Anda di halaman 1dari 6

Satuan acara penyuluhan (SAP)

DM ULKUS

Di ruang Melati Rsud bangil

Disusun oleh kelompok 2

1. muhammad jayadi
2. Nurhalimatus
3. Sholeha
4. Riki pratama
5. Zainul mifta

PRODI S1 KEPERAWATAN
Stikes Hafsawati pesantren Zainul Hasan Genggong
PROBOLINGGO
2019
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
DM ULKUS

Hari/Tanggal : Selasa , 23 Juli 2019


Jam/Waktu : Pukul 09.00 WIB
Pokok Bahasan : DM
Sub Pokok Bahasan : DM ULKUS
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Penyuluh : Mahasiswa
Tempat : Ruang melati rsud bangil

I. TUJUAN

a. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )

Setelah dilakukan penyuluhan tentang DM ULKUS selama 20 menit


diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui pengertian penyebab,
tanda gejala dan pencegahan dm ulkus

b. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )


Setelah dilakukan penyuluhan tentang ASI eksklusif pasien dan keluarga
pasien mampu :
1. Menyebutkan pengertian DM ULKUS
2. Penyebab DM ULKUS
3. Tanda gejala DM ULKUS
4. Pencegahan DM ULKUS.

II. Materi

1. Pengertian DM ULKUS
2. Penyebab DM ULKUS
3. Tanda gejala DM ULKUS
4. Pencegahan DM ULKUS
III. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN

No Uraian Kegiatan Waktu


Kegiatan
Penyuluh Peserta
1. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Membalas salam 5 menit
pembuka 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Memberi respon
3. Menyampaikan tujuan
4. Kontrak waktu
2. Penyajian ( inti 1. Pengertian DM 1. Mendengarkan 10 menit
penjelasan ) ULKUS dengan penuh
2. Penyebab DM perhatian
ULKUS 2. Menanyakan hal
3. Tanda gejala DM yang belum jelas
ULKUS
4. Pencegahan DM
ULKUS
3. Penutup 1. Menanyakan kembali / 1. Sesi diskusi 5 menit
evaluasi 2. Menerima liflet
2. Memberi reward/pujian 3. Membalas salam
3. Membagi Pamflet
4. Memberikan salam
penutup

VI .METODE

1. Ceramah
2. Tanya Jawab

V. MEDIA

1. Leaflet
MATERI
ULKUS DIABETIK

1. Pengertian

Ulkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik Diabetes mellitus
berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan
setempat. Ulkus diabetika merupakan luka terbuka pada permukaan kulit karena adanya
komplikasi makroangiopati sehingga terjadi vaskuler insusifiensi dan neuropati, yang
lebih lanjut terdapat luka pada penderitayang sering tidak dirasakan, dan dapat
berkembang menjadi infeksi disebabkanoleh bakteri aerob maupun anaerob (Windharto,
2007).

2. penyebab

Ada beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya ulkus diabetik, yaitu:


1. Neuropati diabetik.
Adalah kelainan urat saraf akibat DM karena tinggi kadar dalam darah yang bisa
merusak urat saraf penderita dan menyebabkan hilang atau menurunnya rasa
nyeri pada kaki, sehingga apabila penderita mengalami trauma kadang-kadang
tidak terasa. Gejala-gejala neuropati: kesemutan, rasapanas (wedangan: bahasa
jawa), rasa tebal ditelapak kaki, kram, badan sakitsemua terutama malam hari.
2. Angiopati Diabetik (Penyempitan pembuluh darah) Pembuluh darah besar atau
kecil pada penderita DM mudah menyempit dan tersumbat oleh gumpalan darah.
Apabila sumbatan terjadi dipembuluh darah sedang/ besar pada tungkai maka
tungkai akan mudahmengalami gangren diabetik yaitu luka pada kaki yang
merah kehitaman danberbau busuk. Adapun angiopati menyebabkan asupan
nutrisi, oksigen sertaantibiotik terganggu sehingga menyebabkan kulit sulit
sembuh.
3. Infeksi , Infeksi sering merupakan komplikasi akibat berkurangnya aliran listrik
(neoropati) (Soeparman, 2011).

3.tanda gejala

Ulkus diabetikum akibat mikriangiopatik disebut juga ulkus panaswalaupun


nekrosis, daerah akral itu tampak merah dan terasa hangat olehperadangan dan biasanya
teraba pulsasi arteri dibagian distal. Prosesmikroangipati menyebabkan sumbatan
pembuluh darah, sedangkan secara akutemboli membrikan gejala klinis 5 P yaitu :
a. Pain (nyeri)
b. Paleness (kepucatan)
c. Paresthesia (kesemutan)
d. Pulselessness (denyut nadi hilang)
e. Paralysis (lumpuh)
Bila terjadi sumbatan kronik, akan timbul gambaran klinis menurut poladari fontaine :
a. Stadium I : asimptomatis atau gejala tidak khas (kesemutan)
b. Stadium II : terjadi klaudikasio intermiten
c. Stadium III : timbul nyeri saat istitrahatd.
Stadium IV : terjadinya kerusakan jaringan karena anoksia (ulkus) (Brunner& Suddart,
2012).

4.Pencegahan

1. Strategi Pencegahan
Fokus pada penanganan ulkus diabetikum adalah pencegahan terjadinya
luka. Strategi yang dapat dilakukan meliputi edukasi kepada pasien, perawatan
kulit, kuku dan kaki serta pengunaan alas kaki yang dapat melindungi. Pada
penderita dengan resiko rendah boleh menggunakan sepatu hanya saja sepatu yang
digunakan jangan sampai sempit atau sesak.Perawatan kuku yang dianjurkan pada
penderita Resiko tinggi adalah kuku harus dipotong secara tranversal untuk
mencegah kuku yang tumbuhkedalam dan merusak jaringan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Barbara. (2011), Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan proses
keperawatan),
2. Bandung.Brunner & Suddarth, (2010), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,
alih bahasa:Waluyo Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa.
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai