Anda di halaman 1dari 15

UPAYA MEMBUDAYAKAN PRINSIP 4R MELALUI

PRAKTEK PENGOLAHAN SAMPAH SEKOLAH


DI SMPN 1KRANGGAN

DISUSUN OLEH :
1. ELSA MARDIANA SUPRAMESTI
2. MASLAKHA ARINA ADE

SMP NEGERI 1 KRANGGAN


MARET 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Meningkatnya jumlah penduduk tentu saja diikuti dengan meningkatnya jumlah sampah
yang dihasilkan, karena setiap aktivitas yang dilakukan mahluk hidup pasti menghasilkan
sampah. Sampah merupakan masalah besar yang akhir-akhir ini sebagai penyebab utama
bencana alam, misalnya banjir, dengan sampah pula ternyata dapat menambah parahnya
pemanasan global (global warning).

Pada prinsipnya pengelolaan sampah haruslah dilakukan sedekat mungkin dengan


sumbernya. Selama ini pengelolaan persampahan, tidak berjalan dengan efisien dan efektif
karena pengelolaan sampah bersifat terpusat (dilakukan oleh dinas kebersihan dan seluruh
sampah dibuang ke TPA). Merupakan hal yang sangat sulit untuk hanya mengandalkan
pemerintah daerah semata dalam menuntaskan permasalahan sampah. Perlu adanya kesadaran
dan peran serta masyarakat secara optimal di dalamnya. Maka solusi yang dapat ditawarkan
kemudian adalah menerapkan dan mensosialisasikan kembali 4R (reduce, reuse, recycle,
replace) ke masyarakat. Sosialisasi tersebut bukan hanya terbatas dengan iklan-iklan semata,
melainkan juga dengan penerapan langsung di lingkungan.

Yang perlu pemerintah daerah lakukan adalah mendukung sosialisasi 4R tersebut ke


masyarakat, Bagaimanapun juga jika prinsip dasar ini mampu terealisasi, secara tidak langsung
juga mampu membantu proses pemilahan sampah tersebut di TPA yang ada. Dalam jangka
panjang, disiplin masyarakat yang diprioritaskan sebagai basis penggerak pengelolaan sampah
akan terbentuk dengan sendirinya untuk mulai peduli terhadap lingkungan dan diharapkan untuk
secara bertahap mampu memecahkan permasalahan sampah .

SMP Negeri 1 Kranggan merupakan satu-satunya sekolah di Kabupaten


Temanggung yang materi pelajarannya (muatan lokal sekolah) adalah mengajarkan
tentang lingkungan yaitu PLH (pendidikan Lingkungan Hidup) . Salah satu tujuan dari
pemberian materi PLH pada siswa adalah Menanamkan pentingnya pelestarian dan
pengolahan lingkungan hidup . Adapun materi yang diajarkan pada PLH adalah
menerapkan prinsip 4 R (Reuse,Reduce,Replant dan Recycle), karena melihat fenomena
yang terjadi di SMP Negeri 1 Krangan adalah masih banyaknya siswa yang membuang
sampah sembarangan, kurangnya pengetahuan siswa tentang cara memisahkan sampah
organik dan anorganik pada tempat sampah yang tersedia dan juga kurangnya
pengetahuan siswa tentang cara pengolahan sampah beserta manfaat yang di hasilkan.

Muatan lokal sekolah Pendidikan Linkungan Hidup di harapkan, siswa dapat


membudayakan prinsip 4R dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di
masyarakat. Berdasarkan pemikiran diatas peneliti mencoba mengangkat menjadi sebuah
karya ilmiah tentang “ UPAYA MEMBUDAYAKAN PRINSIP 4R MELALUI
PRAKTEK PENGOLAHAN SAMPAH SEKOLAH DI SMPN 1KRANGGAN “.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
upaya membudayakan prinsip 4 R melalui praktek pengolahan sampah sekolah di SMPN
1 Kranggan ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pentingnya membudayakan prinsip 4 R melalui praktek


pengolahan sampah sekolah di SMPN 1 Kranggan,
2. Untuk membudayakan Prinsip 4 R di lingkungan sekolah khususnya dan di
masyarakat umumnya.

D.MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian yang dapat kita peroleh adalah :

1. Bagi Peneliti
a. Dapat menambah pengetahuan wawasan tentang upaya membudayakan
prinsip 4 R melalui praktek pengolahan sampah
b. Menambah wawasan dan pengalaman serta pengetahuan yang lebih berguna
dan bermanfaat terutama bagi peneliti tentang cara pengolahan sampah
melalui prinsip 4 R
2. Bagi masyarakat
a. Membantu memberikan informasi bagi masyarakat, terutama tentang upaya
membudayakan prinsip 4R melalui praktek pengolahan sampah.
b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi masyarakat tentang pengolahan
sampah melalui prinsip 4 R.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.PRINSIP 4 R

Prinsip

Prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan Prinsip
4R yaitu:

 Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang
kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah
yang dihasilkan.
 Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai
kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini
dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
 Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi,
bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak
industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi
barang lain.
 Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang
yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar
kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti
kantong keresek kita dnegan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam
karena kedua bahan ini tidka bisa didegradasi secara
alami.(http://dwiarin.multiply.com/journal/item/6/4R.dalam menyikapi sampah)

4 R untuk Go Green
*Reduce (Mengurangi);
sebisa mungkin lakukanminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan.
Semakin banyakkita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
* Reuse (Memakai kembali);
sebisa mungkin pilihlahbarang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian
barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu
pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
* Recycle (Mendaur ulang);
sebisa mungkin,barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak
semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri
non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi
barang lain.
* Replace ( Mengganti);
teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai
sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kitahanya memakai barang-
barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya,ganti kantong keresek kita dnegan keranjang bila
berbelanja, dan jangan.pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidka bisa
didegradasi.(http://www.kumaira.co.cc/2009/10/4-r html)

B. SAMPAH
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya
produk-produk yang tak bergerak.

Jenis-jenis sampah
[sunting] Berdasarkan sumbernya
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan

[sunting] Berdasarkan sifatnya

1. Sampah organik - dapat diurai (degradable)


2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

[sunting] Berdasarkan bentuknya

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut
bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:

[sunting] Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair.
Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-
lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:

1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik
aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan
perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi
menjadi:
o Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai
secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
o Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau
diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

[sunting] Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.

 Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang
berbahaya.
 Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian.
Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua
fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal
juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir
semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang
kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

[sunting] Sampah alam


Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,
seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,
sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan
pemukiman.

[sunting] Sampah manusia


Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi
kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang
disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan
sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah
manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

[sunting] Sampah Konsumsi


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sampah konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan
kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum
dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil
dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

[sunting] Limbah radioaktif


Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan
thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah
nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-
tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang
masih dilakukan).
C. PENGOLAHAN SAMPAH
Jenis-jenis sampah
Berdasarkan sumbernya

1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan

Berdasarkan sifatnya

1. Sampah organik adalah sampah yang dapat diurai oleh mikroodegradable)


2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

[sunting] Berdasarkan bentuknya

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut
bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:

[sunting] Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair.
Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-
lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:

1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik
aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan
perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi
menjadi:
o Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai
secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
o Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau
diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

[sunting] Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.

 Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang
berbahaya.
 Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian.
Sampah ini mungkin mengandung patogen.

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua
fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal
juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir
semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang
kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

[sunting] Sampah alam


Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,
seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,
sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan
pemukiman.

[sunting] Sampah manusia


Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi
kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang
disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan
sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah
manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

[sunting] Sampah Konsumsi


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan
kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum
dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil
dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

[sunting] Limbah radioaktif


Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan
thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah
nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-
tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang
masih dilakukan).

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan -Kecamatan
Kranggan -Kabupaten Temanggung.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 1 bulan di mulai bulan
Februari - Maret 2010.
B. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah :
1. Reuse
2. Reduce
3. Replant
Alat dan bahan

a.Macam-macam sampah organic (daun-daun tanaman,sekam)

b.EM 4

c. Gula

d. Ember

e. Air

f.

4. Recycle

C. PELAKSANAAN PENELITIAN
D. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode
BAB IV
PEMBAHASAN

Tahap-tahap atau mekanisme yang dapat dilakukan antara lain dengan:

Mensosialisasikan pejabat-pejabat terkait akan pentingnya prinsip dasar 4R,

1. Kemudian diturunkan ke tingkat sekolah sebagai lembaga pendidikan. Kecenderungan


yang ada adalah anak-anak cenderung lebih mudah untuk “ditulari” informasi yang
berguna untuk lingkungan. Mereka akan dengan senang hati mempraktekkannya
langsung pertama kali pada lingkungan sekolah; maka dengan sendirinya akan terbawa
pada kesehariannya di rumah.
2. Sosialisasi pada tingkat pendidikan dilaksanakan berbarengan dengan iklan-iklan di
media massa dan elektronik berikut kegunaan 4R dan prakteknya, serta melalui slogan
dan poster-poster.
3. Selain publikasi, praktek langsungnya adalah dengan memisahkan dan menyediakan 3
jenis tempat sampah yang berbeda sesuai dengan jenis sampah yang dihasilkan. Sampah
organik (dedaunan dan sisa makanan), sampah kertas dan kaleng ataupun botol, serta
sampah plastik. Jenis tempat sampah ini sudah bisa dilihat di lapangan Sabuga Siliwangi,
Bandung. Adapun kegunaan bagi pemisahan sampah tersebut adalah sampah organik bisa
ditimbun langsung ke dalam tanah yang nantinya akan sangat berguna bagi pupuk;
sampah kertas, kaleng ataupun botol dapat didaur ulang,. Namun yang paling sulit adalah
sampah plastik karena tidak bisa didaur ulang. Oleh sebab itu usahakan jika berbelanja
bawalah keranjang sendiri ataupun tidak menerima tas plastik.
4. Sudah mulai disediakan 3 jenis tempat sampah tersebut di supermarket, atau sebagai
pemicu pengunaannya tempat sampah tersebut disediakan di tempat makan, pusat
perbelanjaan, perkantoran, ataupun sekolah.
5. Jenjang waktunya dilakukan secara bertahap, yaitu satu tahun pertama untuk publikasi,
penyuluhan dan penyediaan tempat sampah di tempat-tempat yang mengundang banyak
massa. Setelah itu diadakan survei dari reaksi masyarakat dan hasil yang telah didapat.
Maka dengan sendirinya proyek besar dan tingkat keberhasilan untuk menerapkan prinsip
dasar 4R ini dapat terealisasikan sepenuhnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai