Anda di halaman 1dari 2

Latar belakang

Hipotiroid Kongenital adalah keadaan menurun atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid yang
didapat sejak bayi baru lahir. Hal ini terjadi karena kelainan anatomi atau gangguan metabolisme
pembentukan hormon tiroid atau defisiensi iodium Bayi dengan hipotiroid kongenital ringan
kemungkinan tidak menunjukkan gejala-gejala yang jelas. Hipotiroid kongenital yang lebih berat, akan
tampak dari tampilan wajah yang khas yaitu wajah yang tampak sembap atau bengkak dengan lidah
yang tebal dan besar. Pada anak yang lebih besar gejala hipotiroid kongenital dapat berupa tubuh
pendek atau cebol, wajah hipotiroid (muka sembab, bibir tebal, hidung pesek), hambatan intelektual,
dan sulit atau terlambat bicara.

Analisis Situasi Nasional Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Unit Koordinasi Kerja Endokrinologi
Anak dari beberapa rumah sakit di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Palembang, Medan, Banjarmasin, Solo,
Surabaya, Malang, Denpasar, Makassar, dan Manado, ditemukan 595 kasus HK yang ditangani selama
tahun 2010. Sebagian besar kasus ini terlambat didiagnosis sehingga telah mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan motorik serta gangguan intelektual. Telaah rekam medis di klinik
endokrin anak RSCM dan RSHS tahun 2012-2013 menunjukkan bahwa lebih dari 70% penderita HK
didiagnosis setelah umur 1 tahun

Permasalahan

Rendahnya deteksi dini kejadian hipotiroid congenital pada anak sehingga kebanyakan kasus yang
ditemui anak sudah mengalami kelainan

Perencanaan dan pemilihan intervensi

Diterbitkannya PERMENKES No 78 tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital

koordinasi dan advokasi penyelenggaraan skrining hipotiroid kongenital tingkat provinsi

rekapitulasi laporan hasil skrining di tingkat provinsi sebagai tindak lanjut kebijakan tingkat nasional

pengelolaan dan fasilitasi Skrining Hipotiroid Kongenital skala provinsi dan lintas kabupaten/ kota;

Penyediaan tenaga kesehatan pelaksana proses Skrining di seluruh Puskesmas dan rumah sakit
kabupaten/ kota

Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan berkala dengan mendatangi RS di Kabupaten tanah datar

Semua bayi baru lahir usia 48 (empat puluh delapan) sampai 72 (tujuh puluh dua) jam. sampel diambil
berupa sampel darah tumit yang kemudian diletakkan pada kertas saring untuk kemudian dikirim ke
fasilitas labor.
Monitoring dan evaluasi

Kegiatan telah terlaksana dengan baik karena adanya koordinasi antara RS dengan petugas kesehatan
yang ditunjuk, sehingga semua bayi usia 48-72 jam dapat dilakukan pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai