PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
DASAR TEORI
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
Genus : Aedes
Upagenus : Stegomyia
2. Ciri morfologi
Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari.
Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk
betina yang mengisap darah. Hal itu dilakukannya untuk memperoleh
asupan protein yang diperlukannya untuk memproduksi telur. Nyamuk
jantan tidak membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar
bunga ataupun tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan
benda-benda berwarna hitam atau merah. Demam berdarah kerap
menyerang anak-anak karena anak-anak cenderung duduk di dalam kelas
selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka yang tersembunyi di bawah
meja menjadi sasaran empuk nyamuk jenis ini.
Nyamuk dewasa betina mengisap darah manusia pada siang hari
yang dilakukan baik di dalam rumah ataupun luar rumah. Pengisapan
darah dilakukan dari pagi sampai petang dengan dua puncak yaitu setelah
matahari terbit (08.00-10.00) dan sebelum matahari terbenam (15.00-
17.00) (Srisasi G et al., 2000).
1. Telur
Telur nyamuk Aedes aegypti memiliki dinding bergaris-garis dan
membentuk bangunan seperti kasa. Telur berwarna hitam dan diletakkan
satu persatu pada dinding perindukkan. Panjang telur 1 mm dengan bentuk
bulat oval atau memanjang, apabila dilihat dengan mikroskop bentuk seperti
cerutu. Telur dapat betahan berbulan-bulan pada suhu -2oC sampai 42oC
dalam keadaan kering. Telur ini akan menetas jika kelembaban terlalu
rendah dalam waktu 4 atau 5 hari.
Gambar telur nyamuk Aedes aegypti dapat dilihat pada hambar berikut ini:
2. Larva
Perkembangan larva tergantung pada suhu, kepadatan populasi, dan
ketersediaan makanan. Larva berkembang pada suhu 28oC sekitar 10 hari,
pada suhu air antara 30-40oC larva akan berkembang menjadi pupa dalam
waktu 5-7 hari . larva lebih menyukai air bersih, akan tetapi tetap dapat
hidup dalam air yang keruh baik bersifat asam atau basa.
Larva beristirahat di air membentuk sudut dengan permukaan dan
menggantung hampir tegak lurus. Larva akan berenang menuju dasar
tempat atau wadah apabila tersentuh dengan gerakkan jungkir balik. Larva
mengambil oksigen diudara dengan berenang menuju permukaan dan
menempelkan siphonnya diatas permukaan air.
Larva Aedes aegypti memiliki empat tahapan perkembangan yang
disebut instar meliputi : instar I, II, III, dan IV dimana setiap pergantian
instar ditandai dengan pergantian kulit yang disebut ekdisi. Larva instar IV
mempunyai ciri siohon pendek, sangat gelap dan kontras dengan warna
tubuhnya. Gerakkan larva instar IV lebih lincah dan sensitif terhadap
rangsangan cahaya. Dalam keadaan normal (cukup makan dan suhu air 25-
27 oC) perkembangan larva instar ini sekitar 6-8 hari.
Gambar larva Aedes aegypti dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :
Gambar Larva nyamuk A. Aegypti
3. Pupa
Pupa Aedes aegypti berbentuk bengkok dengan kepala besar sehingga
menyerupai tanda koma, memiliki siphon pada thorak untuk bernafas. Pupa
nyamuk Aedes aegypti bersifat aquatik dan tidak seperti kebanyakan pupa
serangga lain yaitu sangat aktif dan seringkali disebut akrobat (tumbler).
Pupa Aedes aegypti tidak makan tetapi masih memerlukan oksigen untuk
bernafas melalui sepasang struktur seperti terompet yang kecil pada thorak.
Pupa pada tahap akir akan membungkus tubuh larva dan mengalami
metamorfosis menjadi nyamuk Aedes aegypti dewasa.
Gambar pupa Aedes aegypti dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :
2. Biologis
3. Kimiawi
Baskom berisi air, vas bunga, ember, dan wadah lain yang dapat
menampung air berpotensi menjadi tempat nyamuk bersarang. Rajin-
rajinlah membersihkan tempat-tempat tersebut setidaknya dua kali
seminggu untuk mengurangi risiko munculnya nyamuk pembawa demam
berdarah.
B. Sasaran
Sasaran kegiatan pemicuan ini yaitu pada Siswa/i SMP Negeri 1*
Pontianak Utara. Disini yang kami picu adalah siswa/i kelas 7F dengan
jumlah siswa/i 34 orang yang terdiri dari 14 laki-laki dan 20 perempuan.
E. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam kegiatan pemicuan ini bagi kami
yaitu 95% . Karena menurut kami pada waktu pelaksanaan kegiatan ini
kami sudah bisa mencairkan suasana atau mengendalikan situasi di
ruangan tersebut, kami melakukan pretest kepada mereka untuk
mengukur pengetahuan mereka tentang materi kami, dan apa yang
kami sampaikan pun mereka cepat menanggapi atau menyerapi materi
kami, siswa/i nya juga aktif gak malu malu dalam menjawab
pertanyaan bahkan mereka ada yang membenarkan jawaban kawannya
yang salah seperti menegurnya bahwa itu tidak benar/salah , mereka
menjadi tahu apa itu demam berdarah dengue , penyebabnya apa serta
mencegahnya mereka sudah mengetahui apalagi saat kami mengulangi
materi yang kami sampaikan mereka menjawab dengan penuh
semangat dan jawaban mereka dikategorikan benar semua , kami
kembali melakukan postes dan mereka menjawab dengan benar
bahkan mereka pun mau untuk melakukan pemantauan
jentik,memberantas jentik,serta mencegahnya .
NILAI DAN PENGETAHUAN (PRETES DAN POSTEST)
SISWA/I SMP 18 PONTIANAK UTARA
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran