Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tangsel, November 2015

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju
pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Para ekonom dan
politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem
kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan menomorsatukan
pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pada setiap akhir tahun, masing-masing negara selalu
mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan tingkat pertumbuhan GNP
relatifnya, dan dengan penuh harap mereka menantikan munculnya angka-angka pertumbuhan
yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan tema sentral dalam kehidupan
ekonomi semua negara di dunia dewasa ini. Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya
program-program pembangunan di negara-negara dunia ketiga sering dinilai berdasarkan tinggi-
rendahnya tingkat pertumbuhan output dan pendapatan nasional.

Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian pertumbuhan


ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh
ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang
berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus
dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya
makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu
distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan
per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui
penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan,
penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN

I. DEFINISI PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau
pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi
pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan
ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan
kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.

II. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KENAIKAN PRODUKTIVITAS

Sementara negara-negara miskin berpenduduk padat dan banyak hidup pada taraf batas
hidup dan mengalami kesulitan menaikkannya, beberapa negara maju seperti Amerika Serikat
dan Kanada, negara-negara Eropa Barat, Australia, Selandia Baru, dan Jepang menikmati taraf
hidup tinggi dan terus bertambah.Pertambahan penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta
berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin
kecil, penurunan produk rata-rata serta penurunan taraf hidup. Sebaliknya kenaikan jumlah
barang-barang kapital, kemajuan teknologi, serta kenaikan kualitas dan keterampilan tenaga
kerja cenderung mengimbangi berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang. Penyebab
rendahnya pendapatan di negara-negara sedang berkembang adalah berlakunya hukum
penambahan hasil yang semakin berkurang akibat pertambahan penduduk sangat cepat,
sementara tak ada kekuatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berupa pertambahan
kuantitas dan kualitas sumber alam, kapital, dan kemajuan teknologi.
III. PERMINTAAN AGREGRATIF DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Pada tahun 1998 A sebesar 26 trilyun rupiah dan skedul permintaan agregratifnya adalah
C+I+C1 hingga tingkat PNN kesempatan kerja penuh dapat dicapai karena sama dengan tingkat
pendapatan keseimbangannya. Misalkan terjadi pertumbuhan kapasitas produksi akibat adanya
pertambahan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi hingga tingkat PNN kesempatan kerja
penuh pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 1998 B menjadi 27 trilyun rupiah atau kenaikan
sebesar kira-kira 4% dalam output riil.Agar potensi produksi total dapat direalisasikan maka
permintaan agregratif harus naik dengan laju pertumbuhan yang cukup untuk memelihara tingkat
kesempatan kerja penuh.Karenanya permintaan agregratif harus bergeser keatas menjadi
C+I+C2. Bila tidak atau naik secara lebih kecil maka kenaikan kapasitas produksi tak dapat
direalisasikan dan dimanfaatkan. Dengan aspek penciptaan pendapatan oleh komponen
pengeluaran investasi neto.

IV. TEORI DAN MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI

Dalam zaman ahli ekonomi klasik, seperti Adam Smith dalam buku karangannya yang
berjudul An Inguiry into the Nature and Causes of the Wealt Nations, menganalisis sebab
berlakunya pertumbuhan ekonomi dan faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi. Setelah
Adam Smith, beberapa ahli ekonomi klasik lainnya seperti Ricardo, Malthus, Stuart Mill, juga
membahas masalah perkembangan ekonomi .

A. Teori Inovasi Schum Peter

Pada teori ini menekankan pada faktor inovasi enterpreneur sebagai motor penggerak
pertumbuhan ekonomi kapitalilstik.Dinamika persaingan akan mendorong hal ini.
B. Model Pertumbuhan Harrot-Domar

Teori ini menekankan konsep tingkat pertumbuhan natural.Selain kuantitas faktor produksi
tenaga kerja diperhitungkan juga kenaikan efisiensi karena pendidikan dan latihan.Model ini
dapat menentukan berapa besarnya tabungan atau investasi yang diperlukan untuk memelihar
tingkat laju pertumbuhan ekonomi natural yaitu angka laju pertumbuhan ekonomi natural
dikalikan dengan nisbah kapital-output.

C. Model Input-Output Leontief.

Model ini merupakan gambaran menyeluruh tentang aliran dan hubungan antarindustri.
Dengan menggunakan tabel ini maka perencanaan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan secara
konsisten karena dapat diketahui gambaran hubungan aliran input-output antarindustri.
Hubungan tersebut diukur dengan koefisien input-output dan dalam jangka pendek/menengah
dianggap konstan tak berubah .

D. Model Pertumbuhan Lewis

Model ini merupakan model yang khusus menerangkan kasus negara sedang berkembang
banyak (padat) penduduknya. Tekanannya adalah pada perpindahan kelebihan penduduk disektor
pertanian ke sektor modern kapitalis industri yang dibiayai dari surplus keuntungan.

E. Model Pertumbuhan Ekonomi Rostow

Model ini menekankan tinjauannya pada sejarah tahap-tahap pertumbuhan ekonomi serta ciri
dan syarat masing-masing. Tahap-tahap tersebut adalah tahap masyarakat tradisional, tahap
prasyarat lepas landas, tahap lepas landas, tahap gerakan ke arah kedewasaan, dan akhirnya tahap
konsimsi tinggi.
V. NEGARA BERKEMBANG DAN FAKTOR PERTUMBUHANNYA

A. Ciri-ciri negara sedang berkembang

a) Tingkat pendapatan rendah,sekitar US$300 perkapita per tahun.


b) Jumlah penduduknya banyak dan padat perkilo meter perseginya.
c) Tingkat pendidikan rakyatnya rendah dengan tingkat buta aksara tinggi.
d) Sebagian rakyatnya bekerja disektor pertanian pangan secara tak produktif,sementara
hanya sebagian kecil rakyatnya bekerja disektor industri. Produktifitas kerjanya rendah.
e) Kuantitas sumber-sumber alamnya sedikit serta kualitasnya rendah. Kalau mempunyai
sumber-sumber alam yang memadai namun belum diolah atau belum dimanfaatkan.
f) Mesin-mesin produksi serta barang-barang kapital yang dimiliki dan digunakan hanya
kecil atau sedikit jumlahnya.
g) Sebagian besar dari mereka merupakan negara-negara baru diproklamasikan
kemerdekaannya dari penjajahan kira-kira satu atau dua dekade.

B. Transisi kependudukan

Yang mencerminkan kenaikan taraf hidup rakyat di suatu negara adalah besarnya tabungan
dan akumulasi kapital dan laju pertumbuhan penduduknya. Laju pertumbuhan yang sangat cepat
di banyak negara sedang berkembang nampaknya disebabkan oleh fase atau tahap transisi
demografi yang dialaminya. Negara-negara sedang berkembang mengalami fase transisi
demografi di mana angka kelahiran masih tinggi sementara angka kematian telah menurun.
Kedua hal ini disebabkan karena kemajuan pelayanan kesehatan yang menurun angka kematian
balita dan angka tahun harapan hidup. Ini terjadi pada fase kedua dan ketiga dalam proses
kependudukan. Umumnya ada empat tahap dalam proses transisi, yaitu:

Tahap 1:
Masyarakat pra-industri, di mana angka kelahiran tinggi dan angka kematian tinggi
menghasilkan laju pertambahan penduduk rendah.
Tahap 2:
Tahap pembangunan awal, di mana kemajuan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik
menghasilkan penurunan angka kelahiran tak terpengaruh karena jumlah penduduk naik.

Tahap 3:
Tahap pembangunan lanjut, di mana terjadi penurunan angka kematian balita, urbanisasi, dan
kemajuan pendidikan mendorong banyak pasangan muda berumah tangga menginginkan jumlah
anak lebih sedikit hingga menurunkan angka kelahiran. Pada tahap ini laju pertambahan
penduduk mungkin masih tinggi tetapi sudah mulai menurun.

Tahap 4:
Kemantapan dan stabil, di mana pasangan-pasangan berumah tangga melaksanakan pembatasan
kelahiran dan mereka cenderung bekerja di luar rumah. Banyaknya anak cenderung hanya 2 atau
3 saja hingga angka pertambahan neto penduduk sangat rendah atau bahkan mendekati nol.

