Komunikasi Pemasaran Terpadu-Makalah
Komunikasi Pemasaran Terpadu-Makalah
MAKALAH
Oleh:
SAENO
1571600129
I.1.Latar Belakang
I.1.1. Peran Komunikasi Dalam Pemasaran
Komunikasi menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam aktivitas marketing atau
pemasaran., Fill (2006) menyebutkan:
All organisations – large and small, commercial, government, charities, educational and
other not-for-profit organisations – need to communicate with a range of stakeholders.
This may be in order to get materials and services to undertake their business activities,
or to collabo- rate and coordinate with others to secure suitable distribution of their
goods and services.1
Disebutkan Fill bahwa pada dasarnya komunikasi pemasaran adalah proses di
mana organisasi terlibat dengan beragam audiens. Untuk itu diperlukan
pemahaman tentang bagai audiens, lingkungannya dan hal lainnya. Dengan
begitu, perusahaan bias mengembangan atau menghadirkan pesan yang sesuai
dengan para pemangku kepentingan.
Marketing communications is a management process through which an organisation
engages with its various audiences. Through understanding an audience’s
communications environ- ment, organisations seek to develop and present messages for
their identified stakeholder groups, before evaluating and acting upon the responses. By
conveying messages that are of significant value, they encourage audiences encouraged
to offer attitudinal and behavioural responses.2
Sedangkan menurut Burnet (1996)3, komunikasi berperan dalam mendukung
rencana pemasaran dan menjadi kunci utama dalam membantu audiens
1
Fill, Chris, and Barbara Jamieson (2006), Marketing Communications, Edinburgh Business
School
2
Ibid, 21
3
Burnet, John, and Sandra Moriarty (1998) Introduction to Marketing Communication, An
Integrated Approach
2
memahami dan meyakini kelebihan produk/jasa yang dipasarkan dibandingkan
produk/jasa sejenis dari kompetitor.
Mengutip Dougherty (1987), Abbie Griffin dan John R Hauser, dalam
Management Science, Vol 38, March 1992, menyebutkan bahwa sejumlah bukti
ilmiah menunjukkan bahwa pembentukan tim untuk memasarkan sebuah produk
baru akan lebih berhasil jika antar anggota tim berkomunikasi satu sama lain.
Namun, di sisi lain, menurut Sounder (1988), peran komunikasi secara
mengejutkan sulit untuk bisa dicapai dengan mudah. Hampir 60% dari tim
pemasaran sebuah produk baru dalam sebuah survey melaporkan soal disharmoni
yang terjadi dalam kelompok.4
Hal itu secara tersirat menggarisbawahi perlunya pemahaman bagaimana
sebuah komunikasi harus dijalin agar disharmoni dalam tim kerja pemasaran tidak
terjadi atau tidak berlangsung secara berkepanjangan.
Satu hal yang pasti, seperti dinyatakan Tony Yeshin, dalam Integrated
Marketing Communications5, mengutip Schultz et al. (1992), bahwa marketing
commucations atau komunikasi pemasaran seringkali menghadirkan satu-satunya
pembeda yang bisa ditawarkan kepada konsumen potensial.
Pada akhirnya, dengan memahami adanya bentuk komunikasi antara
perusahaan dan kostumer, maka peran penting komunikasi pemasaran sebagai alat
strategis pun menjadi tampak jelas. Itu sebabnya, Chris Fill (2002)6 menyebutkan
bahwa:
Marketing communication or promotion is one of the elements of the marketing mix and
Is responsible for putting the marketing offer to the target market. It is the planned and
integrated communication activity that communicates with an organisation’s stakeholders.
4
Griffin, Abbie, and, John R Hauser, dalam Management Science Vol 38, March 1992, Pattern of
Communications Among Marketing Engineering and Manufacturing-A comparison between two
new product teams
5
Baker, Michael J and Susan Hart (2008), The Marketing Book, Sixth Edition, Butterworth-
Heinemann, Elsevier
6
Books.elsevier.com.integrated marketing communications.pdf
http://v5.books.elsevier.com/bookscat/samples/9780750682954/9780750682954.PDF
3
I.1.2. Proses Komunikasi Pemasaran
Untuk menjelaskan proses komunikasi pemasaran, salah satu model
komunikasi berikut, yang disampaikan Shannon dan Weaver bisa menjadi salah
satu pijakan.
