Makalah UAS SBM
Makalah UAS SBM
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengajar harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat
untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model
bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri. Jenis –
jenis model belajar cukup banyak, menurut Erman Suherman ada 65, juga
model pembelajaran berkaitan dengan mata kuliah atau mata pelajaran, contoh
B. Rumusan Masalah
1
3. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
lain (Joyce dan Well, 1980: 1). Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan,
artinya para guru memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk
materi yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran
yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara
langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Model pembelajan
sendiri memiliki makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau sekedar
prosedur pembelajaran.
Model pembelajaran yang baik dan tepat adalah model pembelajaran yang
diterapkan pada pembelajaran bahan kajian atau pokok bahasan atau sub pokok
bahasan tertentu dengan menggunakan waktu dan dana yang tak begitu banyak
3
2. Ciri-ciri model pembelajaran
1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
dan berdasarkan teori Joh Dewey. Model ini dirancang untuk melatih
4
Pembelajaran kontekstual adalah usaha untuk membuat siswa aktif dalam
memompa kemampuan diri tanpa merugi dari segi manfaat, sebab siswa
dengan dunia nyata. Pandangan konsep ini ialah pengetahuan sebagai fakta
untuk di hapal.
berkesinambungan.
5
pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun
sendiri tanpa di perintah dan agar mereka tidak merasa terbebani atau takut
6
selama proses belajar di rasakan terjadi oleh yang mengikutinya, maka
yang di berikan kepada peserta didik untuk ikut menentukan tujuan, sumber
B. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan juga dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Roy Kellen
yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berseifat pada siswa. Pendekatan
berpusat pada siswa menurunkan strategi pembeljaran inquiri dan discoveri sert
pembelajaran induktif.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
pada pandangan tenang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
7
awal pembentukan suatu ide dalam memandang suatu masalah dalam objek
kajian. Pendekatan ini akan menentukan arah pelaksanaan ide tersebut untuk
2. Macam-macam Pendekatan
a. Pendekatan Individual
b. Pendekatan Kelompok
Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang menggunakan
suatu waktu diperlukan dan perlu digunakan untuk membina dan mengembangkan
sikap sosial anak didik. Hal ini disadari bahwa anak didik adalah sejenis makhluk
sosial yang tinggi pada diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap ini
pada hal-hal yang baik saja. Mereka sadar bahwa hidup ini saling ketergantungan,
8
seperti ekosistem dalam mata rantai kehidupan semua makhluk hidup di dunia.
Tidak ada makhluk hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa keterlibatan
makhluk lain, langsung atau tidak langsung, disadari atau tidak, makhluk lain itu
Anak didik dibiasakan hidup bersama , bekerja sama dalam kelompok, akan
Sebaliknya mereka yang mempunyai kekurangan dengan rela hati mau belajar
dari mereka yang mempunyai kelebihan, tanpa ada rasa minder. Persaingan yang
positif pun terjadi di kelas dalam rangka untuk mencapai prestasi belajar yang
optimal. Inilah yang diharapkan, yakni anak didik yang aktif, kreatif, dan amndiri.
fasilitas belajar pendukung, metode yang akan dipakai sudah dikuasai, dan bahan
yang akan diberikan kepada anak didik memang cocok didekati dengan
mempengaruhi penggunaannya.
c. Pendekatan Kognitif
Istilah “kognitif” berasal dari kata cognition yang artinya sama dengan kata
kognitif menjadi sangat populer sebagai salah satu dominan atau wilayah
9
psikologis manusia yang berhubungan dengan pemahaman , pertimbangan,
pengelolaan informasi dan keyakinan. Ranah kejiwaan yang berpusat di otak ini
juga berhubungan dengan kehendak dan perasaan yang bertalian dengan ranah
rasa.
manusia sudah mulai berjalan sejak manusia itu mendayagunakan kapasitas motor
sensorinya.
Teori psikologi kognitif adalah bagian terpenting dari sains kognitif yang telah
internal, mental manusia. Dalam pandangan ahli kognitif, tingkah laku manusia
10
yang tampak tidak dapat diukur tanpa dan diterangkan melibatkan proses mental,
lebih nyata dalam hampir semua aktivitas belajar siswa. Secara lahiriah, seorang
anak yang sedang belajar membaca dan menulis, tentu menggunakan perangkat
jasmaniah (dalam hal ini mulut dan tangan) untuk mengucapkan kata dan
pena yang dilakukan tersebut bukan semata-mata respon stimulus yang ada,
melainkan yang lebih penting karena dorongan mental yang diatur oleh otak.
pencipta alam dan manusia adalah tuan dari ciptaan.” Vico selanjutnya
sesuatu” (Suparno, 1997: 24). Ini berarti bahwa seorang baru mengetahui sesuatu
Selain Vico, ahli yang dapat dikategorikan memiliki aliran konstruktif adalah
Jean Piaget. Menurut Jean Piaget (1971) pengetahuan itu akan akan bermakna bila
dicari dan ditemukan sendiri oleh peserta didik bukan hasil pemberitahuan orang
lain, termasuk guru. Selanjutnya, Piaget dalam Sanjaya (2007: 194) menyatakan
11
bahwa setiap individu berusaha dan mampu mengembangkan pengetahuannya
dapat diatasi melalui pengetahuan diri dan pada akhir proses belajar pengetahuan
akan dibangun oleh anak melalui pengalamannya dari dari hasil interaksi dengan
lingkungannya.
berdasarkan pengalaman
12
5. Belajar harus disituasikan dalam latar (setting) yang realistik, penilaian
pembentukan pengatahuan.
transmisi sosial yaitu terjadinya interaksi dan kerja sama seseorang dengan
13
e. Pendekatan Humanistik
manusia, proses belajar dianggap berhasil jika peserta didik (siswa) memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha
Pendekatan belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang
pelakunya (peserta didik, siswa) bukan dari sudut pandang orang lainnya
(pengamatnya).
Dalam pendekatan ini, tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa
mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam
mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Para ahli humanistic
Tokoh penting dalam pendekatan belajar humanistik antara lain adalah: Arthur
perhatian pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar
yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru
14
tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan
kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh
tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan
penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain
hanyalah ketidak mampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan
2. Maslow
Teori Maslow didasarkan pada dua asumsi bahwa didalam diri individual ada
dua hal:
mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha untuk
sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki
dorongan untuk lebih maju kearah yang keutuhan, keunikan diri, kea rah
fungsinya semua kemampuan kea rah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan
3. Carl Rogers
15
Carl Rogers lahir 8 januari 1902 di Oak Park, IIIinois Chicago, sebagai anak
keempat dari enam bersaudara, semula Rogers menekuni bidang agama terapi
belajar, yaitu:
secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, adanya efek yang
a. Jenis-Jenis Kontruksivisme
16
pengetahuannya. Adapun konstruktivisme sosiologis lebih menekankan pada
dua, yaitu lebih personal berkembanng atas ide piaget, dan yang lebih sosial
sendiri.
f. Pendekatan Kontekstual
proses keterlibatan peserta didik untuk menemukan materi yang di pelajari dan
dan sekaligus memperhatikan faktor kebutuhan individual siswa dan peran guru.
Contextual Learning (CTL) adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk
2006: 65).
17
Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang penting
a. Kerjasama
b. Saling Menunjang
e. Pembelajaran terintegrasi
g. Siswa aktif
j. Dinding deng lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar,
k. Laporan kepada orang tua bukan hanya rapot tetapi hasil karya siswa,
antara siswa agar dapat saling menunjang dalam pembelajarn, siswa aktif, senang
dan bergairah dalam belajar, pembelajar terintegrasi dengan mata pelajaran lain,
dengan kebebasan berpendapat membuat siswa kritis, dan suasana kelas menjadi
indah dan membuat siswa nyaman untuk belajar sehingga pendekatan ini sangat
cocok dalam membangun pembelajaran bagi anak usia dini yang sesuai dengan
18
kurikulum, sedikit penyesuasian memang diperlukan dalam memfasilitasi anak
usia dengan komponen CTL dan filsofi Flobel, anak bermain sambil belajar.
langkah yang harus dilalui yang disebut dengan fase, Aqib (2013) menjelaskan
Fase 1
(menyampaikan tujaun dan motivasi siswa), guru mencapai tujuan yang ingin
Fase 2
Fase 3
menjelaskan kepada siswa bagai mana cara membentuk kelompok belajar dan
Fase 4
19
Fase 5
Fase 6
sampaikan trianto (2009) bahwa terdapat tujuan langka yang harus dilaksanakan
g. Pendekatan Bervariasi
menciptakan suasana kelas yang konduktif dalam waktu relatif lama. Bila terjadi
20
Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik biasanya bervariasi, maka
pendekatan yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi
pula. Misalnya, anak didik yang tidak disiplin dan anak didik yang tidak disiplin
dan anak didik yang suka berbicara akan berbeda pemecahannya dan
anak didik yang membuat keributan. Guru tidak bisa menggunakan teknik
pemecahan yang sama untuk memecahkan permasalahan yang lain. Kalaupun ada,
dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar bermacam-macam. Kasus yang
variasi teknik untuk setiap kasus. Maka kiranya pendekatan bervariasi ini sebagai
h. Pendekatan Edukatif
Anak didik yang telah melakukan kesalahan, yakni membuat keributan dikelas
ketika guru sedang memberikan pelajaran, misalnya tidak tepat diberikan sanksi
dengan cara memukul badannya hingga luka dan cidera. Ini adalah tindakan
sanksi hokum yang tidak bernilai pendidikan. Guru telah melakukan pendekatan
yang salah. Guru telah menggunakan menggunakan pendekatan yang salah. Guru
orang lain. Dalam pendidikan, guru akan kurang arif dan bijaksana bila
21
kepribadian anak didik. Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan
melakukan pendekatan edukatif. Setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru
lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar
menghargai norma hokum, norma susila, norma moral, norma sosial, dan norma
agama.
Cukup banyak sikap dan perbuatan yang harus guru lakukan untuk
misalnya, ketika lonceng tanda masuk kelas telah berbunyi, anak-anak jangan
dibiarkan masuk dulu, tetapi suruhlah mereka berbaris didepan pintu masuk dan
perintahkan ketua kelas untuk mengatur barisan. Semua anak perempuan berbaris
dalam kelompok jenisnya. Jadi barisan dibentuk menjadi dua dengan pandangan
terarah ke pintu masuk. Di sisi pintu masuk guru berdiri sambil mengontrol
dipersilahkan masuk oleh ketua kelas. Mereka pun satu persatu menyalami guru
dan mencium tangan tangan guru sebelum dilepas. Akhirnya, semua anak masuk
guru dengan menyuruh anak didik dengan menyuruh anak didik berbaris didepan
pintu masuk. Guru telah meletakkan tujuan untuk membina watak anak didik
22
i. Pendekatan Keagamaan
pendekatan keagamaan. Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ilmu itu tidak
mengajar seperti prinsip korelasi dan sosialisasi, guru dapat menyisipka peasan-
pesan keagamaan untuk semua mata pelajaran umum. Tentu saja guru harus
dipegang. Persoalannya sekarang terletak, mau atau tidaknya guru mata pelajaran
Sarah Faasiin, ayat 34,dan ayat 36, adalah bukti nyata bahwa pelajaran biologi
tidak bisa dipisahkan dari ajaran agama. Surat Yasiin ayat 37, 38,39,dan 40 adalah
kerdilnya jiwa agama tidak dicemohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami,
j. Pendekatan Kebermaknaan
pendapat, dan perasaan, secara lisan maupun tulisan. Bahasa inggris adalah
23
penguasaan bahasa inggris tidak bisa mengabaikan masalah pendekatan yang
bahasa inggris oleh siswa, salahsatu sebabnya adalah kurang tepatnya pendekatan
yang digunakanoleh guru selain faktor lain sepeti faktor sejarah, fasilitas, dan
berikut:
melalui struktur (tata bahasa dan kosa kata). Dengan demikian, struktur
dan perasaan).
3. Makna dapat diwujudkan melalui kalimat yang berbeda baik secara lisan
maupun tertulis.
keberhasilan belajarnya.
24
6. Bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaranmenjadi lebih bermakna bagi
siswa jika berhubungan dengan pengalaman, minat, tata nilai, dan masa
depannya.
7. Dalam proses belajar mengajar siswa merupakan subjek utama, tidak hanya
C. Metode Pembelajaran
cara kerja yang sistematik dan umum, seperti cara kerja ilmu pengetahuan. Ia
Greeka, yaitu metha berarti melalui atau melewati dan hodos berarti jalan atau
cara. Jadi, metode adalah jalan atau 47 cara yang harus dilalui untuk mencapai
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah
memegang peran yang sangat penting. Menurut Aminuddin Rasyad (2003: 110)
metodologi berarti ilmu mengenai berbagai cara atau jalan yang ditempuh untuk
25
yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau intruere yang berarti
pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Gagne
such a way that learning is facilitated”. Menurut Gagne, mengajar atau “teaching”
dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan peserta didik dalam
seperangkat cara atau jalan yang dilakukan dan ditempuh guru secara sistematis
Suparta dan Noer Aly (2003: 170) mendefinisikan ceramah adalah setiap
penyajian informasi secara lisan, baik yang formal dan berlangsung selama 45
menit maupun yang informal dan hanya memakan waktu 5 menit. Dalam
menyebutnya dengan lecturing method atau Telling –method ialah suatu cara
lisan penyajian bahan pelajaran yang dilakukan oleh seseorang (guru) kepada
orang lain (peserta didik) untuk mencapai tujuan pengajaran. Metode ceramah
merupakan metode tertua yang paling lazim digunakan dalam berbagai situasi.
26
bahwa metode ceramah dianggap tidak tepat dipakai dalam dunia pendidikan
dan pengajaran karena bertentangan dengan prinsip belajar yaitu pelajar harus
aktif. Namun demikian bukan berarti ceramah merupakan metode yang usang,
dalam arti tidak dapat digunakan lagi. Metode ceramah tidak dapat dinilai baik
atau buruk, tetapi harus didasarkan atas tujuan penggunaannya. Untuk bidang
yang dapat digunakan adalah metode ceramah. Karena Tauhid tidak dapat
pikiran guru.
b. Metode Diskusi
kebenaran (Karo-karo, 1984: 25). Dalam kamus bahasa Indonesia (2005: 269)
27
ide-ide mereka sendiri. Tiap peserta didik diharapkan memberikan sumbangan
Metode ini biasanya erat kaitannya dengan metode lainnya, misalnya metode
ceramah, karyawisata dan lain-lain karena metode diskusi ini adalah bagian
pembelajaran, antara lain: 1) Diskusi kelas Diskusi kelas atau disebut juga
pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang
biasanya terdiri dari 4-5 orang dihadapan audiens. Dalam diskusi panel
audiens tidak terlibat secara langsung, tetepi berperan hanya sekedar peninjau
28
bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik (Daradjat, 2008: 296).
proses itu untuk mencapai tujuan pengajaran (Karo-karo, 1984: 36). Kedua
metode ini dapat dipakai secara terpisah, tetapi pada umumnya digunakan
biasanya adalah apa-apa yang dicobakan untuk mencapai hasil yang efektif.
perpustakaan dan di tempat lainnya. Tugas belajar yang harus dikerjakan oleh
resitasi. Metode tugas dan resitasi di samping merangsang peserta didik untuk
tanggung jawab. Oleh sebab itu tugas dapat diberikan secara individual
agar bepikir bebas ilmiah (logis dan sistematis) sehingga dapat memecahkan
29
problem yang dihadapinya dan dapat mengatasi dan
mempertanggungjawabkannya.
khas masing-masing juga memiliki potensi untuk bekerja sama. Atas dasar itu,
dengan metode kerja kelompok, baik dengan menjadikan kelas sebagai satu
adalah suatu cara mengajar, di mana peserta didik di dalam kelas dipandang
kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) peserta didik, mereka bekerja
berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan pula oleh guru
terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat
yang sama terjadi dialog antara guru dan peserta didik (Sudjana, 2009: 78).
Guru bertanya peserta didik menjawab, atau peserta didik bertanya guru
30
menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik
secara langsung antara guru dan peserta didik. Peserta didik yang biasanya
pengajaran adalah suatu metode mengajar yang dibuat oleh John Dewey yaitu
metode masalah (The Problem Method); Ahli lain misalnya Dr. Lester D.
Crow dan Dr. Alice Crow dalam buku mereka yang berjudul “Human
31
pencapaian tujuan pengajaran (Karo-karo, 1979: 45). Metode pemecahan
masalah (problem solving) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga
h. Metode Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
32
Psikodrama biasanya digunakan untuk terapi, yaitu menemukan konsep diri,
33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran yang baik dan tepat adalah model pembelajaran yang
diterapkan pada pembelajaran bahan kajian atau pokok bahasan atau sub
pokok bahasan tertentu dengan menggunakan waktu dan dana yang tak begitu
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
pada pandangan tenang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
B. Saran
agar siswa juga dapat mengikuti pembelajaran dengan ceria, maka harus
digunakan metode, model dan pendekatan yang juga dapat dipahami oleh
siswa
34