Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan bisnis konstruksi di Indoneisa sekarang ini meningkat


cukup pesat. Hal ini dapat dilihat semakin banyaknya bangunan-bangunan
baru, baik itu perumahan, jalan, gedung, bendungan, jembatan, dsb. Tidak
hanya itu saja, banyak inovasi bangunan-bangunan lain. Kesempatan ini
dimanfaatkan berbagai pihak untuk dapat mengembangkan usahanya. Seperti
usaha bidang produksi pindasi precast.
Pondasi precast merupakan beton yang telah dicetak dan dibuat terlebih
dahulu di pabrik atau tempat khusus yang terpisah dari lokasi konstruksi.
Beton ini dibuat berdasarkan cetakan dan ukuran tertentu yang telah
menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Bukan hanya itu,
beton ini dijaga dan dirawat dengan baik sesuai dengan standart yang berlaku
hingga mencapai umur perawatan dengan dimensi 25 cm x 30 cm x 400 cm
dan K-400.
1.2 Tujuan

Dari latar belakang diatas, diperoleh tujuan mendirikan usaha beton


precast yaitu memenuhi permintaan konsumen.

1.3 Lokasi Kantor


Kantor penjualan beton precast “PT. MUDA PERKASA” bertempat di Jl.
Kenangan Indah No. 98 Malang Jawa Timur No. Tlp 0341972733.
BAB II

DESKRIPSI PERUSAHAAN

2.1 Nama Unit Usaha

Unit usaha ini bergerak dibidang penjualan beton precast yang memiliki
kualitas dan mutu yang baik sehingga nantinya akan banyak diminati oleh
masyarakat.

Nama organisasi : PT. MUDA PERKASA

Bidang Organisasi : Konstruksi

Pemilik : Ceisario Movta Y


Chynthya Novita R
Ragil Fitria R

Alamat : Jl. Kenangan Indah No. 98 Malang Jawa Timur

No Telp : 0341972733

2.2 Struktur Organisasi

PEMILIK

STAFF DIREKSI

KABAG KASEK UMUM & KABAG KASEK


KABAG NIAGA
KEUANGAN PERSONALIA PROSDUKSI LABORATORIUM
2.2.1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan – jabatan dan uraian tugasnya:

1. Pimpinan Perusahaan mengatur, serta mengawasi semua kegiatan yang


terjadi dalam perusahaan.
2. Staff Direksi bertugas untuk menentukan kebijakan Perusahaan sesuai dengan
visi, misi dan tujuan Perseroan.
3. Kabag Keuangan bertugas menyusun rencana anggaran, mengurus
keuangan serta menyusun laporan keuangan.
4. Kasek Umum dan Personalia bertugas menanagani masalah kesejahteraan
dan menentukan anggaran yang terkait dengan karyawan.
5. Kabag Niaga bertanggung jawab dalam segala bentuk kegiatan yang
berhubungan dengan kegiatan pemasaran perusahaan.
6. Kabag Produksi bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian,
pengarahan, dan pengawasan atas pelaksanaan produksi beton precast.
7. Kasek Laboratorium bertugas mengurusi pengujian pada laboratorium.

2.3 Legalitas Usaha

Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini beberapa dokumen badan
hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang
dilaksanakan berjalan lancar dikemudian hari karena unit usaha ini skalanya
adalah lokal.
Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah :

2.3.1 Badan Hukum

Usaha ini berupa Penyedia barang karena usaha yang kami jalankan
sifatnya merupakan usaha bersama dengan modal bersama dan keuntungan
dibagi bersama berdasarkan besarnya modal dari masing-masing pemilik,
dimana seluruh aktivitas yang timbul dalam pengelolaan menjadi tanggung
jawab UD. Selain itu badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham badan hukumnya merupakan subyek hukum dan kekayaan yang
terpisah (modal)

2.3.2 Tanda Daftar Perusahaan dan Surat Ijin Usaha

Usaha pembuatan keramik memiliki ijin usaha dari dinas perindustrian


dan perdagangan dan sudah terdaftar sebagai pelaku usaha pembuatan dan
penjualan kayu. Sesuai dengan UU no. 3/1982 tentang wajib daftar
perusahaan.
2.3.3 NPWP

Sebagai unit usaha, kami juga mendaftarkan NPWP atas aktivasi usaha
kami ke Departemen Perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer yang
diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan
yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

2.3.4 IMB

Kami selaku pengusaha juga melakukan perijinan kepada pemerintah


daerah setempat untuk ijin pengalihfungsian lahan sebagai tempat usaha agar
usaha kami dapat berjalan dengan lancar.

2.3.5 Bukti Diri

Unit usaha kami juga mempunyai bukti diri mengenai kepemilikan


usaha dan keterangan lain yang berhubungan dengan jasa penjualan dan
pemasangan bondek.

2.4 Aspek Pasar

Aspek pasar adalah inti dari penyusunan Studi Kelayakan Proyek,


karena permintan pasar terhadap produk merupakan dasar untuk menyediakan
produk.

2.4.1 Keadaan Pasar

Berdasarkan hasil survei di Kota Malang, dimana pada tahun 2017


pembangungan di Kota Malang sangat cepat, salah satunya pembangunan
bendung dengan menggunakan beton precast. Beton precast banyak dipilih dan
menjadi favorit karena kepraktisan dalam penerapan serta kualitas yang baik.
Sehingga konsumen lebih memilih menggunakan produk beton precast untuk
pembangunan konstruksinya.

2.4.2 Bentuk Pasar

Penjualan beton precast ini merupakan bentuk pasar monopolistik, di


mana kami merupakan salah satu usaha menengah dan juga merupakan
pendatang baru dalam lingkungan persaingan usaha di Kota Malang.
Persaingan monopolistik adalah suatu bentuk organisasi pasar dimana banyak
penjual produk heterogen / differenciated product dan dalam jangka panjang
keluar masuk industri relatif mudah. Persaingan mononolistik ini umumnya
terjadi pada bisnis penjualan dan jasa. Perusahaan dalam bisnis tersebut
dapat memiliki kekuatan monopoli melebihi pesaingnya yang didasarkan
pada keunikan produk, lokasi yang lebih baik, layanan yang lebih baik dan
perbedaan harga. Tetapi kekuatan pasar mereka relatif terbatas karena
tersedianya produk pengganti.

