BST
BST
1. Latar belakang
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien perawat sering menemukan
permasalahan-permasalahan sehubungan dengan tindakan yang diberikan. Sebagai
jalan keluarnyadibutuhkan suatu pemecahan masalah yang membutuhkan
kemampuan yang cukup tinggi baik pengetahuan, sikap maupun keahlian. Salah satu
metode pemecahan masalah adalah dengan Bedside Teaching keperawatan.
2. Tujuan
1. Peserta didik mampu menguasai keterampilan prosedural.
2. Menumbuhkan sikap profesional.
3. Mempelajari perkembangan biologis/fisik.
4. Melakukan komunikasi dengan pengamatan langsung.
3. Peran
PA (perawat Asociate) dan PP (perawat Primer)
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
b. Menjelaskan masalah keperawatan utama
c. Menjelaskan intervensi yang belum dan sudah dilakukan
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil
4. Kegiatan
a. Persiapan
1) Menetapkan kasus minimal satu hari sebelum pelaksanaan Bedside Teaching
2) Memberikan informend consent kepada keluarga
b. Pelaksanaan Bedside Teaching
1) Penjelasan tentang klien oleh PP
Difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau
telah dilaksanakan yang menjadi prioritas
2) Pemberian justifikasi oleh PP atau perawat konsuler/karu tentang masalah
klien dan rencana tindakan
3) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ditetapkan
c. Pasca Bedside Teaching
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta cara
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
5. Tempat dan Waktu
Tempat : kelas III
Waktu : ±15 menit
6. Pengorganisasian
a. Pembimbing : Ns, Julia Fitrianingsih,S.Kep M.Kep
b. Perawat : Resli, S.Kep
7. Materi
Materi Bedside Teaching terlampir
8. Penutup
Demikian laporan hasil kegiatan Bedside Teaching keperawatan ini dibuat sebagai
gambaran kegiatan Bedside Teaching keperawatan dalam praktek Keperawatan
maternitas, semoga berguna bagi para pembaca dan untuk penyusunan selanjutnya.
A. Identitas
Nama : NY “S”
No. RM : 096003
Umur : 35 tahun
Status : Sudah menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : jl. Poeng
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Keluhan utama/keluhan utama : mual munta
Pencetus : sekresi hormon berlebihan
Rasio : daerah pencernaan
T : ketika pagi hari dan konsumsi makanan yang tidak di sukai
2. Riwayat keluhan utama : Klien mengatakan mual muntah ± 1 minggu,Klien
mengatakan apabila makan selalu muntah, Pusing (+), dan tidak nafsu makan.
C. Riwayat Obstertri
G2P1A0
D. Pemeriksaan Fisik
TTV
Tekanan Darah : 120/80 mmHg; Nadi : 80x/mnt; Suhu :36oC;
Pernapasan:22x/mnt
Sistem Pernapasan
Klien tidak sesak nafas, frekuensi nafas normal P : 22x/menit
1. Sistem Kardiovaskuler
Irama jantung reguler dan bunyi jantung normal
2. Sistem Persyarafan
GCS : 15 E:4 M:6 V:3
Kesadaran klien compos mentis
3. Sistem Pencernaan
Klien mengkonsumsi nasi, narmun hanya dimuntakan terus menerus
Klien sudah BAB, BAK ± 5-7x/hari
4. Sistem Muskuloskeletal
Klien dampak melakukan aktivitasnya tanpa ada hambatan
5. Sistem Endokrin
Kelenjar tiroid tidak membesar
6. Personal Hygiene
Klien tampak bersih
7. Psikososial Spiritual
Klien beragama islam , Tampak keluarganya berdoa untuk kesembuhannya
E. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan faktor biologis (mual munta) 00002
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan penurunan ketahanan tubuh
(kelemahan) 00085
F. Intervensi keperawatan
Dx I
1. Mual / Muntah
a. Identifikasi faktor pencetus Mual dan Muntah
b. Catat warna, jumlah, dan frekuensi muntah
c. Minimalkan faktor yang dapat menyebabkan mual dan muntah
d. Instruksikan pasien agar menarik napas dalam, perlahan dan menelan
secara sadar
e. Kolaborasi: Berikan obat antiemetik sebelum makan atau sesuai jadwal
yang di anjurkan.
2. Manajemen Nutrisi
a. Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan
b. Berikan pasien minuman dan kudapan bergizi, tinggi protein, tinggi kalori
Dx II
Manajemen Energi
a. Tentukan penyebab keletihan
b. Pantau asupan nutrisi untuk menentukan sumber energi yang adekuat
G. Evaluasi
DX I
S:
- Klien mengatakan mual dan muntahnya sedikit berkurang karena obat yang
diberikan.
O:
- Keadaan klien tampak lebih baik.
A : Mual munta berkurang
P : Intervensi di lanjutkan
1. Instruksikan pasien agar menarik napas dalam, perlahan dan menelan secara
sadar
2. Kolaborasi: memberikan obat antiemetik sebelum makan atau sesuai jadwal
yang di anjurkan.
Dx II
S:
O:
A : Kelemahan berkurang
P :Intervensi dipertahankan