Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah 1 Wates
Bidang Studi : Bisnis dan Manajemen
Program Studi Keahlian : Administrasi
Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran : Mengaplikasikan Ketrampilan Dasar Komunikasi
Kelas/Semester : X AP 1_X AP 2/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (satu pertemuan)
Pertemuan ke- : 1 (Satu)
Standar Kompetensi : Mengaplikasikan Ketrampilan Dasar Komunikasi
Kompetensi Dasar : 1 Identifikasi Proses Komunikasi di Tempat Kerja
Indikator : 1.1 Dasar-Dasar Komunikasi
1.2 Lambang Komunikasi
1.3 Bentuk Komunikasi

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru, maka diharapkan:
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dan unsur komunikasi
2. Siswa mampu menjelaskan berbagai lambang yang ada dalam komunikasi
3. Siswa mampu menjelaskan berbagai bentuk komunikasi

Nilai karakter yang dikembangkan:


 Kedisiplinan
 Rasa ingin tahu
 Tanggung jawab
 Keaktifan
 Ketekunan

II. Materi Pembelajaran


1. Dasar-dasar komunikasi
2. Lambang komunikasi
3. Bentuk komunikasi
III. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Contextual Teaching and Learning
Metode : Ceramah, Tanya Jawab

IV. Alat/ Media/ Sumber Belajar


Alat:
1. Whiteboard
2. Board Marker
3. Penghapus
Media:
1. Modul
2. Slide Power Point
3. Video

Sumber Belajar:
1. Modul Dasar-Dasar, Lambang, dan Bentuk Komunikasi

V. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pemberlajaran Guru Siswa
Awal 1. Membuka pelajaran 1. Siswa menjawab salam. 15menit
dengan memberi salam. 2. Siswa yang ditunjuk
2. Meminta kepada salah memimpin doa.
satu siswa untuk 3. Memberikan informasi
memimpin doa. kehadiran.
3. Mempresensi kehadiran 4. Menyiapkan alat tulis dan
siswa. memperhatikan
4. Melakukan pengkodisian penjelasan guru.
kelas dan menyampaikan
topik serta tujuan
pembejaran.
5. Meminta siswa untuk
meringkas materi yang
disampaikan.

Inti Eksplorasi: 65
1. Guru betanya kepada 1. Siswa mengungkapkan menit
siswa mengenai sejauh sejauh mana pemahaman
mana pemahaman mereka mereka mengenai
tentang komunikasi. komunikasi.

Elaborasi:
1. Guru menjelaskan dasar-
1. Memperhatikan
dasar komunikasi,
penjelasan yang
lambang komunikasi, dan
disampaikan oleh guru.
bentuk komunikasi.
2. Mencatat poin-poin
penting dari penjelasan
yang disampaikan oleh
guru.
3. Mengajukan pertanyaan
kepada guru tentang
materi yang masih kurang
jelas.

Konfirmasi:
1. Melakukan penguatan
dengan memberikan
beberapa soal melalui
1. Siswa menjawab soal
post teslisan kepada
post tes secara lisan.
siswa.

Akhir 1. Menyimpulkan bersama 1. Menyimpulkan bersama 10


siswa dan menegaskan dan memperhatikan menit
kembali materi yang telah penegasan kembali materi
disampaikan. yang telah disampaikan.
2. Menyampaikan materi 2. Mendengarkan dan
yang akan dipelajari memperhatikan
untuk pertemuan penjelasan yang.
selanjutnya. disampaikan oleh guru.
3. Memberikan motivasi 3. Berdoa bersama dan
kepada siswa untuk menjawab salam.
semangat belajar.
4. Mengakhiri pembelajaran
dengan doa dan salam.
VI. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Jenis/teknik penilaian : Pengamatan
b. Bentuk instrumen dan instrumen : Lembar Pengamatan
Nilai
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Rasa Ingin Tahu
2 Kedisiplinan
3 Tanggung Jawab
4 Keaktifan
5 Ketekunan

c. Pedoman Penilaian
Skala Penilaian : 1 s/d 4
Keterangan :
4 = Sangat Baik 3 = Baik
2 = Cukup Baik 1 = Kurang Baik
Nilai Maksimal :4 Nilai Minimal :1

Kulon Progo, 2 Agustus 2016


Menyetujui, Mahasiswa,

Dwi Artati, S.Pd. Nur Savita Putri


NIP. 19750317 200801 2 005 NIM. 13802241048
LEMBAR PENILAIAN SIKAP

Kompetensi Dasar:

1. Memiliki motivasi internal yang menunjukan rasa ingin tahu dalam pembelajaran
2. Menunjukkan perilaku dan sikap rasa ingin tahu, disiplin, tanggung jawab, aktif, dan tekun
dalam melakukan pembelajaran sebagai bagian dari sikap ilmiah

Indikator:

1. Peserta didik menunjukkan rasa keingin tahuannya dengan bertanya kepada teman atau guru
serta banyak mencari dan membaca buku – buku pendukung materi
2. Peserta didik menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menjawab tugas post tes
3. Peserta didik mengikuti arahan dan prosedur pembelajaran dengan tertib
4. Peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan santun

Pedoman Penilaian:

Skala Penilaian: 1 s/d 4 Skor Minimal :5

Keterangan: Skor Maksimal : 20

1= Kurang Baik Prediksi sikap peserta didik:

2= Cukup Baik 5 – 40 : perlu perhatian khusus

3= Baik 41 – 70 : Perlu bimbingan

4= Sangat Baik 71 – 100 : Terpuji

Jumlah Skor

Nilai = X 10

2
Lampiran 1

MATERI AJAR

Standar Kompetensi :Mengaplikasikan Ketrampilan Dasar Komunikasi

Kompetensi Dasar :1 Identifikasi Proses Komunikasi Di Tempat Kerja

Indikator :1.1Dasar-Dasar Komunikasi


1.2 Lambang Komunikasi
1.3 Bentuk-Bentuk Komunikasi
Kelas/Semester : X AP 1-X AP 2/1
Pertemuan ke- : 1 (Satu)
KOMUNIKASI
A. Dasar Dasar Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Yunani commune (percakapan atau pergaulan) dan
communion (bersama). Menurut KBBI istilah komunikasi mengacu pada suatu upaya yang
bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
Berikut beberapa defenisi komunikasi yang dikemukakan orang dan para ahli untuk
memberikan batasan arti komunikasi. Pada dasarnya defenisi komunikasi harus dilihat dari
kemanfaatannya untuk menjelaskan permasalahan yang di defenisikan.

1) Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia (ensiklopedia bebas), komunikasi adalah


penyampaian informasi (pesan, ide, dan gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar
terjadi saling memengaruhi diantara keduanya.
2) Defenisi komunikasi menurut beberapa ahli antara lain :

 Hovland, anis, dan Kelley (Forsdale, 1981), “communication is the process by which
an individual transmits stimully (usually verbal) to modify the behavior of the
individuals”, arti komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang
biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain.
 Louis Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan, “communication is the
process by which a system is established, maintened, altered by means of shared
signals that operate according to rules”, arti komunikasi adalah suatu proses
memberikan sinyal menurut aturan tertentu sehingga dengan cara ini system dapat
didirikan, dipelihara, dan diubah.
 Menurut Brent D. Ruben (1988), komunikasi manusia adalah suatu proses melalui
mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi, serta dalam
masyarakat menciptakan dan mengirimkan maupun menggunakan informasi untuk
mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain. Pengertian organisasi tersebut tidak
hanya bersifat fakta tapi juga fiksi, humor, atau bujukan. Berdasarkan defenisi
tersebut terlihat bahwa tujuan komunikasi adalah memengaruhi tingkah laku orang
lain.
 Menurut William J. Seller (1988), Komunikasi adalah proses yang mana symbol
verbal dan nonverbal dikirimkan dan diterima serta diberi arti.

2. Unsur-Unsur Komunikasi

Dr. Harold D Lasswell mengenal 5 butir unsur atau elemen komunikasi yang dapat
dirumuskan sebagai siapa mengemukakan apa, melalui media apa, kepada siapa
melaksanakan hubungan dan bagaimana pengaruh atau effect komunikasi tersebut.
Selanjutnya telah pula dikemukakakn bahwa maslaah gannguan serta pemilihan sarana media
dalam proses komunikasi merupakan unsur yang mempengaruhi proses tersebut.
Ketujuh unsur tersebut dapat digambarkan dengan pola rantai komunikasi seperti gambar
berikut :
1. Pesan (message)
2. Pengirim pesan (komunikator)
3. Penerima pesan (komunikan)
4. Media komunikasi
5. Respond/effect/pengaruh

Keterkaitan unsur tersebut-unsur tersebutd dapat dilukiskan dengan contoh interaksi


aktivitas komunikasi dalam proses belajar mengajar antara guru dengan siswa. Dalam
aktivitas belajar antara guru dan siswa ketujuh unsur komunikasi memegang pengaruh
menentukan untuk menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil interaksi tersebut. Keterpaduan
dan keterkaitan antara unsur komunikasi itu akan membawa pengaruh kepada kualitas
keberhasilan penguasaan tiap pokok bahasan khususnya dan mata pelajaran secara
keseluruhan dan akhirnya pengajaran pada umumnya.
Bahan pelajaran (Dalil Pitagoras misalnya) sebagai pesan yang akan disampaikan oleh
guru yang bertindak sebagai komunikator bertujuan agar “dalil pitagoras” yang menjadi bahan
pengajaran dapat dimiliki, diketahui serta dipahami. Guru melakukan interaksi dalam proses
belajar mengajar sesuai jadwal yang telah ditentukan. Artinya melakukan tindakan
penyampaian dalil pitagoras tersebut dalam proses mengajar.
Tentu saja dalam penyampaian pesan tersebut guru memilih metode teknik atau cara
mengajar, serta alat bantu, alat peraga, atau lambing lain dengan maksud agar siswa yang
bertindak sebagai penerima pesan (komunikan) dapat memahami dengan sebaik-baiknya dalil
pitagoras dan kemudian mampu menerapkan dalam pemecahan soal-soal yang mengandung
permasalahan yang pemecahannya perlu mempergunakan dalil pitagoras.
Guru yang bertindak sebagai salah satu pelaku komunikasi sangat mengharapkan seluruh
siswa mengetahui dan memahami isi pesan yang diajarkan. Apabila siswa dapat menangkap
dan memahami seluurhnya atau sebagian besar isis pesan tentang dalil pitagoras, hasil
penangkapan sama atau tidak jauh beda dengan yang dikemukakan oleh guru, maka hasil
proses komunikasi pada saat itu berhasil. Sebaliknya kalau hanya sebagian kecil saja yang
mengetahui dan memahami isi pesan guru “berupa dalil pitagoras”, maka ini merupakan
pratanda terjadi ketidakberhasilan proses komunikasi.
Dalam proses belajar mengajar seperti dilukiskan diatas, kualitas keberhasilan perubahan
sikap siswa berupa isi pesan guru berupa dalil pitagoras akan dimiliki siswa dengan baik;
namun keberhasilannya banyak dipengaruhi oleh isi pesan, teknik motede penyampaian, tepat
atau tidaknya memilih sarana dan alat bantu keaktifan siswa, perhatian dan minat siswa
serta reaksi penangkapan siswa terhadap pesan yang disampaikan oleh guru. Dengan kata
lain, banyak faktor yang menghalangi dalam setiap unsur komunikasi dan disebut gangguan
atau barrier harus diperhitungkan.
Uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa unsur-unsur komunikasi terdiri dari 7 unsur
dan memiliki istilah masing-masing sebagai berikut ini :
1. Komunikator
Komunikator adalah pelaku yang menyampaikan pesan. Pelaku atau komunikator dapat
terdiri dari perseorangan atau kelompok. Contoh, ketika anda sedang menonton berita di TV,
maka yang menjadi komunikator adalah presenter TV tersebut. Contoh lain adalah, ketika