2.4.3 Produk / Jasa yang ditawarkan

Dalam usaha ini, kami menawarkan penjualan beton precast dengan


kualitas dan mutu yang baik.

2.4.4 Target Pasar

Sebagaimana yang telah kami jelaskan sebelumnya, tujuan pasaran kami


adalah proyek dengan skala kecil, menengah sampai proyek skala besar yang
akan membangun sebuah bangunan kontsruksi baik yang baru maupun yang
sedang dalam proses pengerjaan. Hal ini didasarkan pada asumsi, yaitu
dimana kebutuhan akan bangunan untuk berbagai tujuan semakin banyak terutama
pada konstruksi bendungan.

2.5 Keuangan

Penetapan harga produk bergantung pada jenis bahan yang digunakan.


Secara umum penetapan harga berdasarkan satuan luas, bergantung pada
desain dan material yang digunakan. Dalam melakukan analisa kelayakan
usaha dapat dilakukan dalam beberapa metode. Ada empat metode penilaian
usul-usul investasi yaitu:

a. Analisa IRR

IRR berasal dari bahasa Inggris Internal Rate of Return disingkat IRR
yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu
proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of
return) lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi
di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain). IRR
digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk
itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi
dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return.
Minimum acceptable rate of return adalah laju pengembalian minimum dari
suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor. Suku bunga
yang akan menyamakan jumlah nilai sekarang dari penerimaan yang
diharapkan diterima (present value of future proceed) dengan jumlah nilai
sekarang dari pengeluaran untuk investasi.

Besarnya nilai sekarang dihitung dengan menggunakan pendekatan


sebagai berikut: Dalam analisa IRR nilai yang nantinya diketahui dari
perhitungkan perlu di bandingkan dengan MARR untuk menganalisa
kelayakan suatu investasi. MARR adalah tingkat suku bunga pengebalian
minimum yang menarik , di mana tingkat suku bunga tersebut akan dijadikan
dasar atau indikator keputusan manajemen sehubunga dengan pemilihan
alternatifalternatif biaya (cost alternatives), manfaat (benefit alternatives) atau
kelayakan suatu investasi (feasibility study), Penentuan MARR harus
mempertimbangkan beberapa hal, yang akan dijelaskan sebagai berikut. Cost of
Capital (Biaya Modal). Jika sumber biaya investasi adalah dana pinjaman, maka
penentuan MARR harus mempertimbangkan faktor biaya modal (tingkat suku
bunga pinjaman ditambah dengan faktor-faktor resiko investasi). Karena
return dari investasi yang dilakukan minimal harus menutupi biaya modal yang
digunakan.

Selain itu jumlah uang yang tersedia, dan sumber biaya dari mana
dana tersebut diadakan (equity atau debt financing) perlu dipertimbangkan
pula. Misalnya TELKOM akan membangun jaringan transport nasional yang
berbasis teknologi ATM dengan modal investasi berupa pinjaman kredit dari
sebuah Bank dengan tingkat bunga 60%/tahun, maka investasi yang dilakukan
dikatakan layak jika memberikan return sama atau lebih dari 60%/tahun atau
proyek investasi tersebut harus menghasilkan Net Present Value (NPV) atau
Net Equivalence Uniform Annual Cash Flow (EUAC) positif.

Lain halnya bila investasi yang dilakukan dengan menggunakan


modal sendiri, maka penentuan MARR harus mempertimbangkan biaya
hilangnya kesempatan yang tidak diambil karena kita memutuskan atau
menjatuhkan pilihan pada alternatif lain. Misalkan TELKOM tahun 1998
memutuskan untuk investasi senilai Rp. 10 Trilyun dengan modal sendiri,
maka investasi tersebut menghilangkan kesempatan TELKOM untuk
memperoleh return pada alternatif investasi lainnya, misalnya membeli
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan suku bunga 70% /tahun ( = Rp. 7 Trilyun
/tahun). Risk Investment Suatu investasi akan mengandung resiko, berapapun
kecilnya resiko tersebut. Besar kecilnya resiko akan sangat tergantung pada
kemampuan manajemen (investor) dalam memiliki atau mencari informasi –
informasi yang relevan dengan kegiatan investasi yang dilakukan. Semakin
sedikit informasi yang dimiliki semakin besar resiko investasi yang harus
ditanggung, demikian sebaliknya.

Jenis Organisasi dan Usaha

Suatu organisasi akan memiliki opportunity dan resiko yang berbeda


dalam melakukan kegiatan investasi dengan organisasi lainnya. Demikian
halnya dengan jenis usaha yang dimasuki. Jenis usaha manufaktur
dimungkinkan memiliki tingkat MARR yang berbeda dengan usaha pertanian,
perhotelan, dsb. Proyek pememrintah akan memiliki MARR yang berbeda
dengan jenis sektor industri yang kompetitif.

b. Analisa NPV

NPV (Net Present Value) merupakan selisih antara pengeluaran dan


pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of
capitalsebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang
diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini. Untuk
menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya
operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefitdari proyek yang
direncanakan.

c. Analisa BCR

Benefit Cost Ratio (BCR) adalah perbandingan nilai ekuivalen semua


manfaat terhadap nilai ekuivalen semua biaya. Perhitungan nilai ekuivalen
dapat dilakukan menggunakan salah satu dari analisis nilai sekarang, nilai
pada waktu yang datang atau nilai tahunan.

Kriteria pengambilan keputusan:

- alternatif tunggal, jika

nilai B/C ≥ 1 (alternatif layak diterima)

nilai B/C < 1(alternatif tidak layak diterima)

- beberapa alternatif (incremental ),

jika nilai B/C ≥ 1 (alternatif terpilih: biaya yang lebih besar)

nilai B/C < 1(alternatif terpilih: biaya yang lebih kecil)

d. Analisa Payback Period

Periode “Payback” menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun)


suatu investasi akan bisa kembali. Periode “Payback” menunjukkanperbandingan
antara “initial investment” dengan aliran kas tahunan Apabila periode
payback kurang dari suatu periode yang telah ditentukan proyek tersebut
diterima, apabila tidak proyek tersebut ditolak. Jangka waktu yang dibutuhkan
untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan – penerimaan yang
dihasilkan oleh proyek investasi tersebut juga untuk mengukur kecepatan
kembalinya dana investasi.

Kebaikan Payback Method


1. Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk
pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.

2. Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of
return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu
pengembaliannya cepat.

3. Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.

Kelemahan Payback Method

1. Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang.

2. Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi.

3. Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian tercapai.

Arus kas atau keuangan pada Payback Method adalah sebagai berikut :

1. Periode pengembalian lebih cepat : layak

2. Periode pengembalian lebih lama : tidak layak

3. Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka periode pengembalian
yang lebih cepat yang dipilih

e. Analisa PI

Profitability Index (PI) metode ini menghitung perbandingan antara


nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang.
Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan layak.

Semakin besar PI, investasi semakin layak.

Kelayakan investasi menurut standar analisa ini adlh :

1. Jika PI > 1 ; maka investasi tsb dpt dijalankan (tidak layak)

2. Jika PI < 1 ; investasi tsb tidak layak dijalankan (layak)

Kelebihan Profitability Index adalah :

1. Memberikan percentage future cash flows dengan cash initial

2. Sudah mempertimbangkan cost of capital

3. Sudah mempertimbangkan time value of money


4. Mempertimbankan semua cash flow

Kekurangan Profitability Index adalah :

1. Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project.

2. Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung Profitability Index.

3. Tidak memberikan informasi mengenai project risk.

4. Susah dimengerti untuk dijadikan indicator apakah suatu project

memberikan value kepada perusahaan.


BAB III

ANALISIS KEBUTUHAN SUMBER DAYA

Dalam suatu usaha pasti diharapkan suatu keberhasilan dari produk


tersebut. Keberhasilan suatu produk dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
modal, bahan baku, peralatan, lahan, peralatan, tenaga kerja dan lain lain.

3.1 Modal

Dalam suatu usaha, modal merupakan salah satu bagian terpenting yang harus
dimiliki oleh setiap perusahaan. Perusahaan harus memiliki modal agar
dapat lancar dalam menjalankan usaha dan memproduksi barang. Dalam
mendirikan usaha ini kami memiliki modal awal sebesar Rp. 195.395.919,-

3.2 Lahan

Untuk menjalankan usaha, suatu perusahaan tentunya memerlukan


lahan untuk mendirikan pabrik. Semakin luas cakupan usahanya, semakin
luas pula lahan yang diperlukan. Untuk usaha ini kami memilih lahan sewa seluas
500 m2 dengan nilai sewa Rp. 130.000.000,- per 10 tahun yang akan dibangun
sebagai kantor dan tempat penyimpanan material serta alat berat.

3.3 Bahan Baku

Suatu bisnis terutama industri yang bergerak dalam kegiatan


produksi, membutuhkan bahan baku agar kegitan produksi dapat berjalan
sehingga mampu menciptakan suatu produk yang siap dijual. Bahan baku
merupakan barang-barang yang diperoleh untuk digunakan dalam proses
produksi. adalah benda yang dapat dibuat sesuatu, atau barang yang dibutuhkan
untuk membuat sesuatu.

3.4 Mesin

Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau


mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas
manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim
energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang
telah disetel.
3.5 Fasilitas pendukung

Fasilitas pendukung adalah segala sesuatu yang berupa benda maupun


uang yang dapat memudahkan serta memperlancar pelaksanaan suatu usaha
tertentu.

3.6 Sumber Daya Manusia

SDM adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak
dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan.
SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada
hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai
penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi.
BAB IV

ANALISA BIAYA

Dalam melakukan usaha harus ada analisa biaya,seperti halnya usaha beton
precast PT. MUDA PERKASA, analisa biaya sebagai berikut:
BIAYA AWAL
SARANA PRASARAN
No Kebutuhan Harga Jumlah Satuan Total Umur Rencana Harga/Tahun Harga/Bulan

1 Sewa gedung penyimpanan material Rp 2.000.000 200 m² Rp 400.000.000 10 Rp 40.000.000 Rp 3.333.333


2 Sewa lahan pemyimpanan alat berat Rp 3.000.000 200 m² Rp 600.000.000 10 Rp 60.000.000 Rp 5.000.000
3 Sewa lahan dan bangunan untuk kantor Rp 3.000.000 100 m² Rp 300.000.000 10 Rp 30.000.000 Rp 2.500.000
4 Telepon kx - Ts 505 Rp 164.000 2 Unit Rp 328.000 4 Rp 82.000 Rp 6.833
5 Meja kerja kantor Rp 875.000 10 Unit Rp 8.750.000 5 Rp 1.750.000 Rp 145.833
6 Kursi kerja kantor Rp 355.000 10 set Rp 3.550.000 5 Rp 710.000 Rp 59.167
7 Set meja kursi rapat Rp 4.450.000 2 set Rp 8.900.000 5 Rp 1.780.000 Rp 148.333
8 Printer Rp 6.699.000 5 Unit Rp 33.495.000 5 Rp 6.699.000 Rp 558.250
9 AC Panasonic 1,5 PK Rp 1.644.999 3 Unit Rp 4.934.997 5 Rp 986.999 Rp 82.250
10 Komputer ASUS ET 203 IUT Rp 5.500.000 2 Unit Rp 11.000.000 5 Rp 2.200.000 Rp 183.333
11 Kursi pengunjung (tamu perusahaan) Rp 257.400 10 Unit Rp 2.574.000 5 Rp 514.800 Rp 42.900
12 Genset Rp 4.110.000 1 Unit Rp 4.110.000 5 Rp 822.000 Rp 68.500
Total Rp 1.377.641.997 Rp 145.544.799 Rp 12.128.733

