Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KUNJUNGAN LAPANGAN KE PLTA SINGKARAK

Oleh :
M. HAFIZ
NIM 2018330021
D3 TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

TA 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas


limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis bisa menyelesaikan
proposal yang berjudul “Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)”.
Selama menyusun proposal ini, penulis banyak memperoleh saran,
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang telah
memberikan kesehatan kepada penulis sampai pembuatan proposal ini
selesai
2. Kedua orang tua yang telah mencurahkan segenap cinta dan kasih
sayang serta perhatian moril maupun materil
3. Bapak Cahyo Prianto, S.Pd., M.T. selaku Dosen Fisika Dasar

Semoga Allah SWT melimpahkan kasih sayang-Nya serta membalas


kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
proposal ini. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
sebagai bahan perbaikan di kemudian hari.

Padang,10 Oktober 2018

M .HAFIZ
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi listrik merupakan sumber energi yang sangat penting bagi
kehidupan manusia baik untuk kegiatan industri, kegiatan komersial, maupun
dalam kehidupan sehari-hari rumah tangga. Energi listrik dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan penerangan dan juga proses produksi yang melibatkan
barang-barang elektronik dan alat-alat atau mesin industri. Mengingat begitu
besar dan pentingnya manfaat energi listrik sedangkan sumber energi
pembangkit listrik terutama yang berasal dari sumberdaya tak terbarui
ketersediaannya semakin terbatas, maka untuk menjaga kelestarian sumber
energi perlu diupayakan langkah strategis yang dapat menunjang penyediaan
energi listrik secara optimal dan terjangkau.
Saat ini, ketersediaan sumber energi listrik tidak mampu memenuhi
peningkatan kebutuhan listrik di Indonesia. Krisis listrik terjadi karena pesatnya
pertumbuhan permintaan listrik tidak diimbangi penambahan jaringan distribusi
dan pembangkit, sehingga permintaan listrik perlu dikelola dengan baik.
Pembangkit listrik tenaga air merupakan salah satu sumber energy listrik
yang memanfaatkan air sebagai sumber listrik. Keberadaannya diharapkan
mampu memenuhi pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia, hal ini karena
persediaan air di Indonesia cukup melimpah. Keberadaan beberapa waduk besar
di Indonesia digunakan untuk penampungan air juga dimanfaatkan untuk
menjadi energy penghasil listrik. Pilihan mengembangkan pembangkit listrik
tenaga air ini salah satunya disebab kanpotensi air yang ada di Indonesia.
Jumlah air yang melimpah, dikembangkan untuk menciptakan energi yang
diubah menjadi sebuah arus listrik. Pembangkit listrik tenaga air termasuk salah
satu sumber pembangkit listrik tertua yang pernahditemukan. Selain pembangki
tini, masihada pula beberapa jenis pembangkit listrik yang ada di dunia. Seperti
pembangkit listrik tenaga surya, pembangki tlistrik tenaga diesel, dan juga
pembangkit listrik tenaga nuklir. Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA) bekerja
dengan cara merubah energy potensial(dari dam atauair terjun)
menjadienergimekanik (denganbantuanturbin air)
dandarienergimekanikmenjadienergilistrik (denganbantuan generator).
Kapasitas PLTA diseluruhdunia adasekitar 675.000 MW,setaradengan 3,6
milyar barrel minyakatausamadengan 24 % kebutuhanlistrik dunia yang
digunakanolehlebih 1 milyar orang. PLTA termasukjenispembangkitanhidro
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas ada beberapa rumusan masalah, diantaranya:
1. Apa yang dimaksuddengan PLTA?
2. Apa saja komponen-komponen PLTA?
3. Apa saja jenis-jenis PLTA?
4. Bagaimanaprinsipkerja PLTA?
5. Sebutkan bagian-bagian yang ada di PLTA beserta fungsinya!

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini agar dapat mengetahui pengertian,
komponen-komponen, jenis-jenis, prinsip kerja, bagian-bagian dan fungsi serta
Studi Kasus yang berhubungan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

1.4 Metodologi Penelitian


Tujuan dari penulisan makalah ini agar dapat mengetahui pengertian,
komponen-komponen, jenis-jenis, prinsip kerja, bagian-bagian dan fungsi serta
Studi Kasus yang berhubungan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut :
1. Observasi
Kegiatan mengamati lingungan sekitar melalui media sosial
2. Diskusi
Proses penggalian informasi lebih lanjut dengan berdiskusi bersama beberapa
teman di dalam kampus maupun lingkungan sekitar
3. Penelitian Keperpustakaan