anda sedang mengikuti seminar di sebuah forum, maka yang berbicara di depan (keynote)
merupakan bagian komunikator.
2. Komunikan
Komunikan adalah pelaku yang menerima pesan. Ia bertindak sebagai komunikan dapat
sebagai individu, kelompok dan juga orang atau bukan orang. Sebagai contoh, ketika anda
sedang mendengarkan teman anda bercerita atau sedang curhat, maka yang menjadi
komunikan disana adalah anda sendiri, karena anda yang menerima pesan tersebut.
3. Pesan (Message)
Message atau pesan merupakan inti dari sebuah proses komunikasi. Pesan merupakan
informasi yang disampaikan kepada komunikan sehingga tercipta sebuah saling pengertian
antara komunikator dengan komunikan.
4. Feedback (Umpan Balik/Tanggapan/Respon)
Feedbackadalah out put yang dihasilkan berupa tanggapan atau repon berupa hasil
pengaruh pesan (massage yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan).Antara
komunikator dan komunikan dalam jalinan komunikasi, komunikator menghendaki
memperoleh feedback (umpan balik) positif. Akan tetapi, reaksi yang timbul dari komunikan
ketika menerima pesan dari komunikator dapat berkualitas positif, negative, atau netral,
bahkan tak jarang tanpa reaksi sama sekali atau reaksi nol.
Jenis-jenis tanggapan, respon atau feedback menurut Halph Weenterdiri dari empat jenis
sebagai berikut :
a) Zero Feedback
Feedback yang diterima oleh komunikator dari komunikan, oleh komunikator tidak dapat
dimengerti tentang apa yang dimaksud oleh komunikan.
b) Positive Feedback
Pesan yang dikembalikan oleh komunikan kepada komunikator dapat dimengerti dan
mencapai persetujuan, komunikan bersedia berpartisipasi memenuhi ajakan seperti yang
termuat dalam pesan yang diterimanya.
c) Negative Feedback
Pesan yang dikembalikan kembali oleh komunikan kepada komunikator tidaklah
mendukung atau menentang, yang terjadi kritikan atau kemarahan.
d) Neutral Feedback
Feedback yang tidak memihak, artinya pesan yang dikembalikan oleh komunikan kepada
komunikator tidaklah relevan atau tidak ada hubungannya dengan masalah yang
disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
5. Media Komunikasi
Pemilihan lambing-lambang dan sarana serta media komunikasi memerlukan suatu
kepandaian dari komunikator. Media komunikasi dapat berwujud media tertulis atau media
lisan, manual atau elektrik atau elektronik dll.Media dan sarana komunikasi dapat dijumpai
dilingkungan kantor untuk melaksanakan komunikasi dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan yakni media, sarana yang dipergunakan di dalam organisasi kantor atau media,
sarana yang dipergunakan untuk komunikasi keluar organisasi.
Media dan sarana yang sering dipergunakan dalam organisasi kantor dapat disebutkan
antara lain:
a) Serikat buruh perusahaan yang diakui oleh pimpinan perusahaan.
b) Rapat antara pengurus serikat buruh dan pimpinan perusahaan mengenai persoalan
perusahaan dan kesejahteraan buruh.
c) Sport
d) Darmawisata
e) Perpusatakaan
f) Kantin
g) Majalah perusahaan.
Alat-alat dan media tersebut diatas sering dipergunakan dalam kantor untuk menambah
keakraban anggota masyarakat kantor, sehingga akan dapat mengikatkan diri untuk pekerjaan
dan merasa merupakan satu keluarga besar.Selain media dan sarana yang dilakukan di dalam
kantor untuk melakukan komunikasi keluar diperlukan media seperti :
a) Pers
b) Radio
c) Film
d) Televise
e) Televise pameran
f) Piringg hitam
g) Film strips
h) Cartoon.
Dalam wujudnya media dan sarana komunikasi dapat berwujud media cetak, seperti
sirkuler, pamphlet, dan lain-lain. media auditif seperti tape recorder, piringan hitam, dll.
Media visual, seperti papan reklame, carton dll. Selain media cetak, auditif dan visual
terdapat juga kombinasi dari ketiganya seperti film, televisi dan lain-lain.
B. Lambang Komunikasi
1. Pengertian Lambang Komunikasi
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, lambang adalah sesuatu seperti tanda (lukisan,
perkataan, lencana dan sebagainya) yang menyatakan sesuatu hal atau mengandung maksud
tertentu.
Menurut Ensiklopedia Indonesia lambang adalah suatu tanda atas dasar kesepakatan atau
persetujuan bersama (meliputi juga semboyan dan kata-kata sandi) serta berbagai tanda
umumnya.
Lambang-lambang bahasa, baik lisan maupun tulisan disebut lambang verbal. Sedangkan
lambang-lambang lainnya yang bukan bahasa disebut lambang non verbal.Lambang
Komunikasi adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan sesuatu hal atau mengandung
maksud tertentu. Lambang merupakan tanda-tanda yang dipakai untuk menyampaikan pesan
di dalam komunikasi.
2. Fungsi Lambang-lambang dalam Proses Komunikasi
a. Lambang adalah alat untuk mempergaruhi komunikan
b. Lambang adalah alat untuk menjadikan seseorang menjadi paham akan pesan yang
disampaikan.
c. Lambang adalah alat untuk menjadikan pengertian terhadap pesan-pesan yang
disampaikan .
d. Lambang adalah alat untuk penghubung komunikator dengan komunikan.
e. Lambang adalah alat untuk mencapai suatu tujuan komunikasi.
3. Jenis-Jenis Lambang Komunikasi
a. Lambang Gerak
Lambang gerak adalah lambang yang menggunakan gerakan anggota badan, misalnya
muka merah itu tandanya malu atau marah, menggelengkan kepala itu tandanya tidak
setuju, mengangkat telunjuk tangan yang didekatkan dengan mulut tandanya jangan ribut
dan sebagainya.
b. Lambang Suara
Lambang Suara adalah lambang yang menggunakan pendengaran (telinga) misalnya
mendengarkan radio, Mendegarkan musik, berteriak, menangis dan sebagainya.
c. Lambang Warna
Lambang warna adalah lambang yang menggunakan warna-warna, misalnya lampu
merah di dalam lalu lintas adalah merupakan tanda berhenti bagi semua kendaraan, dan
warna hijau tandanya semua kendaraan boleh berjalan.
d. Lambang Gambar
Lambang gambar adalah lambang yang menggunakan gambar-gambar, misalnya iklan
disurat kabar atau ditelevisi menggunakan gambar yang menarik , gambar lalu lintas
menggunakan gambar-gambar yang mempunyai arti tertentu.
e. Lambang Bahasa
Lambang bahasa adalah lambang yang menggunakan bahasa, baik lisan maupun
tulisan. Bahasa lisan adalah bahasa yang dilisankan, diucapkan atau dibunyikan,
contohnya terdengar nada lagu, irama. Sendangkan lambang tertulis adalah lambang yang
ditulis.
f. Lambang Angka
Lambang angka adalah lambang yang menggunakan angka angka, misalnya alat-alat
menghitung , mistar, meteran, kode-kode telepon dan sebagainya.
Lambang dalam komunikasi selalu memegang peranan yang sangat penting, sehingga
manusia berkat kemampuan akalnya, pengetahuannya mampu menciptakan lambang-lambang
yang dipergunakan dalam berkomunikasi.
Franklin Fearing, memberi ciri lambang komunikasi menjadi tiga karakteristik, yaitu:
a) Lambang dibuat oleh manusia
b) Lambang mempunyai nilai komunikasi, hanya apabila sebelum kegiatan komunikasi
diadakan, komunikator dan komunikan telah “mengerti” arti lambang yang dipakai.
c) Lambang dipergunakan dengan maksud untuk mengadakan suatu situasi baru, di
anggap (diharapkan) bahwa komunikator maupun komunikan akan mempunyai
kepentingan bersama.
Kesimpulan dari Franklin Frearing adalah memberikan penegasan, bahwa penggunaan
lambang akan efektif apabila pihak pelaku komunikasi mempergunakan lambang-lambang
yang saling dipahami satu sama lainnya. Lambang-lambang itu hanya merupakan alat-alat
untuk mencapai tujuan tertentu didalam berkomunikasi.

