Nicholas Limanda S, KG 2018-16-077 Laporan Kasus Penatalaksanaan Keilitis Eksfoliatif
Nicholas Limanda S, KG 2018-16-077 Laporan Kasus Penatalaksanaan Keilitis Eksfoliatif
Disusun Oleh:
NIM : 2018-16-077
Pembimbing :
JAKARTA
2018
1
LAPORAN KASUS PENYAKIT permukaan keratin bibir, sedangkan area
Pembimbing: Sarah Mersil, drg., Sp.PM seperti sensitisasi karena kontak maupun
vermilion border bibir. Daerah vermilion Kelainan ini sering terlihat pada
mukosa. Daerah tersebut terdapat banyak perih, kesulitan berbicara, makan maupun
lebih merah dibanding area lain dan sebagian tidak memberikan gejala tersebut,
ditutupi oleh epitel skuamous yang cukup kadang terjadi pendarahan yang akhirnya
tebal.1,2 Lesi bibir dapat muncul sebagai menjadi krusta. Seringkali ditemukan
manifestasi dari penyakit sistemik atau adanya kebiasaan pasien untuk menggigit
lokal dari bibir itu sendiri.3,4 mungkin dapat merasa kurang percaya diri
2
diikuti selama ± tiga minggu beserta kronis sekunder seperti kebiasaan menjilat,
border, terutama bibir bawah. Memiliki mulut yang buruk. Beberapa penelitian
lapisan keratin superfisial dalam jumlah dengan kondisi dermatologis lain atau
besar.1,2,5 Keratin pada daerah vermilion kondisi sistemik tertentu.6,7 Penelitian lain
remaja dan jarang terjadi pada anak-anak keterlibatan Candida (Gambar 1).8 Kondisi
maupun orang dewasa. Beberapa penelitian udara yang sangat panas atau dingin juga
3
Tidak ada tes khusus untuk Eczema kontak adalah peradangan
atau kondisi primer lainnya. Namun dapat hipersensitivitas tipe-IV terjadi. Pada fase
dianjurkan tes swab untuk menguji akut ditandai eritema, papula, dan vesikel
Candida dan Staphylococcus aureus, yang gatal, sedangkan pada fase kronis
dilakukan.9 Diagnosis hanya dapat kadang retakan pada kulit. (Gambar 2).10
4
kemudian menjadi ulserasi, krusta disertai
tenggorakan).6,7
Gambar 3. Cheilocandidiasis
ulserasi akut yang berlokasi di bibir, trauma, diabetes mellitus dan hepatitis C.
mukosa bukal, labial dan lidah, disebabkan Lesi berwarna putih kadang kemerahan,
oleh HSV, reaksi obat dan asam benzoate deskuamatif dan berbentuk jala, dapat
5
terapi radiasi terbukti efektif pada keilitis
beberapa waktu, sementara kasus lainnya tahun, mahasiswi budaya Melayu, domisili
beberapa tahun.1,2 Keilitis eksfoliatif kg/164 cm, tekanan darah 100/70 mmHg,
menentukan terapi yang memberikan hasil utama, ada sariawan di bibir bawah dan
optimal.1,5 Saat ini, terapi yang sering atas tampak pecah-pecah, berdarah dan
Antifungal dapat diberikan, namun minggu lalu, terjadi karena bibir yang
preparat ini hanya dapat bekerja terhadap kering dan dikelupas. Pasien tidak tahu
infeksi sekunder Candida dan tidak dapat pasti sejak kapan kondisi ini dialami,
maupun topikal serta berbagai macam pembuatan tugas akhir. Pasien kurang
agen keratolitik tidak menunjukkan hasil minum air (< 8 gelas per hari), kurang
krim tabir surya, pelembab, vitamin dan diketahui alergi pemakaian lipstik tertentu
6
dan sudah dihentikan sejak satu tahun lalu. Pemeriksaan klinis intraoral terlihat
dengan lip balm, namun tidak bilateral bercampur area eritema, dari regio
lalu dikelupas. Riwayat keluarga juga cheek biting karena dari anamnesis pasien
diketahui kakak alergi pemakaian lipstik. menyadari sering tergigitnya pipi bagian
Riwayat perawatan gigi diketahui pasien dalam (Gambar 8). Kebersihan mulut
kelainan.
7
Berdasarkan anamnesis dan berwarna merah jambu muda, eritema
pemeriksaan klinis, diagnosis pada pasien berkurang, krusta sudah tidak tampak,
ini diduga adalah Keilitis eksfoliatif. masih terdapat fisur dan eksfoliasi sedikit
Tindakan perawatan yang dilakukan di bibir atas bawah (Gambar 10). Pasien
sariawan bibir yang diderita dan tingkatkan asupan nutrisi, bila perih terasa
penyebabnya tidak diketahui secara pasti, kembali lanjutkan pemakaian obat oles
namun dapat dikaitkan dengan iritasi bibir, serta tetap diminta untuk
kronis dari kebiasaan buruk pasien. Oleh menghentikan kebiasaan menghisap bibir
merasa adanya perbaikan, tidak ada Gambar 10. Kunjungan selanjutnya setelah
8
bawah 30 tahun. Laporan penelitian bawah lalu dikelupas.4 Keilitis eksfoliatif
keilitis eksfoliatif juga dapat muncul tanpa lamanya waktu kondisi yang dirasakan
9
Triamcinolon acetonide 0.1% dan lip balm migrasi sel. Selain sebagai bahan aktif
(10% urea) selama satu minggu, terbukti utama, kortikosteroid juga berada dalam
keunggulan dibanding steroid lain karena tersebut berkontak dan melindungi lesi
potensinya lemah tetapi mempunyai dari jejas luar dan akhirnya dapat terserap
fungsi berbagai sel imun, seperti T dan B didiagnosis dengan tepat berdasarkan
limfosit, monosit, neutrophil dan eosinofil, anamnesis dan gambaran klinis. Hal utama
menurunkan produksi sitokin, kemokin, adalah tidak adanya faktor etiologi tertentu
produksi makrofag yang menghambat kondisinya dan gambaran klinis yang khas.
10
Penatalaksanaan keilitis eksfoliatif 5. Nayaf MS. Exfoliative Cheilitis a
male patient- case report. Our
pada kasus ini adalah menemukan faktor
Dermatol Online. 2015; 1: 39-42.
penyebab dan mengendalikannya,
6. Scully C. Oral and maxillofacial
kemudian pemberian steroid topikal dan medicine the basis of diagnosis and
treatment. 3rd edition. Saunders of
pelembab diketahui memberikan hasil
Elsevier; 2013: 173-4.
efektif pada pasien, terbukti dari perbaikan
7. Burket. Oral Medicine. 12th
kondisi yang berarti. Perlunya kerjasama edition. USA: People Medical
Publishing House; 2015: 81-3.
yang baik dengan pasien, karena kondisi
8. Reichart PA,Weigel D,
tersebut harus dikontrol secara berkala,
Westhausen AS, Pohle HD.
selain itu kerjasama antar bagian terkait Exfoliative cheilitis in AIDS:
association with Candida infection.
agar dapat memberikan penatalaksanaan
J Oral Pathol Med. 1997; 26: 290-
tepat terhadap pasien.
3.
9. Langlais RP, Miller CS, Gehrig JS.
DAFTAR PUSTAKA
Color atlas of common oral
1. Indah WI, Setyawati T. Kendala diseases. 5th edition. Philadephia:
dalam Penatalaksanaan Keilitis Wolters Kluwer; 2017: 95-7.
Eksfoliatif. JGKUI. 2003; 10(1): 10. Streit M, Braathen LR. Contact
949-55. dermatitis: clinics and pathology.
2. Neville BW, Damm DD, Bouquot Acta Odontol Scand. 2001; 59:309
JE. Oral and maxillofacial –14.
pathology. Saunders of Elsevier; 11. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan R.
2009: 304-5. Oral pathology clinical pathologic
3. Agustina D, Subagyo G. correlations. 4th dition. Saunders of
Exfoliative Cheilitis dan Elsevier; 2005: 85-6.
Penatalaksanaanya. Maj Ked 12. Amtha R, Marcia M, Aninda AI.
Gi.2012; 19(1): 49-52. Plester sariawan efektif dalam
4. Barakian Y, Vahedi M, Sadr P. mempercepat penyembuhan
Exfoliative Cheilitis - case report. stomatitis aftosa rekuren dan ulkus
Avicenna J Dent Res. 2015; 7(2):1- traumatikus. Maj Ked Gi Ind. 2017;
3. 31(8): 69-75.
11
12