BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1970-an dimana pada 1972, Sir Godfrey Newbold Hounsfield dan Ambrose,
axial) bagian tubuh manusia dan berkembang dengan sangat cepat dan
gambar bagian dalam tubuh manusia yang tidak terpengaruh oleh super
posisi dari struktur anatomi yang berbeda. Hal ini dimungkinkan karena pada
teknik pencitraan ini, didapat dari seluruh informasi objek yang diproyeksikan
1
2
sistim komputer. Data yang diterima oleh komputer pada awalnya adalah
data analog yang kemudian akan diubah kedalam gambar digital dalam
serangkaian angka yang diatur dalam baris dan kolom, yang disebut dengan
matriks (Ballinger, 1999). Satu buah kotak atau 1 sel informasi dinamakan
unit (HU) sebagai perwakilan dari volume jaringan yang digambarkan dalam
2 dimensi.
Dasar pemberian nilai CT number adalah air dengan nilai 0 HU. Untuk
untuk kondisi udara nilai yang dimiliki -1000 HU. Diantara rentang tersebut
merupakan jaringan atau substansi lain dengan nilai berbeda – beda pula
layar monitor sebagai suatu bentuk yang dapat dikenali yaitu gray scale
image. Proses ini didapat melalui konversi tiap digital CT number pada
matriks yang sebanding dengan energi yang digunakan. Nilai kecerahan dari
gambar gray scale, sesuai dengan pixel dan CT number pada data digital
tambahan, dimana proses tersebut disebut dengan windowing atau gray level
3
mapping (Ballinger, 1999). Tujuan dari windowing itu sendiri adalah metode
yang digunakan untuk dapat menampilkan gambar sesuai dengan apa yang
width dan window level (Ballinger, 1999). Window width adalah suatu rentang
pada layar. Window Level dapat dikatakan sebagai titik tengah dari rentang
digunakan untuk mengatur pusat dari CT number rentang gray scale yang
window width digunakan untuk memperjelas gambar tiap organ pada gambar
bagian dari tubuh manusia yang berfungsi dalam sistim pernafasan. Rangka
thorax itu sendiri tersusun atas tulang keras dan tulang rawan, dimana fungsi
dari rangka thorax tersebut adalah melindungi organ – organ yang berada
dalam rongga thorax. Di dalam rongga thorax terdapat organ – organ penting
yang berfungsi dalam sistim pernafasan, organ tersebut antara lain : paru -
Setiap bagian dalam thorax, baik itu tulang, muculus, dan jaringan
suatu rentang warna hitam dan putih, tergantung pada daya serap dan daya
tiga jenis metode window, yaitu mediastinum window, lung window dan bone
yang berada daerah thorax, seperti jantung, pembuluh darah, dan jaringan
soft tissue lainnya. Lung window digunakan untuk memperlihatkan lebih jelas
memperlihatkan lebih jelas struktur jaringan tulang yang berada pada daerah
thorax. Pada mediastinum window nilai window width yang digunakan adalah
350 dan nilai window level adalah 50. Pada window lung, window width yang
digunakan 1500 dan window level –500. Sementara pada bone window,
window width yang digunakan adalah 1500 dan window level 500 (Paul Batler
dkk, 2007). Penggunaan metode windowing ini dilakukan karena pada organ
Sebagai contoh organ jantung yang merupakan jaringan soft tissue yang
mempunyai nilai CT number positif, dan organ paru – paru yang mempunyai
Nilai window width dan nilai window level yang digunakan dalam CT
Scan thorax window lung adalah merupakan suatu rentang nilai, nilai window
width, antara 1000 sampai dengan 2000 dan nilai window level antara -250
terhadap kontras gambar, semakin tinggi window width yang digunakan maka
gambar akan terlihat semakin kurang kontras. Sementara window level akan
5
semakin tinggi nilai window level yang digunakan maka semakin cerah
gambar. Dengan pemilihan window level yang tepat, maka gambar CT Scan
menggunakan variasi nilai window level tanpa merubah nilai window width
dengan judul :
B. Rumusan Masalah
2. Pada nilai window level berapa, yang paling baik dalam memberikan
C. Tujuan Penelitian
2. Mengetahui pada nilai window level berapa yang paling baik dalam
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
level CT Scan Thorax pada lung window, dan juga dapat menjadi
E. Keaslian Penelitian
window level pada CT thorax citra lung window. Namun penelitian yang
sejenis pernah dilakukan oleh peneliti lain, yaitu Indah Suwandari (2009),
Hematoma Pada Berbagai Nilai Window Width Di RS. Mardi Rahayu Kudus”.
adalah pada penggunaan variabel bebasnya, yaitu window width. Selain itu
F. Keterbatasan Penelitian
Soekarjo Purwokerto.