C. Bentuk-Bentuk Komunikasi

Ada beberapa bentuk komunikasi diantaranya:

1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal sering disebut juga komunikasi intrapribadi, secara harfiah
dapat diartikan sebagai komunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi yang terjadi dalam
diri individu ini juga berfungsi sebagai:

a. Untuk mengembangkan kreatifitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri serta


meningkatkan kematangan berfikir sebelum mengambil suatu keputusan.
b. Komunikasi ini akan menjadikan seseorang agar tetap sadar akan kejadian disekitarnya.

2. Komunikasi Interpersonal

Komikasi Interpersonal ialan komunikasi antara dua orang dan terjadi kontak langsung
dalam percakapan. Komunikasi ini juga dapat berlangsung dengan berhadapan muka atau
melalui media komunikasi antara lain dengan melalui: pesawat telfon, atau radio.
Komunikasi ini bisa disebut efektif apabila komunikasi dapat menghasilkan perubahan sikap
pada orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Dibawah ini Efektivitas antarpribadi
dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:

- Efektifitas Perspektif Humaris, cirri-ciri efektifitas ini ialah:

a. Keterbukaan (openness)
b. Empati (empathy)
c. Dukungan (supportiveness)
d. Rasa positif (positiveness)
e. Kesetaraan (equality)

- Efektifitas Perspektif Pragmatis, ciri-cirinya ialah:

a. Bersikap yakin
b. Kebersamaan
c. Manajemen interaksi
d. Orientasi pada orang lain.

3. Komunikasi kelompok

Menurut (Michael Burgoon, 1978) komunikasi kelompok ialah: interaksi tatap muka
antara tiga orang atau lebih dengan tujuan berbagi informasi, pemecahan maasalah yang
mana anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota lain secara tepat.
Sedangkan menurut (Goldberg, 1975) komunikasi kelompok ialah suatu bidang studi,
penelitian dan penerapan yang menitikberatkan tidak hanya pada proses kelompok secara
umum, tetapi juga pada perilaku komunikasi individu untuk memiliki susunan rencana
tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.

Media komunikasi kelompok ini ialah seperti Seminar dengan tujuan membicarakan
suatu masalah dengan menampilkan pembicara kemudian meminta pendapat.

4. Komunikasi Massa

Komunikasi Massa ialah suatu proses dimana suatu organisasi memproduksi dan
menyebarkan pesan kepada public secara luas, atau suatu proses komunikasi dimana pesan
dari media dicari digunakan dan dikonsumsi oleh audiens. Oleh karena itu, komunikasi
massa mempunyai karekteristik utama yaitu MEDIA MASSA sebagai alat penyebaran
pesannya.

Fungsi komunikasi Massa itu sendiri ialah:

- Sebagai Informasi : kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan,
opini dan komentar sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar dirinya.
Contoh :
Pemberian informasi tentang penggunaan garam iodium dalam makanan yang merupakan
salah satu upaya pencegahan gondok endemic.
- Sebagai Sosialisai: menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang
bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara
efektif .
- Motivasi - Bahan diskusi
- Pendidikan - Kemajuan budaya
- Hiburan - Integrasi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KTSP)

MERENCANAKAN DAN MENGELOLA PERTEMUAN/RAPAT

Disusun Oleh:

Nama : Nur Savita Putri

NIM : 13802241048

Pendidikan Administrasi Perkantoran 2013 B

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016

Anda mungkin juga menyukai