C. Faktor penggerak pertumbuhan ekonomi

Dua hal esensial harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah, pertama
sumber-sumber yang harus digunakan secara lebih efisien. Ini berarti tak boleh ada sumber-
sumber menganggur dan alokasi penggunaannya kurang efisien. Yang kedua, penawaran atau
jumlah sumber-sumber atau elemen-elemen pertumbuhan tersebut haruslah diusahakan
pertambahannya. Elemen-elemen yang memacu pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sebagai
berikut :

1. Sumber-sumber Alam
Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral dan tambang, iklim, dan lain-lain.
Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin akan sumber-sumber alam, sedikitnya
sumber-sumber alam yang dimiliki merupakan kendala cukup serius. Dibandingkan dengan
sedikitnya kuantitas serta rendahnya persediaan kapital dan sumber tenaga manusia maka
kendala sumber alam lebih serius.
2 Sumber-sumber Tenaga Kerja
Masalah di bidang sumber daya manusia yang dihadapi oleh negara-negara sedang
berkambang pada umumnya adalah terlalu banyaknya jumlah penduduk, pendayagunaannya
rendah, dan kualitas sumber-sumber daya tenaga kerja sangat rendah.

3. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah


Negara-negara sedang berkembang tak mampu mengadakan investasi yang memadai
untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia berupa pengeluaran untuk memelihara kesehatan
masyarakat serta untuk pendidikan dan latihan kerja.

4 .Akumulasi Kapital
Untuk mengadakan akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan konsumsi
sekarang selama beberapa decade. Di negara sedang berkembang, tingkat pendapatan rendah
pada tingkat batas hidup mengakibatkan usaha menyisihkan tabungan sukar dilakukan.
Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja, plastik dan sebagainya; tetapi juga
meliputi proyek-proyek infrastruktur yang merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan
pengembangan serta pemasaran produk-produk sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali
dipandang sebagai elemen terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk
mendorong laju pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital.
Hal ini karena, pertama, hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan
barang-barang kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan pabrik, fasilitas
umum dan lain-lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang modal sangat
penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami.

D. Peranan penting pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi

1. Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial, politik, dan ekonomi.
Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat
dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan
perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha
yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi.
2. Ketidakmampuan atau kelemahan sektor swasta melaksanakan fungsi entreprenurial yang
bersedia dan mampu mengadakan akumulasi kapital dan mengambil inisiatif mengadakan
investasi yang diperlukan untuk memonitori proses pertumbuhan.
3. Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang dilakukan terutama
oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini tidak dapat
dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial
seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasar masyarakat, pendidikan, irigasi,
penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program latihan dan
keterampilan, dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat.
4. Rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sektor swasta) merupakan pusat atau faktor
penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti telah
diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan dan karena adanya efek demonstrasi
meniru tingkat konsumsi di negara-negara maju oleh kelompok kaya yang sesungguhnya biasa
menabung.
5. Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah penduduk yang
sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat. Program pemerintahlah yang mampu
secara intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang cepat lewat program keluarga
berencana dan melaksanakan program-program pembangunan pertanian atau daerah pedesaan
yang bisa mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaan menuju ke kota-
kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis, dan ekonomi.
6. Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan
ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembangan faktor penawaran saja, yang
menaikkan kapasitas produksi masyarakat, yaitu sumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan
teknologi; tetapi juga faktor permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak
dapat direalisasikan.
E. Strategi pertumbuhan ekonomi

1. Industrialisasi Versus Pembangunan Pertanian

Pembangunan pertanian bersifat menggunakan teknologi padat tenaga kerja dan secara
relatif menggunakan sedikit kapital; meskipun dalam investasi pada pembuatan jalan, saluran
dan fasilitas pengairan, dan pengembangan teknologinya. Kenaikan produktivitas sektor
pertanian memungkinkan perekonomian dengan menggunakan tenaga kerja lebih sedikit
menghasilkan kuantitas output bahan makanan yang sama. Dengan demikian sebagian dari
tenaga kerja dapat dipindahkan ke sektor industri tanpa menurunkan output sector pertanian. Di
samping itu pembangunan atau kenaikkan produktivitas dan output total sektor pertanian akan
menaikan pendapatan di sektor tersebut.

