KOMITE SEKOLAH
Nim : 0310181004
Dalam pengertiannya, komite sekolah merupakan badan mandiri yang mewadahi peran
serta masyarakat dalam rangka peningkatan mulia, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan
pendidikan di suatu pendidikan. Komite sekolah dibentuk berdasarkan musyawarah yang
demokratis oleh stakeholder pendidikan. Nama generik, disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan masing-masing satuan pendidikan. BP3, Komite Sekolah, dan Majelis Sekolah
yang sudah ada dapat memperluas fungsi, peran, dan keanggotaannya sesuai dengan acuan
ini.
Sebagai bagain dari pilar demokrasi sekolah, maka pembentukan komite sekolah harus
memenuhi prinsip, sebagai berikut:
1) Transparan, bahwa komite sekolah harus dibentuk secara terbuka dan diketahui oleh
masyarakat secara luas mulai dari tahap pembentukan panitia persiapan, proses sosialisasi
oleh panitia persiapan, kriteria calon anggota, proses seleksi calon anggota, pengumuman
calon anggota,proses pemilihan, dan penyampaian hasil pemilihan
2) Akuntabel, bahwa panitia persiapan hendaknya menyampaikan laporan pertanggung
jawaban kinerjanya maupun penggunaan dana kepanitiaan
3) Demokratis, bahwa dalam proses pemilihan anggota dan pengurus dilakukan dengan
musyawarah mufakat. Jika dipandang perlu pemilihan anggota dan pengurus dapat
dilakukan melalui pemungutan suara.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, berbunyi, sebagai berikut:
5) Komite sekolah/ madrasah sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan
tenaga, sarana dan prasaranaserta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan
(Pasal 56 ayat 3)
6) Pemerintah, PD, dewan pendidikan dan komite sekolah melakuka pengawasan atas
peyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan sesuai dengan
kewenangan masing-masing (Pasal 66).
1. Pembentukan Panitia
a) Orang tua/wali peserta didik atau diwakili payuban orang tua bersama komite
sekolah yang sudah ada dan kepala sekolah melakukan pertemuan dengan agenda:
laporan pertanggungjawaban kepengurusan komite sekolah yang berjalan,
pembentukan panitia persiapan, penyusun tahapan (jadwal) kegiatan dan anggaran
pembentukan komite sekolah, serta merumuskan draf karier komite sekolah.
b) Panitia melakukan proses penjaringan bakal calon komite sekolah, dengan cara:
setiap kelas mengususlkan tiga nama bakal calon, yang terdiri dari dua nama berasal
dari orang tua/wali peserta didik dan satu nama berasal dari unsur tokoh masyarakat
atau pakar pendidikan, dan pengiriman nama bakal calon kepada panitia harus disertai
dengan profile (biodata) dari masing-masing bakal calon
c) Panitia melakukan rapat untuk menyeleksi nama bakal calon komite sekolah
berdasarkan usulan yang masuk dengan mendasarkan pada kriteria yang telah
disepakati sebelumnya
d) Panitia mengumumkan nama sekaligus profil calonn anggota komite sekolah yang
lolos seleksi melalui berbagai cara: ditempel dipapan
f) Panitia membuat berita acara hasil musyawarah atau pemungutan suara tentang
nama dan susunan kepengurusan komite sekolah yang ditandatangani oleh ketua
panitia, perwakilan peserta, dan perwakilan sekolah