Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi adalah fenomena dimana batasan - batasan antar negara seakan memudar karena
terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek kehidupan,khususnya di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.Dengan terjadinya perkembangan berbagai aspek kehidupan
khususnya di bidang iptek maka manusia dapat pergi dan berpindah ke berbagai negara
dengan lebih mudah serta mendapatkan berbagai informasi yang ada dan yang terjadi di
dunia. Ketika globalisasi tidak disikapi dengan cepat dan tepat maka hal ini akan mengancam
eksistensi kita sebagai sebuah bangsa. Globalisasi adalah tantangan bangsa ini yang bermula
dari luar, sedangkan pluralisme sebagai tantangan dari dalam yang jika tidak disikapi secara
bijak tentu berpotensi menjadi masalah yang bisa meledak suatu saat nanti. Berhasil atau
tidaknya kita menjawab tantangan keterbukaan zaman itu tergantung dari bagaimana kita
memaknai dan menempatkan Pancasila dalam berpikir dan bertindak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa dampak positif dan negatif globalisasi bagi bangsa Indonesia?


2. Bagaimana peran Pancasila bagi bangsa Indonesia di era globalisasi?

C. Tujuan
1. Mengetahui dampak positif dan negatif globalisasi bagi bangsa Indonesia.
2. Mengetahui peran Pancasila bagi bangsa Indonesia di era globalisasi.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengaruh Globalisasi pada Bangsa Indonesia


Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal
batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari pikiran yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai
pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi patokan bagi bangsa - bangsa di seluruh
dunia. Sebagai suatu proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi
antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dilihat dari dimensi ruang akan
semakin dipersempit dan dari dimensi waktu semakin dipersingkat dalam berinteraksi dan
berkomunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan. Teknologi informasi
dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini,
perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan
kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita
hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh besar bagi
kehidupan suatu negara termasuk negara kita Indonesia. Pengaruh tersebut dibagi menjadi
dua yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.

B. Pengaruh positif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia.


1. Dari aspek globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan
demokratis, karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara. Jika pemerintahan
dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentun akan mendapat tanggapan positif
dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa jati diri terhadap negara menjadi
meningkat dan kepercayaan masyarakat akan mendukung yang dilakukan oleh
pemerintahan.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja yang banyak dan devisa suatu negara. Maka akan meningkatkan
kehidupan ekonomi bangsa yang dapat menunjang kehidupan nasional dan akan
mengurangi kehidupan miskin.

2
3. Dari aspek globalisasi sosial budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti
etos kerja yang tinggi, disiplin serta Iptek dari negara lain yang sudah maju untuk
memajukan bangsa.Kita juga dapat bertukar ilmu pengetahuan tentang budaya suatu
bangsa.

C. Pengaruh negatif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia.


1. Aspek politik, Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa
liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal
tesebut terjadi akibatnya jati diri bangsa akan luntur dan mungkin bangsa kita akan
terpecah belah.
2. Aspek Globalisasi ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri (mainan, minuman, makanan, pakaian, dll)
membanjiri Indonesia. Hal inimenunjukan gejala berkurangnya jati diri bangsa.Selain
itu akan menghilangkan beberapa perusahaan kecil yang memang khusus
memproduksi produk dalam negeri.
3. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia dimana dilihat dari sopan santun mereka yang mulai berani kepada
orang tua, hidup metal, hidup bebas, dll. Mereka sangat mengagungkan gaya barat
yang sudah masuk ke bangsa kita dan semakin banyak yang cenderung meniru budaya
barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat
menimbulkan pertentangan yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. Serta
menambah angka pengangguran dan tingkat kemiskinan suatu bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian sesama warga.
Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan
bangsa. Padahal jati diri bangsa kita dahulu mengutamakan Gotong Royong, tapi kita
sering lihat sekarang contohnya saja di perumahan / komplek elit, mereka belum tentu
mengenal sesamanya. Dari hal tersebut saja sudah tercermin tidak adanya kepedulian,
karena jika tidak kenal maka tidak sayang.Dampak di atas akan perlahan - lahan
mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia, Akan tetapi secara keseluruhan aspek
dapat menimbulkanrasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau luntur.
Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat Indonesia secara global.

