Anda di halaman 1dari 6

KONTRAK

PENYEDIA BARANG/JASA PEKERJAAN


PEMBANGUNAN 1 (SATU) UNIT GUDANG PEMIPIL JAGUNG KAPASITAS 6.000 TON DAN
PRASARANANYA.
DI DESA BUNGKUTOKO KECAMATAN ABELI KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
ANTARA
PT. MARWAN BERSAUDARA SUKSES
DENGAN
PT. ADI KARYA SERIBUHASTA

Nomor : ...... / SPK – GPJ / MBS / IX / 2019


Proyek : PEMBANGUNAN GUDANG PEMIPIL JAGUNG
Lokasi : .........................................

Pada hari ini ......................... tanggal ........................... bulan Oktober tahun Dua Ribu Sembilan Belas oleh dan
antara …………………………………………………………………………………………………………………………….

1. PT. MARWAN BERSAUDARA SUKSES dalam hal ini diwakili oleh ANTON SUSENO jabatan direktur
berdasarkan Akte Pendirian Perusahaan Nomor : 19 tanggal 19 Oktober 2016 yang dibuat oleh Achmad Kiki
Said S.H M.Kn, bertindak untuk dan atas nama PT. MARWAN BERSAUDARA SUKSES berkedududkan di
Gedung Kinanti Building 2 Floor Unit 105 Central Epiccentrum Road 03 Karet Kuningan Setiabudi South
Jakarta Indonesia, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. PT. ADI KARYA SERIBUHASTA dalam hal ini diwakili oleh MELIESER PONGTANDI jabatan direktur
berdasarkan Akte Pendirian Perusahaan Nomor : 555 tanggal 22 Maret 2016 yang dibuat oleh A. Widya Arung
Raya S.H M.Kn, bertindak untuk dan atas nama PT. ADI KARYA SERIBU HASTA berkedududkan Kota Kendari
jalan Y. Wayong By Pass No. 90, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan perjajian kerja sama pekerjaaan “Dinding Penahan Tanah dan
Pagar Sementara” dengan ketentuan dan syarat yang diatur dalam pasal-pasal di bawah ini :

PASAL I
OBYEK KONTRAK
1. PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA
menyatakan menerima pekerjaan yang diberikan PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan
Pekerjaan Pembangunan 1 (satu) Unit Gudang Pemipil Jagung Kapasitas 6000 Ton dan
Prasarananya di Desa Bungkutoko, Kecamatan Abeli, Kota Kendari.
2. Pekerjaan Pembangunan 1 (satu) Unit Gudang Pemipil Jagung Kapasitas 6000 Ton dan
Prasarananya yang dilaksanakan PIHAK KEDUA mencakup:
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah dan Pondasi
c. Pekerjaan beton lantai 1
d. Pekerjaan Beton Lantai 2
e. Pekerjaan Struktur Baja Rangka Utama
f. Pekerjaan Atap
g. Pekerjaan Dindiding
h. Pekerjaan Kusen dan Tangga Besi
i. Pekerjaan Plafond
j. Pekerjaan Pengecetan
k. Pekerjaan Sanitasi dan Instalasi
3. Spesifikasi pekerjaan yang dimaksud sesuai ayat 1 tersebut terlampir dalam RAB yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dalam Kontrak ini
4. Setiap penyelesaian Tahapan pekerjaan harus disertai dengan berita acara dan dokumentasi oleh pihak
pengawas.

PASAL II
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan tersebut dalam pasal 1, surat Perjanjian ini harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas dasar referensi
sebagaimana tersebut dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini yang
terdiri dari :
1. Gambar Prarencana termasuk gambar-gambar detail .
2. Spesifikasi Alat yang dipakai (Terlampir).
PASAL III
D I R E K S I/PENGAWAS
1. Direksi/Pengawas terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam Surat Perjanjian ini dilakukan oleh pihak
yang di tunjuk oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL IV
BAHAN-BAHAN DAN PERALATAN KERJA
1. Peralatan kerja dan segala sesuatunya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut disediakan
oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA berhak menolak peralatan kerja yang disediakan oleh PIHAK KEDUA, jika kualitasnya tidak
memenuhi persyaratan.
PASAL V
TENAGA KERJA DAN UPAH
1. Agar pekerjaan pembangunan dapat berjalan seperti yang direncanakan, PIHAK KEDUA wajib untuk
menyediakan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup dan mempunyai keahlian serta keterampilan yang baik.
2. Semua upah tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan pemborongan tersebut ditanggung oleh sepenuhnya
oleh PIHAK KEDUA.

PASAL VI
HARGA/NILAI PEKERJAAN
1. Harga/Nilai pekerjaan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 1 dalam kontrak ini didasarkan atas system
Harga Total Tetap (Lumpsum).
2. Harga nilai pekerjaan adalah sebesar Rp. 6.000.000.000,- (Enam Milyar Rupiah) dengan rincian
sebagaimana tertuang dalam Daftar Kuantitas & Harga/ Bill Of Quantity dan telah mencakup segala
kemungkinan berdasarkan pengamatan lapangan dan kemungkinan-kemungungkinan lainnya yang
disyaratkan untuk kesempurnaan pekerjaan.
3. Harga tersebut harga pasti dan tetap, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan mengajukan tuntutan tambahan
biaya akibat terjadinya kenaikan harga akibat kenaikan bahan bangunan atau material (eskalasi harga),
kecuali apabila terdapat pekerjaan tambah atas instruksi tertulis dari PIHAK PERTAMA.
4. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA. Tidak termaksud pajak-pajak lain
yang harus dibayarkan oleh PIHAK KEDUA.
PASAL VII
SISTEM PEMBAYARAN
Pembayaran harga/nilai pekerjaan sebagaimana yang dimaksud Pasal 2 Kontrak ini dilakukan secara bertahap
dengan rincian sebagai berikut:
1. Pembayar tahap I (pertama) sebesar Rp. 1.800.000.000,- (Satu Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah) atau 30%
dari harga borongan, dibayar kepada PIHAK KEDUA setelah prestasi pekerjaan mencapai nilai : 35% yang
dituangkan dalam Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan yang dibuat oleh PIHAK PERTAMA.
2. Pembayar tahap II (kedua) sebesar Rp. 1.200.000.000,- (Satu Milyar Dua Ratus Juta Rupiah) atau 20% dari
harga borongan, dibayar kepada PIHAK KEDUA setelah prestasi pekerjaan mencapai nilai : 65% yang
dituangkan dalam Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan yang dibuat oleh PIHAK PERTAMA.
3. Pembayar tahap III (ketiga) sebesar Rp. 1.800.000.000,- (Satu Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah) atau 30% dari
harga borongan, dibayar kepada PIHAK KEDUA setelah prestasi pekerjaan mencapai nilai : 100% yang
dituangkan dalam Berita Acara Persetujuan Kemajuan Pekerjaan (Serah Terima pertama) yang dibuat oleh
PIHAK PERTAMA.
4. Pembayar tahap IV (keempat) sebesar Rp. 1.200.000.000,- (Satu Milyar Dua Ratus Juta Rupiah) atau 20% dari
harga borongan, dibayar kepada PIHAK KEDUA setelah selesai masa pemeliharaan sesuai dengan Pasal 10
kontrak ini dan dituangkan dalam Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan yang dibuat oleh PIHAK
PERTAMA.
5. Tahap-tahap pembayaran tersebut diatas dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA melalui
bendahara PT. Marwan Bersaudara Sukses.
6. Pembayaran tahap I (pertama) oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilaksanakan apabila :
a. Kontrak Kerja sudah ditanda tangani oleh PARA PIHAK
b. Jaminan pelaksanaan sudah diserahkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
c. Precedence Diagram Metodh atau Jadwal Pelaksanaan pekerjaan telah disetujui.
d. Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) dan Asuransi Resiko (CAR) telah dipenuhi oleh PIHAK KEDUA
e. Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan telah ditanda tangani oleh Pengawas Teknis yang ditunjuk
oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL VIII
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan adalah 90 (Sembilan puluh) hari kalender, terhitung sejak
dikeluarkannya tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.
2. Pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus sudah mulai selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak
dikeluarkannya tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.
3. Pekerjaan yang dimaksud dalam pasal (1) harus sudah selesai dan diserahkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan dituagkan dalam Berita Acara Serah Terima I
(Pertama) Hasil Perkerjaan.
4. Berita Acara Serah Terima I (Pertama) Hasil Perkerjaan dibuat setelah terbitnya pernyataan fisik selesai 100%
PASAL IX
PELAKSANA PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA akan menunjuk seorang tenaga ahli sebagai Pimpinan Pelaksana pekerjaan pemborongan yang
mempunyai wewenang penuh/kuasa penuh, untuk mewakili PIHAK KEDUA.

PASAL X
MASA PEMELIHARAAN
1. Masa pemeliharaan ditetapkan selama 30 (Tiga puluh) hari kalender setelah pekerjaan selesai. Untuk semua
Pekerjaan tersebut terhitung mulai tanggal pekerjaan selesai 100 % (serah terima pekerjaan) dan dapat
diterima oleh PIHAK PERTAMA dalam keadaan baik yang dibuktikan dalam berita acara.
2. Untuk pekerjaan karena kerusakan yang terjadi dalam pemeliharaan dan bukan disebabkan Force Majeure,
maka pekerjaan tersebut wajib dikerjakan dan semua biaya yang dikeluarkan ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
PASAL XI
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. PIHAK KEDUA dibebaskan dari tanggung jawab atas kerugian atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan
yang telah ditetapkan, apabila terjadi keadaan memaksa (force majeure).
2. Keadaan memaksa (force majeure) yang dimaksud ayat 1 pasal ini adalah :
 Bencana alam seperti : Gempa Bumi, Angin Topan, Tanah Longsor, Banjir, Kerusuhan, Teror, Perang
yang dapat mengakibatkan kerusakan dan terlambatnya pelaksanaan Pekerjaan.
 Adanya pemogokan buruh yang bukan disebabkan oleh kesalahan pemborong.
3. Bila terjadi force majeure PIHAK KEDUA harus secepatnya memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA selambat-lambatnya 1 x 24 jam setelah kejadian .
4. Dalam hal ada pemberitahuan force majeure, maka selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam PIHAK
PERTAMA harus memberikan jawabannya.
5. Apabila PIHAK PERTAMA selama waktu yang ditentukan dalam pasal 12 ayat 4 diatas belum memberikan
jawaban berarti force majeure dapat diterima.
PASAL XII
DENDA SANKSI-SANKSI DAN PEMUTUSAN KONTRAK
1. Kecuali karena keadaan force majeure seperti tersebut dalam pasal 12 ayat 1 dan 2, pekerjaan tidak dapat
diselesaikan sesuai dengan waktunya, maka PIHAK KEDUA dikenakan Denda .
2. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan atau membatalkan kontrak secara sepihak maka PIHAK KEDUA
wajib mengembalikan uang yang sudah diterima dari PIHAK PERTAMA.
3. Apabila PIHAK KEDUA lalai dalam mencapai progress pekerjaan yang diakibatkan keterlambatan atau
meninggalkan pekerjaan maka PIHAK PERTAMA berhak menentukan progress pekerjaan yang dicapai oleh
PIHAK KEDUA berdasarkan kwalitas pekerjaan dan harga yang dibayarkan dihitung dari 50% dari harga
terpasang.
4. Apabila PIHAK KEDUA meninggalkan pekerjaan atau menterbengkalaikan pekerjaan maka dapat dilakukan
dengan musyawarah. Apabila tidak maka PIHAK PERTAMA berhak melaporkan ke pihak yang berwajib baik
perdata maupun pidana pengadilan Negeri Kendari.
PASAL XIII
RESIKO
Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA musnah, rusak, tidak memenuhi spesifikasi teknik atau tidak rapih dengan cara
apapun sebelum diserahkan kepada PIHAK PERTAMA, kecuali keadaan force majeure, maka PIHAK KEDUA
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerugian yang timbul, kecuali PIHAK PERTAMA telah lalai menerima
hasil pekerjaan dari PIHAK KEDUA tersebut.
PASAL XIV
PEKERJAAN TAMBAH, KURANG DAN BERITA ACARA SERAH TERIMA

1. Pekerjaan tambah/kurang hanya boleh dikerjakan atas perintah secara tertulis dari PIHAK PERTAMA, yang
harganya didasarkan atas penawaran dari PIHAK KEDUA, yang dilampirkan dalam surat perjanjian.
2. Jika harga pekerjaan tambah belum tercantum dalam harga penawaran, maka PIHAK KEDUA mengajukan
harga pekerjaan tambah tersebut yang telah disetujui PIHAK PERTAMA dan pembayaran akan dibayarkan
oleh PIHAK PERTAMA pada saat termin pembayaran berikutnya.
3. Yang dimaksud dengan pekerjaan tambah / kurang, dalam ayat 1 pasal ini, adalah segala perubahan
pekerjaan diluar harga penawaran yang dilampirkan dalam Surat Perjanjian.
4. Jika PIHAK PERTAMA berkehendak untuk mengganti salah satu atau beberapa material dari setiap
pekerjaan, maka material tersebut dikenakan jasa sesuai dengan jasa pemborong yang telah diajukan oleh
PIHAK KEDUA yaitu sebesar 10% (sepuluh persen).
5. Biaya pekerjaan tambah akan dituangkan dalam ADDENDUM kontrak sebelum pekerjaan selesai. Biaya
pekerjaan kurang akan dituangkan dalam ADDENDUM kontrak dan diperhitungkan pada akhir pekerjaan.
6. Dengan adanya pekerjaan tambah kurang yang mempengaruhi kegiatan kerja dari PIHAK KEDUA, maka
waktu pelaksanaan dengan sendirinya akan bertambah dengan sendirinya meskipun PIHAK KEDUA tidak
mengajukan permintaan penambahan waktu pelaksanaan.
7. Jika terjadi keadaan darurat seperti keterleambatan yang disebabkan oleh pihak lain, cuaca, maupun kedaan
tempat lokasi pekerjaan, PIHAK KEDUA boleh melakukan permintaan penambahan waktu kerja dengan
kompensasi pergantian keterlambatan waktu kerja yang disebabkan oleh factor-faktor penyebab
keterlambatan tersebut.
8. Atas dasar permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA mengadakan penelitian apakah
pekerjaan telah selesai dan apakah telah sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan dalam Surat Perjanjian
ini.
9. Penyerahan pekerjaan yang telah selesai dinyatakan dalam suatu Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
yang dibuat oleh PIHAK KEDUA dan disahkan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL XV
LOKASI PEKERJAAN
Pekerjaan yang akan dilakukan oleh PIHAK KEDUA di ..................................................., Provinsi Sulawesi
Tenggara
PASAL XVI
PENGAMANAN TEMPAT KERJA DAN TENAGA KERJA
1. PIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab atas keamanan tempat dan tenaga kerja selama pekerjaan
berlangsung.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas penyediaan sarana untuk menjaga keselamatan tenaga kerjanya,
guna menghindari bahaya yang mungkin terjadi pada saat melaksanakan pekerjaan.
3. Jika terjadi kecelakaan pada saat melaksanakan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA diwajibkan memberikan
pertolongan kepada korban dan segala biaya yang dikeluarkan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA
PASAL XVII
PERSELISIHAN
1. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan ini terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat antara kedua belah
pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat antara kedua belah pihak.
2. Perselisihan dibidang teknik akan diselesaikan melalui suatu Panitia Arbitrase, yang akan terdiri dari seorang
anggota yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA, seorang yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA dan seorang yang
Netral sebagai ketua merangkap anggota yang disetujui oleh kedua belah pihak.
3. Seandainya masih belum juga tercapai penyelesaian lewat Panitia Arbitrase tersebut, maka akan dilanjutkan
melalui prosedur Hukum yang berlaku.
4. Semua biaya penyelesaian perselisihan yang terjadi, menjadi tanggung jawab kedua belah pihak.

PASAL XVIII
PENUTUP
1. Hal-hal lain yang belum ditetapkan dalam Surat Perjanjian ini, akan ditentukan kemudian atas persetujuan
kedua belah pihak.
2. Demikian Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai cukup yang mempunyai
kekuatan hukum yang sama yang dipegang oleh masing-masing pihak dan berlaku sejak ditanda tangani Surat
Perjanjian ini.
3. Kedua belah pihak beritikad baik untuk melaksanakan Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan ini sesuai
dengan isinya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(....................................) (.....................................)
Direktur Kontraktor

Anda mungkin juga menyukai