersih dan penurunan total aktiva. Pada
perhitungan rasio profitabilitas yang meliputi gross profit margin, net profit margin dan
return on investment. Pada tahun 2006 sampai 2007 net profit margin tidak mengalami
penurunan ataupun mengalami kenaikan sebesar 10% dan pada tahun 2008 sampai 2010
mengalami penurunan yang disebabkan penurunan laba bersih dan peningkatan penjualan
bersih.
b. Berdasarkan point pertama diatas dapat dijelaskan bahwa perusahaan lebih
memperhatikan aktivitas dalam mengelola keuangan perusahaan.
5.2 Saran
a. Perusahaan harus selalu memperhatikan perkembangan antara kedua rasio tersebut yaitu
rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Apabila aktivitas suatu perusahaan terus meningkat
sedangkan profitabilitasnya menurun, hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan dalam
menggunakan aktivanya menciptakan penjualan sudah baik namun dalam menghasilkan
keuntungan masih kurang karena adanya kewajiban yang harus dipenuhi setiap tahunnya.
b. Perusahaan harus mampu meningkatkan volume penjualan dengan skala besar dengan
tujuan untuk meningkatkan jumlah pendapatan yang akan berimbas pada peningkatan
laba perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Martono, Agus Harjito, 2005. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama Cetakan Kelima,
EKONISIA, Yogyakarta.
Munawir, 2004. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kelima, Liberty,
Yogyakarta.
Sutrisno, 2000.Manajemen KeuanganModern. Bumi Aksara, Jakarta.
Alwi Syarifuddin, 2000. Alat-alat Analisis Pembelanjaan. Edisi Revisi Penerbit
Andi Offset, Yogyakarta.
Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Pertama, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Abdul Halim, Sarwoko. 2008. Manajemen keuangan (Dasar-dasar Pembelanjaan
Perusahaan). Cetakan Ketiga, Yogyakarta BPF-YOGYAKARTA.
Muslich, Muhammad. 2003. Manajemen Keuangan Modern. Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
Darsono, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Edisi pertama.
Andi : Yogyakarta.
Dewi Astuti. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Harmono, 2009. Manajemen Keuangan. Cetakan Pertama, Penerbit Bumi Aksara,
Yogyakarta.
Toto Prihadi. 2008. Deteksi Cepat Kondisi Keuangan : 7 Analisis Rasio
Keuangan. Cetakan 1. Jakarta : PPM.
Sarwoko, Halim. 2009. Manajemen Keuangan. Dasar-dasar Pembelanjaan
Perusahaan
Munawir, 2001. Analisis Laporan Keuangan. Konsep dan Aplikasi, Penerbit
Yogyakarta.
Wahyuni, 2006. Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan
Pada PT. Sermani SteelMakassar.
Haryono, 2004. Analisis Rasio Aktivitas dan Profitabilitas Pada PT. Sermani
SteelMakassar.
Agnes Sawir. 2005. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi Pertama. Penerbit PT Bumi
Aksara. Yogyakarta.
Keown, Martin, Petty, Scott. 2004. Manajemen Keuangan. Prinsip-prinsip dan
Aplikasinya. Edisi kesembilan, jilid 1, PT INDEKS kelompok GRAMEDIA.