Anda di halaman 1dari 21

PERATURAN DESA CICALENGKA WETAN

KECAMATAN CICALENGKA
NOMOR : 01 TAHUN 2014

TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA CICALENGKA WETAN
PERIODE 2014 – 2019 KECAMATAN CICALENGKA KABUPATEN BANDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA CICALENGKA WETAN
Menimbang : a. bahwa untuk
melaksanakan ketentuan pasal 64 Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan ketentuan pasal 3
ayat (2) dan pasal 26 Peraturan Daerah Kabupaten Bandung
Nomor 16 Tahun2010 tentang Pedoman Perencanaan
Pembangunan Desa di Kabupaten Bandung, bahwa Desa
perlu membuat Peraturan Desa tentang RPJMDesa
b. bahwa untuk
mewujudkan tertib administrasi perencanaan pembangunan
desa dan untuk memberikan pedoman bagi Pemerintah Desa
dan segenap komponen kelembagaan di desa serta untuk
memberi kepastian arah pengembangan dan pembangunan
desa kedepan selama periode masa jabatan kepala desa
terpilih ;
c. bahwa berdasarkan
pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b,
serta memperhatikan saspirasi yang berkembang dari
masyarakat dan desa, perlu menetapkan Peraturan Desa
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Cicalengka Wetan Kecamatan Cicalengka Periode 2014 – 2019

1
Mengingat : 1. Undang -
Undang Nomor 14 tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah
– daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat
(Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah
dengan Undang – undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang
Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang
dengan mengubah Undang – undang Nomor 14 tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah – daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Profinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2851) jo Undang Undang
Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten
Bandung Barat Profinsi Jawa Barat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 14, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4688) ;
2. Undang -
Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun
2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
3. Undang -
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421)
4. Undang -
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

2
8. Peraturan
Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4593);
9. Peraturan
Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
11. Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Pendayagunaan dan Pemanfaatan Data Profil Desa dan Profil
Kelurahan
12. Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 37 tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
13. Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang
Perencanaan Pembangunan Desa
14. Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 tentang
Pendataan Program Pembangunan Desa / Kelurahan;
15. Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang
Transparansi dan Partisipasi Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2004 Nomor 29 Seri D ) ;
16. Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 tentang
Perencanaan Pembangunan Daerah di Kabupaten Bandung
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005 Nomor 8
Seri D);

3
17. Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang
Alokasi Dana Perimbangan Desa Di Kabupaten Bandung
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2006 Nomor 2
Seri D) ; sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 24 tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang
Alokasi Dana Perimbangan Desa Di Kabupaten Bandung
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2009 Nomor
24)
18. Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2006 tentang
Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah Kabupaten
Bandung 2005 – 2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2006 Nomor 5 Seri D);
19. Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2006 tentang
Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2006 Nomor 7 Seri D);
20. Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2006
Nomor 8 Seri D);
21. Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007 tentang
Pokok – Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 2);
22. Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2007 tentang
Pedoman Organisasi Pemerintah Desa dan Perangkat Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor
11);
23. Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung No.13 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan
Peraturan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun
2007 Nomor 13);
24. Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 16 Tahun 2010 tentang
Perencanaan Pembangunan Desa di Kabupaten Bandung
25. Peraturan Bupati
Bandung Nomor..…Tahun 20…. tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 16 Tahun 2010
Tentang Pedoman Pembangunan Desa di Kabupaten Bandung
26. Keputusan
Camat Cicalengka Nomor………Tentang Pengesahan Hasil
Pemilihan Kepala Desa Cicalengka Wetan Kecamatan
Cicalengka Periode 2014 - 2019

4
27. Keputusan
Camat Cicalengka Nomor………Tentang Pengesahan Anggota
Badan Permusyawaratan Desa Cicalengka Wetan Kecamatan
Cicalengka Periode 2011 - 2016
28. Peraturan Desa
Cicalengka Wetan Nomor …. Tahun…………… Tentang
Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintahan Desa Cicalengka Wetan.
29. Peraturan Desa
Cicalengka Wetan Nomor….. Tahun ………… tentang
Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa
Cicalengka Wetan.
30. Peraturan Desa
Cicalengka Wetan Nomor….. Tahun ………… tentang Urunan
Desa
31. Peraturan Desa
Cicalengka Wetan Nomor……… Tahun………….Tentang Sumber
dan Pengelolaan Pendapatan Asli Desa Cicalengka Wetan
32. Peraturan Desa
Cicalengka Wetan Nomor….. Tahun ………… tentang
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa Cicalengka Wetan