Gambar di atas akan menjadi lebih jelas jika dipadukan dengan gambar pada
paparan John Burnet dan Sandra Moriarty (1988) dalam Introduction to
Marketing Communication, An Integrated Approach7 berikut:
7
Burnet, John, and Sandra Moriarty (1998) Introduction to Marketing Communication, An
Integrated Approach, hlm. 244
4
Berdasar dua gambar di atas, ketika berbicara tentang proses komunikasi
paling tidak kita membicarakan soal sumber (source), encoding (pengkodean),
pesan, decoding (penguraian kode), receiver (penerima pesan), noise (distorsi),
dan feedback (umpan balik atau respons) yang harus diketahui oleh sender
(pengirim pesan) dan bagaimana ia memilih media yang akan digunakan untuk
mengirim pesan.
Agar komunikasi berlangsung efektif, seorang marketer sebagai sender mesti
memahami bagaimana komunikasi dapat berlangsung dengan baik.
Sebelumnya, berikut disampaikan beberapa batasan tentang elemen-elemen
komunikasi di atas8:
Sender (komunikator) adalah pihak atau orang yang mengirim pesan kepada
pihak atau orang lain
Encoding atau pengkodean adalah proses konversi atau pengubahan gagasan
ke dalam symbol-simbol yang memiliki makna tertentu
Message atau pesan adalah sejumlah symbol yang dikirimkan oleh sender
atau komunikator
Media adalah saluran komunikasi sebagai sarana pengiriman pesan dari
sender (komunikator) kepada receiver (komunikan)
Decoding atau penguraian sandi adalah proses mengkonversi atau mengurai
symbol yang dilakukan receiver (komunikan) atas pesan yang dikirimkan
sender (komunikator)
Receiver (komunikan) adalah penerima pesan
Response adalah reaksi yang ditunjukkan komunikan atau receiver atas
pesan yang diterimanya
Feed Back atau umpan balik adalah sejumlah tanggapan atau reaksi yang
dikirimkan ulang receiver atau komunikan kepada sender atau komunikator
Noise adalah distorsi atau gangguan yang terjadi secara tidak terduga atau
terencana saat proses komunikasi antara sender (komunikator) dan receiver
(komunikan) berlangsung yang mengakibatkan pemahaman receiver atas
pesan sesungguhnya dari sender (komunikator) dipahami secara keliru.
Selanjutnya, pada BAB II akan dipaparkan sejumlah hal terkati dengan proses
komunikasi pemasaran berdasar pandangan John Burnet dan Sandra Moriarty.
BAB II
8
http://www.businessstudynotes.com/principle-of-marketing/explain-the-marketing-
communication-process/
5
PROSES KOMUNIKASI PEMASARAN
6
Characteristic
Types Complexity Contact Timing of Adjustment
Feedback to
Feedback
Interpersonal Low High Short High
Organizational Moderate Moderate Moderate Moderate
Public High Low Moderate Moderate
Mass High Low Low Low
Interactive High High Short Moderate
Sumber Burnet dan Sandra Moriarty (1988)9
7
komunikasi langsung juga memiliki kerugian dari aspek alokasi waktu yang harus
dicurahkan.
8
Salah satu contoh komunikasi publik adalah acara penjualan Tupperware yang
dikenal dengan istilah tupperware home parties.
9
menggunakan sistem atau peranti computer tersebut atau tidak gagap teknologi
(gaptek).
Juga, dalam praktiknya, dibutuhkan tingkat sekuritisasi tinggi agar interaksi
melalui sarana informatika itu tidak dibobol peretas (hacker).
Ketika system komunikasi interaktif ini tercapai maka dapat melahirkan bentuk
komunikasi baru yakni komunikasi massa dua arah. (Catatatn: buku ini dibuat
sebelum komputer menjadi perlengkapan yang biasa digunakan masyrakat.)
10
Sumber sponsor adalah perusahaan yang dibayar untuk menyebarkan pesan
dan biasanya dapat diidentifikasi dari keberadaan pesan itu sendiri. Misalnya,
iklan Vaseline tidak semata iklan saja melainkan sudah teritegrasi dengan
sejumlah komponen seperti angka 800 dan sampling yang dilakukan.
Sumber reseller dapat berupa agen (wholesaler) atau pengecer (retatailer) yang
sudah terasosiasikan dengan pesan, seringkali melalui produk manufaktur. Iklan
produk oleh Sears atau Ace Hardware merepresentasikan masing-masing sumber
ritel dan agen.
Sedangkan message presentation source merujuk pada orang, karakter animasi,
atau pengisi suara yang menyampaikan pesan tertentu secara actual. Kelinci
Bunny misalnya mewakili presentasi baterai merek Energizer, anjing Snoopy
untuk asuransi Met Life, atau pun suara seorang aktor yang menjadi juru bicara
sebuah produk tertentu semuanya merepresentasikan sebagai sumber presentasi.
Sumber tertentu dapat lebih efektif dibandingkan sumber lainnya. Salah satu
contoh sukses adalah keberhasilan aktris Candice Bergen memenangkan
persaingan perusahaan telepon Sprint atas pesaingnya. Sprint ingin membedakan
dirinya dengan perusahaan sejenis seperti AT&T dan MCI sebagai kompetitor
yang cerdas, gagah dan sedikit nakal atau seenaknya (sebagai bentuk ekspresi
kebebasan). Bergen dalam film tv CBS berperan sebagai Murphy Brown, dan
karakter Murphy itu dianggap mewakili personalitas yang cerdas, gagah, sekaligus
bebas tersebut.
Kehadiran Candice Bergen secara bersamaan menampilkan tiga karakter yang
berperan dalam menghasilkan daya persuasi yakni, kredibilitas (credibility),
atraktivitas (attractiveness), dan kekuatan (power) yang dibutuhkan dalam sebuah
komunikasi pemasaran.
11
lebih cepat berhasil menciptakan perubahan perilaku audiens. Kelompok dengan
kredibilitas tinggi (misalnya IDI) akan lebih dipercaya dibanding individu dengan
kredibilitas tinggi.
Kredibilitas tergantung 2 faktor yang berhubungan yakni pertama ekspertasi
(kecerdasan, keluasan pengetahuan, kematangan, status profesional atau status
social, yang menjadi dasar penting bagi kredibilitas grup atau individu. Kedua,
objektivitas. Meski terkesan kurang penting dibandingkan kepakaran atau
ekspertasi, objektivitas tetap diperlukan. Walau pun audiens akan berpandangan
bahwa siapa pun yang menjadi bintang iklan tetap tidak objektif saat
mengiklankan sebuah produk.
Di samping kepakaran merupakan hal penting, namun sumber kredibilitas juga
tidak boleh ditampilkan terlalu sempurna dank arena itu aspek manusiawi tetap
harus dimunculkan. Sumber yang terlalu sempurna justru akan dipersepsi sebagai
sesuatu yang dibuat-buat, hasil fabrikasi, rekaan, atau artificial.
12
• Persepsi atas kemampuan engendalikan (Perceived control)
• Persepsi atas adanya perhatian (Perceived concern)
• Persepsi atas adanya pengawasan (Perceived scrutiny)
2.3.3 Word of Mouth: Sumber Tidak Langsung
Selain sumber langsung, terdapat juga sumber tidak langsun yang dapat diakses
audiens, Kebanyakan individu dapat mencari informasi dari berbagai sumber di
luar organisasi yang mensponsori suatu produk. Misalnya dengan mencari artikel
dari Laporan Lembaga Konsumen atau Badan Usaha Perlindungan Usaha Kecil.
Sumber eksternal ini dapat diorganisasikan secara formal untuk
mendistribusikan pesan-pesan atau informasi tertentu sejalan dengan
kapakarannya (misalnya dokter, analis investasi, atau mekanik kendaraan).
Pakar dan sumber terpercaya semacam ini seringkali menyediakan apa yang
lantas dikenal sebagai word-of-mouth information (informasi dari mulut ke
mulut).
Tidak seperti produser, reseller, atau duta/juru bicara, sumber Word of Mouth
ini tidak mendapat keuntungan atas pendapat yang mereka sampaikan dan tidak
berada di bawah kendali sponsor.
13
Adapun aspek yang bisa disentuh di antaranya berupa aspek rasional appeal-
faktual dan logical, misalnya pesan pentingnya menyikat gigi, kalau tidak nanti
ada kuman.
Aspek lainnya adalah emosional appeal yang bisa dimanfaatkan untuk
menghadirkan mood tertentu seperti rasa bersalah (misalnya:gemuk, hitam=tidak
cantik), takut, humor, seks appeal, senang dll.
14
komunikator pemasar harus memahami minat (interest), perilaku (attitude) dan
nilai (values) yang dimiliki audiens.
Pada bagian ini disampaikan satu contoh kasus tentang bagaimana aktris dan
bintang serial televisi Candice Bergen yang berperan sebagai Murphy dalam serial
TV CBS Murphy Brown (produksi tahun 1988-1998) berhasil mengangkat citra
15
perusahaan telepon Sprint dan memenangkan persaingan dengan kompetitor
lainnya yakni AT&T dan MSI.
Sprint ingin membedakan dirinya dengan perusahaan sejenis seperti AT&T dan
MCI dengan memunculkan image sebagai kompetitor yang cerdas, gagah dan
sedikit nakal atau seenaknya. Bergen dalam film tv CBS berperan sebagai Murphy
Brown, dan karakter Murphy itu dianggap mewakili personalitas yang cerdas,
gagah, sekaligus nakal tersebut.
16
Kehadiran Candice Bergen sebagai jurubicara komersial Sprint secara
bersamaan menampilkan tiga karakter yang berperan dalam menghasilkan daya
persuasi yakni, kredibilitas (credibility), atraktivitas (attractiveness), dan kekuatan
(power) yang dibutuhkan dalam sebuah komunikasi pemasaran.
Situs TVAcres.com10 pada laman Advertising Mascots – People, menuliskan
gara-gara Sprin, Bergen mendapat gelar atau nama panggilan The Dime Lady.
Nama panggilan itu diperoleh saat Candice Bergen sebagai jubir komersial
perusahaan telepon Sprint menjadi bintang dalm iklan promosi tarif murah "Dime-
a-Minute" yang berlangsung sejak 1996 hingga 1999.
Bahkan ditampilkan dalam tayangan TV, Bergen nampak kesal diikuti sejumlah
fans (di toko, restoran, bahkan di pesawat udara) yang selalu bertanya “benarkah
itu” iklan tariff telpon murah Sprint.
Tak hanya itu, dalam tayangan TV berdurasi 30 detik, nampak seorang
pramusaji yang melayani Bergen malah menaruh makanan yang dipesan dan
berteriak "Hey Rocco, look! It's the Dime Lady." Bergen dengan sinis lantas
menukas, "Looks like Sprint's really started something." (Lihat, Sprint bikin gara-
gara lagi).
Pada tayangan lain, di sebuah took, Bergen didekati seorang pengunjung yang
terpengaruh iklan tarif rendah Sprint Sense dime-a-minute. Di bandara Hawaii,
Bergen terbang ke sana untuk membuang jauh-jauh sapaan Lady Dime, dia malah
disambut oleh orang-orang yang membawa tulisan "Aloha, Dime Lady," dan "Hey
Candice. Can You Spare A Dime?" Tentu saja, Candice Bergen (dalam tayangan
TV itu) segera berusaha menghindar dari para pemujanya.
Sementara dalam tayangan episode terakhir Murphy Brown, digambarkan anak
Murphy, Avery menggunakan kartu Sprint ibunya untuk mencari keberadaan
kawan mereka, si pelukis Eldin Bernecky (diperankan Robert Pastorelli), untuk
mengabarkan bahwa ibunya menderita kanker. Eldin digambarkan tinggal di
sebuah desa kecil di Spanyol, Pyrenees.
Saat Eldin bertemu kembali dengan Murphy, Avery mendekat dan berkata "Do
you know you could call anywhere in the world on Sunday for only a dime."
10
http://www.tvacres.com/admascots_sprint.htm
17
Kalimat itu disambut Murphy dengan jawaban "Yeah, I knew that, Honey. Now
why don't you go set another place at the table."
Lahir tanggal 8 Mei 1946 di Beverly Hills, California, Candice Bergen tercatat
sebagai aktris peraih Emmy Award untuk kategori aktris TV dan Film terbaik. Dia
adalah anak Edgar Berge yang dikenal sebagai ahli ventriloquist yang mampu
berbicara dengan suara perut tanpa terlihat menggerakkan mulut.