1.5 Sistematika Penulisan


Mencari dan mempelajari buku – buku yang membahas pengaruh bahasa
asing dikalangan masyarakat Indonesia,serta literatur – literatur lain yang ada
kaitannya dengan masalah yang diteliti
Makalah ini secara keseluruhan terdiri dari lima bab, dimana secara garis besar
masing - masing bab membahas hal-hal diantaranya sebagai berikut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PLTA
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang
mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi
listrik. Pada tahun 2015 tenaga air menghasilkan 16.6% total listrik dunia dan
70% dari seluruh energi terbarukan,dan diperkirakan akan naik 3.1% per tahun
sampai 25 tahun ke depan.
Tenaga air dihasilkan di 150 negara, dan kawasan Asia-Pasifik
menghasilkan 33% tenaga air global tahun 2013. China adalah produsen tenaga
air terbesar (920 TWh tahun 2013) menyumbang 16,9% kebutuhan listrik
domestik.
Ongkos listrik tenaga air relatif rendah, menjadikannya sumber yang
kompetitif untuk energi terbarukan. Pembangkitnya tidak menghabiskan air,
tidak seperti pembangkit batu bara atau gas. Ongkos listrik rata-rata untuk
pembangkit berukuran lebih dari 10 megawatt adalah 3 - 5 sen dolar AS per
kilowatt-jam.Dengan bendungan dan reservoir juga membuatnya sumber listrik
yang fleksibel karena listrik yang dihasilkan dapat dinaikkan atau diturunkan
sesuai kebutuhan. Ketika sebuah kompleks tenaga air dibangun, maka tidak
menghasilkan limbah langsung dan tingkat gas rumah kaca yang relatif lebih
rendah daripada pembangkit listrik berbahan bakar fosil
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang
dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun,
secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari
sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang
menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.
Hidroelektrisitas adalah sumber energi terbarukan.
2.2 Komponen-komponen PLTA

1. Kolam Tando
Kolam tando (reservoir) atau waduk adalah tempat yang digunakan untuk
menampung air yang kemudian akan disalurkan menuju turbin. Sumber
airwaduk terutama berasal dari aliran permukaan dtambah dengan air
hujanlangsung.

Gambar 2.1 Kolam Tando


Berdasarkan fungsinya, waduk diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu :
Waduk yang dioperasikan untuk memenuhi satukebutuhan saja, misalnya untuk
kebutuhan air irigasi, air baku atau PLTA.Pengoperasian waduk eka guna lebih
mudah dibandingkan dengan wadukmulti guna dikarenakan tidak adanya
konflik kepentingan di dalam. Padawaduk eka guna pengoperasian yang
dilakukan hanya mempertimbangkanpemenuhan satu kebutuhan.

2. Dam
Dam adalah suatu bangunan menahan laju air sehingga mencapai
ketinggian tertentu agar menghasilkan energi yang besar saat air dialirkan.Dam
berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan
pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk
pengendalian banjir.
3. Intake building
Intake digunakan untuk mengatur banyaknya air yang masuk menuju pipa
pesat

4. Control Gate
Control gate adalahkomponenpembangkitlistriktenaga air untukmengatur
debit ataubesar/kecilnyaaliran air yang masukmenujuturbin. Control gate dapat
dibuka dan ditutup sesuai waktu operasi ataupun jika terjadi masalah pada
turbin atau komponen lain.
5. Pipa pesat
Penstock adalah pipa tempat mengalirnya air bertekanan tinggi karena
perbedaan gravitasi. Penstock dipasang dengan kedudukan vertikal ini
digunakan untuk mengalirkan air dari kolam tando (reservoir) menuju ke turbin

6. Turbin
Turbin merupakan alat yang digunakan untuk mengkonversi energi
kinetik menjadi energi mekanik. Dimana system
kerjadariturbinadalahketikaadasuatualiran air yang cukupkencang, danaliran air
tersebutmenabrakdankemudianmendorongsudu-
sudusecarakontinyuakibatnyaturbintersebutberputar

7. Generator
Generator merupakan alat yang digunakan untuk memproduksi energi
listrik dari sumber energi mekanik. Tenaga mekanik dapat berasal dari panas,
air, uap, dan lain – lain. Nergi listrik yang dihasilkan oleh generator dapat
berupa listrik AC maupun DC. Hal tersebut tergantung dari konstruksi generator
yang dipakai oleh pembangkit tenaga listrik

Daya yang dibangkitkan generator yang diputar oleh turbin air adalah:
P = k . H .q .[kW]
Keterangan:
P = daya [Kw]
H = tinggi terjun air [meter]
q = debit air [m3/detik]
η = efisiensi turbin dan generator
k = konstanta
Konstanta k dihitung berdasarkan pengertian bahwa 1 daya kuda = 75
kgm/detik dan 1 daya kuda = 0,736 Kw sehingga apabila P ingin dinyatakan
dalam kW, sedang tinggi terjun H dinyatakan dalam meter dan debit air
dinyatakan dalam m3/detik, maka:

8. Draft tube
Draft tube merupakan saluran divergen kedap udara untuk membawa air
keluar dari sudu turbin menuju ke tail race. Secara bertahap
9. Kanal
Kanal untuk mengarahkan aliran air kembali ke saluran irigasi/ sungai
yang berasal dari draf tube untuk pemanfaatan lebih lanjut.

