PENDAHULUAN
Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa tentulah menyadari
bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada sekedar laba yang besar. Sekalipun untuk
dapat terus bertahan (Going Concern), perusahaan memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya
untuk mendapatkan keuntungan tersebut, produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan serta kepuasan konsumen (harga, kualitas, pelayanan, dsb.).
Biasanya, masalah yang akan muncul dan harus dipertimbangkan adalah lokasi dimana perusahaan itu
berdiri dan letak dari departemen-departemen dari perusahaan tersebut. Hal ini sangat penting, karena
lokasi berdirinya perusahaan tersebut akan mempengaruhi bukan saja komponen internal perusahaan,
tetapi juga komponen eskternal serta variabel-variabel penentu lain seperti biaya dan mata uang. Begitu
juga dengan perencanaan tata-letak yang tepat akan bermanfaat bagi efisiensi dan kelancaran aktivitas
dari perusahaan tersebut, sehingga beban atau biaya aliran material yang tidak diperlukan bisa
dihilangkan atau diminimalkan. Oleh karena itu, pada tugas makalah kelompok ini akan membahas
tentang strategi lokasi dan tata letak departemen sehingga dihasilkan tata-letak yang mempunyai biaya
aliran material yang kecil. Salah satu ujung dari masalah ini adalah proses produksi yang harus baik
dalam arti yang luas, agar output yang dihasilkan baik berupa barang atau jasa, dapat mendukung
kelangsungan hidup perusahaan.
Di satu sisi setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan baik, perusahaan
perlu menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit dari pada saat mendirikannya. Dengan
demikian proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan perlu dipelajari dengan seksama
dan sungguh-sungguh sehingga sebuah perusahaan memiliki devisi produksi yang solid dan dapat
dipercaya sebagai tulang punggung kelangsungan hidup perusahaan.
lokasi
1 Sebagai bahan pelajaran bagi mahasiswa khususnya dalam memahami strategi lokasi dan tata letak
dalam proses produksi ataupun jasa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Strategi Lokasi
Masalah lokasi sangat memengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Misalnya
biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk atau produk jadi yang ke luar dari perusahaan, dapat
mencapai seperempat dari harga jual produk. Selain itu lokasi juga dapat memengaruhi biaya pajak,
upah, biaya bahan baku, dan sewa.
Keputusan mengenai lokasi harus diambil perusahaan sesekali saja, biasanya karena permintaan yang
telah melebihi kapasitas pabrik yang ada atau karena perubahan produktivitas tenaga kerja, perubahan
nilait tukar, biaya-biaya, dan sikap masyarakat setempat. Pilihan-pilihan dalam lokasi meliputi : (1) Tidak
pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada; (2) Mempertahankan lokasi sekarang dan menambahkan
fasilitas lain di tempat lain atau; (3) Menutup fasilitas yang ada atau pindah ke lokasi lain.
Keputusan lokasi bergantung pada tipe bisnis. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan
biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, meskipun inovasi dan kreativitas juga sangat
penting. Untuk bisnis eceran dan jasa profesi, strategi yang digunakan difokuskan pada memaksimalkan
pendapatan. Walaupun demikian, strategi lokasi pemilihan gudang bisa ditentukan oleh biaya serta
kecepatan pengiriman. Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan dari lokasi bagi
perusahaan.
Lokasi dan Biaya – Karena lokasi adalah merupakan pendorong biaya dan pendapatan, maka lokasi sering
kali memiliki kekuasaan untuk membuat (atau mematahkan) strategi bisnis perusahaan. Kunci bagi
perusahaan multinasional dalam setiap industri utama, dari automobil hingga telepon selular, sekarang
memiliki atau sedang merencanakan keberadaan dalam masing-masing pangsa pasar utama mereka.
Keputusan lokasi untuk mendukung strategi biaya yang rendah memerlukan pertimbangan tertentu
secara hati-hati.
Menentukan lokasi operasional untuk perusahaan yang telah menempatkan usahanya secara
internasional adalah tidak sederhana. Keputusan lokasi sudah keluar melebihi batas Negara, pada
kenyataannya keputusan lokasi bagi perusahaan yang beroperasi secara global dimulai dari
mempertimbangkan berbagai faktor untuk memilih Negara, dilanjutkan untuk memilih wilayah sampai
memilih tempat.
Memilih lokasi menjadi semakin rumit dengan adanya globalisasi tempat kerja, yang terjadi karena
adanya pembangunan:
· Ekonomi pasar
Selain globalisasi, masih ada sejumlah faktor lain yang mempengaruhi keputusan lokasi diantaranya
yaitu:
Ketika memutuskan suatu lokasi, manajemen akan tergoda dengan area yang memiliki tingkat upah yang
rendah. Pekerja dengan pelatihan yang buruk, edukasi yang buruk, atau perilaku kerja yang buruk tidak
menjadi pembeli yang baik bahkan pada upah yang rendah. Dengan hal yang sama, para pekerja yang
tidak dapat atau tidak akan selalu mencapai tempat kerja mereka tidak baik bagi organisasi, bahkan
dengan upah yang rendah.
Meskipun tingkat upah dan produktivitas akan membuat suatu negara terlihat ekonomis, tetapi nilai
tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah dilakukan. Kadangkala
perusahaan dapat mengambil keuntungan atas nilai tukar mata uang khususnya dengan merelokasi atau
mengekspor ke negara lain. Namun, nilai mata uang asing terus-menerus meningkat dan menurun dalam
sebagian besar negara.
2.1.1.3 Biaya
Biaya lokasi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu biaya berwujud dan biaya tidak berwujud. Biaya
Berwujud adalah biaya-biaya yang mudah diidentifikasi dan diukur secara tepat persis. Biaya berwujud
meliputi utilitas, tenaga kerja, bahan material, pajak, depresiasi, dan biaya lainnya yang dapat
diidentifikasi oleh departemen akuntansi dan manajemen. Sebagai tambahan, biaya seperti transportasi
bahan mentah, transportasi produk jadi, dan pembangunan situs seluruhnya digolongkan ke dalam
keseluruhan biaya lokasi.
Sedangkan Biaya Tidak Berwujud kurang dapat dihitung kuantitasnya dengan mudah. Biaya tidak
berwujud meliputi mutu pendidikan, fasilitas transportasi umum, perilaku komunitas mengenai industri
dan perusahaan, dan kualitas serta perilaku karyawan yang prospektif. Mereka juga termasuk variabel
kualitas kehidupan, seperti iklim dan tim olahraga, yang mungkin dapat memengaruhi perekrutan
personel.
Risiko politik dihubungkan dengan perilaku nasional, negara bagian, pemerintah setempat mengenai
properti swasta dan intelektual, penetapan wilayah, dan stabilitas pekerjaan akan berfluktuasi. Posisi
pemerintah pada saat keputusan lokasi dibuat tidak akan abadi. Namun, manajemen menemukan bahwa
perilaku ini dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan mereka sendiri.
Nilai dari para pekerja juga berbeda dari satu negara ke negara yang lain, kawasan ke kawasan, kota kecil
ke kota. Para pekerja memandang mengenai tingkat perputaran, serikat, dan ketidakhadiran semuanya
merupakan faktor yang relevan. Pada gilirannya, nilai ini dapat mempengaruhi keputusan perusahaan
apakah akan membuat penawaran kepada para pekerja yang ada jika perusahaan akan relokasi ke lokasi
yang baru.
Salah satu tantangan terbesar dalam keputusan operasional global adalah berurusan dengan budaya dari
negara lainnya. Variasi budaya dalam ketepatan waktu oleh para pekerja dan pemasok membuat
perbedaan dalam produksi dan jadwal pengiriman.
Bagi banyak perusahaan, penempatan lokasi dekat dengan konsumennya sangat penting. Terutama
perusahaan jasa, seperti apotik, restoran, kantor pos, atau tukang potong rambut, menemukan bahwa
kedekatan dengan pangsa pasar merupakan faktor penentuan lokasi yang sangat penting. Perusahaan
manufaktur menemukan hal ini bermanfaat untuk dekat dengan konsumen ketika transportasi produk
jadi sangat mahal atau sulit (mungkin disebabkan produk yang dikirim banyak, berat, atau mudah
pecah). Selain itu dengan produksi tepat (just-in-time), para pemasok ingin bertempat dekat dengan para
pelanggannya.
Lokasi perusahaan dekat dengan bahan mentah dan para pemasok karena (1) barang –barang yang
mudah busuk, (2) biaya transportasi, (3) jumlah produk yang sangat banyak. Toko roti, pabrik susu, dan
prosesor makanan laut beku berhadapan dengan bahan mentah yang cepat rusak sehingga mereka
sering kali bertempat dekat para pemasok. Perusahaan bergantung pada input bahan mentah yang berat
atau yang berjumlah sama (seperti produsen baja yang menggunakan batu bara dan biji besi)
menghadapi biaya transportasi dalam negeri yang mahal sehingga niaya transportasi menjadi faktor yang
utama. Kemudian, barang-barang dimana terdapat pengurangan dalam jumlah besar (misalnya, pohon
ke kayu) umumnya memerlukan tempat fasilitas yang dekat dengan bahan mentah.
Baik perusahaan manufaktur dan jasa kedua-duanya juga ingin lokasi, kadangkala mengejutkan, dekat
dengan para pesaing. Kecenderungan ini, dinamakan dengan pengelompokan (clustering), sering terjadi
ketika sumber daya utama ditemukan dalam kawasan tersebut. Sumber daya ini meliputi sumber daya
alam, sumber daya informasi, sumber daya ventura modal, dan sumber daya ketrampilan.
Terdapat banyak faktor, baik kualitatif maupun kuantitatif, untuk mempertimbangkan dalam pemilihan
lokasi. Beberapa faktor ini sangat penting daripada yang lainnya sehingga para manajer dapat
menggunakan pembobotan untuk membuat proses keputusan lebih objektif. Metode Pemeringkatan
Faktor adalah metode lokasi yang objektif ke dalam proses identifikasi untuk mengevaluasi biaya.
Metode ini terkenal karena bermacam-macam faktor yang banyak, dari edukasi hingga rekreasi hingga
tenaga kerja terampil, dapat dimasukkan secara objektif.
2. Berikan bobot pada masing-masing faktor untuk mencerminkan pentingnya dalam tujuan
perusahaan secara relatif.
3. Kembangkan skala untuk setiap faktor (misalnya, 1 sampai 10 atau 1 sampai 100 point).
4. Memilih skor manajemen pada masing-masing lokasi untuk tiap-tiap faktor, dengan
menggunakan skala dalam langkah 3.
5. Gandakan skor oleh bobot untuk tiap-tiap faktor dan total skor untuk tiap-tiap lokasi.
6. Buatlah rekomendasi didasarkan pada skor poin maksimum, mempertimbangkan hasil dari
pendekatan kuantitatif lainnya pula.
Ketika keputusan sensitif bagi perusahaan minor, analisis lebih lanjut dari pembobotan dan poin yang
diberikan akan tepat. Alternatifnya, manajemen dapat menyimpulkan bahwa faktor tidak berwujud ini
bukan kriteria yang tepat dimana untuk mendasari keputusan lokasi. Oleh karena itu, para manajer
menempatkan bobot yang utama pada aspek keputusan yang lebih kuantitatif.
Merupakan teknik untuk membuat perbandingan ekonomi dari alternatif lokasi. Dapat mengidentifikasi
biaya tetap dan biaya variabel serta menggambar grafiknya untuk masing-masing lokasi, serta dapat
menentukan yang manakah yang memberikan biaya terendah. Analisis biaya-volume lokasi dapat
dilakukan secara sistematis atau grafik. Pendekatan grafik memiliki keuntungan untuk menyediakan
kisaran volume atas masing-masing lokasi mana yang lebih disukai.
Tiga langkah untuk melakukan analisis biaya-volume lokasi adalah sebagai berikut.
2. Memplot biaya untuk tiap-tiap lokasi dengan biaya pada sumbu vertikal dari grafik dan volume
tahunan pada sumbu horizontal.
3. Memilih lokasi yang memiliki biaya total terendah untuk volume produksi yang diharapkan.
Metode Pusat Gravitasi (center-of-gravity-method) adalah teknik matematika yang digunakan untuk
menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi. Metode ini
memperhitungkan lokasi pasar, volume barang yang dikirimkan kepada pasar tersebut, dan biaya
pengiriman dalam menemukan lokasi terbaik untuk pusat distribusi.
Langkah pertama dalam metode pusat gravitasi adalah menempatkan lokasi pada sistem koordinat. Titik
asal system koordinat dan skala yang digunakan bersifat beruba-ubah selama jarak relative (antarlokasi)
dinyatakan secara tepat. hal ini mudah dilakukan dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa.
Metode pusat gravitasi mengansumsikan biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang
dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan toko
ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah kontainer yang dikirim.
Tujuan dari model transportasi adalah untuk menentukan pola pengiriman terbaik dari beberapa poin
penawaran (sumber daya) kepada beberapa poin permintaan (tujuan) dengan demikian dapat
meminimalkan total produksi dan biaya transportasi. Setiap perusahaan dengan jaringan titik
penawaran-permintaan menghadapi masalah yang sama.
Meskipun teknik pemrograman linear dapat digunakan untuk memecahkan tipe permasalahan ini,
dengan lebih efisien, alogaritme yang memiliki tujuan khusus telah dikembangkan untuk penerapan
transportasi. Model transportasi menemukan solusi yang awalnya layak dan kemudian melakukan
perkembangan setahap demi setahap sehingga solusi yang optimal dicapai
Fokus dalam analisis lokasi sektor industrial adalah pada meminimalisasi biaya, maka fokus dalam sektor
jasa adalah untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan oleh perusahaan manufaktur
menemukan bahwa biaya pada pokoknya cenderung bervariasi diantara lokasi, sementara untuk
perusahaan jasa menemukan bahwa lokasi seringkali memiliki lebih banyak dampak pendapatan
daripada biaya. Oleh karena itu bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik seringkali memengaruhi
pendapatan daripada terhadap biaya. Hal ini berarti bahwa fokus lokasi bagi perusahaan jasa menjadi
penentu volume konsumen dan pendapatan.
Terdapat 8 faktor yang menentukan volume dan pendapatan bagi perusahaan jasa, yaitu sebagai berikut.
2. Jasa dan gambaran sesuai dengan demografis konsumen pada area yang dituju
4. Kualitas persaingan
Analisis yang realistis atas faktor-faktor tersebut dapat memberikan gambaran yang masuk akal atas
pendapatan yang diharapkan. Teknik-teknik yang digunakan dalam sektor jasa meliputi analisis regresi,
penghitungan lalu lintas, analisis demogratis, analisis daya beli, metode pemeringkatan faktor, metode
pusat gravitasi, dan sistem informasi geografis.
Merupakan perangkat yang penting untuk membantu perusahaan mencapai keberhasilan, keputusan
analitis dengan mengacu pada lokasi. Sistem informasi geografis (Geographic Information System – GIS)
menyimpan dan memperlihatkan informasi yang dapat dihubungkan dengan lokasi geografis. Sebagai
contoh, para peritel, bank, jaringan makanan, pompa bensin, dan lisensi percetakan dapat seluruhnya
menggunakan berkas yang dikode secara geografis dari GIS untuk melaksanakan analisis demografis.
Dengan mengombinasikan populasi, umur, pendapatan, arus lalu lintas, dan kepadatan penduduk
ditampilkan secara geografis, para peritel dapat menandai lokasi yang terbaik bagi gerainya yang baru
atau restoran.
Ada beberapa basis data geografis yang tersedia dalam banyak GIS:
· Data sensus dengan blok, daerah, kota, daerah wilayah, distrik kongresional, area metropolitan,
negara bagian, dan kode pos.
Penerapan GIS pada perusahaan penerbangan adalah untuk mengidentifikasi bandara yang paling efektif
untuk melakukan pelayanan darat seperti pengisian bahan bakar pesawat-makanan-jasa, juga untuk
membantu penjadwalan.
Penerapan SIG bagi developer gedung perkantoran komersial adalah untuk memilih kota-kota tempat
mereka akan membangun di masa depan. SIG digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi keputusan lokasi yang mencakup lima elemen untuk setiap kota : daerah pemukiman,
toko eceran, pusat kebudayaan dan hiburan, tindak kriminal, serta pilihan trasportasi.
Tata ruang adalah salah satu dari keputusan utama yang menentukan efisiensi jangka panjang suatu
operasi. Tata ruang memiliki implikasi strategis kerena ia menciptakan prioritas kompetitif sehubungan
dengan kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, dan begitu pula dengan kualitas kehidupan kerja,
kontak pelanggan, dan citra. Suatu tata ruang yang efektif dapat membantu organisasi mencapai strategi
yang menunjang diferensiasi., biaya rendah, atau tanggapan.
Dalam keseluruhan kasus desain tata ruang harus mempertimbangkan bagaimana mencapai hal-hal
berikut ini :
· Pemanfaatan ruang yang lebih tinggi, peralatan, beserta sumber daya manusia.
Dalam siklus yang semakin pendek jangkanya, dunia terkustomisasi massa, rancangan tata ruang perlu
dianggap sebagai sesuatu yang dinamis. Hal ini berarti mempertimbangkan peralatan yang kecil, dapat
dipindahkan, dan fleksibel. Tampilan toko perlu dapat dipindahkan, meja-meja dan partisi kantor
bersikap modular, dan rak-rak di gudang dipabrikasi sebelumnya. Agar dapat menciptakan perubahan
yang cepat dan mudah dalam model produk dan angka produksi, manajer operasi harus merancang
fleksibilitas dalam tata ruang. Agar mendapatkan fleksibilitas dalam tata ruang, manajer melakukan
pelatihan silang pada para pekerjanya dan menggunakan perlengkapan dapat dipindahkan yang kecil.
Pada beberapa antisipasi perubahan berikutnya dalam produk, proses, atau volume.
1. Tata ruang kantor. Memosisikan pekerja, perlengkapan mereka, dan ruang / kantor guna
menyediakan pergerakan informasi.
2. Tata ruang toko eceran. Menyediakan ruang tampilan dan tanggapan terhadap kebiasaan
pelanggan.
3. Tata ruang gudang. Mempertimbangkan pertukaran antara ruang dan penanganan material.
4. Tata ruang posisi tetap. Mempertimbangkan persyaratan tata ruang bagi proyek-proyek besar dan
bersifat bulky seperti kapan beserta bangunannya.
5. Tata ruang berorientasi proses. Menangani volume rendah, produksi dengan keragaman tinggi atau
produksi dengan jeda.
6. Tata ruang sel kerja. Menata mesin dan perlengkapan guna memusatkan perhatian pada produksi
suatu produk tunggal atau kelompok produk-produk terkait.
7. Tata ruang berorientasi produk. Mencari personel terbaik dan penggunaan mesin dalam produksi
repetitif dan berkesinambungan.
TUJUAN
Kantor
Menentukan lokasi pekerja memerlukan kontak yang sering dan berdekatan satu sama lain.
Toko eceran
Gudang
Mengidentifikasi suatu kelompok produk, membangun tim, anggota tim pelatihan silang.
Karena hanya sedikit di antara ketujuh kelas tata ruang ini yang dapat di modelkan secara matematis,
tata ruang dan perancangan fasilitas fisik masih merupakan suatu seni. Kendati demikian, kita benar-
benar mengetahui bahwa suatu tata ruang yang baik perlu menentukan hal-hal sebagai berikut.
· Kapasitas dan ruang yang diperlukan. Hanya jika personel, mesin dan perlengkapan yang
diperlukan telah diketahui barulah para manajer dapat melangkah lebih lanjut dalam merancang tata
ruang dan menyediakan ruang bagi setiap komponen.
· Lingkungan dan keindahan (estetika). Perhatian dan tata ruang sering kali memerlukan keputusan
mengenai jendela, tanaman, dan tinggi sekat pemisah guna memungkinkan aliran udara, mengurangi
kebisingan serta menyediakan privasi.
· Aliran informasi. Komunikasi adalah sesuatu yang penting bagi organisasi apapun dan harus
difasilitasi oleh tata ruang.
· Biaya pergerakan antara berbagai area kerja. Disini barang kali merupakan pertimbangan unti
terkait memindahkan material atau arti penting memiliki area tertentu yang dekat satu sama lain.
Tata ruang kantor (office layout) memerlukan pengelompokan pekerja, perlengkapan mereka, dan ruang
demi kenyamanan, keamanan serta pergerakan informasi. Ciri khas utama tata ruang kantor adalah
perhatian utamanya pada aliran informasi. Tata ruang kantor berada dlam aliran konstan seiring dengan
perubahan teknologi yang melanda masyarakat mengubah cara kerja kantor.
Analisis tata ruang kantor masih memerlukan suatu pendekatan yang dilandasi oleh tugas. Dengan
demikian manajer menguji baik pola komunikasi elektronis maupun konvensional, memisahkan
kebutuhan-kebutuhan, dan kondisi lain yang memengaruhi efektivitas. Wahana berguna bagi telaah
semacam itu adalah diagram hubungan.
Diagram ini dipersiapkan bagi kantor desain produk, mendakan bahwa kepala bagian pemasaran harus
(1) berdekatan dengan area perancang,(2) kurang dekat dengan sekretaris dan data-data utama,(3) sama
sekali tidak dekat dengan pusat fotokopi atau departemen akuntansi.
Pada sisi lain, beberapa pertimbangan tata ruang bersifat universal. Semuanya itu berkaitan dengan
kondisi kerja, kerja tim, otoritas, dan status. Ruang kerja dapat memberikan inspirasi perjumpaan
informal dan produktif jika ia menyeimbangkan tiga aspek fisik dan sosial, yaitu :
Tata ruang toko eceran (retail layout) dilandasi gagasan bahwa penjualan dan keuntungan bergantung
secra langsung dengan pemanjangan produk-produk terhadap pelanggan. Oleh karenanya, sebagian
manajer operasi toko eceran mencoba menarik pelanggan pada sebanyak mungkin produk. Studi benar-
benar memperlihatkan semakin besar angka pemanjangan, semakin besar penjualannya dan semakin
tinggi imbal hasil investasinya. Manajer operasi dapat mengubah pemanjangan dengan penataan toko
dan alokasi tempat bagi berbagai produk dalam tataran tersebut.
Lima gagasan ini barangkali membantu menetukan penataan umum di kebanyakan toko :
b. Gunakan lokasi-lokasi utama bagi barang-barang bernilai tinggi dan margin tinggi.
d. Gunakan lokasi ujung jendela karena ia memiliki angka pemanjangan yang tinggi.
e. Ungkapkan misi toko dengan secara hati-hati menyeleksi posisi departemen lead-off.
Begitu tata ruang umum sebuah toko eceran ditentukan, produk-produk perlu diatur guna dijual. Banyak
pertimbangan yang diperlukan bagi penataan. Meskipun demikian, tujuan uatama bagi tata ruang toko
eceran adalah memaksimalkan keuntungan diperoleh dari setiap kaki persegi lantai toko. Tiket besar
atau barang-barang mahal dapat menghasilkan pendapatan lebih besar, namun keuntungan perkaki
persegi barangkali lebih rendah. Program-program terkomputerisasi hadir myertai para manajer dalam
mengevaluasi keuntungan bagi beragam barang jualan dalam ratusan kategori, di mana teknik ini dikenal
sebagai manajemen kategori.
Servicescape
Tujuan utama tata ruang eceran adalah memaksimalkan keuntungan melalui pemajangan produk,
terdapat aspek-aspek lain layanan yang perlu dipertimbangkan para manajer. Istilah servicescape
memaparkan lingkungan fisik dimana kelayakan diberikan dn bagaimana lingkungan sekitar memiliki
dampak humanistik pada pelanggan dan pekerja. Guna menciptakan suatu tata ruang layanan yang baik,
sebuah perusahaan perlu mempertimbangkan elemen-elemen sebagai berikut.
a. Kondisi ambien, dimana suatu ciri khas yang menjadi latar belakang.
b. Tata ruang spasial dan fungsionalitas, yang melibatkan perjalanan sirkulasi jalannya pelanggan.
c. Tanda-tanda,simbolm dan artefak, yang merupakan ciri khas desain bangunan yang membawa arti
penting secara sosial.
