Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur, yaitu perusahaan
yang memproses bahan mentah hingga berubah menjadi barang yang sudah siap untuk
dipasarkan. Semua proses yang terjadi di industri ini umumnya melibatkan berbagai peralatan
modern. PT.Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan bentuk perusahaan PT (perseroan
terbatas), yaitu suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri
dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Berikut ini adalah brief history dari INDF dari tahun ke tahun:
2018
Grup CBP mengakuisisi kepemilikan penuh atas minuman dan produk kuliner anak
perusahaan, selain dimulainya distribusi produk nasional bisnis popok kertas.
2014
CBP Group memperluas bisnis minumannya dengan memasuki bisnis air kem asan,
dengan mengakuisisi aset air kemasan termasuk merek Club.
2013
Grup CBP memasuki bisnis minuman. Bersamaan dengan Grup Agribisnis yang
memperluas bisnis gula ke Brasil dan Filipina melalui investasi ekuitas di Companhia
Mineira de Açúcar e Álcool Participações (“CMAA”) dan Roxas Holdings Inc.
(“Roxas”).
2011
Listing PT Salim Ivomas Pratama Tbk, anak perusahaan dari Grup Agribisnis, di BEI.
2010
Listing Grup CBP, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, di BEI.
1
2008
Grup Agribisnis memasuki bisnis gula dengan mengakuisisi PT Lajuperdana Indah.
Grup Produk Bermerek Konsumen (“CBP”) memasuki bisnis susu dengan mengakuisisi
PT Indolakto, salah satu produsen susu terkemuka di Indonesia.
2007
Mencatatkan Grup Agribisnis, Indofood Agri Resources Ltd., di Bursa Efek Singapura
(“SGX”). Dan Grup Agribisnis memperluas kepemilikan perkebunannya dengan
mengakuisisi PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, perusahaan perkebunan yang
terdaftar di BEI.
2005
Memasuki bisnis pengiriman melalui akuisisi PT Pelayaran Tahta Bahter a.
1997
Memperluas integrasi bisnisnya dengan mengakuisisi sekelompok perusahaan yang
terlibat dalam perkebunan, agribisnis dan distribusi.
1995
Memulai integrasi bisnis dengan mengakuisisi pabrik tepung Bogasari.
1994
Berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur bersamaan saat listing di BEI.
1990
Berdiri dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan masuk di bisnis makanan ringan
melalui usaha patungan (“JV”) dengan Fritolay Netherlands Holding B.V., afiliasi
PepsiCo Inc.
2
Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
1. Memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun
pengembangan usaha strategis
2. Mengurangi biaya transportasi
3. Selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan
4. Mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang
5. Berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
3
Struktur Pemegang Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
4
Kebijakan Perusahaan Pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Kebijakan yang diterapkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk adalah :
1) Kebijakan Anggaran
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memberikan kesempatan kepada cabang-cabangnya
untuk mengajukan anggaran setiap 4 bulan ke kantor pusat Jakarta untuk dianalisa dan
ditetapkan oleh perusahaan induk. Barang-barang yang akan disalurkan, sepenuhnya
disuplai oleh cabang induk perusahaan,tetapi biaya pemasarannya di area cabang
perusahaan diatur manajer cabang pemasaran.
2) Kebijakan Meningkatkan Kapasitas Produksi
PT Indofood Sukses Makmur Tbk mendirikan pabrik II pada September 2007 dengan
jumlah produksi 2 line yang memiliki kapasitas 2 kali lebih besar dibandingkan
kapasitas mesin produksi yang terdapat di pabrik I. Pada akhir tahun 2008, perusahaan
ini memproduksi copack seperti pop mie dengan mengganti salah satu line dan di
produksi oleh mesin yang ada pada pabrik I.
3) Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kebijakan ini dilakukan oleh top management dan organisasi Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan
ditanda tangani oleh branch personal manager (Bezaliel Pakke). Kemudian
disebarluaskan kepada semua tenaga kerja dan mitra kerja agar diterapkan dan
dilaksanakan dalam perusahaan secara berkesinambungan, dimonitor oleh supervisor
masing-masing departemen dan P2K3 yang telah dibentuk oleh manajemen
perusahaan.
5
4) Kebijakan Mutu
Melatih, mengembangkan dan melibatkan segenap jajaran manajemen dan
karyawan guna memahami Sistem Manajemen Mutu Terpadu.
Menghasilkan produk dan jasa tanpa cacat sesuai dengan persyaratan
pelanggan sejak awal setiap saat.
Memberdayakan Sumber Daya Manusia menjadi pelopor karya-karya
inovatif dan peningkatan mutu dengan menggunakan kemajuan teknologi
guna mencapai keunggulan.
5) Kebijakan Keamanan Pangan
Menjaga agar produk yang dihasilkan memberikan nilai gizi yang tinggi dan
meningkatkan kesehatan konsumen.
Menanamkan kesadaran kepada seluruh karyawan dan manajemen dalam hal
keamanan pangan melalui proses yang aman dan hiegienis.
Senantiasa mengembangkan sarana dan prasarana serta teknik produksi yang
tepat guna meningkatkan keamanan pangan
1) Meningkatkan budaya inovasi rasa dan produk dengan target pasar yang berbeda untuk
mendorong pertumbuhan dan mempertahankan posisi kepemimpinan pasarnya.
2) Membangun pabrik-pabrik baru untuk pendistribusian produk secara efektif dan efisien
kepada konsumen.
3) Membangun gudang-gudang baru guna meningkatkan efesiensi dalam pengelolaan
rantai pasokan dan meningkatkan kegiatan operasional bagian pergudangan
(persediaan) sehingga meningkatkan posisinya di pasar (tradisional dan modern).
4) Memperluas jaringan distribusi (ke daerah terpencil), dan memasarkan produk ke pasar
dalam negeri maupun internasional.
5) Promosi melalui media elektronik guna mengupayakan brand product kepada
konsumen (agar posisinya semakin kuat pada brand image konsumen).
Penjualan Netto
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk berhasil mencapai hamper seluruh target di tahun
2014 dimana meraih pertumbuhan penjualan neto sebesar double-digit menjadi sekitar
Rp30,02 triliun dikontribusikan oleh pertumbuhan penjualan dari berbagai kegiatan usahanya
yang sudah ada maupun yang baru. Tanpa memperhitungkan kegiatan usaha baru, penjualan
6
neto tumbuh 13,0%, dan kegiatan usaha baru di bidang minuman memberikan kontribusi
sekitar 6,4% terhadap penjualan neto konsolidasi.
Laba Usaha
Pada Laba usaha tumbuh 12,9% menjadi Rp3,13 triliun di tahun 2014, PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk gembira atas kemajuan yang dicapai baik oleh kegiatan usaha yang sudah
ada maupun baru dimana berhasil mempercepat pertumbuhan penjualan dan meraih kemajuan
berarti dalam menyeimbangkan portofolio usaha. Di sepanjang tahun 2014, kami terus
menjalankan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kami meningkatkan portofolio produk
premium di kategori mi instan, makanan ringan, serta penyedap makanan guna memenuhi
kebutuhan segmen berpenghasilan menengah yang terus berkembang.
Total Aset
Total aset pada tanggal 31 Desember 2014 mencapai Rp24,91 triliun, naik 17,1% dari
Rp21,27 triliun pada tanggal 31 Desember 2013. Total aset yang terdiri dari total asset lancar
dan total aset tidak lancar masingmasing meningkat menjadi Rp13,60 triliun dan Rp11,31
triliun di tahun 2014, dari Rp11,32 triliun dan Rp9,95 triliun di tahun 2013. Kenaikan total aset
lancar terutama disebabkan oleh meningkatnyakas dan setara kas, dan kenaikan piutang usaha
seiring naiknya penjualan neto.
PT. Indofood Sukses Makmur terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya
pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, PT. Indofood memliki 36 pabrik, lebih
dari 50 merek dengan lebih dari 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000
outlet.
PT. Indofood CBP Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak dibidang mie
instan merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan
menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masing-
masing brand yang dimilikinya.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang
dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena
7
itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan,
khususnya selera konsumen.
Air adalah sumber daya yang sangat diperlukan untuk produksi dan konsumsi di
seluruh Grup, sehingga kami memantau dan mengukur penggunaan air kami.
Berbagai inisiatif efisiensi air telah dilaksanakan termasuk mengembalikan
kondensat uap ke boiler untuk digunakan kembali sebagai air umpan;
menerapkan sistem bersih di tempat untuk mengurangi pemborosan air; mendaur
ulang air dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (“IPAL”) untuk menyiram toilet;
dan memanen air hujan untuk keperluan rumah tangga.
Kami juga secara aktif terlibat dalam upaya rehabilitasi dan konservasi alam dan
bermitra erat dengan masyarakat setempat dan organisasi nirlaba untuk menanam
pohon dan merehabilitasi hutan bakau di sekitar lokasi operasi kami. Salah satu
mitra ini adalah World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia yang telah
bekerja sama dengan kami sejak 2015 untuk melindungi sumber daya air di
wilayah seperti hutan lindung Gunung Wilis di Jawa Timur, dengan menanam
pohon dan menggunakan foto-foto geo-tagged untuk memantau kemajuan.
Beberapa unit operasi kami juga telah menginstal biopori dan sumur resapan
untuk meningkatkan kapasitas penyerapan air tanah.
4. Mengelola Sampah
Limbah dari kegiatan operasional kami telah dikelola sesuai dengan ketentuan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kami melakukan pengawasan
dan pengukuran secara rutin untuk memastikan bahwa limbah kami dikelola
dengan baik.
9
Pengelolaan Limbah Berbahaya
Seluruh limbah berbahaya disimpan di tempat penyimpanan sementara yang
memiliki izin sebelum diambil dan ditangani lebih lanjut oleh pihak ketiga yan g
memiliki izin untuk proses pengolahan dan pembuangan yang tepat. Karyawan
yang bertugas mengelola limbah berbahaya dilengkapi dengan alat pelindung diri
dan pelatihan yang tepat untuk penanganan limbah tersebut.
