Anda di halaman 1dari 5

Apa itu penyakit ginjal kronis?

Penyakit ginjal kronis termasuk kondisi yang merusak ginjal dan menurunkan kemampuan
mereka untuk menjaga Anda tetap sehat dengan melakukan pekerjaan yang
seharusnya. Jika penyakit ginjal memburuk, kotoran dapat menumpuk tinggi dalam darah
dan membuat Anda sakit. Anda dapat mengembangkan komplikasi seperti tekanan darah
tinggi, anemia, tulang lemah, kesehatan gizi buruk dan kerusakan saraf. Penyakit ginjal juga
meningkatkan risiko Anda memiliki penyakit jantung dan pembuluh darah. Masalah-masalah
ini dapat terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang panjang.

Penyakit ginjal kronis dapat disebabkan oleh diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan
lainnya. Deteksi dan pengobatan dini sering dapat menjaga penyakit ginjal kronis agar tidak
semakin buruk. Ketika terjadi penyakit ginjal, mungkin akhirnya nanti bisa menyebabkan
gagal ginjal, yang memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal agar bisa bertahan hidup.

Berbagai fakta tentang penyakit ginjal kronis


 Deteksi dini dapat membantu mencegah perkembangan penyakit ginjal hingga gagal ginjal.
 Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian bagi semua orang dengan penyakit
ginjal kronis.
 Laju filtrasi glomerulus (GFR) adalah estimasi terbaik dari fungsi ginjal.
 Hipertensi menyebabkan penyakit ginjal kronis dan penyakit ginjal kronis menyebabkan
hipertensi.
 Proteinuria persisten (protein dalam urin) menandakan adanya penyakit ginjal kronis.
 Kelompok risiko tinggi termasuk mereka dengan diabetes, hipertensi dan riwayat keluarga
gagal ginjal.
 Ras Afrika, Hispanik, Kepulauan Pasifik, Indian, dan orang lanjut usia berisiko tinggi
terhadap penyakit ini.
 Dua tes sederhana dapat mendeteksi penyakit ginjal kronis: tekanan darah, albumin urine
dan kreatinin serum.

Apa yang menyebabkan penyakit ginjal kronis?


Dua penyebab utama dari penyakit ginjal kronis diabetes dan tekanan darah tinggi, yang
bertanggung jawab pada 2/3 kasus. Diabetes terjadi ketika gula darah Anda terlalu tinggi,
menyebabkan kerusakan pada banyak organ dalam tubuh Anda, termasuk ginjal dan
jantung, serta pembuluh darah, saraf dan mata. Tekanan darah tinggi, atau hipertensi,
terjadi ketika tekanan darah Anda terhadap dinding pembuluh darah meningkat. Jika tidak
terkontrol, atau kurang terkontrol, tekanan darah tinggi bisa menjadi penyebab utama
serangan jantung, stroke dan penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis juga dapat
menyebabkan tekanan darah tinggi.

Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal adalah:

 Glomerulonefritis, sekelompok penyakit yang menyebabkan peradangan dan kerusakan


pada unit penyaringan ginjal. Gangguan ini adalah jenis ketiga yang paling umum dari
penyakit ginjal.
 Penyakit turunan, seperti penyakit ginjal polikistik, yang menyebabkan kista besar
terbentuk di ginjal dan merusak jaringan di sekitarnya.
 Malformasi yang terjadi saat bayi berkembang di dalam rahim ibunya. Misalnya,
penyempitan dapat terjadi dan mencegah aliran normal urin serta menyebabkan urin
mengalir kembali ke ginjal. Hal ini menyebabkan infeksi dan dapat merusak ginjal.
 Lupus dan penyakit lain yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
 Penghalang yang disebabkan oleh masalah seperti batu ginjal, tumor atau pembesaran
kelenjar prostat pada pria.
 Infeksi saluran kencing berulang.

Apa saja gejala penyakit ginjal kronis?


Kebanyakan orang mungkin tidak memiliki gejala yang parah hingga penyakit ginjal
mereka berkembang lebih parah. Namun, Anda mungkin akan menyadari beberapa
hal berikut:
 merasa lebih lelah dan memiliki lebih sedikit energi
 memiliki kesulitan dalam berkonsentrasi
 memiliki nafsu makan yang buruk
 mengalami kesulitan tidur
 mengalami kram otot di malam hari
 pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki
 bengkak di sekitar mata Anda, terutama di pagi hari
 memiliki kulit kering, gatal
 lebih sering buang air kecil, terutama pada malam hari.

Siapapun bisa terkena penyakit ginjal kronis pada usia berapa pun. Namun, beberapa orang
lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit ginjal. Anda mungkin memiliki risiko tinggi
untuk penyakit ginjal jika Anda:

 memiliki diabetes
 memiliki tekanan darah tinggi
 memiliki riwayat keluarga gagal ginjal
 usia lebih tua
 termasuk kelompok populasi yang memiliki tingkat tinggi diabetes atau tekanan darah tinggi,
seperti ras Afrika, Hispanik, Asia, Kepulauan Pasifik, dan Indian.

Apa yang terjadi jika hasil tes saya menunjukkan saya mungkin memiliki
penyakit ginjal kronis?
Dokter Anda akan menentukan diagnosis dan memeriksa fungsi ginjal Anda untuk
membantu merencanakan pengobatan Anda. Dokter mungkin melakukan hal berikut:

 Menghitung Laju Filtrasi Glomerular (GFR) Anda, yang merupakan cara terbaik untuk
mengetahui berapa banyak fungsi ginjal yang Anda miliki. Anda tidak perlu melakukan tes
lain untuk mengetahui GFR Anda. Dokter Anda dapat menghitung dari kreatinin pada darah
Anda, usia, ras, jenis kelamin dan faktor lainnya. GFR Anda memberitahu dokter tingkat
penyakit ginjal Anda dan membantu dokter merencanakan perawatan Anda.
 Meakukan USG atau CT scan untuk mendapatkan gambaran dari ginjal dan saluran
kemih. Ini akan memberi tahu dokter apakah ginjal terlalu besar atau terlalu kecil, apakah
Anda memiliki masalah seperti batu ginjal atau tumor, dan apakah ada masalah dalam
struktur ginjal dan saluran kemih.
 Melakukan biopsi ginjal, yang dilakukan dalam beberapa kasus untuk memeriksa jenis
tertentu penyakit ginjal, melihat berapa banyak kerusakan ginjal yang telah terjadi dan
membantu rencana pengobatan. Untuk melakukan biopsi, dokter mengangkat potongan-
potongan kecil jaringan ginjal dan memeriksanya di bawah mikroskop.
Ciri-Ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal dan
Pengobatannya

Penyakit ginjal ada bermacam-macam jenisnya, namun yang paling umum dan
dibahas di sini yaitu penyakit ginjal kronis. Dilihat dari perjalanan penyakitnya, sakit
ginjal kronis berkembang dari stadium awal hingga stadium lanjut. Di setiap
stadiumnya terdapat tanda dan gejala yang dapat diamati.
Namun, sakit ginjal kronis mendapat julukan penyakit tenang, karena ciri-ciri dan
gejalanya begitu samar. Ya, ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal sering tak disadari
oleh pengidapnya lantaran gejalanya begitu ringan dan samar-samar.
Padahal ketika penyakit ini terdeteksi sejak awal, penanganannya akan lebih mudah.
Perlu diketahui bahwa ada 5 stadium untuk penyakit ginjal kronis, yaitu: Stadium 1,
2, 3A dan 3B, 4, dan 5. Pengelompokan stadium ini, didasarkan pada
tingkat kerusakan fungsi ginjal yang dibuktikan melalui pemeriksaan GFR atau LFG
(laju filtrasi glomerulus).
Penyakit Ginjal KronisKehilangan Fungsi Ginjal GFR
Stadium 1 minimal 90–120
Stadium 2 ringan sampai sedang 60–89
Stadium 3 sedang sampai berat 30-59
Stadium 4 berat 16–29
Stadium 5 Gagal ginjal, perlu dialisis atau transplantasi15 atau kurang

Jika dilihat dari tanda dan gejalanya, maka kita tidak bisa mendapati adanya ciri-ciri
penyakit ginjal stadium awal 1 dan 2. Di sinilah kebanyakan dari kita tidak menyadari
bahwa ginjal mulai mengalami masalah. Gejala mulai muncul pada saat memasuki
stadium 3, ketika fungsi ginjal mengalami penurunan derajat sedang hingga berat.
Stadium 3 dibagi menjadi dua berdasarkan GFR-nya; stadium 3A adalah 45-59 mL /
menit, sedangkan untuk stadium 3B adalah 30-44 mL / menit. Karena fungsi ginjal
menurun, produk limbah dapat menumpuk di dalam darah yang menyebabkan
kondisi yang dikenal sebagai “uremia.”
Seseorang yang berada di stadium 3 ini lebih berisiko mengembangkan
komplikasi penyakit ginjal seperti tekanan darah tinggi, anemia (kekurangan sel
darah merah) dan / atau penyakit tulang.
Adapun ciri-ciri penyakit ginjal stadium awal ini diantaranya:
1. Mudah Lelah
Ginjal melakukan fungsi penting tubuh seperti mengatur kandungan asam, kalium,
dan kandungan garam. Penghapusan kotoran juga merupakan fungsi dari ginjal
bersama dengan memproduksi vitamin D dan menyeimbangkan cairan tubuh. Ginjal
juga menghasilkan hormon yang merangsang pembentukan sel-sel darah merah.
Ketika fungsi ginjal ini mulai terganggu, maka tubuh pun akan mudah lelah dan
lemas tidak seperti biasanya. Meskipun rasa lemah itu sering kali tidak terasa,
terutama pada stadium awal.
2. Perubahan dalam buang air kecil
Biasanya tanda yang paling jelas dari gangguan ginjal adalah perubahan kebiasaan
buang air kecil. Produksi urin adalah fungsi ginjal yang utama dan karena itu, ketika
ada perubahan besar seperti: urin lebih sedikit, buang air kecil lebih sering,
perubahan warna, urin berbusa, bau, rasa sakit saat berkemih, atau darah dalam
urin, semua bisa menunjukkan adanya masalah pada ginjal.
3. Protein dalam Urine
Kerusakan ginjal akan menyebabkan protein dari darah bocor ke dalam urin,
bersama dengan sel-sel darah. Kebocoran bisa terjadi sangat minimal sehingga
tidak menimbulkan gejala berarti, namun jika berat dapat
menyebabkan edema atau pembengkakan pada tubuh.
Oleh sebab itu, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tahunan, terutama pada
orang yang memiliki faktor lain yang dapat berkontribusi pada penyakit ginjal
seperti diabetes.
Baca: Sindrom Nefrotik, si Ginjal Bocor
4. Retensi Cairan (Edema)
Dampak dari bocornya protein darah, menyebabkan cairan dalam pembuluh darah
tidak dapat dipertahankan. Sebagian cairan merembes ke luar dari pembuluh darahh
dan masuk ke dalam jaringan. Akibatnya, terjadilah pembengkakan, yang paling
sering pada kaki, perut, dan paru-paru yang menyebabkan sesak nafas (terutama
pada stadium lanjut).
5. Nyeri Punggung bawah
Rasa sakit dari ginjal dapat dirasakan sebagai nyeri punggung bawah, tepatnya di
bawah tulang rusuk, atau bahkan menjalar sampai ke perut. Gejala lain yang harus
diperhatikan selain sakit punggung bawah adalah: perubahan rasa makanan, rasa
metalik di mulut, kehilangan nafsu makan, kesulitan untuk berpikir jernih, pusing,
sakit kepala, kelelahan, dan kulit gatal atau ruam.
Ingat, penyakit ginjal seringkali terdeteksi ketika kondisinya sudah lanjut dan menjadi
sulit ditangani. Padahal jika terdeteksi pada stadium awal, maka hasil
penanganannya akan jauh lebih baik.
Oleh sebab itu, jangan remehkan setiap gejala dan ciri-ciri penyakit ginjal stadium
awal di atas, dan jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan secara rutin.
Terutama bagi Anda yang berisiko tinggi, seperti pengidap diabetes, darah tinggi,
dan lansia.
Bagaimana Memastikannya?
Selain melihat pengukuran GFR dan mengamati gejalanya, ada cara lain yang
dilakukan untuk menentukan diagnosis status penyakit ginjal, yakni dengan
pemeriksaan sebagai berikut:
 Ureum - Kreatinin, kadanya lebih tinggi dari kadar normal dalam darah
 Darah atau protein dalam urin
 Bukti kerusakan ginjal pada MRI, CT scan, ultrasound atau kontras X-ray
 Riwayat keluarga penyakit ginjal polikistik (PKD)
Bagaimana Mengobati Penyakit Ginjal Stadium Awal?
1. Makan makanan sehat
 Sertakan berbagai biji-bijian, buah-buahan segar dan sayuran.
 Pilih diet yang rendah lemak jenuh dan kolesterol.
 Batasi asupan makanan olahan dan makanan tinggi gula dan garam natrium.
 Pilih dan siapkan makanan yang rendah garam.
 Bidik berat badan yang sehat, konsumsi kalori yang cukup dan sertakan aktivitas
fisik setiap hari.
 Jaga asupan protein dalam tingkat yang sehat, seperti yang direkomendasikan oleh
dokter Anda.
 Konsumsi vitamin dan mineral seperti yang direkomendasikan oleh dokter.
2. Jaga tekanan darah pada tingkat yang sehat.
 125/75 untuk mereka yang menderita diabetes
 130/85 untuk non-diabetes dan non-proteinuria
 125/75 untuk non-diabetes dengan proteinuria
3. Jaga gula darah atau diabetes agar terkendali.
4. Lakukan pemeriksaan rutin dengan dokter dan sertakan tes kreatinin serum
untuk mengukur GFR.
5. Minum obat sesuai resep dokter.
6. Berolahraga secara teratur.
7. Berhentilah merokok.

Anda mungkin juga menyukai