Anda di halaman 1dari 24

A.

Pengertian Kehamilan Trimester Pertama

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak


konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan matur berlangsung ±
40 minggu dan tidak boleh lebih dari 42 minggu (Wiknjosastro, 1996).

Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan


sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana
trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
ke-1 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga 40)

Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu pertama sampai
minggu ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual muntah yang terjadi
karena perubahan dalam tubuh yang terjadi selama hamil, nyeri pada payudara
biasanya disebabkan oleh membesarnya payudara ibu karena berkembangnya kelenjar
susu dn pasokan darah meningkat, flek yang terlihat seperti menstruasi karena darah
yang dilepas saat telur dibuahi melekatkan diri ke dinding rahim.

B. Tanda tanda Kehamilan

Untuk memastikan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap


beberapa tanda dan gejala hamil, antara lain :

Tanda-tanda yang memungkinkan seseorang hamil adalah :

a. Rahim membesar : sesuai dengan tuanya kehamilan

b. Pada pemeriksaan dijumpai :

1) Tanda Hegar

Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus


uteri sedemikian lunaknya, sehingga jika kita letakkan 2 jari dalam forniks
posterior dan tangan satunya pada dinding perut atas symphyse, maka
isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari
cervik

2) Tanda Piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut.

3) Tanda Chadwicks

Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu atau merah
muda

4) Kontraksi Braxton hicks

Pada saat palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak tiba-tiba
menjadi keras karena berkontraksi.

5) Teraba Ballottement

Mendekati pertengahan kehamilan, Volume janin masih kecil


dibandingkan dengan volume cairan amnionnya. Akibatnya, tekanan
mendadak yang dikenakan pada uterus dapat menyebabkan janinnya
tenggelam dalam cairan amnion dan kemudian kembali keposisi semula.

c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.

Tanda- tanda fisiologis :

a. Amenore (tidak adanya menstruasi)

Amenorea ini disebabkan karena konsepsi dan nidasi, yang menyebabkan tidak
terjadi pembentukan folikel degraff dan ovulasi. Oleh karena itu sangat penting juga
untuk mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir, agar kita dapat menentukan
tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi (Wiknjosastro, 2008)

b. Mual (Nause) dan Muntah (Emesis)

Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron
menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan
mual dan muntah terutama pagi hari yang sering disebut juga “morning sickness”.
Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dalam batas-batas tertentu
keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan dan disebut “hiperemesis gravidarum” (Wiknjosastro, 2008).

c. Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan
pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan (Wiknjosastro, 2008).

d. Sering BAK

Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh
karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala
bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung
kencing (Wiknjosastro, 2008).

e. Pingsan

Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkan


iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope atau
pingsan sering terjadi pada awal kehamilan dan sering dijumpai bila berada pada
tempat-tempat ramai. Biasanya akan hilang setelah kehamilan 16 minggu
(Wiknjosastro, 2008).

f. Mammae menjadi tegang dan membesar

Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen
dan progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae. Glandula montgomeri
tampak lebih jelas ( Wiknjosastro, 2008 ).

g. Anoreksia (tidak nafsu makan)

Pada bulan- bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi setelah itu nafsu
makan timbul kembali. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk
dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan usia kehamilan (Wiknjosastro,
2008 ).

h. Konstipasi dan Obstipasi

Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh peristaltik


usus yang menyebabkan kesulitan buang air besar (Wiknjosastro, 2008).

i. Pigmentasi

Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan
dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai
kloasma gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan
deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line
alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi
karena pengaruh dari hormone kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan
kulit (Wiknjosastro, 2008 ).

j. Epulis

Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu
(Wiknjosastro, 2008 ).

k. Varises

Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya


penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan
kadang-kadang merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat
pada daerah genitalia eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh
darah ini dapat menghilang setelah persalinan (Wiknjosastro, 2008 ).