Dari beberapa cuplikan tayangan TV seperti dipaparkan di atas, publik akan
sulit membedakan mana Candice Bergen sebagai pribadi dan mana saat ia
berperan sebagai jubir komersial Sprint, serta mana sebagai Murphy Brown.
Hal itu terjadi karena pemeranan yang kuat dari Candice Bergen atas karakter
cerdas, berani (gagah) dan agak seenaknya dari seorang Murphy Brown.
Karakter itulah yang kemudian menjadi pilihan Sprint untuk memunculkan
citranya, yang berasal dari daya persuasi yakni, kredibilitas (credibility),
atraktivitas (attractiveness), dan kekuatan (power) yang dimiliki Candice Bergen
dalam karakter Murphy Brown.
BAB III
Kesimpulan
18
lain di antaranya, memiliki perannya masing-masing dengan segala kelebihan dan
kekurangannya.
Komunikasi pemasaran akan berhasil jika menggunakan semua sistem
komunikasi untuk kepentingan tercapainya komunikasi yang persuasif. Untuk itu,
integrasi komunikasi pemasaran menjadi hal yang tidak dapat ditinggalkan.
Inti strategi IMC adalah persuasi, apapun tujuan dari promosi itu dilakukan,
baik hanya untuk menyampaikan informasi, mengingatkan, atau membangun
awareness.
Upaya persuasi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk seperti menumbuhkan
kepercayaan, pemberian informasi yang akurat, upaya mengubah perilaku atau
keyakinan, meyakinkan audiens soal perlunya perubahan sikap dan perilaku atau
mendorong mereka untuk berapartisipasi dalam sebuah kegiatan.
Dalam IMC semua element marketing komunikasi semestinya digunakan
serempak untuk menguatkan tujuan perencanaan marketing.
Faktor lain yang tidak boleh dilupakan adalah karakteristik sumber,
kredibilitas, daya tarik, kekuasaan dan adanya sumber tidak langsung dalam
bentuk sumber Word of Mouth.
Penyampaian pesan dapat dibedakan dari aspek struktur pesan yang tergantung
pada sejumlah hal seperti apakah pesan verbal atau nonverbal, keterbacaan,
tatanan dampak, pengulangan, dan kehadiran atau ketidakhadiran argumen yang
kontra.
Aspek lainnya adalah isi pesan dengan sisi apa yang ingindisentuh oleh pesan
tersebut apakah sisi rasional appeal-faktual dan logical atau sisi emosional appeal
untuk menghadirkan mood tertentu seperti rasa bersalah, takut, humor, seks
appeal, senang dll.
Terkait audiens juga perlu diperhatikan kemungkinan adanya audiens yang
sulit dirayu/dibujuk, memiliki harga diri tinggi, serta aspek demografis seperti
gender, anak-anak, atau orang lanjut usia.
Daya persuasi mencerminkan interaksi antara kepribadian dan kultur audiens,
situasi dan karakter sumber serta pesan, Untuk menjadi persuasif, seorang
19
komunikator pemasar harus memahami minat, perilaku, dan nilai yang dimiliki
audiens.
Kunci sukses di pasar atau negara asing adalah dengan memahami nuansa
kultur terutama bahasa, nilai, dan perilaku konsumen. Proses penyusunan pesan
harus dimulai dengan konteks kultural.
Secara keseluruhan, pemasar harus berhati-hati agar tidak menyampaikan
komunikasi yang tidak relevan atau tidak ada relevansinya dengan audiens.
Pemasar jangan memproduksi pesan yang mengganggu atau membuat audien
merasa tidak nyaman atau menyampaikan hal yang mereka tidak suka.
Penyampaian yang jelas, tulus, persuasif memiliki kecenderungan untuk
sukses.
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, Abbie, and, John R Hauser, dalamManagement Science Vol 38, March
1992, Pattern of Communications Among Marketing Engineering and
Manufacturing-A comparison between two new product teams
http://web.mit.edu/hauser/www/Papers/Patternsofcommunicationamongmarketing
.pdf
Baker, Michael J and Susan Hart (2008), The Marketing Book, Sixth Edition,
Butterworth-Heinemann, Elsevier
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/34142227/199.pdf?
20
AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1479041467&Signa
ture=lVXa%2Fhgb9DLDIvfSoqrBg6tRz84%3D&response-content-
disposition=inline%3B%20filename
%3DThe_Marketing_Book_Sixth_Edition.pdf#page=366
21