Tujuan tata ruang pergudangan (warehouse layout) adalah menemukan trade off yang optimum antara
biaya penanganan dan biaya terkait ruang gudang. Sebagian konsekuensinya, tugas manajemen adalah
memaksimalkan pemanfaatan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya-baiya penanganan
material yang rendah. Tata ruang pergudangan yang efektif, tentu saja meminimalkan kerusakan dan
buangan bahan dalam gudang.
Manajemen meminimalkan jumlah sumber daya yang dihabiskan guna menemukan dan memindahkan
material ditambahkan dengan kemrosotan nilai dan kerusakan material itu sendiri. Sebuah gudang
menyimpan sejumlah kecil barang bersifat unik membawa pada dirinya sendiri kepadatan lebih tinggi
dibandingkan sebuah gudang yang menyimpan beragam barang. Manajemen pergudangan modern
dalam kebanyakan contoh merupakan suatu prosedur otomatis menggunakan sistem penyimpanan dan
perbaikan otomatis (ASRS).
Suatu komponen penting tata ruang gudang adalah hubungan antara area penerimaan dan
pembongkaran dan area pengapalan/loading. Desain fasilitas bergantung pada jenis pasokan yang
dibongkar, apakah semuanya itu dibongkar dari truk, mobil krel, barge, dan lain sebagainya, dan
dimanakah barang-barang tersebut dibingkar. Pada beberapa perusahaan, penerimaan dan pengiriman
fasilitas atau dock, sebagaimana ia disebut, bahkan berlangsung di area yang sama, terkadang mereka
menerima dock saat pagi hari dan pengirimannya sewaktu siang hari.
Docking Silang
Docking Silang (cross-docking) berati menghindari menempatkan material atau pasokan di gudang
melalui pemrosesannya saat diterima. Dalam fasilitas manufakturing, produk diterima secara langsung
oleh lini perakitan. Dalam pusat distribusi, muatan-muatan yang telah dilabeli dan dikelompokkan tiba di
dock pengiriman guna perutean ulang segera, dengan demikian menghindari penerimaan formal,
penyetokan/penyimpanan, dan kegiatan seleksi order. Walmart, suatu pembela awal bagi docking silang,
menggunakannya sebagai komponen utama bagi keberlangsungan strategi biaya rendahnya. Meski
docking silang mengurangi biaya penanganan produk, persediaan, dan fasilitas, ia memerlukan baik (1)
penjadwalan yang benar dan (2) identifikasi produk akurat dibagian dalam.
Penyetokan Acak
Sistem identifikasi otomatis (AIS), selalu dalam bentuk bar kode, memungkinkan identifikasi barang yang
akurat dan cepat. Apabila sitem identifikasi otomatis dipadukan dengan sistem manajemen informasi
yang efektif, manajer operasi mengetahui jumlah dan lokasi setiap unit. Sistem penyetokan acak (random
stocking) kerap kali mencakup tugas-tugas sebagai berikut.
e. Meletakkan barang-barang tertentu atau kelas barang tertentu, seperti barang yang sering
digunakan ke area gudang khusus sehingga jarak perjalanan total dalam gudang dapat diminimalkan.
Kustomisasi
Gudang dapat menjadi tempat-tempat di mana nilai ditambahkan melalui kustomisasi (cuztomizing).
Kustomisasi gudang adalah khususnya cara bermanfaat untuk membangkitkan nilai keunggulan dalam
persaingan di pasar, dimana produk memiliki banyak konfigurasi.
Dalam suatu tata ruang posisi tetap (fixed-position layout) proyek berada di satu tempat dan pekerja
beserta peralatan datang ke tempat tersebut. Contoh bagi jenis proyek ini adalah kapal, jalan raya,
jembatan, ruamh, dan meja operasi di sebuah ruang operasi rumah sakit.
Teknik dalam membangun tata ruang posisi tetap adalah dirumitkan oleh tiga faktor, yaitu :
Karena permasalahan-permasalahan dengan posisi tetap tata ruang adalah begitu sulitnya untuk
dipecahkan dengan baik di lokasi, suatu strategi alternatif guna menyelesaikan sebanyak mungkin proyek
diluar lokasi. Pendekatan ini dipergunakan di industri perkapalan ketika unit-unit standar.
Tata ruang berorientasi proses suatu tata ruang yang menangani volume kecil, produk dengan
keragaman tinggi yang seperti mesin dan peralatan dikelompokkan bersama.
Suatu tata ruang berorientasi proses (process-oriented layout) dapat secara bersamaan menangani
keragaman besar produk atau jasa. Ini adalah cara tradisional dalam mendukung suatu strategi
diferensiasi produk. Tata ruang berorientasi proses adalah khususnya bersifat volume rendah. Dalam
suasana kerja ini, masing-masing produk atau sekelompok kecil mengalami serangkaian operasi berbeda.
Sebuah produk pesanan kecil diprodukdi dengan menggerakkan dari satu departemen ke departemen
lainnya dalam urutan yang diperlukan bagi produk itu.
Keuntungan besar bagi tata ruang berorientasi adalah fleksibilitasnya dalam hal perlengkapan dan
pengaturan tenaga kerja. Rusaknya satu meisn sebagai contoh, tidak perlu menghentikan keseluruhan
proses, pekerjaan dapat dialihkan pada mesin lainnya dalam departemen tersebut. Tata ruang
berorientasi proses juga khususnya baik bagi penanganan pabrikasi suku-suku cadang dalam batch kecil
atau lot pekerjaan (job lots) serta bagi produksi beragam suku cadang dalam beragam ukuran serta
bentuk.
Kekurangan tata ruang berorientasi proses berasal dari tujuan umum penggunakan peralatan. Pesanan
memerlukan lebih banyak waktu dalam bergerak di sepanjang sistem karena penyusunan perubahan
jadwal dan penanganan material yang unik. Sebagai tambahan perlengkapan keguanaan umum
memerlukan kemampuan kerja yang tinggi. Kemampuan pekerjaan yang tinggi memerlukan pula tingkat
pelatihan lenih tinggi dan pengalaman lebih tinggi, dan tingkatan proses kerja ini meningkatkan investasi
dalam bentuk modal.
Sewaktu merancang tata ruang, taktik paling umum adalah menata departemen-departemen atau pusat
keja sehingga meminimalkan biaya penanganan material. Fasilitas berorientasi proses (tata ruang posisi
tetap pula) mencoba meminimalisasi muatan , atau perjalanan, dikalikan dengan biaya terkait jarak.
Program komputer telah diciptakan untuk menangani tata ruang lebih besar. Program-programnya kerap
menambahkan keanggunan pada diagram alur, kemampuan banak tingkat, penyimpanan, dan
penempatan container, volume bahan, analisis waktu, dan perandingan biaya. Program-program
tersebut cenderung bersifat interatif yaitu memerlukan partisipasi pengguna. Kemudian, sebagian besar
hanya klaim untuk menghasilkan pemecahan yang “baik” dan bukan “optimal”.
Suatu sel kerja (work cell) mengorganisasi ulang manusia dan mesin yang biasanya tersebar dalam
berbagai departemen menjadi suatu kelompok sehingga semuanya dapat dipusatkan guna menghasilkan
suatu produk tunggal atau sekelompok produk terkait. Penataan kerja selular dipergunakan tatkala
volume memungkinkan penataan khusus bagi mesin dan perlengkapan. Sel-sel kerja ini dikonfigurasi
ulang sewaktu rancangan produk mengalami perubahan atau volumenya mengalami fluktuasi.
Keuntungan sel-sel kerja adalah sebagai berukut :
1. Mengurangi persediaan kerja proses karena sel kerja dirancang untuk menghasilkan arus tunggal dari
mesin ke mesin.
2. Lebih sedikit luas lantai yang diperlukan karena lebih sedikit ruang diperlukan antara mesin guna
menampung persediaan bagi kerja proses.
3. Mengurangi bahan mentah dan persediaan barang jadi kerana lebih sedikit proses memungkinkan
gerakan lebih cepat bagi bahan melalui sel kerja.
4. Mengurangi biaya pekerjaan langsung karena peningkatan komunikasi antar pekerja, alur material
lebih baik dan penjadwalan lebih baik.
5. Kesan keterlibatan pekerjaan yang lebih tinggi dalam organisasi dan produk: para pekerja menerima
tanggung jawab tambahan bagi kualitas produk karena ia terkait secara langsung dengan produk-produk
tersebut dan sel kerja mereka.
6. Peningkatan perlengkapan dan penggunaan mesin karena penjadwalan lebih baik dan arus bahan
lebih cepat.
7. Mengurangi investasi dalam hal permesinan dan perlengkapan karena penggunaan lebih baik
mengurangi jumlah mesin dan jumlah peralatan beserta perkakas.
· Identifikasi kelompok produk, kerap kali melalui penggunaan kode teknologi kelompok atau
ekuivalen
· Tingkat pelatihan, fleksibilitas, dan pemberdayaan pekerja yang lebih tinggi.Menjadi swasembada
dengan peralatan dan sumber dayanya sendiri.
Sel-sel kerja setidaknya mempunyai lima keuntungan: (1) karena tugas-tugas dikelompokkan, inspeksi
dalam berlangsung sesegera mungkin; (2) lebih sedikit pekerja dibutuhkan; (3) para pekerja dapat
mencapai lebih banyak area kerja; (4) area kerja dapat lebih diseimbangkan secara efisien; (5)
komunakisi lebih ditingkatkan, Canon adalah salah satu diantara banyak organisasi yang memiliki
keberhasilan dengan sel kerja.
Begitu sel kerja memiliki perlengkapan selayaknya dilokasikan dalam urutan yang benar tugas berikutnya
adalah mengatur pekerja dan menyeimbangkan sel tersebut. Produksi efisiensi dalam sel kerja
memerlukan penataan pekerja yang sesuai.
Hal ini melibatkan dua langkah. Pertama, menentukan waktu takt (takt time), berapakah kecepatan
(frekuensi) unit produksi yang diprlukan ( waktu setiap unit) agar memnuhi pseanan pelanggan.
Jumlah pekerja dibutuhkan + Jumlah waktu operasi total yang diperlukan/waktu takt.
Apabila sebuah perusahaan mengidentifikasikan kelompok produk serupa yang memiliki permintaan
besar serta stabil, ia dapat mengoraganisasikan suatu pusat kerja terpusat. Suatu pusat kerja terpusat
(focused work center) juga disebut sebuah “pabrik dalam pabrik” memindahkan produksi pada suatu sel
kerja besar yang tettap merupakan bagian fasilitas yang ada. Sebagai contoh, bumper dan dashboard di
pabrik totyota di texas adalah diproduksi dalam pusat kerja terpusat, dan departemen levi di JC Penney
memimpin dann menjalankan dalam ppengaturan butik berdisi sendiri.
Jikalau pusat kerja terpusat adalah suatu fasilitas terpusat, ia kerap disebut sebagai pabrik terpusat
(focused factory). Sebagai contoh, pabrik terpisah yang menghasilkan sabuk pengaman, tangka bnnsin,
dan system pembuangan bagi Toyota adalah pabrik terpusat. Restoran cepat saji adalah juga perusahaan
terpusat, sebagia besar mudah disusun ulang guna penyesuaian bagi bauran produk dan volume. Burger
King mengubah jumlah personelnya dan penunjukan tugasnya ketimbang memindahkan mesin beserta
peralatan. Sehubungan dengan hal ini, Burger King mennyeimbangkan lini perakitan guna memenuhi
perubahan permintaan produksi. Sebagai dampaknya “tata ruang” beruba beberapa kali setiap harinya.
Istilah Pabrik terpusat juga mengacu pada fasilitas_fasilitas yang berpusatkan selain dari pada ini produk
atau tata ruang. Sebagai contoh, fasilitas dapat memusatkan perhatian pada kompentensi inti mereka,
seperti biaya rendah, kualitas, pengenalan produk baru, atau felsibilitas.