ALAT & BAHAN


No Kebutuhan Harga Jumlah Satuan Total Umur Rencana Harga/Tahun Harga/Bulan
1 Truck Mixer 1 m³ Rp 570.000.000 3 Unit Rp 1.710.000.000 8 Rp 213.750.000 Rp 17.812.500
2 Vibrator Rp 4.700.000 2 Unit Rp 9.400.000 5 Rp 1.880.000 Rp 156.667
3 Concrete Pump Rp 775.000.000 1 Unit Rp 775.000.000 5 Rp 155.000.000 Rp 12.916.667
4 Generator Listrik Rp 5.750.000 3 Unit Rp 17.250.000 5 Rp 3.450.000 Rp 287.500
5 Dump Truck 8 ton Rp 275.000.000 2 Unit Rp 550.000.000 5 Rp 110.000.000 Rp 9.166.667
6 Slump Test Rp 1.800.000 2 Unit Rp 3.600.000 10 Rp 360.000 Rp 30.000
Total Rp 4.442.891.997 Rp 484.440.000 Rp 40.370.000

Pajak, Perijinan dan Persuratan


No Perihal Harga
1 Surat Ijin Usaha Konstruksi Rp 2.000.000
2 Surat Ijin Badan Usaha Rp 1.500.000
3 Surat Ijin Usaha Perdagangan Rp 1.500.000
4 Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Rp 1.500.000
5 Ijin Undang-undang Gangguan (HO) Rp 1.600.000
6 Sertifikat kamar Dagang dan Industri Rp 1.650.000
7 Pembuatan Dokumen AMDAL Rp 1.000.000
8 Surat Keterangan AMDAL Rp 1.500.000
9 Pajak Kendaraan Rp 3.500.000
Total Rp 15.750.000

Biaya Operasional Bulanan


No Kebutuhan Harga Satuan Jumlah Total
1 Truck Mixer 1 m³ Rp 3.750.000 1 bulan 3 Rp 11.250.000
2 Vibrator Rp 2.000.000 1 bulan 2 Rp 4.000.000
3 Concrete Pump Rp 6.000.000 1 bulan 1 Rp 6.000.000
4 Generator Listrik Rp 350.000 1 bulan 3 Rp 1.050.000
5 Dump Truck 8 ton Rp 2.500.000 1 bulan 2 Rp 5.000.000
6 Slump Test Rp 200.000 1 bulan 2 Rp 400.000
7 Rp -
8 Rp -
9 Rp -
Total Rp 27.700.000
GAJI KARYAWAN
No Pegawai Harga Satuan Jumlah Total
1 Staff Direksi Rp 5.500.000 1 bulan 1 Rp 5.500.000
2 Kabag keuangan Rp 5.000.000 1 bulan 1 Rp 5.000.000
3 Kasek Umum & Personalia Rp 4.000.000 1 bulan 1 Rp 4.000.000
- Kasek Akuntansi Rp 4.000.000 1 bulan 1 Rp 4.000.000
- Pelaksana Akuntansi Rp 4.000.000 1 bulan 1 Rp 4.000.000
- Kasek Verifikasi Kas Rp 4.000.000 1 bulan 1 Rp 4.000.000
- Pelaksana Kasir Rp 4.000.000 1 bulan 1 Rp 4.000.000
4 Kabag Niaga Rp 4.000.000 1 bulan 1 Rp 4.000.000
- Staff Marketing Rp 4.000.000 1 bulan 1 Rp 4.000.000
5 Kabag Produksi Rp 4.000.000 1 bulan 1 Rp 4.000.000
- Kasek Operasional Rp 4.000.000 1 bulan 1 Rp 4.000.000
- Pelaksana Distribusi Rp 2.500.000 1 bulan 1 Rp 2.500.000
- Pelaksana Logistik Rp 2.500.000 1 bulan 1 Rp 2.500.000
- Pelaksana Sopir Truck Mixer Rp 2.500.000 1 bulan 3 Rp 7.500.000
- Pelaksana Concrete Pump Rp 2.500.000 1 bulan 1 Rp 2.500.000
- Pelaksana Sopir Dump Truck Rp 2.500.000 1 bulan 2 Rp 5.000.000
- Pelaksana Pemeliharaan Rp 2.500.000 1 bulan 10 Rp 25.000.000
- Pekerja Rp 1.500.000 1 bulan 15 Rp 22.500.000
- Pengawas Produksi Rp 2.500.000 1 bulan 1 Rp 2.500.000
- Pelaksana Security Rp 1.500.000 1 bulan 3 Rp 4.500.000
6 Kasek Laboratorium Rp 4.000.000 1 bulan 1 Rp 4.000.000
Total Rp 125.000.000

VARIABLE COST
Material (m3)
No Bahan Harga Satuaan Kebutuhan Total Per 3 Truck Mixer Per Bulan Per Hari
1 Semen Rp 90.543,73 kg 0,492 Rp 44.578,30 Rp 936.144,30 140.351,47 5.614,06
2 Pasir Rp 195.000 m³ 0,700 Rp 136.500 Rp 2.866.500,00 429.760,12 17.190,40
3 Agregat Rp 240.000 m³ 0,999 Rp 239.760 Rp 5.034.960,00 754.866,57 30.194,66
4 Adiktif Rp 54.000 m³ 0,096 Rp 5.184 Rp 108.864,00 16.321,44 652,86
5 Air Rp 1.000 liter 0,082 Rp 82 Rp 1.722,00 258,17 10,33
2,369 Rp 426.104 Rp 8.948.190 Rp 1.341.558 53.662,31
Total
Total / 3 Rp 2.982.730 Rp 447.186 Rp 17.887

Lain-lain (bulanan)
No Kebutuhan Harga Satuan Jumlah Total
1 Air Rp 13.800 m3 844,8 Rp 11.658.240
2 Telepon dan Internet Rp 995.000 unit 1 Rp 995.000
3 Listrik Rp 1.467 Kwh 895,9 Rp 1.314.551
4 Sewa Papan Promosi Bilboard Rp 5.000.000 Unit 1 Rp 5.000.000
5 Cetak Brosur Rp 800 Lembar 100 Rp 80.000
6 ATK Rp 1.500.000 set 1 Rp 1.500.000
7 Solar Rp 5.500 liter 5562,6 Rp 30.594.300
total Rp 51.142.091

KESIMPULAN
1 Fix Cost Harga
Sarana Prasarana Rp 12.128.733
Surat Perijinan (-Pajak Kendaraan) Rp 12.250.000
Gaji Karyawan (- pekerja) Rp 102.500.000
Alat Pekerja Rp 40.370.000
Total Rp 167.248.733
2 Variable Cost
Bahan Rp 447.186
Biaya Operasional Rp 27.700.000
Pekerja Rp 22.500.000
Pajak Kendaraan Rp 3.500.000
Total Rp 28.147.186
3 Modal Awal Rp 195.395.919
HARGA JUAL

Biaya Biaya Hari Biaya/Hari


Biaya Awal Rp 4.442.891.997 25 Rp 177.715.680
Pajak dan Ijin Rp 15.750.000 25 Rp 630.000
Operasional Mesin Rp 27.700.000 25 Rp 1.108.000
Gaji Karyawan Rp 125.000.000 25 Rp 5.000.000
Lain-lain Rp 51.142.091 25 Rp 2.045.684
Harian Rp 186.499.364
Total
m3 Rp 23.753.523

Harga Jual Per m3


Keuntungan (40%) Rp 33.254.933
Keuntungan (50%) Rp 35.630.285

Pendapatan max, K max, BEP

Berikut merupakan tabel harga penjualan berdasarkan jumlah permintaan beton precast
selama umur investasi (tahun)

Ditawarkan
No Harga (P) Perminataan (D)
(S)

1 Rp 2.014.075 500 1500


2 Rp 1.342.717 1500 800

Rp2500000.0
y = -671.36x + 2E+06

Rp2000000.0
Harga Jual Barang (Rp.)

Rp1500000.0

Rp1000000.0

Rp500000.0

Rp-
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Perminntaan (D)

Grafik Hubungan harga jual barang dan permintaa jasa konstruksi beton precast
Dari tabel diatas, maka dapat dihitung nilai elastisitas dengan rumus :
/ _1 : / _1
Elastisitas Harga =

1500

Elastisitas Harga =

-6 < 1 inelastisitas
Elastisitas Harga = 1/0.926

Elastisitas Harga = 1 > Elastis

Pendapatan Total Maksimum (TR max)

P - P1 D - D1
=
P2-P1 D2 - D1
P --Rp 2.014.075 D -500
=
1342717 2014075 1500 500
P -- 2014075 D -500
=
-671358 1000
1000 - 2014075000 = -671358 335679000
1000 = -671358 + 2349754000
P = -671,358 + 2349754
P = 2349754 -671,358

a - b. D

TR = P x D
TR = (a - b.D) x D
2
TR = aD - bD

d TR
TR max = = 0
dD
2
d ( aD - bD )
= 0
dD
a - 2bD = 0
a
D =
2b
2349754
D =
1342,716
D = 1751
2
TR max = 2349754 D - 671.358 D
2
TR max = 2349754 (1751) - 671.358 (1751)
TR max = Rp 6.172.803.553
Keuntungan Maksimum

FC = Rp 167.248.733
V = Rp 447.186
K = TR - TC
= (a - bD)D - (FC+VC)
= aD - bD2 - FC - V.D
2
= (a - V)D - bD - FC

dK
Kmax = = 0
dD
2
d (a - V)D - bD - FC = 0
dD
a - V - 2bD = 0
a-v
D =
2b
1902568
D =
1342,716
D = 1417
2
K = (a - V)D - bD - FC
= (2349754 - 447186)(1417) - (-671.358(1417)2) - 167248733
= Rp 3.876.702.576

Break Event Point

TC = TR
0 = TR - TC
0 = (a - bD)D - (FC+VC)
2
= aD - bD - FC - V.D 1902568
2
= (a - V)D - bD - FC 2833,90978
2
= (2349754 - 447186)D - (-671.358(D )) - 167248733
= 0 - 1902568D + 671.358D2 - 167248733
= D2 + 2833.911D - 249157.154

'a b c

a= 1
b= 2.833.911
c= -249157,1542

D1,2 =

D1 =
2833911,09 m3

D2 =

-0,09 m3
Total Biaya dan Pendapatan terhadap Permintaan
No D TR VC TC FC
1 0 Rp - Rp - Rp 167.248.733 Rp 167.248.733
2 1000 Rp 1.678.396.000 Rp 447.185.922 Rp 614.434.655 Rp 167.248.733
3 1900 Rp 2.040.930.220 Rp 849.653.252 Rp 1.016.901.985 Rp 167.248.733
4 2750 Rp 1.384.678.625 Rp 1.229.761.286 Rp 1.397.010.019 Rp 167.248.733
5 3200 Rp 644.506.880 Rp 1.430.994.951 Rp 1.598.243.684 Rp 167.248.733
6 3500 Rp 3.500 Rp 1.565.150.727 Rp 1.732.399.461 Rp 167.248.733

Grafik Total Biaya dan Pendapatan terhadap


Permintaan
Rp2,500,000,000

Rp2,000,000,000
Harga (Rp.)

Rp1,500,000,000
TR
VC
Rp1,000,000,000
TC
Rp500,000,000 FC

Rp0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
Permintaan (D0

Grafik BEP

Perhitungan Depresiasi dan Nilai Buku


Penentuan Nilai Depresiasi (D) Metode Garis Lurus
1 Depresiasi dan Nilai Buku Truck Mixer
P = Rp 570.000.000
n= 5
UR = 8
s = Rp 213.750.000
D = Rp 71.250.000
Tabel 5.3. Analisa Depresiasi dan Nilai Truck Mixer
Nilai Buku Pada Akhir
Th Biaya Penyusutan
Tahun Ke-t
0 - Rp570.000.000
1 Rp71.250.000 Rp498.750.000
2 Rp71.250.000 Rp427.500.000
3 Rp71.250.000 Rp356.250.000
4 Rp71.250.000 Rp285.000.000
5 Rp71.250.000 Rp213.750.000
Grafik 5.3 Analisa Depresiasi dan Nilai Buku Truck Mixer

Depresiasi dan Nilai Buku


Truck Mixer
Rp600000000.0
Nilai Buku pada Akhir Tahun
Rp500000000.0
Rp400000000.0
Rp300000000.0
Rp200000000.0
Rp100000000.0
Rp.0
0 1 2 3 4 5
Periode