3
Apa yang ada di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita
untuk diterapkan di negara Indonesia. Padahal,bila dilaksanakan belum tentu sesuai
dengan jati diri bangsa Indonesia. Bila tidak dilaksanakan akan dianggap tidak
aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional,
ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

D. Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia di Era Globalisasi


Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjadi sebuah pedoman dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,berbagai tantangan dalam
menjalankan ideologi pancasila juga tidak mampu untuk menggantikankan pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia. Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang
bisa mengancam eksistensi kepribadian bangsa,dan kini mau tak mau,suka tak
suka,bangsa Indonesia berada di pusaran arus globalisasi dunia.tetapi harus diingat
bahwa bangsa dan negara Indonesia tak harus kehilangan jatidiri kendati hidup
ditengah-tengah pergaulan dunia.rakyat yang tumbuh di atas kepribadian bangsa asing
mungkin saja mendatangkan kemajuan,tetapi kemajuan tersebut akan membuat rakyat
tersebut menjadi asing dengan dirinya sendiri.mereka kehilangan jatidiri yang
sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila. Dalam arus
globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-batasan yang jelas antar setiap
bangsa, bangsa Indonesia harus membuka diri. Dalam pergaulan dunia yang kian
global, bangsa yang menutup diri rapat-rapat dari dunia luar bisa dipastikan akan
tertinggal oleh kemajuan zaman dan kemajuan bangsa-bangsa lain. Dalam era
globalisasi seperti saat ini bangsa Indonesia bukan hanya menyerap masuknya modal,
teknologi, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan, tetapi juga terbawa masuk nilai-nilai
sosial politik yang berasal dari kebudayaan bangsa lain.yang terpenting adalah
bagaimana bangsa dan rakyat Indonesia mampu menyaring agar hanya nilai-nilai
kebudayaan yang baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang terserap.
Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai apalagi merusak tata nilai budaya
nasional mesti ditolak dengan tegas. Kunci jawaban dari persoalan tersebut terletak
pada Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan bangsa
Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka nilai-nilai atau budaya
dari luar yang tidak baik akan tertolak dengan sendirinya.namun, persoalannya dalam
kondisi yang serba terbuka seperti saat ini bangsa dan rakyat Indonesia kini seakan-
akan tidak mengenal dirinya sendiri sehingga budaya atau nilai-nilai dari luar baik

4
yang sesuai maupun tidak sesuai terserap bulat-bulat.lihat saja sistem demokrasi yang
kini tengah berkembang di Tanah Air yang mengarah kepada faham liberalisme.
Padahal, negara Indonesia seperti ditegaskan dalam pidato Bung Karno di depan
Sidang Umum PBB menganut faham demokrasi Pancasila yang berasaskan gotong
royong, kekeluargaan, serta musyawarah dan mufakat.sistem politik yang
berkembang saat ini semakin menjauh dari sistem politik berdasarkan Pancasila yang
seharusnya dibangun dan diwujudkan rakyat dan bangsa Indonesia. Terlihat jelas
betapa demokrasi diartikan sebagai kebebasan tanpa batas. Hak asasi manusia (HAM)
dengan keliru diterjemahkan dengan boleh berbuat semaunya dan tak peduli apakah
merugikan atau mengganggu hak orang lain.budaya dari luar, khususnya faham
liberalisme, telah merubah sudut pandang dan jati diri bangsa dan rakyat Indonesia.

Pergeseran nilai dan tata hidup yang serba liberal memaksa bangsa dan rakyat
Indonesia hidup dalam ketidakpastian. Akibatnya, seperti terlihat saat ini, konstelasi
politik nasional serba tidak jelas. Para elite politik tampak hanya memikirkan
kepentingan dirinya dan kelompoknya semata. Dalam kondisi seperti itu sekali lagi
peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memegang peranan
penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang bisa diserap untuk
disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang
berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya,
setiap bangsa di dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri
kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan
pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman dalam memandang setiap
persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut.dalam pandangan
hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa.
Juga terkandung pikiran-pikiran terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud
kehidupan yang dicita-citakan. Pada akhirnya pandangan hidup bisa diterjemahkan
sebagai sebuah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa yang diyakini
kebenarannya serta menimbulkan tekad bagi bangsa yang bersangkutan untuk
mewujudkannya. Karena itu, dalam pergaulan kehidupan berbangsa dan bernegara,
bangsa Indonesia tidak bisa begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan
bangsa lain, tanpa menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan bangsa
Indonesia sendiri.

5
Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam
berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang
mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Globalisasi
merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di dunia,
baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi,
maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.

Globalisasi telah menjadi sifat alami kedua bagi Indonesia selama berabad-
abad. Sejak abad ke-7, jalinan rute perdagangan nusantara telah memompa barang,
sistem kepercayaan, dan populasi yang beraneka ragam masuk dan keluar dari negara
kepulauan tersebut, dari Persia kuno, kekaisaran China, dan negeri-negeri jauh
lainnya.

Globalisasi menjadi peluang bagi bangsa Indonesia untuk mampu


menyerapnya, terutama dalam hal yang tidak mengalami benturan dengan budaya
local dan nasional, maupun agama. Seperti budaya disiplin, kebersihan, tanggung
jawab, kerja keras, demokrasi, jujur, optimis, dan sebagainya.

Globalisasi dapat membawa dampak positif maupun dampak negative.


Masyarakat di Indonesia dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari arus
derasnya inovasi. Canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi, serta tatanan
ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas dapat mengakibatkan meningkatnya
efisiensi dan kompetitif yang tinggi di berbagai bidang kehidupan.

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, setiap negara dituntut untuk selalu
lebih maju mengikuti setiap perkembangan demi perkembangan, yang terkadang jauh
dari sebuah keteraturan. Pihak yang diuntungkan dalam situasi tersebut, tentunya
adalah negara-negara maju yang memiliki tingkat kemapanan dan kemampuan yang
jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang. Suka atau
tidak suka, mau ataupun tidak mau, bangsa Indonesia harus mengikuti. Apabila
Indonesia tidak mengikuti arus globalisasi, bisa jadi Indonesia menjadi negara
tertinggal dan mungkin disebut negara "primitive".

6
Sayangnya bangsa Indonesia terlambat menyadari kalau globalisasi
sebagaimana yang dipromosikan oleh kaum neoliberal sekarang ini adalah bentuk
baru kapitalisme. Atau dapat juga dikatakan, kalau imperialisme merupakan tahap
akhir dari perkembangan kapitalisme, maka globalisasi adalah tahap akhir dari
perkembangan imperialisme.

Indonesia percaya begitu saja pada wacana akademis yang mengatakan bahwa
globalisasi itu berbeda dengan imperialism, karena imperialisme didasarkan pada
dominasi dan eksploitasi, sedangkan globalisasi didasarkan pada prinsip saling
ketergantungan yang saling menguntungkan. Kita juga percaya bahwa gelombang
perdagangan yang bernama globalisasi tersebut pada akhirnya akan menggerakkan
negara dan bangsa menuju lautan kemakmuran pada tingkat yang belum pernah
dicapai.

Globalisasi telah memberikan tantangan baru yang mau tidak mau harus di
hadapi dan di sikapi oleh semua elemen masyarakat. Tantangan di era globalisasi
yang bisa mengancam eksistensi kepribadian bangsa, dan kini mau tak mau, suka tak
suka bangsa Indonesia berada di pusaran arus globalisasi dunia. Tetapi diingat bahwa
bangsa dan negara Indonesia tak mesti kehilangan jati diri, kendati hidup ditengah-
tengah pergaulan dunia.

Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian bangsa asing mungkin saja


mendatangkan kemajuan, tetapi kemajuan tersebut akan membuat rakyat tersebut
menjadi asing dengan dirinya sendiri. Mereka kehilangan jati diri yang sebenarnya
sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.

Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-batasan yang
jelas antar setiap bangsa Indonesia, rakyat dan bangsa Indonesia harus lebih bisa
membuka diri. Permasalahan yang paling utama dihadapi oleh Pancasila terutama
mengenai masalah penghayatan dan pengamalannya.

Era keterbukaan sudah mulai mengakar kuat di era globalisasi seperti sekarang
ini, sehingga identitas nasional adalah salah satu bagian mutlak yang harus dipegang
agar tidak hilang dan terbawa arus globalisasi. Untuk dapat mangatasi dampak-
dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari globalisasi tersebut, maka Pancasila

7
sebagai pandangan hidup dan dasar negara harus tetap menjadi pijakan dalam
bersikap karena Pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara dan ideologi nasional
bangsa Indonesia, memiliki posisi yang abadi di dalam jiwa bangsa Indonesia.

Peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memegang


peranan penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang bisa diserap untuk
disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang
berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya,
setiap bangsa di dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri
kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai.

Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman dalam


memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan
tersebut. Dalam pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan yang
dicita-citakan suatu bangsa. Juga terkandung pikiran-pikiran terdalam dan gagasan
suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dicita-citakan. Pada akhirnya
pandangan hidup bisa diterjemahkan sebagai sebuah kristalisasi dari nilai-nilai yang
dimiliki suatu bangsa yang diyakini kebenarannya serta menimbulkan tekad bagi
bangsa yang bersangkutan untuk mewujudkannya

Pancasila juga seharusnya benar-benar dipegang teguh oleh masyarakat


Indonesia sebagai pandangan hidup yang harus tetap menjadi pijakan dalam bersikap.
Kita sebagai warga bangsa Indonesia harus bisa meneladani nilai yang terkandung
dalam pancasila. Salah satunya yaitu nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
Pancasila sudah menerangkan bahwa kita harus sadar terhadap sikap dan perilaku
yang sesuai dengan nilai -- nilai moral dan hidup bersama.

Namun dibalik itu semua tak luput dari kesadaran dan intropeksi diri kita
masing-masing. Karena itu, dalam pergaulan kehidupan berbangsa dan bernegara,
bangsa Indonesia tidak bisa begitu saja mencontoh ataupun meniru model yang
dilakukan bangsa lain. Bangsa Indonesia harus menyesuaikan dengan pandangan
hidup dan kebutuhan bangsa Indonesia sendiri.

8
Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian bangsa asing mungkin saja
mendatangkan kemajuan, tetapi kemajuan tersebut akan membuat rakyat tersebut
menjadi asing dengan dirinya sendiri. Mereka kehilangan jati diri yang sebenarnya
sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.

Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-batasan yang jelas
antar setiap bangsa Indonesia, rakyat dan bangsa Indonesia harus lebih bisa membuka
diri. Permasalahan yang paling utama dihadapi oleh Pancasila terutama mengenai
masalah penghayatan dan pengamalannya.

Era keterbukaan sudah mulai mengakar kuat di era globalisasi seperti sekarang
ini, sehingga identitas nasional adalah salah satu bagian mutlak yang harus dipegang
agar tidak hilang dan terbawa arus globalisasi. Untuk dapat mangatasi dampak-
dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari globalisasi tersebut, maka Pancasila
sebagai pandangan hidup dan dasar negara harus tetap menjadi pijakan dalam
bersikap karena Pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara dan ideologi nasional
bangsa Indonesia, memiliki posisi yang abadi di dalam jiwa bangsa Indonesia.

Peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memegang


peranan penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang bisa diserap untuk
disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang
berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya,
setiap bangsa di dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri
kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai.

Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman dalam


memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan
tersebut. Dalam pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan yang
dicita-citakan suatu bangsa. Juga terkandung pikiran-pikiran terdalam dan gagasan
suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dicita-citakan. Pada akhirnya
pandangan hidup bisa diterjemahkan sebagai sebuah kristalisasi dari nilai-nilai yang
dimiliki suatu bangsa yang diyakini kebenarannya serta menimbulkan tekad bagi
bangsa yang bersangkutan untuk mewujudkannya.

9
Pancasila juga seharusnya benar-benar dipegang teguh oleh masyarakat
Indonesia sebagai pandangan hidup yang harus tetap menjadi pijakan dalam bersikap.
Kita sebagai warga bangsa Indonesia harus bisa meneladani nilai yang terkandung
dalam pancasila. Salah satunya yaitu nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
Pancasila sudah menerangkan bahwa kita harus sadar terhadap sikap dan perilaku
yang sesuai dengan nilai -- nilai moral dan hidup bersama.

Namun dibalik itu semua tak luput dari kesadaran dan intropeksi diri kita
masing-masing. Karena itu, dalam pergaulan kehidupan berbangsa dan bernegara,
bangsa Indonesia tidak bisa begitu saja mencontoh ataupun meniru model yang
dilakukan bangsa lain. Bangsa Indonesia harus menyesuaikan dengan pandangan
hidup dan kebutuhan bangsa Indonesia sendiri.

10
BAB 3

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi dalam dunia komunikasi saat ini telah terasa
begitu nyata. Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi membawa kita ke sebuah
era di mana kita dapat berkomunikasi dengan orang lain di belahan bumi mana pun,
kapan pun, secara seketika itu juga. Globalisasi membawa pengaruh positif bagi
kemajuan bangsa dan negara Indonesia.Namun,globalisasi juga membawa pengaruh
negatif. Dalam kondisi seperti itu Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar
negara memegang peranan penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang
bisa diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri.dengan begitu,
nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa
Indonesia.

B.SARAN

Dalam era globalisasi saat ini bangsa dan negara Indonesia tidak bisa
menghindari akan adanya tantangan globalisasi. Bagi bangsa Indonesia mari kita
serap hal-hal positif yang ada dalam era globalisasi ini seperti kemajuan
Iptek,mencontoh etos kerja,sikap kedisiplinan negara maju dll untuk memajukan
negara Indonesia.Dalam berperilaku mari kita tetap berpedoman pada nilai-niai luhur
yang ada dalam Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.dengan
menjadikan pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi globalisasi bangsa
Indonesia akan tetap bisa menjaga eksistensi dan jatidiri bangsa Indonesia.Tidak lupa
mari kita menjunjung rasa nasionalisme sebagai generasi penerus bangsa agar
persatuan Indonesia tetap terjaga.

11
DAFTAR PUSAKA

https://docplayer.info/31569954-Peran-pancasila-di-era-globalisasi-oleh.html

https://www.kompasiana.com/rafikurnia1301/5cfbc06a3ba7f77c1b765ef2/pancasila-dalam-
era-globalisasi?page=all

12

Anda mungkin juga menyukai