Anda di halaman 1dari 4

PERTIMBANGAN ANESTESI PADA

KOREKSI HERNIA DIAFRAGMATIKA KONGENITAL

Pre-operatif
Bayi-bayi ini datang dengan berbagai tingkat distress pernafasan. Mayoritas telah
diventilasi mekanik, disedasi, dan dikontrol di NICU sebelum konsul anestesi. Defek
penyerta adalah myelomeningocele, hidrosefalus, PDA, dan atresia esofagus. Beberapa
bayi mungkin ECMO.
Respirasi Paru yang terserang biasanya hipoplasia atau aplasia. Prognosis
bergantung pada tingkat hipoplasia paru dan kelainan otot paru pada
sisi kontralateral. Ada penurunan komplian, dengan akibat risiko
hipoventilasi.  PIP   risiko pneumothoraks. Hipertensi pulmonal
persisten dan hipoksemia progresif dapat terjadi.
Pemeriksaan: Thoraks foto; AGD..
Kardiovaskular Pintas kanan-kiri dapat terjadi pada tingkat PDA. Derajat pintas
kanan-kiri dapat meningkat dengan  vasokonstriksi paru-paru 
hipoksemia sistemik berat.  curah jantung sekunder dari hipertensi
pulmonal persisten dan hipoksemia akan berakibat asidosis
metabolik.
Pemeriksaan: Thoraks foto; ECHO; AGD.
Neurologis Myelomeningocele dan/atau hidrosefalus dapat ditemukan.
Hipoksemia singkat berulang menjadi predisposisi perdarahan
intraventrikular pada bayi prematur. Area perdarahan ini kurang
memiliki autoregulasi serebral dan tekanan darah meningkat secara
langsung diteruskan ke mikrovaskulatur, dengan  risiko perdarahan
dan edema berulang.
Pemeriksaan: USG kepala
Hematologis Ht harus dipertahankan 36%. HbF mempunyai  afinitas terhadap O2
dan  sensitivitas terhadap 2,3-DPG. Hal ini akan memperberat
hipoksia seluler pada pasien dengan status sirkulasi terganggu.
Pastikan bahwa vit K diberikan saat lahir.
Pemeriksaan: pemeriksaan darah lengkap; golongan darah dan
crossmatch; PT; PTT
Metabolik Penyimpanan glikogen yang dapat terabaikan pada neonatus, karena
itu hiperalimentasi dekstrosa harus dimulai dini. Pada pasien dengan
CHF, pemberian diuretic menyebabkan K+.
Pemeriksaan: Elektrolit; glukosa; ureum; kreatinin.
Gastrointestinal Pengisapan pipa nasogastrik/orogastrik konstan. Distensi lambung
akan memperberat ventilasi.
Laboratorium Lain-lain atas indikasi.
Premedikasi Tidak ada..

Intra-operatif
Teknik Anestesi : Anestesi umum dengan intubasi endotrakhea, menggunakan sirkuit
pediatrik atau Bain dengan gas-gas yang dilembabkan dan dihangatkan. Hangatkan
ruangan sekurangnya 23-27 oC. hangatkan selimut di atas meja operasi. Pertimbangkan
penggunaan ventilator bayi terutama bila frekuensi nafas tinggi (>30 x/menit) diperlukan.
Induksi Tranportasi dari NICU ke kamar operasi oleh tim anestesi. Jika
bayi telah diintubasi, periksa paralise sebelum transport. Hal ini
untuk mengurangi gerakkan pasien dan ekstubasi sendiri.
Transpor dengan monitor penuh (EKG, oksimetri nadi, monitor
tekanan arteri). Siapkan perlengkapan jalan nafas (Miller 1
laringoskop, pipa endotrakea no. 3,0-3,5 dengan stilet, sungkup
neonatal). Obat-obat resusitasi (mis. epinefrin 10 g/cc). Suntikan
dengan NaCl/RL cepat. Sebelum pemberian anestesi berikutnya,
pasang kembali semua monitor di kamar operasi. Atropine (0,02
mg/kg iv) diberikan sebelum opiat untuk melawan bradikardi.
Untuk pasien yang tidak diintubasi, induksi pediatrik standar
cukup.Hindari N2O dan pertahankan PIP serendah mungkin.
Rumatan Anestesi berdasarkan opiat (fentanyl 10-25 g/kg iv total) dengan
penambahan isoflurane. Ventlasi dengan udara/O2 untuk
mempertahankan saturasi O2 95-100% seperti diukur oleh AGD
preduktal/oksimetri nadi. Teruskan pelemas otot dengan
pancuronium atau vecuronium (0,05 mg/kg/jam).
Pengakhiran Pasien akan tetap terintubasi. Transpor kembali ke NICU dengan
monitoring penuh, perlengkapan jalan nafas, dan obat-obat.
Kebutuhan darah Kehilangan darah minimal Bayi-bayi ini dibatasi cairannya di
dan cairan IV : no. 22-24 x 2 NICU. Jika tidak dalam CHF,
D5 NaCl/RL @ 4 albumin 5% (5-10 cc/kg) diberikan
cc/kg/jam bolus lambat sebelum
opiat.teruskan cairan mengandung
dekstrosa (4-6 mg/kg/menit) dari
NICU. Jika jalur vena umbilikalis
tidak ada, dopamine dapat diinfus
melalui jalur perifer dengan cairan
dekstrose sebagai cairan pembawa.
Dalam keadaan darurat, NaCl/RL,
albumin 5%, PRC (Ht <50%) dapat
diberikan melalui jalur arteri
umbilikalis.
Monitoring Monitoring standar AGD, Ht, glukosa setiap 30-60
Stetoskop prekordial sisi menit. Pneumothoraks kontralateral
kanan dideteksi dengan stetoskop
Jalur arteri (arteri prekordial aksiler kanan.
umbilikalis atau radial – 24
ga)
+ jalur vena umbilikalis Perubahan dalam oksimetri nadi pre
Oksimetri nadei preduktal dan postduktal memberikan
dan postduktal peringatan pintas kanan-
kiri/hipertensi pulmonal.
Posisi Berikan bantalan pada titik Akses lengan/iv harus diposisikan
tekanan dan lindungi mata. nampak dan mudah tersedia.
Komplikasi Pneumothoraks Dengan perburukan saturasi O2
Hipoventilasi akut, tampaknya ada
Hipotermi pneumothoraks pada sisi yang
Asidosis metabolik sehat. Dengan pengangkatan isi
Pintas kanan-kiri abdomen dari thoraks, jangan
CHF mencoba mengekspansi paru secara
cepat. Hipoplasia, bukan atelektasis,
adalah masalah utama. Jaga PIP
<30 cm H2O jika memungkinkan.

Post-operatif
Komplikasi Sama dengan komplikasi Bayi-bayi dengan oksigenasi yang
intraoperatif di atas terus memburuk adalah calon yang
mungkin untuk ECMO. Diskusikan
dengan tim NICU kriteria mereka
untuk ECMO.
Penatalaksanaan Fentanyl (0,5-2,0 Takifilaksis capat terjadi dalam 24-
nyeri g/kg/jam iv) 48 jam
Pemeriksaan Thoraks foto; AGD; Ht;
glukosa; elektrolit.

Anda mungkin juga menyukai