2 Depresiasi dan Nilai Buku Vibrator


P = Rp 4.700.000
n= 5
UR = 5
s = Rp -
D = Rp 940.000
Tabel 5.4. Analisa Depresiasi dan Nilai Buku Vibrator
Nilai Buku Pada Akhir
Th Biaya Penyusutan
Tahun Ke-t
0 - Rp4.700.000
1 Rp940.000 Rp3.760.000
2 Rp940.000 Rp2.820.000
3 Rp940.000 Rp1.880.000
4 Rp940.000 Rp940.000
5 Rp940.000 Rp0

Grafik 5.4. Analisa Depresiasi dan Nilai Buku Vibrator

Depresiasi dan Nilai Buku


Mesin Vibrator
Rp5.000.000
Nilai Buku pada Akhir Tahun

Rp4.500.000
Rp4.000.000
Rp3.500.000
Rp3.000.000
Rp2.500.000
Rp2.000.000
Rp1.500.000
Rp1.000.000
Rp500.000
Rp0
0 1 2 3 4 5
Periode
3 Depresiasi dan Nilai Buku Concrete Pump
P= Rp 775.000.000
n= 5
UR = 5
s= Rp 213.750.000
D= Rp 155.000.000
Tabel 5.5. Analisa Depresiasi dan Nilai Concrete Pump
Nilai Buku Pada Akhir
Th Biaya Penyusutan
Tahun Ke-t
0 - Rp775.000.000
1 Rp155.000.000 Rp620.000.000
2 Rp155.000.000 Rp465.000.000
3 Rp155.000.000 Rp310.000.000
4 Rp155.000.000 Rp155.000.000
5 Rp155.000.000 Rp0

Grafik 5.5. Analisa Depresiasi dan Nilai Concrete Pump

Depresiasi dan Nilai Buku


Concrete Pump
Rp900.000.000
Nilai Buku pada Akhir Tahun

Rp800.000.000
Rp700.000.000
Rp600.000.000
Rp500.000.000
Rp400.000.000
Rp300.000.000
Rp200.000.000
Rp100.000.000
Rp0
0 1 2 3 4 5
Periode

4 Depresiasi dan Nilai Buku Generator Listrik


P= Rp 5.750.000
n= 5
UR = 5
s= Rp -
D= Rp 1.150.000
Tabel 5.6. Analisa Depresiasi dan Nilai Buku Vibrator
Nilai Buku Pada Akhir
Th Biaya Penyusutan
Tahun Ke-t
0 - Rp5.750.000
1 Rp1.150.000 Rp4.600.000
2 Rp1.150.000 Rp3.450.000
3 Rp1.150.000 Rp2.300.000
4 Rp1.150.000 Rp1.150.000
5 Rp1.150.000 Rp0

Grafik 5.6. Analisa Depresiasi dan Nilai Buku Vibrator

Depresiasi dan Nilai Buku


Mesin Vibrator
Rp7.000.000
Nilai Buku pada Akhir Tahun

Rp6.000.000
Rp5.000.000
Rp4.000.000
Rp3.000.000
Rp2.000.000
Rp1.000.000
Rp0
0 1 2 3 4 5
Periode
Berikut adalah rekapitulasi analisa pendapatan yang diperoleh dari penjualan alat di akhir tahun
investasi:
Tabel 5.7. Analisa Pendapatan Jual Lagi Alat
No Barang Harga Jual Lagi Jumlah Satuan Total
Truck
1 Rp 213.750.000 3 unit Rp 641.250.000
Mixer

Total Nilai Jual Lagi Alat Rp 641.250.000


Perhitungan Modal Usaha
Berikut rincian modal yang dibutuhkan:
Tabel 5.8. Kebutuhan Modal Awal
No Jenis Kebutuhan Jumlah Harga Jumlah Satuan Total
1 Sewa gedung penyimpanan material Rp 2.000.000 200 m² Rp 33.333.333
2 Sewa lahan pemyimpanan alat beratRp 3.000.000 200 m² Rp 50.000.000
3 Sewa lahan dan bangunan untuk Rp kantor 3.000.000 100 m² Rp 25.000.000
4 Telepon kx - Ts 505 Rp 164.000 2 Unit Rp 6.833
5 Meja kerja kantor Rp 875.000 10 Unit Rp 145.833
6 Kursi kerja kantor Rp 355.000 10 set Rp 59.167
7 Set meja kursi rapat Rp 4.450.000 2 set Rp 148.333
8 Printer Rp 6.699.000 5 Unit Rp 558.250
9 AC Panasonic 1,5 PK Rp 1.644.999 3 Unit Rp 82.250
10 Komputer ASUS ET 203 IUT Rp 5.500.000 2 Unit Rp 183.333
11 Kursi pengunjung (tamu perusahaan)
Rp 257.400 10 Unit Rp 42.900
12 Genset Rp 4.110.000 1 Unit Rp 68.500
13 Truck Mixer 1 m³ Rp 570.000.000 3 Unit Rp 17.812.500
14 Vibrator Rp 4.700.000 2 Unit Rp 156.667
15 Concrete Pump Rp 775.000.000 1 Unit Rp 12.916.667
16 Generator Listrik Rp 5.750.000 3 Unit Rp 287.500
17 Dump Truck 8 ton Rp 275.000.000 2 Unit Rp 9.166.667
18 Slump Test Rp 1.800.000 2 Unit Rp 30.000
19 Surat Ijin Usaha Konstruksi Rp 2.000.000 1 - Rp 2.000.000
20 Surat Ijin Badan Usaha Rp 1.500.000 1 - Rp 1.500.000
21 Surat Ijin Usaha Perdagangan Rp 1.500.000 1 - Rp 1.500.000
22 Tanda Daftar Perusahaan PerseroanRp Terbatas1.500.000 1 - Rp 1.500.000
23 Ijin Undang-undang Gangguan (HO) Rp 1.600.000 1 - Rp 1.600.000
24 Sertifikat kamar Dagang dan Industri
Rp 1.650.000 1 - Rp 1.650.000
25 Pembuatan Dokumen AMDAL Rp 1.000.000 1 - Rp 1.000.000
26 Surat Keterangan AMDAL Rp 1.500.000 1 - Rp 1.500.000
27 Pajak Kendaraan Rp 3.500.000 1 - Rp 3.500.000
Operasional Alat
28 Truck Mixer 1 m³ Rp 3.750.000 3 1 bulan Rp 11.250.000
29 Vibrator Rp 2.000.000 2 1 bulan Rp 4.000.000
30 Concrete Pump Rp 6.000.000 1 1 bulan Rp 6.000.000
31 Generator Listrik Rp 350.000 3 1 bulan Rp 1.050.000
32 Dump Truck 8 ton Rp 2.500.000 2 1 bulan Rp 5.000.000
33 Slump Test Rp 200.000 2 1 bulan Rp 400.000
34 Staff Direksi Rp 5.500.000 1 1 bulan Rp 5.500.000
35 Kabag keuangan Rp 5.000.000 1 1 bulan Rp 5.000.000
36 Kasek Umum & Personalia Rp 4.000.000 1 1 bulan Rp 4.000.000
37 Kasek Akuntansi Rp 4.000.000 1 1 bulan Rp 4.000.000
38 Pelaksana Akuntansi Rp 4.000.000 1 1 bulan Rp 4.000.000
39 Kasek Verifikasi Kas Rp 4.000.000 1 1 bulan Rp 4.000.000
40 Pelaksana Kasir Rp 4.000.000 1 1 bulan Rp 4.000.000
41 Kabag Niaga Rp 4.000.000 1 1 bulan Rp 4.000.000
42 Staff Marketing Rp 4.000.000 1 1 bulan Rp 4.000.000

