Sisa Lapjag
Sisa Lapjag
4 Resume
Seorang perempuan, Ny. SS, usia 28 tahun, pekerjaan PNS, alamat di dalam kota
Palembang. Masuk ke RSMH bangsal Komering 1.2 kamar 5 bed 4 melalui poliklinik
hematologi dengan keluhan utama rasa kesemutan pada ujung-ujung jari tangan sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit (SMRS), dengan keluhan tambahan sakit kepala sejak 2 bulan.
Riwayat perjalanan penyakit dua tahun SMRS pasien mengeluh sakit kepala hilang timbul.
Sakit kepala berlangsung selama 2 sampai 3 jam. Sakit kepala tidak ada pencetusnya, hilang
dengan minum obat pereda nyeri yang dibeli sendiri. Pasien belum berobat ke dokter. Satu
tahun sembilan bulan SMRS sakit kepala semakin sering dan semakin hebat. Pusing ada, pasien
terasa melayang dan hampir pingsan. Kaki atau tangan terasa sakit tidak ada, kemerahan pada
tangan atau kaki tidak ada, kesulitan berjalan atau beraktivitas tidak ada, gatal-gatal pada kaki
atau tangan tidak ada. Lemas ada, demam tidak ada, perdarahan tidak ada. Pasien berobat ke
RS Siti Khodijah dilakukan pemeriksaan darah dan CT scan kepala. Dikatakan hasilnya
normal, hanya trombositnya meningkat dengan nilai di atas 1 juta. Pasien hanya diberi obat
Thromboreductin®. Pasien dianjurkan kontrol ke poliklinik penyakit dalam setiap bulan.
Pasien kontrol setiap bulan, tapi tidak teratur minum obat Thromboreductin®. Satu tahun
SMRS pasien mengeluh sakit perut. Pasien berobat ke IGD RSMH, pasien diterima oleh dokter
jaga bedah dan dari hasil pemeriksaan didapatkan nilai trombosit di atas 1 juta. Pasien
dikonsulkan ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik di
RSMH. Pasien dirawat dan dilakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, didapatkan
hasilnya kelainan produksi trombosit. Pasien diberi obat Hydroxyurea satu tablet satu kali
sehari. Pasien rutin kontrol setiap bulan ke poliklinik hematologi di RSMH. Dua bulan SMRS
pasien mengeluh sakit kepala sebelah kanan, berkurang dengan minum obat pereda nyeri
kepala. Pasien tidak teratur minum obat penurun trombosit. Pasien juga mengeluh kesemutan
pada ujung-ujung jari tangan yang dirasakan terus-menerus, baal ada. Pasien kontrol ke
poliklinik hematologi, didapatkan dari hasil pemeriksaan sel darah putih rendah. Obat pasien
dihentikan. Enam minggu SMRS pasien terlambat datang haid. Pasien memeriksakan kencing
pasien, hasilnya positif hamil. Pasien memeriksakan kehamilannya ke dokter kandungan,
dikatakan pasien sedang hamil. Kehamilan yang sekarang merupakan kehamilan yang pertama.
Satu hari SMRS pasien mengeluh kesemutan pada ujung-ujung jari kedua tangannya. Pasien
memeriksakan darahnya ke laboratorium, didapatkan hasil trombosit yang tinggi nilainya di
atas 1 juta. Pasien ke poliklinik hematologi disarankan untuk rawat inap.
Pada pemeriksaan keadaan umum didapatkan kesan tampak sakit sedang dengan tanda
vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan fisik abdomen ditemukan lien teraba Schufner I.
Pada pemeriksaan laboratorium di RSMH tanggal 5 Agustus 2019 didapatkan jumlah trombosit
1.175.000/µL. Dari aspirasi sumsum tulang didapatkan kesan peningkatan seri megakaryosit
(trombositosis esensial). Dilakukan pemeriksaan molekular, tidak didapatkan mutasi gen
JAK2V617F.
Rencana terapi:
Non farmakologis
- Istirahat
- Diet nasi biasa
- Mengurangi dan mengontrol faktor-faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, merokok,
hiperkolesterol, penyakit kardiovaskular dan obesitas. Modifikasi gaya hidup merupakan
tindakan pencegahan yang dapat membantu mengurangi risiko trombohemoragik.