Dengan Persetujuan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CICALENGKA WETAN
DAN
KEPALA DESA CICALENGKA WETAN

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA CICALENGKA WETAN TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
CICALENGKA WETAN KECAMATAN CICALENGKA PERIODE
2014- 2019

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :


1. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
2. Daerah adalah Kabupaten Bandung;
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;

5
4. Bupati adalah Bupati Bandung;
5. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah
Kabupaten Bandung;
6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
7. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintahan
oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan desa;
9. Perangkat Desa adalah Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya
yang terdiri atas Sekretariat Desa (Kaur Keuangan dan Kaur Umum) dan
pelaksana teknis lapangan (kepala seksi sesuai dengan kebutuhan maksimal 5
orang) serta unsur kewilayahan (kepala dusun);
10. Sekretaris Desa adalah Perangkat Desa yang bertugas membantu
Kepala Desa dalam bidang tertib administrasi pemerintahan dan pembangunan
serta pelayanan dan pemberdayaan masyaraka;
11. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang merupakan
perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan desa ;
12. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut nama lain adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
merupakan mitra pemerintahan desa dalam memberdayakan masyarakat seperti
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD);
13. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
kewjiban desa tersebut;
14. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan,penganggaran,penatausahaan,pelaporan,pertanggung-
jawaban dan pengawasan keuangan desa.
15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disebut
APB Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas
dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan
Peraturan Desa;
16. Alokasi Dana Perimbangan Desa adalah dana yang dialokasikan oleh
Pemerintah Kabupaten untuk Desa yang bersumber dari bagian dana
penerimaan pajak daerah, retribusi daerah dan dana perimbangan keuangan
pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten setelah dikurangi belanja
pegawai.

6
17. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan;
18. Misi adalah rumusan umum mengenai upya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi;
19. Program adalah instrumen atau penjabaran kebijakan yang berisi satu
atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa atau lembaga untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran,atau kegiatan
masyarakat yang dikoordinasikan oleh pemerintah desa dengan menggunakan
sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan
misi Pemerintah Desa;
20. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu
atau lebih unit kerja pada Pemerintah Desa sebagai bagian dari pencapaian
sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan
pengarahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia),
barang modal termasuk peralatan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa
atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk
menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa;
21. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya
disingkat RPJM-Desa adalah dokumen perencanaan periode 5 (lima) tahun yang
memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa,
kebijakan umum dan program, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), lintas SKPD dan program prioritas kewilayahan disertai dengan rencana
kerja;
22. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP
Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan
penjabaran dari RPJM Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa,
dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutakhirkan, program
prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan
maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisifasi masyarakat dengan mengacu kepada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan RPJM Desa;
23. Pembangunan partisipatif adalah suatu sistem pengelolaan
pembangunan di desa bersama-sama secara musyawarah, mufakat dan gotong
royong yang merupakan cara hidup bermasyarakat yang telah lama berakar
budaya diwilayah Indonesia;
24. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya
disingkat Musrenbang desa adalah forum musyawarah tahunan yang
dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak
berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan
terkena dampak hasila musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan desa
selama 5 (lima) tahun dan 1 (satu) tahunan;
25. Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa yang selanjutnya
disingkat (DU-RKP-Desa) adalah daftar yang merupakan usulan kegiatan
pembangunan desa yang menggunakan dana yang sudah jelas sumbernya baik
dari APBN, APBD (Provinsi,Kabupaten) APB Desa, Swadaya masyarakat dan
Kerjasama dengan Pihak Ketiga;

7
26. Profil desa adalah gambaran menyeluruh mengenai karakter desa
yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan
dan permasalahan yang dihadapai oleh desa;
27. Pendapatan Desa adalah hak pemerintah desa yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih;
28. Belanja Desa adalah hak pemerintah desa yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih;
29. Aset desa adalah semua harta kekayaan milik desa baik barang
berwujud maupun barang tidak berwujud;
30. Kekayaan Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan
asli Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa atau perolehan hak lainnya yang sah.

BAB II
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

Pasal 2
(1) Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa disusun perencanaan
pembangunan desa sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan daerah kabupaten;
(2) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
secara partisipatif oleh pemerintahan desa sesuai dengan kewenangannya.
Pasal 3
(1) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)
disusun secara berjangka meliputi :
a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut
RPJMD untuk jangka waktu selama masa jabatan kepala desa;
b. Rencana Kerja Pembangunan Desa selanjutnya disebut RKPDesa, merupakan
penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
(2) RPJMD sebagaiman dimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan dengan Peraturan
Desa dan RKP-Desa ditetapkan dalam Keputusan Kepala Desa.
Pasal 4
(1) Rencana pembangunan desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disusun
untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan.
(2) Rencana pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan
pada :
a. Perberdayaan, yaitu nupaya untuk mewujudkan kemampuan dan
kemandirian masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara;

8
b. Partisipatif, yaitu keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat secara aktif
dalam proses pembangunan;
c. Berpihak pada masyarakat, yaitu seluruh proses pembangunan di pedesaan
secara serius memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat
khususnya masyarakat miskin;
d. Terbuka, yaitu setiap proses tahapan perencanaan pembangunan dapat
dilihat dan diketahui secara langsung oleh seluruh masyarakat desa;
e. Akuntabel, yaitu setiap pproses dan tahapan-tahapan kegiatan
pembangunan dapat dipertanggungjawabkan dengan benar, baik pada
pemerintah di desa maupun pada masyarakat;
f. Selektif, yaitu semua masalah terseleksi dengan baik untuk mencapai hasil
yang optimal;
g. Efisiensi dan efektif, yaitu pelaksanaan perencanaan kegiatan sesuai dengan
potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia;
h. Keberlanjutan, yaitu setiap proses dan tahapan kegiatan perencanaan harus
berjalan secara berkelanjutan;
i. Cermat, yaitu data yang diperoleh cukup obyektif, teliti, dapat dipercaya dan
menampung aspirasi masyarakat;
j. Proses berulang yaitu pengkajian terhadap suatu masalah/hal dilakukan
secara berulang sehingga mendapatkan hasil yang terbaik; dan
k. Penggalian informasi yaitu didalam menemukan masalah dilakukan
penggalian informasi melalui alat kajian keadaan desa dengan sumber
informasi utama dari peserta musyawarah perencanaan.
Pasal 5
RPJM-Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) bertujuan untuk;
a. Mewujudkan perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan keadaan setempat;
b. Menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab masyarakat terhadap
program pembangunan di desa;
c. Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di desa;
d. Menumbuh kembangkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam
pembangunan di desa;
e. Untuk menghindari tumpang tindih kegiatan atau program yang didanai dari
APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, APBDesa dan Swadaya masyarakat,
sehingga program dapat berjalan sinergis, terpadu dan berkelanjutan.

Pasal 6

9
(1) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1)
didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
(2) Data dan Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup :
a. Penyelenggaraan pemerintahan desa termasuk urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan desa;
b. Organisasi dan tata laksana pemerintahan desa;
c. Keuangan desa;
d. Profil desa;
e. Potensi produk unggulan desa;
f. Aktivitas dan keberadaan lembaga kemasyarakatan dan lembaga swadaya
masyarakat yang ada di desa;
g. Informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan desa dan
pemberdayaan masyarakat.
Pasal 7
RPJMDes merupakan penjabaran Visi dan Misi dari Kepala Desa yang terpilih.

BAB III
SISTEMATIKA RPJMDESA
Pasal 8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa terdiri dari :
a. Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Cicalengka Wetan Periode 2014 – 2019
b. Lampiran I Peraturan Desa dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Dan Dasar Hukum
1.3 Maksud Dan Tujuan
1.4 Sasaran Dan Ruang Lingkup
1.5 Kedudukan dan Hubungan RPJMDesa Dan Dokumen Perencanaan Yang
Lain
1.6 Metode Penyusunan
1.7 Sistematika Penyusunan
Bab II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
2.1 Kondisi Geografis
2.2 Kondisi Demografis
2.3 Perekonomian Desa
2.4 Keadaan Statistik Sosial Budaya desa
2.5 Deskipsi Dan Statistik Prasarana Dan Sarana Yang Ada Di Desa
2.6 Berbagai Permasalahan Desa
2.7 Peta Kemiskinan Di Desa
2.8 Potensi Yang Dimiliki Desa

10
2.9 Analisis SWOT
Bab III VISI, MISI DAN TUJUAN DESA
3.1 Visi Dan Misi Kabupaten Bandung
3.2 Visi, Misi Dan tujuan Desa
Bab IV STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
Bab V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
Bab VI KEBIJAKAN UMUM
6.1 Program
6.2 Kegiatan
Bab VII PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
Bab VIII PENUTUP
c. Lampiran II Peraturan Desa
Matrik Program dan Kegiatan yang akan dilakukan (Formulir RPJMD) selama
periode masa jabatan kepala desa.

BAB IV
PENDANAAN
Pasal 9
Perencanaan Pembangunan desa bersumber dari dana :
a. APBN ;
b. APBD Provinsi;
c. APBD Kabupaten;
d. APB-Desa;
e. Hasil swadaya masyarakat; dan
f. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
BAB V
PENUTUP
Pasal 10
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bandung.
Ditetapkan di : Cicalengka Wetan
Pada Tanggal : Februari 2014

KEPALA DESA CICALENGKA WETAN

Diundangkan : di Soreang
Pada tanggal :…….…………. 20…..

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BANDUNG JAJANG SUTISNA

SURAT KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)


SOFIAN NATAPRAWIRA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG


TAHUN 20…….NOMOR…………………..
11
DESA CICALENGKA WETAN KECAMATAN CICALENGKA KABUPATEN
BANDUNG
Nomor : 01 Tahun 2014
TENTANG
PERSETUJUAN RANCANGAN PERATURAN DESA
MENGENAI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
(RPJMDes) TAHUN 2014 – 2019
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CICALENGKA WETAN

12
Menimbang : a. Bahwa sesuai dengan
tujuan umum Pembangunan Nasional, yang ingin
meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja
masyarakat dengan mendorong kemandirian dalam
pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan;
b. Bahwa untuk
melaksanakan pengelolaan pembangunan dalam skala desa
tersebut, maka perlu dibuat Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDes) yang pelaksanaannya sesuai
dengan daftar skala prioritas pembangunan desa baik fisik,
ekonomi dan sosial budaya;
c. Bahwa sehubungan
dengan hal tersebut diatas, perlu menetapkan Peraturan Desa
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Cicalengka wetan Tahun 2014 – 2019;
d. Bahwa dalam
menjalankan kebijakan tertentu, diperlukan adanya
perubahan tentang subtansi dari RPJMDes Tahun 2014 –
2019;
e. Bahwa Peraturan Desa
sebagaimana dimasud huruf c dan d diatas, disetujui bersama
antara Kepala Desa dan BPD;
f. Bahwa untuk
melaksanakan hal diatas perlu ditetapkan dengan Keputusan
BPD.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 14 tahun 1950 Tentang


Pembentukan Daerah – daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana
telah diubah dengan Undang – undang Nomor 4 Tahun 1968
tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten
Subang dengan mengubah Undang – undang Nomor 14
tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah – daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Profinsi Jawa Barat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851) jo
Undang Undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kabupaten Bandung Barat Profinsi Jawa Barat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 14,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4688) ;
2. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4389);
3. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421)

13
4. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4587);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007
tentang Pendayagunaan dan Pemanfaatan Data Profil Desa
dan Profil Kelurahan;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007
tentang Perencanaan Pembangunan Desa;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007
tentang Pendataan Program Pembangunan Desa / Kelurahan;

14
15. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004
tentang Transparansi dan Partisipasi Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2004 Nomor 29 Seri D ) ;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005
tentang Perencanaan Pembangunan Daerah di Kabupaten
Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005
Nomor 8 Seri D);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006
tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa Di Kabupaten
Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2006
Nomor 2 Seri D) ; sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Nomor 24 tahun 2009 tentang Perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun
2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa Di Kabupaten
Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2009
Nomor 24);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2006
tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bandung 2005 – 2010 (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2006 Nomor 5 Seri D);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2006
tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2006 Nomor 7 Seri D);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan
Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2006 Nomor 8 Seri D);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007
tentang Pokok – Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor
2);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2007
tentang Pedoman Organisasi Pemerintah Desa dan Perangkat
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007
Nomor 11);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No.13 Tahun 2007
tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan
Peraturan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2007 Nomor 13);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 16 Tahun 2010
tentang Perencanaan Pembangunan Desa di Kabupaten
Bandung;
25. Peraturan Bupati Bandung Nomor..…Tahun 20…. tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung
Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pembangunan Desa
di Kabupaten Bandung;
26. Keputusan Camat Cicalengka Nomor………Tentang
Pengesahan Hasil Pemilihan Kepala Desa Cicalengka Wetan
Kecamatan Cicalengka Periode 2014 – 2019;

15
27. Keputusan Camat Cicalengka Nomor………Tentang
Pengesahan Anggota Badan Permusyawaratan Desa
Cicalengka Wetan Kecamatan Cicalengka Periode 2014 –
2019;
28. Peraturan Desa Cicalengka Wetan Nomor …. Tahun……………
Tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintahan Desa Cicalengka Wetan
29. Peraturan Desa Cicalengka Wetan Nomor….. Tahun …………
tentang Pembentukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Desa Cicalengka Wetan
30. Peraturan Desa Cicalengka Wetan Nomor….. Tahun …………
tentang Urunan Desa
31. Peraturan Desa Cicalengka Wetan Nomor………
Tahun………….Tentang Sumber dan Pengelolaan Pendapatan
Asli Desa Cicalengka Wetan
32. Peraturan Desa Cicalengka Wetan Nomor….. Tahun …………
tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa Cicalengka
Wetan

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA : MENYETUJUI RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMDES) TAHUN 2014 –
2019 UNTUK DITETAPKAN MENJADI PERATURAN DESA.
KEDUA : PERSETUJUAN INI BERLAKU MULAI TANGGAL DITETAPKAN.

Disetujui di Desa Cicalengka Wetan


pada tanggal Februari 2014

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)


DESA CICALENGKA WETAN

Ketua,

DEDENG ROHIM GUMILAR. S.Pd

16
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
DESA CICALENGKA WETAN
Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung

BERITA ACARA
PERSETUJUAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
Nomor : 01/BPD.CW/III/14

TENTANG
RANCANGAN PERATURAN DESA MENGENAI
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes)
TAHUN 2014 – 2019
UNTUK DITETAPKAN MENJADI PERATURAN DESA TAHUN 2014

Senin tanggal Sepuluh bulan Maret


Pada hari ini
tahun dua ribu Empat Belas bertempat di Kantor Kepala
Desa Cicalengka wetan Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, telah diadakan
Rapat Badan Permusyawaratan Desa, dalam rangka membahas :

RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG


RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMDES)
TAHUN 2014 – 2019

Rapat Badan Permusyawaratan Desa dihadiri oleh : Ketua dan Wakil Ketua, dan para
anggota Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana daftar terlampir.
Dalam Rapat Badan Permusyawaratan Desa tersebut, telah diperoleh kata sepakat
mengenai pokok-pokok hasil pembicaraan para peserta sebagai berikut :

17
MENYETUJUI
Rancangan Peraturan Desa tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMDes) tahun 2014 – 2019

MENJADI
Peraturan Desa tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMDes) tahun 2014 – 2019
Demikian Nota Persetujuan Badan Permusyawaratan Desa ini dibuat untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Cicalengka wetan , 10 Maret 2014