2. Strategi Impor Versus Promosi Ekspor

Stategi industrialisasi via substitusi impor pada dasarnya dilakukan dengan membangun
industri yang menghasilkan barang-barang yang semula diimpor. Alternatif kebijakan lain adalah
strategi industrialisasi via promosi ekspor. Kebijakan ini menekankan pada industrialisasi pada
sektor-sektor atau kegiatan produksi dalam negeri yang mempunyai keunggulan komparatif
hingga dapat memproduksinya dengan biaya rendah dan bersaing dengan menjualnya di pasar
internasional. Strategi ini secara relatif lebih sukar dilaksanakan karena menuntut kerja keras
agar bisa bersaing di pasar internasional.

3. Perlunya Disertivikasi

Usaha mengadakan disertivikasi bagi negara-negara pengekspor utama minyak dan gas
bumi merupakan upaya mempertahankan atau menstabilkan penerimaan devisanya.
VI. ASPEK HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM PERTUMBUHAN
EKONOMI

A. Perluasan Perdagangan

Negara-negara maju telah berkembang merupakan sumber atau pensupplai barang-barang


kapital. Di samping itu mereka juga merupakan pasar yang luas dan cukup besar yang membeli
ekspor hasil-hasil pertanian, pertambangan, bahan mentah, ataupun barang-barang manufaktur
oleh negara-negara sedang berkembang. Penurunan harga di pasar dunia akan bahan-bahan
mentah produk pertanian ataupun hasil pertambangan akan sama seperti halnya turunnya harga
minyak bumi ataupun harga tembaga di pasaran internasional.

B. Aliran Penanaman Modal (Investasi) Asing

Aliran kapital atau investasi asing dari luar negeri baik oleh sector pemerintah maupun
swasta asing dapat merupakan suplemen atau pelengkap bagi usaha pemecahan lingkaran setan
kemiskinan. Penanaman modal asing banyak bergerak di sektor eksplorasi sumber alam berupa
pertambangan, kehutanan, perikanan, dan juga di sektor manufacturing. Swasta asing yang
melakukan investasi umumnya merupakan perusahaan besar multinasional.

C. Bantuan Luar Negeri Berupa Hadiah dan Pinjaman


Bantuan asing bisa diberikan secara langsung atau melalui lembaga keuangan
internasional. Contoh bantuan langsung berupa hadiah atau pinjaman yang diberikan oleh US-
AID (United State Agency for International Development), suatu lembaga bantuan luar negeri
pemerintah Amerika Serikat, atau dari badan-badan luar negeri yang serupa dari negara-negara
maju telah berkembang lainnya.
BAB III
KESIMPULAN

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau
pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi
pertumbuhan output riil.
Banyak para ahli yang mengemukakan tentang teori dan model pertumbuhan ekonomi seperti teori
inovasi Schum Peter, model pertumbuhan ekonomi Harrot-Domar, model Input-Output Leontief model
pertumbuhan Lewis, dan model pertumbuhan ekonomi Rostow.

Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh elemen-elemen pertumbuhan ekonomi. Beberapa


elemen pertumbuhan ekonomi tersebut yaitu ;
1) sumber-sumber alam,
2) sumber-sumber tenaga kerja,
3) kualitas tenaga kerja yang rendah,
4) akumulasi kapital.

Dalam pertumbuhan ekonomi peran pemerintah sangat penting untuk mendukung menciptakan
suasana yang kondusif sehingga laju ekonomi dapat dicapai dengan baik. Apabila suasana kondusif
dalam suatu negara sudah tercipta maka minat para investor untuk menanamkan modalnya akan
meningkat, persaingan perdagangan bagus dan masyarakat akan merasa aman dalam melakukan
aktifitas sehari-harinya
PENUTUP

Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya
dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas
mohon jangan dimasukan ke dalam hati.

Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah motivasinya
dan mengapai cita-cita yang di inginkan, karena saya membuat makalah ini mempunyai arti
penting yang sangat mendalam.

Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.

Anda mungkin juga menyukai