Anda di halaman 1dari 13

Peran Pancasila di Era Globalisasi

Oleh:
Nama : Aditya Handayani

NIM : 11.12.5952

Kelompok :I

Program Studi dan Jurusan : S1-SI-09

Nama Dosen : Mohammad Idris .P, Drs, MM

STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl.Ring Road Utara,Condong Catur,Sleman,Yogyakarta

Tahun Ajaran 2011/2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah ini.Penulisan makalah merupakan salah satu tugas akhir serta persyaratan wajib
dalam perkuliahan pancasila. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan pancasila di perguruan
tinggi agar mahasiswa memiliki rasa tanggungjawab untuk menghayati dan mengamalkan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah yang kami buat ini yang masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini
menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.

Yogyakarta, 20 Oktober 2011

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.. ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................iii

ABSTRAKSI................................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................1

D. Pendekatan Masalah..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengaruh Globalisasi pada Bangsa Indonesia...................................................................4

B. Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia di Era Globalisasi..............................................6

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan......................................................................................................................8

B. Saran................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................9

iii
Peran Pancasila di Era Globalisasi

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas
wilayah. Globalisasi dalam dunia komunikasi saat ini telah terasa begitu nyata. Pesatnya
perkembangan teknologi komunikasi membawa kita ke sebuah era dimana kita dapat berkomunikasi
dengan orang lain di belahan bumi mana pun, kapan pun, secara seketika itu juga.

Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa,
yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam
interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan
seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan,teknologi dan
informasi dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam
globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan
berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu,kita sebagai
bangsa Indonesia juga tidak bisa menghindarinya.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh
globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya
dan lain- lain juga akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.Oleh karena
itu,diperlukanlah Pancasila sebagai pedoman bangsa Indonesia untuk menghadapi tantangan di era
globalisasi.

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi adalah fenomena dimana batasan-batasan antar negara seakan memudar


karena terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek kehidupan,khususnya di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.Dengan terjadinya perkembangan berbagai aspek kehidupan
khususnya di bidang iptek maka manusia dapat pergi dan berpindah ke berbagai negara
dengan lebih mudah serta mendapatkan berbagai informasi yang ada dan yang terjadi di
dunia. Ketika globalisasi tidak disikapi dengan cepat dan tepat maka hal ini akan mengancam
eksistensi kita sebagai sebuah bangsa. Globalisasi adalah tantangan bangsa ini yang bermula
dari luar, sedangkan pluralisme sebagai tantangan dari dalam yang jika tidak disikapi secara
bijak tentu berpotensi menjadi masalah yang bisa meledak suatu saat nanti. Berhasil atau
tidaknya kita menjawab tantangan keterbukaan zaman itu tergantung dari bagaimana kita
memaknai dan menempatkan Pancasila dalam berpikir dan bertindak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa dampak positif dan negatif globalisasi bagi bangsa Indonesia?


2. Bagaimana peran Pancasila bagi bangsa Indonesia di era globalisasi?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dampak positif dan negatif globalisasi bagi bangsa Indonesia.


2. Mengetahui peran Pancasila bagi bangsa Indonesia di era globalisasi.

1
D. Pendekatan Masalah

1. Historis

Pancasila dibentuk oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan


Indonesia.Rapat pertama dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai
keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Pada rapat pertama ini terdapat
3 orang yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara.Pada tanggal 29 Mei 1945,
Mr. Muhammad Yamin Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo Pada tanggal
1 Juni 1945, Soekarno.Atas usul mereka terbentuklah Pancasila yang terdiri dari lima sila
berbunyi Ketuhanan YME,Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,Persatuan
Indonesia,Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan,Keadilan Sosial bagi Seluruh rakyat Indonesia.Pancasila disusun sebagai
dasar negara Indonesia yang dapat menyesuaikan perkembangan zaman.

2. Sosiologis

Unsur-unsur Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri, walaupun secara formal
Pancasila baru menjadi dasar Negara Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945,
namun jauh sebelum tanggal tersebut bangsa Indonesia telah memiliki unsur-unsur
Pancasila dan bahkan melaksanakan di dalam kehidupan mereka. Sejarah bangsa
Indonesia memberikan bukti yang dapat kita cari dalam berbagai adat istiadat, tulisan,
bahasa, kesenian, kepercayaan, agama dan kebudayaan pada umumnya misalnya muka
ramah, selamatan, dan sebagainya.Pancasila sebenarnya secara budaya merupakan
kristalisasi nilai-nilai yang baik yang digali dari bangsa Indonesia. Disebut sebagai
kristalisasi nilai-nilai yang baik. Adapun kelima sila dalam Pancasila merupakan
serangkaian unsur-unsur tidak boleh terputus satu dengan yang lainnya.

Namun,seiring berjalannya waktu saat ini dibelahan dunia telah terjadi era globalisasi
dimana globalisasi adalah fenomena dimana batasan-batasan antar negara seakan
memudar karena terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek kehidupan khususnya
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.Dengan terjadinya perkembangan berbagai
aspek kehidupan khususnya di bidang iptek maka manusia dapat menjelajah dunia kapan
pun dan dimana pun dengan cepat dan mudah.Namun,globalisasi tidak selalu memberi
dampak positif.Maka dari itu perlu adanya Pancasila sebagai pedoman bangsa Indonesia
dalam menghadapi era globalisasi.

2
3. Yuridis

Setiap negara harus mempunyai dasar negara. Dasar negara merupakan pondasi dari
bangunan negara. Kuatnya fundamen negara akan menguatkan berdirinya negara itu.
Kerapuhan fundamen suatu negara, berakibat lemahnya negara tersebut. Negara
kita Indonesia dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan bernegara ini dilandasi oleh
ideologi pancasila. Fundamen negara ini harus tetap kuat dan kokoh serta tidak mungkin
diubah. Mengubah fundamen, dasar, atau ideology berarti mengubah eksistensi dan sifat
negara. Keutuhan negara dan bangsa bertolak dari sudut kuat atau lemahnya bangsa itu
berpegang kepada dasar negaranya. Ini juga berlaku ketika bangsa Indonesia dihadapkan oleh
era globalisasi.

3
BAB 2

PEMBAHASAN

A.Pengaruh Globalisasi pada Bangsa Indonesia

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas
wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari pikiran yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama
dan menjadi patokan bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.

Sebagai suatu proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar
bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dilihat dari dimensi ruang akan semakin dipersempit
dan dari dimensi waktu semakin dipersingkat dalam berinteraksi dan berkomunikasi pada skala dunia.
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan keamanan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama
dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi
dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu
globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh
besar bagi kehidupan suatu negara termasuk negara kita Indonesia. Pengaruh tersebut dibagi menjadi
dua yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.

Pengaruh positif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia.

1. Dari aspek globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis, karena
pemerintahan adalah bagian dari suatu negara. Jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih
dan dinamis tentun akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut
berupa jati diri terhadap negara menjadi meningkat dan kepercayaan masyarakat akan
mendukung yang dilakukan oleh pemerintahan.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja
yang banyak dan devisa suatu negara. Maka akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa
yang dapat menunjang kehidupan nasional dan akan mengurangi kehidupan miskin.
3. Dari aspek globalisasi sosial budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja
yang tinggi,disiplin serta Iptek dari negara lain yang sudah maju untuk memajukan bangsa.Kita
juga dapat bertukar ilmu pengetahuan tentang budaya suatu bangsa.

4
Pengaruh negatif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia.

1. Aspek politik, Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah
dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya jati diri
bangsa akan luntur dan mungkin bangsa kita akan terpecah belah.
2. Aspek Globalisasi ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri (mainan, minuman, makanan, pakaian, dll) membanjiri
Indonesia. Hal ini menunjukan gejala berkurangnya jati diri bangsa.Selain itu akan
menghilangkan beberapa perusahaan kecil yang memang khusus memproduksi produk dalam
negeri.
3. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa
Indonesia dimana dilihat dari sopan santun mereka yang mulai berani kepada orang tua, hidup
metal, hidup bebas, dll. Mereka sangat mengagungkan gaya barat yang sudah masuk ke
bangsa kita dan semakin banyak yang cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat
dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena
adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan
pertentangan yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. Serta menambah angka
pengangguran dan tingkat kemiskinan suatu bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian sesama warga. Dengan
adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa. Padahal jati
diri bangsa kita dahulu mengutamakan Gotong Royong, tapi kita sering lihat sekarang
contohnya saja di perumahan / komplek elit, mereka belum tentu mengenal sesamanya. Dari
hal tersebut saja sudah tercermin tidak adanya kepedulian, karena jika tidak kenal maka tidak
sayang.

Dampak di atas akan perlahan-lahan mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia, Akan tetapi
secara keseluruhan aspek dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang
atau luntur. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat Indonesia secara global. Apa
yang ada di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di
negara Indonesia. Padahal,bila dilaksanakan belum tentu sesuai dengan jatidiri bangsa Indonesia. Bila
tidak dilaksanakan akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu
stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

5
B. Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia di Era Globalisasi

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjadi sebuah pedoman dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara,berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi pancasila juga tidak mampu
untuk menggantikankan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Oleh karena itu tantangan di era
globalisasi yang bisa mengancam eksistensi kepribadian bangsa,dan kini mau tak mau,suka tak suka
,bangsa Indonesia berada di pusaran arus globalisasi dunia.Tetapi harus diingat bahwa bangsa dan
negara Indonesia tak harus kehilangan jatidiri kendati hidup ditengah-tengah pergaulan dunia.Rakyat
yang tumbuh di atas kepribadian bangsa asing mungkin saja mendatangkan kemajuan,tetapi kemajuan
tersebut akan membuat rakyat tersebut menjadi asing dengan dirinya sendiri.Mereka kehilangan
jatidiri yang sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.

Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-batasan yang jelas antar setiap
bangsa, bangsa Indonesia harus membuka diri. Dalam pergaulan dunia yang kian global, bangsa yang
menutup diri rapat-rapat dari dunia luar bisa dipastikan akan tertinggal oleh kemajuan zaman dan
kemajuan bangsa-bangsa lain. Dalam era globalisasi seperti saat ini bangsa Indonesia bukan hanya
menyerap masuknya modal, teknologi, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan, tetapi juga terbawa masuk
nilai-nilai sosial politik yang berasal dari kebudayaan bangsa lain.Yang terpenting adalah bagaimana
bangsa dan rakyat Indonesia mampu menyaring agar hanya nilai-nilai kebudayaan yang baik dan
sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang terserap. Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai
apalagi merusak tata nilai budaya nasional mesti ditolak dengan tegas. Kunci jawaban dari persoalan
tersebut terletak pada Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan bangsa
Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka nilai-nilai atau budaya dari luar yang tidak
baik akan tertolak dengan sendirinya.Namun, persoalannya dalam kondisi yang serba terbuka seperti
saat ini bangsa dan rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak mengenal dirinya sendiri sehingga budaya
atau nilai-nilai dari luar baik yang sesuai maupun tidak sesuai terserap bulat-bulat.Lihat saja sistem
demokrasi yang kini tengah berkembang di Tanah Air yang mengarah kepada faham liberalisme.
Padahal, negara Indonesia seperti ditegaskan dalam pidato Bung Karno di depan Sidang Umum PBB
menganut faham demokrasi Pancasila yang berasaskan gotong royong, kekeluargaan, serta
musyawarah dan mufakat.Sistem politik yang berkembang saat ini semakin menjauh dari sistem
politik berdasarkan Pancasila yang seharusnya dibangun dan diwujudkan rakyat dan bangsa
Indonesia. Terlihat jelas betapa demokrasi diartikan sebagai kebebasan tanpa batas. Hak asasi
manusia (HAM) dengan keliru diterjemahkan dengan boleh berbuat semaunya dan tak peduli apakah
merugikan atau mengganggu hak orang lain.Budaya dari luar, khususnya faham liberalisme, telah
merubah sudut pandang dan jati diri bangsa dan rakyat Indonesia.

6
Pergeseran nilai dan tata hidup yang serba liberal memaksa bangsa dan rakyat Indonesia hidup dalam
ketidakpastian. Akibatnya, seperti terlihat saat ini, konstelasi politik nasional serba tidak jelas. Para
elite politik tampak hanya memikirkan kepentingan dirinya dan kelompoknya semata.
Dalam kondisi seperti itu sekali lagi peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara
memegang peranan penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang bisa diserap untuk
disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang berkembang
nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di dunia sangat
memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan
tujuan yang hendak dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman dalam
memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut .Dalam
pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa.
Juga terkandung pikiran-pikiran terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang
dicita-citakan. Pada akhirnya pandangan hidup bisa diterjemahkan sebagai sebuah kristalisasi dari
nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa yang diyakini kebenarannya serta menimbulkan tekad bagi
bangsa yang bersangkutan untuk mewujudkannya. Karena itu, dalam pergaulan kehidupan berbangsa
dan bernegara, bangsa Indonesia tidak bisa begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan
bangsa lain, tanpa menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan bangsa Indonesia sendiri.

7
BAB 3

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas
wilayah. Globalisasi dalam dunia komunikasi saat ini telah terasa begitu nyata. Pesatnya
perkembangan teknologi komunikasi membawa kita ke sebuah era di mana kita dapat berkomunikasi
dengan orang lain di belahan bumi mana pun, kapan pun, secara seketika itu juga. Globalisasi
membawa pengaruh positif bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.Namun,globalisasi juga
membawa pengaruh negatif. Dalam kondisi seperti itu Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar
negara memegang peranan penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang bisa diserap
untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri.Dengan begitu, nilai-nilai baru yang
berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia.

B.SARAN

Dalam era globalisasi saat ini bangsa dan negara Indonesia tidak bisa menghindari akan
adanya tantangan globalisasi. Bagi bangsa Indonesia mari kita serap hal-hal positif yang ada dalam
era globalisasi ini seperti kemajuan Iptek,mencontoh etos kerja,sikap kedisiplinan negara maju dll
untuk memajukan negara Indonesia.Dalam berperilaku mari kita tetap berpedoman pada nilai-niai
luhur yang ada dalam Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.Dengan
menjadikan pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi globalisasi bangsa Indonesia akan tetap
bisa menjaga eksistensi dan jatidiri bangsa Indonesia.Tidak lupa mari kita menjunjung rasa
nasionalisme sebagai generasi penerus bangsa agar persatuan Indonesia tetap terjaga.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://arlansandy-arlans.blogspot.com/2011/05/asalmulapancasila.html

http://hazerafsanjani.blogspot.com/2011/03/aktualisasi-ideologi-pancasila-di-era.html

http://agusnurul.blogspot.com/2011/04/ideologi-pancasila-di-era-globalisasi.html

http://www.g-excess.com/4401/kedudukan-fungsi-serta-implementasi-pancasila-sebagai-dasar-
negara/

http://www.anneahira.com/sistematika-penulisan-makalah.htm

Anda mungkin juga menyukai