Jenis Kebutuhan Jumlah Jumlah Sataun Total


43 Kabag Produksi Rp 4.000.000 1 1 bulan Rp 4.000.000
44 Kasek Operasional Rp 4.000.000 1 1 bulan Rp 4.000.000
45 Pelaksana Distribusi Rp 2.500.000 1 1 bulan Rp 2.500.000
46 Pelaksana Logistik Rp 2.500.000 1 1 bulan Rp 2.500.000
47 Pelaksana Sopir Truck Mixer Rp 2.500.000 3 1 bulan Rp 7.500.000
48 Pelaksana Concrete Pump Rp 2.500.000 1 1 bulan Rp 2.500.000
49 Pelaksana Sopir Dump Truck Rp 2.500.000 2 1 bulan Rp 5.000.000
50 Pelaksana Pemeliharaan Rp 2.500.000 10 1 bulan Rp 25.000.000
51 Pekerja Rp 1.500.000 15 1 bulan Rp 22.500.000
52 Pengawas Produksi Rp 2.500.000 1 1 bulan Rp 2.500.000
53 Pelaksana Security Rp 1.500.000 3 1 bulan Rp 4.500.000
54 Kasek Laboratorium Rp 4.000.000 1 1 bulan Rp 4.000.000
55 Semen Rp 90.544 0,492 kg Rp 46.784
56 Pasir Rp 195.000 0,7 m³ Rp 143.253
57 Agregat Rp 240.000 0,999 m³ Rp 251.622
58 Adiktif Rp 54.000 0,096 m³ Rp 5.440
59 Air Rp 1.000 0,082 liter Rp 86
60 Air Rp 13.800 844,8 m3 Rp 11.658.240
61 Telepon dan Internet Rp 995.000 1 unit Rp 995.000
62 Listrik Rp 1.467 895,91 Kwh Rp 1.314.551
63 Sewa Papan Promosi Bilboard Rp 5.000.000 1 Unit Rp 5.000.000
64 Cetak Brosur Rp 800 100 Lembar Rp 80.000
65 ATK Rp 1.500.000 1 set Rp 1.500.000
66 Solar Rp 5.500 5562,6 liter Rp 30.594.300

Total Modal Awal Usaha Rp 195.395.919


Prosentase pembagain modal adalah sebagai berikut :
Tabel 5.10. Pembagain Modal
No Asal Modal Prosentase Total Modal Sendri
1 Pinjaman BANK 15% Rp 29.309.388
2 Modal Sendiri 85% Rp 166.086.531
Total Modal Awal Usaha Rp 195.395.919

Perhitungan Pembayaran Pinjaman BANK


Total Pinjaman = Rp 29.309.388 dibulatkan = Rp 2.051.657

Suku Bunga = 7,00%


Periode Pinjaman = 5 tahun

Besar pembayaran tiap periode selama 5 tahun


= (5 x i x Pinjaman)
= Rp 718.080
Jumlah yang harus dibayarkan setiap periode
= (2051657/5) + (718080/5)
= Rp 553.947
Tabel 5.11. Analisis Pembayaran Hutang

Akhir Tahun Komulatif Sebekum Jumlah Pinjaman Uang


Bunga Akhir Tahun Pembayaran Tiap Akhir Tahun
ke- Akhir Tahun Tiap Akhir Tahun

0 Rp - Rp - Rp - Rp 2.051.657
1 Rp 143.616 Rp 2.195.273 Rp 553.947 Rp 1.641.326
2 Rp 143.616 Rp 1.784.942 Rp 553.947 Rp 1.230.994
3 Rp 143.616 Rp 1.374.610 Rp 553.947 Rp 820.663
4 Rp 143.616 Rp 964.279 Rp 553.947 Rp 410.331
5 Rp 143.616 Rp 553.947 Rp 553.947 Rp -
BAB V
5.1 Analisis Kelayakan Finansial
5.1.1 Cash Flow
Tabel 5.1 Grafik Cash Flow
Th Biaya Pengeluaran Pendapatan
0 Rp (195.395.919) Rp 2.051.657
1 Rp (203.288.143) Rp 24.168.906.000
2 Rp (203.288.143) Rp 24.652.284.120
3 Rp (203.288.143) Rp 25.145.329.802
4 Rp (203.288.143) Rp 25.648.236.398
5 Rp (203.288.143) Rp 30.190.277.793

Grafik 5.1 Cash Flow

Grafik Cash Flow


Rp35.000.000.000
Rp30.000.000.000
Rp25.000.000.000
Rp20.000.000.000
Rupiah

Rp15.000.000.000 Pendapatan
Rp10.000.000.000 Biaya Pengeluaran
Rp5.000.000.000
Rp-
Rp(5.000.000.000) 0 1 2 3 4 5
Periode

