Oleh :
Karolina 1840312203
Preseptor :
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penemuan adanya massa pada perut bayi atau anak merupakan alarm bagi
orangtua maupun tenaga kesehatan. Penemuan massa ini seringkali tidak disengaja
ketika orangtua sedang mengurusi anaknya, dalam pemeriksaan fisik, ataupun dari
hasil pemeriksaan radiologi. Adanya massa pada abdomen dapat disebabkan oleh
banyak kelainan,dapat bersifat jinak hingga ganas, dan biasanya berasal dari organ
intra abdomen.1
Manifestasi klinis yang dapat timbul pada anak bisa dapat tidak bergejala atau
disertai dengan gejala yang dapat timbul akibat adanya massa tersebut, seperti demam,
hematuria, nyeri abdomen atau distensi abdomen. Usia anak, gejala yang timbul,
tatalaksana dan prognosis pada anak yang mengalami tumor intra abdomen.
Batasan masalah Case Report Session ini membahas mengenai definisi, etiologi,
Tujuan penulisan case report ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
Metode penulisan Case Report Session ini berupa hasil pemeriksaan pasien,
rekam medis pasien tinjauan kepustakaan yang mengacu pada literatur termasuk buku
TINJAUAN PUSTAKA
penemuan adanya massa intra abdomen pada bayi dan anak, maka patut dicurigai
adanya keganasan hingga terbukti bahwa massa tersebut bukan akibat keganasan.3
Pada anak dapat dibedakan berdasarkan usia, lokasi dan strutur yang mengenai. Pada
bayi, terdapat 3 lokasi tersering timbulnya masa yaitu ginjal (55%), traktus
gastrointestinal (15%), dan perluasan masa dari pelvis (15%).2 Kelainan ini dapat
dideteksi ketika usia prenatal. Hidronefrosis merupakan tumor intra abdomen yang
berasal dari ginjal, banyak dialami oleh bayi, tumor biasanya unilateral dan terjadi
akibat adanya refluks vesikouretra atau diakibatkan karena adanya obstruksi dari
ureteropelvic junction.1
ditemukan, biasanya muncul pada usia kurang dari 3 bulan, dan asimptomatik, namun
dapat diikuti dengan adanya hematuria, hipertensi, hiperkalsemia, dan gagal jantung
kongestif. Nefroblastoma atau Wilms’ tumor merupakan keganasan yang sering terjadi
pada masa kanak-kanak, biasanya terjadi pada usia 2 hingga 5 tahun, namun dapat
kista mesenterika atau kista omentum, dan pseudokista mekonium. Perluasan massa
dari rongga pelvis menyumbang 15% dari kejadian tumor intra abdomen pada bayi.
telah dapat diraba. Hal ini diakibatkan oleh sifat rongga perut yang longgar, sehingga
bila ada massa di dalamnya, dapat tumbuh sampai cukup besar tanpa mengganggu
organ di sekitarnya.4
ketahui secara pasti, tetapi di duga melibatkan faktor genetik. Kurang dari 2% anak
Kebanyakan kasus terjadi secara sporadik dan merupakan hasil dari mutasi genetik
tumor Wilm banyak diderita oleh anak pada usia 3 bulan hingga 4 tahun. 5 Dapat
Tumor bisa tumbuh cukup besar, tetapi biasanya tetap berada dalam kapsulnya.
Tumor bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya. Tumor Wilm’s di temukan pada 1
diantara 200.000 – 250.000 populasi anak. Biasanya umur rata-rata terjangkit kanker
ini antara 3-5 tahun baik laki-aki maupun perempuan. Tumor tersebut tumbuh
dengan cepat di lokasi yang dapat unilateral atau bilateral. Pertumbuhan tumor
tersebut akan meluas atau menyimpang ke luar renal. Mempunyai gambaran khas
berupa glomerulus dan tubulus yang primitif atau abortif dengan ruangan bowman
yang tidak nyata, dan tubulus abortif di kelilingi stroma sel kumparan.6
oleh sel tumor. Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabu-
akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan di katakan sebagai suatu massa
Tumor ini bila telah menyebar dapat menimbulkan hematuria. Disamping itu
dapat disertai hipertensi karena tumor ini dapat merangsang aktifitas renin. Gejala
tersebut dapat disertai nyeri, demam ataupun kadang-kadang anemia atau gejala tumor
abdomen umumnya. Tumor Wilms’ disebut dalam kepustakaan dapat disertai aniridia dan
biasanya ditemukan gambaran sistem pelviokalises yang rusak atau gambar hidronefrosis
dan tidak jarang gambaran sekresi ginjal tidak tampak. Pada stadium lanjut dapat
ditemukan gambaran metastasis dalam paru. Ultrasonografi dan CT scan walaupun tidak
mutlak tetapi sangat membantu menegakkan diagnosis dan juga mencari metastasis.
Diagnosis pasti ditentukan dengan pemeriksaan histopatologi dari ginjal yang berisi tumor
- Stadium III : Ada sisa sel tumor di abdomen yang mungkin berasal dari biopsi
Keluhan utama biasanya hanya benjolan di perut. Dapat disertai dengan adanya
hematuri karena invasi tumor yang menembus sistem elveokalises. Demam dapat terjadi
sebagai reaksi anafilaksis tubuh terhadap protein tumor. Gejala lain yang bisa muncul
adalah :
a. Malaise
b. Anorexia
c. Anemia
d. Lethargi
e. Hemihypertrofi
b. Limfoma Abdomen2
keganasan pada anak. Rata-rata usia anak yang mengalami limfoma abdomen adalah usia
5-15 tahun.8 Limfoma abdomen dapat timbul dari kelenjar getah bening di hati, limpa dan
usus. Apabila timbul di hati atau limpa akan menyebabkan hepatomegali atau
splenomegali atau keduanya. Tetapi bila timbulnya di usus, maka massa tumor dapat
menyebabkan obstruksi usus atau sebagai leading point untuk terjadinya intususepsi.
Gejala yang dapat timbul adalah nyeri disertai pembengkakan perut dan perubahan
kebiasaan buang air besar serta gejala obstruksi usus serta mual dan muntah. Perdarahan
saluran cerna jarang terjadi apalagi perforasi usus. Biasanya pasien dengan gejala seperti
tersebut di atas datang pada ahli bedah. Pemeriksaan radiologik yang diperlukan ialah
barium meal terutama bila obstruksinya parsial. Dapat pula dilakukan pemeriksaan USG
usus.
c. Teratoma
Tumor yang berasal dari sel germinativum ini dapat timbul di mana–mana.
Tumor yang asalnya dari rongga abdomen hanya sekitar 1-2% dan biasanya letaknya
ditemukan massa tumor dalam abdomen yang biasanya cukup besar untuk teratoma
matur, pada pemeriksaan foto polos abdomen dapat ditemukan gambaran gigi, tulang dan
lain-lain. Selain itu, pada pemeriksaan USG abdomen dapat terlihat massa, adanya lemak,
d. Rhabdomiosarkoma1
Umumnya sebagian tumor ini berasal dari rongga pelvis, tetapi bila sudah besar
dapat mendesak ke rongga abdomen sehingga secara klinis sukar dibedakan asalnya.
Tumor ini dapat memberikan gejala hematuria, sekret berdarah ataupun obstruksi saluran
kemih. Pada anak perempuan tumor dapat keluar melalui vagina khususnya jenis
botryoid, sehingga diagnosis menjadi lebih mudah. Pemeriksaan penunjang lain untuk
tumor ini tidak banyak memberikan bantuan kecuali pemeriksaan histopatologis dan
evaluasi adanya tumor intra abdomen, karena USG dapat diakses dimana saja dan
tidak memberikan radiasi pada bayi, dan pemeriksaannya dapat dilakukan tanpa
pemberian sedasi. Selain itu, dari pemeriksaan USG dapat ditentukan lokasi
tumor, konsistensi tumor. Tumor dapat diklasifikasikan sebagai kistik, solid, atau
campuran.2
Bila dengan peeriksaan USG tidak dapat ditentukan lokasi dan konsistensi
tumor maka dapat dilakukan pemeriksaan CT-scan abdomen atau MRI. Melalui
pemeriksaan CT scan dan MRI ini juga dapat ditentukan apakah terdapat infasi ke
Hiperkalsemia dapat ditemui pada pasien dengan CMN. Hasil pemeriksaan fungsi
hepatobilier. Bila dari pemeriksaan urinalisa ditemukan adanya darah, maka perlu
2.4 Prognosis
Tatalaksana dan prognosis dari tumor intra abdomen bervariasi, tergantung
dari penyebabnya. Kebanyakan massa intra abdomen yang didapati pada bayi
bersifat ganas.2
BAB III
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : An. AA
Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
Umur : 5 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Nama ayah / ibu : Tn. E / Ny. S
Alamat : Air angek x koto. Tanah datar
Tanggal ke RS : 4 Februari 2019
Alloanamnesis
Diberikan oleh : Ibu kandung
Keluhan Utama : Perut membengkak sejak 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit
1 Riwayat Penyakit Sekarang
Perut tampak semakin membesar sejak 1 bulan yang lalu, perut teraba
disangkal.
o Riwayat pucat berulang tidak ada
o Riwayat BAK seperti cucian daging disangkal
o Anak saat ini minum susu furmula 10x60cc/hari
o Riwayat ibu menggunakan obat-obatan saat kehamilan ada, penambah
sedang hamil
Telah dilakukan pemeriksaan CT scan abdomen didapatkan hasil massa
besar abdomen kiri di luar ginjal dan limpa, inhomogen dengan densitas
ditolong oleh dokter. Pasien lahir langsung menangis, tidak ada kuning,
dan tidak ada trauma lahir dengan berat badan lahir 3400 gram. BAB dan
4 Riwayat Persalinan
Lama hamil : 37 minggu
Cara lahir : Spontan
Indikasi :-
Ditolong oleh : Dokter
Berat lahir : 3.400 gram
Panjang lahir : ibu lupa
Saat lahir : langsung menangis
Kesan : kelahiran normal
Riwayat Keluarga
Ayah Ibu
Nama Tn. E Ny. S
Umur 41 tahun 33 tahun
Pendidikan SD SD
Pekerjaan Tani IRT
Penghasilan 2.000.000 -
Perkawinan 1 1
Penyakit yang pernah diderita - -
Pemeriksaan Fisik
Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Sadar
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Frekuensi nadi : 96 x/menit
Frekuensi napas : 32 x/menit
Suhu : 37,0°C
Edema : tidak ada
Ikterus : tidak ada
Anemia : tidak ada
Sianosis : tidak ada
Lingkar kepala : 40 cm
Berat badan : 5,5 kg
Panjang badan : 59 cm
BB/U : -2 < SD < +2
TB/U : -3 < SD < -2
BB/TB : -2 < SD < +2
Status Gizi : Gizi baik
Pemeriksaan Khusus
- Kulit : teraba hangat
- Kelenjar getah bening : Tidak terlihat dan tidak teraba pembesaran
kelenjar getah bening
- Kepala : Bulat, simetris, lingkar kepala 40 cm (normosefal)
- Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
edema palpebra(-/-),
- Telinga : Sekret tidak ada
- Hidung : Napas cuping hidung tidak ada
- Gigi dan mulut : Mukosa bibir dan mulut basah
- Leher : Tidak ada kelainan, KGB tidak membesar
- Toraks
o Paru
Inspeksi : Normochest, pergerakan dinding dada simetris kiri
dan kanan
Palpasi : Fremitus kanan = kiri
Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : Suara napas vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
o Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : Irama reguler, bising tidak ada
Abdomen
o Inspeksi : Distensi (+) lingkar perut 47 cm, pelebaran vena
(+), warna massa sama dengan warna kulit sekitar
o Palpasi : Teraba massa di regio hipokondrium kiri s/d
umbilical dan inguinal kiri, ukuran 10x10x10 cm, konsistesi padat, tepi
rata, tidak bernodul, terfiksir, tidak nyeri.
o Perkusi : Pekak regio hipocondrium kiri s/d inguinal
o Auskultasi : Bising usus (+)
Punggung : Tidak terdapat kelainan
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Anggota gerak : Akral hangat, CRT <2 detik
Pemeriksaan Laboratorium (30 Januari 2019)
Hb : 12 gr/dl
Leukosit : 14.640 /mm3
Eritrosit : 4,64 juta
Trombosit : 615.000/mm3
Hematokrit : 35%
Retikulosit :-
MCV : 76,3 fl (80-94)
MCH : 25,9 pg (23-31)
MCHC : 33,9% (32-36)
Hitung Jenis Leukosit : 1,4/0,5/31.0/55,1/12.0
Na/K/Ca : 134/4,8/9,2
SGOT/SGPT : 55/ 35 u/l
- Daftar Masalah
o Perut yang semakin membesar
- Diagnosis Kerja
Tumor intra abdomen susp Tumor Wilms
- Tatalaksana :
- IVFD Kaen 1B 9 tts/mnt
- Paracetamol 55 mg//kali (bila nyeri)
- Rujuk
BAB IV
DISKUSI
Anak RSUD Dr. Achmad Mochtar dengan keluhan utama perut semakin
membesar sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Perut teraba keras dan
tegang terutama pada bagian sebelah kiri regio hipocondrium s/d umbilical dan
inguinal, massa terfiksir, konsistensi keras, tepi rata tidak bernodul ukuran
10x10x10 cm. Bengkak tidak disertai nyeri, kemerahan, panas, dan tanda radang
lainnya. Dari sini pembengkakan pada perut akibat adanya proses inflamasi dapat
disingkirkan. Riwayat trauma yang mengenai bagian abdomen anak tidak ada,
pada pemeriksaan fisik abdomen juga tidak ditemukan adanya jejas pada
disingkirkan. pembengkakan ini baru terjadi 1 bulan yang lalu, ketika anak
berusia 4 bulan, awalnya masa kecil lama-kelamaan teraba membesar dan
Dicurigai pembengkakan pada perut ini terjadi akibat adanya massa intra
abdomen.
Distensi atau buncit yang asimetris pada bayi dapat disebabkan oleh otot
Dapat terjadi lokal atau menyeluruh dan dapat secara bertahab atau secara tiba-
tiba. Dari anamnesis didapatkan tidak ada riwayat gangguan pada proses berkemih
dan proses defekasi. Anak buang air kecil dengan lancar, warna air seni kuning,
tidak ditemukan adanya darah. Buang air besar anak lancar. Tidak ditemukan
adanya kelainan dalam aktifitas minum. Anak minum dengan lahap, tidak terdapat
14,640/mm3, eritrosit 4,64 jt, trombosit 615.000/mm 3, HT 35% MCV 76,3 fl,
MCH 25,9 pg, MCHC 33,9%, hitung jenis leukosit Eosinpfil 1,4% Basofil 0,5%
55 SGPT : 35 u/l
Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang
kekebalan tubuh, adapun hasil hitung jenis leukosit pada pasien kemungkinan
massa besar pada abdomen kiri, diluar ginjal, hepar dan limpa, inhomogen dengan
densitas kalsifikasi kistik dan lemak menempel pada organ lain, batas sulit
ditentukan.
Glucose diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit. Kaen 1B diberikan pada
diketahui penyebabnya, pra operasi dan pasca operasi. Pada pemeriksaan fisik
tidak didapatkan nyeri tekan. Pada pasien ini kemungkinan nyeri bisa terjadi dapat
mg/1 kali pemberian , diberikan bila anak merasa sakit, dapat diberikan maksimal
3 sampai 4 kali dalam sehari12. Pasien kemudian dirujuk untuk pemeriksaan dan