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1 DEDENG ROHIM GUMILAR. 1


KETUA
S.Pd
2 A HERI CHAERIL AZIZ WAKIL KETUA 2

3 YAYAN S SEKRETARIS 3

4 NANANG SUTRISNA. SE ANGGOTA 4

5 ANGGOTA 5

6 YANA SURYANA ANGGOTA 6

7 ANGGOTA 7

8 ANGGOTA 8

9 SUPRIATNA ANGGOTA 9

10 ANGGOTA 10

11 DANI HAMDANI ANGGOTA 11

18
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
DESA CICALENGKA WETAN
Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung

A. RISALAH RAPAT
Nama Rapat : Membahas Rancangan Peraturan Desa Mengenai
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDes) Tahun
2014 – 2019 untuk ditetapkan menjadi Peraturan
Desa Tahun 2014
Hari, tanggal : Senin, 10 Maret 2010
Jam : 13.00 - Selesai
Tempat : Balai Desa Cicalengka Wetan
Peserta : Ketua dan Wakil Ketua, dan para anggota Badan
Permusyawaratan Desa

Materi / topik : 1. Pembahasan usulan dari masing-masing RW .


: 2. Penetapan Usulan dari masing-masing RW.
: 3. Pengesahan RPJMDes.

Kesepakatan / RKTL : Penyusunan RKP.


Penyusunan Jadwal monitoring.

B. AGENDA ACARA

SUSUNAN ACARA PELAKSANA


1. Pembukaan Sekretaris
2. Pembacaan Ayat Suci Al Qur’an Anggota BPD
3. Penjelasan Maksud dan Tujuan Kepala Desa
4. Pembahasan / Tanyajawab Ketua BPD
5. Kesimpulan Notulen
6. Doa Penutup Sekretaris

19
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
DESA CICALENGKA WETAN
Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung

NOTULEN RAPAT
HARI / TGL / PIMPINAN RAPAT
NO SUSUNAN ACARA URAIAN PEMBAHASAN KEPUTUSAN YANG DIAMBIL
JAM / TEMPAT DAN PESERTA
1 1. Pembukaan Pembacaan Basmallah
2. Pembacaan Ayat - -
Suci Al Qur’an
3. Penjelasan
Desa Maksud dan Tahapan penyusunan Usulan Peran dan fungsi RPJMDes. Serta
Tujuan pemaparan usulan dari tiap – tiap RW
4. Pembahasan /
Tanyajawab Usulan dari masyarakat yang disahkan
Seluruh usulan
5. Kesimpulan Ketua RW. Serta uji kelayakan usulan
Susunan RPJMDes dan anggaran.
Doa Penutup
Menyepakati dan menyetujui
RPJMDES

Ketua BPD Notulen

DEDENG ROHIM GUMILAR YAYAN S

20
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
DESA CICALENGKA WETAN
Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung

DAFTAR HADIR ANGGOTA BPD

Rapat : BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


Desa : Cicalengka Wetan
Kecamatan : Cicalengka
Kabupaten : Bandung
Tanggal : 10 Maret 2014

No NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1 DEDENG ROHIM GUMILAR KETUA


………………………………..
2 NANANG SUTRISNA. SE WAKIL KETUA
………………………………..
3 YAYAN S SEKRETARIS ………………………………..
4 NANANG SUTRISNA. SE ANGGOTA
………………………………..
5 ANGGOTA
………………………………..
6 YANA SURYANA ANGGOTA
………………………………..
7 ANGGOTA ………………………………..
8 ANGGOTA ………………………………..
9 SUPRIATNA ANGGOTA
………………………………..
10 ANGGOTA
………………………………..
11 DANI HAMDANI ANGGOTA ………………………………..
10 Maret 2014
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
DESA CICALENGKA WETAN
Keterangan : Ketua,
1. Jumlah Anggota: 11 orang
2. Hadir : 11 orang
3. Tidak Hadir : - orang
4. Quorum : Memenuhi
:
DEDENG ROHIM GUMILAR, S.Pd

21

Anda mungkin juga menyukai