Berdasarkan pemeriksaan :

a. Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu
sesudah pembuahan

b. Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu. Didengar dengan
stetoskop leanec, alat kardiotokografi, alat dopler, atau dilihat dengan USG

c. Terasa gerak janin dalam rahim. pada primigravida bisa dirasakan ketika
kehamilan berusia 18 minggu, sedangkan pada multigravida di usia 16 minggu.
Terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian-bagian janin.

d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.

C. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Pertama

Awal kehamilan anda ditandai berdasarkan menstruasi terakhir anda. Banyak


perubahan fisik yang akan anda alami selama trimester pertama (3 bulan pertama
kehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi
anda.

1. Tahap pertumbuhan janin

1. Minggu ke – 1
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I, dimulai oleh adanya
konsepsi atau fertilisasi. Perkembangan selanjutnya, zigot atau hasil konsepsi
mengalami pembelahan dan akhirnya bernidasi di endometrium yang telah disiapkan.

2. Minggu ke – 2

Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik benih yang merupakan bagian
blastokist, terlihat adanya ruangan amnion dan yolk sac. Ruangan ini kelak menjadi
besar dan meliputi seluruh embrio, di dalam ruangan inilah embrio akan tumbuh. Sel-
sel yang membatasi ruangan ini dinamakan ectoderm. Pada waktu yang sama, timbul
sebuah rongga lain dibawah ruangan amnion, yaitu ruangan kuning telur. Sel-sel
disekitar kuning telur dinamakan endoderm. selanjutnya timbul lapisan lain diantara
ectoderm dan endoderm yaitu mesoderm. Endoderm menjadi lebih tebal membentuk
procordal plate.

3. Minggu ke – 3

Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu berlangsung mulai hari
ke 15 sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel-sel menjadi organ-organ
tubuh sederhana, yaitu :

a. Ektoderm

Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar seperti rambut, kuku, kulit dan
sistem saraf seperti otak, sumsum tulang belakang dan saraf motorik. Sel-sel
saraf pada saat lahir berjumlah kurang lebih 100 juta. Selama kehamilan
manusia, sel-sel baru tidak bertambah tetapi membesar sesuai pertumbuhan
tubuh.

b. Mesoderm

Sel-sel mesoderm akan membentuk otot, tulang, jaringan ikat, otot jantung,
pembuluh darah dan corpus, limpa ginjal dan genetalia.

c. Endoderm

Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam seperti intertinum,


paratiroid, tiroid, timus, liver, pankreas, traktus respiratorius, saluran
paringotimpani dan telinga tengah, kandung kencing, uretra, genetalia laki-laki
dan perempuan, kelenjar prostat, kelenjar vestibulum dan garis uterus.
pembentukan genetalia dan sistem urinarius dimulai dari penonjolan dan
penebalan mesoderm yang disebut urogenital ridge, dilanjutkan dengan migrasi
sel-sel germinativum promodial dari dinding yolk sac, dekat ventrikulum allantois.
4. Minggu ke – 4

Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan
berat kira-kira 5 mg. Perpanjangan embrio kearah atas menjadi kepala, ke arah bawah
menjadi ekor dan ke arah samping menjadi tubula. Penutupan saluran pernapasan
mulai terjadi di daerah atas bawah oksiput. Pericardial jantung membesar karena
mengangkatnya kepala, pertumbuhan laringotracheal dan paru-paru menjadi sistem
pernapasan. Mandibula dan maxilla menjadi rahang yang terpisah, rudimeter mata,
telinga dan hidung menjadi terpisah. Sistem peredaran darah sederahana mulai
ternbentuk dan jantung mulai berdetak, lambung, liver dan pankreas, tiroid dan
kelenjar timus mulai berkembang, plasenta tumbuh sempurna.

5. Minggu ke – 5

Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan ukuran kepala bokong (CRL).
Sebelum pertengahan kehamilan janin diukur dengan ukuran bokong tumit (CHL).
Panjang CRL dari 4 mm menjadi 8 mm dan beratnya dari 5 mg menjadi 50 mg.
Pertumbuhan kepala lebih cepat dari pertumbuhan badan, sehingga embrio
melengkung dan membentuk huruf C. Permulaan bentuk kaki dan tangan berupa
benjolan.

6. Minggu ke – 6

Kepala terlihatlebih besar dari leher danmelengkung melampaui jantung. Posisi


mata, hidung dan mulut jelas. Kaki atas dan bawah mulai dapat diidentifikasi dan
telapak tangan berkembang menjadi jari-jari. Pertumbuhan berupa alat kelamin testis
mulai terjadi, sedangkang ovarium terjadi lebih lambat dibanding testis. Hemisfer
serebral terlihat lebih cepat membesar seperti kepala. Posisi mata pindah, dari lateral ke
arah frontal sesuai dengan perpanjangan muka. Tonjolan berupa jantung dan liver ke
arah dinding ventral lebih dahulu, karena memiliki fungsi vital bagi embrio, tali pusat
mengecil. Bentuk lengan atas dan bawah, tungkai atas dan bawah menjadi jelas. Jari-
jari terus berkembang pada hari ke 40-50.

7. Minggu ke – 7

Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk
pertama kalinya. Bayi mempunyai refleks dan bergerak spontan. Bayi mulai menendang
dan berenang di dalam rahim, walau ibu belum mampu merasakannya. Pada akhir
minggu ini, otak akan terbentuk lengkap. Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar
keseluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuk yang kita kenal. Pada akhir minggu
ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling
bentukan tulang.

8. Minggu ke – 8

Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri manusia,
hemisfer serebral tumbuh pesat, dimana besarnya mencapai 50% dari massa embrio.
Letak wajah setengah bagian bawah dari kepala dan mata terus berpindah ke arah
frontal. Alis mata mulai berkembang. jari-jari memanjang dan dapat dibedakan pada
akhir minggu kedelapan. Perbedaan jenis kelamin bagian luar bisa dilihat oleh mata
yang sudah terlatih, mulai pemeriksaan anatomic dan histology kelenjar kelamin,
namun masih membingungkan. Pertumbuhan alat kelamin dipengaruhi oleh hormon-
hormon yang dikeluarkan oelh kelenjar kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu
hamil. Alat kelamin perempuan dibentuk dari duktus Mulleri, sedangkan alat kelamin
laki-laki dibentuk dari sistem duktus Wolfii.

9. Minggu ke 9 – 12

Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara garis
besar, perbandingan ukuran tungkai atas sudah mencapai proporsi normal. Tungkai
bawah berkembang labih panjang. Genetalia eksterna perempuan dan laki-laki terlihat
sama pada minggu ke-9, tetapi mencapai maturitas, sempurna dan dapat dibedakan
pada minggu ke-12. Sel-sel darah merah mulai diproduksi oleh liver selama minggu
awal dan fungsinya diambil alih oleh splenn selama minggu ke-12. Panjang janin sekitar
7-9 cm.

2. Sistem Reproduksi

a. Uterus

Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti
buah avokad. Seiring dengan perkembangan kehamilan, daerah fundus dan korpus
akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.

b. Serviks Uteri

Pada trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat


terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan.
Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elatis, serabut kolagaen bersatu dengan arah
pararel terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi lunak pada dinding kondisi tidak
hamil, tetapi tetap mampu mempertahankan kehamilan.
c. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luterum graviditatum, korpus


luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian korpus luteum mengecil
setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan
prostegeron. Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan kematangan volikel
baru ditunda, hanya satu korpus luteum yang dpat ditemukan oleh ovarium. Volikel ini
akan befuksi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan
berepran sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang relatif minimal dengan
korpus luteum gravidarum akan meneruskan funsinya sampai terbentuknya plasenta
yang sempurna pada umur 16 minggu.

d. Payudara

Payudara akan membesar dang tegang akibat hormon


somatomamotropin,estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan asi.
Estrogen menimbulkan hipertropik sistem saluran, sedangkan prgesteron menambah
sel-sel asinus pada payudara.