Lahan Gambut
Sejalan dengan kebijakan kami yang melarang penanaman di lahan gambut
terlepas dari kedalaman gambut, Grup Agribisnis telah menghentikan penanaman
baru di lahan gambut sejak 2013. Kebijakan ini juga berlaku untuk petani kecil
dan pemasok CPO kami. Untuk aset lahan gambut warisan, kami mengelolanya
dengan praktik pertanian terbaik serta rekomendasi dari RSPO. Pada 2017, tidak
ada penanaman baru di lahan gambut oleh Indofood.
10
Input Pertanian
Grup Agribisnis telah menggunakan kontrol biologis alami sebagai pengganti
pestisida di perkebunannya. Langkah-langkah ini termasuk menumbuhkan
spesies tanaman yang merupakan habitat alami parasitoid dan pemangsa
serangga pemakan daun di dalam perkebunan dan mendukung populasi burung
hantu gudang untuk pengendalian hewan pengerat yang efektif.
Pencegahan Kebakaran
Kami memiliki kebijakan tanpa pembakaran di perkebunan kami. Semua
persiapan lahan dilakukan dengan menggunakan mesin dan mematuhi peraturan
setempat. Untuk meminimalkan wabah kebakaran dan juga untuk memperkuat
rezim keselamatan kebakaran yang telah kami lakukan untuk memerangi
kebakaran hutan tanaman, kami telah menyediakan lebih banyak peralatan
pemadam kebakaran di tempat, mengadakan pelatihan pencegahan kebakaran
untuk personel perkebunan dan mendukung “Komunitas Sadar Kebakaran "Di
daerah yang berisiko kebakaran tinggi.
7. Penghargaan
11
Social and Community Development
1. Building Human Capital
SUN Movement
Gerakan SUN adalah kemitraan publik-swasta global, dengan operasi di 59
negara yang bertujuan menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi. Ini
didukung oleh Jaringan Bisnis SUN (SBN) yang memiliki lebih dari 200 anggota
perusahaan, termasuk Indofood. Indofood adalah ketua bersama global dari
kelompok penasihat SBN. Melalui SBN, Indofood secara aktif mengadvokasi
Keputusan Presiden No. 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional untuk
12
Mempercepat Peningkatan Gizi dalam Kerangka Kerja 1.000 Hari Pertama
Kehidupan. Indofood telah mengembangkan beberapa program untuk
mendukung Gerakan SUN (Contoh: Posyandu)
• Food Safety
• Halal Food
• Food Nutrition
• Responsible Packaging
• Responsible Marketing
Sumber:
• Indofood.com
• https://analis.co.id/profil-indofood.html
13
Produk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Berdasarkan AD ART perusahaan, dari sejumlah usaha inti dan anak usahanya diketahui
beberapa produk Indofood yang umumnya juga menjadi leader di bidangnya, di
antaranya adalah:
Mi instan (Indomie, Sarimi, Supermi, Sakura, Pop Bihun, Mi Telur Cap 3 Ayam
dan Pop Mie)
Dairy (Indomilk, Tiga Sapi, Cap Enaak, Indomilk Champ, Orchid Butter, Calci
Skim dan Indoeskrim)
Penyedap makan (Indofood, Indofood Racik, Piring Lombok, dan Maggi)
Makan ringan (Lays, Chitato, Qtela, JetZ, Cheetos)
Minuman (Ichi Ocha, Caféla, Tekita, Club, Tropicana Twister, 7Up, Indofood
Freiss dan Fruitamin)
Nutrisi & makanan khusus (SUN, Promina, Provita dan Govit)
Bogasari Groups:
Tepung terigu & Pasta (Segitiga Biru, Cakra Kembar, Kunci Biru, Chesa,
Lencana Merah, La Fonte)
Agribussiness Groups:
14
Anak Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
IndoInternational Green Energy Resources PT Citra Kalbar Sarana
Pte. Ltd. PT Jake Sarana
PT Indoagri Inti Plantation PT Pelangi Intipertiwi
PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) PT Mentari Pertiwi Makmur
Silveron Investments Limited PT Citranusa Intisawit
PT Sarana Inti Pratama Kepemilikan secara tidak langsung
PT Kebun Mandiri Sejahtera PT Lajuperdana Indah
PT Manggala Batama Perdana PT Pratama Citra Gemilang
PT Cakra Alam Makmur Asian Synergies Limited
PT Mitra Inti Sejati Plantation PT Agro Subur Permai
PT Hijaupertiwi Indah Plantations PT Gunta Samba
PT Samudera Sejahtera Pratama PT Sumalindo Alam Lestari
PT Cangkul Bumisubur PT Madusari Lampung Indah
PT Mentari Subur Abadi PT Wahana Kaltim Lestari
PT Mega Citra Perdana PT Multi Pacific International
PT Swadaya Bhakti Negaramas PT Multi Agro Kencana Prima
PT Serikat Putra PT Tani Musi Persada
PT Gunung Mas Raya PT Tani Andalas Sejahtera
PT Cibaliung Tunggal Plantations PT Sumatra Agri Sejahtera
PT Indriplant Lonsum Singapore Pte., Ltd.
PT Intimegah Bestari Pertiwi Agri Investments Pte., Ltd.
PT Kencana Subur Sejahtera PT Wushan Hijau Lestari
PT Kebun Ganda Prima Sumatra Bioscience Pte., Ltd.
PT Riau Agrotama Plantation
1. Konsumen
Konsumen Konsumen indomie tidak hanya ada di indonesia saja tetapi berada di
Australia. Indomie merupakan makanan kegemaran di Australia, hal ini bisa dilihat dari
toko-toko yang selalu kehabisan stok karena permintaan akan indomie di australia
cukup banyak. Hal ini juga di dukung oleh kebiasaan masyarakat Australia yang
membutuhkan makanan cepat saji karena kapadatan jam kerja.
2. Pesaing
Salah satu kompetitior indomie adalah mie sedap, mie sedap masuk ke pasar dengan
harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan indomie.
Sehingga konsumen yang terpengaruh harga akan lebih memilih mie sedap. Pesaing
indomie di australia adalah makanan pasta. Tetapi tetap saja indomie dapat lebih unggul
karena indomie memiliki ke khasan rasa dan harga yang lebih murah harga 1 dolar per
3 bungkus, dan penyajiannya juga mudah serta cepat. Metode promosi yang digunakan
adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai
15
acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Indomie sangat dikenal dengan
taglinenya, "Indomie Seleraku".
3. Pemasok
Grup Indofood merupakan perusahaan “Total Food Solutions”, dengan kegiatan usaha
yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan
pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Sebagai
perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, kegiatan
operasional. Grup Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga
produk-produknya sangat dikenal di seluruh nusantara. Produk-produk Grup Indofood
antara lain mi instan, dairy, bumbu penyedap makanan, makanan ringan, makanan bayi,
tepung terigu, pasta, biskuit, minyak goreng, margarin dan shortening. Merek-merek
produk Grup Indofood merupakan merek terkemuka di pasar domestik, dikenal
konsumen sebagai produk berkualitas dengan harga terjangkau dan tersedia di berbagai
pelosok Indonesia.
4. Channel of Distribution
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang
yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak
menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang
serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam
persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan penelitian
terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta selera
konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan langganan
(Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual dalam
mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
(1) manufaktur → konsumen,
(2) manufaktur → pedagang eceran → konsumen,
(3) manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen
(4) manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen
Karena pendistribusian indonmie sangat baik, maka Indomie mudah di dapatkan oleh
kosumen dimanapun.
16
Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program
Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan
setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu
Divisi.
1. Ekonomi
Berdasarkan data hasil riset MARS Indonesia pada tahun 2015, PT. Indofood berhasil
menguasai 74,4% pasar mie instant di Indonesia. Menurut SindoNews.com, saat ini
Indomie telah menjadi Global Brand sehingga tersedia di lebih dari 100 negara.
Setidaknya di 80 negara yang merupakan tujuan ekspor dari Indonesia. Rasa Indomie
membuat warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di luar negeri merindukan
makan Indomie. Prestasi Indomie di berbagai negara memang terang benderang
dibanding merek-merek lokal lain. Indomie bukan hanya dikenal di negara tetangga
dekat, seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan, tapi sudah menjangkau
lebih dari 80 negara di Eropa, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika. Indomie menjadi
penyumbang terbesar bagi pendapatan dari divisi mie instan Indofood. Pada tahun 2015
PT. Indofood menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10- 12%. Adapun
perolehan pendapatan PT. Indofood di 2016 sebesar Rp 66,75 triliun.
3. Teknologi
PT. Indofood kembali melakukan terobosan dengan meluncurkan dua varian baru dari
jajaran produk Indomie Real Meat, yakni Empal Goreng dan Telur Balado. Menurutnya
kualitas bahan makanan yang disajikan dalam varian premium ini tetap terjaga dan awet
karena menggunakan teknologi retort, yakni teknologi pengemasan secara kedap dan
pemanasan dengan suhu tinggi. Teknologi ini memungkinan bahan makanan menjadi
aman, kualitasnya tetap terjaga, awet dan tidak rusak, selama kemasan dalam kondisi
baik. Menurut pakar teknologi pangan dari IPB, Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi, yang
17
memaparkan kelebihan teknologi retort dalam industri produk makan konsumen mudah
saji. Teknologi retort adalah teknologi yang digunakan dalam pengolahan pangan
dengan prinsip pengemasan secara kedap dan dilanjutkan dengan pemanasan pada suhu
tinggi. Prinsip utama dalam proses pengawetan pangan dengan teknologi retort adalah
untuk membunuh mikrooraganisme, baik mikroorganisme pembusuk maupun
mikroorganisme penyebab penyakit. (Sumber: TribunNews.com)
4. Demografi
Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood ini menargetkan kepada konsumen
dengan rentang usia diatas 3 tahun. Karena akan kurang pantas jika dikonsumsi oleh
batita (bayi dibawah tiga tahun) mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih
baik, makanan-makanan bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Makanan instan
merupakan salah satu jenis makanan yang mengandung berbagai macam zat aditif
mulai dari pengawet hingga pewarna. Suatu penelitian di Inggris menemukan bahwa
menghilangkan zat aditif (pengawet dan pewarna) dari makanan sekelompok anak usia
3 tahun dapat mengurangi tingkat hiperaktivitas anak. Orangtua melaporkan anaknya
menjadi tidak terlalu hiperaktif, berbeda ketika makanan berpengawet disertakan
kembali dalam makanan anak. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan
bahwa jika tadinya terdapat 15% anak yang memiliki masalah terkait tingkah laku
hiperaktif, menghilangkan zat aditif pada makanan akan mengurangi prevalensinya
hingga sebesar 6%. (Sumber: Hellosehat.com)
5. Geografi
Ada beberapa hal yang menyebabkan Indomie bisa populer di negara lain. lndomie tak
hanya terkenal di Indonesia namun juga di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia,
Hong Kong hingga Taiwan. Bahkan telah menjangkau negara-negara baik di kawasan
Eropa, Timur Tengah, Afrika maupun Amerika. Indofood juga memiliki pabrik di
sejumlah negara, seperti di Malaysia, Saudi Arabia, Nigeria, Suria hingga Mesir. Untuk
di Nigeria sendiri Indomie menjadi makanan yang sangat populer. Di Nigeria, Indomie
diproduksi oleh De-United Foods Industries Ltd, anak perusahaan Dufil Group, hasil
joint venture Tolaram Group dari Singapura dengan Group Salim dari Indonesia. Di
pasarkannya Indomie di berbagai negara bukan tanpa alasan, pada awalnya sasaran
utama target pasarnya adalah negara-negara yang memiliki jumlah tenaga kerja asal
Indonesia yang besar, seperti Arab Saudi, Taiwan, hingga Hong Kong. (Sumber:
Kompas.com)
18
Penarikan itu dilakukan setelah dua bahan pengawet terlarang, methyl p-
hydroxybenzoate dan benzoic acid, ditemukan di dalam Indomie. Bahan pengawet
tersebut hanya dibolehkan untuk kosmetik. Bahan pengawet tersebut dilarang
digunakan di makanan-makanan di Taiwan, Kanada, dan Eropa. Jika bahan pengawet
tersebut dikonsumsi, bisa menyebabkan orang muntah. Bahkan, kalau bahan pengawet
tersebut dimakan untuk jangka waktu yang cukup lama atau dalam jumlah yang banyak,
itu bisa menyebabkan metabolic acidosis, sebuah kondisi akibat terlalu banyak
mengkonsumsi asam.
Importir Indomie di Taiwan, Fok Hing (HK) Trading, mengatakan mi produk Indomie
sudah memenuhi standar keamanan makanan di Hong Kong maupun Badan Kesehatan
Dunia (WHO). Fok Hing (HK) Trading mengutip penilaian kualitas Indomie pada Juni
yang menyatakan tidak menemukan kandungan pengawet terlarang di Indomie.
Sementara itu, produsen Indomie di Indonesia, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
(ICBP), mengatakan produk-produk mereka sudah memenuhi standar internasional.
"ICBP menegaskan bahwa produk-produknya telah sesuai dengan petunjuk global yang
dibuat CODEX Alimentarius Commission, badan standar makanan internasional. Kami
sedang mengkaji situasi di Taiwan terkait beberapa laporan tersebut dan akan
mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi konsumen kami di negara itu
dan negara lainnya," ujar Direktur ICBP Taufik Wiraatmadja dalam siaran pers di situs
Indofood. (Sumber: Tempo.co)
Strength
1. Cita rasa khas Indonesia
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk berusaha untuk menghadirkan produk produk khas
dalam negeri
2. Memiliki banyak anak perusahaan
Seperti yang tercantum pada website resmi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu
www.indofood.com indofood mempunyai lebih dari 5 grup bisnis yaitu
a. Distribusi
b. Bogasari
c. Argibisnis
d. Budidaya dan olahan sayuran
3. Telah merambah pasar luar negeri.
Produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk khususnya Indomie sudah banyak dikenal
negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Hongkong dan Taiwan dan negara-negara
dibagian Eropa, Afrika, Timur Tengah hingga Amerika. Sebesar 8% produk ini sudah
dikenal di negara tersebut.
19
4. Target pasar mencapai semua kalangan.
Target pasar yang ditujukan oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu semua
kalangan
5. Memiliki satu grup tersendiri yang menangani pendistribusian produk-produknya.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk mempunyai grup bisnis yang khusus
mendistribusikan produknya yaitu PT. Indomarco khusus mendistribusikan produk-
produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
6. Kondisi keuangan yang membaik dengan indikasi naiknya net income, total aset.
Dilihat dari Annual Report PT. Indofood Sukses Makmur Tbk bahwa setiap
tahunnyaPT. Indofood Sukses Makmur Tbk kondisi keuangan selalu meningkat.
7. Memiliki banyak karyawan yang berkualitas
Banyak penghargaan yang diraih oleh para karyawan PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk yaitu pembinaan tenaga kerja wanita terbaik pada karyawan wanita
Weakness
1. Terlalu banyak brand yang dikeluarkan
Produk yang dikeluarkan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk terlalu banyak misalnya
pada produk mie instan tidak hanya memiliki satu merek saja yaitu sarimi, supermi dll.
2. Mempunyai harga sedikit mahal
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk menggunakan bahan baku yang berkualitas.
3. Produk memakai MSG.
Produk-produk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memproduksi
4. Ketersedian bahan baku yang belum mencukupi khususnya produksi di luar negeri.
Bahan baku yang didapat di oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk diluar negeri susah
dikarenakan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk harus mengekspor bahan baku.
Tabel IFAS
20
Opportunities (Peluang)
Threats (Ancaman)
21
TABEL EFAS ( External Factor Analysis Summary)
OPPORTUNITIES
1. Pasar domestik maupun luar negeri masih 0,06 2 0,12
terbuka lebar.
2. Naiknya harga makanan pokok. 0,15 4 0,60
3. Pola hidup masyarakat akan mie instant yang 0,20 4 0,80
cukup tinggi.
4. Melakukan kerja sama dengan perusahaan yang 0,09 3 0,27
memiliki produk yang sejenis.
THREATS
1. Adanya kompetitor sejenis yang cukup banyak. 0,18 4 0,72
2. Kemungkinan adanya anti MSG dan zat bahaya 0,09 2 0,18
lainnnya.
3. Adanya substitusi untuk mie instant. 0,12 3 0,36
4. Ketatnya persaingan yang dilakukan oleh 0,10 2 0,20
pesaing dalam melakukan dalam pengiklanan
maupun inovasi.
TOTAL SCORES 1,00 3,25
Kesimpulan :
22
PT Indofood Sukses Makmur Tbk berada pada posisi kuadran I menandakan PT Indofood
Sukses Makmut Tbk menandakan bahwa PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang kuat dan
berpeluang. Strategi yang dgunakan PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah Directional
strategy dengan orientasi pada Growth Strategies. Dan bentuk strategi pada kuadaran I adalah
pengembangan pasar dan penetrasi pasar apabila prrusahaan berkonsentrasi pada pasar,
pengembangan produk apabila perusahaan berkonsentrasi pada produknya, diversifikasi
konsentrik digunakan apabila perusahaan berkonsentrasi pada 1 produk untuk mengurangi
risiko yang berhubungan dengan lini produk yang sempit, dan strategi integrasi ke depan, ke
belakang maupun horizontal apabila perusahaan berkonsentrasi pada sumber daya yang
berlebih.
Sumber : http://analisismarketingstrategi.blogspot.com/2017/05/penjelasan-lengkap-seputar-
pt-indofood.html
Sebagai produsen makanan olahan dalam kemasan dan memiliki konsumen dari segala usia,
Perseroan menghadapi risiko yang berhubungan dengan keamanan produk barang jadi yang
dipasarkan. Walaupun Perseroan telah memperhatikan faktor higienis makanan dan
memastikan bahwa bahan baku yang dipergunakan telah sesuai dengan yang ditetapkan oleh
instansi yang berwenang dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh sertifikat halal, namun
tidak tertutup kemungkinan bahwa produk makanan tersebut dapat tercemar ataupun terkena
isu negatif lainnya.
Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas
Harga dan biaya produksi Perseroan dipengaruhi oleh harga bahan baku di pasar internasional,
terutama gandum yang digunakan untuk memproduksi tepung terigu Grup Bogasari, dan bahan
baku lainnya yang diimpor seperti SMP dan resin (bahan baku untuk pembuatan kemasan).
Fluktuasi harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap
mata uang asing dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasional dan kondisi
keuangan Perseroan.
Secara geografis, fasilitas Perseroan berupa kantor, pabrik, perkebunan dan gudang distribusi,
hampir seluruhnya berlokasi di Indonesia yang berlokasi di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan
dan Sulawesi. Letak Indonesia berada di zona pertemuan dari tiga lempengan bumi utama yang
berpotensi mengalami gempa bumi, tsunami, gelombang laut dan letusan gunung berapi. Hal
ini dapat terjadi di luar kendali Perseroan, dan dapat membahayakan keselamatan karyawan,
23
merusak fasilitas, dan mengganggu jalur distribusi. Walaupun risiko ini tidak berdampak
negatif secara langsung terhadap kegiatan usaha Perseroan di masa lampau, tetapi bencana
tersebut dapat berdampak negatif terhadap keadaan ekonomi Indonesia pada umumnya yang
secara tidak langsung akan berdampak juga terhadap Perseroan. Selain itu, beberapa kegiatan
usaha dan hasil operasional Perseroan juga tergantung pada iklim dan kondisi cuaca.
Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha
Sebagian besar produk Perseroan menghadapi kompetisi baik dari perusahaan lokal maupun
internasional. Tidak dapat dipastikan bahwa kompetitor tidak akan mengoptimalkan upayanya
dalam berkompetisi untuk meningkatkan pangsa pasarnya dan/atau tidak akan ada tambahan
pesaing domestik maupun asing yang memasuki pasar dimana Perseroan beroperasi.
Peningkatan kompetisi tersebut dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk
mempertahankan atau menaikkan pendapatannya.
Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja
Kesuksesan Perseroan tidak luput dari faktor ketersediaan tenaga kerja yang handal untuk terus
dapat melakukan yang terbaik serta mendukung budaya untuk terus berinovasi agar
memperoleh hasil yang unggul. Oleh karena itu Perseroan menyadari risiko kegagalan
pengembangan karyawan atau mempertahankan tenaga kerja bertalenta dapat mempengaruhi
kegiatan bisnis, daya saing, dan pertumbuhan Perseroan secara nyata.
Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan melakukan proses kontrol yang berkesinambungan,
dimulai dari penggunaan bahan baku yang berkualitas, pemilihan pemasok, proses penerimaan
bahan baku dan proses produksi dan distribusi yang sesuai dengan standard operating
procedures.
Perseroan senantiasa menerapkan Good Manufacturing Practices untuk memastikan produk
dibuat dengan proses yang higienis dan menghasilkan kualitas yang baik.
Untuk menangani risiko tersebut, Perseroan melakukan kajian terhadap perlindungan bencana
alam seperti kecukupan perlindungan asuransi dan implementasi sistem penanggulangan
krisis.Perseroan juga melakukan kegiatan tanggung jawab sosial terkait dengan kejadian
bencana alam sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat.
24
4. Risiko peningkatan kompetensi pada segmen usaha
Untuk melanjutkan sukses dan mengurangi risiko tersebut, Perseroan senantiasa mengikuti
dinamika perkembangan pasar, meluncurkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan selera
konsumen, melakukan inovasi secara berkelanjutan untuk menghasilkan produk unggulan
baru, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk, melakukan kegiatan pemasaran
yang tepat sasaran dan menerapkan program-program efisiensi biaya guna meningkatkan daya
saing.
5. Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja
Focus : PT. Indofood berkonsentrasi pada produksi makanan, minuman instant dan berbagai
kebutuhan bahan dapur. Mulai dari mie instant, pasta, minyak dapur, margarin, bumbu instant,
snack, susu, hingga air dalam kemasan.
Cooperative Strategy Pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
PT. Indofood menggunakan strategic alliances yaitu perjanjian kerja sama jangka panjang
antara dua atau lebih perusahaan atau unit bisnis yang terlibat dalam kegiatan bisnis untuk
keuntungan ekonomi bersama.
Lisensi : Indofood juga memasarkan salah satu produk mie nya yaitu Indomiedengan
menggunakan cara lisensi kepada Pinehill Arabia Food Limited (SaudiArabia), De United
Food Industries Limited (Nigeria), dan yang terbaru adalahIndoadriatic Industry (Serbia) yang
ketiganya memperoleh hak untukmenggunakan merek Indomie di negaranya masing-masing.
Bahkan, di Nigeria,yang merupakan pasar mie instan terbesar ke-13 di dunia, Indomie sudah
sepertimakanan pokok dan dianggap sebagai makanan asli Nigeria sendiri. Cara lisensiini tentu
sangat efektif salah satunya dengan tujuan agar produk Indofood dapatditerima dengan baik di
negara asing baik dari segi masyarakat ataupun sesama perusahaan lain.
25
Joint Venture :
1. PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk di tahun 2005 mencapai kesepakatan dengan
perusahaan asal Swiss, Nestle S.A. untuk mendirikan perusahaan Joint Venture yang
bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk kuliner di
Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham
di perusahaa yang diberi nama PT. Indofood Citarasa Indonesia. Indofood dan Nestle
percaya, mereka dapat bersaing secara lebig efektif di Indonesia melalui penggabungan
kekuatan dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi untukitu.Menurut
Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan iniakan menciptakan
peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatanyang dimiliki kedua
perusahaan yang menjalin usaha patungan tersebut. Dalamkerjasama ini, ISM akan
memberikan lisensi penggunaan merek-mereknya untuk produk
kuliner, seperti Indofood, Piring Lombok, dan lainnya kepada perusahaan baru ini.
Sementara itu, Nestle memberikan lisensi penggunaan merek Maggi-nya.Perusahaan
patungan ini memulai operasinya pada 1 April 2005.Perusahaan joint venture ini
berfokus di bisnis kuliner (bumbu penyedapmakanan). Termasuk juga pengembangan
inovasi untuk bumbu bumbu produkmie instan Indofood.
Directional Strategy
A. Growth Strategies
Concentration
Vertical Growth
1. Forward Integration:
PT. Indofood Sukses Makmur mempunyai jalur distribusi yang efektif untuk
mendistribusikan produknya ke pasar dengan PT.Indomarco AdiPrima sebagai distributor
utama yang memiliki jaringan hampir di seluruhwilayah Indonesia. Akuisisi vertikal
yang dilakukan PT. Indofood SuksesMakmur terhadap PT. Indomarco Adi Prima membuat
pelaku usaha yang laintidak dapat mendistribusikan produknya melalui PT. Indomarco
Adi Primakarena semenjak diakuisisi oleh PT. Indofood Sukses Makmur,PT. IndomarcoAdi
26
Prima tidak boleh melakukan kegiatan usaha yang dapat merugikandan/atau menyaingi
kegiatan usaha PT. Indofood Sukses Makmur.
2. Backward Integration:
Indofood mengakuisisi PT. London Sumatera. PT. Londsum memilikiperkebunan kelapa sawit
yang dapat digunakan PT. Indofood sebagai sumberbahan baku pembuatan produknya.
Hal ini dilakukan mengingat Indofoodmemenuhi hampir 70% minyak sawit mentah CPO
melalui impor. Akuisisi itumemungkinkan perseroan meminimalisasi risiko akibat kenaikan
harga CPO di pasaran internasional. Selain itu Indofood juga mengakuisisi PT.BogasariFlour
Mills untuk memenuhi kebutuhan tepung untuk memproduksi miesebagai bisnis utama
Indofood.
Horizontal Growth
Indofood membeli atau menguasai Supermi dan Sarimi yang menjadi pesaing bagi
produk indofood yaitu indomie. Indofood membeli atau menguasai Supermi dan Sarimi
yang menjadi pesaing bagi produk indofood yaitu indomie.
Diversification Strategies
Diversifikasi Terkait (Konsentris) – PT. Indofood Sukses Makmur melakukan
diversifikasi terhadapproduk mie instannya yaitu antara lain : Indomie, Pop Mie, Mi Telur
cap 3Ayam, Indomie Jumbo, Pop Bihun, Sarimi Ekstra Besar, Indomie
Kriuk,Indomie Special,dll.
Diversifikasi Tidak Terkait (Konglomerat) – PT. Indofood Sukses Makmur memutuskan
untuk memperluasindustrinya dengan mendirikan Indo Property yang bergerak di sektor
properti dikarenakan PT. Indofood Sukses Makmur melihat peluang yang besar didalam
bisnis properti di Indonesia saat ini.
B. Retrenchment Strategies
PT. Indofood Sukses Makmur memutuskan untuk melakukan PHK kepada ratusan
karyawannya sebagai dampak dari krisis moneter yang melanda Indonesia tahun 1997.
PT. Indofood Sukses Makmur memutuskan untuk melakukan PHKkepada ratusan
karyawannya sebagai dampak dari krisis moneter yangmelanda Indonesia tahun
1997.
PT. Indofood Sukses Makmur melepas seluruh kepemilikan saham(divestasi) di PT.
Ciptakemas Abadiyang bergerak dibidang usaha industrikemasan fleksibel dan
Stryofoam. (Divestasi)
PT. Indofood Sukses Makmur melikuidasi anak perusahaannya yaituPT Gizindo Prima
Nusantara yang memproduksi produk makanan bayi sepertiSUN, Promina
dikarenakan dalam beberapa tahun terakhir nilai penjualanyang diperoleh dari
PT Gizindo terus mengalami penurunan sementarapengeluaran untuk iklan dan
promosi besar. (Likuidasi)
27
Sumber:
https://dokumen.tips/documents/penerapan-11-strategi-alternatif-di-pt-indofood-
sukses-makmur.html
https://www.coursehero.com/file/p3tnfj7/3-Strategi-Diversifikasi-Strategi-
diversivikasi-dilakukan-oleh-perusahaan-induk/
1. Question
Analisis PT. Indofood Sukses Makmur pada kuardan ini tidak menunjukkan pangsa
pasar yang relative rendah dan di Indonesia untuk produk mie instan yaitu indomie tidak
bersaing dalam industri yang pertumbuhannya pesat, dilihat bahwa indomie yang dikeluarkan
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk merupakan market leader mie instan di Indonesia karena
memiliki brand yang kuat di benak konsumen dan merupakan perusahaan mie instan pertama
di Indonesia.
2. Star
Perusahaan memiliki hubungan jangka panjang dilihat dari peluang yang baik dalam
hal pertumbuhan dan laba dimana mempunyai pangsa pasar yang tinggi dimana produk yang
dikeluarkan PT. Indofood Sukses Makmur di gemari oleh semua kalangan, sehingga bagi
perusahaan memerlukan investasi.
3. Cash Cow
Pada kuardan ini PT. Indofood Sukses Makmur, memiliki pangsa pasar yang relative
tinggi tetapi bersaing dalam pertumbuhan pasar industri yang lambat sehingga PT. Indofood
Sukses Makmur menghasilkan pendapatan yang dapat diperas seperti susu sapi hal ini dilihat
28
dari PT. Indofood Sukses Makmur yang memiliki anak perusahaan dan memproduksi berbagai
macam produk makanan.
4. Dog
Analisis PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, : Pada Kuardan ini PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk tidak menunjukkan pangsa pasar yang realtif rendah namun dilihat saat ini PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk bersaing pada industri yang relative pertumbuhannya rendah
yaitu Mie Sedap yang dikeluarkan oleh PT. Wingsfood.
29