Tata ruang berorientasi produk adalah diorganisasi di seputas produk-produk atau kelompok-kelompok
produk bervolume tinggi dan keragaman rendah yang serupa. Produksi berulang dan produksi
berkesinambungan. Asumsinya adalah:
2. Permintaan produk adalah cukup stabil guna mendukung invesasi tinggi dalam peralatan khusus.
3. Produk distandardisasi atau mendekati suatu tahapan dalam siklus khidupannya yang mendukung
investasi dalam peralatan khusus.
4. Penyediaan bahan mentah dan komponen adlah memadai dan memiliki kualitas seragam (telah
megalami standardisasi secara memadai) guna menjamin bahwa mereka akan bekerja dengan peralatan
khusus.
Dua jenis tata ruang berorientasi produk adalah lini pabrikasi dan perakitan. Lini pabrikasi (fabrication
line) membangun komponen seperti ban mobil atau bagian logam dari semua lemari es, atau
serangkaian mesin, sedangkan lini perakitan (assembly line) menyatukan suku cadang-cadang yang
diproduksi diserangkaian stasiun kerja. Meskipun demikian, baik proses berulang, dan dalam kedua
kasus, lininya harus diseimbangkan; yakni waktu yang diperlukan guna melakukan pekerjaan pada mesin
hatrus sama atau menyeimbangkan waktu yang dihabiskan dimesin berikutnya pada lini pabrikasi,
sebagaimana halnya waktu dihabiskan pada satu stasiun kerja oleh satu pekerja lini perakitan
harus”menyeimbangkan”waktu dihabiskan pada stasiun kerja berikutnya oleh pekerja berikutnya. Hal
yang sama timbul sewaktu merancang”lini pembongkaran” bagi rumah penjagalan dan pendaur ulang
mobil.
Lini perakitan yang seimbang memiliki kelebihan personalia yang tinggi dan pemanfaatan tempat
fasilitas serta keadilan diantara beban kerja dari para karyawan. Beberapa surat kontrak serikat pekerja
meminta bahwa beban kerja hamper setara diantara mereka yang berada pada lini perakitan yang sama.
Istilah yang sangat sering digunakan untuk menggambarkan proses ini disebut dengan keseimbangan lini
perakitan. Tentu saja, tujuan dari tata letak yang berorientasi pada produk adalah untuk meminimalkan
ketidakseimbangan didalam fabrikasi atau lini perakaitan.
Kelebihan utama dari tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
1. Biaya variable yang rendah per unit yang biasanya dikaitkan dengan volume produk yang tinggi,
terstandardisasi.
5. Jumlah bahan material atau barang yang melewati suatu system atau proses berjalan dengan cepat.
1. Volume yang diminta tinggi karena investasi besar yang diperlukan untuk menyelenggarakan proses.
2. Penghentian kerja pada satu titik dapat mengikat kegiatan operasional secara keseluruhan.
3. Fleksibilitas proses yang diperlukan bagi berbagai macam produk dan tingkat produksi dapat menjadi
suatu tantangan.
Keseimbangan lini biasanya dilakukan untuk meminimalkan ketidakseimbangan diantara mesin dengan
personalia di samping memenuhi output yang diminta dari lini. Untuk menghasilkan tingkat yang
ditetapkan, maka manajemen harus mengetahui peralatan. Perlengkapan, dan metode kerja yang
diguakan. Kemudian, kebutuhan waktu bagi setiap tugas perakitan yang harus ditentukan. Manajemen
juga perlu mengetahui hubungan pekerjaan yang didahulukan diantara aktivitas-aktivitas yaitu, urutan
yang mana berbagi macam tugas harus dilakukan.
Begitu kita telah menciptakan diagram pendahuluan yang merangkum urutan-urutan dan waktu kinerja,
kita beralih pada pekerjaan mengelompokkan tugas-tugas kedalam stasiun kerja sehingga kita dapat
mencapai angka produksi tertentu. Proses ini melibatkan tiga tahapan sebagai berikut:
1. Ambil unit-unit diperlukan ( kebutuhan atau angka produksi) setiap hari dan bagila dengan waktu
produktif tersedia dalam sehari ( dalam menit atau detik). Operasi ini memberikan kita apa yang siebut
waktu sikluk (cycle time) yaitu waktu maksimum diizinkan bagi masing masing stasiun kerja jika angka
produksi dicapai:
Waktu siklus = waktu produksi yang tersedia per hari / unit yang dihasilkan per hari
2. Hitunglah jumlah minimum teoretid bagi stasiun-stasiun kerja. Inilah durasi pekerjaan total ( waktu
yang diambil guna menciptakan produk) dibagi dengan siklus waktu. Pecahan dibulatkan ke atas:
3. Seimbangkan lini dengan menerapkan tugas-tugas perakitan khusus bagi masing-masing stasiun
kerja. Suatu keseimbangan efisien adalah salah satu yang akan melengkapi perakitan minimal diperlukan,
mengikuti urutan tertentu, dan menjaga waktu tunggu bagi masing-masing stasiun kerja seminimal
mungkin. Suatu prosedur formal dalam melakukan hal ini adalah sebagai berikut:
d) Hilangkan tugas-tugas yang waktu tidak memadai yang tersedia pada stasiun kerja.
e) Pergunakanlah salah satu penyeimbang lini “heuristik” dimana heuristik adalah pemecahan
masalah menggunakan prosedur-prosedur dan aturan-aturan ketimbang optimisasi matematik. Ada lima
pilihan, yaitu (1) waktu tugas terpanjang, (2) tugas yang paling sering diikuti, (3) berat berjenjang
kedudukan, (4) yang terpendek waktu tugas, dan (5) jumlah terkecil tugas-tugas berikutnya.
Menghitung efisiensi keseimbangan lini dengan membagi waktu tugas total dengan produk jumlah
stasiun kerja diperlukan siklus waktu yang diperlukan pada stasiun kerja terpanjang.