Somamotropin mempengaruhi [ertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan


perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasien. Dengan demikian
payudara di persiapakan untuk laktasi. Disamping itu perubahan progesteron dan
somatomatropin terbentuk lemak di sekitar alveolua-alveolus, sehingga payudara
menjadi besar. Papilia mamae akan membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam,
seperti seluruh areole mamae karena hiperpigmentasi. Lemak yang muncul di aerola
primer disebut lemak tuberkel montgomery. Grandula montgomery tampak lebih jelas
menonjol di permukaan aerola mamae.

3.Sistem Endokrin

1.Hormon Plasenta

Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ endokrin
secara langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi globulin
meningkat dan menekan produksi tiroksin, kortikosteroid dan steroid, dan akibatnya
plasma yang mengandung hormon-hormon ini akan meningkat jumlahnya. Tetapi kadar
hormon bebas tidak mengalami peningkatan yang besar.
2.Kelenjar Hipofisis

Berat kelenjar hipofise anterior meningkat antara 30%-50%, yang menyebabkan


perempuan hamil menderita pusing. Sekresi prolaktin, hormon adrenokortikotropik,
hormon tirotropik dan melanocyt stimulating hormon meningkat.

3.Kelenjar Tiroid

Dalam masa kehamilan, normalnya ukuran kelenjar tiroid akan mengalami


pembesaran kira-kira 13% akibat adanya hiperplasi dari jaringan glandula dan
peningkatan vaskularitas. Secara fisiologis akan terjadi peningkatan ambilan iodine
sebagai kompensasi kebutuhan ginjal terhadap iodine yang meningkatkan laju filtrasi
glomerolus.

4.Kelenjar Adrenal

Karena dirangsang oleh hormon estrogen, kelenjar adrenal memproduksi lebih


banyak kortisol plasma bebas dan juga kortikosteroid, termasuk ACTH, dan ini terjadi
sejak usia 12 minggu hingga masa aterm. Karena kortisol bebas menekan produksi
ACTH, disimpulkan adanya gangguan mekanisme feed-back. Diperkirakan kortisol bebas
yang meningkat mempunyai efek yang berlawanan terhadap insulin. Dengan
meningkatkan kadar glukosa dalam darah, adanya asam lemak dan produksi glikogen
serta menurunnya tingkat penyebaran glukosa oleh otot dan lemak, dapat membuat
kebutuhan fetus akan glukosa terpenuhi.

4. Sistem Kekebalan

HCG mampu menurunkan respon imun pada perempuan hamil. Selain itu, kadar
Ig G, Ig A dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga
mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga
aterm.

5. Sistem Perkemihan

Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh


estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai
60%-150%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus,
menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara. Kadar kreatinin, urea
dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal.
6. Sistem Pencernaan

Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah,
selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi,
lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan
asam lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak
sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).

7. Sistem Musculoskeletal

Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen
pelvic pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan
kemampuannya dalam menguatkan posisi janin di akhir kehamilan dan saat kelahiran.

8. Sistem Kardiovaskuler

Meningkatnya beban kerja jantung menyebabkan otot jantung mengalami


hipertrofi, terutama ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung. pembesaran
uterus menekan jantung ke atas dan kiri. Pembuluh jantung yang kuat membantu
jantung mengalirkan darah keluar jantung ke bagian atas tubuh, juga menghasilkan
elektrokardiografi dan radiografi yang perubahannya sama dengan iskemik oada
kelainan jantung. Perlu diperhatikan juga jantung pada perempuan hamil normal. Suara
sistolik jantung dan murmur yang berubah adalah normal.

9. Sistem Integumen

Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan


berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (->
linea grisea), striae lividae pada perut, dsb.

10. Metabolisme

Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid.
Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari
(menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin.
Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor,
magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk
pembentukan hemoglobin tambahan. Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada
kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna
karena :
1.ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat

2.produksi glukosa dari hati menurun

3.produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun

4.aktifitas ekskresi ginjal meningkat

5.efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta


lainnya, hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).

Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga
peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.

11. Berat Badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT)

Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan menandakan adanya adaptasi


ibu terhadap pertumbuhan janin. Analisis dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa
berat badan yang bertambah berhubungan dengan perubahan fisiologis yang terjadi
pada masa kehamilan dan lebih dirasakan pada ibu primigravida untuk menambah
berat badan pada masa kehamilan.

Banyaknya faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan : adanya edema,


proses metabolisme, pola makan, muntah atau diare, dan merokok.

12. Sistem Pernafasan

Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong
ke kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada
(chest compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional
residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.

13. Sistem Persyarafan

Pada ibu hamil akan ditemukan rasa sering kesemutan atau acroestresia pada
ekstremitas disebabkan postur tubuh ibu membungkuk. Pada bayi, sistem saraf (otak
dan struktur-struktur lain seperti tulang belakang) muncul pada minggu ke-4, sewaktu
saraf mulai berkembang. Pada minggu ke-6 kehamilan, divisi utama dari sistem saraf
pusat mulai terbentuk. Divisi ini terdiri atas otak depan, otak tengah, otak belakang dan
saraf tulang belakang. Pada minggu ke-7 otak depan terbagi menjadi dua hemisfer
yang akan menjadi hemisfer otak, disebut hemisfer serebra.
D.Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester I dan Adaptasi Psikososial

1. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester I

a. Morning Sickness, mual dan muntah

Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak
awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning sickness tetapi
kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan
berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai
kehamilan trimester kedua dan ketiga.

b. Sering buang air kecil

Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang
membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada
trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih
ditekan oleh kepala janin.

c. Konstipasi atau Sembelit

Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan
hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang
efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi
yang lebih baik saat hamil.

d.Sakit Kepala/Pusing

Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan
karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan mengubah
posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah
merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya
dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah,
perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.

e.Kram Perut

Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian
perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan
tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal
dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan
ligamen merenggang untuk menyokong rahim.

f.Meludah

Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap
normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.

E.Perubahan Psikologis selama Trimester Pertama Kehamilan

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan


psikologis dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap
peran barunya melalui tahapan sebagai berikut :

1.Tahap Antisipasi

Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan merubah
peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusus kehamilan) dan
informal melalui model peran (role model). Meningkatnya frekuensi interaksi dengan
wanita hamil dan ibu muda lainnya akan mempercepat proses adaptasi untuk mencapai
penerimaan peran barunya sebagai seorang ibu.

2.Tahap Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)

Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara
mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya sebagai
penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang terhadap bayinya.
Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan menuntut dari
pasangannya. Ia akan mencoba menggambarkan figur ibunya dimasa kecilnya dan
membuat suatu daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk kemudian ia daptasi dan
terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap ini adalah
seiring dengan sudah mapannya beberapa persiapan yang berhubungan dengan
kelahiran bayi, termasuk dukungan semangat dari orang-orang terdekatnya.

3.Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)

Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik


stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas-aktivitas yang
bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahu tentang
informasi seputar persiapan kelahiran, cara mendidik dan merawat anak, serta hal yang
berguna untuk menjaga kondisi kesehatan keluarga.

4.Tahap Akhir (perjanjian)


Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap
mengadakan “perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin “menepati
janji” mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitan dengan
apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir kelak.

Perubahan psikologi yang terjadi pada kehamilan trimester pertama:

1.Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.

2.Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan kadaang


ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.

3.Ibu akan selalu mencaari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan
sekedar untuk meyakinkan dirinya.

4.Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan
seksama.

5.Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin
dirahasiakannya.

6.Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi
kebanyakan akan mengalami penurunan.

F.Gambaran Kondisi Psikologi Selama Kehamilan

Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan – perasaan : marah,


tertekan, bersalah, bingung, was – was, kesal, pilu dan khawatir. Hal ini biasanya
ditandai dengan gejala – gejala :

1.Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak.

2.Tidak bisa tidur walaupun mempunyai kesempatan.

3.Menangis tidak tertahan dan mata terasa berlinang.

4.Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah.

5.Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan.

6.Senantiasa berfikiran negatif.

7.Tanpa berwujud merasa tidak mampu.