- Tromboferesis terapeutik
Farmakologis
- Asam folat tablet 400µg tiap 12 jam, per oral
- Vitamin B1 B6 B12 tablet tiap 24 jam, per oral
- Ranitidin tablet 150 mg tiap 12 jam, per oral
Rencana edukasi:
- Kontrol teratur dan tepat waktu
- Pantau jumlah trombosit
- Bila ada tanda-tanda perdarahan atau tanda-tanda trombosis segera ke rumah sakit
- Pencegahan trombosis hemoragik dengan mengurangi dan mengontrol faktor-faktor risiko
seperti hipertensi, diabetes, merokok, hiperkolesterol, penyakit kardiovaskular dan obesitas.
- Edukasi untuk pencegahan komplikasi penyakit dengan modifikasi gaya hidup, seperti:
Menerapkan pola makan sehat. Pilih makanan dengan kandungan biji-bijian, sayuran,
buah, dan lemak jenuh yang rendah. Makanlah dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh.
Menjaga berat badan. Pertahankan berat badan normal untuk menghindari risiko naiknya
tekanan darah akibat kelebihan berat badan. Langkah ini juga efektif dalam mencegah
obesitas.
Menghindari asap rokok.
Berolahraga. Lakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama setidaknya 30 menit
setiap hari. Olahraga yang direkomendasikan bisa berupa jogging, berenang, atau
bersepeda.
Rencana konsultasi:
- Konsultasi divisi Hematologi Onkologi Medik
Rencana edukasi:
- Edukasi untuk kontrol teratur ke dokter spesialis Obgin memeriksakan kehamilan
- Untuk trimester pertama:
Pada bulan pertama kehamilan sebaiknya ibu mulai menghindari segala bentuk makanan
kaleng atau olahan, daging yang dimasak setengah matang, tape, alkohol dan minuman
bersoda.
Pada saat ini dibutuhkan asupan protein, mineral dan vitamin yang cukup untuk
membantu pertumbuhan janin.
Usahakan untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dengan porsi kecil tapi
frekuensinya sering.
Perbanyak minum air putih dan buah-buahan untuk menghindari dehidrasi.
Sedangkan olahraga yang bisa dilakukan adalah berjalan kaki, berenang dan yoga.
Sebaiknya berhenti olahraga jika mengalami napas pendek, pusing, rasa nyeri disekitar
vagina atau pinggang dan terdapat bercak-bercak darah.
Menghindari paparan asap rokok.
Menghindari kerja berat.
Menghindari konsumsi obat-obatan tanpa resep dokter.
Rencana konsultasi:
- Konsultasi bagian Obstetri dan Ginekologi divisi Fetomaternal
2.9 Penatalaksanaan
Non Farmakologis
Istirahat
Diet nasi biasa
Penghitungan kalori rumus Harris Benedict :
Angka Basal Metabolik x Faktor aktivitas (ringan) + 100 Kkal (hamil trimester 1)
= {[655 + (9.6 x BB) + (1.8 x TB) – (4.7 x U)] x 1.3} + 100 Kkal
= {[655 + (9.6 x 72) + (1.8 x 163) – (4.7 x 28)] x 1.3} + 100 Kkal
= [(655 + 691.2 + 293.4 – 131.6) x 1.3] + 100 Kkal
= 2060.4 Kkal ≈ 2100 Kkal
Edukasi:
- Edukasi untuk kontrol teratur ke dokter spesialis Obgin memeriksakan kehamilan dan
dokter spesialis penyakit dalam untuk penyakit trombositosis esensial.
- Bila ada tanda-tanda perdarahan atau tanda-tanda trombosis segera ke rumah sakit.
- Pencegahan trombosis hemoragik dengan mengurangi dan mengontrol faktor-faktor
risiko seperti hipertensi, diabetes, merokok, hiperkolesterol, penyakit kardiovaskular
dan obesitas.
- Edukasi untuk pencegahan komplikasi penyakit dengan modifikasi gaya hidup, seperti:
Menerapkan pola makan sehat. Pilih makanan dengan kandungan biji-bijian,
sayuran, buah, dan lemak jenuh yang rendah. Makanlah dalam porsi yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh.
Menjaga berat badan. Pertahankan berat badan normal untuk menghindari risiko
naiknya tekanan darah akibat kelebihan berat badan. Langkah ini juga efektif dalam
mencegah obesitas.
Menghindari asap rokok.
Berolahraga. Lakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama setidaknya 30
menit setiap hari. Olahraga yang direkomendasikan bisa berupa jogging, berenang,
atau bersepeda.
- Edukasi untuk kehamilan trimester pertama:
Pada bulan pertama kehamilan sebaiknya ibu mulai menghindari segala bentuk
makanan kaleng atau olahan, daging yang dimasak setengah matang, tape, alkohol
dan minuman bersoda.
Pada saat ini dibutuhkan asupan protein, mineral dan vitamin yang cukup untuk
membantu pertumbuhan janin.
Usahakan untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dengan porsi kecil tapi
frekuensinya sering.
Perbanyak minum air putih dan buah-buahan untuk menghindari dehidrasi.
Sedangkan olahraga yang bisa dilakukan adalah berjalan kaki, berenang dan yoga.
Sebaiknya berhenti olahraga jika mengalami napas pendek, pusing, rasa nyeri
disekitar vagina atau pinggang dan terdapat bercak-bercak darah.
Menghindari paparan asap rokok.
Menghindari kerja berat.
Menghindari konsumsi obat-obatan tanpa resep dokter.
Tromboferesis terapeutik
Farmakologis
Asam folat tablet 400µg tiap 12 jam, per oral
Vitamin B1 B6 B12 tablet tiap 24 jam, per oral
Ranitidin tablet 150 mg tiap 12 jam, per oral
2.12 Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
Faal hemostasis
PT Kontrol 14.2 detik
Pasien 15.4 detik (rujukan 12-18 detik)
INR 1.16
Kimia klinik
LDH 197 U/L (normal 240-480 U/L)
Asam urat 4.7 mg/dL (normal < 5.7 mg/dL)
Kalsium 9.5 mg/dL (normal 8.8 – 10.2 mg/dL)
USG di Bagian Obstetri dan Ginekologi, RSMH, 8 Agustus 2019
Pada pemeriksaan USG didapatkan :
- Gestasional sac (GS) (+) intrauterine
- Yolk sac (YS) (+) 0.44 cm
- Crown Rump Length (CRL) 0.65 cm 6w1d
- Pulsasi (+)
- Kedua ovarium dalam batas normal, ovarium kanan 2.43 x2.35 cm,
ovarium kiri 2.67 x 1.39 cm
Kesan : Hamil 6 minggu, intrauterine
Diagnosis Banding:
Trombositosis reaktif, G1P1A0 hamil 6 minggu
Farmakologis
- Asam folat tablet 400µg tiap 12 jam, per oral
- Vitamin B1 B6 B12 tablet tiap 24 jam, per oral
- Ranitidin tablet 150 mg tiap 12 jam, per oral
Farmakologis
- Asam folat tablet 400µg tiap 12 jam, per oral
- Vitamin B1 B6 B12 tablet tiap 24 jam, per oral
- Ranitidin tablet 150 mg tiap 12 jam, per oral
- Metoklopropamid tablet 10 mg tiap 8 jam, per oral
Kimia klinik
LDH 209 U/L (normal 240-480 U/L)
Asam urat 4.5 mg/dL (normal < 5.7 mg/dL)
Kalsium 9.3 mg/dL (normal 8.8 – 10.2 mg/dL)
Laboratorium, RSMH, 18 September 2019 (pasca tromboferesis
terapeutik tanggal 18 September 2019)
Darah rutin
Hemoglobin (Hb) 11.1 g/dL
Eritrosit (RBC) 3.88 juta/mm3
Leukosit (WBC) 14.800/ mm3
Hematokrit (Ht) 33 %
Trombosit (PLT) 1.121.000/µL
Hitung jenis 0/2/74/18/6 %
Kimia klinik
Kalsium 8.4 mg/dL (normal 8.8 – 10.2 mg/dL)
Kesan : Hypoaggregation
Laboratorium, RSMH, 20 September 2019 (pasca tromboferesis
terapeutik tanggal 20 September 2019)
Darah rutin
Hemoglobin (Hb) 10.6 g/dL
Eritrosit (RBC) 3.65 juta/mm3
Leukosit (WBC) 15.320/ mm3
Hematokrit (Ht) 31 %
Trombosit (PLT) 1.080.000/µL
Hitung jenis 0/2/72/20/6 %
Kimia klinik
Kalsium 8.0 mg/dL (normal 8.8 – 10.2 mg/dL)
Farmakologis
- Asam folat tablet 400µg tiap 12 jam, per oral
- Vitamin B1 B6 B12 tablet tiap 24 jam, per oral
- Ranitidin tablet 150 mg tiap 12 jam, per oral
- Suplemen kalsium tablet 500 mg tiap 8 jam, per oral