5.1.2 Payback Payment


Tabel 5.2. Analisa Penentuan Tahun Kembali Modal
Th Biaya Pengeluaran Pendapatan Komulatif
0 Rp (195.395.919) Rp 2.051.657 Rp (193.344.262)
1 Rp (203.288.143) Rp 24.168.906.000 Rp 23.772.273.595
2 Rp (203.288.143) Rp 24.652.284.120 Rp 48.221.269.571
3 Rp (203.288.143) Rp 25.145.329.802 Rp 73.163.311.230 Payback Periods
4 Rp (203.288.143) Rp 25.648.236.398 Rp 98.608.259.485
5 Rp (203.288.143) Rp 30.190.277.793 Rp 128.595.249.135

PP

PP

PP = 1,04 tahun
Perhitungan NPV
Diketahui
i = 7,00% ir = 5,00%
f = 2,00%

5.1.3. Perhitungan NPV


Tabel 5.3 List Pendapatan untuk menghitung NPV
No Po Pendapatan Rumus Nilai i%, n Hasil
1 Po Rp 2.051.657
2 (A+G) --> Po A(P/A, 5%, 5) 4,329 Rp 102.586.975.178
3 F5 --> Po F5(P/F,7%,5) 0,713 Rp 1.436.337.990
Total Rp 104.025.364.825

Tabel 5.4 List Pengeluaran untuk menghitung NPV


No Po Pengeluaran Rumus Nilai i%, n Hasil
1 Po - - Rp 195.395.919
2 A --> Po A(P/A,7%,5) 4,100 Rp 833.521.524
Total Rp 1.028.917.444

NPV = Po Pendapatan-Po Pengeluaran


= Rp. 104.025.364.825 - Rp. 1.028.917.444
= Rp 102.996.447.381 --> Layak

5.1.4. Perhitungan BCR


Diketahui
i = 7,00%
Tabel 5.5 List Pendapatan untuk menghitung BCR
No A Pendapatan Rumus Nilai i%, n Hasil
1 Po --> A Po(A/P,7%,5) 0,244 Rp 25.370.818.467

Tabel 5.6 List Pengeluaran untuk menghitung BCR


No A Pengeluaran Rumus Nilai i%, n Hasil
1 Po --> A Po(A/P,7%,5) 0,244 Rp 250.943.390

BCR = A Pendapatan / A Pengeluaran


= Rp. 25.370.818.467 / Rp. 250.943.390
= 101,1018 --> Layak

5.1.5. Perhitungan Indeks Profitabilitas


Diketahui
i = 7,00%

Tabel 5.7 List Pendapatan untuk menghitung IP


No Po Pendapatan Hasil
1 Po Rp 104.025.364.825

Tabel 5.8 List Pendapatan untuk menghitung IP


No Po Pengeluaran Hasil
1 Po Rp 1.028.917.444

IP = Po Pendapatan / Po Pengeluaran
= Rp. 104.025.364.825 / Rp. 1.028.917.444
= 101,1018 --> Layak
5.1.6. Perhitungan IRR
Diketahui
f= 2%
MARR = 10,00%
Pendapatan
Po = Rp 2.051.657
A1 = Rp 24.168.906.000
F5 = Rp 2.014.538.333
Pengeluaran
Po = Rp 195.395.919
A2 = Rp 203.842.091
A3 = Rp 553.947

coba
i = 15,320163169%
maka
ir = 13,0589834990196%

Tabel 5.9 Analisa Perhitungan IRR


No A Pendapatan Rumus Nilai i%, n Hasil
1 Po - Rp 2.051.657
2 (A1+G) --> Po A/(1+f)(P/A,ir,5) 3,512 Rp 83.221.014.207
3 F5-->Po F5(P/F,i,5) 0,4903 Rp 987.755.132
Total Pendapatan Rp 84.210.820.996
No A Pengeluaran Rumus Nilai i%, n Hasil
1 Po - - Rp 195.395.919
2 A2 --> Po A(P/A,i,5) 3,327 Rp 678.162.379
3 A3 --> Po A(P/A,i,5) 3,327 Rp 1.842.928
Total Pengeluaran Rp 875.401.226
Po Pendapatan - Po Pengaluaran Rp 83.335.419.770

5.2 Analisa Sensitivitas


Pada sub bab 5.1.3 Perhitungan Net Present Value dengan nilai i=7% didapatkan selisih nilai present value
pengeluaran dan pendapatan sebesar Rp. 61,383,743,751,- sedangkan pada sub bab 5.1.6. Perhitungan Internal
Rate of Return (IRR) dengan nilai i = 15,320163169% mendapatkan selisih Net Present Value sebesar Rp. 0,- .
Perubahan nilai suku bunga dua kali lipat mengakibatkan selisih sebesar Rp. 61,383,743,751,-
Tabel 5.10 Parameter Nilai Suku Bunga terhadap NPV
No A Pendapatan Rumus Nilai i%, n Hasil
1 Po - Rp 2.051.657
2 (A1+G) --> Po A/(1+f)(P/A,ir,5) 4,401 Rp 104.276.787.782
3 F5-->Po F5(P/F,i,5) 0,7299 Rp 1.470.372.924
Total Pendapatan Rp 105.749.212.363
No A Pengeluaran Rumus Nilai i%, n Hasil
1 Po - - Rp 195.395.919
2 A2 --> Po A(P/A,i,5) 4,156 Rp 678.162.379
3 A3 --> Po A(P/A,i,5) 4,156 Rp 2.302.028
Total Pengeluaran Rp 875.860.326
Po Pendapatan - Po Pengaluaran Rp 104.873.352.037

Pada sub bab 5.1.3 Perhitungan Net Present Value dengan nilai i=7% didapatkan selisih nilai present value
pengeluaran dan pendapatan sebesar Rp. 61,383,743,751,- sedangkan pada sub bab 5.1.6. Perhitungan Internal
Rate of Return (IRR) dengan nilai i = 6.5% mendapatkan selisih Net Present Value sebesar Rp. 117,743,391,090-.
Perubahan nilai suku bunga dua kali lipat mengakibatkan selisih sebesar Rp. 56,354,647,339,- , ini menunjukkan
bahwa usaha ini sangat sensitif terhadap perubahan nilai suku bunga.

Anda mungkin juga menyukai