8.Tiba-tiba takut atau gugup.

9.Tidak bisa memusatkan perhatian.

10.Lebih sering lupa.

11.Rasa bingung dan bersalah.

12.Makan amat sedikit atau amat banyak.

13.Asik dengan fikiran yang menghantui dan mengerikan.

14.Kehilangan kepercayaan dan harga diri.

Apabila kondisi - kondisi ini terjadi secara beruntun sedikitnya selama 2 minggu maka
akan menimbulkan kondisi psikologis yang bermasalah yang sifatnya memerlukan
adanya pengobatan.

G.Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I

1.Oksigen

Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan memengaruhi pusat


pernafaasan, CO2 menurun dan O2 meningkat akan bermanaat bagi janin. Kehamilan
menyebabkan hiperventilasi, dimana keadaan CO2 menurun.

2.Nutrisi

Kalori 200 gr/dL, Protein 30 gr/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan


bulan kehamilan serta kenaikan protein plasma dan HB ibu hamil. Kenaikan berat badan
antara 6-19 kg dan sebelum 20 minggu adaln 2 kg/bulan

3.Personal Hygiene

Harus selalu dijaga selama kehamilan, mandi untuk perawata kulit, karena funsi
ekskresi meningkat (Keringat). Kebersiahan payudara harus dijaga menggunakan
minyak telon kemudian dibilas denga air bersih

4.Eliminasi

Pada trimester 1 ibu cenderung BAK karena rahim membesar dan menekan
kandung kemih sehingga sering BAK. Pengaruh progesterone, gerakan peristaltik usus
menurun sehingga terjadi konstipasi.

5.Seksual
Libido menurun karena sering mual dan muntah

6.Periksa kehamilan

Pada trimester 1 dijadwalkan untuk kunjungan ulang denga interval 4 minggu.

7.Istirahat/tidur

Ibu hamil dianjurkan menentuka pola istirahat dengan baik guna menunjang
kesehatan ibu dan janin.

8.Imunisasi

Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit


yang bisa menyebabkan kematian ibu dan janin.

H.Tanda dan Bahaya Kehamilan Trimester I

1.Perdarahan Pervaginam

Penanganan : Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan ibu termasuk tanda-tanda


vital (tekana darah, nadi, pernafasan, temperature)

2.Hiperemesis Gravidarum

Penanganan : Hindari makan yang sulit dicerna dan berlemak.

Komplikasi : Jika muntuah terus menerus biasa terjadi kerusakan hati, komplikasi lain
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika
muntah.

3.Mola

Penanganan : jika diagnosis kehamilan mola ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, dan
lakukan evakuasi jaringan mola dan berikan infuse.

4.Sakit kepala hebat

Penanganan : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan
siapkan fasilitas tindakan gawat darurat

5.Penglihatan kabur
Penanganan : : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan
siapkan fasilitas tindakan gawat darurat

6. Odema pada wajah, kaki, dan tangan

Penanganan : istirahat yang cukup dan tingkatkan makanan yang mengandung


protein dan kurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak

7. Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh memburuknya keadaan dan terjdi gejala-
gejala sakit kepala, mual, dan nyeri uluh hati

8. Demam

Ibu hamil dengan suhu lebih dari 38 0C merupakan masalah gejala infeksi dalam
kehamilan.

Penanganan : Istirahat yang cukup, minum air putih yang banyak, dan kompres
untuk menurunkan suhu.

I.Pemeriksaan Diagnostik

1.Tes urine kehamilan (Tes HCG)

a.Dilaksanakan Seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu setelah
koitus)

b.Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari

2.Palpasi abdomen

Menggunakan cara Leopold

3.Pemeriksaan USG

a.Pemeriksaan sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan

b.Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong kehamilan

4.Pemeriksaan Rontgen

a.Merupakan salah satu alat untuk melakukan penegakan diagnosis pasti kehamila

b. Terlihat gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan tulang belakang


BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

A.Pengkajian

a) Pengkajian

1.Riwayat Obstetri

Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar


perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang. Riwayat
Obstetri meliputi hal-hal di bawali ini :

a.Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).

b.Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.

c.Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan.

d.Jenis anestesi dan kesulitan persalinan.

e.Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan.

f.Komplikasi pada bayi.

g.Rencana menyusui bayi.

2.Riwayat Kontrasepsi

Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau
keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan
pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut.

3.Riwayat Penyakit dan Operasi

Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan penyakit


ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu adanya penyakit infeksi,
prosedur infeksi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.

4.Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :


a.Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko tinggi untuk
masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).

b.Penyakit pada niasa kanak-kanak dan imunisasi.

c.Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.

d.Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).

e.Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan tuberkulosis.

f.Riwayat dan perawalan anemia.

g.Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).

h.Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman ringan.

i.Merokok (Jumlah batang per hari).

j.Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko terinfeksi
toxoplasma.

k.Alergi dan sensitif dengan obat.

l.Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.

5.Riwayat keluarga

Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis


(menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi seperti
tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu dikumpulkan.

6.Riwayat kesehatan pasangan

Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan


masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti kokain
dan alkohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk menghadapi
kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada ibu
dan janin, terulama risiko mengalami komplikasi. Pernapasan akibat sebagai perokok
pasif. Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu dengan Rh negatif dan
kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.

b) Pemeriksaan Fisik

1.Tanda-tanda Vital
a.Tekanan darah

Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan


memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur pada
posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung. Pendokumentasian perlu dicatat
posisi dan tekanan darah yang didapatkan.

b.Nadi

Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada keadaan
cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat
menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan masalah
sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.

c.Pernapasan

Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per menit. Takipnea
terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas hams
sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas
abdominal.

d.Suhu

Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan suhu menandakan terjadi
infeksi dan membutuhkan perawatan medis.

2.Sistem Kardiovaskuler

a.Bendungan vena

Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan vena, yang


bisa berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya terjadi pada tungkai,
vulva, dan rektum.

b.Edema

Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas akibat
perpindahan cairan intravaskular ke ruang intertisial. Ketika dilakukan penekanan
dengan jari atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut
pitting edema. Edema pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena
merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.

3.Sistem Muskuloskeletal
a.Postur

Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini
mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.

b.Tinggi dan berat badan

Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat menentukan
kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45
kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan
berat badan lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat
menyebabkan diabetes pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio
caesarea, dan infeksi postpartum.

c.Pengukuran pelviks

Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan diameternya yang
berguna untuk persalinan per vaginam.

d.Abdomen

Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika fundus
bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum
pemeriksaan dilakukan untuk menetukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc
Donald dengan posisi ibu berbaring.

4.Sistem Neurologi

Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki
tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan refleks tendon
sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan.

5.Sistem Integumen

Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice
menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum,
serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku
berwarna merah muda menandakan pengisian kapiler baik.

6.Sistem GI

a.Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari ulserasi, gusi
berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan estrogen yang
menyebabkan hiperplasia. Gigi terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi
secara teratur karena penyakit periodontal menyebabkan infeksi yang memicu
terjadinya persalinan prematur. Trimester kedua lebih nyaman bagi ibu untuk
melakukan perawatan gigi.

b.Usus

Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu hamil.
Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos, sehingga
menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare.

B. Diagnosa Keperawatan

1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan


kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas

2.Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu
makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan
metabolik/nutrisi.

3.Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara


berlebihan

4.Resiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh


hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot.

5.Resiko terjadinya cedera pada janin berhubungan dengan malnutrisi ibu, pemajanan
pada teratogen/agen infeksisus, adanya kelaian genetik

6.Resiko terjadi konstipasi berhubungan dengan relaksasi otot halus, peningkatan


absorbsi air, hemoroid dan mengkonsumsi suplemen zat Fe.

7.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi tentang perubahan biofisik,


psikososial, budaya dan keyakinan spiritual.

8.Resiko terjadi infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius, hygiene
buruk dan keterbatasan pengetahuan.

C. Rencana Intervensi

1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan


kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas
Tujuan: dalam waktu 2 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan pasien tidak
mengalami keletihan/keletihan berkurang

KH:

1.Mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelekahan dan area kontrol individu

2.Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan/tingkat energi

3.Melaporkan adanya peningkatan energi.


DAFTAR PUSTAKA

Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Studi Kelayakan Usaha 1
    Makalah Studi Kelayakan Usaha 1
    Dokumen10 halaman
    Makalah Studi Kelayakan Usaha 1
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Kegiatan Aktivitas Harian
    Kegiatan Aktivitas Harian
    Dokumen2 halaman
    Kegiatan Aktivitas Harian
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Rencana Keperawatan HD
    Rencana Keperawatan HD
    Dokumen2 halaman
    Rencana Keperawatan HD
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Askep Plasenta Previa
    Askep Plasenta Previa
    Dokumen13 halaman
    Askep Plasenta Previa
    faldo
    Belum ada peringkat
  • FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN Respirasi
    FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN Respirasi
    Dokumen7 halaman
    FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN Respirasi
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Askep Klien Dengan Ppom Copd Bronchitis
    Askep Klien Dengan Ppom Copd Bronchitis
    Dokumen28 halaman
    Askep Klien Dengan Ppom Copd Bronchitis
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • ROLEPLAY
    ROLEPLAY
    Dokumen8 halaman
    ROLEPLAY
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • KPK
    KPK
    Dokumen7 halaman
    KPK
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Format 1
    Format 1
    Dokumen4 halaman
    Format 1
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Meningitis Madan 1
    Meningitis Madan 1
    Dokumen27 halaman
    Meningitis Madan 1
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • TUBERKULOSIS
    TUBERKULOSIS
    Dokumen21 halaman
    TUBERKULOSIS
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Menstruasi
    Menstruasi
    Dokumen5 halaman
    Menstruasi
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Tugas Maternitas-Fisiologis Haid
    Tugas Maternitas-Fisiologis Haid
    Dokumen9 halaman
    Tugas Maternitas-Fisiologis Haid
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • NCP Mening Ala Beyi
    NCP Mening Ala Beyi
    Dokumen2 halaman
    NCP Mening Ala Beyi
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • DIAGNOSA KEPERAWATAN Jiwa
    DIAGNOSA KEPERAWATAN Jiwa
    Dokumen3 halaman
    DIAGNOSA KEPERAWATAN Jiwa
    selfa
    Belum ada peringkat
  • JOB1
    JOB1
    Dokumen32 halaman
    JOB1
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Diit Hipertensi Leaflet
    Diit Hipertensi Leaflet
    Dokumen2 halaman
    Diit Hipertensi Leaflet
    Dede Fathurrahman
    Belum ada peringkat
  • Kasus CHF
    Kasus CHF
    Dokumen1 halaman
    Kasus CHF
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • JOB2
    JOB2
    Dokumen45 halaman
    JOB2
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • KantinMakDay
    KantinMakDay
    Dokumen29 halaman
    KantinMakDay
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Komunitas Ispa
    Komunitas Ispa
    Dokumen12 halaman
    Komunitas Ispa
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • LP Persalinan Normal
    LP Persalinan Normal
    Dokumen26 halaman
    LP Persalinan Normal
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • LP 1
    LP 1
    Dokumen13 halaman
    LP 1
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • NCP Khusus
    NCP Khusus
    Dokumen3 halaman
    NCP Khusus
    Menik Rieskaa
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Dokumen14 halaman
    PROPOSAL
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • KantinMakDay
    KantinMakDay
    Dokumen29 halaman
    KantinMakDay
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Pengelolaan Sampah
    Pengelolaan Sampah
    Dokumen8 halaman
    Pengelolaan Sampah
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Rencana Keperawatan HD
    Rencana Keperawatan HD
    Dokumen2 halaman
    Rencana Keperawatan HD
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Psikososial Dan Budaya
    Psikososial Dan Budaya
    Dokumen13 halaman
    Psikososial Dan Budaya
    Bella Tiara Wulandari
    Belum ada peringkat