2.3 Prinsip Kerja PLTA

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit tenaga


listrik yang mengubah energi potensial air (energi gravitas air) menjadi energi
listrik. Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah
energi potensial air menjadi kerja mekanis poros yang akan memutar rotor
generator untuk menghasilkan energi listrik.
Sistem PLTA bekerja dengan cara aliran sungai dibendung agar terjadi
penimbunan air sehingga terjadi kolam tando.Selanjutnya air dari kolam
tandodialirkan ke bangunan air PLTA melalui pipa pesat untuk menggerakkan
turbin yang menyebabkan rotor generator ikut berputar juga karena rotor turbin
seporos dengan rotor dari generator.Dengan adanya penimbunan air terlebih
dahulu dalam kolam tando, maka pada musim hujan di mana debit air sungai
besarnya melebihi kapasitas penyaluran air bangunan air PLTA dapat
ditampung dalam kolam tando.
Jika terjadi kelebihan air pada DAM, maka petugas PLTA biasanya
memperbesar aliran air ke sungai dengan membuka pintu air. Namun jika
kekurangan, aliran sungai akan diperkecil. Hal ini bertujuan untuk menjaga
ketinggian air DAM. Fenomena seperti ini biasanya terjadi ketika puncak
musim kemarau tiba.
DAM yang ada harus memiliki perbedaan ketinggian dengan turbin.
Semakin tinggi perbedaan ketinggiannya, maka semakin besar pula daya listrik
yang dihasilkan generator. Untuk menghubungkan antara DAM dengan turbin,
digunakan pipa besar dengan diameter yang menyesuaikan debit air yang akan
dialirkan. Pipa ini dinamakan dengan pipa pesat (penstock). Semakin besar
diameter, maka semakin besar pula debit air yang dialirkan.
Pada musim kemarau di mana debit air sungai lebih kecil dari pada
kapasitas penyaluran air bangunan air PLTA, selisih kekurangan air ini dapat di
atasi dengan mengambil air dari timbunan air yang ada dalam kolam tando.
Inilah keuntungan penggunaan kolam tando pada PLTA. Hal ini tidak dapat
dilakukan pada PLTA run off river. Namun, biaya pembangunannya mahal
karena kolam tando memerlukan bendungan yang besar dan juga memerlukan
daerah genangan yang luas
2.4 Bagian-bagian PLTA Beserta Fungsinya
Penjelasan bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pada gamabr
2.17, sebagai berikut :
1. Waduk
Menahan air
2. Main gate
Katup pembka
3. Bendungan
Menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air.
Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk
menyimpan energi.
4. Pipa pesat (penstock)
Menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung
pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas 20
5. Katup utama
Mengubah energi potensial menjadi energi kinetik
6. Turbin
Peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air
masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin
(spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat
pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor listrik. Menurut
momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan
turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan
turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.
7. Generator
Memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanis. Generator terdiri
dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari 18 buah besi
yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9
pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari
Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak
satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut
berputar.
8. Draftube
Mengalir berasal dari turbin
9. Tailrace
Pipa pembuangan
10. Transformator
2.5 Studi Kasus
Mengubah tegangan AC ke tegangan yang lebih tinggi.
11. Switchyard (controler)
12. Kabel transmisi
13. Jalur Transmisi
Menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat industri.
14. Spillway
Lubang besar di dam (bendungan) yang sebenarnya adalah sebuah metode
untuk mengendalikan pelepasan air untuk mengalir dari bendungan atau tanggul
ke daerah hilir
BAB III
PENUTUP
Indonesia memilki sumber daya alam yang berlimpah,terutama sumber daya air
yang bisa dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pusat pembangkit tanaga
listrik yang mengubah energi potensial dan kinetik dari air menjadi energi
listrik.
Sebaiknya energi PLTA lebih dimanfaatkan agar dapat menjadi sumber energi
alternatif untuk pembangkit listrik masa depan.

3.1 Kesimpulan

Indonesia memilki sumber daya alam yang berlimpah,terutama sumber daya air
yang bisa dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pusat pembangkit tanaga
listrik yang mengubah energi potensial dan kinetik dari air menjadi energi
listrik.

3.2 saran

Sebaiknya energi PLTA lebih dimanfaatkan agar dapat menjadi sumber energi
alternatif untuk pembangkit listrik masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abdul, 1995. Energi; Sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensi
ekonomi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).
Kadir, Abdul, 1996, Pembangkit Tenaga Listrik, Rancangan Sistem Kontrol
Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Air. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-
Press).
M. M Dandekar dan K. N Sharma Penerjemah, D. Bambang Setyadi, Sutanto.
1991. Pembangkit Listrik Tenaga Air. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (
UI-Press).

Anda mungkin juga menyukai