Manajer operasi membandingkan berbagai tingkatan efisiensi bagi berbagai jumlah stasiun kerja. Dengan
cara seperti ini, sebuah perusahaan dapat menentukan sensitifitas lini terhadap perubahan-perubahan
dalam angka produksi dan penetapan stasiun-stasiun kerja.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pemilihan lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi juga
merupakan elemen penting dalam menentukan pendapatan perusahaan jasa, eceran, dan profesional.
Keputusan strategis sering tergantung jenis bisnisnya . Perusahaan industri perlu mempertimbangkan
baik biaya nyata maupun tidak nyata. Permasalahan lokasi industri biasanya diatasi dengan metode
pemeringkatan faktor, analisis titik impas lokasi, metode pusat gravitasi, dan metode transportasi dari
pemrogaman linier. Untuk organisasi jasa, eceran, dan profesional, analisis biasanya dibuat dari berbagai
variabel, termasuk daya beli suatu daerah, persaingan, iklan dan promosi, kualitas fisik lokasi,dan
kebijakan operasional organisasi dan strategi yang digunakan terfokus pada maksimasi pendapatan.
Tata letak pabrik yang baik dan didukung pula dengan koordinasi kerja yang bagus antar setiap
departemen dalam perusahaan diharapkan membuat perusahaan tetap bertahan dan sukses dalam
persaingan industri di bidangnya. Layout yang tepat menunjukkan ciri-ciri adanya penyesuaian tata letak
fasilitas operasional terhadap jenis produk dan proses konservasi. Pengaruh layout yang tepat bagi
perusahaan adalah peningkatan produktivitas perusahaan.
3.2. Saran
Berikut beberapa faktor yang sebaiknya diperhatikan, sebagai bahan pertimbangan strategi lokasi :
Usahakan memilih lokasi usaha yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi. Semakin tinggi
kepadatan penduduk di suatu lokasi, maka semakin besar pula potensi pasar sebuah usaha. Coba saja
bandingkan pendapatan usaha yang lokasinya di daerah pedesaan dengan usaha yang berada di daerah
perkotaan, omset yang diperoleh akan sangat jauh berbeda.
Besar pendapatan masyarakat yang ada di sekitar lokasi juga mampu mempengaruhi usaha yang akan
Anda bangun. Sebab, tingkat pendapatan masyarakat juga akan berpengaruh terhadap daya beli
konsumen. Jika Anda ingin menjalankan usaha dengan produk yang harganya sedikit tinggi, sebaiknya
pilih lokasi yang daya belinya cukup tinggi ( misalnya di kota – kota besar ). Sedangkan bila ingin
menawarkan produk dengan harga yang relative murah, tidak akan jadi masalah jika Anda memilih lokasi
usaha yang daya beli masyaratnya kurang untuk. Karena konsumen di daerah tersebut lebih
mementingkan harga murah, dibandingkan memperhatikan kualitas produk yang dijual.
Perhatikan trafik lalu lalang kendaraan atau pejalan kaki yang lewat, karena hal ini juga mempengaruhi
jenis usaha yang cocok di daeah tersebut. Untuk daerah yang dilalui pejalan kaki, usaha toko kelontong
atau usaha minuman dingin cocok untuk dibangun di daerah tersebut. Sedangkan untuk lokasi yang
banyak dilalui kendaraan bermotor, bisa mencoba usaha bengkel yang lebih dibutuhkan. Sesuaikan jenis
usaha Anda dengan para konsumen yang lalu lalang di lokasi tersebut.
Semakin banyak usaha yang ada di sekitar lokasi, maka konsumen yang datang ke lokasi tersebut juga
semakin ramai. Karena di lokasi tersebut terdapat berbagai macam usaha yang menyediakan produk
yang berbeda pula, sehingga para konsumen lebih tertarik datang ke lokasi yang terdapat berbagai
macam usaha. Misalnya saja lokasi pasar, atau mall yang selalu ramai pengunjung.
Biasanya lokasi usaha yang ada di keramaian seperti mall, atau di pinggir jalan yang strategis harga
sewanya lebih mahal dibandingkan lokasi usaha yang kurang strategis. Untuk itu sesuaikan dana yang
Anda miliki, dengan lokasi usaha yang di pilih. Jangan memilih lokasi yang harga sewanya mahal, tetapi
ternyata tidak ramai pengunjung.
Jika di lokasi tersebut sudah banyak usaha yang sejenis dengan usaha Anda, sebaiknya lokasi ini
dihindari. Namun jika Anda yakin karena posisinya yang sangat strategis, Anda harus siap bersaing
dengan menciptakan inovasi baru yang dapat membedakan usaha Anda dengan usaha lain yang sejenis.
Usahakan pilih lokasi yang mudah di akses oleh para konsumen. Jika memungkinkan, pilih lokasi usaha
yang dilalui transportasi umum. Agar konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi juga bisa
menjangkau lokasi usaha Anda.
Lokasi usaha yang aman juga menambah kenyamanan para konsumen. Mereka tidak akan ragu
meninggalkan kendaraan mereka di tempat parkir, dan bisa meninkmati pelayanan usaha Anda dengan
merasa nyaman. Dengan lingkungan yang aman, Anda bisa mengurangi resiko pencurian maupun
perusakan yang bisa terjadi pada usaha yang ada di lokasi kurang aman.
Konsumen tidak akan mengunjungi sebuah toko, warung ataupun sebuah outlet yang berada di
lingkungan kotor atau kumuh. Mereka akan merasa ragu untuk membeli produk Anda. Untuk itu jaga
kebersihan lingkungan sekitar Anda, agar konsumen merasa nyaman berkunjung ke lokasi usaha Anda.
Secara umum tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan keuntungan dari lokasi yang dipilih. Maka
hendaknya perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif
dalam pemilihan lokasi.
Jadi tata letak ruang atau yang sering dikenal tata letak pabrik sangat berguna sekali terutama
kepenempatan ruang atau perusahaan yang ingin dibangun dengan mengetahui tata letak ruang, agar
dapat menghiung efesiensi perusahaan tersbut semoga kedepannya tata letak ruang terus
dikembangkan khususnya diindonesia agar perusahaan dapat berjalan segimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay & Render, Barry. 2015. “Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan dan