Anda di halaman 1dari 2

1.

Pupuk kandang

Pupuk kandang adalah pupuk organik alami yang berasal dari kotoran hewan atau
ternak peliharaan seperti kotoran kambing, sapi kerbau, domba, dan ayam. Selain
berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing
(urine) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro secara
berimbang yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Pupuk kandang padat banyak mengandung unsur hara makro, seperti fosfor, nitrogen,
dan kalium. Adapun unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang padat
di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan
molibdenum. Sementara keunggulan pupuk kandang cair, adalah kandungan nitrogen
dalam urine hewan ternak yang merupakan bahan baku utamanya, tiga kali lebih
besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.
2. Pupuk hijau

Pupuk hijau merupakan pupuk organik alami yang berasal dari limbah tanaman liar
atau sisa-sisa panen tanaman budidaya. Karena sifatnya mudah membusuk dan
dapat bereaksi dengan tanah secara cepat, bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada
waktu masih hijau atau setelah dikomposkan.Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-
sisa tanaman (sisa panen) atau tanaman yang ditanam secara khusus sebagai
penghasil pupuk hijau, seperti kacang-kacangan, tanaman paku air, petai cina, kayu
air, orok-orok, eceng gondok dan sebagainya. Pupuk hijau bermanfaat untuk
meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga
terjadi perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, yang selanjutnya berdampak
pada peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan tanah terhadap erosi.

3. Kompos

Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan
limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis
tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi,
batang pisang, gulma, sayuran busuk, sisa tanaman jagung, dan buah-buahan busuk.
Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak,
urine, pakan ternak yang terbuang, cairan biogas dan cangkang siput atau kerang.
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organic yang sangat dianjurkan, karena
memiliki banyak manfaat, yaitu memperbaiki struktur tanah, memperkuat daya ikat
agregat (zat hara) tanah berpasir, meningkatkan daya tahan dan daya serap air,
memperbaiki drainase dan pori-pori dalam tanah, menambah dan mengaktifkan
unsur hara dalam tanah.

4. Humus

Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-
daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi)
yang akhirnya mengubah humus menjadi tanah (top soil) atau lapisan tanah paling
atas.

Bahan baku untuk humus adalah dari daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan,
limbah pertanian dan peternakan, industri makanan, agroindustri, kulit kayu, serbuk
gergaji, endapan kotoran, sampah rumah tangga, dan limbah-limbah padat
perkotaan.. Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman, serta berperan baik
bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah.

Jenis-jenis pestisida ramah lingkungan adalah:

1. Pestisida hayati tumbuhan, bahan pestisida yang berasal dari tumbuhan dijamin aman
bagi lingkungan karena cepat terurai di tanah (biodegradable) dan tidak
membahayakan hewan, manusia dan serangga non sasaran.
2. Pestisida nabati, bahan aktif tunggal atau majemuk yang dapat digunakan untuk
mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (PPT). Pestisida nabati ini
berfungsi sebagai penolak, penarik, antifertilitas (pemandul), pembunuh dan bentuk
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai