Anda di halaman 1dari 2

Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 : Hal. 213 - 216 I S S N . 1 6 9 3 - 2 5 8 7 Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No.

donesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 214

Jurnal Oftalmologi Indonesia JOI DIPLOPIA BINOKULER AKIBAT PARESIS JOI

DIPLOPIA BINOKULER AKIBAT PARESIS N III, IV DAN VI


DI RS MATA DR. YAP YOGYAKARTA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan vertikal atau tepatnya oblik akibat kelumpuhan otot
gambaran diplopia binokuler akibat parese nervus vertikal. Pada diplopia horisontal obyek akan tampak
cranialis III, IV, VI, parese gabungan dan dobel di kanan dan kiri dan penyebabnya adalah
Muhammad Ali Faisal, Hartono penyebabnya di Rumah Sakit Mata Dr. Yap kelumpuhan muskulus rektus medialis atau
Bag./SMF Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran UGM/RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Yogyakarta periode 1 Januari 2005 sampai dengan lateralis.
5,6,7,8

31 Desember 2006.
Tabel 2. Etiologi Parese Nervus III, IV, VI dan Gabungan
di RS Mata Dr.Yap Yogyakarta Periode 1
BAHAN DAN METODE
Januari 2005 sampai 31 Desember 2006.
ABSTRACT Desain penelitian ini adalah studi deskriptif.
Metode penelitian adalah dengan cara mengambil
Purpose: To describe the pattern of patients with diplopia caused by cranial nerve III, IV, VI palsies at Dr Yap No. Diagnosis Etiologi Jumlah %
data secara retrospektif dari rekam medik pasien
Eye hospital Yogyakarta. Methods: A retrospective, descriptive study. Data were collected from medical records of rawat jalan di Poliklinik Mata Rumah Sakit Mata Dr. 1. Parese nervus III parsial Mikrovaskuler 8 6,7
patients with diplopia caused by cranial nerves III, IV, VI palsies who visited Dr. Yap Eye Hospital from January Yap periode 1 Januari 2005 sampai 31 Desember Trauma 4 3,3
2005 to December 2006. The data consisting of sex, age, clinical diagnosis, and etiology were collected. Results: 2006. Data meliputi umur, jenis kelamin, diagnosis 2. Parese nervus III sparing Mikrovaskuler 9 7,5
There were 119 patients. Sex distribution was males 62 (52.1 %) and females 57 (47.9 %). Age distribution was 4- dan etiologi parese nervus kranialis.
pupil
77 years, mean age was 45.6 years old. The clinical diagnosis consisted of partial palsy of cranial nerve III was Kriteria inklusi adalah pasien dengan keluhan 3. Parese nervus III total Mikrovaskuler 4 3,3
12 (10%), sparing pupil cranial nerve III palsy was 9 (8%), total palsy of cranial nerve III was 11 (9%), cranial nerve diplopia binokuler yang disebabkan oleh parese Trauma 7 5,8
IV palsy was 10 (8%), cranial nerve VI palsy 74 (62%) and the combined palsy of cranial nerve III, IV and VI was 3 nervus kranialis III, IV, VI dan parese gabungan. 4. Parese nervus IV Mikrovaskuler 7 5,8
(3%). The etiologies of the cranial nerves III, IV, VI palsy were micro vascular 72 (60.5 %), trauma 42 (35.3 %), Trauma 3 2,5
neoplasm 2 (0.6 %), increase of intracranial pressure 2 (0.6 %) and congenital 1 (0.8 %). Conclusion: The 5. Parese nervus VI Mikrovaskuler 43 36,1
HASIL
majority cause of diplopia was cranial nerve VI palsy and the most common etiology was micro vascular lesion. Trauma 26 21,8
Data yang didapatkan adalah sebanyak 119
Keywords: diplopia, cranial nerves III, IV, VI palsy, micro vascular lesion. pasien yang didiagnosis diplopia binokuler akibat Neoplasma 2 1,6
parese nervus kranialis III, IV, VI dan gabungan. Laki- Peningkatan 2 1,6
laki sebanyak 62 orang (52,1%) dan wanita TIK 1 0,8
Correspondence: Muhammad Ali Faisal, c/o: Jl. Lariangon CT VIII RT. 04 No.14 Karang Gayam Depok, sebanyak 57 orang (47,9%). Usia termuda adalah 4 Kongenital
Sleman, Yogyakarta Telp. (0274) 7189137. tahun dan tertua 77 tahun dengan usia rata-rata 45,6 6. Parese gabungan II,IV,VI Mikrovaskuler 1 0,8
tahun. Trauma 2 1,6
Total 119 100
Tabel 1. Persentase Penyebab Diplopia Binokuler
di RS Mata Dr. Yap Yogyakarta periode
1 Januari 2005 sampai 31 Desember 2006. Diplopia homonim disebabkan oleh pareses
PENDAHULUAN binokuler. Penyebab diplopia binokuler adalah 39% muskulus rektus lateralis, sedangkan diplopia
Diplopia merupakan salah satu keluhan kelainan infranuklear, 26% kelainan mekanik (otot No. Diagnosis Jumlah % heteronim (silang) disebabkan oleh pareses
tersering yang dikeluhkan saat datang ke subdivisi dan traumatik), 14% karena deviasi/konvergens muskulus rektus medialis.
1. Parese nervus III parsial 12 10
neuro-oftalmologi. Diplopia dalam hal ini diplopia /defisit akomodatif, 8% kelainan supranuklear, 3% Pada penelitian ini penyebab terbanyak pada
2. Parese nervus III sparing pupi l9 8 kejadian diplopia binokuler adalah akibat dari
binokuler adalah suatu keadaan penglihatan ganda intoleransi kacamata, dan 10% tidak diketahui.1,2
yang menghilang bila pasien menutup salah satu Pada diplopia binokuler pasien akan mengatasi 3. Parese nervus III total 11 9 kelumpuhan muskulus rektus lateralis karena parese
mata. Hal ini terjadi akibat tidak sejajarnya kedua diplopia dengan cara menutup salah satu mata atau 4. Parese nervus IV 10 8 nervus kranialis VI yaitu sebanyak 62%. Etiologi
aksis visual yang menyebabkan kedua retina secara dengan mengubah posisi kepala dengan menoleh 5. Parese nervus VI 74 62 parese nervus kranialis VI sebanyak 36,1% karena
serentak melihat obyek atau area yang berbeda, (turning), memiringkan kepala (tilting), menunduk mikrovaskuler, 21,8% karena trauma, 1,6% karena
6. Parese gabungan III,IV,VI 3 3
satu bayangan jatuh tepat di fovea sedangkan (chin chest position) atau mendongak. Dengan cara neoplasma, 1,6% karena peningkatan tekanan
bayangan pada mata lainnya jatuh di luar fovea. ini kedua bayangan akan disatukan sehingga tidak
Total 119 100 intrakranial dan 0,8% karena kelainan kongenital.
Etiologi diplopia binokuler bervariasi dari terjadi diplopia. Kadang-kadang posisi kepala Parese nervus kranialis VI pada penelitian ini
parese ringan nervus kranialis yang menginervasi mengadakan kompensasi berlawanan dengan adalah yang terbanyak. Hal ini terjadi karena nervus
keadaan di atas sedemikian rupa sehingga DISKUSI VI lebih rentan terhadap proses-proses intrakranial
otot penggerak bola mata sampai dengan kelainan
intrakranial yang mengancam jiwa. Dari seluruh bayangan palsu akan jatuh di perifer sehingga tidak Diplopia binokuler adalah diplopia yang akan dibandingkan dengan saraf okulomotor yang lain
keluhan diplopia yang dikeluhkan pasien 25% mendapat perhatian dan pasien tidak mengeluh hilang bila salah satu mata ditutup. Diplopia dapat karena nervus VI adalah yang terpanjang dan
adalah diplopia monokuler dan 75% adalah diplopia diplopia.1,2 horisontal akibat kelumpuhan otot horisontal, dan berjalan di basis kranium yang berbenjol-benjol

1
213
Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 215 Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 5, No. 3, Desember 2007 216

DIPLOPIA BINOKULER AKIBAT PARESIS JOI DIPLOPIA BINOKULER AKIBAT PARESIS JOI

sehingga rentan terhadap gangguan.1,5,6,7 terhadap cedera kepada tertutup bahkan yang 4. Newman SA, et al. The Patient With Diplopia 53.
O'Donnell (2006) melaporkan studi terbaru ringan sekalipun.1 in: Neuro Ophthalmology AAO. San Fransisco 10. Han S, Kim J, Hwang J. Persistent Diplopia After
berbasis populasi yang mendapatkan 137 pasien Penyebab lain diplopia binokuler vertikal adalah 2004. p. 221-47. Retrobulber Anesthesia. Journal of Cataract and
parese nervus VI selama 15 tahun. Terdapat 35% trauma langsung dan toksisitas obat anestesi 5. Kanski JJ. Third nerve, Fourth nerve and Sixth Refractive Surgery 2004; 30: 1248-53.
pasien menderita hipertensi dan atau diabetes retobulber.10 Bansal (2006) melaporkan 1 kasus nerve. Clinical Ophthalmology A Systematic 11. Bansal S, Mandal K, Kamah A. Painful Vertical
melitus, 26% tidak dapat ditentukan, 5% menderita diplopia vertikal yang disertai nyeri akibat tumor Approach 5th ed. p: 631-8. Diplopia As a Presentation of a Pituitary Mass.
neoplasma dan 2% terdapat aneurisma. O'Donnell hypophysis 6. Langston D. Cranial Nerves Palsy. E-Book BMC Ophthalmology 2007; 7: 1-4.
juga melaporkan penelitian Scott (1985) tentang Blake (1995) menganjurkan dilakukannya Manual of Ocular Diagnosis and Therapy 5th ed, 12. Blake P, Mark A, Kattah J, Kolsky M. MR of
hasil dari 59 pasien dengan parese nervus cranialis pemeriksaan MRI pada pasien dengan parese Little Brown 2002; 20-21. Oculomotor Nerve Palsy. Am J Neuroradiology
VI akibat kelainan mikrovaskuler, 86% mengalami nervus kranialis III parsial dengan atau tanpa disertai 7. Donahue S. Nuclear and Fascicular Disorders of 1995; 16: 1665-72.
kesembuhan komplit dan 8 pasien kesembuhannya sparing pupil yang tidak ada riwayat diabetes dan Eye Movement. E-Book Ophthalmology 2nd ed. 13. Patel S, Mutyala S, Leske D, et al. Incidence,
3
inkomplit. Dua dari 8 pasien tersebut asimptomatik. atau hipertensi untuk menyingkirkan kemungkinan Mosby 2003; 1315-1321. Associations, and Evaluation of Sixth Nerve
Patel (2004) melaporkan studi berbasis perdarahan subarachnoid, lesi infiltratif, atau proses 8. Miller N, Lee A. Adult-onset Acquired Oculomotor Palsy using a Population-Based Method.
populasi pasien dengan paresis nervus VI non intraparekim.12 Nerve Paresis With Cyclic Spasms: Relationship Ophthalmology 2004; 111: 369-75.
traumatik yang tidak dicurigai adanya kelainan Paresis gabungan nervus kranialis III, IV dan VI to Ocular Neuromyotonia. Am J Ophthalmology 14. Scott A, Kraft S. Botulinum Toxin Injection in The
sistemik lain selain mikrovaskuler, ditemukan pada penelitian ini hanya 3% kasus. Penyebabnya 2004; 137: 70-6. Management of Lateral Rectus Paresis.
hubungan yang kuat antara diabetes melitus dan adalah lesi mikrovaskuler sebanyak 66,6% dan 9. Yvonne, Lyons C. Oculomotor Nerve Palsy in Ophthalmology 1985; 92: 676-83.
koeksistensi diabetes melitus dengan hipertensi, trauma sebanyak 33,3%. Childhood. Can J Ophthalmology 2005; 40: 645-
tetapi tidak pada hipertensi yang berdiri sendiri.13
Pada diplopia oblik vertikal, obyek akan tampak KESIMPULAN
dobel dimana bayangan terletak diatas bayangan Didapatkan 119 pasien yang mengalami
lainnya dan agak diagonal. Diplopia oblik diplopia binokuler di Rumah Sakit Mata Dr. Yap
disebabkan oleh kelumpuhan otot oblikus atau otot Yogyakarta selama 2 tahun dari Januari 2005 sampai
rektus superior dan inferior.1,5,6 dengan Desember 2006. Penyebab diplopia yang
Pada penelitian ini parese nervus kranialis III terbanyak adalah paresis nervus kranialis VI yaitu
menempati urutan ke 2 sebanyak 10% dan banyak sebanyak 74 pasien (62%). Etiologi paresis nervus
diantaranya adalah bersifat parsial dan sparing pupil. kranialis VI adalah lesi mikrovaskuler 36,1%, trauma
Parese demikian paling sering disebabkan oleh lesi (21,8%), neoplasma (1,6%), peningkatan tekanan
mikrovaskuler akibat diabetes melitus, hipertensi, intrakranial (1,6%) dan kongenital (0,8%).
hiperlipidemia dan aterosklerosis.1,2,4
Penyebab parese nervus III parsial pada
penelitian ini adalah 66,6% karena lesi
mikrovaskuler dan 33,3% karena trauma. Penyebab
parese nervus III sparing pupil 100% adalah
mikrovaskuler dan penyebab parese nervus III total
adalah 63,3% karena trauma dan 27,3% karena lesi
mikrovaskuler. Parese nervus III jarang terjadi pada DAFTAR PUSTAKA
anak.9 Pada penelitian ini hanya ada 1 kasus parese 1. Hartono. Patologi Gerak Bola Mata. Sari
nervus III parsial bilateral yang terjadi pada anak Neurooftalmogi.Yogyakarta.Pustaka Cendikia
berusia 6 tahun akibat trauma. Press ; 2006; 48-59.
Parese nervus kranialis IV pada penelitian ini 2. The Differential Diagnosis of Diplopia. Available
menempati urutan ke 3 sebagai penyebab diplopia a t h t t p : w w w . o p t o m e t r y. c o . u k / f i l e s
binokuler. Pada penelitian ini ditemukan 10% dan /2c8b0cc4c7b2636385085b3991c91c9f03e
penyebabnya adalah lesi mikrovaskuler (70%) dan finlay20001006.pdf. Accessed March 29, 2007.
trauma (30%). Nervus kranialis IV letaknya berbeda 3. O'Donnell T, Buckley E. Sixth Nerve Palsy.
dengan nervus kranialis lain karena dia berjalan di Clinical Practice. Comprehensive
punggung batang otak, sehingga sangat rentan Ophthalmology Update 2006; 7: 215-21.

Anda mungkin juga menyukai